HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL SPIKE SEMI PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

dokumen-dokumen yang mirip
KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

KONTRIBUSI PANJANG RENTANG LENGAN, POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETEPATAN SMASH PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI JUNIOR KOTA KEDIRI

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETEPATAN SMASH PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI JUNIOR TULUNGAGUNG

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN, POWER OTOT TUNGKAI DAN PANJANG LENTANG LENGAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

(Studi Deskriptif pada UKM Bolavoli Universitas Siliwangi Tasikmalaya. oleh; Nuryadin; 1 H. Agus Mulyadi, M.Pd.; 2 H. Gumilar Mulya, M.Pd.

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN, POWER OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN JUMPING SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.

FAIZAL HAQI NUSANTORO NPM

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS PUNGGUNG TERHADAP HASIL SPIKE PADA PERMAINAN BOLA VOLI

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, POWER OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

TESIS Diajukan Guna Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Pada Jurusan Magister Keguruan Olahraga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

HUBUNGAN TINGGI RAIHAN DENGAN KETEPATAN SMASH OPEN ATLET BOLA VOLI PUTRA KLUB YUSO SLEMAN

Oleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Disusun Oleh : NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

KORELASI ANTARA KOORDINASI DAN REAKSI DENGAN HASIL PUKULAN DRIVE FOREHAND DALAM PERMAINAN SQUASH

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. (1990:3) dalam bukunya mengemukakan, permainan bola voly baru dapat di

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh YUDHA DWI FITARIANTO

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang populer di masyarakat. Permainan. masyarakat dari berbagai tingkat usia, anak-anak, remaja dan dewasa baik

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga

BAB I PENDAHULUAN. teknik dasarnya adalah (1) servis, (2) passing, (3) umpan, (4) spike dan (5) block

BAB I PENDAHULUAN. passing, smash, dan block (membendung). Penguasaan kelima teknik dasar

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

DISUSUN OLEH : ADI DHARMA SAPUTRA

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA PUTRA SMP NEGERI 1 PAPAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI. Disusun Oleh : ENDRA HARFIYANTO NPM :

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek.

2015 KONSTRUKSI TES KELINCAHAN D ALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL PUKULAN SPIKE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Oleh : Taryono, S.Pd.

KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI KLUB LAVENDOS VC KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI PADA KLUB PJVC PUNGE JUROENG TAHUN

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

2015 PENGARUH LATIHAN LOMPAT D ENGAN MENGGUANAKAN BOLA YANG D IGANTUNG TERHAD AP KETERAMPILAN SMASH D ALAM PERMAINAN BOLA VOLI

Zulkarnaen, S.Pd., M.Pd. *) ABSTRAK

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP VERTICAL JUMP ATLET BOLA VOLI DI UKM BOLA VOLI PUTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

JURNAL OLEH: EKO PURWANTO NPM Dibimbing oleh: 1. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd 2. Moh. Nurkholis, M.Or

OLEH DILLA FARID W. T

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, pengujian hasil penelitian, dan. pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa:

HUBUNGAN FLEXIBILITAS

PENGARUH MODIFIKASI LATIHAN LOMPAT BALOK DAN LATIHAN BOLA GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN SMASH

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN TINGGI BADAN DENGAN KETEPATAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI WA NIA HARIADI SAID EDY DHARMA P.

KONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011

1. DR. NASUKA M.Kes 2. TB WIDYO ALPIES NS PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA, S1 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga telah menjadi gejala sosial yang tersebar di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta pada tanggal April 2015 jam WIB selesai.

