TATANG RUSTANDAR WIRAATMADJA

dokumen-dokumen yang mirip
Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan

SOSIALISASI. Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SOSIALISASI INPRES NO. 1/2015 DAN PERPRES 4/2015 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT PERPRES 54/2101. Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan

Tim UJDIH BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 1

PERPRES 54/2010, PERPRES 35/2011, DAN PERPRES 70/2012 PERPRES 172/2014 DAN PERPRES 4/2015 KETERANGAN I. DEFENISI

UNIT LAYANAN PENGADAAN IPB MAKALAH [MATRIKS PERUBAHAN PERPRES NO.4 TAHUN PEMERINTAH] Di Susun oleh : Anwar Syam

MATRIKS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN Oleh : BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN - SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BADUNG

BEBERAPA CATATAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti oleh pihak pihak yang terkait

Penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa MUDJISANTOSA

PENJELASAN ATAS PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015

2 khususnya terhadap Barang/Jasa yang secara luas dibutuhkan oleh Pemerintah. Oleh karena itu, Pemerintah merasa perlu untuk mengakselerasi pertumbuha

Kebijakan e-procurement Nasional. DALAM RANGKA PENGELOLAAN e-lelang CEPAT dan SiKaP. Direktur Pengembangan Sistem Pengadaan Secara Elektronik LKPP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

E-PROCUREMENT. Riza Al Fahroby, S.T., M.Sc. Kasubag Adm. Pembangunan/ Plt. Kabag Pembangunan/ Ketua LPSE Kabupaten Banyuwangi

SISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

KEDUDUKAN PENYEDIA BARANG/JASA MENURUT PERATURAN PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN 2015

BERITA NEGARA. No.1239, 2012 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH. E-Purchasing. Pengadaan Elektronik

MATERI 7 PENGANTAR E-PROCUREMENT

KEBIJAKAN e-procurement NASIONAL

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I PENDAHULUAN

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

TATA CARA E-TENDERING

SOSIALISASI PERPRES NO. 70 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERPRES NO. 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PENGANTAR E-PROCUREMENT

TUJUAN PELATIHAN. Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami :

DAFTAR ISI. Pengantar E-Procurement. Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah TUJUAN PELATIHAN PENDAHULUAN. e-tendering. e-purchasing 10/19/2016

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233/PMK.01/2012 TENTANG

Kementerian/Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat daerah/institusi Lainnya

Make Public Procurement Easy

BAB XII PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH

Prosedur Mutu Pengadaan Barang/Jasa PM-SARPRAS-01

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Profil Singkat. Nama : Bambang Saputra Jabatan : Perancang kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

, dipandang perlu menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tentang E-Tendering;

Bagian Kelima. Penyusunan Jadwal Pemilihan Penyedia Barang/Jasa. Paragraf Pertama

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 050/044 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 36 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: P.35/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG

MODUL 2: KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK (Perpres 54/2010 jo Perpres 04/2015)

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PENGADAAN LANGSUNG BOLEH DILAKSANAKAN OLEH PENYEDIA YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Nama Lengkap : Mudjisantosa, Alamat Kantor : Kompleks Rasuna Epicentrum Jl. Epicentrum Tengah Lot 11 B, Jakarta Selatan, DKI Jakarta Riwayat

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA

Implementasi Perpres No. 4 Tahun 2015 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

MATERI 2 PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN-1. PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA 1

NEGOSIASI DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH Oleh Abu Sopian Widyaiswara pada Balai Diklat Keuangan Palembang

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROSEDUR MUTU PENGADAAN BARANG / JASA MELALUI PENYEDIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

SYARAT DAN KETENTUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-PURCHASING

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. EVALUASI IMPLEMENTASI eprocurement TA 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BUPATI ACEH BARAT SURAT EDARAN. 2. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dilakukan melalui : a. Swakelola; dan / atau b. Pemilihan Penyedia Barang/Jasa.

