a. Secara Online : iklan baris gratis, iklan berbayar, Fb, Twitter, YM,

dokumen-dokumen yang mirip
(Prespektif Fatwa DSN-MUI No: 75/DSN-MUI/VII/2009 Tentang Penjualan. Langsung Berjenjang Syariah)

BAB II. dipraktikkan oleh masyarakat. Selain itu, praktik penjualan barang dan

BAB III. KEGIATAN USAHA PERDAGANGAN DENGAN SISTEM PENJUALAN LANGSUNG Di PT. DUTA NETWORK INDONESIA. penggerak dan media keuangan umat manusia.

BAB IV ANALISIS PRAKTEK PELAKSANAAN SISTEM PASSIVE INCOME PADA MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI PT. K-LINK INTERNATIONAL

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

Halal Network atau Multi Level Marketing Berbasis

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN DALAM HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA DALAM MENGATUR SEWA MENYEWA TANAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

GAME RISING FORCE ONLINE

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik di tingkat regional, nasional, ataupun internasional. Bisnis selalu

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL No : 75/DSN MUI/VII/2009 Tentang PEDOMAN PENJUALAN LANGSUNG BERJENJANG SYARIAH (PLBS)

SMS BERHADIAH. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 9 Tahun 2008 Tentang SMS BERHADIAH

KODE ETIK. Kode etik yang dikeluarkan oleh PT. Internasional Network Cemerlang adalah bertujuan untuk :

BAB IV. A. Tinjauan terhadap Sewa Jasa Penyiaran Televisi dengan TV Kabel di Desa Sedayulawas

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

KEDUDUKAN HUKUM MLM. SHARIA COMPLIANCE By Dr. H. Ardito Bhinadi, M.Si

PENJUALAN OBAT TRADISIONAL DAN SUPLEMEN KESEHATAN SECARA ONLINE DAN MULTI LEVEL MARKETING

BAB IV REKSADANA EXCHANGE TRADED FUND DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sepeda motor yang di jual di beberapa showroom, baik secara tunai

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARIAH MUSYARAKAH

online. Mulai dari pencarian campaign hingga transfer uang donasi dapat dilakukan Website Kitabisa menawarkan kepada setiap orang yang ingin melakukan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2): dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):27

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UPAH SISTEM TANDON DI TOKO RANDU SURABAYA

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP STRATEGI BUY ON RUMORS SELL ON NEWS DALAM PERDAGANGAN SAHAM DI BEI SURABAYA

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pemenuhan kebutuhan manusia tidak terlepas dari adanya

Konsep Multi Level Marketing?

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam

KODE ETIK DAN PERATURAN PT. WAHANA INSAN NURANI ( PLANET WIN 369 ) Pasal 1 Pengertian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Praktik Jual Beli Produk atau Barang Replika di Darmo Trade

: PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PENJUALAN LANGSUNG.

BAB IV. Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):278 45)& %*('! Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang b

TERMS AND CONDITION (Syarat dan Ketentuan)

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO

BAB V PEMBAHASAN. A. Sistem Pemasaran Umrah dan Haji Plus PT. Arminareka Perdana. pemasaran yang dijalankan oleh PT. Armina Utama sukses yang kemudian

BAB 1V ANALISIS DATA. A. Analisis Sistem Pemberian Komisi Penjualan Kepada SPB (Sales Promotion Boy) Di Sumber Rizky Furniture Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 :

APA SIH MLM..??? Pemasaran yang dilakukan melalui banyak level atau tingkatan, biasanya menggunakan mata rantai Up Line- Down Line.

PERATURAN UMUM DAN KODE ETIK DISTRIBUTOR PT. Tridaya Sinergi Indonesia

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

Sekretariat : Jl. Dempo No. 19 Pegangsaan - Jakarta Pusat Telp. (021) Fax: (021)

Pembiayaan Multi Jasa

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penerapan nilai-nilai Islam dalam menjalankan bisnis sangat penting

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

PEMBIAYAAN MULTI JASA

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB V PEMBAHASAN. A. Mekanisme Penetapan Harga Jual Kerajinan Marmer pada UD. Tukul Jaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

KAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka

F A T W A MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR : 03 TAHUN 2011 TENTANG

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

JUAL-BELI SISTEM DROPSHIPPING

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

b. Undang-undang RI. Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. c. Surat dari PT. Danareksa Investment Management, nomor S-09/01/DPS- DIM. d. Pendapat pe

MULTI LEVEL MARKETING

BAB IV. Analisis Hukum Islam Terhadap Penjualan Obat Generik Melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) Pada Tiga Apotek di Surabaya

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

Hak Usaha Dengan membayar Biaya Keanggotaan Rp / HU maka fasilitas yang anda dapatkan :

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang disebut hablum minallah dan yang kedua bersifat horizontal,

BAB I PENDAHULUAN. konsumen agar setia dengan produk yang dijual.caranya sangat beragam di antaranya