SURVEY KEKUATAN MENARIK DAN MENDORONG OTOT LENGAN ATLET JUDO PUTRA UPT SMANOR

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP KELINCAHAN

EVALUASI KONDISI FISIK ATLET IPSI KABUPATEN JOMBANG KATEGORI TANDING PUTRA

Taryono, S.Pd Memet Muhamad Drs., M.Pd ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

SKRIPSI. Oleh: Cahya Kusuma Padi NIM

SKRIPSI. Disusun Oleh : NUR AMINSYAH RAMADHAN NPM:

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. tehnik dasar dalam bola voli yaitu ; servis, passing atas, passing bawah, smash,

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

ARTIKEL SKRIPSI PALVAN TRI ANGGARA JAYA NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

CORRELATION OF MUSCLE STRENGTH ON SLEEVE AND LONG SLEEVE TRAFFIC FOREHAND STUDENTS JPOK FKIP UNIVERSITY OF LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN. Bola voli merupakan suatu cabang olahraga yang berasal dari permainan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aditia Bahrul Ilmy, 2014

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS ATLET BOLAVOLI KUANSING KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. di kuasai seorang pemain bola voli. M. Yunus ( 1992 : 113 ) mengatakan

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI SMASH PADA TEAM BOLA VOLI PUTRA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2010

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL SPIKE SEMI PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI Helda Heldayana, Aming Supriyatna, Iman Imanudin Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 299 Bandung Em@il: Helda_heldayana@yahoo.com Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya komponen-komponen kondisi fisik terhadap hasil pukulan spike semi dalam permainan bola voli diantaranya power otot lengan dan otot tungkai. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan ant ara power otot lengan dan otot tungkai dengan hasil spike semi dalam permainan bola voli. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik korelasional. Sampel yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah anggota club bola voli PASUNDAN Bandu ng sebanyak 12 orang yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes soft ball throw untuk tes power otot lengan, tes digital vertical jump untuk tes otot tungkai dan tes spike semi bola voli. Menunjukkan terdapat hubungan antara power otot lengan dan otot tungkai dengan hasil spike semi. Dengan hasil penelitian power otot lengan dengan hasil spike semi adalah r = 0.697, nilai sig. 0.012 < 0.05, sedangkan otot tungkai dengan hasil spike semi adalah r = 0.652, nilai sig. 0.022 < 0.05, dan secara bersama-sama antara power otot lengan dan otot tungkai dengan hasil spike semi adalah r = 0.780, nilai sig. 0.015 < 0.05. Kata kunci: bola voli, power otot lengan, otot tungkai, dan hasil spike semi. PENDAHULUAN Olahraga adalah olah gerak badan yang melibatkan otot besar dan dilakukan secara teratur dan terencana dengan tujuan untuk menguatkan dan menyehatkan organ-organ tubuh. Salah satunya adalah olahraga permainan bola voli. Bola voli adalah suatu bentuk olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu, dimana setiap regu berusaha memantulkan / memvoli bola dengan tangan atau lengan sebanyak tiga kali sentuhan secara bergantian dan berusaha melewatkan bola ke atas net, ke daerah lawan serta berusaha mematikannya untuk mendapatkan poin/skor. Seperti yang di jelaskan oleh Muhajir (2003:16) menjelaskan bahwa: Bola voli adalah suatu cabang olahraga berbentuk memvoli bola di udara bolak-balik di atas jarring/net, dengan maksud dapat menjatuhkan bola di dalam petak lapangan lawan untuk mencari kemenangan. Dalam permainan bola voli terdapat beberapa teknik merupakan dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain bola voli agar dapat bermain bola voli dengan baik. Menurut Dieter Beutelstahl (1986:9) bahwa teknikteknik dasar permainan bola voli tersebut meliputi: (1) servis, (2) pass bawah, (3) pass atas, (4) smash/spike, (5) blok, dan (6) pertahanan. Sedangkan untuk dapat berprestasi selain diperlukan penguasaan teknik, taktik, fisik yang prima, juga diperlukan kemampuan mental yang bagus. Dalam permainan bola voli ada dua masalah penting 45

