I. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Peran penting tersebut antara lain sektor pertanian

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. ekonomi. Peranan sektor pertanian memiliki kontribusi terhadap Produk

I. PENDAHULUAN. Produk hortikultura memiliki peranan penting bagi pembangunan pertanian yang

JIIA, VOLUME 1, No. 4, OKTOBER 2013

I. PENDAHULUAN. Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian sebagai bagian integral dari pembangunan

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang terkenal dengan sebutan negara agraris,

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya hidup dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

perluasan kesempatan kerja di pedesaan, meningkatkan devisa melalui ekspor dan menekan impor, serta menunjang pembangunan wilayah.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris di mana pembangunan di bidang pertanian

I. PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian pada suatu negara akan didukung dengan kegiatan-kegiatan

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

I. PENDAHULUAN. meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia akan terlindas oleh era globalisasi dan perdagangan bebas.

I. PENDAHULUAN. di Indonesia. Menurut Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (1990) menyatakan

I. PENDAHULUAN. pelestarian keseimbangan lingkungan. Namun pada masa yang akan datang,

PENDAHULUAN. Setelah peluang pasar diperoleh, baru beranjak ke ketersediaan modal. Dua hal

I. PENDAHULUAN. melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pola Konsumsi Buah di Indonesia Tahun 2012

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam menopang kehidupan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian adalah suatu proses perubahan sosial. Hal tersebut tidak

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam

BAB I. PENDAHULUAN. pembangunan Nasional. Ketersediaan pangan yang cukup, aman, merata, harga

industri dalam negeri, meningkatkan ekspor, meningkatkan pendapatan petani, Peningkatan pengembangan sektor pertanian menuntut perhatian khusus dari

I. PENDAHULUAN. tani, juga merupakan salah satu faktor penting yang mengkondisikan. oleh pendapatan rumah tangga yang dimiliki, terutama bagi yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sedang berkembang, dengan sektor

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang hampir semua dapat menghasilkan

I. PENDAHULUAN. berusaha di pedesaan (Abdurrahman et al, 1999). Hampir sebagian besar. dalam arti sebagai sumber pendapatan (Sumaryanto, 2002).

Perkembangan harga Pangan Tingkat Pedagang Eceran

1. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa peranan sektor pertanian

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Pada dasarnya bahan pangan hasil pertanian seperti buah-buahan, umbiumbian

I. PENDAHULUAN. negara dititikberatkan pada sektor pertanian. Produksi sub-sektor tanaman

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah sektor agribisnis. Hal ini terlihat dari peran sektor agribisnis

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang sangat mudah untuk

I PENDAHULUAN. tersebut antara lain menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, menyumbang

I. PENDAHULUAN. terlihat dari peranan sektor pertanian dalam penyediaan lapangan kerja, penyedia

Perkembangan luas panen buah-buahan di Indonesia dalam. lain disebabkan terjadinya peremajaan tanaman tua yang tidak produktif

I. PENDAHULUAN. potensi sumber daya alam yang besar untuk dikembangkan terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang mayoritas masyarakatnya bermata

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia melalui. perannya dalam pembentukan Produk Domestic Bruto (PDB), penyerapan

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu mempunyai peran cukup besar dalam memenuhi kebutuhan pangan

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan komoditi perkebunan yang masuk dalam kategori komoditi

I. PENDAHULUAN. et al. (2002), sistem agribisnis adalah rangkaian dari berbagai subsistem mulai

Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan. Sektor pertanian di lndonesia dalam masa krisis ekonomi tumbuh positif,

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari

I. PENDAHULUAN. Kontribusi sektor pertanian cukup besar bagi masyarakat Indonesia, karena

DATA JUMLAH POHON, POHON PANEN, PRODUKSI,PROVITAS DAN HARGA TANAMAN BUAH-BUAHAN TAHUNAN DI PACITAN TAHUN 2010

PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang sedang. berkembang, sebagian besar penduduknya hidup bergantung pada bidang

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

I. II. III. IV. V. I. PENDAHULUAN. yang diketahui memiliki potensi besar yang dapat terus dikembangkan dalam

I. PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat adalah tujuan utama suatu negara, tingkat

I. PENDAHULUAN. pertanian. Indonesia memiliki beragam jenis tanah yang mampu. menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten sepanjang tahun,

I. PENDAHULUAN. bahan baku pangan, dan bahan lain. Ketersediaan pangan yang cukup jumlahnya,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pertanian adalah seluruh kegiatan yang meliputi hulu sampai hilir yaitu,