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

PROSEDUR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BERDASARKAN PERPRES NOMOR 54 TAHUN Oleh : Rusdianto S., S.H., M.H. 1

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA

MANUAL PROCEDURE. Pelelangan Sederhana Pengadaan Barang dan Jasa

Sosialisasi & Bimtek. Oleh: Aditya Widyawan Prima, S.Kom. Selasa, 24 Oktober 2017

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 6 TAHUN TAHUN 2007 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

1. Keterbatasan Jumlah Petugas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa. Presiden Nomor 4 Tahun 2015 adalah sebagai berikut ini.

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN OBAT DENGAN PROSEDUR E-PURCHASING BERDASARKAN E-CATALOGUE

2011, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

E:\PERBUP ULP_2013\PerbupULP2013.doc

TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 19 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 19 TAHUN 2011

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

Lampiran : PERATURAN KEPALA LKPP Nomor : Tahun 2011 Tanggal : TATA CARA E-TENDERING

RANCANGAN REVISI PERATURAN PRESIDEN NO 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

METODE PEMILIHAN PENGADAAN BARANG/PEK.KONSTRUKSI/JASA LAINNYA PASAL

Simulasi Ujian Sertifikasi Tk. Dasar

POKJA ULP. Management Training SPSE Versi 4

PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2014

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesi

Buku Saku. di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung

Transkripsi:

TATANG RUSTANDAR WIRAATMADJA NIP : 19610710 198802 1 001 Pangkat : Pembina Utama Madya Gol. IV/d Jabatan : Kepala Dinas Permukiman dan Tata Wilayah Kab. Bandung (2003-2006) Kepala Bappeda Kab. Bandung (2006-2009) Staf Ahli Bupati Bandung 2009-2010 Direktur Pengembangan SPSE-LKPP (2013-sekarang) Pendidikan : S-1 Teknik Planologi ITB 1986 S-2 Perenc. Wilayah & Kota ITB 1998 HP : 081287369321

Perubahan ke- 4 2015 Perpres No. Perpres 54/2010

POKOK-POKOK PERUBAHAN 1. Pengumuman Rencana Umum Pengadaan (RUP). 2. Pelaksanaan pengadaan mendahului RUP. 3. Perubahan pengaturan E-Tendering. 4. Perubahan pengaturan E-Purchasing. 5. Perubahan lain untuk mendukung percepatan pelaksa naan pengadaan.

1. Pengumuman Rencana Umum Pengadaan (RUP) a. Rencana Umum Pengadaan (RUP) segera diumumkan setelah RKA KL disetujui DPR untuk pengadaan barang/jasa yang dibiayai dari dana APBN. b. Rencana Umum Pengadaan (RUP) segera diumumkan setelah RAPBD disetujui bersama Kepala Daerah dan DPRD untuk pengadaan barang/jasa yang dibiayai dari dana APBD. c. Pokja ULP segera mengumumkan pelaksanaan pemilihan secara luas kepada masyarakat setelah RUP diumumkan. d. Untuk Pengadaan Barang/Jasa tertentu, Pokja ULP dapat mengumumkan pelaksanaan pemilihan sebelum RUP diumumkan.

2. Pelaksanaan Pengadaan mendahului RUP a. Pelaksanaan pemilihan penyedia dapat dimulai sebelum RUP diumumkan, untuk: 1) pengadaan Barang/Jasa yang membutuhkan waktu perencanaan dan persiapan pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa yang lama; 2) pekerjaan kompleks; dan/atau 3) pekerjaan rutin yang harus dipenuhi di awal tahun anggaran dan tidak boleh berhenti.

2. Pelaksanaan Pengadaan mendahului RUP (2) b. Dalam hal proses pemilihan dilaksanakan mendahului pengesahan DIPA/DPA dan alokasi anggaran dalam DIPA/DPA tidak disetujui atau ditetapkan kurang dari nilai Pengadaan Barang/Jasa yang diadakan, proses pemilihan dilanjutkan ke tahap penandatanganan kontrak setelah dilakukan revisi DIPA/DPA atau proses pemilihan dibatalkan. c. Apabila proses pemilihan dibatalkan, kepada Penyedia Barang/Jasa tidak diberikan ganti rugi.