yang harus dikuasai oleh seorang atlet. Kosasih (1985:109) menjelaskan bahwa: Yang perlu dikuasai oleh seorang atlet dalam permainan bola voli adalah: (1) Teknik penguasaan bola, dan (2) Teknik permainan. Kedua teknik tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dalam menciptakan suasana permainan yang baik dan akan memberikan hasil atau prestasi yang baik pula. Untuk mencapai suatu prestasi yang maksimal yang di inginkan ada beberapa persyaratan yang harus dikuasai oleh atlet. Suharno (1982:2) menjelaskan bahwa: Untuk mencapai prestasi yang maksimal atlet harus mempunyai beberapa persyaratan yaitu: (1) Kesehatan tubuh, (2) Bentuk tubuh, (3) Kondisi fisik, (4) Penguasaan teknik, (5) Penguasaan taktik, dan (6) Memiliki kejiwaan dan kepribadian yang baik. Hal ini juga senada dengan pendapat Harsono (1988:100) yang menjelaskan bahwa: Ada beberapa aspek yang perlu dikuasai dan dilatih secara seksama oleh atlet yaitu: (1) Latihan fisik (physical training), (2) Latihan teknik (technical training), (3) Latihan taktik (tactical training), (4) Latihan mental (psychological training). Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banyak sekali persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang atlet untuk dapat bermain bola voli dengan baik apalagi untuk dapat berprestasi. Dengan memiliki persyaratanpersyaratan tersebut atlet dapat bertanding dengan baik. Salah satu dari persyaratan tersebut yang paling mendasar adalah penguasaan teknik dan kemampuan fisik. Diantara teknik permainan bola voli, nampaknya teknik serangan dari atas net (jaring) cukup sulit untuk dikuasai oleh pemain, terutama jika teknik serangan itu dilakukan dengan spike. Kesulitan utama untuk melakukan spike bola voli adalah tingginya jaring yang melebihi jangkauan lengan para pemain yang relative memiliki postur tubuh yang jauh lebih pendek dari tinggi jaring tersebut, sehingga bola yang seharusnya dipukul dari atas jaring tidak dapat dipukul secara maksimal. Namun demikian hal tersebut bukan suatu masalah besar jika kondisi fisiknya baik. Komponen-komponen kondisi fisik yang mendukung pencapaian gerak dalam olahraga adalah kekuatan (strength), daya tahan (endurance), daya ledak (muscular power), kecepatan (speed), kelentukan (flexibility), keseimbangan (balance), koordinasi (coordination), kelincahan (agility), ketepatan (accuracy), reaksi (reaction). Sedangkan komponen-komponen kondisi fisik yang mendukung keterampilan spike adalah power otot lengan dan otot tungkai. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa kondisi fisik seperti power otot lengan, dan otot tungkai merupakan kondisi fisik yang memegang peranan penting dalam olahraga bola voli khususnya dalam melakukan spike, karena dapat memperoleh pukulan spike yang keras dan tajam. Oleh sebab itu spike pada permainan bola voli adalah salah satu teknik bermain yang sangat menentukan dalam permainan bola voli. Spike dalam permainan bola voli dipergunakan ketika mengadakan penyerangan. Pukulan yang dilakukan pada penyerangan dengan teknik ini melibatkan berbagai kemampuan tubuh karena sasarannya adalah kecepatan dan ketepatan bola hasil spike untuk memperoleh kemenangan. Berdasarkan paparan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap atlet-atlet bola voli yang tergabung dalam club bola voli PASUNDAN yang berada di Kota Bandung mengenai kebenaran apakah hubungan antara power otot lengan dengan otot tungkai dapat mempengaruhi terhadap hasil spike semi. Alasan penulis memilih club tersebut karena mayoritas atletnya laki-laki semua dan club tersebut sudah terkenal dan main di tingkat Nasional, atlet tersebut memiliki power otot lengan dan otot tungkai yang kuat sehingga dapat menghasilkan teknik spike yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui hubungan fungsional antara power otot lengan dengan hasil spike semi pada 46