PENDAHULUAN. Latar Belakang Sektor pertanian Indonesia terdiri dari enam sub sektor, yaitu sub sektor

I. PENDAHULUAN menunjukkan bahwa masih rendahnya kepercayaan atau loyalitas konsumen

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan alam Indonesia sangat melimpah, tak heran jika banyak aneka jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari keseluruhan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan pasal 1 ayat (6) menyatakan bahwa buah lokal adalah semua jenis buahbuahan

I. PENDAHULUAN. (income multiplier) dan pengganda tenaga kerja (employment multiplier).

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting di Indonesia, oleh sebab itu

I. PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh suatu negara. Indonesia merupakan negara berkembang

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PISANG INDONESIA SKRIPSI. Oleh : DEVI KUNTARI NPM :

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan daerah beriklim tropis basah dengan keragaman

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memiliki peran yang sangat besar dalam perekonomian

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Pada Tahun Kelompok

Responden yang diwawancarai dalam penelitian ini terdiri dari responden. petani, responden pedagang, dan industri pengolahan buah.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya melimpah

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di kawasan Asia Tenggara yang

IV GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG

I. PENDAHULUAN. Karet di Indonesia merupakan salah satu komoditas penting perkebunan. selain kelapa sawit, kopi dan kakao. Karet ikut berperan dalam

I. PENDAHULUAN. Arah kebijakan pembangunan pertanian yang dituangkan dalam rencana

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pembangunan ekonomi nasional abad ke-21 masih tetap berbasis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam pembangunan. Indonesia, yaitu sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya.

I. PENDAHULUAN. sektor-sektor yang berpotensi besar bagi kelangsungan perekonomian

I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan merupakan subsektor yang sangat penting bagi Indonesia

I. PENDAHULUAN. negara agraris yang sangat kaya dengan hasil bumi, baik yang dilakukan di area

PENDAHULUAN. Pada tahap awal pembangunan, ekspor setiap negara didominasi oleh hasil hasil

I PENDAHULUAN (%) (%) (%) Buahbuahan , , , ,81

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan

I. PENDAHULUAN. Indonesia terkenal dengan sebutan negara agraris, yang ditunjukkan oleh luas

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Berdasarkan Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Bahan pangan adalah bahan yang memungkinkan manusia tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya didukung oleh pertanian. Salah satu produk pertanian Indonesia

Tabel/Table 1.4 Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Tanaman Buah - Buahan Harvest Area, Production and yield Rate of Fruits Tahun/ Year 2013

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Peran penting tersebut antara lain sektor pertanian sebagai sektor yang menyediakan bahan pangan, bahan baku untuk industri, bahan ekspor dan sumber devisa negara, menghasilkan lapangan pekerjaan untuk masyarakat Indonesia, serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat khususnya petani. Menurut Suryanti, dkk. (2000), hasil pertanian, seperti buah dan palawija (umbi), merupakan produk pertanian strategis yang ketersediaannya di Indonesia senantiasa tersedia sepanjang tahun. Namun karena sifat dan kandungan zat gizinya, buah dan umbi-umbian digolongkan sebagai bahan pangan yang mudah rusak atau busuk. Namun demikian, produk tersebut sangat baik bagi kesehatan karena merupakan salah satu suplemen dan sumber gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, seperti bermacam-macam vitamin, mineral, glukosa, serat serta phytochemicals (komponen yang dapat mencegah terjadinya penyakit kronis seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker dan diabetes).

