Pengaruh Fraksi Volume Filler terhadap Kekuatan Bending dan Ketangguhan Impak Komposit Nanosilika Phenolic

dokumen-dokumen yang mirip
Fajar Nugroho Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, Yogyakarta. Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA

Pengaruh Variasi Fraksi Volume, Temperatur, Waktu Curing dan Post-Curing Terhadap Karakteristik Tekan Komposit Polyester - Hollow Glass Microspheres

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin,

PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE

Pengaruh Fraksi Volume Dan Panjang Serat Pelepah Lontar (Borassus Flabellifer) Terhadap Kekuatan Tarik Dan Kekuatan Impak Komposit Bermatrik Epoksi

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

PENGARUH PENAMBAHAN PROSENTASE FRAKSI VOLUME HOLLOW GLASS MICROSPHERE KOMPOSIT HIBRIDA SANDWICH TERHADAP KARAKTERISTIK TARIK DAN BENDING

PENGARUH FRAKSI VOLUME PARTIKEL TERHADAP KETAHANAN BAKAR KOMPOSIT FLY ASH-RIPOXY R-802

KETANGGUHAN RETAK DAN KEKUATAN IMPAK KOMPOSIT EPOXY-SERBUK KARET BAN BEKAS

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, seiring dengan meningkatnya penggunaan bahan tersebut yang

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN MG PADA KOMPOSIT MATRIKS ALUMINIUM REMELTING

PENGARUH PERLAKUAN ALKALI TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT KENAF - POLYPROPYLENE

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan untuk penelitian material komposit ini adalah:

Studi Eksperimental Pengaruh Jumlah Lapisan Stainless Steel Mesh dan Posisinya Terhadap Karakteristik Tarik dan Bending Komposit Serat Kaca Hibrida

JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 3, Juli 2013 PENGARUH PANJANG SERAT TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT IJUK DENGAN MATRIK EPOXY

TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERBUK TIMAH PEREKAT EPOXY UKURAN SERBUK 100 MESH DENGAN FRAKSI VOLUME (20, 35, 50) %

Kevin Yoga Pradana Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Wajan Berata, DEA

PENGARUH FRAKSI VOLUME DAN UKURAN PARTIKEL KOMPOSIT POLYESTER RESIN BERPENGUAT PARTIKEL GENTING TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKUATAN BENDING ABSTRACT

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

BAB IV DATA HASIL PENELITIAN

Pengaruh Persentase Serat Sabut Pinang (Areca Catechu L. Fiber) dan Foam Agent terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Ringan

PENGARUH KANDUNGAN DAN UKURAN PARTIKEL SERBUK GENTENG SOKKA TERHADAP KETANGGUHAN IMPAK KOMPOSIT GEOPOLIMER SKRIPSI

Pengaruh Penambahan Prosentase Fraksi Volume Hollow Glass Microsphere Komposit Hibrid Sandwich Terhadap Karakteristik Tarik dan Bending

ANALISA PENGARUH KETEBALAN INTI (CORE) TERHADAP KEKUATAN BENDING KOMPOSIT SANDWICH

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN CU PADA MATRIKS KOMPOSIT ALUMINIUM REMELTING

BAB I PENDAHULUAN. saat ini belum dimanfaatkan secara optimal dalam membuat berbagai

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. gelar Sarjana teknikk. Oleh : WILLY SAPUTRA NIM. I JURUSAN. commit to user

KOMPOSIT CORE HYBRID BERPENGUAT SERBUK KAYU JATI DAN MAHONI BERMATRIK POLYESTER

Kata kunci : Serat batang pisang, Epoxy, Hand lay-up, perbahan temperatur.

