ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

ANALISIS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGINAN

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

Analisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis

Pengaruh Temperatur Bahan Terhadap Struktur Mikro

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

PENGARUH JARAK DARI TEPI CETAKAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA CORAN ALUMINIUM

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki. ketahanan terhadap korosi, dan mampu bentuk yang baik.

ANALISIS PEMBUATAN HANDLE REM SEPEDA MOTOR DARI BAHAN PISTON BEKAS. Abstrak

K. Roziqin H. Purwanto I. Syafa at. Kata kunci: Pengecoran Cetakan Pasir, Aluminium Daur Ulang, Struktur Mikro, Kekerasan.

PENGARUH PENAMBAHAN Mg TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK SERTA STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN Al-Si BERBASIS MATERIAL PISTON BEKAS

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan logam memberikan manfaat yang sangat besar bagi. kehidupan manusia. Dengan ditemukannya logam, manusia dapat

STUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KANDUNGAN SILICON TERHADAP NILAI KEKERASAN PADUAN Al-Si

PENGARUH PUTARAN TERHADAP LAJU KEAUSAN Al-Si ALLOY MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISK TEST

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu. sehingga tercipta alat-alat canggih dan efisien sebagai alat bantu dalam

PENGEMBANGAN MEKANISME DAN KUALITAS PRODUKSI SEPATU KAMPAS REM BERBAHAN ALUMUNIUM DAUR ULANG DENGAN METODE PENGECORAN SQUEEZE

PENGARUH Cu PADA PADUAN Al-Si-Cu TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR KOLUMNAR PADA PEMBEKUAN SEARAH

PENGUJIAN KEKUATAN TARIK PRODUK COR PROPELER ALUMUNIUM. Hera Setiawan 1* Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus 59352

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH DEOKSIDASI ALUMINIUM TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA MATERIAL SCH 22 Yusup zaelani (1) (1) Mahasiswa Teknik Pengecoran Logam

STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIS ALUMINIUM PADUAN SERI 6063 HASIL COR DARI CETAKAN LOGAM, PASIR RESIN FURAN DAN PASIR KOMOSSA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERLAKUAN PEMANASAN AWAL ELEKTRODA TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN FISIK PADA DAERAH HAZ HASIL PENGELASAN BAJA KARBON ST 41

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian. dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli

Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal ISSN , e-issn

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan antara komposisi dan pemprosesan logam, dengan

TUGAS AKHIR STUDI TENTANG PENAMBAHAN UNSUR PADA ALUMINIUM PADUAN PISTON SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN CORAN PADUAN Al-Mg-Si

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP BEBAN IMPAK MATERIAL ALUMINIUM CORAN

BAB I PENDAHULUAN. industri terus berkembang dan di era modernisasi yang terjadi saat. ini, menuntut manusia untuk melaksanakan rekayasa guna

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Gajah Mada, penulis mendapatkan hasil-hasil terukur dan terbaca dari penelitian

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, baik kalangan

Perbaikan Sifat Mekanik Paduan Aluminium (A356.0) dengan Menambahkan TiC

BAB I PENDAHULUAN. melakukan rekayasa guna memenuhi kebutuhan yang semakin kompleks, tak terkecuali dalam hal teknologi yang berperan penting akan

STUDI PENGARUH NORMALISING TERHADAP KARAKTERISTIK DAN SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN LAS SMAW PADA PLAT JIS SM 41B MENGGUNAKAN ELEKTRODA E 7016 DAN E 6013

TUGAS AKHIR. BIDANG TEKNIK PRODUKSI DAN PEMBENTUKAN MATERIAL PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN MnCl2.H2O TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA 7075

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN LOGAM TERHADAP KEKERASAN PADA BAHAN ALUMINIUM BEKAS

I. PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam yang banyak digunakan dalam komponen

PENGGUNAAN 15% LUMPUR PORONG, SIDOARJO SEBAGAI PENGIKAT PASIR CETAK TERHADAP CACAT COR FLUIDITAS DAN KEKERASAN COR

PENGARUH PERLAKUAN ANIL TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA SAMBUNGAN LAS PIPA BAJA Z 2201

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN TEMPERATUR CETAKAN PADA HIGH PRESSURE DIE CASTING (HPDC) BERBENTUK PISTON PADUAN ALUMINIUM- SILIKON

REDESAIN DAPUR KRUSIBEL DAN PENGGUNAANNYA UNTUK MENGETAHUI PENGARUH PEMAKAIAN PASIR RESIN PADA CETAKAN CENTRIFUGAL CASTING

