MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI PENYEGARAN KADER

MATERI 7 PEMBAHASAN MASALAH

PELAKSANAAN 5 LANGKAH KEGIATAN POSYANDU. Manjilala

5) Penanggulangan diare. 6) Sanitasi dasar. 7) Penyediaan obat esensial. 5. Penyelenggaraan

Kartu Menuju Sehat (KMS)

MATERI 6 PENCATATAN KEGIATAN POSYANDU

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/Menkes/Per/I/2010 TENTANG PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) BAGI BALITA

KMS = Kartu Menuju Sehat Sebagai alat bantu pengukuran dan pemantauan STATUS GIZI balita Masih ditemukan tingginya kesalahan pada saat pengisian KMS

Rumah Bersalin Gratiis Rumah Zakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER PENELITIAN

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI 1 PEMBAHASAN JADWAL. Manjilala

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen

KUESIONER PERILAKU KADER DALAM PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI PUSKESMAS MANDALA KECAMATAN MEDAN TEMBUNG

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER UNTUK KADER

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih. rangka pencapaian NKKBS ( Mubarak & Chayalin, 2009).

PELAKSANAAN KUNJUNGAN RUMAH. Manjilala

Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui. Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM UNTUK PEJABAT DINAS KESEHATAN DAN TPG PUSKESMAS

DAN KMS] [STATUS GIZI [GIZI KESEHATAN MASYARAKAT] Andi Muh Asrul Irawan K Gizi A. Tugas Gizi Kesmas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B

DATA POSYANDU DESA Jumlah seluruh balita di wilayah Jumlah seluruh balita di posyandu. Jumlah balita yang ditimbang bulan ini di wilayah kerja

d. Mendistribusikan kartu panggilan/undangan penimbangan melalui pengurus kelompok PKK RT 2. Hari Pelaksanaan Penimbangan (H) Pada hari buka Posyandu

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat

PENDAHULUAN. Manjilala

LAMPIRAN I : KUESIONER

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

Cara Menimbang Menggunakan Timbangan Dacin dan Cara Mencatat Hasil Timbangan Dalam Kartu Menuju Sehat.

ANALISIS PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN DATA PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU SEDAP MALAM WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU I TAHUN 2013

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SOSIAL (BANSOS) PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna. mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, orang tua perlu

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU

frekuensi kontak dengan media massa (Suhardjo, 2003).

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT YAYASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang. Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri

LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016

Tingkat Partisipasi Ibu Hadir Tidak Hadir

PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan

Sumber: GIZI CEPER 2013.docx?dl=0

BAB I PENDAHULUAN. 2009), hlm Drajat Boediman, Sehat bersama gizi,(jakarta: CV Sagung Seto,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OLEH: DODIK BRIAWAN (KULIAH PEMBEKALAN KKP ILMU GIZI, BOGOR, 5 MEI 2012) KOMPETENSI KKP/Internship (AIPGI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit sehingga berkontribusi besar pada mortalitas Balita (WHO, 2013).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang terhadap suatu objek. Pada manusia, sebagian besar pengetahuan

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Pasir Kecamatan Medan Marelan. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan

KASUS GIZI BURUK. 1. Identitas. a. Identitas Balita. : Yuni Rastiani. Umur : 40 bln ( ) Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya,

b. Tujuan Khusus Meningkatkan cakupan hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) di Puskesmas Losarang.

PENGARUH KOMPETENSI BIDAN DI DESA DALAM MANAJEMEN KASUS GIZI BURUK ANAK BALITA TERHADAP PEMULIHAN KASUS DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2008 ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 4,9 persen tahun Tidak terjadi penurunan pada prevalensi. gizi kurang, yaitu tetap 13,0 persen. 2

BAB I PENDAHULUAN. penting yaitu memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30

BAB I PENDAHULUAN. mengancam kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat diperlukan sebagai

- Umur : tahun. - Pendidikan Terakhir : 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. Akademi/Diploma 5. Perguruan Tinggi

LAMPIRAN PETUNJUK PENGISIAN DATA MANUAL POSYANDU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) PUSKESMAS AMPLAS

BUKU 1D ANAK 0-36 BULAN

KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (pos pelayanan terpadu) di wilayah kerja Puskesmas Tampaksiring I sesuai data

BAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2006). kesehatan ditingkat desa. Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam

No. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan kesehatan, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

2. Tanggal Lahir : Umur : bulan. 4. Nama Ayah :. Umur : tahun. 5. Nama Ibu :. Umur : tahun

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.

