PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP TORSI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

JURNAL. Oleh: MUCAHAMAD ANSHORI Dibimbing oleh : 1. FATKUR RHOHMAN, M.Pd. 2. M. MUSLIMIN ILHAM, M.T.

PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH. Toni Dwi Putra 1) & Budyi Suswanto 2)

Pengaruh Pemanasan Bahan Bakar terhadap Unjuk Kerja Mesin

PENGARUH PENGGUNAAN RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOTOR DIESEL STASIONER SATU SILINDER TERHADAP LAJU KENAIKAN SUHU AIR PENDINGIN

1. PENDAHULUAN. kemajuan teknologi. Tahun 1885, Karl Benz membangun Motorwagen,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Medan Magnet Terhadap Efisiensi Bahan Bakar dan Unjuk Kerja Mesin

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR INJEKSI ABSTRAK

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR PADA RADIATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN KADAR EMISI GAS BUANG DAIHATSU HIJET Suriansyah Sabaruddin 1)

Pengaruh Penggunaan dan Perhitungan Efisiensi Bahan Bakar Pertamax 92 Dan Pertalite 90 Terhadap Kinerja Motor Honda Beat Injeksi

Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan (JIPTEK)

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA BERSIRIP TRANSVERSAL PADA UPPER TANK

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis Penggunaan Venturi..., Muhammad Iqbal Ilhamdani, FT UI, Universitas Indonesia

PENGARUH PENGGUNAAN ELEKTROLISER TERHADAP DAYA DAN PENGHEMATAN KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA MESIN SEPEDA MOTOR

I. PENDAHULUAN. (induction chamber) yang salah satunya dikenal sebagai tabung YEIS. Yamaha pada produknya RX King yang memiliki siklus pembakaran 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISA PENGGUNAAN BAHAN BAKAR BENSIN JENIS PERTALITE DAN PERTAMAX PADA MESIN BERTORSI BESAR ( HONDA BEAT FI 110 CC )

Latar belakang Meningkatnya harga minyak mentah dunia secara langsung mempengaruhi harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri. Masyarakat selalu r

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh modifikasi diameter venturi dan pemasangan turbo cyclone terhadap daya mesin pada sepeda motor FIZR 2003

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi transportasi yang

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

TINJAUAN FAKTOR PENGOTORAN ( FOULING ) TERHADAP PRESTASI RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOBIL

Diterima: 23 Juni Disetujui: 25 Juli Dipubikasikan: 30 Juli 2017 ABSTRACT ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas lingkungan yang baik merupakan hal penting dalam menunjang kehidupan manusia di dunia.

STUDI PENGARUH PENDINGINAN OLI DENGAN SISTEM RADIATOR PADA SEPEDA MOTOR SUZUKI SHOGUN 110 CC

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi bidang otomotif berkembang sangat pesat mendorong

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Fahmi Wirawan NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M. Eng. Sc

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI DAN KARBURATOR

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

PENGARUH JUMLAH BLADE TERHADAP KINERJA TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi otomotif saat ini semakin pesat, hal ini didasari atas

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1

JTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, PENGARUH PEMANFAATAN GAS BUANG SEBAGAI PEMANAS INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SUPRA X TAHUN 2002

VARIASI PENGGUNAAN IONIZER DAN JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP KANDUNGAN GAS BUANG KENDARAAN

PENGARUH PERUBAHAN DIMENSI DIAMETER PULI POMPA AIR TERHADAP KERJA SISTEM PENDINGIN PADA MESIN KIJANG TIPE 5K 4 SILINDER

KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH INJEKSI UAP AIR PADA SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 2 LANGKAH 110 CC

KINERJA MESIN DIESEL AKIBAT PEMASANGAN THERMOSTAT PADA NANCHANG TYPE 2105A 3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

USAHA PENGHEMATAN BAHAN BAKAR DENGAN SISTEM PENGAPIAN CDI. Ireng Sigit A ) Abstrak


PENGARUH PENGGUNAAN X- POWER TERHADAP PERFORMA PADA MESIN MOTOR 4 LANGKAH ABSTRAK

diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan bahan bakar minyak yang ketersediaannya semakin

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya, terlihat dari kebutuhan alat transportasi sebagai. penunjang perokonomian, hal ini dapat dilihat dengan semakin

JURNAL PERBEDAAN VARIASI PERFORMA MOTOR YAMAHA MIO SOUL GT YMJET FI 113CC TAHUN 2013 MENGUNAKAN BAHAN BAKAR PREMIUM 88, PERTALITE 90 DAN PERTAMAX 92

