ANGGOTA KLIRING YANG MENDAPATKAN JASA LAYANAN KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA DAN OPSI

dokumen-dokumen yang mirip
2. Saham Bursa adalah saham PT Bursa Efek Indonesia.

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA INDEKS EFEK

Peraturan KSEI No. I-B Tentang Rekening Efek Utama (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0036/DIR/KSEI/0816 tanggal 25 Agustus 2016)

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 39/PM/2003 TENTANG KONTRAK BERJANGKA DAN OPSI ATAS EFEK ATAU INDEKS EFEK

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

6. Kewajiban Jaringan Kredit adalah nilai tagihan yang wajib dipenuhi oleh anggota Jaringan Kredit.

Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017)

PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

KEPUTUSAN DIREKSI PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR: Kep-311/BEJ/ TENTANG PERATURAN NOMOR III-D TENTANG KEANGGOTAAN OPSI SAHAM

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 47 /PM/2004 TENTANG DANA JAMINAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

PERATURAN NOMOR III-H: TENTANG PELELANGAN DAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM BURSA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH PADA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI EFEK TIDAK DIJAMIN DAN TRANSAKSI DIPISAHKAN ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS

LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-009/DIR/KPEI/1107 Tanggal :

-2-1. Dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan:

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KSEI NOMOR IV-D TENTANG CORPORATE ACTION UNTUK EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

PERATURAN NOMOR III-G: TENTANG SUSPENSI DAN PENCABUTAN PERSETUJUAN KEANGGOTAAN BURSA

DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI

KEPUTUSAN DIREKSI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Nomor : KEP-016/DIR/KSEI/1209 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN JASA KUSTODIAN SENTRAL

BAB 3 TATA CARA KLIRING DAN PENYELESAIAN

KEPUTUSAN DIREKSI PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA

LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-007/DIR/KPEI/0505 Tanggal :

BAB IX PEMBUKUAN DAN PELAPORAN. Pasal 87

I. KETENTUAN UMUM. 1. Dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 2) Kustodian...

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 47 /POJK.04/2016 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN PERATURAN OLEH LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

Daftar Isi Peraturan Jasa Kustodian Sentral

Status : terkendali PERATURAN KEANGGOTAAN NOMOR III.D.1 : PERSYARATAN PEMBERIAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 72 /POJK.04/2017 TENTANG POKOK KETENTUAN PERJANJIAN PINJAMAN SUBORDINASI PERUSAHAAN EFEK

BAB 1 KETENTUAN UMUM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /POJK.04/2016 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN PERATURAN OLEH BURSA EFEK

1. Anggota Bursa adalah perusahaan efek yang telah memperoleh persetujuan keanggotaan Bursa untuk melakukan perdagangan Efek di Bursa.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No investasi di pasar keuangan dalam rangka Pengampunan Pajak; b. bahwa dalam rangka mengatur ketentuan mengenai pengalihan harta Wajib

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI. BAB I KETENTUAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2 Beberapa rekomendasi IOSCO dan praktik yang lazim berlaku namun belum diadopsi dalam Peraturan Nomor III.B.6 tentang Penjaminan Penyelesaian Transak

2 Memperhatikan perkembangan industri Pasar Modal, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pengendalian internal Manajer Investasi, melalui penyempur

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PERATURAN KSEI NOMOR X-A TENTANG PENDAFTARAN SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DI KSEI. Pengelolaan Investasi Terpadu.

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

Peraturan KSEI No. I-D Tentang Rekening Dana (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0020/I/DIR/KSEI/0615 tanggal 3 Juni 2015)

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA. : Kep-00010/BEI/ : PERATURAN NOMOR III-I TENTANG KEANGGOTAAN MARJIN DAN SHORT SELLING

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA

No. 17/ 14 /DPSP Jakarta, 5 Juni S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK

BAB 2 PENDAFTARAN EFEK DI KSEI

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI TENTANG TATA CARA PENYALURAN AMANAT NASABAH KE BURSA BERJANGKA LUAR NEGERI.

