BAB V PENUTUP. Republik Perancis dan Republik Indonesia telah lama menjalin hubungan

dokumen-dokumen yang mirip
PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK PERANCIS TENTANG KERJA SAMA DI BIDANG PENDIDIKAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK PERANCIS MENGENAI KERJA SAMA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat perkembangan ekonomi dunia dewasa mi ditandai dengan arus

BAB I PENDAHULUAN. Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah

BAB V KESIMPULAN. masyarakat internasional yaitu isu ekonomi perdagangan. Seiring dengan

BERITA NEGARA. KEMENAKER. Perjanjian Kerja. Perpanjangan. Pengguna Perseorangan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN. asing. Indonesia telah menjadikan Jepang sebagai bagian penting dalam proses

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG KERJA SAMA PEMERINTAH ACEH DENGAN LEMBAGA ATAU BADAN DI LUAR NEGERI

6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2013 tentang Tata Cara Perpanjangan Perjanjian Kerja Pada Pengguna Perseorangan (Beri

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

2 masing-masing negara masih berhak untuk menentukan sendiri hambatan bagi negara non anggota. 1 Sebagai negara dalam kawasan Asia Tenggara tentunya p

BAB I PENDAHULUAN. dalam Hubungan Internasional untuk memenuhi national interest nya masingmasing.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Retensi Arsip. Politik. Hukum. Keamanan. Hubungan Luar Negeri. Politik Luar Negeri. Pedoman.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. membuktikan bahwa pemerintah Indonesia belum mampu memberikan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG KERJA SAMA PEMERINTAH ACEH DENGAN LEMBAGA ATAU BADAN DI LUAR NEGERI

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

Matriks Rencana Aksi Perjanjian Kinerja Perwakilan RI di Houston Tahun 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Mekanisme dan Optimalisasi Pelaksanaan Kerja Sama Luar Negeri Pemerintah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Laut Bering lepas pantai Chukotka, Rusia. Juru bicara Kementerian Kelautan

Buku Panduan Permohonan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu bagi Sivitas Akademika IPB

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

ATURAN PENGGUNAAN. Pasal 26: Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam peraturan perundangundangan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KERJASAMA INTERNASIONAL PERGURUAN TINGGI: Pengalaman di Universitas Negeri Yogyakarta

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1961 TENTANG PEMBUATAN PERJANJIAN PERSAHABATAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG

b. Peningkatan persatuan dan kesatuan, serta kerukunan antara sesama WNI di luar negeri;

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

3. HAK BADAN PUBLIK 1. Badan Publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 2.

BAB IV KESIMPULAN. Keterbatasan sumber daya dalam negeri menjadi alasan bagi Pertamina untuk

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. memilih judul skripsi DAMPAK KERJASAMA ANTARA PEMERINTAH INDONESIA DENGAN PEMERINTAH AUSTRALIA DALAM BIDANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPPRES 55/1999, PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK FEDERAL JERMAN DI BIDANG PELAYARAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENSTRA INSTALASI KOMPUTER SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangk

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang bersifat global yang terpenting masa kini. 1 Di dalam

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV KESIMPULAN. mempengaruhi sikap kedua negara terhadap negara-negara lain yang tidak terlibat.

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Badan Narkotik

PANDUAN KERJASAMA PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH

BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN Undang-Undang No. 21 Tahun 1997 tanggal 29 Mei 1997 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERSETUJUAN TENTANG KERJA SAMA PARIWISATA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK PERANCIS

Manual IKU Perwakilan RI Harare

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BIPA Pendukung Internasionalisasi Bahasa Indonesia

IKATAN MAHASISWA ELEKTRO PERIODE 2011

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara disebut sebagai 'Para Peserta;

PANDUAN OPERASIONAL BAKU (POB) BIDANG KERJASAMA DALAM NEGERI

Total Diplomacy dan Total History Peran Sejarawan Militer dalam Pasukan Perdamaian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Pembentukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN KBRI RABAT TAHUN 2015

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Sosialis Vietnam (selanjutnya disebut "Para Pihak"),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Walikota Jakarta Barat memiliki fungsi Humas yaitu Suku Dinas

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG PENANGANAN PENGUNGSI DARI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA KOTA YOGYAKARTA NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG PEKERJA RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG MEKANISME KERJASAMA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA

KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

t,',?sf; *. r, o UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 16ggu 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan ekonomi global dan perkembangan teknologi yang demikian cepat

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KERJA SAMA DESA

KEPPRES 178/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK MALI MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

2013, No.4 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan: 1. Calon Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya diseb

