Efektivitas Senam Hamil sebagai Pelayanan Prenatal dalam Menurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Tolak ukur keberhasilan dan kemampuan pelayanan kesehatan suatu

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Dita Rossalina Ulfah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ekstra, karena banyak perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikis

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun.sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode kehamilan dan persalinan pada wanita merupakan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami dan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI POLI KIA PUSKESMAS TUMINTING

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

BAB I PENDAHULUAN. semua orang disegala usia adalah salah satu tujuan dari. Development Goals (SDGs). Tak luput dari sasaran SDGs angka kematian ibu

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang

PENGARUH KELAS HYPNOBIRTHING TERHADAP KECEMASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS RAWAT INAP KOTA YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

EFEKTIVITAS AROMATERAPI DALAM MENURUNKAN KECEMASAN MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB 1. yang telah ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs), Target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. (AKI) di Indonesia mencapai 359 per kelahiran hidup, sementara itu

EFEKTIFITAS PRENATAL YOGA TERHADAP PENGURANGAN KETIDAKNYAMANAN IBU SELAMA HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

BAB I PENDAHULUHAN. kelahiran hidup, 334/ kelahiran hidup, dan 307/ kelahiran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA WANITA PRIMIGRAVIDA DIBANDING MULTIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN DAN KLINIK MITRA IBU TEGAL SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER KE-III DI RSNU TUBAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN SIKAP IBU TENTANG SENAM HAMIL DI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Ibu (AKI) yaitu angka kematian ibu akibat langsung dari proses reproduksi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan merupakan hal yang diharapkan dari setiap pasangan suami istri.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat melahirkan bayi dengan selamat. Ada dua cara persalinan yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

PENGARUH PEMBERIAN KONSELING INDIVIDU SEBELUM MELAHIRKAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA IBU POSTPARRTUM

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

EFEKTIFITAS SENAM HAMIL UNTUK MENINGKATKAN DURASI TIDUR IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPM EKA ERFANA, SST.,

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group

KESIAPAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM PERSIAPAN PERSALINAN PASCA RELAKSASI HYPNOBIRTHING

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Partisipan Penelitian. primigravida maupun multigravida dengan usia kandungan 22 32

GAMBARAN KECEMASAN IBU PRA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG VK RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA BENGKULU SELATAN

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

Kata kunci : persiapan gentle birth, persalinan, primigravida, kecemasan

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP DEPRESI PADA LANSIA TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai derajad Magister Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

KECEMSAN DAN PROBLEM FOCUSED IBU HAMIL DALAM MENJELANG PERSALINAN ANAK PERTAMA DI LOA KULU KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL TAHUN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data statistik yang dikeluarkan World Health Organization. (WHO) sebagai badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

Pengaruh Keikutsertaan Senam Hamil Terhadap Kecemasan Primigravida Trimester Ketiga Dalam Menghadapi Persalinan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PROSES PERSALINAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

KESIAPAN FISIK DAN PSIKOLOGIS DALAM MENGHADAPI PERSALINANPADAIBU HAMIL YANG MELAKUKAN SENAM YOGA DI DOTHE BEAUTY & FRESH SIDOARJO

PENURUNAN KECEMASAN IBU NIFAS MENGGUNAKAN TOTOK WAJAH DI FASILITAS PELAYANAN PERSALINAN. Keywords: Full-Blooded Face, Anxiety, Mother Postpartum.