Pengaruh Waktu Penahanan Artificial Aging Terhadap Sifat Mekanis dan Struktur Mikro Coran Paduan Al-7%Si

STUDI BAHAN ALUMUNIUM VELG MERK SPRINT DENGAN METODE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PROSES PEMBUATAN FLANGE DENGAN BAHAN ALUMUNIUM (AL) MENGGUNAKAN VARIASI MEDIA CETAKAN PASIR CO₂ DAN CETAKAN LOGAM

TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN

ANALISA SIFAT MEKANIK PROPELLER KAPAL BERBAHAN DASAR ALUMINIUM DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Cu. Abstrak

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelompok Boron dalam unsur kimia (Al-13) dengan massa jenis 2,7 gr.cm-

PENGUJIAN KEKERASAN DAN KOMPOSISI KIMIA PRODUK COR PROPELER ALUMUNIUM

Analisa Pengaruh Variasi Temperatur Tuang Pada Pengecoran...

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA PENGARUH SOLUTION TREATMENT PADA MATERIAL ALUMUNIUM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

ISSN hal

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN PADA PENGECORAN SQUEEZE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALMINIUM DAUR ULANG (Al 6,4%Si 1,93%Fe)

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMUNIUM PADUAN Al, Si, Cu DENGAN CETAKAN PASIR

EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA ABSTRAK

ANALISA STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM HASIL PENGECORAN CETAKAN PASIR

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK MEKANIS DAN KOMPOSISI KIMIA ALUMUNIUM HASIL PEMANFAATAN RETURN SCRAP

I. PENDAHULUAN. 26, Unsur ini mempunyai isotop alam: Al-27. Sebuah isomer dari Al-26

EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA Sigit Gunawan 1 ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN DAN TEMPERATUR CETAKAN TERHADAP SIFAT MEKANIS BAHAN PADUAN Al-Zn

STUDI KEKUATAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO BALL MILL DENGAN PERLAKUAN PANAS QUENCHING

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

PENGEMBANGAN METODE PENGECORAN SQUEEZE UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SEPATU KAMPAS REM KENDARAAN BERMOTOR BERBAHAN ALUMUINUM DAUR ULANG

ANALISIS KEGAGALAN PISTON SEPEDA MOTOR BENSIN 110 cc

L.H. Ashar, H. Purwanto, S.M.B. Respati. produk puli pada pengecoran evoporatif (lost foam casting) dengan berbagai sistem saluran.

PENELITIAN PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN LOW TEMPERING

Studi Pengaruh Temperatur Tuang Terhadap Sifat Mekanis Pada Pengecoran Paduan Al-4,3%Zn Alloy

PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR SILIKON (Si) PADA ALUMINIUM PADUAN HASIL REMELTING VELG SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN JUMLAH SALURAN MASUK (INGATE) TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO HASIL PENGECORAN Al-11Si DENGAN CETAKAN PASIR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam membuat suatu produk, bahan teknik merupakan komponen. yang penting disamping komponen lainnya. Para perancang, para

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK DRY CELL SEBAGAI PENGIKAT TERAK PADA PENGECORAN LOGAM TERHADAP KUALITAS HASIL CORAN

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

ANALISA PENGARUH VARIASI MEDIA QUENCHING DAN PENAMBAHAN SILIKON PADA PADUAN Al-Si REMELTING VELG SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIS SKRIPSI

PENGARUH PROSES HARDENING PADA BAJA HQ 7 AISI 4140 DENGAN MEDIA OLI DAN AIR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

PENINGKATAN SIFAT MEKANIS ALUMINIUM BEKAS YANG DIDAUR ULANG MELALUI INOKULASI UNSUR TEMBAGA

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENIUPAN PADA METODA DEGASSING JENIS LANCE PIPE, DAN POROUS PLUG TERHADAP KUALITAS CORAN PADUAN ALUMINIUM A356.