KARAKTERISTIK KOMPOSIT SERAT KULIT POHON WARU (HIBISCUS TILIACEUS) BERDASARKAN JENIS RESIN SINTETIS TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN PATAHAN KOMPOSIT

PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME, TEMPERATUR DAN WAKTU POST-CURING TERHADAP KARAKTERISTIK TARIK KOMPOSIT POLYESTER PARTIKEL HOLLOW GLASS MICROSPHERES

KEKUATAN IMPAK KOMPOSIT HIBRID UNSATURATED POLYESTER / CLAY / SERAT GELAS Husaini Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Almuslim

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain :

KARAKTERISASI KOMPOSIT MATRIK RESIN EPOXY BERPENGUAT SERAT GLASS DAN SERAT PELEPAH SALAK DENGAN PERLAKUAN NaOH 5%

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Material, Laboratorium

PEMANFAATAN LIMBAH SERAT SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN PEMBUAT HELM PENGENDARA KENDARAAN RODA DUA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KOMPOSISI DAN UKURAN MIKRO SERBUK KULIT KERANG DARAH (ANADORA GRANOSA) TERHADAP KOMPOSIT EPOKSI-PS/SERBUK KULIT KERANG DARAH (SKKD) SKRIPSI

Mohammad Bagus E. H. 1, Hari Arbiantara 2, Dedi Dwilaksana 2. Abstrak. Abstract. Pendahuluan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN PARTIKEL TEMPURUNG KEMIRI SEBAGAI BAHAN PENGUAT PADA KOMPOSIT RESIN POLIESTER

Kekuatan tarik komposit lamina berbasis anyaman serat karung plastik bekas (woven bag)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisa Sifat Fisis dan Mekanis Komposit Serat Ijuk Dengan Bahan Matrik Poliester

KOMPOSIT BERBASIS POLYMER DENGAN MATRIK EPOXY YANG DIPERKUAT SERBUK ALUMINA

PENGARUH FRAKSI VOLUME PARTIKEL GENTENG SEBAGAI FILLER TERHADAP PERUBAHAN SIFAT KETAHANAN BAKAR MATERIAL KOMPOSIT POLYESTER RESIN.

PENGARUH FRAKSI VOLUME SERBUK GENTING TERHADAP PERUBAHAN KEKUATAN LENTUR DAN KEKUATAN IMPAK PADA KOMPOSIT POLYESTER RESIN.

DYAN YOGI PRASETYO I

STUDI SIFAT MEKANIK KOMPOSIT HIBRID EPOKSI /SERBUK KULIT TELUR AYAM BURAS/SERAT GELAS

PENENTUAN FRAKSI FILLER SERBUK ALUMINIUM DALAM PEMBUATAN KOMPOSIT EPOKSI SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF BALING-BALING KINCIR ANGIN TUGAS AKHIR.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di dua tempat, yaitu sebagai berikut :

Jurusan Teknik Mesin, Universitas Brawijaya Jl. MT Haryono 167, Malang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KETEBALAN SERAT PELEPAH PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL KOMPOSIT POLIESTER-SERAT ALAM

LAPORAN TUGAS AKHIR SIFAT MEKANIK KOMPOSIT SERAT TANGKAI ILALANG SEBAGAI BAHAN PANEL RAMAH LINGKUNGAN

Kata kunci : Dental bridge, nanokomposit Mg-Al-Si-Zr, teknik solgel, geopolimer, alkali aktivator, cotton fiber

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK SERTA STRUKTUR MIKRO KOMPOSIT RESIN YANG DIPERKUAT SERAT DAUN PANDAN ALAS (Pandanus dubius)

FAJAR TAUFIK NIM : JURUSAN TEKNIK MESIN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ADISUTJIPTO YOGYAKARTA

JMPM: Jurnal Material dan Proses Manufaktur - Vol.1, No.1, 31-34, Juni 2017

Gambar 3.1. Alat Uji Impak Izod Gotech.

PENGARUH KOMPOSISI RESIN POLIYESTER TERHADAP KEKUATAN BENDING KOMPOSIT YANG DIPERKUAT SERAT BAMBU APUS

Analisis Serat Pelepah Batang Pisang Kepok Material Fiber Komposit Matriks Recycled Polypropylene (RPP) Terhadap Sifat Mekanik dan SEM

Pengaruh Penambahan Styrofoam dan Partikel Karet Terhadap Sifat Mekanik Resin Polyester Tak Jenuh

PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN HARDENER DENGAN RESIN POLYESTER TERHADAP KUAT TARIK DAN BENDING POLIMER TERMOSET

Presentation Title PENGARUH KOMPOSISI PHENOLIC EPOXY TERHADAP KARAKTERISTIK COATING PADA APLIKASI PIPA OVERHEAD DEBUTANIZER TUGAS AKHIR MM091381

PENGARUH KETEBALAN DAN PENAMBAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Gambar 3.2. Polyeseter dan MEKPO.