Elvira Harmia Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau, Indonesia ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis maupun patologis (Molika, 2015). dimulai pada saat terjadi proses nidasi, oleh beberapa tubuh wanita direspon

Megawati 1), Wahyuningsih Safitri 2), Rufaida Nur Fitriana 3) 1) Mahasiswa Progam Studi S-1 Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta ABSTRAK

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PROSES MENYUSUI PRIMIPARA DAN MULTIPARA DI PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA 2015 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang di olah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu hal yang paling menyenangkan

PENGARUH LATIHAN HATHA YOGA TERHADAP TINGKAT STRES PADA WANITA DI DUSUN KARANG TENGAH SLEMAN YOGYAKARTA

kelahiran hidup. Di Yogyakarta pada

BAB I PENDAHULUAN. biasanya progresif dan berhubungan dengan peningkatan respon inflamasi kronik

BAB I PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB 1 PENDAHULUAN. bagaimana persiapan selama persalinan berjalan, tidak ada salahnya jika jauh-jauh

Transkripsi:

INSAN Vol. 8 No. 2, Agustus 2006 Efektivitas Senam Hamil sebagai Pelayanan Prenatal dalam Menurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama Primatia Yogi Wulandari Fakultas Psikologi Universitas Airlangga ABSTRACT One of the important thing for pregnant women is the mental and physical health around the time of childbirth, especially for women having their first child. This research sets out to investigate the effect of pregnant gymnastic as a prenatal care on degradation of anxiety in facing the first childbirth. The research s experimental design was pretest-posttest control group design, with sixteen subjects were involved in this research. The overall sixteen primiparous mothers were divided into two groups, ten mothers were assigned in experimental group and another six mothers were in control group. For the experiment group, the activity proceeded in six meetings, twice a week. Methods included questionnaire and discussions. Data were analyzed by Mann-Whitney U Test, also descriptive analysis of the qualitative data The result of this research shows that there is an obvious difference between the experimental and control group in the gain score (p< 0.05). Keywords: pregnant gymnastic, prenatal care, anxiety and first childbirth Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia menempati urutan tertinggi di Asia Tenggara (Mulyata, dalam Senam hamil, 2005; Setiap jam, 2004). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003 menunjuk angka 307/100.000 kh (Indonesia Human Development Report, 2001). Adapun AKI di Indonesia cukup beragam. Ada kabupaten yang sudah bagus tetapi ada yang jauh dari harapan, tergantung kondisi geografis, tingkat kemiskinan, daerah konflik dan sebagainya. Dengan sendirinya di daerah yang sulit dan tertinggal, terutama kawasan Timur Indonesia, seperti Papua dan NTT, AKI tinggi, bahkan mencapai 1000/100.000 kh (Unicef in Indonesia, 1997). Di Jawa, ada daerah kantong AKI tinggi ( Setiap jam, 2004). Secara keseluruhan, saat ini AKI tertinggi adalah Nusa Tenggara Barat, sementara yang terendah adalah di Yogyakarta. Di tingkat propinsi DIY sendiri, AKI mencapai 110/100.000 kh, sedangkan AKI di kota Yogyakarta dibanding di tingkat DIY maupun Nasional termasuk rendah, yaitu berada pada angka 40 80/100.000 kh. Meski demikian, AKI di sejumlah Kabupaten di DIY saat ini masih 136 INSAN 2006, Vol. Fakultas 8 No. Psikologi 2, Agustus Universitas 2006 Airlangga

