Gas dialirkan secara terns menerns selama Pencacah a-f3 tipe MPC 9400 merupapencacahan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN DETEKTOR GEIGER MULLER DENGAN ISIAN GAS ALKOHOL, METANA DAN ARGON

PENENTUAN CALIBRATION SETTING DOSE CALIBRATOR CAPINTEC CRC-7BT UNTUK Ce-139

ABSTRAK. PENDAHULUAN hasil produksi, teknologi nuklir dapat ABSTRACT

DETEKTOR RADIASI INTI. Sulistyani, M.Si.

PENENTUAN TEGANGAN OPERASIONAL PADA DETEKTOR GEIGER MULLER DENGAN PERBEDAAN JARI-JARI WINDOW DETEKTOR

DETEKTOR RADIASI. NANIK DWI NURHAYATI, S.Si, M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id

Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi

MODUL 2 STATISTIKA RADIOAKTIVITAS

PENGARUH TEKANAN GAS ISIAN ARGON ALKOHOL TERHADAP KARAKTERISTIK DETEKTOR GEIGER-MÜLLER TIPE SIDE WINDOW CARI RISTIANI M

ALAT UKUR RADIASI. Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Jl. MH Thamrin, No. 55, Jakarta Telepon : (021)

Sistem Pencacah dan Spektroskopi

PENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI

Penentuan Efisiensi Beta Terhadap Gamma Pada Detektor Geiger Muller

Nurnian Rajagukguk dan Tuyono Puslitbang Keselamatan Radiasi clan Biomedika Nuklir -BAT AN. I. PENDAHULUAN diafragma pengatur berkas radiasi dari

MEMPELAJARI WAKTU PARO 141Ce DAN PENGARUH ABSORBER ALUMINIUM, STAINLESS STEEL, TEMBAGA SERT A KUNINGAN

RANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR

Prinsip Dasar Pengukuran Radiasi

Rekayasa Bahan untuk Meningkatkan Daya Serap Terhadap Gelombang Elektromagnetik dengan Matode Deposisi Menggunakan Lucutan Korona

SIMULASI KURVA EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM UNTUK SINAR GAMMA ENERGI RENDAH DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

TEORI ATOM. Awal Perkembangan Teori Atom

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

Prayitno, Setyadi WS., dan Bambang Supardiyono Puslitbang T eknologi Maju -BA TAN

PEMBUATAN TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER TIPE JENDELA SAMPING

PAKET SOAL LATIHAN FISIKA, 2 / 2

Statistik Pencacahan Radiasi

KAJIAN BIAYA PENANGANAN LIMf.AH RADIOAKTIF BUANGAN PASIEN YANG MENGALAMI ABLASI DAN TERAPI DENGAN SUMBER RADIOISOTOP TERBUKA DI RUMAH SAKIT

EVALUASI KINERJA SPEKTROMETER GAMMA YANG MENGGUNAKAN NITROGEN CAIR SEBAGAI PENDINGIN DETEKTOR

Terdiri atas inti atom dan elektron yang berada diluar atom. Inti atom tersusun atas proton dan netron.

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

Alat Proteksi Radiasi

INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI NANIK DWI NURHAYATI,S.SI,M.SI

SISTEM PENCACAHAN RADIASI DENGAN DETEKTOR SINTILASI

PENCACAHAN DAN PENGHITUNGAN KONTAMINASI ALPHA DI UDARA DAN LANTAI MENGGUNAKAN ANTARMUKA DT-51

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

Analisis Dosis Keluaran Radiasi Dengan Sumber Cs-137 Pada Proses Kalibrasi Pendosimeter. Muhijrah 1,Wira Bahari Nurdin, Bannu Abdul

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

X-Ray Fluorescence Analysis. (Analisa XRF)

MODIFIKASI MONITOR KAKI BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S8252

PENGARUH DIAMETER TABUNG KATODA TERHADAP KARAKTERISTIK DETEKTOR GEIGER MUELLER TIPE END WINDOW

DAFTAR ISI. BAB. I PENDAHULUAN. 01 A. Latar Belakang Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Kusus... 01

Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

PELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ).

LAPORAN PRAKTIKUM ALAT DETEKSI DAN PROTEKSI RADIASI PENGENALAN ALAT UKUR RADIASI

BAB V Ketentuan Proteksi Radiasi

Laporan Kimia Analitik KI-3121

PENGGUNAAN IBM-PC SEBAGAI PEMANT AU CEMARAN RADIOAKTIF PADA TANGAN, KAKI DAN BADAN.