Lampiran 1 Tingkat ketahanan pangan di berbagai wilayah di Provinsi Jawa Tengah

Apa dan Mengapa Tentang

PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BANJARANGKAN II PROTAP PELAYANAN PENINGKATAN GIZI DI PUSKESMAS BANJARANGKAN II

BAB I PENDAHULUAN. utama atau investasi dalam pembangunan kesehatan. 1 Keadaan gizi yang baik

KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI UPT PUSKESMAS CARINGIN TAHUN 2016

GAMBARAN PEMANFAATAN KMS OLEH KADER POSYANDU BALITA SEHAT DI DUSUN BEDOYO KIDUL,DESA BEDOYO, KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita adalah masa yang membutuhkan perhatian lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. (Depkes RI, 2006). Menurut WHO MP-ASI harus diberikan setelah anak

Gizi Masyarakat. Rizqie Auliana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Agar pola hidup anak bisa sesuai dengan standar kesehatan, di samping harus

BAB I PENDAHULUAN. Usia antara 0-5 tahun adalah merupakan periode yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya bayi dan balita. Tujuan Posyandu adalah menunjang penurunan Angka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI POSYANDU KESEHATAN IBU DAN ANAK. Nabila Sholihah 1*, Sri Kusumadewi 1. Jl. Kaliurang km 14.5 Sleman, Yogyakarta 55584

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 747/Menkes/SK/VI/2007 TENTANG PEDOMAN OPERASIONAL KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SIAGA

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN. No Program Indikator Kegiatan evaluasi Rencana Tindak lanjut 1 Kesehatan Ibu

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI ZAT GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

TAKARIR. Masuk ke sistem Keluar dari sistem

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. (United Nations Developments Program), Indonesia menempati urutan ke 111

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Notoadmojo, 2007 perilaku dari pandangan biologis merupakan sesuatu

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

Transkripsi:

MATERI 4 MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala www.gizimu.wordpress.com

TUJUAN BELAJAR Peserta dapat melakukan pengisian Data Kartu Menuju Sehat (KMS) Peserta dapat menyebutkan catatan apa saja yang terdapat didalam KMS Peserta mengerti cara membaca KMS

PENGERTIAN KMS KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lain mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun. KMS juga dapat diartikan sebagai 'Raport' kesehatan gizi balita

DISKUSI Kapan dan dimana dilaksanakan pengisian KMS? Catatan (informasi) apa saja yang terdapat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS)? Apa manfaat KMS?

JENIS-JENIS CATATAN PADA KMS Pengisian KMS dilakukan pada saat hari buka Posyandu, yaitu di kegiatan berikut ini : DI KEGIATAN 3 : Kader memindahkan catatan hasil penimbangan balita yang ditulis di atas secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut. Catatan yang dimaksud adalah catatan berat badan ke dalam grafik. DI KEGIATAN 4 : Kader membaca data KMS, menjelaskan kepada ibu mengenai keadaan anak berdasarkan catatan berat badan dalam grafik KMS. Kader juga menanyakan berbagai informasi yang penting mengenai perkembangan tumbuh-kembang anak, kemudian dimasukkan ke dalam KMS. DENGAN DEMIKIAN, JENIS-JENIS CATATAN (INFORMASI) PADA KMS ADALAH : Berat badan anak (pertumbuhan anak) Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk bayi berumur 0 sampai 6 bulan Imunisasi yang sudah diberikan pada anak Pemberian vitamin A Penyakit yang pernah diderita anak dan tindakan yang diberikan Selain itu, kader juga menggunakan KMS untuk menanyakan perkembangan anak, yaitu : kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki anak sesuai dengan tingkat usianya (misalnya: kemampuan merangkak, duduk, brejalan, bicara, dan sebagainya)

MANFAAT CATATAN/ INFORMASI PADA KMS Catatan / informasi pada KMS merupakan alat pemantau keadaan balita yang bisa dijadikan acuan untuk memberikan penyuluhan kepada ibu/keluarganya. Selain sebagai acuan penyuluhan, catatan KMS juga dijadikan bahan acuan untuk memberikan rujukan, baik ke langkah-5 maupun ke Puskesmas. Rujukan balita ini diberikan pada bayi terdapat catatan berikut ini : Berat badan balita berada di Bawah Garis Merah (BGM) pada KMS dan dicurigai gizi buruk Berat badan balita 2 kali (2 bulan) berturut-turut tidak naik Berat badan balita berada di atas normal pada KMS (terlalu gemuk) Balita sakit Balita belum diimunisasi dan mendapat kapsul vitamin A

CARA PENGISIAN KMS Pada balita yang baru pertama kali ditimbang, isilah nama, nomor pendaftaran, dan identitas balita pada KMS Cantumkan tanggal, bulan, tahun lahir balita pada kolom NOL Cantumkan bulan penimbangan sesuai dengan hasil setiap kali balita ditimbang

CARA PENGISIAN KMS (lanjut) Tentukan letak titik hasil penimbangan berat badan pada KMS dengan cara menghubungkan garis mendatar berat badan dan garis tegak umur pada grafik KMS, lalu buat titik yang mudah terlihat