Primatia Yogi Wulandari cukup tinggi. Banyak faktor penyebab tingginya AKI. Salah satunya adalah kondisi emosi ibu hamil selama kehamilan hingga kelahiran bayi (Sridadi, dalam Dariyo, 1997). Selama kehamilan, ibu mengalami perubahan fisik dan psikis yang terjadi akibat perubahan hormon. Perubahan ini akan mempermudah janin untuk tumbuh dan berkembang sampai saat dilahirkan (Kushartanti, dkk., 2004). Adapun pada trimester ketiga (27-40 minggu), kecemasan menjelang persalinan ibu hamil pertama akan muncul. Pertanyaan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal, cara mengejan, apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan, atau apakah bayi lahir selamat, akan semakin sering muncul dalam benak ibu hamil. Hal senada juga diungkap Kartono (1992) dan Kalil, dkk. (1995) bahwa pada usia kandungan tujuh bulan ke atas, tingkat kecemasan ibu hamil semakin akut dan intensif seiring dengan mendekatnya kelahiran bayi pertamanya. Di samping itu, trimester ini merupakan masa riskan terjadinya kelahiran bayi prematur sehingga menyebabkan tingginya kecemasan pada ibu hamil. Ibu hamil pertama tidak jarang memiliki pikiran yang mengganggu, sebagai pengembangan reaksi kecemasan terhadap cerita yang diperolehnya. Menurut Kuswandi (dalam Priantono, 2003), semua orang selalu mengatakan bahwa melahirkan itu sakit sekali. Oleh karena itu, muncul ketakutan-ketakutan pada ibu hamil pertama yang belum memiliki pengalaman bersalin. Adanya pikiran-pikiran seperti melahirkan yang akan selalu diikuti dengan nyeri kemudian akan menyebabkan peningkatan kerja sistem syaraf simpatetik. Dalam situasi ini, sistem endokrin, terdiri dari kelenjarkelenjar, seperti adrenal, tiroid, dan pituitari (pusat pengendalian kelenjar), melepaskan pengeluaran hormon masing-masing ke aliran darah dalam rangka mempersiapkan badan pada situasi darurat. Akibatnya, sistem syaraf otonom mengaktifkan kelenjar adrenal yang mempengaruhi sistem pada hormon epinefrin. Hormon yang juga dikenal sebagai hormon adrenalin ini memberi tenaga pada individu serta mempersiapkan secara fisik dan psikis. Adanya peningkatan hormon adrenalin dan noradrenalin atau epinefrin dan norepinefrin menimbulkan disregulasi biokimia tubuh, sehingga muncul ketegangan fisik pada diri ibu hamil. Dampak dari proses fisiologis ini dapat timbul pada perilaku sehari-hari. Ibu hamil menjadi mudah marah atau tersinggung, gelisah, tidak mampu memusatkan perhatian, ragu-ragu, bahkan kemungkinan ingin lari dari kenyataan hidup (Dariyo, 1997). Pada gilirannya, kondisi ini dapat menyebabkan kecemasan dan ketegangan lebih lanjut sehingga membentuk suatu siklus umpan balik yang dapat meningkatkan intensitas emosional secara keseluruhan (Zinbarg, dkk., 1993). Untuk memutuskan siklus kecemasan tersebut, maka senam hamil sebagai salah satu pelayanan prenatal, merupakan suatu alternatif terapi yang dapat diberikan pada ibu hamil. Bila dicermati lebih lanjut, sebenarnya dalam gerakan senam hamil terkandung efek relaksasi yang dapat menstabilkan emosi ibu hamil. Dari tiga komponen inti (latihan pernafasan, latihan INSAN Vol. 8 No. 2, Agustus 2006 137

