RESUME PERMOHONAN PERKARA Perkara Nomor 025/PUU-IV/2006

dokumen-dokumen yang mirip
Kuasa Hukum: Fathul Hadie Utsman sebagai kuasa hukum para Pemohon, berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertanggal 20 Oktober 2012.

OBJEK PERMOHONAN Permohonan Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen terhadap Undang-Undang Dasar 1945.

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 99/PUU-XIV/2016 Korelasi Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu dan Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 11/PUU-XIII/2015 Hak dan Kesejahteraan Guru Non-PNS yang diangkat oleh Pemerintah.

OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara terhadap Undang-Undang Dasar 1945.

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 004/PUU-I/2003

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 025/PUU-IV/2006 PERIHAL PENGUJIAN UU NO. 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN TERHADAP UUD 1945

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

Kuasa Hukum : - Fathul Hadie Utsman, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 20 Oktober 2014;

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 9/PUU-XIII/2015 Pengangkatan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 9/PUU-X/2012 Tentang Peserta Jaminan Sosial, Jaminan Kecelakaan dan Jaminan Hari Tua

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 13/PUU-XIV/2016 Penetapan sebagai Pengusaha Kena Pajak

KENALI HAK ANDA. Kompilasi oleh Komnas Perempuan. Hak Konstitusional SETIAP WARGA NEGARA INDONESIA. dalam. Rumpun

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 13/PUU-XIII/2015 Hak Warga Negara Indonesia Untuk Mendapatkan Kesempatan Yang sama dalam Menunaikan Ibadah Haji

Hak dan Kewajiban Warga Negara

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Perkara Nomor 4/PUU-V/2007

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 51/PUU-VIII/2010 Tentang Pengujian UU No. 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 13/PUU-XIV/2016 Penetapan sebagai Pengusaha Kena Pajak

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 9/PUU-XIII/2015 Pengangkatan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)

PUTUSAN. Nomor 025/PUU-IV/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

KUASA HUKUM Fathul Hadie Ustman berdasarkan surat kuasa hukum tertanggal 20 Oktober 2014.

III. KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI Penjelasan Pemohon mengenai kewenangan Mahkamah Konstitusi untuk menguji Undang-Undang adalah:

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 063/PUU-II/2004

KUASA HUKUM Ir. Tonin Tachta Singarimbun, S.H., dkk berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 28 Februari 2013

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 19/PUU-VI/2008

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 11/PUU-XIII/2015

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 19/PUU-VIII/2010 Tentang UU Kesehatan Tafsiran zat adiktif

(Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia)

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 066/PUU-II/2004

PUTUSAN Nomor 10/PUU-XIII/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 33/PUU-XV/2017 Eksploitasi Ekonomi Terhadap Anak

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembara

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 53/PUU-XV/2017 Verifikasi Partai Peserta Pemilu serta Syarat Pengusulan Presiden dan Wakil Presiden

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 2/PUU-XV/2017 Syarat Tidak Pernah Melakukan Perbuatan Tercela Bagi Calon Kepala Daerah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 130/PUU-VII/2009 Tentang UU Pemilu Anggota DPR, DPD & DPRD Tata cara penetapan kursi DPRD Provinsi

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 38/PUU-XI/2013 Tentang Penyelenggaraan Rumah Sakit

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 070/PUU-II/2004

I. PEMOHON 1. Perhimpunan Magister Hukum Indonesia (PMHI), diwakili oleh Fadli Nasution, S.H., M.H. 2. Irfan Soekoenay, S.H., M.H

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 017/PUU-I/2003

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 95/PUU-XIV/2016 Syarat Pendidikan Hukum untuk Profesi Advokat

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 38/PUU-XI/2013 Tentang Penyelenggaraan Rumah Sakit

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 025/PUU-IV/2006 PERIHAL PENGUJIAN UU NO. 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN TERHADAP UUD 1945

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 61/PUU-XIII/2015. Penempatan TKI di Luar Negeri

I. PEMOHON 1. Perhimpunan Magister Hukum Indonesia (PMHI), diwakili oleh Fadli Nasution, S.H., M.H. 2. Irfan Soekoenay, S.H., M.H

Ringkasan Putusan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

~ 1 ~ PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 66/PUU-X/2012 Tentang Penggunaan Bahan Zat Adiktif

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DRAFT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 8/PUU-XIII/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 5/PUU-XIII/2015 Pengecualian Pembina dalam Menerima Gaji, Upah, atau Honorarium Pengurus