PT Santara Daya Inspiratama, selanjutnya akan disebut sebagai Perusahaan. Klien yang

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DALAM SISTEM ELEKTRONIK

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta;

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 169/PMK.06/2010 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA PADA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI

Bab 3 PERJANJIAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA (P3B)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2010 SERI E.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-3 Kedudukan Perwakilan Diplomatik di Indonesia

Olimpiade Sains Nasional

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 391/P/SK/HT/2009 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA INSTITUSIONAL UNIVERSITAS GADJAH MADA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

119 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Republik Perancis dan Republik Indonesia telah lama menjalin hubungan diplomasi. Kedua negara memiliki rekam jejak hubungan kerjasama yang baik sedari dulu. Salah satu hal yang dipandang sama oleh kedua negara adalah masalah pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi di Indonesia apabila dibandingkan dengan pendidikan tinggi di Perancis tentunya masih kalah jauh. Selain itu, masalah yang dihadapi Indonesia adalah mengenai kurangnya jumlah masyarakat Indonesia yang mendapatkan pendidikan tinggi dan juga jumlah dosen di perguruan tinggi Indonesia yang pendidikannya hanya sampai tahap S1 saja. Pendidikan tinggi merupakan salah satu hal yang dipandang memiliki peranan penting bagi pemerintah Indonesia dan pemerintah Perancis dalam suatu pembangunan dan kemajuan negara. Perancis sendiri berniat untuk membantu mengembangkan dan memajukan pendidikan tinggi di Indonesia.Dikarenakan oleh hal hal tersebut, maka kedua negara akhirnya sepakat untuk mengadakan kerjasama bilateral dalam bidang pendidikan tinggi. Kesepakatan dalam hal kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari beberapa kerjasama yang telah lebih dahulu dijalin oleh kedua negara dalam hal pendidikan tinggi. Penulis menulis tugas akhir skripsi mengenai kerjasama bilateral bidang pendidikan tinggi antara Perancis dengan Indonesia karena penulis tertarik untuk mengetahui tujuan dari dilaksanakannya kerjasama ini bagi kedua negara dan juga penulis ingin lebih mengetahui tentang bagaimana kerjasama bilateral dalam bidang pendidikan tinggi ini dilaksanakan beserta seluruh program-programnya. Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menggunakan teori liberal yang akan digunakan sebagai pedoman dalam penulisan tugas akhir skripsi ini. Konsep-konsep yang penulis gunakan yaitu beberapa

120 konsep yang sering digunakan dala hubungan internasional, antara lain tentang globalisasi, interaksi dalam hubungan internasional, kepentingan nasional, kebijakan luar negeri, kerjsasama bilateral, soft power, dan juga diplomasi pendidikan. Data data yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini diperoleh penulis melalui instansi instansi yang terkait dalam proses kerjasama bilateral dalam bidang pendidikan tinggi antara Perancis dan Indonesia ini. Selain itu, ada pula yang penulis peroleh melalui media, baik media cetak seperti koran, maupun media elektronik seperti jurnal elektronik, website - website berita, dan sebagainya. Setelah memperoleh data data yang diperlukan dalam penulisan tugas akhir skripsi ini, penulis lalu mengolahnya dan membuat analisis yang sesuai dengan data data yang telah berhasil diperoleh sehingga menghasilkan suatu tugas akhir skripsi. Melalui penelitan yang telah dilaksanakan mengenai kerjasama bilateral dalam bidang pendidikan tinggi antara Indonesia dan Perancis periode 2008-2012, maka dapat disimpulkan beberapa hal berkaitan dengan kerjasama tersebut, antara lain: 1. Kerjasama antara kedua pemerintah dalam bidang pendidikan ini merujuk kepada Persetudjuan mengenai Kebudajaan dan Kerdjasama Tehnik antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Perantjis, yang telah ditandatangani di Jakarta, pada tanggal 20 September 1969. 150 2. Keinginan kedua negara untuk untuk meningkatkan kerja sama bilateral dan bergotong royong dalam pengembangan pendidikan tinggi masingmasing negara 151 dan juga mempererat hubungan diplomasi antara dua negara salah satunya melalui kerjasama di dalam bidang pendidikan tinggi 150 Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Republik Perancis tentang Kerjasama di Bidang Pendidikan Tinggi 151 Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Republik Perancis tentang Kerjasama di Bidang Pendidikan Tinggi