Penambahan Modal Tanpa Memberikan HMETD

PERATURAN KPEI NOMOR: II-5 PENYELENGGARAAN KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA EFEK BERSIFAT EKUITAS

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2. Batasan Transaksi (Trading Limit) adalah nilai maksimum Transaksi Bursa bagi setiap Anggota Kliring yang ditetapkan oleh KPEI.

PERJANJIAN PEMBUKAAN REKENING EFEK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB 2 KEANGGOTAAN PENJAMINAN. (a) Anggota Penjaminan Biasa, yang terdiri dari :

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PORTOFOLIO EFEK UNTUK KEPENTINGAN NASABAH SECARA INDIVIDUAL

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pa

No. 2/ 2 /DPM Jakarta, 21 Januari 2000 SURAT EDARAN. Persyaratan dan Tata Cara Penunjukan Sub-Registry Untuk Penatausahaan Obligasi Pemerintah

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24/POJK.04/2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FUNGSI-FUNGSI MANAJER INVESTASI

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAH

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27/POJK.04/2014 Tentang Perizinan Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Perantara Pedagang Efek

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjamin Emisi Efek adalah Pihak yang membuat kontr

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB 23 KONTRAK BERJANGKA OLEINTR

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 4/POJK.04/2014 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN SANKSI ADMINISTRATIF BERUPA DENDA DI SEKTOR JASA KEUANGAN

PERATURAN KSEI NOMOR VI-B TENTANG BIAYA LAYANAN JASA SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DI KSEI

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.04/2017 TENTANG KEGIATAN PERUSAHAAN EFEK DI BERBAGAI LOKASI

Kepada Yth. Jakarta, 30 Desember 2015 Direksi/Pimpinan Pemegang Rekening KSEI Di Tempat SURAT EDARAN NO. SE-0005/DIR-EKS/KSEI/1215

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2016 TENTANG LEMBAGA PENDANAAN EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2017 TENTANG SUBREKENING EFEK PADA LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PERATURAN NOMOR VI.A.3 : REKENING EFEK PADA KUSTODIAN Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep- /PM/1997 Tanggal : Desember

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-13/PM/1997 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH

TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN,

2017, No tentang Transaksi Efek yang Tidak Dilarang bagi Orang Dalam; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lemb

BAB I. KETENTUAN UMUM

Transkripsi:

LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-010/DIR/KPEI/1115 Tanggal : 23-11-2015 PERATURAN KPEI NOMOR: III-1 ANGGOTA KLIRING YANG MENDAPATKAN JASA LAYANAN KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA DAN OPSI I. DEFINISI Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Anggota Kliring adalah Anggota Bursa Efek yang memenuhi ketentuan dan persyaratan KPEI untuk mendapatkan layanan jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. 2. Kontrak Berjangka adalah suatu perjanjian yang mewajibkan para pihak untuk membeli atau menjual sejumlah Underlying pada harga dan dalam waktu tertentu di masa yang akan datang sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf b Peraturan Bapepam Nomor III.E.1 tentang Kontrak Berjangka Dan Opsi Atas Efek atau Indeks Efek, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-39/PM/2003 tanggal 31 Oktober 2003. 3. Opsi adalah hak yang dimiliki oleh Pihak untuk membeli atau menjual kepada Pihak lain atas sejumlah Efek pada harga dan dalam waktu tertentu sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf e Peraturan Bapepam Nomor III.E.1 tentang Kontrak Berjangka Dan Opsi Atas Efek atau Indeks Efek, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-39/PM/2003 tanggal 31 Oktober 2003. 4. Dana Pengaman adalah sejumlah dana yang wajib disetor oleh Anggota Kliring, yang dapat digunakan oleh KPEI untuk penyelesaian kewajiban dalam Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi. 5. Kliring adalah proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari Transaksi Bursa sebagaimana diatur dalam dalam Pasal 1 angka 4 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. 6. Bank Pembayaran adalah bank umum yang berdasarkan Perjanjian dengan KPEI ditunjuk untuk melakukan penyelesaian pembayaran Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi. 7. Bursa adalah PT Bursa Efek Indonesia. 8. KPEI adalah PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia. 1

