BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. (classroom action research). Penelitian tindakan kelas ini menggunakan mixemethod,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan tindakan berupa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. meningkatkan mutu pembelajaran di kelas 28. Dalam penelitian tindakan kelas,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

itu Mudah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm 8-9 Bumi Aksara, 2009), hlm 3 hlm Masnur Muskich, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar dunia pendidikan di

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Oleh : SUNARSI A53A100048

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian yang dilakukan berupa penelitian tindakan kelas yaitu penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengambil keputusan yang tepat untuk menentukan metode yang

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. prestasi belajar mengarang bahasa Indonesia dalam suatu kelas yang menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun kelapangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran secara khusus dalam hal meningkatkan keterampilan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian yang digunakan adalah metode action research atau

BAB III METODE PENELITIAN. 001 Sawah Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar yang berjumlah 22

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40. Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. SQ3R (Survey Question Read Recite Review), yang merupakan suatu variasi

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma pengetahuan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Peredaran Darah Manusia Menggunakan Media Botol Blood Stream Mata

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Roudlotul Ihsan Sukodono. Penelitian ini didesain untuk membantu guru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas ini menggunakan mixemethod, yaitu metode campuran, dimana metode deskriptif dan metode kuantitatif digunakan bersama-sama dalam sebuah penelitian, sehingga menjadi pendekatan deskriptif kuantitafif. Lebih tepatnya, rancangan pendekatan penelitian deskriptif yang berorientasi pada pemecahan masalah, karena sesuai dengan aplikasi tugas guru dalam memecahkan masalah pembelajaran atau dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran. 27 Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. 28 Sedangkan, pendekatan penelitian ini juga bersifat kuantitatif, karena hasil pencapaian pembelajaran yang diperlukan untuk mengungkap masalah dalam bentuk skor angka data kuantitatif yang selanjutnya diolah dan diuji dengan teknik analisis statistika. 27 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), 309. 28 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 26. 31

Jadi, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kuantitatif, sebab data yang dikumpulkan berasal dari hasil observasi, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainnya, serta pengolahan data-datanya juga memerlukan angka-angka yang kemudian dideskripsikan. Adapun dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan model spiral Kemmis dan Mc Taggart, yaitu model siklus yang dilakukan secara berulang-ulang, dapat dua atau tiga siklus sesuai dengan keberhasilan atau tercapainya target. Berikut ini merupakan bagan model spiral Kemmis dan Mc Taggart: 29 Refleksi Refleksi Perencanaan SIKLUS I Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Pengamatan Pelaksanaan Pelaksanaan? Gambar 3.1 Bagan Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart Gambar di atas terlihat jelas dalam alur aktivitas dalam penelitian tindakan yang diawali dengan perencanaan tindakan (planning) yaitu rencana tindakan yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki; meningkatkan atau perubahan prilaku sebagai solusi, pelaksanaan tindakan (action) yaitu suatu kegiatan yang akan dilakukan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan; 29 Suharsimi Arikunto, Prosedur, 137. 32

perubahan dan peningkatan yang diinginkan, melakukan pengamatan (observation) yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam pelaksanaan tindakan dengan cara mengamati semua aspek yang berlangsung, dan melakukan refleksi (reflection) yaitu suatu kegiatan mengkaji; melihat; dan mempertimbangkan hasil dari suatu tindakan. Oleh karena itu, rencana tindakan yang akan dilaksanakan berikutnya ialah mengulang suatu tindakan dengan cara memperbaiki atau mengoptimalkan dari suatu tindakan sebelumnya. Demikian seterusnya sampai target yang ditetapkan tercapai. B. Setting Penelitian Dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Lokasi Sekolah Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Ma arif YPM Wonocolo. Yang beralamatkan di Wonocolo VI 103 Taman Sidoarjo. 2. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitihan ini adalah seluruh siswa kelas III A di SD Ma arif YPM Wonocolo Taman Sidoarjo. Banyaknya siswa yang menjadi subyek penelitian ini sebanyak 23 siswa. 3. Mata Pelajaran Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran yang sesuai dengan disiplin ilmu, yaitu mata pelajaran bahasa Indonesia aspek keterampilan berbicara pada materi menceritakan pengalaman dalam kompetensi 33