121 yang dipandang merupakan salah satu elemen yang penting bagi kedua negara. 3. Kedua pemerintah, yaitu pemerintah Indonesia dan Perancis sepakat bahwa kerjasama dalam pendidikan tinggi ini penting karena keduanya menilai bahwa pendidikan merupakan salah satu indikator penting dalam pembangunan suatu negara. 4. Kerjasama ini mendatangkan manfaat bagi kedua negara, ada asas timbal balik di dalam perjanjian ini, yaitu dapat meningkatkan mutu SDM di Indonesia dan juga membuat perguruan tinggi di Perancis dikenal di Indonesia. 5. Kerjasama ini bukan berupa grant/bantuan yang diberikan secara cumacuma oleh pemerintah Perancis untuk mahasiswa dan dosen Indonesia. Kerjasama ini berbentuk co-funding antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Perancis. 6. Pemerintah Indonesia mendapatkan keuntungan dari kerjasama ini berupa kesempatan untuk mengirimkan pelajar-pelajar dan pendidik (dosen) Indonesia ke Perancis untuk menikmati pendidikan di negara maju dan juga kesempatan untuk mendapatkan double degree melalui program kerjasama yang diadakan antara pemerintan Indonesia dengan Perancis 7. Pemerintah Perancis diuntungkan dengan kerjasama ini karena pemerintah Perancis mendapatkan devisa dari pengeluaran mahasiswa dan dosen Indonesia selama menuntut ilmu di Perancis. Selain itu juga Perancis mendapatkan keuntungan dengan adanya mahasiswa Ph.D yang belajar di Perancis karena melalui itu, memunculkan penelitian yang masih

122 tergolong langka di Perancis. Selain itu, Perancis juga mendapatkan lahan penelitian di Indonesia. 8. Kerjasama ini akan berlaku dalam jangka waktu lima tahun sejak ditandatangani oleh kedua negara dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama atas kesepakatan dari kedua belah pihak. 9. Kerjasama bilateral antara Indonesia dan Perancis dapat dipahami menggunakan teori liberal dengan beberapa konsep di dalamnya seperti kerjasama bilateral, kepentingan nasional bersama (national interest), diplomasi pendidikan, kebijakan luar negeri. Bentuk adalah kerjasama bilateral karena melibatkan dua negara. Terjalinnya kerjasama Indonesia dan Perancis dalam hal ini di dorong oleh adanya kepentingan nasional (national interest) dari kedua belah pihak dalam bidang pendidikan tinggi. Kepentingan tersebut diimplementasikan melalui kebijakan luar negeri Perancis untuk mengadakan salah satunya adalah kerjasama co-funding dengan pemerintah Indonesia bagi para siswa Indonesia dan dosen Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi di Perancis, sedangkan kebijakan Indonesia dipahami dengan penerimaan kerjasama tersebut untuk kepentingan Indonesia, salah satunya adalah peningkatan mutu SDM Indonesia. 5.2 Saran Saran dari penulis dalam kerjasama bilateral antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Perancis melalui pendanaan bersama dalam pemberian beasiswa bagi mahasiswa maupun dosen Indonesia, sebaiknya pemerintah Indonesia dapat mendorong pemerintah Perancis untuk bisa membiayai pendidikan bahasa Perancis

123 seperti yang perjanjian yang telah ada sebelumnya. Komitmen pemerintah Perancis dalam perjanjian ini akan dipertanyakan apabila ditengah perjanjian ini pemerintah Perancis menyatakan mereka tidak dapat lagi membiayai pendidikan bahasa Perancis bagi para penerima beasiswa. Pemerintah juga sebaiknya lebih aktif dalam mempublikasikan program ini agar semakin banyak pelajar Indonesia dan dosen Indonesia yang tertarik untuk melanjutkan pendidikan tingginya di Perancis, sehingga kedepannya akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang memiliki latar belakang pendidikan di negara maju dan berkualitas bagus. Untuk pemerintah Perancis juga lebih aktif lagi mempublikasikan pendidikan tinggi yang ada di Perancis agar semakin banyak warga Indonesia yang memiliki minat untuk belajar di Perancis sehingga akhirnya kerjasama ini akan mencapai keberhasilan. Terjalinnya hubungan kerjasama ini salah satunya dipengaruhi oleh kepentingan Indonesia dan Perancis. Kerjasama ini juga di fasilitasi oleh beberapa Kementerian di Indonesia dan juga Kementerian di Perancis. Oleh karena itu, sebaiknya para pihak yang terlibat dalam kerjasama sebisa mungkin menekan kepentingannya masing-masing dan lebih mengutamakan hubungan kerjasama yang harmonis untuk menjaga hubungan diplomatik yang sudah terjalin dengan baik antara Indonesia dan Perancis yang mungkin kedepannya akan mendatangkan keuntungan bagi kedua negara.