PENGARUH VARIASI MEDIA CETAKAN PASIR KALI, CETAKAN PASIR CO₂ DAN CETAKAN LOGAM TERHADAP HASIL PRODUK FLANGE CORAN ALUMUNIUM (Al)

PENGARUH PENAMBAHAN TEMBAGA (Cu) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM-SILIKON (Al-Si) MELALUI PROSES PENGECORAN

SEMINAR NASIONAL ke-8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

BAB I PENDAHULUAN. tinggi,menyebabkan pengembangan sifat dan karakteristik aluminium terus

Redesain Dapur Krusibel Dan Penggunaannya Untuk Mengetahui Pengaruh Pemakaian Pasir Resin Pada Cetakan Centrifugal Casting

ANALISIS HASIL PENGECORAN SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL ALUMINIUM

Analisis Sifat Fisis dan Mekanis Pada Paduan Aluminium Silikon (Al-Si) dan Tembaga (Cu) Dengan Perbandingan Velg Sprint

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

STUDI METALOGRAFI HASIL PENGELASAN SPOT WELDING TIPE KONVENSIONAL DAN PENAMBAHAN GAS ARGON

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam menunjang industri di Indonesia. Pada hakekatnya. pembangunan di bidang industri ini adalah untuk mengurangi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEKNIK PENGECORAN KODE / SKS : KK / 2 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

PENGARUH ARUS PENGELASAN LAS TIG TERHADAP KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS STAINLESS STEEL TYPE 304 ABSTRAK

PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN TERHADAP POROSITAS PADA CETAKAN LOGAM DENGAN BAHAN ALUMINIUM BEKAS

Transkripsi:

D.20. Analisa Pengaruh Pengecoran Ulang terhadap Sifat Mekanik... (Samsudi Raharjo) ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12 Samsudi Raharjo, Fuad Abdillah dan Yugohindra Wanto Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Semarang Jl. Kasipah No.12 Semarang, e-mail : Yugoayu@ymail.com Abstrak Aluminium (Al) merupakan logam ringan yang mempunyai sifat tahan terhadap korosi dan hantaran listrik yang baik. Aluminium biasa dipergunakan untuk peralatan rumah tangga, material pesawat terbang, otomotif, kapal laut, konstruksi dan lain lain. Untuk mendapatkan peningkatan kekuatan mekanik, biasanya logam aluminium dipadukan dengan dengan unsur Cu, Si, Mg, Zn, Mn, Ni, dan unsur lain. Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah Untuk mengetahui hasil dari metode pengecoran Gravitasi dan Die Casting terhadap kekerasan, Untuk mengetahui sifat-sifat mekanik ADC 12 asli dengan dilebur ulang (Remelting), Membandingkan antara Cetakan Permanan dengan cetakan Pasir terhadap kekerasan, Untuk mengetahui berapa tingkat porositas ADC 12 setelah di Metode penelitian dilakukan dengan pengecoran gravitasi dan menggunakan cetakan pasir. Dengan menggunakan temperature penuangan 700 0 C. Karakterisasi material meliputi uji komposisi kimia, uji kekerasan, uji struktur mikro dan uji porositas. Hasil dari penelitian ADC 12 dengan kekerasan menurun dari 95,4 HRB menjadi 71,8 HRB dan porositas dari 5,77 % menjadi 34,97 % dengan temperatur penuangan 700 0 C. Maka Remelting akan menurunkan kekerasan dan menambah tingkat porositas material tersebut. Kata kunci : ADC 12, Pengecoran Ulang (), temperature penuangan, pengecoran gravitasi. PENDAHULUAN Latar Belakang Aluminium (Al) merupakan logam ringan yang mempunyai sifat tahan terhadap korosi dan hantaran listrik yang baik. Aluminium biasa dipergunakan untuk peralatan rumah tangga, material pesawat terbang, otomotif, kapal laut, konstruksi dan lain lain. Untuk mendapatkan peningkatan kekuatan mekanik, biasanya logam aluminium dipadukan dengan dengan unsur Cu, Si, Mg, Zn, Mn, Ni, dan unsur lain (Surdia, 1991) Penelitian terhadap pengecoran ulang () telah dilakukan oleh peneliti lain diantaranya purnomo (2004) Meneliti material yang telah diteliti adalah Aluminium paduan 320 (72,37% Al, 11,39% Si, 6,82% Mg, 2,77% Cu) (Purnomo, 2004 ), dengan melebur paduan aluminium 320 dan menuangnya kedalam cetakan logam. Pengecoran diulang sampai tiga kali, dan hasil coran kemudian dibuat spesimen uji tarik dan uji impak. Hasil pengujian yang dilakukan menerangkan bahwa pengecoran ulang akan menurunkan kekuatan tarik, dan kekuatan impak dari bahan. Djatmiko (2008) mengatakan bahwa bahan paduan Al-Si-Mg merupakan salah satu paduan aluminium yang cocok dipakai untuk material piston motor. Paduan ini mempunyai kelebihan seperti ringan,tahan korosi dan warnanya menarik, tetapi sifat mekaniknya belum memenuhi standart JIS H 5201 oleh karena itu sifat mekaniknya perlu ditingkatkan. Sifat mekanik paduan Al- Si-Mg dapat ditingkatkan dengan salah satunya perlakuan panas T6 dengan waktu tahan 40 jam dengan suhu bervariasi antara 30 o C, 150 o C, 180 o C, 210 o C, dan 240 o C. kemudian dilakukan uji kekerasan, kekuatan impak, identifikasi fasa dan pengamatan struktur mikro. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sifat mekanik paduan Al-Si-Mg naik akibat adanya perlakuan panas T6. Sifat mekanik optimum diperoleh pada suhu 210 o C. mempunyai nilai kekerasan 93,30 HVN, kekuatan impak 5,13 j/cm 2 dan telah memenuhi standart JIS H 5201. Harsono (2006) Aluminium dalam penelitian ini termasuk dalam paduan Al-Si, karena 92,60% adalah aluminium, 6,73% Si dan sisanya adalah paduan unsur lain. Setelah dilakukan foto mikro ternyata paduan aluminium yang telah di mempunyai porositas yang lebih besar D.106 ISBN. 978-602-99334-0-6