RANCANG BANGUN PENAMPIL PLATO DETEKTOR GEIGER MUELLER BERBASIS PERSONAL KOMPUTER

PENGUKURAN FAKTOR KOMPENSASI DETEKTOR RENTANG DAYA KNK 50 UNTUK TERAS RSG-GAS. A.Mariatmo, Ir. Edison dan Heri Prijanto

PENGUKURAN RADIOAKTIF MENGGUNAKAN DETEKTOR NaI, STUDI KASUS LUMPUR LAPINDO

Ulangan Harian 1 : Elektrostatis 1

PRIMA Volume 3, Nomor 6, November 2006 ISSN

EKSPERIMEN HAMBURAN RUTHERFORD

PROGRAM JAMINAN KUALITAS PADA PENGUKURAN. RADIONUKLIDA PEMANCAR GAMMA ENERGI RENDAH:RADIONUKLIDA Pb-210

PENGUKURAN KONSENTRASI RADON DALAM TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF. Untara, M. Cecep CH, Mahmudin, Sudiyati Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

PENGARUH TEKANAN GAS ISIAN ARGON-ETANOL DAN ARGON-BROM TERHADAP UNJUK KERJA DETEKTOR GEIGER-MUELLER ABSTRAK ABSTRACT

FISIKA ATOM & RADIASI

UJI BANDING SISTEM SPEKTROMETER GAMMA DENGAN METODA ANALISIS SUMBER Eu-152. Nugraha Luhur, Kadarusmanto, Subiharto

EFEK MATERIAL KATODE TERHADAP KARAKTERISTIK DETEKTOR GEIGER MUELLER TIPE JENDELA SAMPING

STUDI DISTRIBUSI TEGANGAN DAN ARUS BOCOR PADA ISOLATOR RANTAI DENGAN PEMBASAHAN

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 3, Juli 2014 ISSN

PENDAHULUAN. Atom berasal dari bahasa Yunani atomos yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi.

Xpedia Fisika. Soal Fismod 1

Pembahasan Soal SNMPTN 2012 SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS.

Rancang Bangun Detektor Geiger Mueller

INTERKOMPARASI PENGUKURAN KAPSUL DALAM Ir-192 UNTUK UJI TAK MERUSAK

KOMPARASI UNJUK KERJA SPEKTROMETRI GAMMA DETEKTOR BICRON 2M2 DENGAN LUDLUM 44-62

Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi. PERCOBAAN R2 EKSPERIMEN RADIASI β DAN γ Dosen Pembina : Drs. R. Arif Wibowo, M.

BAB II Besaran dan Satuan Radiasi

PEREKAYASAAN SISTEM DETEKSI PERANGKAT SCINTIGRAPHY MENGGUNAKAN PSPMT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VALIDASI METODA ANALISIS ISOTOP U-233 DALAM STANDAR CRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER ALFA

PENUMBUHAN FILM TIPIS SEMIKONDUKTOR

PENGUKURAN KONSENTRASI 228Th, 226Ra, DAN 4OK DALAM T ANAH P ADA BEBERAP A LOKASI DI PULAU BANGKA DENGAN SPEKTROMETER GAMMA IN SITU

BAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi

SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

VALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA ABSTRAK

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII

MUATAN ELEMENTER ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Gatot Suhariyono, Muji Wiyono dan Kusdiana Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir -BATAN

Jumlah Proton = Z Jumlah Neutron = A Z Jumlah elektron = Z ( untuk atom netral)

ANALISIS KONSENTRASI I-131 LEPASAN UDARA CEROBONG DI REAKTOR SERBA GUNA GA. SIWABESSY

KAJIAN KESELAMATAN PADA PROSES PRODUKSI ELEMEN BAKAR NUKLIR UNTUK REAKTOR RISET

1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini.

DESAIN TRANSDUSER TEGANGAN TINGGI PADA TABUNG GEIGER MULLER UNTUK MENDETEKSI RADIASI RADIOAKTIF

IR. STEVANUS ARIANTO 1

PENEMUAN RADIOAKTIVITAS. Sulistyani, M.Si.