Efektivitas Senam Hamil sebagai Pelayanan Prenatal dalam Menurunkan Kecemasan Persalinan Pertama penguatan dan peregangan otot, serta latihan relaksasi), ada beberapa jenis relaksasi yang diterapkan dalam senam hamil, yaitu relaksasi pernafasan dan otot atau progresif. Relaksasi pernafasan dilakukan dengan cara menaikkan perut saat menarik napas dan mengempiskan perut saat membuang napas dari mulut secara perlahan, sedangkan relaksasi otot dilakukan melalui penegangan otot-otot tertentu selama beberapa detik untuk kemudian dilepaskan. Bila ibu hamil melakukan latihan tersebut dengan benar, akan terasa efek relaksasi pada diri ibu hamil yang akan berguna untuk mengatasi tekanan atau ketegangan yang ia rasakan selama masa kehamilan berlangsung. Hal ini sesuai dengan pendapat Davies (1991) dan Ford-Martin (2001) yang menyatakan bahwa relaksasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain relaksasi progresif dan pernafasan. Secara fisiologis, latihan ini akan membalikkan efek stres yang melibatkan bagian parasimpatetik dari sistem syaraf pusat (Domin, 2001). Relaksasi akan menghambat peningkatan syaraf simpatetik, sehingga hormon penyebab disregulasi tubuh dapat dikurangi jumlahnya. Sistem syaraf parasimpatetik, yang memiliki fungsi kerja yang berlawanan dengan syaraf simpatetik, akan memperlambat atau memperlemah kerja alat-alat internal tubuh. Akibatnya, terjadi penurunan detak jantung, irama nafas, tekanan darah, ketegangan otot, tingkat metabolisme, dan produksi hormon penyebab stres. Seiring dengan penurunan tingkat hormon penyebab stres, maka seluruh badan mulai berfungsi pada tingkat lebih sehat dengan lebih banyak energi untuk penyembuhan (healing), penguatan (restoration), dan peremajaan (rejuvenation) (Domin, 2001). Dengan demikian, ibu hamil akan merasa rileks seiring dengan menurunnya gejala kecemasan. Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, maka hipotesis yang diajukan untuk diuji dalam penelitian ini adalah: senam hamil sebagai pelayanan prenatal efektif dalam menurunkan kecemasan menghadapi persalinan pertama. Ibu hamil yang melakukan senam hamil akan mengalami penurunan kecemasan dalam menghadapi persalinan pertamanya, bila dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan senam hamil. METODE PENELITIAN Variabel tergantung pada penelitian ini adalah kecemasan menghadapi persalinan pertama, yaitu suatu respon yang muncul pada diri ibu hamil dalam menghadapi persalinan pertama yang merupakan suatu obyek atau situasi yang bersifat tidak jelas (ambiguous) dan belum pernah dialami sebelumnya. Adapun variabel bebasnya adalah senam hamil yang merupakan suatu gerakan tubuh berbentuk latihan-latihan dengan aturan, sistematika, dan prinsipprinsip gerakan khusus yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil, bertujuan agar ibu hamil siap mental dan jasmani dalam menghadapi proses persalinan. Dalam penelitian ini, senam hamil merupakan variabel instrumental yang akan dijadikan perlakuan dalam eksperimen (senam hamil & tidak senam hamil). Subjek penelitian ini adalah ibu hamil 138 INSAN Vol. 8 No. 2, Agustus 2006

Primatia Yogi Wulandari yang akan menghadapi persalinan pertama. Jumlah subjek secara keseluruhan adalah 16 orang, dengan pembagian 10 orang sebagai kelompok eksperimen dan 6 orang kelompok kontrol. Pengambilan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling, yaitu dengan memperhatikan karakteristik tertentu. Adapun karakteristik tersebut adalah: (a) umur antara 20-35 tahun; (b) usia kandungan 7-9 bulan (28-40 minggu); (c) jangka waktu antara tanggal pernikahan hingga masa kehamilan tidak lebih dari 2 tahun; (d) belum pernah mengalami keguguran; (e) pendidikan minimal SMU; dan (f) kondisi kehamilan sehat, tanpa kelainan medis. Sebelum mendapatkan data sesungguhnya, terlebih dulu dilakukan survei pra-kuesioner terhadap 20 orang ibu hamil untuk memperoleh gambaran lebih jelas tentang bentuk kecemasan yang dialami ibu hamil, khususnya yang berkaitan dengan proses persalinan pertama yang akan mereka hadapi. Hasil akhir survei yang berbentuk prosentase bentuk kecemasan yang dialami ibu hamil kemudian diolah menjadi sebuah skala yang menjadi salah satu metode pengumpulan data empiris. Skala Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama yang terdiri dari 4 pilihan jawaban samasama diberikan kepada kedua kelompok pada dua waktu yang berbeda. Pada kelompok eksperimen, pretest diberikan sebelum perlakuan, setelah itu dilakukan posttest, sedangkan pada kelompok kontrol, pretest dilakukan menyusul satu bulan kemudian diberi posttest. Di samping itu, juga digunakan kuesioner data diri yang merupakan lembar isian untuk memperoleh identitas subjek penelitian, meliputi nama, umur, usia kandungan, kehamilan keberapa, tanggal pernikahan, riwayat keguguran, tingkat pendidikan akhir, agama, pekerjaan, pendapatan perbulan, dan alamat atau nomor telepon. Beberapa data dari kuesioner digunakan sebagai data variabel yang akan dikontrol. Dalam pelaksanaannya, perlakuan yang berupa senam hamil akan dibantu oleh tenaga profesional yang sering mengajar senam hamil. Analisis secara kuantitatif yang dilakukan adalah analisis perbedaan terhadap tingkat kecemasan ibu hamil yang akan menghadapi persalinan pertama, yaitu dengan menggunakan Uji U Mann-Whitney. Selain itu, juga dilakukan analisis kualitatif terhadap data-data yang diperoleh melalui diskusi yang dillakukan di akhir perlakuan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Tabel 1 menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki kondisi setara sebelum perlakuan, yaitu sebesar 0.414 (p>0.05). Sebaliknya, kondisi setelah perlakuan diberikan menunjukkan nilai 0.019 (p<0.05) yang berarti ada perbedaan tingkat kecemasan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perbandingan juga dilakukan pada nilai gain score kedua kelompok untuk melihat efektivitas senam hamil dalam mengurangi kecemasan menghadapi persalinan pertama. Diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara perubahan tingkat kecemasan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan nilai 0.034 INSAN Vol. 8 No. 2, Agustus 2006 139

