DI PPB GENEVA: INDONESIA TUNDUK KEPALA DAN TUTUP MULUT dan DI MALUKU HARUS BERGERAK.

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI

TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1958 TENTANG PENEMPATAN TENAGA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Undang-undang 1946, No. 22 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI

KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 7 th. Ke IV tgl. 1 Sept. 54 No. 2. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA. No. 6 TAHUN 1954.

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI ( PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI )

Sumber : Perpustakaan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH TINGKAT I BALI)

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI)

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 51 tahun Oktober 1969

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN - NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Presiden Republik Indonesia,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA No. 95 TAHUN KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Varia No. 406 Hal (26 Januari) Usmar Ismail tentang kesenian nasional Kegairahan untuk mentjipta harus di-kobar2kan lagi

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH TINGKAT I BALI)

SUMBANGAN ARTIS FILM TERHADAP PEMBANGUNAN DJIWA BANGSA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI)

Telah terjadi penembakan terhadap delapan TNI dan empat warga oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Bagaimana tanggapan Anda terkait hal ini?

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG PROPINSI BALI

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 1 th. Ke V tgl. 1 Djan PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA. No. 1 TAHUN 1955.

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 4 th. Ke IV tgl. 1 Djuni PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA. No. 4 TAHUN 1954.

Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 10

BAB I OBJEK, DJUMLAH DAN TERUTANGNJA PADJAK. Pasal 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1958 TENTANG PENGGUANAAN LAMBANG NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

AKSARA ARAB MELAYU (JAWI) DAN NASKAH MELAYU

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1970 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KABUPATEN DJEMBRANA

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 215 TAHUN 1963 TENTANG PEMBENTUKAN JAJASAN TELEVISI REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 29 tahun Mei 1969

Tambahan Lembaran Kota Besar Surakarta No. 6 th. ke III tgl. 1 Djuli No. 2. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 11 TAHUN 1953.

PERATURAN DAERAH TINGKAT II BANDJAR NOMOR : 1 TAHUN 1961 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG DAERAH TINGKAT II BANDJAR

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1969 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI SERTA TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN URUSAN LOGISTIK

Kutipan dari Lembaran Kota Besar Ska. No. 3 th. II tg. 27 Des PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 2 tahun TENTANG PEMADAM API

Kutipan dari Lembaran Kota Besar Ska. No. 2 th. Ke II tg. 15 Ag. 51 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 1 tahun 1952.

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska No. 2 th. Ke IV tg. 1 April 1954 No. 1

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI)

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 41 TAHUN 1964 TENTANG PERUBAHAN DAN TAMBAHAN PERATURAN PEMERINTAH NO

UNDANG-UNDANG UAP TAHUN 1930 (STOOM ORDONANTIE 1930) (Stb. No.225 TAHUN 1930)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERDJA DENGAN RAHMAT TUHAN JANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 5

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1948 TENTANG PENGAWASAN PERBURUHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Komitmen Penegakan HAM Pemerintah dan Implikasinya dalam Hubungan Internasional

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska no. 5 th. Ke III tg. 1 Djuni 1953 No. 5. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 12 TAHUN 1953, TENTANG AIR MINUM.

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SURAT PENTJALONAN UNTUK PEMILIHAN ANGGOTA D.P.R./D.P.R.D.I DAN D.P.RD. II

Peraturan Pemerintah 1950 No. 37

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERDJA DENGAN RAHMAT TUHAN JANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TRANSKRIP Kuliah/Tanja-Djawab/ Pendjelasan J.M. Menko D.N. Aidit Dimuka Peserta Pendidikan Kader Revolusi Angkatan Dwikora Tanggal 18 Oktober 1964

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio.

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1969 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KOMISI PEMILIHAN UMUM,

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA No. 237 TAHUN 1960 KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Jahja pertama 1 Kenjataan hidup jang kekal, salam doa Nasehat akan hidup ditengah terang dengan kebenaran, mendjadi tanda persekutuan dengan Allah

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROPINSI DJAWA-TIMUR Seri A DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG PROPINSI DJAWA TIMUR

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1970 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERDJA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENTJANA NASIONAL

DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH SEMENTARA KOTA BESAR SURAKARTA Menetapkan peraturan daerah sebagai berikut :

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA N o.135 TAHUN KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Peterus kedua 1 Salam doa Beberapa hal jang menjebabkan rasul memberi nasehat

DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH KOTAPRADJA S U R A K A R T A. PERATURAN-DAERAH Kotapradja Surakarta tentang padjak potong hewan. Pasal 1.