PENGARUH KOMPOSISI DAN UKURAN MAKRO SERBUK KULIT KERANG DARAH (ANADORA GRANOSA) TERHADAP KOMPOSIT EPOKSI-PS/SERBUK KULIT KERANG DARAH (SKKD) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya menjadikan beras sebagai makanan pokoknya, serta. produksi berasnya merata di seluruh tanah air.

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

Gambar 4.1 Grafik dari hasil pengujian tarik.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium material teknik, Jurusan Teknik Mesin,

PENGARUH PERENDAMAN (NaOH) TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN BENDING BAHAN KOMPOSIT SERAT BAMBU TALI (GIGANTOCHLOA APUS) BERMATRIKS POLYESTER

PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME, TEMPERATUR CURING DAN POST-CURING TERHADAP KARAKTERISTIK TEKAN KOMPOSIT EPOXY - HOLLOW GLASS MICROSPHERES IM30K

Kata kunci : Unsaturated polyester, clay, serat glas, komposit hibrid dan kekuatan tarik

REKAYASA DAN MANUFAKTUR BAHAN KOMPOSIT SANDWICH BERPENGUAT SERAT RAMI DENGAN CORE LIMBAH SEKAM PADI UNTUK PANEL INTERIOR OTOMOTIF DAN RUMAH HUNIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kekuatan Tarik Komposit Partikel Tempurung Kelapa

III.METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung pada bulan Februari Mei

I. PENDAHULUAN. komposit alternatif yang lain harus ditingkatkan, guna menunjang permintaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

Perubahan Sifat Mekanis Komposit Hibrid Polyester yang Diperkuat Serat Sabut Kelapa dan Serat Ampas Empulur Sagu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perbedaan cara pembuatannya yaitu spesimen uji tarik dengan kode VI-1, VI-2

SKRIPSI KARAKTERISASI KEAUSAN KAMPAS REM BERBASIS HYBRID KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISC. Oleh :

PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT DAN LAMA WAKTU PERENDAMAN NaOH TERHADAP KEKUATAN IMPAK KOMPOSIT POLIESTER BERPENGUAT SERAT IJUK

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Jember 2

PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT KAYU GELAM(MELALEUCE LEUCANDENDRA) KEKUATAN TARIK DAN IMPAK KOMPOSIT BERMATRIK POLYESTER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SUHU PENCAMPURAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN FRACTURE TOUGHNESS EPOXY RESIN - ORGANOCLAY MONTMORILLONITE NANOKOMPOSIT SKRIPSI

Pengaruh Variasi Fraksi Volume, Temperatur Curing dan Post-Curing Terhadap Karakteristik Tekan Komposit Epoxy - Hollow Glass Microspheres IM30K

SIFAT MEKANIK KOMPOSIT SERAT TANGKAI ILALANG SEBAGAI BAHAN PANEL RAMAH LINGKUNGAN

UJI KARAKTERISTIK SIFAT FISIS DAN MEKANIS SERAT AGAVE CANTULA ROXB (NANAS) ANYAMAN 2D PADA FRAKSI BERAT (40%, 50%, 60%)

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN MG PADA KOMPOSIT MATRIK ALUMINIUM REMELTING

BAB III METODE PENELITIAN

TUGAS AKHIR KOMPOSIT CORE HYBRID BERPENGUAT SERBUK KAYU JATI DAN MAHONI BERMATRIK POLYESTER

Transkripsi:

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.1 Tahun 2014: 27-32 ISSN 0216-468X Pengaruh Fraksi Volume Filler terhadap Kekuatan Bending dan Ketangguhan Impak Komposit Kuncoro Diharjo 1, Ischiadica Elharomy 1, Agus Purwanto 2 1 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret 2 Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret E-mail : kuncorodiharjo@ft.uns.ac.id Abstract The objective of this research is to investigate the effect of filler volume fraction on bending strength and impact toughness of nanosilica-phenolic composites. The research materials used were nanosilika powder, LP-1Q-EX phenolic resin, MEXPO catalyst and P-EX promotor. In this research, the filler volume fraction of nanosilica were varied into 10-60%. The composites were produced by using a hand lay-up method. All specimens were post cured at 100 C for 60 minutes. The specimens were conducted with universal testing machine and impact izod testing machine. The fracture surfaces of the specimens were observed by using scanning electron microscopy (SEM). This result showed that the addition of nanosilica increased the bending strength and impact toughness. The maximum bending strength and impact toughness occured on the specimens whose 30% of nanosilica (97,01 MPa and 8134,70 kj/m 2 ). SEM images showed better interaction of filler and matrix at 30% volume fraction of nanosilica. Keywords : composite, nanosilica, phenolic, bending, impact PENDAHULUAN Penggunaan dan pemanfaatan material komposit sekarang ini semakin berkembang. Komposit mempunyai keunggulan tersendiri dibandingkan dengan bahan teknik alternatif lainnya. Keuntungan penggunaan material komposit antara lain tahan korosi, material yang ringan, mengurangi proses permesinan, murah dan proses pembuatannya mudah. Komposit adalah gabungan secara makro dari dua atau lebih material yang berlainan [1]. Nanokomposit merupakan material yang dibuat dengan mencampurkan nanopartikel ke dalam suatu material mikroskopik (matriks). Pencampuran nanofiller ke dalam matriks penyusun merupakan bagian di dalam perkembangan dunia nanoteknologi. Setelah menambahkan sejumlah nanopartikel ke dalam material matriks, nanokomposit yang dihasilkan menunjukkan sifat yang lebih unggul dibandingkan sifat material sebelumnya. Penggunaan aplikasi silika pada industri semakin meningkat terutama dalam penggunaan silika pada ukuran partikel yang kecil sampai skala mikron atau bahkan nanosilika. Kondisi ukuran partikel bahan baku yang diperkecil membuat produk memiliki sifat yang berbeda yang dapat meningkatkan kualitas. Resin phenolic adalah resin yang digunakan secara komersil lebih lama dari polimer sintetik lainnya. Resin ini memiliki keunggulan kestabilan dimensi, mudah dibentuk, penyusutan rendah, tahan retak, dan tahan asam akan tetapi kurang tahan terhadap alkali [2]. Penelitian ini membuat komposit nanosilika-phenolic menggunakan metode hand lay-up, dengan resin phenolic sebagai matriks dan serbuk nanosilika sebagai filler dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh fraksi volume filler terhadap kekuatan bending dan ketangguhan impak komposit nanosilika-phenolic. TINJAUAN PUSTAKA sebagai bahan campuran dapat meningkatkan kekuatan dua sampai tiga kali yang dibuat tanpa nanosilika. Selain itu, penelitian lain menyatakan bahwa 10% nanosilika sebagai bahan campuran dapat meningkatkan kekuatan dua kali lipat [3]. mampu meningkatkan ketangguhan impak komposit polypropylene 27