2 Provinsi Lampung merupakan salah satu wilayah yang memiliki produksi buah yang beragam. Oleh karena itu, Provinsi Lampung memiliki potensi untuk mengembangkan industri-industri pengolahan yang berbahan baku produk pertanian terutama buah-buahan tropik atau yang dikenal dengan agroindustri berbasis sumber daya alam (Soekartawi, 1991). Untuk mengetahui produksi buah tropik dan umbi yang ada di Provinsi Lampung dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Produksi buah buahan tropik di Provinsi Lampung, tahun 2007 2010 (kuintal) No. Jenis Buah 2007 2008 2009 2010 r (%/thn) 1 Alpukat 63.506 129.509 92.570 98.637 27,32 2 Belimbing 14.365 24.921 19.590 28.336 32,25 3 Duku/langsat 44.170 50.750 47.430 61.790 12,88 4 Jambu Biji 32.405 34.153 30.090 38.945 7,64 5 Jeruk 491.696 644.915 110.060 86.859-24,23 6 Durian 278.633 312.092 304.630 366.823 10,01 7 Manggis 7.490 11.190 27.510 65.830 111,51 8 Mangga 171.400 428.461 155.170 124.801 22,21 9 Rambutan 239.760 331.020 283.800 229.960 1,61 10 Pepaya 282.626 704.631 533.540 509.585 40,18 11 Nanas 2.391.063 4.865.972 4.424.310 4.690.343 33,48 12 Pisang 6.355.083 6.427.030 6.818.750 6.777.809 2,21 13 Sawo 92.575 152.838 54.090 148.178 58,15 14 Salak 68.278 67.115 119.760 73.637 12,74 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, 2011 Pada Tabel 1 terlihat bahwa produksi buah-buahan tropik di Provinsi Lampung terbesar adalah buah pisang. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah produksinya yang terus meningkat dan produksi tertinggi terdapat di tahun 2009. Pusat perdagangan pisang berada di Kota Bandar Lampung yang banyak didatangkan dari Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Lampung Barat, Lampung Utara dan Lampung Tengah, perkembangan produksi buah pisang di Provinsi Lampung disajikan pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2

3 menunjukkan bahwa Kabupaten Lampung Selatan merupakan wilayah yang memiliki produksi pisang tertinggi di Provinsi Lampung, terutama pada tahun 2007. Tabel 2. Perkembangan produksi buah pisang di Provinsi Lampung, tahun 2006-2010 (kuintal) Kabupaten/Kota 2006 2007 2008 2009 2010 r (%/thn) Lampung Barat 41.048 260.045 101.057 93.771 95.247 116,68 Tanggamus 133.194 130.736 193.157 193.522 187.960 11,27 Lampung Selatan 3.893.278 4.433.287 1.242.020 2.325.288 2.162.916 5,53 Lampung Timur 885.782 1.073.534 1.235.256 1.076.758 1.853.386 23,89 Lampung Tengah 124.921 145.480 130.295 93.195 174.604 16,23 Lampung Utara 90.378 81.877 77.836 42.353 542.775 280,40 Way Kanan 113.975 179.207 233.276 75.643 153.557 30,71 Tulang Bawang 66.082 40.403 56.815 28.893 15.018-23,85 Pesawaran - - 3.135.751 2.875.845 1.630.659-25,80 Bandar Lampung 6.915 6.125 16.954 9.246 7.398 24,99 Metro 1.743 4.389 4.613 4.234 3.679 33,90 Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, 2010 Pengolahan hasil pertanian dilaksanakan dengan membangun suatu agroindustri. Menurut Austin (1981) agroindustri adalah perusahaan yang memproses bahan nabati (yang berasal dari tanaman) atau hewani (yang dihasilkan oleh hewan). Proses yang digunakan mencakup pengubahan dan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan, dan distribusi. Salah satu agroindustri yang sedang marak di Provinsi Lampung dewasa ini adalah agroindutri rumah tangga pisang bolen. Munculnya industri rumah tangga pisang bolen berdampak cukup baik, karena dapat mendorong agroindustri rumah tangga lainnya, serta menghasilkan variasi produk dari berbagai jenis pisang. Agroindustri rumah tangga bolen juga dapat meningkatkan nilai tambah pisang bolen. Saat ini telah terdapat beberapa jenis pisang bolen hasil produksi

4 agroindustri rumah tangga di Lampung. Perkembangan produksi pisang bolen di Provinsi Lampung pada Tabel 3. Tabel 3. Produksi pisang bolen di Bandar Lampung, tahun 2011 No NamaPerusahaan Jenis Produk Produksi Kue per hari 1 CV. Mayang Sari Pisang Bolen 3000 2 Harum Sari Pisang Boeln 400 Sumber : CV. Mayang Sari dan Harum Sari, 2011 Pada Tabel 3 menjelaskan bahwa produksi pisang bolen yang terbesar di Bandar Lampung untuk tahun ini adalah CV. Mayang Sari. Produksi pisang bolen di CV. Mayang Sari sebesar 3000 per kue sama dengan 300 kotak. Sedangkan Harum Sari memproduksi pisang bolen sebesar 400 per kue sama dengan 40 kotak.untuk setiap satu kotak berisi 10 kue. CV. Mayang Sari merupakan salah satu industri rumah tangga yang menghasilkan makanan jadi seperti pisang bolen, donut, roti, muffin, cheese rooll dan chocolate roll. Untuk melihat perkembangan produksi berbagai jenis produk CV. Mayang Sari per hari pada Tabel 4. Tabel 4. Perkembangan produksi berbagai jenis produk CV. Mayang Sari, tahun 2011 No Jenis produk Produksi kue per hari 1 Pisang bolen 3000 2 Donut 400 3 Roti manis dan roti unyil 200 4 Muffin 150 5 Cheese roll & Chocolate roll 200 Sumber : CV.Mayang Sari, 2011