dasar menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau didengar. 4. Karakteristik Sekolah Sekolah yang peneliti tempati merupakan sekolah yang bertempat di jalan raya Wonocolo, Sepanjang Taman, Sidoarjo. Sekolah ini mulai dibangun secara bertahap dalam melengkapi sarana fasilitasnya hingga menjadi sekolah yang layak dipakai sebagai tempat kegiatan belajar mengajar. 5. Karakteristik Siswa Dari hasil pengamatan peneliti dan wawancara, kondisi kelas III A di SD Ma arif YPM Wonocolo Taman Sidoarjo, yakni ada beberapa siswa yang kurang lancar berbicara, menggunakan intonasi yang kurang tepat, menguasai diksi yang sedikit, menggunakan kalimat yang kurang efektif,dan kontak mata siswa tidak hanya tertuju pada guru melainkan pihak lain atau sesuatu hal yang berada di sekitarnya, namun sebagian besar siswa cukup lancar dalam hal berbicara. C. Variabel Yang Diselidiki Variabel yang diselidiki oleh peneliti, yaitu: 1. Input: siswa kelas III A SD Ma arif YPM Wonocolo Taman Sidoarjo. 2. Proses: menggunakan metode reka cerita gambar. 34

3. Output: keterampilan berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. D. Rencana Tindakan Berdasarkan hasil refleksi awal setelah pelaksanaan pra tindakan, maka guru dan peneliti secara kolaboratif merencanakan tindakan-tindakan selanjutnya dalam penelitian ini. Adapun langkah-langkah perencanaan tindakan tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut: 1. Siklus Penelitian Siklus I a. Persiapan/perencanaan 1) Rencana pelaksanaan pembelajaran Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan metode reka cerita gambar pada pembelajaran bahasa Indonesia dalam keterampilan berbicara yang diteliti. 2) Materi pelajaran Peneliti memberikan materi pelajaran yang berkaitan dengan keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan metode reka cerita gambar, yang diadopsi dari Buku Sekolah Elektronik Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas III yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2008. 35

3) Media pembelajaran Media pembelajaran yang dimaksud yakni perantara yang menjembatani antara guru dengan siswa dalam menyampaikan materi pelajaran. Media yang digunakan ialah media gambar pengalaman. 4) Instrumen penelitian (angket untuk siswa dan lembar tanggapan guru) Instrumen penelitian berupa pedoman observasi dan wawancara yang digunakan untuk proses pembelajaran yang telah dilakukan. b. Pelaksanaan Pelaksanaan pada siklus ini dijalankan sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran. Adapun rincian rencana pelaksanaan pembelajarannya adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan awal a) Guru mengucapkan salam dan mengkondisikan kelas. b) Guru melakukan apersepsi/mereview materi sebelumnya. c) Guru memotivasi siswa. d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi dasar. 36

2) Kegiatan inti a) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari/menyajikan uraian umum materi yang akan dipelajari. b) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok. c) Guru menunjukkan atau memasang gambar berseri (4 gambar). d) Guru mereka cerita (1 gambar) berdasarkan gambar berseri tersebut, sementara siswa memperhatikan. e) Masing-masing kelompok siswa (boleh perwakilan) mendapat kesempatan mereka cerita berdasarkan gambar tersebut dengan bimbingan guru. f) Guru menunjukkan gambar berseri yang lain (gambar berseri selanjutnya). g) Masing-masing kelompok siswa menyusun gambar sesuai dengan cerita yang direkanya, dengan cara menuliskan hasil diskusi kelompoknya. h) Kemudian masing-masing kelompok siswa menempelkan gambar pengalaman yang telah disusunnya. 37

i) Setelah itu, masing-masing kelompok siswa menyajikan (tanpa membawa teks) hasil diskusi kelompoknya, dengan cara menunjuk satu siswa untuk mewakili maju ke depan kelas. j) Guru mengevaluasi hasil pembelajaran. 3) Kegiatan akhir a) Guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan, dan menyimpulkan materi yang telah disampaikan. b) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. c) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan mengucapkan salam. c. Pengamatan (observation) Peneliti melakukan pengamatan terhadap hasil kegiatan belajarmengajar yang dilakukan selama proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas. Kemudian, peneliti membagikan angket kepada siswa. Angket tersebut berguna untuk membantu dalam merefleksi pelaksanaan siklus I. 38