Efektivitas Senam Hamil sebagai Pelayanan Prenatal dalam Menurunkan Kecemasan Persalinan Pertama Tabel 1 Analisis Uji U Mann Whitney Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Pretest Eksperimen 10 9.25 92.50 Kontrol 6 7.25 43.50 Posttest Eksperimen 10 6.35 63.50 Kontrol 6 12.08 72.50 Gain Score Eksperimen 10 6.55 65.50 Kontrol 6 11.75 70.50 T o t a l 16 Pretest Posttest Gain Score Mann-Whitney U 22.500 8.500 10.500 Wilcoxon W 43.500 63.500 65.500 Z -.816-2.342-2.123 Asymp..414.019 034 (p<0.05). Adapun pengaruh pemberian perlakuan senam hamil terlihat pada kelompok eksperimen, yaitu adanya penurunan rerata skor kecemasan yang lebih besar daripada kelompok kontrol, seperti yang terlihat pada gambar 1. Hasil analisis kualitatif menunjukkan adanya beberapa bentuk kecemasan ibu hamil, antara lain keraguan apakah mereka dapat melahirkan secara normal serta ketakutan tidak mampu menahan rasa sakit saat persalinan. Dampak dari kecemasan ini terlihat pada aktivitas sehari-hari, dimana mereka merasa capek yang berlebihan dan mudah lelah meski hanya melakukan halhal ringan. Hampir semua subjek melakukan secara rutin senam hamil yang diajarkan. Subjek justru merasa lebih nyaman melakukannya di rumah dengan alasan fleksibilitas. Secara umum, dampak senam hamil yang dirasakan subjek penelitian adalah adanya perasaan tenang, santai, rileks, dan nyaman. Mereka tidak merasakan suatu ketegangan yang biasa timbul sehingga tubuhnya dapat beristirahat dan tidak mudah lelah. Semua itu membuat kecemasan yang dirasakan subjek penelitian menjadi berkurang sehingga dapat menjalani aktivitasnya sehari-hari dengan optimal. Berikut merupakan gambaran penurunan skor kecemasan subjek penelitian dalam kelompok eksperimen secara keseluruhan. PEMBAHASAN Hasil analisis kuantitatif menunjukkan adanya perbedaan kecemasan dalam 140 INSAN Vol. 8 No. 2, Agustus 2006