dibandingkan dengan raw material, Proses mempengaruhi sifat mekanis pada paduan aluminium,yaitu terdapat penurunan kekerasan kekuatan fatik. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian awal yang dilakukan yaitu mencari data material ADC 12, baik sifat kimia maupun sifat mekanik. Untuk mengatahui langkah langkah dalam peneilitian ini bisa dilihat pada gambar 1 pada diagram alir penelitian. Gambar 1. Digram Alir Penelitian Persiapan material yang pertama adalah ADC 12 seperti terlihat pada Gambar 2. material batangan yang sudah dipotong kecil-kecil yang bertujuan untuk memudahkan peleburan dan mengontrol volume benda uji pada gambar 3. Gambar 2. ADC 12 Gambar 3. Langkah-langkah penelitian Untuk peralatan pengecoran yang dipersiapkan adalah skema cetakan pasir, Tungku pengecoran/furnis, Kompor Atas, Kompor Bawah, Rel kompor bawah, Kowi, Tabung Minyak Tanah, Pipa Spiral, Selang Minyak Tanah, Kompresor, Digital thermometer, Ladel, Sarung Tangan, Penjepit. Remelting dilakukan selama± 15 menit sampai meleleh dengan suhu penuangan 700 o C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Komposisi Kimia Sebelum melakukan studi pengecoran ulang pada material ADC 12, tahap awal yang harus dilakukan adalah melakukan studi karakterisasi material ADC 12, tujuan dilakukan studi karakterisasi material ADC 12 adalah memperoleh data-data mengenai Komp[osisi Kimia, Kekerasan, Struktur Mikro, dan Porositas yang nantinya dipergunakan sebagai referensi material Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi ke-2 Tahun 2011 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang D.107