d. Refleksi Menganalisa dan mengevaluasi hasil dari proses pembelajaran yang telah dilakukan. Permasalahan yang muncul pada pembelajaran siklus I (seperti yang tercantum pada lampiran dalam lembar tanggapan), kemudian diidentifikasi dan dicari penyelesaiannya untuk dijadikan acuan pada tahap perencanaan siklus II. Setelah itu, dilakukan modifikasi pada perencanaan pembelajaran untuk siklus kedua. Siklus II a. Persiapan/perencanaan 1) Rencana pelaksanaan pembelajaran 2) Materi pelajaran 3) Media gambar pengalaman 4) Instrumen penelitian (angket untuk siswa dan lembar tanggapan guru) b. Pelaksanaan Pelaksanaan pada siklus ini dijalankan untuk memperbaiki siklus I. Adapun rincian rencana pelaksanaan pembelajarannya adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan awal 39

a) Guru mengucapkan salam dan mengkondisikan kelas. b) Guru melakukan apersepsi/mereview materi sebelumnya. c) Guru memotivasi siswa. d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi dasar. 2) Kegiatan inti a) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari/menyajikan uraian umum materi yang akan dipelajari. b) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok. c) Guru memberikan gambar berseri (4 gambar). d) Masing-masing kelompok siswa menyusun gambar sesuai dengan cerita yang direkanya, dengan cara mendiskusikannya (tanpa ditulis). e) Kemudian masing-masing kelompok siswa menempelkan gambar pengalaman yang telah disusunnya. f) Setelah itu, masing-masing kelompok siswa menyajikan hasil diskusi kelompoknya, dengan cara menunjuk satu siswa untuk mewakili maju ke depan kelas. 40

g) Siswa yang ditunjuk mengungkapkan ceritanya secara langsung. h) Siswa yang lain mendengarkan dan kemudian menanggapi cerita teman yang berada di depan kelas. i) Guru mengevaluasi hasil pembelajaran. 3) Kegiatan akhir a) Guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan, dan menyimpulkan materi yang telah disampaikan. b) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. c) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan mengucapkan salam. c. Pengamatan (observation) Peneliti melakukan pengamatan terhadap hasil kegiatan belajarmengajar yang dilakukan selama proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas. Kemudian peneliti membagikan angket kepada siswa. Angket tersebut berguna untuk membantu dalam merefleksi pelaksanaan siklus II. 41

d. Refleksi Menganalisa dan mengevaluasi hasil dari proses pembelajaran yang telah dilakukan. Permasalahan yang muncul pada pembelajaran siklus II, kemudian diidentifikasi dan dicari penyelesaiannya untuk dijadikan acuan pada tahap perencanaan siklus III. Setelah itu, dilakukan modifikasi pada perencanaan pembelajaran untuk siklus ketiga. Siklus III a. Persiapan/perencanaan 1) Rencana pelaksanaan pembelajaran 2) Materi pelajaran 3) Media gambar pengalaman 4) Instrumen penelitian (angket untuk siswa dan lembar tanggapan guru) b. Pelaksanaan Pelaksanaan pada siklus dijalankan untuk memperbaiki siklus II. Dalam pelaksanaan siklus ini, pembelajaran lebih dioptimalkan agar siswa lebih terampil berbicara. Sehingga, pelaksanaan siklus ini lebih menekankan secara individu daripada klasikal (kelompok). Adapun rincian rencana pelaksanaan pembelajarannya adalah sebagai berikut: 42

1) Kegiatan awal a) Guru mengucapkan salam dan mengkondisikan kelas. b) Guru melakukan apersepsi/mereview materi sebelumnya. c) Guru memotivasi siswa. d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi dasar. 2) Kegiatan inti a) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari/menyajikan uraian umum materi yang akan dipelajari. b) Guru menunjukkan gambar berseri (3 gambar) kepada siswa. c) Kemudian menunjuk satu siswa (beberapa siswa) untuk mewakili maju ke depan kelas. d) Siswa yang ditunjuk menyusun gambar sesuai dengan cerita yang direkanya. e) Siswa yang lain mendengarkan dan kemudian menanggapi cerita teman yang berada di depan kelas. f) Guru mengevaluasi hasil pembelajaran. 3) Kegiatan akhir 43

a) Guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan, dan menyimpulkan materi yang telah disampaikan. b) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. c) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan mengucapkan salam. c. Pengamatan (observation) Peneliti melakukan pengamatan terhadap hasil kegiatan belajarmengajar yang dilakukan selama proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas. Kemudian peneliti membagikan angket kepada siswa. Angket tersebut berguna untuk membantu dalam merefleksi pelaksanaan siklus III. d. Refleksi Menganalisa dan mengevaluasi hasil dari proses pembelajaran yang telah dilakukan. Diberlakukannya siklus ini, karena pada siklus kedua belum terjadi peningkatan. Dengan demikian, pelaksanaan siklus ketiga yakni sebagai hasil proses dan peningkatan keterampilan berbicara. Hasil ketuntasan belajar siswa, baik secara individu maupun klasikal menggunakan pedoman analisis hasil evaluasi. Hasil evaluasi 44

menunjukkan bahwa secara klasikal yakni minimal 70% dari jumlah siswa harus mencapai ketuntasan belajar dan secara individual yakni penguasaan materi pembelajaran siswa harus mencapai 70%. E. Data Dan Cara Pengumpulannya Untuk memperoleh data yang benar dan akurat dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa metode antara lain: 1. Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Yang dilakukan waktu pengamatan adalah mengamati gejala-gejala sosial dalam kategori yang tepat, mengamati berkali-kali dan mencatat segera dengan memakai alat bantu seperti alat pencatat, formulir, dan alat mekanik. Observasi dalam PTK dapat dilakukan untuk memantau guru dan untuk memantau siswa. Sebagai alat pemantau kegiatan guru, observasi digunakan untuk mencatat setiap tindakan yang dilakukan guru sesuai dengan masalah dalam PTK itu sendiri. Misalnya, mengamati dan mencatat setiap tindakan guru dalam setiap siklus atau tindakan pembelajaran sesuai dengan fokus masalah. Dari hasil pengamatan itu 45

dapat ditemukan berbagai kelemahan sehingga dapat ditindaklanjuti untuk diperbaiki pada siklus berikutnya. 30 Dalam pelaksanaannya digunakan alat bantu seperti checklist, skala penilaian atau alat mekanik seperti kamera foto, dan lainnya. Peneliti mengamati secara langsung peristiwa di lapangan sebagai pengamat yang berperan serta secara lengkap untuk memperoleh suatu keyakinan tentang keabsahan data dengan mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Dengan demikian peneliti memperoleh informasi apa saja yang dibutuhkan. 2. Pengukuran tes hasil belajar Pengukuran tes hasil belajar ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berbicara siswa dengan melihat nilai yang diperoleh oleh siswa. Tes ini juga sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode reka cerita gambar. Tes lisan cocok untuk menilai kemampuan nalar siswa. Melalui bahasa secara verbal, guru dapat mengetahui secara mendalam pemahaman siswa tentang sesuatu yang dievaluasi, yang bukan hanya pemahaman siswa secara konsep, akan tetapi bagaimana aplikasinya serta hubungannya dengan konsep lain, bahkan penilai juga dapat mengungkap informasi tentang pendapat dan pandangan mereka tentang sesuatu yang 30 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), 86. 46

dievaluasi. 31 Skor tes ini juga dijadikan penentuan peningkatan keterampilan berbicara siswa, sehingga dapat mengetahui tingkat prestasi dan keaktifan siswa terhadap materi pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode reka cerita gambar. Adapun teknik analisis data penelitian ini, yakni kriteria keberhasilan hasil belajar ditentukan dengan cara melihat adanya peningkatan persentase siswa yang tuntas belajar. Peningkatan persentase siswa yang tuntas belajar yaitu persentase siswa yang tuntas pada siklus I lebih besar daripada persentase siswa yang tuntas pada pra tindakan, persentase siswa yang tuntas pada siklus II lebih besar daripada persentase siswa yang tuntas pada siklus I, dan persentase siswa yang tuntas pada siklus III lebih besar daripada persentase siswa yang tuntas pada siklus II. Siswa dikatakan tuntas belajar jika mendapatkan skor 70,10. Perhitungan persentase siswa yang tuntas belajar sebagai berikut: P = f x100% n Keterangan: P = persentase siswa yang tuntas belajar f = banyaknya siswa yang tuntas belajar n = banyak siswa keseluruhan Selain terjadi peningkatan persentase siswa yang tuntas belajar, dalam peneltian ini juga harus memenuhi kriteria ketuntasan belajar secara klasikal yaitu 70% siswa harus tuntas belajar. 31 Wina Sanjaya, Penelitian, 101. 47