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 43/PUU-XI/2013 Tentang Pengajuan Kasasi Terhadap Putusan Bebas

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 37/PUU-X/2012 Tentang Peraturan Perundang-Undangan Yang Tepat Bagi Pengaturan Hak-Hak Hakim

RINGKASAN PERBAIKAN Perkara Nomor 138/PUU-XII/2014 Hak Warga Negara Untuk Memilih Penyelenggara Jaminan Sosial

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 137/PUU-XII/2014 Kedudukan Hukum (Legal Standing) Pemohon Warga Negara Asing dalam Pengujian Undang-Undang

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 34/PUU-XV/2017 Pembentukan Daerah Provinsi Madura

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 5/PUU-XIII/2015 Pengecualian Pembina dalam Menerima Gaji, Upah, atau Honorarium Pengurus

AMANDEMEN II UUD 1945 (Perubahan tahap Kedua/pada Tahun 2000)

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 138/PUU-XII/2014 Hak Warga Negara Untuk Memilih Penyelenggara Jaminan Sosial

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 99/PUU-X/2012 Tentang Hak-hak Petani Dalam Melakukan Kegiatan Pemuliaan Tanaman

SERTIFIKASI GURU DAN PENGAWAS HARAPAN DAN DAMPAK KEDEPAN

HAK GURU. Uraian tentang hak-hak guru selanjutnya dituangkan dalam tabel di bawah ini.

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 80/PUU-XII/2014 Ketiadaan Pengembalian Bea Masuk Akibat Adanya Gugatan Perdata

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 109/PUU-XIV/2016 Jabatan Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 84/PUU-IX/2011 Tentang Ketentuan Pidana Bagi Akuntan Publik

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 108/PUU-XIV/2016 Peninjauan Kembali (PK) Lebih Satu Kali

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 142/PUU-VII/2009 Tentang UU MPR, DPR, DPD & DPRD Syarat menjadi Pimpinan DPRD

R U J U K A N UNDANG UNDANG DASAR 1945 DALAM PUTUSAN-PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 138/PUU-XIII/2015 Penggunaan Tanah Hak Ulayat untuk Usaha Perkebunan

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 023/PUU-I/2003

PANDUAN P2M STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENGANTAR

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 52/PUU-XIII/2015 Pengumuman Terhadap Hak Cipta Yang Diselenggarakan Pemerintah

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 84/PUU-XI/2013 Penyelenggaraan RUPS

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 12/PUU-XIII/2015 Pembiayaan dan Pengelolaan Setoran Dana Pembiayaan Ibadah Haji

PARADIGMA BARU PENDIDIKAN NASIONAL DALAM UNDANG UNDANG SISDIKNAS NOMOR 20 TAHUN 2003

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 68/PUU-XII/2014 Syarat Sahnya Perkawinan (Agama)

PERBAIKAN RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 26/PUU-VII/2009 Tentang UU Pemilihan Presiden & Wakil Presiden Calon Presiden Perseorangan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 95/PUU-XIV/2016 Institusi Penyelenggara Pendidikan untuk Profesi Advokat

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 18/PUU-XV/2017 Daluwarsa Hak Tagih Utang Atas Beban Negara

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 53/PUU-XIV/2016 Persyaratan Menjadi Hakim Agung dan Hakim Konstitusi

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 33/PUU-XIV/2016 Kewenangan Mengajukan Permintaan Peninjuan Kembali. Anna Boentaran,. selanjutnya disebut Pemohon

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 54/PUU-XI/2013 Pencatatan Kelahiran Bagi WNI

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 62/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 69/PUU-XI/2013 Pemberian Hak-Hak Pekerja Disaat Terjadi Pengakhiran Hubungan Kerja

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Perkara Nomor 3/PUU-V/2007

Transkripsi:

RESUME PERMOHONAN PERKARA Perkara Nomor 025/PUU-IV/2006 I. PARA PEMOHON 1. Fathul Hadie Utsman. Jabatan Direktur ACC/SERGAP 2. Dr.Abd.Halim Suebahar, MA Jabatan Dosen 3. DR. H. Abd Kholiq Syafaat, MA Jabatan Pengurus Yayasan 4. DR. M. Hadi Purnomo, MPd Jabatan Kepala SM Unggulan 5. Dra. Sumilatun, MM Jabatan Guru MTs 6. Dra. Hamdanah, M.Hum Jabatan Dosen 7. Drs. Zainal Fanani Jabatan Kepala SMP Plus 8. Dra. Makmulah Harun, MPD. I Jabatan Kepala MTs 9. Sanusi Afandi, S.H., MM Jabatan Guru SMK 10. Dra. Nurul Qomariyah, SP. MP Jabatan Guru SMA 11. Ir. Darimiyyah Hidayati, MP Jabatan Calon Dosen Adalah perorangan (sekelompok) warga negara RI yang terdiri dari wali murid, guru, dosen, Kepala sekolah, Komite sekolah dan penyelenggara pendidikan (ACC/SERGAP) sebagai Pemohon dan Kuasa dari para Pemohon. III. PENGUJIAN UNDANG-UNDANG Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen terhadap UUD 1945 Pasal 9 Kualifikasi akademik, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma 4 (empat) Pasal 10 (1) Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi keprofesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kompetensi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan pemerintah. Pasal 15 ayat (2) dan (3) (1) Guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselengarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah diberi gaji sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselnggarakan oleh masyarakat diberi gaji berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama

Pasal 17 ayat (1) dan (2) (1) Pemerintah dan / atau pemerintah daerah memberikan tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) kepada guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah. (2) Pemerintah dan / atau pemerintah daerah memberikan subsidi tunjangan fungsional sebagai mana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) kepada guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 20 b Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Pasal 24 ayat (1) dan (4) (1) Pemerintah wajib memenuhi kebutuhan guru, baik dalam jumlah, kualifikasi akademik, maupun dalam kompetensi secara merata untuk menjamin keberlangsungan satuan pendidikan anak usia dini jalur pendidikan dasar dan menengah yang diselenggarakan oleh pemerintah. (4) Penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan dasar, dan pendidikan menengah yang diselengarakan oleh masyarakat wajib memenuhi kebutuhan guru tetap, baik dalam jumlah, kualifikasi akademik, maupun kompentensinya untuk menjamin keberlangsungan pendidikan. Pasal 25 ayat (2) dan (3) (2) Pengangkatan dan penempatan guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan pemerintah atau pemerintah daerah diatur dalam peraturan pemerintah (3) Pengangkatan dan penempatan guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat dilakukan oleh penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan yang bersangkutan berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama. Pasal 46 ayat (2) a Lulusan program magister untuk program diploma sarjana; dan Pasal 47 ayat (1) c Lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan pada perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah. Pasal 52 ayat (2) dan (3) (2) Dosen yang diangkat oleh satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah diberi gaji sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(3) Dosen yang diangkat oleh satuan pendidikan tinggi yang diselengarakan oleh masyarakat diberi gaji berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama. Pasal 54 ayat (1) dan (2) (1) Pemerintah memberikan tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (1) kepada dosen yang diangkat oleh pemerintah. (2) Pemerintah memberikan subsidi tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud dalam dalam Pasal 52 ayat (1) kepada dosen yang diangkat oleh satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat sesuai dengan peraturan perundangundangan. Pasal 60c Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Pasal 80 ayat (1) a dan b (1) Pada saat mulai berlakunya Undang-undang ini: a. guru yang belum memiliki sertifikat pendidik memperoleh tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) dan ayat (2) dan memperoleh maslahat tambahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2) paling lama 10 (sepuluh) tahun, atau guru yang bersangkutan telah memenuhi kewajiban memiliki sertifikat pendidik. b. dosen yang belum memiliki sertifikat pendidik memperoleh tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) dan (2) dan memperoleh maslahat tambahan sebagai mana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (2) paling lama 10 (sepuluh) tahun, atau dosen yang bersangkutan telah memenuhi kewajiban memiliki sertifikat pendidik. Pasal 82 ayat (2) Guru yang belum memiliki kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik sebagai mana dimaksud pada undang-undang ini wajib memenuhi kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik paling lama 10 (sepuluh) tahun sejak berlakunya undang-undang ini. Bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28C ayat (1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.