D.20. Analisa Pengaruh Pengecoran Ulang terhadap Sifat Mekanik... (Samsudi Raharjo) baru. berikut adalah komposisi Kimia paduan ADC 12 sebelum dan setelah dilakukan Remelting seperti terlihat pada tabel 1. Tabel 1. Hasil uji komposisi material ADC 12 sebelum Remelting Paduan Al Si Fe Cu Mn Mg Cr Ni Zn ADC 12 84,68 11 0,888 1,33 0,285 0,340 0,0344 0,0546 0,17 Remelting ADC 12 suhu 700 0 C 85,33 10,5 0,774 1,33 0,243 0,324 0,0285 0,0538 1,22 Berdasarkan hasil pengujian komposisi pada material ADC 12 setelah memiliki komposisi paduan Al-Si dibawah spesifikasi yang dimiliki paduan Al-Si untuk standart JIS H5302 yaitu seperti terlihat pada Tabel 2. Tabel 2. Komposisi paduan Aluminium menurut Standar JIS H5302 Paduan Al Si Fe Cu Mn Mg Ni Zn JIS ADC12 84.20 9.6 to 12.0 <1.3 1.5 to 3.5 <0.5 <0.3 <0.5 <1.0 Berdasarkan dari pengujian komposisi dapat disimpulkan bahwa material ADC 12 sebelum dan ADC 12 setelah. Dari hasil pengujian yang dilakukan di Politeknik Manufaktur Ceper Klaten, mengalami kenaikan pada Al dan penurunan pada Si. Dari yang semula Al 84,68% menjadi 85,33% dan Si 11,0% menjadi 10,5%. Menurunnya unsur Si pada material ADC 12 setelah dilakukan disebabkan oleh berbagai unsur diantaranya adalah proses penuangan, jenis cetakan dan faktor yang lainnya. Unsur komposisi kimia setiap spesimen mempengaruhi sifat mekanik dan karakteristiknya, sifat mekanik suatu paduan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: komposisi kimia, perlakuan panas (heat treatment), proses pengecoran dan proses pengerjaan, Jadi dengan merubah komposisi kimia sampai batas tertentu, maka sifat mekanik akan berubah sesuai dengan yang diinginkan (Suhariyanto, 2002). 2. Struktur Mikro Pengujian struktur mikro pada penelitian ini bertujuan untuk melihat morfologi dan karakteristik dari hasil pengecoran material ADC 12 sebelum dan setelah dilakukan Remelting. Spesimen yang digunakan dalam pengujian struktur mikro terlihat seperti pada gambar 4 dibawah ini A B C Gambar 4. Komparasi antara ADC 12, a. Sebelum,Remelting b. setelah Remelting, dan c. Strukturmikro paduan hypoeutectic (1.65-12.6 % Si). 150X (ASM International, 2004) 1. terlihat bahwa hasil strukturmikro hasil pengecoran ADC 12 unsur Si tersebar tidak merata dan didominasi oleh Al. Hasil strukturmikro ini sekaligus menjawab mengapa pada uji komposisi D.108 ISBN. 978-602-99334-0-6

BHN unsur Si jumlah komposisinya turun dari 11% menjadi 10,5 % dan Al naik dari 84,68% menjadi 85,33 %. Unsur Si mengalami penurunan sedangkan pada unsur Al mengalami kenaikan yang terkandung pada material ADC 12, setelah dilakukan dengan suhu 700 0 C. Hal ini bisa terlihat dari semakin berkurangnya fasa Si dan dan bertambahnya unsur Al pada material ADC 12 yang ditunjukan pada Gambar 4. Hasil ini mendukung dan memperkuat hasil pengujian komposisi yang dilakukan. 2. Dari perbandingan strukturmikro dengan standar ASM Internasional 2004. Bahwa dari bahan yang digunakan untuk penelitian, setelah dilakukan pengujian strukturmikro yang paling mendominasi adalah unsur Al menyebar merata dibandingkan dengan unsur yang lain. 3. Semakin berkurangnya unsur Si maka akan menyebabkan penurunan pada kekerasan material ADC 12. 4. Kekerasan Pengujian kekerasan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekerasan pada material ADC 12 sebelum di dan setelah di lakukan Dalam pengujian yang dilakukan di Politeknik Manufaktur Ceper Klaten diperoleh Hasil pengujian kekerasan pengecoran ulang material ADC 12 pada Tabel 3 dan Gambar 5 Tabel 3. Nilai Pengujian Kekerasan Portable Hardness ( Brinell ) material ADC 12 Sebelum dan Setelah dilkukan Remelting No HR (HR- ) 2 No HR (HR- ) 2 1 73,0 1.44 1 99,0 12,96 2 73,0 1.44 2 90.0 29,16 3 70,0 3.24 3 99,0 12,96 4 70,0 3.24 4 90,0 29,16 5 73,0 1.44 5 99,0 12,96 = 71,8 10.8 = 95,4 97.2 Setelah Sebelum HASIL UJI KEKERASAN 120 100 80 60 40 20 0 sesudah sebelum Gambar 5. Grafik hasil uji kekerasan Pada pengujian kekerasan material ADC 12 yang telah mengalami pengecoran ulang dengan suhu peleburan 700 0 C yang dilakukan di Politek Manufaktur Ceper Klaten mendapatkan beberapa data sebagai berikut : 1. Peleburan ulang pada material ADC 12 dengan suhu peleburan 700 o C mengalami penurunan kekerasan dari yang semula 95,40 BHN menjadi 71,8 BHN sedangkan kekerasan pada standar JIS adalah 74,1 HB. Seperti ditunjukkan oleh grafik pada Gambar 5. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi ke-2 Tahun 2011 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang D.109