SIMULASI KALIBRASI EFISIENSI PADA DETEKTOR HPGe DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

: Surya Lihidayatina Mustopa. : Jadwal Kuliah Senin Petang WIB

PENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM

Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version:

EV ALUASI KINERJA SISTEI\1 PENCACAH KERLIP CAIR

I. PENDAHULUAN maupun cuplikan dalam bentuk seperti KOREKSI ATENUASI DIRI CUPLIKAN P ADA PENCACAHAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

Jurnal Teknik Elektro Vol. 2, No. 1, Maret 2002: 22-26

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar!

1.How did Millikan s experiment allow determination of the electron s mass?

EFEK GAS ISIAN BROMINE SEBAGAI QUENCHING TERHADAP KARAKTERISTIK DETEKTOR GEIGER MUELLER

RANCANG BANGUN SISTEM ANTARMUKA RATEMETER DENGAN PRINTER MENGGUNAKAN KOMPUTER DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535

Transkripsi:

PENGUJIAN LAJU ALIR GAS P-I0 TERHADAP KINERJA PENCACAH a- TIPE MPC-9400 Makhsun dan Wijono Puslitbang Keselamatan Radiasi clan Biomedika Nuk1ir -BAT AN ABSTRAK PENGUJIAN LAJU ALIR GAS P-IO TERHADAP KINERJA PENCACAH a-/3 TIPE MPC-9400. Telah dilakukan pengujian beberapa parameter yang menunjukan kinerja alat dengan melakukan perubahan laju aliran gas dari 40 ccjmenit sampai 160 ccjmenit dengan kenaikan tiap ccjmenit pada pencacah a-/3 tipe MPC-9400. Hasil uji kesetabilan alat pada tingkat kepercayaan 95 % maupun 99 %, harga X2 masih berada dalam batasan. Hasil pengujian efisiensi pencacahan untuk berbagai laju aliran gas tidak mengalami perubahan yang berarti yaitu % clan 28 % untuk alfa, clan antara 46 % samapi 48 % untuk beta. Hasil pengujian LLD untuk berbagai laju aliran gas yaitu antara 0,01 Bq sampai 0,03 Bq untuk alfa, clan antara 0,11 Bq sampai 0,12 Bq untuk beta. Hasil pengujian semua parameter itu tidak terlihat adanya perubahan yang berarti pada tiap-tiap laju aliran gas, sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan laju aliran gas tidak mempengaruhi kinerja alat. ABSTRACI' EXAMINATION OF GAS P-I0 FLOW RATE ON PERFORMANCE OF a-j3 COUNTER TYPE MPC-9400. The examination of some parameter which show the performance of instrument by changing of gas flow rate from 40 cc/minute until 160 cc/minute by increase every cc/minute in a-j3 counter type MPC-9400 have been carried out. Result of instrument stability test at 95 % and 99 % trust level, price of X2 still in definition. Result of count efficiency test for various gas flow rate there are not meaningless change that is % and 28 % for alpha, and between 46 % until 48 % for beta. Result of LLD test for various gas flow rate is between 0,01 Bq until 0,03 Bq for alpha, and between 0,11 Bq until 0,12 Bq for beta. The result of all parameter test did not show the existence of significant change at every gas flow rate, so that can be concluded that gas flow rate changing did not influence of instrument performance. I. PENDAHULUAN (campuran 90 % argon clan % metan). Gas dialirkan secara terns menerns selama Pencacah a-f3 tipe MPC 9400 merupapencacahan ke dalam ruang detektor, pencacah yang dapat dioperasikan dengan aliran 120 cc/ menit apabila detekuntuk mencacah alia, beta serta mencacah tot menggunakan window dan 60 cc/ alpha clan beta sekaligus dalam waktu menit apabila tidak digunakan window [1]. yang bersamaan. Alat ini mempunyai Tetapi karena alat ini di labqratoriurn cacahan latar belakang yang cukup rendah P3KRBiN digunakan untuk rnengukur mempunyai efisiensi yang cukup sampel lingkungan yang umumnya memo tinggi [1]. punyai aktifitas sangat rendah, karni Pencacah ini merupakan jenis pencacah t yang menggunakan gas melihat ada kemungkinanuntuk menu run- P-