Kriteria keberhasilan proses belajar ditentukan dengan menggunakan lembar observasi yang berupa nilai tes lisan keterampilan berbicara siswa yang diisi oleh pengamat (guru maupun peneliti), dan kemudian hasilnya tersebut dianalisa. Analisis data merupakan upaya sang peneliti menangani langsung masalah yang terkandung dalam data. 32 Analisis data observasi hasil belajar ini menggunakan analisis persentase, sebagai berikut: skor yang diperoleh masing-masing siswa dijumlahkan dan hasilnya disebut jumlah skor, dan selanjutnya dihitung persentase nilai rata-ratanya dengan cara membagi jumlah skor dengan skor maksimal yang dikalikan 100%, yaitu: Persentase Nilai Rata-rata (NR) = Jumlah Skor x 100% Skor Maksimal Persentase terendah adalah 0%, dan persentase tertinggi adalah 100%. Pada pembelajaran ini terdapat 5 kriteria penilaian, yakni: sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Panjang Intervalnya = 100 = 20 5 Sehingga kriteria penilaian ditentukan sebagai berikut: 81% - 100% = sangat baik 61% - 80% = baik 32 Tri Mastoyo Jati Kesuma, Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa (Yogyakarta: Corosvatibooks, 2007), 67. 48

41% - 60% = cukup 21% - 40% = kurang 0% - 20% = sangat kurang Subjek penelitian dinyatakan tuntas belajar dengan baik jika berdasarkan lembar observasi penilaian siswa mendapatkan skor dari pengamat (guru atau peneliti) minimal berkriteria baik. 3. Wawancara Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan berdasarkan tujuan tertentu. 33 Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara dengan guru kolaborasi pada waktu penemuan fenomena penelitian maupun perefleksian terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung. 4. Metode dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. 34 Pembuktian (examining) dilakukan dengan mencari bukti-bukti dokumenter, berupa dokumen arsip, jurnal, peta, dan catatan lapangan. Peneliti menggunakan 33 Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), 180. 34 Suharsimi Arikunto, Prosedur, 231. 49

metode ini untuk mengetahui sejarah berdirinya SD Ma arif YPM Wonocolo Taman Sidoarjo, absensi kelas untuk mengetahui data siswa yang mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia dengan metode reka cerita gambar, serta catatan lapangan dari hasil pengamatan. F. Indikator Kinerja Indikator kinerja berarti alat penunjuk atau sesuatu yang menunjukkan kualitas sesuatu. Adapun indikator kinerja yang diharapkan oleh peneliti, yaitu: 1. Meningkatnya jumlah siswa yang berhasil mencapai KKM 70,10. 2. Meningkatnya nilai rata-rata kelas siswa. 3. Memenuhi kriteria ketuntasan belajar secara klasikal yaitu 70% siswa harus tuntas belajar. G. Tim Peneliti Dan Tugasnya Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan secara kolaboratif, antara guru kelas sebagai guru pendamping dan mahasiswa sebagai peneliti. Tugas guru mendampingi peneliti dalam menerapkan penggunaan metode reka cerita gambar pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Adapun rincian tugas guru dan mahasiswa adalah sebagai berikut: 1. Nama Guru Kolaborasi : Muti atul Walidah, S.Pd 50

Bertugas : Bertanggungjawab mengamati pelaksanaan penelitian, terlibat dalam perencanaan, observasi, dan merefleksi pada tiap-tiap siklus. 2. Nama Mahasiswa/Peneliti : Wiwin Wulandari Bertugas : Menyusun perencanaan pembelajaran, menyusun instrumen penelitian, membuat lembar observasi, menyebarkan dan menilai instrumen kuesioner (siswa), menilai hasil tugas dan evaluasi akhir materi, pelaksana kegiatan pembelajaran, melakukan diskusi dengan guru kolaborasi, dan menyusun laporan hasil penelitian. H. Jadwal Kegiatan PTK Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2012 2013. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena penelitian tindakan kelas memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses pembelajaran yang efektif di kelas. Adapun rincian jadwal kegiatan PTK ini sebagai berikut: Desember Maret April Kegiatan 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan Judul dan Proposal v v Pengujian Proposal v Pra Tindakan v Siklus I Siklus II Siklus III Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan PTK v v v 51