Primatia Yogi Wulandari Gambar 1 Grafik Rerata Nilai Kecemasan Pada Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol Keterangan : 1 = Kelompok Eksperimen 2 = Kelompok Kontrol menghadapi persalinan pertama yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hipotesis yang berbunyi senam hamil sebagai pelayanan prenatal efektif dalam menurunkan kecemasan menghadapi persalinan pertama diterima. Analisis data menunjukkan bahwa sebelum diberi senam hamil, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mengalami kecemasan yang sama (p>0.05). Setelah diberi perlakuan, diperoleh nilai 0.019 (p<0.05), berarti ada perbedaan tingkat kecemasan yang signifikan antara kedua kelompok. Adapun melalui perhitungan gain score, nilai yang dihasilkan adalah 0.034 (p<0.05), artinya ada perbedaan tingkat Gambar 2 Grafik Skor Pretest Dan Posttest pada Kelompok Eksperimen INSAN Vol. 8 No. 2, Agustus 2006 141

Efektivitas Senam Hamil sebagai Pelayanan Prenatal dalam Menurunkan Kecemasan Persalinan Pertama kecemasan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kondisi itu menunjukkan bahwa senam hamil efektif mengurangi kecemasan menghadapi persalinan pertama. Salah satu pelayanan prenatal, yaitu senam hamil, dalam penelitian ini mampu mengurangi tingkat kecemasan yang dialami ibu hamil pertama (primigravida). Menurut Suryana ( Senam tidak selalu baik, 2003), senam hamil memang merupakan sebagian dari exercise therapy yang dapat membantu ibu hamil pertama dalam meningkatkan kondisi fisiologis dan psikologisnya. Hasil penelitian ini juga mendukung pendapat Rastegari (2005) yang menyatakan bahwa latihan yang dilakukan selama kehamilan akan menolong ibu dalam menghadapi stres dan kecemasan. Seorang ibu yang akan bersalin untuk pertama kalinya biasanya memiliki ketakutan yang berupa kebingungan dan mengembangkan reaksi kecemasan terhadap cerita yang mengerikan (Kartono, 1992). Sebenarnya menurut Lowe ( Self- Confidence Key, 2001), kecemasan akan ketidaktahuan tentang persalinan pertama itu adalah sesuatu yang normal. Meski demikian, Hobel (dalam Jameson, 2002) menyatakan bahwa stres dapat menimbulkan beberapa reaksi dalam tubuh ibu hamil. Kecemasan yang terjadi terus menerus dapat menyebabkan syaraf simpatetik memacu kerja pernafasan paruparu guna mengalirkan oksigen ke jantung sehingga jantung dengan kuat memompa darah guna dialirkan ke seluruh tubuh, termasuk yang dialirkan ke dalam janin melalui plasenta dalam rahim ibu. Kondisi ini berarti menekan janin dengan kuat, akibatnya janin menjadi tergoncang seolaholah didesak untuk keluar dari rahim, yang dapat menyebabkan kelahiran bayi prematur (Dariyo, 1997). Di samping itu, pada keadaan ini, terjadi pelepasan hormon penyebab stres yang dapat menyebabkan kelahiran prematur dan infeksi rahim (Hobel, dalam Jameson, 2002). Adapun subjek penelitian ini adalah ibu hamil trimester III (27-40 minggu), dengan tingkat kecemasan yang tergolong sedang. Dari diskusi, diperoleh data bahwa kecemasan mereka berkisar pada proses persalinan, antara lain keraguan apakah mereka dapat melahirkan normal, apakah proses persalinan terasa menyakitkan sekali, serta ketakutan tidak mampu menahan rasa sakit persalinan. Hal ini sesuai dengan pendapat Hualiana (dalam Dariyo, 1997) yang menyatakan bahwa ada berbagai pertanyaan dan bayangan saat ibu hamil menginjak trimester III, yaitu apakah ia dapat melahirkan dengan normal, bagaimana caranya mengejan, apakah akan terjadi sesuatu saat ia melahirkan, atau apakah bayinya akan lahir selamat. Menurut LeUnes & Nation (2002), kecemasan yang dirasakan ibu hamil dapat menyebabkan aktivitas kesehariannya menjadi terganggu. Pendapat ini sesuai dengan hasil analisis kualitatif yang menunjukkan bahwa dampak dari kecemasan subjek penelitian terlihat pada aktivitasnya sehari-hari, dimana mereka merasa capek yang berlebihan dan mudah lelah meski hanya melakukan hal-hal ringan. Akibatnya, mereka merasa kesulitan dalam melakukan aktivitasnya. Ketegangan saat 142 INSAN Vol. 8 No. 2, Agustus 2006