Prosiding Presentasi Ilmiah Keselarnatan Radiasi dan Lingkungan X lfotej KaJtika Chandra, :14 Vesember 004 II. TEaRI 11.1. Detektor Pencacah sistem a-r3 tipe MPC 940 menggunakan detektor proporsional gas alir dengan geometri [, dinding detektor berbentuk setengah bola yang terbuat dari logam yang berfungsi sebagai katoda dan didalamnya terdapat sebuah kawat yang sangat halus yang berfungsi sebagai anoda, (Gambar 3). Gas P-l0 dialirkan secara terus menerus ke dalam detektor selama pen- cacahan, sebagai media yang akan terionisasi apabila ada pancaran radiasi pengion dan sumber alpha maupun beta. Aliran gas diafur dengan menggunakan flowmeter regulator yang sudah tersedia pada alat ill. kan laju aliran gas, dengan maksud untuk menghemat gas. Oleh karena itu pada percobaan ini akan dilakukan dengan cara memberikan laju aliran gas yang berbedabeda untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja alat. Parameter-parameter yang akan diuji adalah kesetabilan alat, efisiensi pencacahan, dan LLD (Low Limit Detection). Diharapkan diperoleh gas alir yang sekecil mungkin tetapi tidak berpengaruh terhadap kinerja alat, yaitu untuk menghemat gas P-l0. Pecobaan dilakukan terhadap sumber standar Am-241 sebagai sumber alpha, clan sumber standar Sr-90 sebagai sumber beta. Gambar 3. Gambar detektoryang digunakan pacta MPC 9400 [1]. Elektroda positif (anoda) dihubunggas clan menghasilkan ion-ion positif roemasuki detektor akan roengionisasi kan dengan kutub positif listrik, clan elektro-da negatif (katoda) dihubungkan clan ion-ion negatif (elektron). Jumlah dengan kutub negatif. Radiasi yang pasangan ion yang dihasilkan sebanding

: (1) Prosiding Presentasi llmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan X /iole! Kaltika Chandra,.14 Vesember O04 deng;m energi radiasi dan daya ionisasi gas. Ion-ion yang dihasilkan didalam detektor tersebut akan memberikan kontri- busi terbentuknya pulsa listrik ataupun arus listrik. Hal tersebut di atas dapat terjadi bila terdapat cukup medan listrik elektroda yang berlawanan, yaitu ion positif katoda dan elektron.menuju menuju anoda. Selama perjalanannya menuju anoda, elektron ini mendapat tambahan energi kinetik sehingga mampu menghasilkan proses ionisasi diantara dua elektroda [2]. tambahan clan membentuk elektron raja penelitian llri akan dilakukan sekunder. Proses penggandaan atau percobaan perubahan laju aliran gas mulai dari 40 cc/ menit sampai dengan 160 cc/ menit, dengan peningkatan setiap cc/ menit. pelipat gandaan elektron karena ionisasi di dalam gas di bawah pengaruh medan listrik disebut multipikasi gas. Jumlah muatan listrik total yang dihasilkan dalam proses tersebut adalah : 11.2. Pencacah Proporsional Prinsip dasar pencacah proporsional Q=MNeM(F/W)e (2) adalah apabila suatu radiasi a atau f3 karena itu diperlukan peralatan penun- mengenai detektor yang berisi gas P-I0, maka molekul-molekul gas tersebut akan terionisasi sehingga menghasilkan ion-ion negatif (elektron) maupun ion-ion positif. Jurnlah pasangan ion positif clan elektron yang terbentuk dapat dituliskan sebagai berikut: No=E/w E = energi radiasi yang datqng (ev) w = energi yang diperlukan untuk membentuk pasangan ion (ev) [3] M = multiplikasi gas total e = muatan elektron (1,6 x 1D-19C) [3] Proses ini terus berlaniu selama elektron bebas belum terkumpl semua pada elektroda. Proses tersebut akan menghasilkan keluaran dalam bentuk pulsa listrik yang sangat lemah oleh jang berupa penguat awal (pre-amplifier) dan penguat akhir (amplifier). PuIsapaisa Iistrik yang terbentuk kemudian dihitung oleh pencacah (counter) yang kemudian ditampilkan rnelalui layar peraga, komputer Di bawah pengaruh medan listrikyang atau printer, yang diterapkan di dalam detektor maka semuanya itu diatur oleh pengontrol ion positif clan elektron akan bergerak dengan energi kinetik tertentu ke arah (controller) yang ada di dalam sistem MPC 9400 [1].