5 Pada Tabel 4 terlihat bahwa perkembangan jumlah produksi pisang bolen lebih dominan dibandingkan dengan jenis produk yang lain. Hal ini terjadi karena konsumen lebih menyukai pisang bolen. Pada saat musim liburan, biasanya CV. Mayang Sari memproduksi lebih banyak untuk mengantisipasi melonjaknya permintaan. Hal ini disebabkan oleh produk Mayang Sari pada umumnya digunakan sebagai buah tangan atau oleh-oleh. Pada hari-hari bukan libur, produksi pisang bolen sehari adalah ± 3000 kue per hari atau sama dengan 300 kotak dimana satu kotak 10 kue, sedangkan pada saat musim libur, produksi meningkat menjadi 3500-4000 kue per hari. Harum Sari merupakan salah satu industri rumah tangga yang menghasilkan makanan jadi seperti pisang bolen dan Stik Keju. Untuk melihat perkembangan produksi berbagai jenis produk Harum Sari per hari pada Tabel 5. Tabel 5. Perkembangan produksi berbagai jenis produk Harum Sari, tahun 2011 No Jenis produk Produksi kue per hari 1 Pisang bolen 400 2 Stick Keju 50 Sumber : Harum Sari, 2011 Pada Tabel 5 terlihat produksi pisang bolen lebih dominan yaitu sebanyak 400 kue atau sama dengan 40 kotak dimana satu kotak berisi 10 kue. Pada hari-hari bukan libur, produksi pisang bolen sehari adalah ± 500 kue per hari atau sama dengan 50 kotak dimana satu kotak 10 kue, sedangkan pada saat musim libur, produksi meningkat menjadi 500-600 kue per hari.

6 Pengembangan sektor industri pengolahan (termasuk di dalamnya agroindustri) merupakan salah satu keputusan yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan. Pengembangan subsektor agroindustri memiliki beberapa sasaran penting, yaitu sebagai penggerak pembangunan sektor pertanian dengan menciptakan pasar permintaan input untuk produk olahannya, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan penerimaan devisa, dan meningkatkan pemerataan pembagian pendapatan. Industri rumah tangga pisang bolen telah berkembang dan tumbuh dengan baik di Lampung. Hal Ini memberikan dampak yang positif bagi petani pisang di Lampung sebagai penghasil bahan baku industri rumah tangga pisang bolen, sehingga petani tidak perlu takut untuk memasarkan hasil pertaniannya. Keadaan ini juga menandakan bahwa industri pisang bolen berkembang dengan baik dan mengindikasikan meningkatnya pendapatan masyarakat, khususnya petani, serta mampu meningkatkan nilai tambah dari produk pertanian. Industri rumah tangga pisang bolen, juga dapat menjaga kestabilan harga hasil pertanian Lampung. Perkembangan industri rumah tangga pisang bolen tersebut diawali dengan tumbuhnya minat para konsumen terhadap olahan buah pisang. Saat ini industri rumah tangga pisang bolen telah menjadi ciri khas dan oleh-oleh khas Lampung. Industri pisang bolen terinspirasi dari pemilik yang mencoba olahan bolen yang ada di Bandung. Lalu pemilik memiliki inisiatif untuk melakukan bisnis makanan ini, karena melihat prospek usaha yang sangat bagus dan menguntungkan di daerah asal kue ini, yaitu Bandung, serta belum ada di

7 Bandar Lampung. Jumlah penjualan produk industri pisang bolen CV. Mayang Sari di Bandar Lampung tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Jumlah penjualan produk industri pisang bolen CV. Mayang Sari, tahun 2011 (kotak) Jumlah penjualan produk CV. Mayang Sari Jenis Produk 1 2 3 4 5 6 Pisang bolen 500 100 280 70 70 600 Donut 140 20 20 35 35 175 Sumber : CV. Mayang Sari, 2011 Keterangan : 1 = Jl. Teuku Umar 2 = Jl. Antasari 3 = Hajimena 4 = Kemiling 5 = Natar 6 = Way Halim Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa omzet penjualan produk CV. Mayang Sari (berupa pisang bolen) cukup banyak tiap minggunya di beberapa outlet, seperti outlet 1, outlet 3, dan outlet 6. -outlet tersebut memang menjual produk dalam jumlah yang banyak karena permintaan dari konsumen relatif tinggi pada daerah pemasaran tersebut. Hal ini disebabkan oleh tempat penjualan atau pemasaran yang berada di daerah yang ramai masyarakat. Di outlet 2, outlet 4, dan outlet 5, jumlah penjualannya sangat sedikit. Hal ini disebabkan oleh ketiga outlet tersebut baru dibuka, sehingga konsumen yang berada di wilayah pemasaran tersebut masih dalam tahap perkenalan, walaupun sebenarnya produk ini sudah dikenal cukup lama oleh masyarakat di Bandar Lampung.