Primatia Yogi Wulandari memikirkan kondisi bayi juga menyebabkan rasa sakit pada perut dan terkadang terjaga pada malam hari karena mimpi tentang bayinya. Pada kelompok eksperimen, tingkat kecemasan di akhir pemberian perlakuan menurun menjadi kategori rendah. Hal ini dikarenakan subjek dalam kelompok eksperimen ternyata cukup disiplin di dalam menjalankan senam hamil, baik di tempat penelitian maupun di lingkungan rumah mereka. Kondisi ini sesuai dengan penelitian Mulyata (dalam Senam hamil kurangi stres, 2005) yang menemukan bahwa ibu hamil yang rutin melakukan senam hamil akan memberi kontribusi besar untuk melancarkan proses persalinan. Adapun pada kelompok kontrol, tidak ditemukan perubahan skor kecemasan yang signifikan antara saat pretest maupun posttest. Dalam penelitian ini, senam hamil terbukti memiliki dampak positif dalam menyeimbangkan kondisi psikologis ibu hamil. Tiga komponen inti senam hamil (latihan pernafasan, latihan penguatan dan peregangan otot, serta latihan relaksasi) ternyata mengandung efek relaksasi pernafasan dan relaksasi otot. Berdasarkan analisis kualitatif, diperoleh data bahwa ketiga komponen inti tersebut memiliki pengaruh yang berbeda terhadap kondisi ibu hamil. Saat ibu hamil melakukan latihan pernafasan, khususnya pernafasan dalam, mereka merasakan nafasnya menjadi lebih teratur, ringan, tidak tergesa-gesa, dan panjang. Hal ini sesuai dengan pendapat Oktrini (1996) yang menyatakan bahwa latihan pernafasan akan membuka lebih banyak ruangan yang dapat dipakai dalam paru-paru sehingga kapasitas total paru-paru akan meningkat dan volume residu paruparu akan menurun, serta melatih otot-otot sekeliling paru-paru untuk bekerja dengan baik. Di samping itu, latihan penguatan dan peregangan otot juga berdampak pada berkurangnya ketegangan ibu hamil. Beberapa subjek penelitian ternyata mampu merasakan efek psikologis terhadap keluhan yang dirasakan, seperti rasa kencang di perut atau pegal di punggung. Zinbarg, dkk. (1993) memang menyatakan bahwa dengan melakukan relaksasi otot, individu akan menjadi lebih mampu mendeteksi peningkatan ketegangan pada tubuh selama aktivitas sehari-harinya, digunakan sebagai isyarat untuk menerapkan latihan relaksasi. Di akhir program senam hamil, terdapat latihan relaksasi yang menggabungkan antara relaksasi otot dan relaksasi pernafasan. Pada latihan ini, ibu hamil melakukannya sambil membayangkan keadaan bayi di dalam perut baik-baik saja. Hal ini cukup membawa pengaruh relaksasi, sesuai dengan pernyataan Heardman (1996) bahwa dengan membayangkan sesuatu yang menyenangkan dapat membuat tubuh menjadi rileks. Secara keseluruhan, senam hamil memang membawa efek relaksasi pada tubuh ibu hamil, baik yang bersifat relaksasi pernafasan maupun relaksasi otot. Para subjek penelitian merasakan keadaan yang tenang, santai, rileks, dan nyaman dalam menjalani minggu-minggu terakhir kehamilan mereka. Jameson (2002) menyatakan bahwa jika ibu hamil merasa rileks, maka ia telah melakukan sesuatu yang INSAN Vol. 8 No. 2, Agustus 2006 143