% D.20. Analisa Pengaruh Pengecoran Ulang terhadap Sifat Mekanik... (Samsudi Raharjo) Hasil penelitian ini sejalan dengan Harsono (2006), Proses mempengaruhi sifat mekanis pada paduan alumunium, yaitu terdapat penurunan kekerasan, kekuatan fatik (Harsono, 2006). 2. Dari perbandingan proses pengecoran yang digunakan antara proses gravitasi dan die casting lebih bagus menggunakan proses die casting. 3. Cetakan pasir akan lebih banyak menghasilkan porositas pada material dibandingkan dengan cetakan permanen. Gambar 6. Grafik pengaruh pengecoran ulang terhadap kekerasan. 5. Porositas Dibawah ini adalah hasil perhitungan apparent density dan porositas sampel hasil pengecoran ulang material ADC 12 pada temperatur penuangan 700 0 C. Seperti ditunjukkan pada Tabel 4 dan gambar 7. Tabel 4. Hasil uji porositas material ADC 12 setelah dengan suhu penuangan 700 0 C Paduan V P M P M P+S M P+A M P+S+A % P (cm 3 ) (gr) (gr) (gr) (gr) ADC 12 sebelum 10 25,75 45,92 291,96 13,43 2,6083 2,768 5,77 ADC 12 setelah 10 25,75 40,4 291,96 9,18 1,800 2,768 34,97 HASIL UJI POROSITAS 40 35 30 25 20 15 10 5 0 ADC 12 sebelum ADC 12 setelah Gambar 7. Grafik Hasil uji Porositas 1. Dari pengujian porositas didapatkan hasil bahwa pengecoran ulang atau akan menambah tingkat porositas pada material tersebut dari yang semula adalah 5,77% Menjadi 34,97% setelah di. D.110 ISBN. 978-602-99334-0-6

2. Salah satu penyebab terjadinya porositas adalah gas hidrogen dan proses pembekuan. Pembekuan dimulai dari bagian logam yang bersentuhan dengan cetakan, dimana inti kristal mulai tumbuh dan butir-butir kristal itu memanjang (kalpakijan, 1989). Seperti terlihat pada Gambar 8 (a ) (b) Gambar 8. Skematis laju pembekuan coran : (a) laju pembekuan lama, (b) laju pembekuan cepat 3. Tingkat porositas pada proses sand casting lebih tinggi dibandingkan pada proses die casting KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian pada proses pengecoran ulang pada aluminium murni dengan menggunakan cetakan pasir dan temperatur tuang 700 0 C pada posisi liquid dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Remelting menyebabkan perubahan komposisi kimia material ADC 12 yang semula presentase Al 84.68% dan Si 11.0% menjadi 85.33% Al dan 10.5% Si pada temperatur penuangan 700 o C 2. Pengecoran ulang menyebabkan penurunan kekerasan pada material ADC 12 dari Raw material Ke, yang semula 95.4 BHN menjadi 73.0 BHN pada temperatur penuangan 700 o C. 3. Angka porositas semakin tinggi setelah dilakukan yang semula 5,77% menjadi 34,97%. 4. Proses penuangan, pembekuan dan cetakan yang digunakan, juga mempengaruhi sifat mekanik material tersebut. DAFTAR PUSTAKA ASM Metal Handbook Vol.8., 1998 ASM Handbook, Vol. 15., 1998 Amanto, 2006, Pengukuran Sifat Mekanik, Ilmu Bahan, Bumi Aksara, Jakarta. Dieter, G. E., 1987, Metalurgi Mekanik, Jilid 1 Erlangga, Jakarta. Http://www.dongruncasting.com Purnomo, 2004, Pengaruh Pengecoran Ulang Terhadap Kekuatan tarik dan Ketangguhan Impak pada Paduan Aluminium 320, Jurnal Proceedings, Komputer dan Sistem Intelijen Auditorium Universitas Gunadarma, Jakarta hal 905-911. Reynaldo M. F. dan Supriyadi, 2005, Pengembangan Sistem Bahan Dengan Prinsip Uji Tarik, Jurnal Teknik mesin Universitas Kristen Petra, hal. 2. Smallan R. E. dan Bishop R. J, Metalurgi Fisik Modern dan Rekayasa Material, Erlangga, Jakarta. Surdia, T. dan Chijiwa K., 1991, Teknik Pengecoran Logam, PT Pradnya Paramita,Jakarta. Smith, W. F., 1993, Structure and Properties of Engineering Alloys, McGraw-Hill inc, Second Edition. Sudjana. H, 2008, Teknik Pengecoran Logam jilid 2, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi ke-2 Tahun 2011 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang D.111