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURNAL ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN CAMPURAN ZAT CAMPHOR PADA BAHAN BAKAR PREMIUM TERHADAP KINERJA MESIN MOTOR BENSIN (SUPRA X 125)

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada suatu

KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN

PENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART

PENGARUH VARIASI SUDU KIPAS RADIATOR TERHADAP PERFORMASI MESIN PENDINGIN PADA MOBIL TOYOTA K3-VI, 1300 CC. Mastur 1, Nugroho Aji


I. PENDAHULUAN. Kebutuhan akan alat transportasi seperti kendaraan bermotor kian hari kian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu campuran komplek antara hidrokarbon-hidrokarbon sederhana

Gambar 4.1 Grafik percobaan perbandingan Daya dengan Variasi ECU Standar, ECU BRT (Efisiensi), ECU BRT (Performa), ECU BRT (Standar).

OPTIMASI DAYA MELALUI VARIASI BAHAN BAKAR BIODIESEL MESIN DIESEL 2500 CCKENDERAAN RODA EMPAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UJI KERJA INJEKTOR TERHADAP PUTARAN DAN JENIS SEMPROTAN MENGGUNAKAN ALAT UJI INJEKTOR ABSTRAK

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.

JURNAL PENGARUH PENAMBAHAN GAS HHO TERHADAP EMISI GAS BUANG MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL ABSTRAK

Pengaruh Temperatur Air Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Stasioner di Sebuah Huller

BAB III RANCANGAN SISTEM PEMANAS

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja

JURNAL PENGARUH VARIASI POSISI RING JARUM THROTTLE TERHADAP TORSI DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR HONDA TYPE NF 100TD

ARTIKEL. Analisa Pengaruh Jenis Pegas, Roller Terhadap Torsi Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Matic

PENGARUH JUMLAH SUDU DAN VARIASI KEMIRINGAN PADA SUDUT SUDU TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN PADA TURBIN KINETIK POROS HORIZONTAL SKRIPSI

Kata kunci : ECU BRT, Remot Juken, STD, Performa, Efesiensi.

ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Spark Ignition Engine

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN KARBURATOR RACING TERHADAP KINERJA MOTOR 2-LANGKAH 150 CC Andriansyah Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

Pengaruh Vaporasi Bahan Bakar Pertamax Terhadap Performa Sepeda Motor Dibandingkan dengan Pemanasan Biasa

PENGARUH PEMASANGAN KAWAT KASA DI INTAKE MANIFOLD TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA MESIN BENSIN KONVENSIONAL TOYOTA KIJANG 4K

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia karena hampir semua aktivitas kehidupan manusia sangat tergantung

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar

PEMINAR PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT. Oleh: Ir. Harman, M.T.

Pengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin

LAPOR. Program JURUSA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif, perkembangan dari bidang otomotif sendiri sangat pesat

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PENGARUH PEMANASAN AWAL BAHAN BAKAR SOLAR TERHADAP PERFORMA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA MESIN MOTOR DIESEL SATU SILINDER

ARTIKEL ANALISA PENGARUH PERUBAHAN INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 CC

Transkripsi:

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP TORSI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T) Pada Program Studi Teknik Mesin OLEH : M. YONGKI MAHENDRA NPM: 13.1.03.01.0200P FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016 1