cabang olahraga bola voli club PASUNDAN; (2) Mengetahui hubungan fungsional antara otot tungkai dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli club PASUNDAN. (3) Mengetahui hubungan fungsional antara power otot lengan dan otot tungkai dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli club PASUNDAN. METODE Tempat dilakukannya penelitian ini berlokasi di UPI Bandung yang berada di Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet bola voli yang tergabung dalam club bola voli PASUNDAN Bandung sebanyak 20 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. sampel yang diperoleh sebanyak 12 orang. Adapun karakteristik dari sampel tersebut adalah sebagai berikut: (1) Merupakan atlet atau anggota yang terdaftar di club bola voli PASUNDAN; (2) Atlet yang dijadikan sampel berumur 20-23 tahun; (3) Keaktifan dalam kehadiran dan proses latihan.; (4) Frekuensi latihan minimal 4 kali dalam seminggu; (5) Telah menguasai teknik pukulan spike semi. (6) Mempunyai pengalaman yang cukup baik dalam permainan dan pertandingan bola voli; (7) Mempunyai pengalaman bertanding minimal tingkat daerah atau PORDA (Pekan Olahraga daerah). Instrumen penelitian yang penulis gunakan mengacu pada buku tes pengukuran pendidikan olahraga oleh Nurhasan dan Abdul Narlan (2001:130), sebagai berikut: (1) Untuk mengukur power otot lengan digunakan tes soft ball throw, dengan validitas 0,73 dan reliabilitas 0,80. (Nurhasan, 1999:67); (2) Untuk mengukur otot tungkai digunakan tes Digital Vertical Jump, dengan validitas 0,989 dan reliabilitas 0,977 (Nurhasan dan Hasanudin, 2007, hlm.175). (3) Untuk mengetahui hasil keterampilan spike semi pada bola voli dilakukan tes spike (Nurhasan dan Hasanudin, 2007, hlm.225). Pemecahan dari penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan pendekatan deskriptif korelatif. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 14); Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandasakan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka diperoleh temuan sebagai berikut:. Pertama, power otot lengan dengan hasil spike semi dalam permainan bola voli menunjukan hubungan yang positif dan signifikan. Hal tersebut menunjukan bahwa power otot lengan berperan dominan melakukan spike yaitu berperan pada kekuatan dan kecepatan pada saat melakukan spike, serta kemampuan memukul bola sekeras mungkin. Hal ini diharapkan, setiap pemain bola voli hendaknya selalu berupaya untuk meningkatkan power otot lengannya. Power otot lengan yang besar, memungkinkan hasil pukulan spike atau servisnya akan lebih keras dan cepat, sehingga tingkat keberhasilannya pun lebih besar pula. Troter mengatakan (1965:100): Power, or sheer force, is aquality of the service which can be developed to the extend that it makes a return of the service by the receiving team either completlely impossible or else definitely weakens the return by forcing the use of two, or three contack to bring the ball under control and tomake a return to the serving teams court. Oleh karena itu, maka seorang pemain yang akan melakukan spike harus memiliki power otot lengan yang bagus. Adapun dukungan power 47