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.1 Tahun 2014: 27-32 ISSN 0216-468X (PP) pada pemuatan filler 10% berat. Hal ini dikarenakan daerah permukaan nanosilika yang tinggi dapat meningkatkan ikatan antara filler dan matriks, sehingga menghasilkan ketangguhan impak yang lebih tinggi dari komposit tanpa nanosilika. Namun, dengan peningkatan filler di atas 10% berat, kekuatan impak menurun karena adanya aglomerasi filler. Aglomerasi filler dapat mempengaruhi munculnya keretakan pada komposit yang mengakibatkan penurunan ketangguhan impak komposit [4]. Modulus elastisitas bending pada sampel yang ditambahkan nanosilika lebih tinggi dibandingkan dengan sampel tanpa nanosilika, semua sampel diuji dengan variasi nanosilika (0,05%, 0,2%, 1%). Modulus elastisitas bending tertinggi diperoleh pada variasi nanosilika 0,05%, kemudian menurun pada konsentrasi nanosilika yang lebih tinggi [5]. METODE PENELITIAN Bahan yang digunakan adalah serbuk nanosilika, phenolic LP-1Q-EX, promotor P- EX dan katalis MEKPO, sedangkan alat yang digunakan meliputi cetakan kaca, timbangan, gelas pengaduk, polish machine dan oven. Alat uji yang digunakan adalah universal testing machine (UTM) untuk pengujian bending, impact izod testing machine untuk pengujian impak, timbangan digital untuk pengujian densitas dan SEM untuk mengamati permukaan patahan spesimen hasil pengujian. Perhitungan fraksi volume (Vf) nanosilika dilakukan dengan persamaan 1 sebagai berikut [6]: V f = m f ρf m f ρf + m m ρm (1) Dengan catatan V f = Fraksi volume serat/filler (%), m f = Massa serat/filler (g), m m = Massa matrik (g), ρ f = Massa jenis serat/filler (g/mm 3 ) dan ρ m = Massa jenis matrik (g/mm 3 ). Proses pembuatan komposit dilakukan dengan kombinasi antara metode hand lay-up dan metode cetak tekan (press molding). Post curing komposit nanosilika phenolic dilakukan pada suhu 100 C selama 60 menit. PENGUJIAN Pengujian bending dilakukan sesuai dengan standar ASTM D 6272. Besarnya kekuatan bending dapat dihitung dengan persamaan 2: S = 3PL 4bd 2 (2) Dengan catatan S = kekuatan bending (MPa), P = beban (N), L = jarak penumpu (mm), b = lebar benda uji (mm) dan d = tebal benda uji (mm). Pengujian impak izod dilakukan sesuai dengan standar ASTM D 5941. Besarnya ketangguhan impak dapat dihitung dengan persamaan 3: a iv = W h x b x 103 (3) Dengan catatan a iv= ketangguhan impak (kj/m 2 ), W = energi yang diserap benda (Nm), h = tebal spesimen uji (m) dan b = lebar spesimen uji (m). Pengujian densitas dilakukan sesuai dengan standar ASTM D-792 menggunakan persamaan: SG = a a b (4) Dengan catatan SG = specific grafity, a = massa benda di udara (g), b = massa benda di dalam fluida (g). Pengujian bending menghasilkan data beban dan defleksi, selanjutnya analisis data dilakukan dengan melakukan perhitungan sesuai dengan persamaan yang terdapat di ASTM D 6272. Pengujian impak menghasilkan data sudut ayun pantul, selanjutnya analisis data dilakukan dengan melakukan perhitungan sesuai dengan persamaan yang terdapat di ASTM D 5941. Pengujian densitas menghasilkan data berat spesimen di udara dan di air, selanjutnya data tersebut diolah dengan melakukan perhitungan sesuai dengan persamaan yang terdapat pada ASTM D 792. Data kekuatan bending, ketangguhan impak dan densitas komposit selanjutnya disusun grafik terhadap fraksi volume nanosilika. 28

Kekuatan Bending (MPa) Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.1 Tahun 2014: 27-32 ISSN 0216-468X HASIL DAN PEMBAHASAN Kekuatan Bending Kekuatan bending dipengaruhi oleh variasi fraksi volume nanosilika dengan variasi fraksi volume nanosilika 10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 60%. Grafik hubungan kekuatan bending komposit nanosilikaphenolic dengan variasi fraksi volume nanosilika ditunjukkan pada Gambar 1. Kekuatan bending tertinggi diperoleh pada variasi fraksi volume nanosilika 30% sebesar 97,01 MPa, sedangkan kekuatan bending terendah diperoleh pada variasi fraksi volume nanosilika 10% sebesar 60,71 MPa. Komposit fraksi volume nanosilika 10% sampai 30% mengalami peningkatan kekuatan bending seiring dengan peningkatan fraksi volume nanosilika yang dikarenakan filler nanosilika menyebar secara merata dan dapat terikat dengan baik oleh matriks sehingga dapat mencegah munculnya retak yang dapat mempengaruhi peningkatan kekuatan bending. Kekuatan bending fraksi volume nanosilika 40% sampai 60% semakin menurun yang dikarenakan semakin besar fraksi volume filler nanosilika menyebabkan matriks semakin sedikit, sehingga ikatan antara matriks dengan filler semakin lemah dan filler nanosilika tidak dapat menyebar dengan baik dalam matriks. Hasil pengamatan foto makro penampang patah komposit fraksi volume nanosilika 30% dan 60% menunjukkan perbedaan warna struktur penampang patah komposit seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2a dan 2b. Fraksi volume nanosilika 30% menghasilkan kekuatan bending tertinggi dikarenakan nanosilika dapat menyebar secara merata dan dapat terikat dengan baik oleh matriks phenolic seperti ditunjukkan pada Gambar 2a, sedangkan fraksi volume nanosilika 60% pada Gambar 2b menunjukkan adanya void atau rongga udara dan nanosilika yang tidak terikat dengan baik oleh matriks phenolic yang menyebabkan munculnya nanosilika yang menggumpal. a. Fraksi volume nanosilika 30% 150 120 90 60 30 b. Fraksi volume nanosilika 60% Gambar 2. Foto makro penampang patah komposit nanosilika-phenolic 0 0 10 20 30 40 50 60 70 Kandungan (V/V f ), % Gambar 1. Kekuatan bending 29