Tambahan Lembaran Kota Besar Surakarta Nomor 2 Tahun Ke VI Tanggal 1 Djuli 1956 Nomor 1 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA NOMOR 2 TAHUN 1956

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH TINGKAT I BALI)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Aneka No. 31 Th. VIII/1958 MASAALAH KEDUDUKAN SASTRA DALAM FILM (I) ASRUL SANI

PERATURAN MENTERI MUDA AGRARIA NOMOR 15 TAHUN 1959 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. perang Dunia II dan pada waktu pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun

ii----r. ~ DEPARTEM DISKUSI PANEL BUTAS kesimpulan : Dl TUG U. P UNT J A K - BOGOR. T A N GGA L 10 S/ D 13 AGUSTUS 1971

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SERIKAT,

PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 43 tahun Djuli 1969 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG DAERAH KABUPATEN BANGLI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1972 TENTANG ORGANISASI LEMBAGA SANDI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 59 tahun Desember 1969

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska no. 5 th. Ke III tg. 1 Djuni 1953 No. 5

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Bab 3 Hak Asasi Manusia A. Pengertian HAM, HAM adalah hak dasar yang dimilki manusia sejak manusia dilahirkan. Ada dan melekat pada diri setiap

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Presiden Republik Indonesia,

Sumber : Perpustakaan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan

Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 8

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1950 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN DALAM LINGKUNGAN PROPINSI DJAWA BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEADILAN UNTUK MASYARAKAT PAPUA

Tambahan Lembaran Kota Besar Surakarta Nomor 3 Tahun Ke VI Tanggal 27 Agustus 1956 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA NOMOR 4 TAHUN 1956

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NO 129 TAHUN 1957 KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

Transkripsi:

Laporan khusus DI PPB GENEVA: INDONESIA TUNDUK KEPALA DAN TUTUP MULUT dan DI MALUKU HARUS BERGERAK. Laporan delegasi RMS ke PPB di Geneva tentang pelanggaran Hak2 Asasi Manusia oleh Republik Indonesia (12-14 maret 2014) Geneva, 12-14 maret 2014 - Sebagaimana diketahui (link) maka Pemerintah RMS telah mengutuskan satu delegasi ke Perserikatan Bangsa Bangsa (PPB) di Geneva untuk ambil bahagian dalam satu kegiatan jang dinamakan Side Event dalam kantor PPB tersebut. Pengiriman delegasi ini berlaku dalam rangka pertemuan tahunan jang ke-25 dari Komisi Hak2 Asasi Manusia dari PPB. Dalam pertemuan resmi ini hanja negara2 jang adalah anggota dari PPB membintjangkan kondisi Hak2 Asasi dalam negara mereka masing2. Indonesia tentu selalu berusaha untuk menggambarkan satu kondisi jang munafik ke dunia internasional. Tiga delegasi dari RMS, Papua dan Aceh datang ke Geneva untuk mempersembahkan kepada dunia internasional dengan bukti2 jang kuat kondisi jang sebenarnja. Empat anggota staf Missi Permanen dari Indonesia di PPB turut hadir dalam pertemuan ini dan mendengar dan melihat presentasi delegasi RMS dengan kepala tertunduk dan dengan tutup mulut. Presentasi ini diselenggarakan dalam Side Event tersebut. Side Event ini datur oleh organisasi UNPO, satu Organisasi jang membela hak dari Bangsa2 jang berhak untuk merdeka tetapi belum mendapat kemerdekaan itu. Penting untuk disebut ja itu bahwa negara2 seperti Estonia, Latvia dan Lithuania di Eropa Timur dan Timor Timor jang sekarang sudah terima kedaulatan mereka kembali, kemuka djuga termasuk anggota dari UNPO bersama dengan RMS. UNPO djuga sering memfasilitasikan berbagai kegiatan untuk mereka di PPB waktu mereka masih dalam perdjuangan kemerdekaan mereka. Delegasi RMS terdiri dari tiga orang ja ni Wakil-presiden RMS drs. Willem V. Sopacua, drs. Ron A. Nussy (anggota senior staf Pemerintah) dan sdr. Nino Solisa (anggota junior). Mereka mengadakan kegiatan dari tangal 12 sampai dengan tanggal 14 maret di Geneva.