2

3

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP TORSI M. Yongki Mahendra 13.1.03.01.0200P Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin geganaw88@gmail.com Fatkur Rhohman, M.Pd. dan Dr. Suryo Widodo, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK M. YONGKI MAHENDRA: Pengaruh Pemanasan Bahan Bakar Pertalite Terhadap Torsi, Skripsi, Teknik Mesin, FT UN PGRI Kediri, 2016. Kebutuhan energi primer dunia yang meningkat cukup tinggi seiring dengan pertumbuhan populasi dan perkembangan ekonomi dunia. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor membutuhkan unjuk kerja yang maksimum pada mesin bertipe injeksi dengan sistem penguapan sebagai penyuplai bahan bakar maka bahan bakar juga harus diuapkan dahulu supaya mudah terbakar. Pada motor bensin, bensin dibakar untuk memperoleh energi thermal yang selanjutnya digunakan untuk melakukan gerakan mekanik. Prinsip kerja motor bensin secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : campuran udara dan bensin dari karburator ataupun injector di hisap masuk ke dalam silinder, dimampatkan oleh gerak naik torak, dan dibakar untuk memperoleh tenaga panas. Pada penelitian ini metode yang di gunakan adalah metode eksperimen dan merupakan penelitian kuantitatif yang memaparkan secara jelas hasil eksperimen di tempat penelitian terhadap sejumlah benda uji. Kemudian analisis datanya dengan grafik dan tabel untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemanasan bahan bakar pertalite terhadap torsi, dan perbandingan antara sebelum dan setelah dilakukan pemanasan bahan bakar pertalite terhadap torsi. Saat putaran mesin 1500 Rpm terdapat peningkatan torsi yang awalnya 21 kg.m meningkat berturut-turut 22 kg.m, 23 kg.m, 23,25 kg.m. Kemudian saat putaran mesin 2500 Rpm terdapat peningkatan torsi yang awalnya 17,5 kg.m, meningkat berturut-turut 18 kg.m, 18,5 kg.m, 19 kg.m. Saat dilakukan pengujian dengan putaran mesin 3500 Rpm terdapat peningkatan torsi yang awalnya 15 kg.m, meningkat berturut-turut sebesar 15,6 kg.m, 16,25 kg.m, 16,75 kg.m. Berdasarkan data hasil penelitian ini, maka dapat ditarik suatu kesimpulan yaitu dengan memberikan treatment pemanasan terhadap bahan bakar maka torsi mesin meningkat dibandingkan tanpa pemanasan bahan bakar. (1) Untuk itu disarankan mencari ukuran pipa tembaga yang sesuai dengan kondisi suatu motor, (2) Mencari suhu panas yang maksimal untuk torsi yang maksimal, untuk itu harus diambil dengan melakukan beberapa percobaan. (3) Untuk mendapatkan hasil yang maksimal sebaiknya mesin sepeda motor harus diservice terlebih dahulu supaya hasil penelitian lebih maksimal. Kata kunci : Pemanasan, bahan bakar, torsi 4

I. Latar Belakang Menurut World Energy Outlook (2013) kebutuhan minyak dunia ke depan sangat dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi sektoral, tingkat efisiensi dari proses transformasi serta tingkat keekonomian dan ketersediaan dari energi alternatif pengganti minyak. Sektor transportasi masih merupakan sektor pengguna minyak bumi terbesar atau sekitar 60%, kemudian diikuti non energi (sebagai bahan baku, pelumas, reduktor, dan pelarut), industri, pembangkit listrik dan lainnya. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor membutuhkan unjuk kerja yang maksimum dan dengan konsumsi bahan bakar yang hemat pada mesin bertipe injeksi dengan sistem penguapan sebagai penyuplai bahan bakar. Bahan bakar juga harus diuapkan dahulu supaya mudah terbakar, Sukarmin (2009) mengatakan, karena bensin hanya terbakar dalam fase uap, maka bensin harus diuapkan dalam karburator ataupun injector sebelum dibakar dalam silinder mesin kendaraan. Metode pemanasan adalah mengalirkan bensin pada saluran bahan bakar melewati media pemanas. Sudirman (2006: 34), mengemukakan media pemanas yang digunakan bisa memanfaatkan sirkulasi air pendingin radiator atau bisa juga menggunakan pemanas (heater), Artikel Skripsi penambahan gas HHO, dan proses pemanasan bahan bakar dapat membuat pembakaran lebih sempurna. Pembakaran yang sempurna akan membuat konsumsi bahan bakar semakin irit dan torsi yang dihasilkan bisa meningkat, pemanasan juga membuat nilai oktan bahan bakar bensin meninggi. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pemanasan Bahan Bakar Pertalite Terhadap Torsi. II. METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Bebas : Temperatur bahan bakar, Putaran Mesin (rpm) mesin. Variabel Terikat : Torsi (Unjuk kerja) B. Teknik Penelitian Dalam penelitian ini sepeda motor yang digunakan adalah sepeda motor bersistem injeksi, bahan bakar yang digunakan adalah bahan bakar untuk mesin bensin yang baru dikembangkan di masyarakat Indonesia yaitu pertalite. Variabel yang diteliti adalah unjuk kerja mesin (torsi) yang diukur melalui mesin dynotest, dengan perlakuan yang diberikan adalah bahan bakar dengan treatment pemanasan dan tanpa pemanasan, variasi putaran mesin (1500 rpm, 2500 rpm dan 3500 rpm), sedangkan variasi suhu pemanasan (42 C, 53 C, 62 C) dengan suhu 5