8 Untuk wilayah di luar Kota Bandar Lampung, yaitu Kotabumi dan Metro, hanya melakukan pemesanan pisang bolen setiap harinya sebanyak 30 kotak masing-masing daerah untuk konsumen. Dalam seminggu, CV. Mayang Sari mengirimkan sebanyak 180 kotak pisang bolen untuk daerah Kotabumi yang dikirim melalui jasa pengiriman di daerah Terminal Rajabasa dan 180 kotak pisang bolen untuk daerah Metro yang dikirim melalui jasa travel, yaitu Karona Travel di daerah Tanjung Karang. Sedangkan jumlah penjualan produk industri pisang bolen Harum Sari di Bandar Lampung tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Jumlah penjualan produk industri pisang bolen CV. Mayang Sari, tahun 2011 (kotak) Jenis produk Jumlah penjualan produk Harum Sari 1 2 3 4 5 Pisang bolen 100 100 150 150 100 50 6 Stick Keju 10 10 20 20 20 10 Sumber : Harum Sari, 2011 Keterangan : 1 = Teluk 2 = Mall Kartini 3 = Central Plaza 4 = Glael 5 = Candra Tanjung Karang 6 = Plaza pos Perkembangan industri rumah tangga pisang bolen juga tidak terlepas dari ancaman-ancaman yang dapat mengganggu jalannya keberlangsungan usaha. Perubahan keadaan ekonomi yang dapat berdampak pada fluktuasi harga bahan baku, harga produk, perubahan produksi, dan inflasi, merupakan ancaman yang

9 paling besar bagi keberlangsungan industri rumah tangga di Lampung. Perubahan yang terjadi, seperti naiknya harga-harga bahan baku (buah dan umbi, minyak kelapa, dan biaya bahan bakar), penurunan permintaan dan produksi bahan baku akan berdampak pada bertambahnya biaya produksi serta berkurangnya keuntungan yang akan diperoleh. Posisi industri rumah tangga bertambah buruk dengan keadaan yang tidak menentu seperti terjadi bencana yang tidak diduga, misalnya banjir, yang dapat mengakibatkan gagal panen, jalan putus, yang dapat menggangu pengiriman bahan baku sehingga dapat menggangu keberlangsungan dari industri pisang bolen di Lampung. Pengusaha pisang bolen harus bersaing dan mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi dengan mengambil langkah yang tepat untuk mempertahankan keberlangsungan dan kelayakan usahanya. Cara yang dilakukan oleh perusahaan bolen untuk mengatasi kelangkaan bahan baku adalah dengan cara membeli bahan baku kepada pemasok lain diluar pemasok utama. Berdasarkan pemaparan di atas dapat, maka permasalahan penelitian adalah : 1. Bagaimanakah proses pengadaan bahan baku industri pisang bolen oleh CV. Mayang Sari dan Harum Sari? 2. Berapa besar nilai tambah industri pisang bolen CV. Mayang Sari dan Harum Sari? 3. Bagaimanakah strategi pemasaran pisang bolen oleh CV. Mayang Sari dan Harum Sari?

10 B. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menganalisis proses pengadaan bahan baku industri pisang bolen oleh CV. Mayang Sari dan Harum Sari. 2. Menganalisis nilai tambah industri pisang bolen CV. Mayang Sari dan Harum Sari. 3. Menganalisis strategi pemasaran industri pisang bolen CV Mayang Sari dan Harum Sari. C. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk: 1. Pemerintah, sebagai bahan informasi dan bahan pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan industri pisang bolen di Provinsi Lampung. 2. Industri pisang bolen, sebagai bahan masukan dalam menentukan strategi pemasaran serta menetapkan langkah-langkah usahanya guna meningkatkan nilai tambah usahanya. 3. Peneliti lain, sebagai bahan perbandingan atau pustaka untuk penelitian sejenis.