(foto 1) Delegasi Republik Maluku Selatan, dkk: drs. Ron A. Nussy (anggotas senior staf Pemerintah), Wakil-presiden RMS drs. Willem V. Sopacua dan sdr. Nino Solisa (anggota junior, generasi ke-tiga) didepan gedung PPB di Geneva jang bernama Palais des Nations (Istana Segala Bangsa). (foto: Raphael Pattiwael) Kegiatan tanggal 12-13 maret Delegasi RMS tiba pada tanggal 11 maret malam di Geneva dan memakai tanggal 13 untuk berorientasi di PPB dan untuk mengurus berbagai hal administratif dan sebagainja. Pada hari ini djuga ada satu pertemuan jang sangat berguna untuk RMS jang akan dibahas dalam laporan jang lain. Working Group on Arbitrary Detention Pada hari kamis tanggal 13 maret diadakan 2 kegiatan penting ja ni pertemuan dengan utusan dari satu Badan PPB jang bernama Working Group on Arbitrary Detention (WGAD) (Badan jang meneliti penangkapan2 jang tidak sesuai hukum (djam 10.00-11.00) dan dari djam 15.00-16.00 satu pertemuan dengan Ptn. Del Prado, Pelapor Khusus dari PPB dari Office of the Special Rapporteur on contemporary forms of Racism (Kantor dari Pelapor Khusus PPB mengenai Rasisme dalam berbagai bentuk jang terdapat dalam masa kini). Pertemuan2 ini adalah pertemuan bersama dari

RMS, OPM (Organisasi Papua Merdeka) dan ASNLF dari Aceh (Front Pembebasan Nasional dari Aceh Sumatra). (foto 2) Laporan bersama oleh RMS, OPM dan ASNLF ke Working Group on Arbitrary Detention tentang Penangkapan2 jang tidak sesuai hukum oleh aparat2 Teror dari NKRI. Pada foto ini utusan OPM, sdr. Louis Nusy, sementara berikan keterangan tentang perkembangan2 di Papua. 13 maret, 2014. djam 10.00-11.00 (foto: Nino Solisa) Kasus2 Di Komisi WGAD delegasi mengemukakan berbagai tjonto jang berhubungan dengan penangkapanpenangkapan oleh polisi dan tentara RI di Maluku jang tidak sesuai hukum. Tjonto2 jang paling njata ialah penangkapan waktu aksi penaikkan lambang RMS pada tanggal 25 april tahun 2003 di Nolloth dan Itawaka dan kundjungan presiden RI SBY ke Maluku tahun 2007 dalam rangka Harganas. Delegasi tentu sebut pendapat2 tentang hal ini dalam dua laporan khusus dari Amnesty International (2009) dan dari Human Rights Watch (2010). Tanggungdjawab dan peran besar dari Maluku Setalah mendengar laporan delegasi RMS Komisi WGAD menjatakan bahwa WGAD amat senang dan meminta informasi tambahan. WGAD berikan berbagai djalan kepada kami dengan tjara bagaimana