9. Hari Bursa adalah hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa yaitu hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari libur Bursa oleh Bursa. 10. Underlying adalah Efek, indeks Efek, sekumpulan Efek atau indeks sekumpulan Efek yang menjadi dasar transaksi kontrak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf h Peraturan Bapepam Nomor III.E.1 tentang Kontrak Berjangka Dan Opsi Atas Efek atau Indeks Efek, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-326/BL/2012 tanggal 31 Oktober 2003. 11. Rekening Penyelesaian Kontrak Berjangka dan Opsi adalah Rekening Dana Anggota Kliring di Bank Pembayaran yang digunakan untuk penyelesaian hak dan kewajiban penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi. 12. Rekening Jaminan Kontrak Berjangka dan Opsi adalah Rekening Dana Anggota Kliring di Bank Pembayaran yang digunakan untuk penempatan Agunan dan penyerahan kewajiban Anggota Kliring kepada KPEI dan penerimaan hak Anggota Kliring dari KPEI atas Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi. 13. Rekening Dana Pengaman adalah Rekening Dana Anggota Kliring pada Bank Pembayaran yang digunakan untuk menyetorkan Dana Pengaman. 14. Rekening Operasional Kontrak Berjangka dan Opsi adalah Rekening Dana Anggota Kliring di Bank Pembayaran yang digunakan untuk penempatan dana terkait penarikan Agunan Anggota Kliring dan/atau Nasabah, serta Dana Pengaman. 15. Agunan adalah dana, Efek, dan/atau instrumen keuangan lainnya milik Anggota Kliring sebagai jaminan yang dapat digunakan oleh KPEI untuk menyelesaikan Transaksi Bursa dan/atau untuk menyelesaikan kewajiban Anggota Kliring kepada KPEI sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 7 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26/POJK.04/20 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. 16. Sub Rekening Jaminan Kontrak Berjangka dan Opsi adalah Rekening atas nama Nasabah Anggota Kliring pada Bank Pembayaran yang digunakan untuk penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi Nasabah Anggota Kliring yang bersangkutan. 17. Dana Jaminan adalah kumpulan dana dan atau Efek yang diadministrasikan dan dikelola oleh Lembaga Kliring dan Penjaminan yang digunakan untuk membiayai Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa oleh Lembaga Kliring dan Penjaminan sebagaimana diatur dalam dalam Pasal 1 angka 2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. 18. Nasabah Anggota Kliring adalah pihak perorangan atau institusi yang menggunakan jasa Anggota Kliring. II. PERSYARATAN BAGI ANGGOTA KLIRING UNTUK MEMPEROLEH LAYANAN JASA KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA DAN OPSI 2

Untuk mendapatkan layanan jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi, Anggota Kliring wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. menyampaikan kepada KPEI, copy Surat Persetujuan Memperdagangkan Kontrak Berjangka dan Opsi yang diterbitkan oleh Bursa; 2. memenuhi kriteria kelayakan risiko berdasarkan penilaian KPEI terutama dari segi risiko kredit; 3. telah menandatangani Perjanjian Perjanjian Pemberian Layanan Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi; 4. telah menyetor Dana Pengaman pada Rekening Dana Pengaman. Besaran Dana Pengaman akan ditentukan lebih lanjut dalam Surat Edaran KPEI; dan 5. memiliki sistem untuk mendukung operasional dan pengendalian risiko terkait Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi. III. PROSEDUR ANGGOTA KLIRING UNTUK MENDAPATKAN LAYANAN JASA KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA DAN OPSI. 1. Dalam rangka mendapatkan layanan jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi, Anggota Kliring wajib menyampaikan permohonan kepada KPEI dengan mengisi Formulir Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi. 2. Berdasarkan permohonan Anggota Kliring sebagaimana dimaksud dalam angka 1 di atas, KPEI melakukan pemeriksaan terhadap kesiapan sistem operasional serta pengendalian risiko Anggota Kliring tersebut dalam jangka waktu paling lambat 10 (sepuluh) Hari Bursa. 3. Berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam angka 2, maka berlaku ketentuan sebagai berikut: a. dalam hal Anggota Kliring memenuhi persyaratan untuk mendapatkan layanan jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi, KPEI akan menyampaikan surat konfirmasi persetujuan kepada Anggota Kliring yang bersangkutan dan mewajibkan Anggota Kliring yang bersangkutan menandatangani Perjanjian Pemberian Layanan Jasa Kliring Dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi; atau b. dalam hal Anggota Kliring tidak memenuhi persyaratan untuk mendapatkan layanan jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi maka KPEI menyampaikan surat pemberitahuan mengenai penolakan tersebut kepada Anggota Kliring disertai dengan alasannya. 4. KPEI akan melakukan pembukaan Rekening Penyelesaian Kontrak Berjangka dan Opsi, Rekening Jaminan Kontrak Berjangka dan Opsi, Rekening Dana Pengaman di Bank 3