2. Prosiding Presentasi lltniah Keselatnatan Radiasi dan Lingkungan X lfotej Kartika Chandra,.14 Vesember O04 III. TATA KERJA lii.l. Bahan dan Peralatan 1 Sumber standar Am-241 persamaan : Sumber standar Sr-90 3. Gas P-I0 4. Pencacah a-j3 tipe MPC-9400 A = Ao e-o,693 T{f]fl. A = aktivitas sekarang (3) 111.2. Cara Kerja kan dengan berbagai variasi laju gas alir mulai dari 40 cc/ menit, sebagai setting terkecil dari pabriknya untuk alat MPC- 9400 mall mencacah, sampai dengan 160 ccj menit, dengan penambahan tiap ccj menit. Sumber standar yang digunakan adalah Am-241169,825 Bq 2n pada tanggal deposisi, d Sr-90 7,24 Bq pada tanggal15 september 1994 dalam bentuk endapan. Mula-mula aliran gas diatur meng- gunakan regulator, sehingga flow meter menunjuk Selanjutnya Facia angka 40 ccjmenit. sumber standar Am-241 cacahan yang ke-i N cacahan ratadimasukan ke dalam temp at sampel, pencacahan dilakukan selama menit sebanyak 5 kali. Percobaan di atas diulangi untuk laju alir 50 cc/ menit dan seterusnya hingga laju alir 160 cc/ rnenit. Dengan cara yang sarna percobaan di atas dilakukan untuk sumber standar Sr-90. T = waktu dari radionuklida di buat Pencacahan sumber standar dilakusampai sekarang Ao = aktifitas mula-mula T 1/2 = waktu paruh radionuklida [4] IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Uji Kesetabilan Alat Uji kuadrat Chi (Chi-square test) rnerupakan suatu cara yang dapat 25 september 1990 dalam bentuk elektrodipakai untuk menguji kestabilan alat cacab. Uji kuadrat Chi (X2) dihitung Nj (4) besarnya rata [5] Dengan menggunakan persamaan 4, maka dapat dihitu..t\g harga X2 untuk masing-masing lain aliran gas seperti yang terlihat dalam Tabel1 clan Tabel2. Plislitbang Keselamatan RadiiiSi danbiomedikll Nliklir-Badan Tenaga Nuklir Nasional 352

Prosiding Presentasi llmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan X IIOteJ Kartika Chandra,.14 Vesember.20D4 Tabel1. Data pengamatan sumber standar Am-241 untuk menentukan X2 Berdasarkan Tabell clan Tabel 2, jika dilihat dati tabel batasan Chi-square (X2) untuk 5 kali pencacahan pada tingkat kepercayaan 95 % maupun 99 %, maka harga X2 untuk berbagai laju aliran gas masih berada dalam batasan, sehingga dapat disimpulkan ba..wa perbedaan laju aliran gas tidak berpengaruh terhadap kesetabilan alat.

Prosiding Presentasi llmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan X IfoteJ Kartika Chandra..14 Vesember :J,O04 Tabe13. Batas Chi-square X2 untuk berbagai ulanganpencacahan [5] IV.2. Menentukan Efisiensi Pencacahan Untuk menghitung efisiensi pencacahan dapat digunakan persamaan : Cb = laju cacah background (cps) Cs = laju cacah standar (cps) A = aktivitas standar (Bq)[4] Ec= Cs -Cb A xloo% (5) E = efisiensi pencacahan Dengan menggunakan persamaan 5, dapat dihitung efisiensi pencacahan unhlk tiap-tiap laju aliran gas seperti yarlg tersusun dalam Tabel4 clan Tabel5. Tabe14. Data pengamatan sumber standar Am-241 untuk menentukanefisiensi alpha R!, Aktifi!!!5trl4 1 40 0/004 90/24 335/78 2 50 0,007 90, 335,78 3 60 0,008 90,21 335,78 4 5 70 0,008 90,56 80 0,004 90,83 335,78 335,78 6 90 0,004 90,83 335,78 7 8 9 0 0,004 91,22 1 0,006 91, 120 0,009 91,67 130 0,006 91,69 335,78 335,78 335,78 335,78 11 140 0,005 12 150 0,005 92,15 92,14 335,78 335,78 13 160 0,003 92,62 335,78 28