3. Perubahan Pengaturan E-Tendering a. Pelaksanaan E-Tendering dilakukan dengan ketentuan: 1) tidak diperlukan Jaminan Penawaran; 2) tidak diperlukan sanggahan kualifikasi; 3) apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta, pemilihan penyedia dilanjutkan dengan dilakukan negosiasi teknis dan harga/biaya; 4) tidak diperlukan sanggahan banding; b. Untuk pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi: 1) daftar pendek berjumlah 3 (tiga) sampai 5 (lima) penyedia Jasa Konsultansi; 2) Seleksi sederhana dilakukan dengan metode pascakualfikasi.

3. Perubahan Pengaturan E-Tendering (2) E-Tendering dapat dipercepat dengan E-Tendering Cepat E-Tendering Cepat dapat dilakukan untuk pengadaan dengan: a. pekerjaan dengan spesifikasi/metode teknis yang dapat distandarkan dan tidak perlu dikompetisikan; b. metode kerja sederhana/dapat ditentukan; dan/atau c. barang/jasa yang informasi spesifikasi dan harganya sudah tersedia di pasar.

3. Perubahan Pengaturan E-Tendering (3) E-Tendering Cepat a. Dilakukan dengan aplikasi Sistem Informasi Kinerja Penyedia Barang/Jasa (SIKaP). b. Data bersumber dari input data yang dilakukan oleh Penyedia, Pokja ULP/Pejabat Pengadaan, PPK, LKPP atau hasil penarikan data dari SPSE atau Sistem lain yang terkoneksi dengan SPSE. c. Penyedia hanya memasukan penawaran harga untuk Pengadaan Barang/Jasa yang tidak memerlukan penilaian kualifikasi, administrasi dan teknis.

3. Perubahan Pengaturan E-Tendering (4) E-Tendering Cepat (2) d. Dapat menyebutkan merek/type/jenis barang/jasa yang akan diadakan. e. Teknis pelaksanaan sama memerlukan sanggahan. dengan pada spesifikasi E-Tendering namun teknis tidak f. Proses E-Tendering dapat dilaksanakan paling cepat 3 (tiga) hari kalender. g. Tahapan e-tendering paling kurang : penawaran, dan pengumuman pemenang. undangan, pemasukan

Contoh Pengadaan dengan E-Tendering Cepat Barang Pengadaan Komputer/ Laptop Pengadaan AC Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Sekolah Dasar/Puskesmas dll ETendering Jasa Konsultansi Cepat Jasa Lainnya Konsultan perorangan Jasa EO (misal: ditentukan nama hotelnya, jenis kendaraanya dll)

*Waktu proses: minimal 12 hari SPPBJ dan Penandatanganan Kontrak *Waktu proses: minimal 3 hari 5 Verifikasi IKaP 6 SPPBJ dan Penandatanganan Kontrak Pengumuman Pemenang 4 2 Upload Penawaran Harga 3 Evaluasi Harga Otomatis Oleh Sistem Undangan 1 12 9 Penetapan Pemenang 10 Pengumuman Pemenang 11 Sanggahan 4 Upload Dokumen Penawaran 5 Evaluasi Administrasi 6 Evaluasi Teknis 7 Evaluasi Harga 8 Penilaian dan Pembuktian Kualifikasi 2 Pendaftaran dan Download Dokumen Pengadaan 3 Pemberian Penjelasan 1 Pengumuman E-Tendering Cepat dengan SIKaP E-Tendering Perbandingan Proses E-Tendering

4. Perubahan pengaturan E-Purchasing a. Memperbanyak jumlah dan varian barang/jasa dalam Katalog b. Hubungan LKPP dengan Penyedia tidak hanya melalui Kontrak Payung namun dimungkinkan melalui mekanisme lain (misalkan Syarat & Ketentuan, dll). c. K/L/D/I wajib melakukan E-Purchasing terhadap barang/jasa dalam Katalog Elektronik sesuai dengan kebutuhan KLDI. d. E-Purchasing dilaksanakan oleh Pejabat Pengadaan/PPK atau pejabat yang ditetapkan oleh Pimpinan Instansi/Institusi.