otot lengan terhadap hasil spike semi sebesar 48.6%, dan 51.4% didukung oleh faktor-faktor lainnya. Kedua, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara otot tungkai dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli. Hal ini menunjukan bahwa otot tungkai mempunyai peran penting terhadap hasil spike. Otot tungkai yang besar akan menghasilkan lompatan yang maksimal. Seorang pemain bola voli sangat diharuskan memiliki lompatan yang setinggi mungkin untuk melakukan spike. Seperti yang dikatakan oleh Theng (1973:38), bahwa Pemain-pemain yang menghendaki dapat bermain sebagai penyerang harus mempunyai tenaga yang besar pada kakinya. Dijelaskan pula oleh Kosasih (1983:118), bahwa Dalam melakukan spike sebaiknya kita dapat melompat setinggi mungkin, karena itu latihlah melompat sebanyak mungkin. Dengan demikian, dengan otot tungkai yang besar maka seorang spiker akan semakin tinggi menjangkau bola yang diumpankan tinggi diatas net pada saat memukul bola. Adapun dukungan otot tungkai terhadap hasil spike semi sebesar 42.5%, dan 57.5% didukung oleh faktor-faktor lainnya. Ketiga, power otot lengan dan otot tungkai secara bersama-sama dengan hasil spike semi dalam cabang olahraga bola voli menunjukan hubungan yang positif dan signifikan. Hal tersebut merupakan salah satu unsur komponen kondisi fisik yang sangat penting, terutama pada saat melakukan loncatan dan pukulan, karena dengan memilki kekuatan yang besar akan berdampak pada hasil yaitu loncatan yang tinggi dan pukulan yang keras dan tajam. Dengan pemahaman beberapa alasan tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa salah satu keberhasilan dalam melakukan pukulan spike dalam permainan bola voli perlu di tunjang dengan kesiapan fisik di antaranya adalah kekuatan power otot lengan dan kekuatan otot tungkai diikuti dengan fleksibilitas sendi punggung. Kontribusi power otot lengan dan otot tungkai sangat penting terhadap hasil spike semi dalam cabang olahraga bola voli. Pada penelitian ini power otot lengan memiliki koefisien korelasi yang sama dengan otot tungkai dan lebih signifikan dengan hasil spike semi. Hal ini dapat diartikan bahwa komponen kondisi fisik power otot lengan dan otot tungkai memberikan kontribusi yang lebih signifikan terhadap hasil spike semi dalam cabang olahraga bola voli. Adapun dukungan dari power otot lengan dan otot tungkai terhadap hasil spike semi sebesar 60.9%, dan 39.1% didukung oleh faktor-faktor lainnya. Pada saat di lapangan tidak hanya power otot lengan dan otot tungkai yang berpengaruh, lebih dari itu yang di butuhkan lainnya diantaranya otot puggung, otot bahu, fleksibilitas, koordinasi, kecepatan reaksi. Hal ini selaras dengan Pasurnay (1994:7) Otot lengan, otot perut, otot punggung, dan otot bahu serta komponen kondisi fisik lainnya yang menunjang terhadap hasil lemparan atau pukulan. Maka dapat disimpulkan bahwa power otot lengan dan otot tungkai beserta komponen kondisi fisik lainnya dapat memberikan kontibusi terhadap hasil spike semi dalam cabang olahraga bola voli. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data yang diperoleh dan uraian yang telah dikemukakan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian sebagai berikut: (1) Terdapat Hubungan Antara Power Otot Lengan dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli; (2) Terdapat Hubungan Antara Otot Tungkai dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli; (3) Terdapat Hubungan secara bersama-sama antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli. 48

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Beachle, Thomas R dan Groves,Barney R. 2003. Latihan Beban (Terjemahan Razi Siregar). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Bompa (1983). Komponen-komponen biomotorik. Jakarta. Dieter, B. (2012) Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: CV. Pionir Jaya. Dieter, B. (1986:9) Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: CV. Pionir Jaya. Damiri (1994). Anatomi Manusia. Jakarta. Damiri (1992:56). Anatomi Manusia. Jakarata. Harsosno.(1988) Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching.Jakarta: CV. Tambak Kusuma. Http://id.wikipedia.org/wiki/Bola_voli. Harsono.(1988). Latihan Fisik. Jakarta: Pusat Ilmu Olahraga Koni Pusat. Harsono.(2001). Latihan Kondisi Fisik. Bandung. Hidayat (1999:26). Latihan Beban. Bandung. Ibrahim dan Sudjana (2004). Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Imam Hidayat. (1997). Biomekanika Olahraga. Bandung: FPOK-IKIP Bandung. Lutan, R., et al (2007: 80). Metode Penelitian. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional. Muhajir, (2003:16) Pandua Bola Voli. Bandung: Departemen Pendidikan. Maryanto, (1996) Teknik Dasar Permainan Bola Voli. Bandung: PT Media Indonesia. Maryanto, (2006:23) Teknik Dasar Permainan Bola Voli. Bandung: PT Media Indonesia. Nurhasan dan Abdul Narlan.(2001). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Tasikmalaya: PJKR FKIP UNSIL. Nurhasan, H dan Cholil, D. (2007). Tes dan pengukuran keolahragaan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Purwanto.(2010) Statistika Untuk Penelitian.Surakarta: Pustaka Pelajar. PBVSI, (1995). Metodologi Pelatihan. Jakarta: Sekum. PP. PBVSI. Pasurnay (1994:7). Kondisi Fisik. Bandung. Sajoto (1990:17). Latihan Kondisi Fisik. Jakarta: Hadiyaksa Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Singgih, S. (2012) Pandual Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT. Gramedia. Suharno, HP. (1982:2). Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta. Santoso, S. (2012). Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sugiyono. (2013). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Yunus, M (1992:113) Teknik Spike Dalam Permainan Bola Voli. Bandung: Cendaki Pratama 49