Kekuatan Impak (KJ/m²) Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.1 Tahun 2014: 27-32 ISSN 0216-468X Void (a) (b) Gambar 3. SEM pengujian bending dengan fraksi volume nanosilika (a) 30% (b) 60% Pengamatan foto SEM bentuk permukaan patahan pengujian bending komposit fraksi volume nanosilika 30% pada Gambar 3a menunjukkan persebaran filler nanosilika yang cukup merata sehingga dapat mengurangi munculnya filler yang menggumpal pada komposit nanosilika-phenolic. Foto SEM patahan akibat beban pengujian bending fraksi volume nanosilika 60% ditunjukkan pada Gambar 3b. Foto SEM menunjukkan dengan meningkatnya fraksi volume nanosilika menghasilkan struktur permukaan yang lebih kasar, penyebaran nanosilika tidak bisa merata dan membentuk nanosilika yang menggumpal, adanya perambatan retak akibat dari void (rongga udara) yang terbentuk. Ketangguhan Impak Pengujian impak bertujuan untuk mengukur berapa energi yang dapat diserap suatu material sampai material tersebut patah. Pengujian impak merupakan respon terhadap beban kejut atau beban tiba-tiba atau beban impak. Grafik ketangguhan impak komposit nanosilika-phenolic ditunjukkan pada Gambar 4. Ketangguhan impak dipengaruhi oleh variasi fraksi volume nanosilika. Fraksi volume nanosilika 10% sampai 30% mengalami peningkatan ketangguhan impak yang disebabkan partikel nanosilika dapat terikat secara menyeluruh oleh matriks phenolic. Fraksi volume nanosilika 40% sampai 60% mengalami penurunan ketangguhan impak pada komposit. Penurunan ketangguhan impak pada komposit dikarenakan matriks kurang sempurna dalam mengikat nanosilika yang menjadikan ketangguhan impak menurun dan semakin besar fraksi volume nanosilika pada komposit mengakibatkan munculnya gumpalan nanosilika dan void. 8000 6000 4000 2000 0 0 10 20 30 40 50 60 70 Kandungan Partikel (V/V f ), % Gambar 4. Grafik ketangguhan impak Hasil pengamatan foto makro penampang patah komposit fraksi volume nanosilika 10% dan 40% menunjukkan struktur permukaan yang berbeda. Fraksi volume nanosilika 10% menunjukkan struktur permukaan penampang patah yang halus dan filler dapat terikat dengan baik oleh matriks seperti ditunjukkan pada Gambar 5a, sedangkan struktur permukaan yang kasar dan adanya perambatan retak akibat dari void yang terbentuk terjadi pada komposit fraksi volume nanosilika 40% yang ditunjukkan pada Gambar 5b. Permukaan patahan komposit hasil pengujian impak fraksi volume nanosilika 10% pada Gambar 6a menunjukkan struktur permukaan yang halus namun terdapat partikel nanosilika yang menggumpal dan tidak terikat dengan baik dengan matriks yang dikarenakan proses pencampuran nanosilika yang tidak tepat sehingga dapat menurunkan ketangguhan impak komposit. Patahan permukaan komposit nanosilika-phenolic pada 30