5. Perubahan Lain a. Pejabat Pengadaan 1) Pejabat Pengadaan adalah personil yang ditunjuk untuk melaksanakan Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung, dan E-Purchasing. 2) Pejabat Pengadaan menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk: a) Pengadaan Langsung atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah); dan/atau b) Pengadaan Langsung atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

5. Perubahan Lain (2) b. Persyaratan Penyedia Barang/Jasa Persyaratan Penyedia terkait perpajakan cukup memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir (SPT Tahunan), kecuali Pengadaan Langsung dengan menggunakan bukti pembelian dan kuitansi. c. Bukti Perjanjian Bukti perjanjian dapat juga berupa Surat Pesanan yang digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasa melalui E-Purchasing dan pembelian secara online.

5. Perubahan Lain (3) d. Pengadaan Jasa Konsultansi Pengadaan Langsung dapat dilakukan terhadap Pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi tidak harus merupakan kebutuhan operasional K/L/D/I.

5. Perubahan Lain (4) e. Jaminan Pelaksanaan Jaminan pelaksanaan tidak diperlukan untuk Pengadaan: 1) Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang dilaksanakan dengan metode Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung Untuk Penanganan Darurat, Kontes, atau Sayembara; 2) Pengadaan Jasa Lainnya, dimana aset Penyedia sudah dikuasai oleh Pengguna; atau 3) Barang/Jasa dalam Katalog Elektronik melalui E-Purchasing.

5. Perubahan Lain (5) f. Keadaan Kahar tidak bersifat limitatif. Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi. Contoh Keadaan Kahar dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa antara lain namun tidak terbatas pada: bencana alam, bencana non alam, bencana sosial, pemogokan, kebakaran, gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait.

5. Perubahan Lain (6) g. Perbaikan Pengaturan Pembayaran 1) Pembayaran Prestasi Pekerjaan dilakukan senilai prestasi kerja yang diterima dengan pengecualian untuk: a) pemberian Uang Muka dengan pemberian jaminan uang muka; dan b) Barang/Jasa yang karena sifatnya dapat dilakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum Barang/Jasa diterima (dengan ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran dan bentuk jaminan diatur oleh Menteri Keuangan). Contoh: sewa menyewa, jasa asuransi dan/atau pengambil alih risiko, kontrak penyelenggaraan beasiswa, belanja online, atau jasa penasehat hukum.

5. Perubahan Lain (7) g. Perbaikan Pengaturan Pembayaran (2) 2) Pembayaran untuk Pekerjaan Konstruksi dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang dengan pengecualian untuk pembayaran peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan namun belum terpasang. Peralatan dan/atau bahan tersebut dibayar senilai peralatan dan/atau bahan tersebut, tidak termasuk biaya pemasangan dan biaya uji fungsi. Penyelesaian pekerjaan pemasangan dan uji fungsi peralatan dan/atau bahan dilakukan dalam Tahun Anggaran berjalan.

5. Perubahan Lain (8) h. Pemberian Kesempatan 50 hari 1) Pemberian kesempatan s.d. 50 hari kalender dapat melampaui tahun anggaran. 2) Dalam hal pemberian kesempatan kepada Penyedia Barang/Jasa melampaui Tahun Anggaran, maka dilakukan addendum Kontrak atas sumber pembiayaan dari DIPA Tahun Anggaran berikutnya atas sisa pekerjaan yang akan diselesaikan.

5. Perubahan Lain (9) i. Tindak Lanjut Pemutusan Kontrak Terhadap pemutusan kontrak secara sepihak oleh PPK dapat dilakukan Penunjukan Langsung kepada Pemenang Cadangan pada paket pekerjaan yang sama atau Penyedia Lain yang mampu dan memenuhi syarat.

5. Perubahan Lain (10) j. Pelayanan Hukum a. Pimpinan KLDI wajib memberikan Pelayanan Hukum bagi Personil Pengadaan (PA/KPA/PPK/ULP/Pejabat Pengadaan/PPHP/PPSPM/ Bendahara/APIP) dalam menghadapi permasalahan hukum dalam lingkup Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. b. Khusus untuk tindak pidana dan pelanggaran persaingan usaha, pelayanan hukum hanya diberikan hingga tahap penyelidikan.