Pembayaran untuk kepentingan Anggota Kliring yang telah memperoleh surat konfirmasi persetujuan, sebagaimana dimaksud dalam angka 3 huruf a di atas. 5. Dalam hal KPEI telah menginformasikan kepada Anggota Kliring terkait telah dibukanya rekening sebagaimana dimaksud dalam angka 4 di atas, maka Anggota Kliring wajib melakukan hal-hal sebagai berikut: a. melakukan penyetoran Dana Pengaman ke rekening dimaksud dan menyampaikan bukti setornya kepada KPEI; dan b. melakukan pembukaan Rekening Operasional Kontrak Berjangka dan Opsi di Bank pembayaran dan menginformasikan kepada KPEI. 6. Anggota Kliring yang telah memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam angka 3 huruf a dan angka 5 di atas serta telah menyampaikan copy Surat Persetujuan Memperdagangkan Kontrak Berjangka dan Opsi, maka selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa sejak dipenuhinya kewajiban tersebut, KPEI akan menerbitkan Surat Persetujuan Layanan Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi. 7. Anggota Kliring yang tidak memenuhi persyaratan untuk mendapatkan layanan jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi, dapat mengajukan kembali permohonan untuk mendapatkan layanan jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi. IV. HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA KLIRING ATAS LAYANAN JASA KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA DAN OPSI. Hak dan kewajiban Anggota Kliring terkait layanan jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi, adalah: 1. berhak menggunakan sarana yang disediakan KPEI untuk kepentingan Anggota Kliring sesuai Peraturan KPEI; 2. berhak mendapatkan laporan dan informasi yang disediakan KPEI terkait dengan Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi; 3. berkewajiban untuk membuka Sub Rekening Jaminan Kontrak Berjangka dan Opsi untuk kepentingan penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi Nasabah Anggota Kliring di Bank Pembayaran yang sama dengan Bank Pembayaran yang digunakan oleh Anggota Kliring; dan 4. berkewajiban untuk membayar biaya layanan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi dan kontribusi atas Dana Jaminan serta bertanggung jawab atas pemenuhan kewajiban yang timbul dari setiap Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi yang dilakukan baik untuk kepentingan Anggota Kliring sendiri maupun Nasabah Anggota Kliring yang bersangkutan. 4

V. PENCABUTAN PERSETUJUAN LAYANAN JASA KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA DAN OPSI. 1. Pencabutan Surat Persetujuan Layanan Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi dilakukan karena Bursa mencabut Surat Persetujuan Memperdagangkan Kontrak Berjangka dan Opsi dari Anggota Kliring yang bersangkutan. 2. Dalam hal Anggota Kliring dicabut Surat Persetujuan Layanan Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi, maka: a. KPEI mengumumkan melalui Pengumuman KPEI mengenai pencabutan dimaksud; b. KPEI menonaktifkan seluruh fasilitas terkait layanan Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi; c. pencabutan Surat Persetujuan Layanan Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi tidak menghilangkan tanggung jawab Anggota Kliring untuk menyelesaikan semua kewajibannya terhadap Anggota Kliring lainnya, KPEI, dan atau pihak lainnya sesuai ketentuan-ketentuan yang berlaku; dan d. apabila setelah dilakukan pencabutan Surat Persetujuan Layanan Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi, masih terdapat kewajiban Anggota Kliring, maka KPEI berwenang untuk menahan hak dari Anggota Kliring yang bersangkutan atau menggunakan aset Anggota Kliring yang ada di KPEI untuk melunasi kewajiban tersebut. Ditetapkan di Jakarta, tanggal 23-11-2015 Hasan Fawzi Direktur Utama Sunandar Direktur 5