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.1 Tahun 2014: 27-32 ISSN 0216-468X fraksi volume 40% ditunjukkan pada Gambar 6b. Hasil pengamatan SEM pada komposisi filler yang lebih tinggi menunjukkan tekstur permukaan yang lebih kasar yang disebabkan tidak sempurnanya kontak permukaan antara matriks dan filler. Adanya rongga dan filler yang tidak terikat baik dengan matriks dapat mempengaruhi terhadap penurunan ketangguhan impak. a. Fraksi volume nanosilika 10% b. Fraksi volume nanosilika 40% Gambar 5. Foto makro penampang patah komposit nanosilika-phenolic (a) (b) Gambar 6. SEM pengujian impak dengan fraksi volume nanosilika (a) 10%, (b) 40% 31

Densitas (g/cm 3 ) Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.1 Tahun 2014: 27-32 ISSN 0216-468X Densitas Pengujian densitas bertujuan untuk mengetahui kepadatan material komposit. Grafik hasil pengujian densitas komposit nanosilika-phenolic ditunjukkan pada Gambar 7. Hasil pengujian densitas menunjukkan penambahan filler nanosilika dapat meningkatkan densitas komposit nanosilikaphenolic. Densitas komposit pada fraksi volume nanosilika 10% sebesar 1,08 g/cm 3, kemudian meningkat menjadi 1,23 g/cm 3 pada fraksi volume nanosilika 60%. Peningkatan densitas dikarenakan semakin tinggi fraksi volume nanosilika, maka kepadatan pada komposit semakin meningkat. 1.50 1.20 0.90 0.60 0.30 0.00 0 10 20 30 40 50 60 70 Kandungan Partikel (V/V f ), % Gambar 7. Grafik densitas komposit KESIMPULAN Penambahan filler nanosilika dapat meningkatkan kekuatan bending, ketangguhan impak dan densitas komposit. Kekuatan bending dan ketangguhan impak komposit meningkat sampai fraksi volume nanosilika 30% karena filler nanosilika dapat menyebar secara merata dan dapat terikat dengan baik oleh matriks, sehingga dapat mencegah munculnya retak yang dapat mempengaruhi peningkatan kekuatan bending dan ketangguhan impak komposit, sedangkan peningkatan densitas dikarenakan semakin tinggi fraksi volume nanosilika, maka kepadatan pada komposit semakin meningkat. Kekuatan bending dan ketangguhan impak komposit menurun pada fraksi volume nanosilika 40% sampai 60% karena semakin besar fraksi volume filler nanosilika menyebabkan matriks semakin sedikit, sehingga ikatan antara matriks dengan filler semakin lemah yang dapat mengakibatkan munculnya filler yang menggumpal dan filler nanosilika tidak dapat menyebar dengan baik dalam matriks. UCAPAN TERIMA KASIH Tim Peneliti mengucapkan terima kasih kepada LPPM Universitas Sebelas Maret yang telah mendanai penelitian ini melalui skim Penelitian Guru Besar dan Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret yang telah memfasilitasi kegiatan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Gay, D., Hoa, S. V. dan Tsai, S. W., 2003, Composite Materials Design and Applications, CRC Press LLC, USA. [2] Harvianto, D. P. dan Sulistijono, 2012, Pengaruh Komposisi Epoxy Terhadap Karakteristik Coating pada Aplikasi Pipa Overhead Debutanizer, Jurnal Teknik ITS., Vol. 1, No. 1, Hal. 69-74, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. [3] Rochani, S. dan Wahyudi, A., 2010, Peran Teknologi Dalam Pengolahan Mineral, Jurnal M&E., Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, Bandung, Vol. 8, No. 1, 4-9. [4] Safwan, M., M. Lin, O. H. dan Akil, H. M., 2013, Preparation and Characterization of Palm Kernel Shell/Polypropylene Biocomposites and their Hybrid Composites with Nanosilica, Palm shell- PP-SiO 2 composites, BioResources, Malaysia, Vol.8, No.2,1539-1550 [5] Balos, S., Pilic, B., Petronijevic, B., Markovic, D., Mirkovic, S. dan Sarcev, I., 2013, Improving Mechanical Properties of Flowable Dental Composite Resin by Adding Silica Nanoparticles, Vojnosanit Pregl, University of Novi Sad, Novi Sad, Serbia, Vol.70, No.5, 477-483 [6] Shackelford, 1992, Introduction to Materials Science for Engineer, 3 rd Edition, MacMillan Publishing Company, New York, USA. 32