5. Perubahan Lain (11) k. Kosolidasi Pengadaan dan Pengadaan di Desa a. Pimpinan K/L/D/I mendorong konsolidasi pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah b. Pengadaan di Desa diatur dengan Peraturan Bupati/Walikota mengacu pedoman LKPP (PerKa LKPP No. 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa).

KETENTUAN LAIN Dengan berlakunya Peraturan Presiden ini: 1. Proses pemilihan Penyedia Barang/Jasa Pemerintah yang sedang dilaksanakan, dilanjutkan dengan tetap berpedoman pada ketentuan sebelum diubah berdasarkan Peraturan Presiden ini. 2. Perjanjian/Kontrak yang ditandatangani sebelum berlakunya Peraturan Presiden ini, tetap berlaku sampai dengan berakhirnya Perjanjian/Kontrak. 3. Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Percepatan Penyerapan Anggaran Percepatan Pelaksanaan Pelelangan Persetujuan Bersama RAPBD (DPRD & Kepala Daerah) 30 November (paling lambat) PA mulai mengumumkan RUP ULP mulai melaksanakan Pengadaan Pengesahan DPA Minggu IV Desember PPK membuat SPPBJ PPK menandatangani Kontrak 2 Januari Penyerapan Uang Muka (apabila ada) *Berdasarkan Permendagri 13/2006 beserta Perubahannya

Realisasi e-procurement Kabupaten/Kota Status 30 Sept 2013 (Nilai Dalam Miliar Rupiah) 12,000.00 9,741.70 10,000.00 8,663.02 7,990.87 8,000.00 6,000.00 5,317.64 4,000.00 3,129.52 2,660.53 1,684.12 2,000.00 4.40 0.00 Nov-12 7,668.32 1,494.88 240.12 Des - 12 3.04 Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 Mei - 13 Jun-13 Jul-13 Agt -13 Sep-13 Nov-13

Potensi Efisiensi Dalam Proses Pengadaan Barang/Jasa (minimum 10% efisiensi) e-catalogue Procure ment Planning Sourcing Contract Manage ment (minimum 20% efisiensi) Procurement Consolidation (minimum 20% efisiensi)

Konsolidasi Pengadaan e-katalog Kontrak Payung Kontrak Bersama Lelang itemized

Memperkenalkan Pengadaan Itemized

Contoh Lelang Itemized Item CV A CV B CV C Termurah Pemenang Laptop 2000 4000 4500 2000 CV A PC Desktop 7000 4500 6500 4500 CV B Projector 9000 7000 3500 3500 CV C 18.000 15.500 14.500 10.000 Total

PERPRES 4/2015 E-procurement Mempercepat penyerapan anggaran Menyederhanakan proses pengadaan Efisiensi pengadaan

APLIKASI PENUNJANG PERPRES 4/201 5 SPSE v. 3.6 (diinstall di setiap LPSE) SPSE v.4 untuk lelang cepat (diinstall di LPSE LKPP) SIKaP (terpusat di INAPROC) SPSE v.3.5 SBD (di INAPROC)

Coming soon Perpres baru : Penguatan perencanaan Strategi pengadaan Peran ULP meningkat??? Penguatan pelaksanaan Manajemen kontrak Penyederhanaan metode pemilihan End to end system : Planning programming budgeting procurement implementation payment (payment gateway)

REVISI MENYELURUH PERPRES 54/2010 Diperintahkan oleh Presiden untuk mengkaji secara menyeluruh Perpres 54/2010 yang ditargetkan selesai April 2015 untuk diberlakukan pada APBN-P/APBD-P 2015 atau APBN/D 2016 Masukan Atas Revisi Perpres 54/2010 dapat disampaikan kepada: Kepala LKPP c.q. Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan SME Tower Lantai 8 Jln. Jend. Gatot Subroto Kav.94 Jakarta 12780 Faksimili (021) 7991252 Group: perprespbjp@yahoogroups.com