kami bisa dapat perhatian PPB. WGAD tekankan antara lain bahwa, ada kemungkinan mereka akan mengirim Tim Pentjari Fakta jang resmi ke pendjara2 atau ara korban di Maluku, Papua atau Aceh untuk menjelediki soal ini lebih dalam, akan tetapi mereka sangat memerlukan laporan2 berturutturut jang datang langsung dari djaringan kami jang berada di Maluku sendiri. Setelah laporan2 ini masuk di mereka dan kami masing2 memasukan permohonan untuk mereka kirim Tim Pentjari Fakta ke Maluku, Papua dan Aceh, mereka mengambil hubungan dengan Indonesia untuk mohon idzin bisa masuk di Indonesia. Mulai dari saat itu terpergantang dari pemerintah Indonesia apakah mereka berikan idzin kepada WGAD untuk bisa masuk melaksanakan penjelidikan mereka di Maluku, Papua atau Aceh. Office of the Special Rapporteur on contemporary forms of Racism Pada djam 15.00 siang delegasi RMS dan Papua adakan pertemuan dengan Ptn. Thierry Del Prado dari Kantor dari Pelapor Khusus PPB mengenai Rasisme dalam berbagai bentuk jang terdapat pada masa kini. Dalam pembitjaraan ini kami akan mengemukakan beberapa tjonto jang menurut kami bisa dianggap bentuk2 rasisme. Kami pakai tjonto antara lain dalam mana kalau sultan Djogdja atau Gubernur Bali antjam Jakarta dengan bilang bahwa Djogdja atau Bali mau merdeka, mereka hanja ditegor oleh Jakarta, tetapi kalau Maluku atau Papua bitjara merdeka, mereka dipukul, disiksa dan dianijaja seperti binatang. Tjonto2 lain kami kemukakan seperti bidjaksana transmigrasi dalam mana -kebanjakan- orang2 Djawa dimasukkan di Maluku dengan terima banjak fasilitas untuk kasih bangun hidup di Maluku dan pada satu saat menjebabkan penduduk asli di Maluku mendjadi minoritas dan orang Klas 2 jang miskin dalam Tanah Airnja sendiri. Ptn. Del Prado berterima kasih kami sudah berikan laporan ini dalam mana disebut beberapa kasus atua tjonto tentang diskriminasi oleh Indonesia dan mohon kelandjutan informasi dalam bentuk laporan khusus jang lebih dalam. Nasehat Ptn. Del Prado berbunji sama dengan nasehat Komisi WGAD. Ini berarti bahwa sukses Pemerintah di PPB sangat terpergantung dari perbekalan oleh basudara di Tanah Air dengan informasi jang berkwalitas tinggih sesuai dengan sjarat2 PPB. Dengan tjara ini kami setjara bersama akan bisa berhasil baik di PPB. Kegiatan hari djumat tanggal 14 maret Atjara delegasi RMS pada hari djumat tanggal 14 maret terdiri dari tiga kegiatan: (1) Dari djam 09.00-10.00 hadir pada demo dimuka gedung PPB. Demo jang dilaksanakan oleh basudara dari Aceh dalam mana para aktivis dari PAK dan OPM bisa turut ambil bahagian. (2) Selandjutnja pada djam 10.00-

11.00 pertemuan delegasi RMS dengan anggota2 Komisi tentang Hak2 Ekonomis, Sosial dan Kebudajaan, dan (3) djam 11.20-13.00 presentasi Pemerintah RMS dalam Side Event tentang perkosaaan Hak2 Asasi di Maluku oleh Republik Indonesia. (1) Demo ASNLF (Aceh), OPM (Papua) dan RMS Polisi Geneva memberikan idzin untuk boleh berdemo satu djam dimuka gedugn PPB (09.00-10.00). Para aktivis dari ASNLF mengatur demo ini dan OPM dan RMS bergabung. Dari Belanda RMS diwakili oleh Perintis Aksi Kilat (PAK) jang membawa dan membagai flyer kepada publik. Tiga delegasi untuk Side Event turut ambil bahagian dalamnja sebelum masuk Side Event tersebut. (foto 3) Hari djumat pagi, tgl 14 maret 2014: Anggota2 delegasi dari Aceh, RMS dan Papua dimuka gedung PPB. Kepala2 delegasi Aceh dan Papua menundjuk solidaritas mereka dengan RMS dengan memegang dan mempertundjukkan Logo Kampagne Save Aru. Setelah foto ini kami masuk gedung PPB untuk selenggarakan presentasi kita masing2 dalam Side Event. (foto: Raphael Pattiwael)

(foto 4) Anggota staf drs. Ron Nussy berpidato pendek atas nama Republik Maluku Selatan, setelah djuru bitjara Aceh dan Papua djuga sudah pidato. (foto: Raphael Pattiwael) Pidato drs. Ron Nussy.pdf