Efektivitas Senam Hamil sebagai Pelayanan Prenatal dalam Menurunkan Kecemasan Persalinan Pertama bermanfaat bagi bayinya. SIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan nilai sebesar 0.034, taraf signifikansi p<0.05, yang berarti ada perbedaan tingkat kecemasan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan. Tingkat kecemasan kelompok kontrol pada saat pretest maupun posttest berada pada kategori kecemasan sedang, sementara tingkat kecemasan kelompok eksperimen setelah mengikuti senam hamil semakin menurun, yaitu dari kategori kecemasan sedang menjadi rendah. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa senam hamil sebagai pelayanan prenatal efektif dalam menurunkan kecemasan menghadapi persalinan pertama. DAFTAR PUSTAKA Dariyo, A. (1997). Hubungan antara Percaya Diri dengan Kecemasan Menghadapi Kelahiran Bayi pada Wanita Hamil Pertama. Skripsi. tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Davies, J. (1991). The Transcendental Meditation Program and Progressive Relaxation: Compative effects on trait anxiety and self-actualization. Scientific Research On The Transcendental Meditation Program. New York: MERU Press. Domin, V. (2001). Relaxation-How Good Are You at Relaxing? www.hypnosis update.com. Ford-Martin, P. (2001). Gale Encyclopedia of Alternative Medicine. Gale Group. www.findarticles.com. Heardman, H. (1996). Senam Hamil (Relaxation and Exercise for Childbirth). Jakarta: Arcan. Indonesia human development report (2001). Jakarta: UNDP. Jameson, M. (2002). Got stress? Research shows that stress can be harmful during pregnancy here s why you need to relax. Fit Pregnancy. Oktober-November 2002. Kalil, K. M., Gruber, J. E., Conley, J. G., & LaGrandeur, R. M. (1995). Relationships among Stress Anxiety, Type A, and Pregnancy-Related Complications. Journal of Prenatal and Perinatal Psychology and Health. Vol. 9 (3), 221-232. Kartono, K. (1992). Psikologi Wanita: Mengenal Wanita Sebagai Ibu dan Nenek. Bandung: Mandar Maju. Kushartanti, W., Soekamti, E. R., & Sriwahyuniati, C. F. (2004). Senam Hamil: Menyamankan Kehamilan, Mempermudah Persalinan. Yogyakarta: Lintang Pustaka. LeUnes, A. & Nation, J. R. (2002). Sport Psychology. USA: Wadsworth. Oktrini, F. (1996). Pengaruh Tingkatan dalam Mengikuti Latihan Seni Pernafasan terhadap Agresivitas pada Anggota Lembaga Seni Pernafasan Satria Nusantara Yogyakarta. Skripsi. tidak 144 INSAN Vol. 8 No. 2, Agustus 2006

Primatia Yogi Wulandari diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Priantono, H. (2003). Lanny Kuswandi: Terapi Hypnobirhing, Melahirkan Tanpa Sakit. Dalam Kompas. 23 Januari 2003. Rastegari, R. N. E. C. (dicari 2005). Encyclopedia of Nursing and Allied Health. www.findarticles.com. Saleh, R. (2005). Bidan Praktek Swasta Akan Beri Layanan Gratis. 01 April 2005. www.bisnis.com. Self-Confidence Key to Easier Childbirth-Brief Article (2001, Oktober). USA Today (Society for the Advancement of Education). Senam hamil kurangi stres saat melahirkan (2005, 05 Januari). Media Indonesia. Senam tidak selalu baik buat ibu hamil (2003, 24 Juni). Media Indonesia Online. Setiap jam 2 orang ibu bersalin meninggal dunia (2004, 10 Mei). www.depkes.id. Unicef in Indonesia: the global agenda of the UN s agency for children (1997). Jakarta: Unicef. Zinbarg, R. E., Craske, M. G., & Barlow, D. H. (1993). Therapist s Guide for The Mastery of Your Anxiety and Worry (MAW) Program. United States of America: Graywind Publications Incorporated. INSAN Vol. 8 No. 2, Agustus 2006 145