Pasal 28D ayat (1) dan (2) (1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. (2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. Pasal 28H ayat (2) dan (3) (2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan. (3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermatabat. Pasal 28I ayat (1), (2) dan (3) (1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan hak pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersipat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu. (3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban. Pasal 31 ayat (1) dan (2) (1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. IV. ALASAN Pengujian Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 karena: A. Bahwa dengan adanya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas dan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, diharapkan guru dan dosen secara teoritis akan berkualitas, berkompeten, profesional dengan gaji yang tinggi. B. Bahwa menurut para Pemohon, Pemerintah dan DPR serta pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan selama ini selalu beranggapan faktor gurulah yang menentukan mutu pendidikan, rendahnya mutu pendidikan di Indonesia ditengarai karena masih rendahnya mutu guru dan tidak relevannya guru dengan

bidang studi yang diajarkan sehingga dengan adanya uu diharapkan segala permasalahan yang menyangkut kualitas pendidikan akan segera teratasi. C. Bahwa berlakunya Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 20b, Pasal 46 ayat (2), Pasal 47 ayat (1) c, Pasal 60 c, Pasal 80 ayat (1) a dan b, Pasal 82 ayat (2) Undang-undang Nomor14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen tersebut akan mengakibatkan kerugian konstitusional para Pemohon, karena para Pemohon sebagai guru yang sebelumnya sudah dianggap memenuhi persyaratan, dengan berlakunya pasalpasal tersebut, dianggap tidak memenuhi persyaratan lagi sebagai guru dan harus mencari sertifikat pendidikan serta mengikuti pendidikan diperguruan tinggi untuk kualifikasi akademik atau profesi melalui pendidikan profesi. Bertentangan dengan Pasal 28D ayat (1) dan Pasal 28I ayat (1) UUD 1945. D. Bahwa menurut para Pemohon Pasal 15 ayat (2) dan (3), Pasal 17 ayat (1) dan (2), Pasal 52 ayat (2) dan (3), Pasal 54 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah guru dan dosen yang diangkat oleh satuan pendidikan yang didirikan oleh pemerintah dan pemerintah daerah berhak diberi gaji sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang meliputi gaji pokok, tunjangan serta penghasilan lainya. Sedangkan guru dan dosen yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat digaji oleh masyarakat/penyelenggara pendidikan berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja sama, pemerintah hanya sekedar memberi subsidi tunjangan fungsional saja. Bertentangan dengan Pasal 14 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Bertentangan dengan Pasal 28D ayat (1) dan (2), 28H ayat (2) dan (3), Pasal 28I ayat (3) UUD 1945. E. Bahwa menurut para Pemohon Pasal 24 ayat (1) dan (4), Pasal 25 ayat (2) dan (3) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, sangat tidak adil manakala pemerintah hanya memenuhi kebutuhan guru pada sekolah negeri saja seperti yang selama ini terjadi, padahal sekolah-sekolah swasta yang pinggiran yang mayoritas siswanya kurang mampu yang seharusnya juga

menjadi perhatian yang utama dari pemerintah, tanpa harus bertindak diskriminasi terhadap sekolah swasta. Bertentangan dengan Pasal 41 ayat (3) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Bertentangan dengan Pasal 28C ayat (1), Pasal 28D ayat (1), Pasal 28H ayat (2), Pasal 28I ayat (2) dan Pasal 31 ayat (1) dan (2) UUD 1945. V. PETITUM 1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya; 2. Menyatakan: a. Pasal 9, Pasal 10, Pasal 20 b, Pasal 46 ayat (2) a Pasal 47 ayat (1) c, Pasal 60 c, Pasal 80 ayat (1) a dan b Pasal 82 ayat (2) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bertentangan dengan Pasal 28D ayat (1) dan Pasal 28I ayat (1) Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945. b. Pasal 15 ayat (2) dan (3), Pasal 17 ayat (1) dan (2), Pasal 52 ayat (2) dan (3), Pasal 54 (1) dan (2) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bertentangan dengan Pasal 28D ayat (1) dan (2), Pasal 28H ayat (2) dan (3) dan Pasal 28I ayat (3) Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945. c. Pasal 24 ayat (1) dan (4), Pasal 25 ayat (2) dan (3) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bertentangan dengan Pasal 28C ayat (1), Pasal 28D ayat (1), Pasal 28H ayat (2), Psal 28I ayat (2) dan Pasal 31 (1) dan (2) Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945. 3. Menyatakan bahwa Pasal 9, Pasal 10, Pasal 20 b, Pasal 46 ayat (2) a, Pasal 47 ayat (1) c, Pasal 60 c, Pasal 80 ayat (1) a dan b, Pasal 82 ayat (2), Pasal 15 ayat (2) dan (3), Pasal 17 ayat (1) dan (2), Pasal 52 ayat (2) dan (3), Pasal 54 (1) dan (2) serta Pasal 24 ayat (1) dan (4), Pasal 25 ayat (2) dan (3) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.