(foto 5) Kanan: terkelihatan sdr. Brian Hukom dan sdr. Fransis Jansen (badju merah dibelakan bendera) dari PAK sementara pegang flyer jang mau dibagai kepada publik. (foto: Raphael Pattiwael) (2) Pertemuan delegasi RMS dengan anggota2 Komisi tentang Hak2 Ekonomis, Sosial dan Kebudajaan Pertemuan ini dengan Nj. Bidault dari The Office of the Special Rapporteur in the field of cultural rights (Kantor dari Pelapor Khusus dibidang Hak2 Kultural) tidak dapat dilaksanakan oleh karena salah faham dalam kommunisaksi antara UNPO dengan Komisi tersebut. (3) Side Event Side Event mulai sekitar djam 11.20. Jang hadir dalam Side Event kira2 kurang lebih 40 peserta. Sebelum atjara berdjalan maka sebagai pernjataan sikap kami ini siapa kami buka dan mempertundjukkan bendera2 RMS, Papua dan Aceh didalam ruangan dalam gedung PPB ini. Ini mungkin pertama kali bendera RMS, OPM dan Aceh ada dipertundjukkan dalam gedung PPB. Kami djuga menerima informasi bahwa Missi Permanen dari Indonesia di PPB akan mengirim tiga atau empat orang untuk monitor kegiatan kami dan dimana ada kesempatan untuk tjoba mengganggu pertemuan kami dengan bersikap tegas.

(foto 6) Anggota staf drs. Ron Nussy, sdr. Simon Sapioper dari Papua Barat (kanan) dan sdr. Syahbuddin Abdurrauf dari Aceh (kiri) mempertundjukkan lambang2 tiga bangsa. Setelah itu, atas permintaan ASNLF, Aceh dan RMS menukar lambang2 masing dengan perdjandjian dimana Aceh ada kegiatan Aceh mempertundjukkan lambangh RMS, dan dimana RMS ada kegiatan RMS mempertundjukkan lambang Aceh Merdeka. Pada saat ini Aceh sudah kirim kabar melalui e-mail bahwa mereka sudah mengkibarkan bendera RMS di Swedia. (foto: Nino Solisa)

(foto 7) Anggota staf drs. Ron Nussy menerima lambang Aceh Merdeka sementara sdr Syahbuddin Abdurrauf dari ASNLF menerima bendera RMS. (foto: Nino Solisa) Side Event dibuka oleh ptn. Antonio Stango (Italy) dari Non-Violent Radical Party Transnational Transparent (NRPTT). Selandjutnja diberikan kesempatan kepada Nj. Martha Meijer dari Belanda untuk menggambarkan setjara global kondisi pelanggaran Hak2 Asasi Manusia di Indonesia. Njonja Meijer menjatakan dan menggambarkan dengan terang bahwa di Indonesia Hak2 Asasi Manusia benar2 diperkosa oleh negara ini dengan aparat2nja. Nj. Meijer adalah seorang ahli independen tentang HAM di Indonesia. Setelah gambaran global ini baru masing2 perwakilan dari Aceh, Maluku dan Papua mengemukakan kasus2 mereka jang konkrit. Presentasi RMS Presentasi RMS dipersembahkan oleh Wakil-presiden RMS drs. Willem Sopacua. Presentasi ini terdiri dari empat elemen: (1) pidato, (2) presentasi Powerpoint sementara pidato, (3)

presentasi video Saparua 2003 setelah pidato dan (4) bahan informasi dalam bentuk berkas untuk dibagaikan. (foto 8) Sebelum Side Event mulai: terkelihatan sebahagian dari para hadirin. Sebelah kanan sekali (didinding) beberapa anggota staf dari Missi Permanen Indonesia di PPB siap untuk monitor presentasi ketiga kami. (foto: drs. R. Nussy)