alpha "aju Keterangan /mn centimeter cubicjmenit cps cacalljdetik Bq Becqv.erel Dari Tabel 4 clan Tabel 5, terlihat 2,71+3,29 I [l+ tb bahw perubahan laju aliran gas bisa t V.t UD (6) dikatakan tidak f, mempengaruhi efisiensi pencacahan, baik efisiensi pencacahan maupun efisiensi pencacahan beta IV.3. Menentukan Low Limit Detection (Lill) LLD dalarn sawall dpm tb Cb alam memberikan ambaran ten- E efisiensi (%) tang masalah yang timbul dalam penguku- Berdasarkan efisiensi yang diperoran aktifitas sangat rendah be saran LOIV mil alit Jetection (LLD) dapat menunjukkan msj iari ) untuk selang 30- adalah [1] waktu cacah sampel (menit) waktu cacah latar (menit) cacah Latar (cpm) leh clan laju cacah latar belakang, clan dengan menggunakan persamaan (6) maka alat cacah yang digunakan. Defidiperoleh harga LLD sebagai berikut litban-g Keselamatan Radiasi dan-biomedika Nllklir-Blll1an Tenaga Nuklir Nasion, - 355

LLD, Prosiding Presentasi llmiah Keselamatan Radiasi dan LingkunganX Hotel Kartika Chandra..14 Vesember 20lJ4 Tabel6. Hasil perhitu'lgan LLD pencacahan alpha untuk masing-masing laju aliran gas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 40 50 60 70 80 90 0 1 120 130 140 150 160 0,24 0,42 0,48 0,48 0,24 0,24 0,36 0,54 0,36 0,30 0,18 28 2c- 003 003, 0,03 0,03 0,03 0,03 0,01 Tabel7. Hasil perhitungan LLD pencacahan beta untuk masing-masing laju aliran gas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 40 50 60-70 80 90 0 1 120 130 140 150 160 24,6 24,6 26,4,0 28,8 25,8 28,8-46 46 46 48 48 46 0,11 0,11 0,11.Q!}1- Qd! 0,11 Qt.!! 011, 0,12 0,12 Qt.!! 011, 0,12 Dari Tabel 6 dan Tabel 7, terlihat bahwa perubahan laju aliran gas tidak cc/ menit, tidak terlihat adanya perubahan yang berarti pada tiap-tiap parameter mempengaruhi baik LLD untuk yang di uji.. Oleh karena itu dati alpha maupunlld untuk beta. hasil pengujian ini di sarankan untuk Berdasarkan pengujian parameter uji menggunakan laju aliran gas 40 ccl memt, kesetabilan alat, efisiensi pencacahan, clan dengan tujuan untuk menghemat gas LLD, dengan mengubah-ubah.laju a.liran Plo. gas dari 40 cc/ menit sampai dengan 160 Puslitvang Keselamattltl Radiasi da1fbiomedika Nuklir-Badan Tenaga Nuklir Nasional 356

13. Tenaga antara 0,11 V. SIMPULANDANSARAN DAFTARPUSTAKA V.1. Kesimpulan 2. Hasil kesetabilan alat pengujian dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukan bahwa sistem pencacah MPC-9400 masih mempunyai hasil cacahan yang setabil pada berbagai laju aliran gas pada tingkat kepercayaan 95 % maupun 99 %. Hasil pengujian efisiensi pencacahan untuk berbagai laju aliran gas tidak mengalami perubahan yang berarti yaitu % clan 28 % untuk alfa, clan 46 % sampai 48 % untuk beta. Hasil pengujian LLD untuk berbagai laju aliran gas yaitu antara 0,01 Bq sampai 0,03 Bq untuk alia, clan antara Bq sampai 0,12 Bq untuk beta 1 ANONIM, MPC-9400 Instruction Manual. Protean Instrument Corporation 2. HINO, JUSHIOo, Radiation Detectors and Spectroscopy. Quantum T echnology Division, Ibaraki, Japan, January 16,1985. EICHHOLZ, GEOFFREY G., and POSTON, JOHN W., Principle of Nuclear Radiation Detection. Am Arbor Science, 1979. 4. PUSPODIKORO, S. Radiasi Nuklir Pusat Penelitian Atom, Yogyakarta, Indonesia 1976 5, SUMARGONO, H., Pendahuluan Teori Kemungkinan clan Statistika, ITB/1984. Dari seluruh pengujian dengan perubahall laju aliran gas dari 40 ccj menit sampai dengan 160 ccjmenit, tidak terlihat adanya perubahan yang berarti pada tiap-tiap parameter yang di uji, sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan laju aliran gas tidak mempengaruhi kinerja alat. V.2. SARAN-SARAN Setelah dilakukan pengujlan parameter-parameter yang dapat menunkinelja alat, disarankan untuk jukkan menggunakan laju aliran gas 40 ccjmenit yaitu untuk menghemat gas. - 5'T