ASPEK YANG DIMONITOR DALAM GRAFIK KMS DUA KALI PENIMBANGAN ATAU LEBIH No Aspek Yang Dimonitor 1 Berat badan naik Anak sehat, gizi baik 2 3 4 Berat badan tidak naik Di Bawah garis merah Titik-titik berat badan dalam KMS terputus-putus (tidak teratur) Arti Anak memiliki kemungkinan makanannya kurang dari segi jumlah atau mutu gizinya, atau terganggu kesehatannya (misalnya : cacingan, panas, campak, dll) Anak perlu mendapatkan perhatian khusus dalam tumbuh kembangnya Anak belum tentu terganggu tumbuh kembangnya, perlu pengecekan panjang / tinggi badannya Anak tersebut memang perlu perhatian khusus jika tubuhnya kurus Orang tua kurang giat memantau proses tumbuh kembang anak Tindak Lanjut oleh Kader Keluarga balita diberi pujian dan diberi dukungan untuk mempertahankan kondisi anak sehat. Diberikan makanan tambahan Penyuluhan gizi seimbang Perlu dirujuk ke sarana kesehatan (Puskesmas/Rumah Sakit) Perlu pemberian makanan tambahan (PMT) yang diselenggarakan oleh Posyandu Perlu penyuluhan gizi oleh kader/petugas gizi Puskesmas Perlu dirujuk ke sarana kesehatan (puskesmas/rumah sakit) untuk di tindak lanjuti Pendekatan dan penyuluhan tentang manfaat memantau proses tumbuh kembang anak Diberi motivasi untuk menimbang setiap bulan

CARA MEMBACA CATATAN KMS ANAK DIKATAKAN BERAT BADANNYA NAIK APABILA : Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna ANAK DIKATAKAN BERAT BADANNYA NAIK APABILA : Garis pertumbuhannya pindah ke Pita warna diatasnya

CARA MEMBACA CATATAN KMS (lanjut) BERAT BADAN TIDAK NAIK JIKA :

TUGAS PERORANGAN (20 menit) Kami meminta seluruh peserta berhitung dengan nomor 1 sampai 2 (diulang sampai semua peserta mendapat nomor) Selanjutnya kami akan membagi 2 macam kasus. Setiap peserta yang mendapat nomor 1, mengerjakan kasus-1; sedangkan setiap peserta dengan nomor 2, mengerjakan kasus 2

LATIHAN (KASUS 1) Anak pertama Bapak dan Ibu bernama Ani, lahir pada bulan Agustus 1998 dengan berat badan 2,8 kg. Pada usia 1 bulan, berat badan Ani 3,0 kg. Sedangkan pada 3 bulan berikutnya Ani tidak pernah ditimbang karena Ibu Amin bepergian. Sejak lahir sampai umur 4 bulan, Ani hanya mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) saja. Setelah itu, atas saran Kader Posyandu, Ani mendaptkan makanan pendamping ASI. Pada umur 6 bulan Ani agak demam, tetapi tetap mendapatkan vitamin A, berat badannya waktu itu 5,4 kg. Umur 7 bulan, Ani menderita mencret, kemudian dibawa ke PUSKESMAS dan saat ditimbang berat badannya 5,4 kg. Hasil penimbangan bulan April 1999, berat badan Ani 5,7 kg. Imunisasi yang telah diberikan Ani adalah BCG, 2x DPT, dan 2x polio. TUGAS : Isilah KMS Ani secara lengkap Siapkan penjelasan tentang keadaan pertumbuhan Ani

LATIHAN (KASUS 2) Pada bulan April 1999, Yanto anak Bapak dan Ibu Hasan berumur 6 bulan. Pada saat lahir, berat badan Yanto 3,1 kg. Sampai usia 1 bulan, Yanto hanya mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) saja. Tetapi, pada saat Yanto berusia 2 bulan, ibunya memberikan makanan berupa bubur dan pisang yang dilumatkan. Hal ini karena ketidaktahuan Ibu Hasan. Saat berumur 4 bulan, tanggal 5 Februari 1999, untuk pertamakalinya Yanto dibawa ke Posyandu, dengan berat badan 4 kg, dan mendapatkan imunisasi BCG walaupun sedang pilek, pada umur 5 bulan, berat badannya 3,9 kg dan mendapatkan imunisasi DPT dan polio yang pertama. Pada 4 April 1999, Yanto mendapatkan imunisasi DPT dan polio kedua, berat badannya saat itu 4,2 kg. TUGAS : Isilah KMS Yanto secara lengkap Siapkan penjelasan tentang keadaan pertumbuhan Yanto

PLENO (30 menit) Kami meminta peserta untuk menukarkan hasil pengisian KMS-nya dengan peserta lain yang kasusnya serupa Silahkan anda diskusikan perbedaan hasil pengisian KMS tersebut, dengan mengajukan satu persatu pertanyaan berikut : Kesalahan apa yang masih terjadi dalam pengisian KMS? Catatan (informasi) apa yang paling sering lupa dimasukkan kedalam KMS? Bagaimana cara membaca atau mengartikan catatan pada KMS?

MEMBACA CATATAN KMS (DUA KALI PENIMBANGAN ATAU LEBIH) 1. Hubungkan titik berat badan hasil penimbangan bulan lalu dan bulan ini 2. Tentukan naik atau tidak naik, lalu catat dalam buku register 3. Bila bulan lalu balita tidak ditimbang atau bulan ini baru pertama kali ditimbang, maka tidak dapat dinilai naik atau tidak naik

PENUTUP Jika masih terdapat penjelasan yangbelum dimengerti, maka kami persilahkan untuk menanyakan.

TERIMA KASIH