(foto 9) Terkelihatan permulaan presentasi Powerpoint dari RMS dilajar besar dibelakan para pembitjara. Dari kiri kekanan: Tn. Louis Nusy, Djuru Bitjara dari Pemerintah Papua Barat, drs. Willem Sopacua, Wakil-presiden dari RMS, moderator Tn. Antonio Stango (Italy), Tn. Yusuf Daud dari Aceh Sumatra National Liberation Front (Aceh Merdeka) dan Njonja Martha Meijer dari Belanda, ahli HAM di Indonesia. Dimuka terkelihatan sebahagian dari berkas jang telah tersedia untuk dibagai. (foto: drs. R. Nussy) Harganas (2007) dan Saparua (2003) Sebagaimana diminta oleh UNPO maka RMS mengemukakan dua kasus konkrit: (1) Aksi pengibaran bendera di Nolloth dan Itawaka (Saparua) pada tanggal 25 april 2003 dan (2) Aksi Tjakalele RMS pada Harganas tahun 2007. Kedua kasus ini digambarkan pandjang lebar dengan referensi djuga kepada dua laporan khusus dari masing2 Amnesty International (2009) dan Human Rights Watch (2010) tentang pelanggaran HAM di Maluku oleh aparat Indonesia jang sangat biadab. Presentasi didukung antara lain dengan video dari siksaan di Nolloth, Itawaka dan kota Saparua dan dengan gambar2 dari Harganas, penangkapan Johan

Teterissa. Pidato Wakil KN drs. Wim Sopacua.pdf Video Nolloth Itawaka Saparua, 25 april 2003 (foto 10) Setelah pidato delegasi RMS mempertundjukkan video tentang perkosaan Hak Asasi Manusia oleh Densus88 dan Kopassus di Nolloth, Itawaka dan kota Saparua tahun 2003 (foto: ASNLF) Reaksi para hadirin Para hadiri sangat terkedjut dan diam, termasuk basudara dari Aceh dan Papua. Terlebih anggota2 staf Missi Permanen Indonesia di PPB jang hadir untuk monitor presentasi kita tunduk kepala dan tidak buka mulut dalam saat soal-djawab. Kelihatan di foto bahwa anggota staf RI Cakra Awal, jang ahli Hak Asasi Manusia, duduk dengan kepala tertunduk dan lipat tangan. Kawannja ibu Dinar Sinurat tidak lagi tungguh sampai program berachir dan keluar ruangan.

Setelah delegasi RMS kembali, delegasi sudah boleh terima berbagai reaksi positif melalui e- mail dari UNPO (djuga atas nama moderator) dan dari basudara Aceh jang amat senang dengan presentasi delegasi RMS jang menurut UNPO berkwalitas tinggih. (foto 11) Anggota Missi Permanen Indonesia di PPB, Cakra Awal, jang adalah ahli Hak2 Asasi Manusia, tidak angkat muka dan hanja lihat ke djubin.

(foto 12) Terkelihatan didinding sebelah kanan: anggota2 staf Missi Permanen Indonesia di PPB nonton video perkosaan Hak2 Asasi Manusia dari para aktivis RMS di Nolloth, Itawaka dan Saparua dengan rasa bingung dan malu. Mereka tidak sangka RMS mau mempertundjukkan bahan bukti jang begini kuat dan njata dalam gedung PPB. Bahan bukti jang dibelih oleh RMS dari polisi mereka sendiri jang korrup. Hasil Side Event Perdjalanan delegasi RMS ke Geneva sangat menjenangkan. Kegiatan bersama dengan basudara dari Papua dan Aceh sangat bagus dan bikin Indonesia tidak senang sekali. Hubungan ini dalam konteks kegiatan UNPO perlu didjaga dengan baik. Komisi2 PPB jang bertemu dengan delegasi RMS ada berikan djalan jang djelas setjara bagaimana kami bisa dapat perhatian jang serius dari PPB dalam soal pelanggaran dan perkosaan Hak2 Asasi Manusia di Maluku oleh aparat Indonesia. Ternjata Pemerintah RMS bisa dapat djalan masuk ke PPB, tetapi keberhasilan Pemerintah RMS dalam PPB sangat terpergantung dari perbakalan oleh basudara di Tanah Air.

Perbakalan ini merupakan informasi dan laporan2 jang berkwalitas tinggih sesuai norma2 PPB. Djika maupun Pemerintah, maupun djaringan di Tanah Air masing2 mengerdjakan tugasnja dengan baik kita pasti berhasil dan kami mampu untuk menjusahkan posisi Indonesia di PPB! Pemerintah RMS selalu bersedia untuk madju ke PPB, tetapi basudara di Tanah Air harus sumbangkan mereka punja bahagian untuk memungkingkan sukses dan kemadjuan kita sekalian.