awal mula bahan bakar 28 C meningkat menjadi berturut-turut (31 o C, 35 o C, 38 o C). Adapun alat pemanas (heater) berupa kawat nikelin sepanjang 1 m yang dililitkan pada mika tahan panas sepanjang 10 cm, dan menggunakan thermostat bimetall (65 o C, 75 o C, 85 o C) sebagai pembatas suhu panas yang dihasilkan. Arus listrik yang digunakan berasal dari aki motor 12V 5A. Pipa tembaga berdiameter 0,25 inch sepanjang 13 cm yang disambung dengan selang sebagai saluran bensin dari pompa bensin ke injector. Artikel Skripsi III. HASIL DAN KESIMPULAN A. Hasil Analisis Data Gambar 3.1. Grafik perbandingan torsi yang dihasilkan tanpa pemanasan, pemanasan Rpm 1500 Rpm 2500 Rpm 3500 42 o C, pemanasan 53 o C, dan pemanasan 62 o C. Tabel 3.1 Tabel Perbandingan Torsi Yang Dihasilkan Tanpa Pemanasan (Standard) Torsi Yang Dihasilkan (Kg.m) Pemanasan 1 (42 C) Pemanasan 2 (53 C) Pemanasan 3 (62 C) 21,5 Kg.m 22 Kg.m 23 Kg.m 23,25 Kg.m 17,5 Kg.m 18 Kg.m 18,5 Kg.m 19 Kg.m Rpm 15 Kg.m 15,6 Kg.m 16,25 Kg.m 16,75 Kg.m Gambar 2.1 SkemaPenelitian C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PPPPTK VEDC Malang. D. Waktu Penelitian Dalam penelitian ini waktu yang dibutuhkan adalah sejak disetujuinya judul penelitian ini, yaitu bulan Maret 2016 sampai dengan selesai pada bulan Juli 2016. Terlihat saat putaran mesin 1500 Rpm terdapat peningkatan torsi yang awalnya 21kg.m meningkat berturut-turut 22 kg.m, 23 kg.m, 23,25 kg.m. Kemudian saat putaran mesin 2500Rpm terdapat peningkatan torsi yang awalnya 17,5 kg.m, meningkat berturut-turut 18 kg.m, 18,5 kg.m, 19 kg.m. Saat dilakukan pengujian dengan putaran mesin 3500 Rpm terdapat peningkatan torsi yang awalnya 15 kg.m, meningkat berturut-turut sebesar 15,6 kg.m, 16,25 kg.m, 16,75 kg.m. B. Kesimpulan Berdasarkan data hasil penelitian maka dapat ditarik suatu kesimpulan yaitu dengan memberikan treatment pemanasan 6

bahan bakar torsi mesin meningkat dibandingkan tanpa pemanasan. Semakin bertambahnya putaran mesin maka torsi yang dihasilkan menurun, karena torsi berkaitan putaran awal mesin motor. Pada Putaran mesin 1500 Rpm terdapat peningkatan torsi dari standard hingga pemanasan 62 o C sebesar 7,52%, pada putaran mesin 2500 Rpm terdapat peningkatan torsi dari standard hingga pemanasan bahan bakar 62 o C sebesar 7,89 %. Dan pada putaran mesin 3500 Rpm terdapat peningkatan torsi dari standard hingga pemanasan 62 o C sebesar 10,44%. Artikel Skripsi IV. DAFTAR PUSTAKA Sudirman. 2006. Dalam Penelitian Pengaruh Penambahan Etanol Pada Bahan Bakar Dan Pemanasan Bahan Bakar Melalui Pipa Bersirip Persegi Di Dalam Upper Tank Radiator Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Toyota Kijang (Implikasi Pada Mata Kuliah Perpindahan Panas). (online). Tersedia : https://eprints.uns.ac.id/168 32/2/BAB_I.pdf, diunduh 03 Agustus 2016. Sukarmin. 2009. Dalam Penelitian Pengaruh Penambahan Etanol Pada Bahan Bakar Dan Pemanasan Bahan Bakar Melalui Pipa Bersirip Persegi Di Dalam Upper Tank Radiator Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Toyota Kijang (Implikasi Pada Mata Kuliah Perpindahan Panas). (online). tersedia : https://eprints.uns.ac.id/168 32/2/BAB_I.pdf, diunduh 03 Agustus 2016. World Energy Outlook. 2013. Dalam Fathor Rohman & Saleh Abdurahman (Eds.), Outlook Energi Indonesia (2014:12). Jakarta : Dewan Energi Nasional Republik Indonesia. 7