A. Analisis Praktek Jual Beli Mahar Benda Pusaka di Majelis Ta lim Al-Hidayah

BAB I PENDAHULUAN. pedagang baik pedagang grosir maupun eceran tercatat dari tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama universal yang mempunyai sekumpulan aturan dan

PT. MEGA GLORYOUNG INTERNATIONAL

Transkripsi:

BAB IV TINJAUAN FATWA MUI NO. 75/DSN-MUI/VII/2009 DAN PERMENDAGRI NO. 32/M-DAG/PER/8/2008 TERHADAP KEGIATAN USAHA PERDAGANGAN DENGAN SISTEM PENJUALAN LANGSUNG PADA PERUSAHAAN DUTA NETWORK INDONESIA A. Praktek Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Perdagangan Dengan Sistem Penjualan Langsung Pada Perusahaan Duta Network Indonesia Alur Sistem Penjualan Produk dan perekrutan Anggota yang dilakukan oleh PT. Duta Network Indonesia adalah sebagai berikut: 1 1. Mempromosikan bisnis dengan cara: a. Secara Online : iklan baris gratis, iklan berbayar, Fb, Twitter, YM, Email, dll. b. Secara Offline : Brosur, mulut ke mulut, seminar, dll. 2. Ada calon member tertarik promosi anda: a. Lalu si calon member melakukan pengisian formulir pendaftaran di blog / website anda. b. Setelah mengisi formulir lalu calon member melakukan konfirmasi memberitahukan pada anda bahwa dia telah mendaftar. 3. Calon member melakukan transfer : a. Calon member melaksanakan perintaah transfer biaya pendaftaran + ongkos kirim kartu member ke rekening anda. 1 Business Kit PT. Duta Network Indonesia, 5. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

53 4. Uang transfer biaya pendaftarn dari calon member masuk ke rekening anda, segera lakukan pengaktifan calon member dengan 2 (dua) cara yaitu: a. Cara Pertama Anda segera konfirmasi ke card agency bahwa ada member baru yang mau gabung, dan segera transfer dana dari member tersebut ke card agency agar diproses pengaktifannya oleh card agency. Setelah member tersebut aktif member tersebut sudah bisa menjalankan bisnis ini dan sudah bisanmerekrut member baru. b. Cara Kedua: Anda konfirmasi ke Card Agency bahwa ada calon member yang gabung. Lakukan transfer biaya ( dana dari calon member). Lalu anda minta PIN dan Serial Kartu Member untuk anda aktifkan sendiri. Setelah member baru tersebut aktif segera kirim SMS Data-data member tersebut agar member dapat menjalankan bisnis ini. Dan kartu member akan dikirim ke alamat member baru tersebut. 5. Member sudah diaktifkan dan sudah bisa mempromosikan bisnis miliknya sendiri

54 B. Tinjauan Fatwa DSN-MUI No: 75/DSN-MUI/VII/2009 Pada Usaha Perdagangan Dengan Sistem Penjualan Langsung di Perusahaan Duta Network Indonesia Tinjauan Pelaksanaan Fatwa DSN-MUI No: 75/DSN- MUI/VII/2009 pada Usaha Perdagangan Dengan Sistem Penjualan Langsung di PT. Duta Network Indonesia. Dewan Syariah Nasional-MUI mengeluarkan fatwa yang berkaitan dengan Sistem Penjualan Langsung. Dalam fatwa tersebut menyebutkan mengenai beberapa ketentuan yang harus dipenuhi oleh kegiatan usaha perdagangan dengan Sisem Penjalan Langsung (SPL). Berkaitan dengan fatwa DSN-MUI No: 75/DSN- MUI/VII/2009, penulis akan menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan sistem penjualan langsung yang digunakan PT. Duta Network Indonesia, diantaranya adalah: 1. Obyek Transaksi Riil Berupa Barang dan Jasa Dalam fatwa DSN-MUI No: 75/DSN-MUI/VII/2009 tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah telah disebutkan bahwa harus ada obyek transaksi yang jelas baik berupa barang ataupun jasa. Hal tersebut dimaksudkan agar dalam melakukan bisnis Penjualan Langsung ini terhindar dari jual beli ghara>r, maysi>r, d}ara>r, riba, z}ulm dan money game. Di PT. Duta Network Indonesia ini adalah perusahaan network marketing yang bergerak dalam bidang Telekomunikasi, Teknologi dan Perdagangan Umum, dalam kaitannya dengan objek transaksi, produk ini adalah jelas/riil.

55 Para anggota (agen dan perwakilan) berfungsi sebagai mitra usaha dalam perantara penyampaian produk kepada konsumen, baik konsumen yang hanya sebagai pengguna produk ataupun konsumen yang ingin menjadi mitra usaha. 2. Sistem Marketing dan Pembagian Bonus dalam Penjualan Langsung Berjenjang/MLM setiap member yang berhasil menjual produk perusahaan dan melakukan perekrutan anggota baru maka berhak mendapatkan bonus. Dalam pembagian bonus harus diberikan secara adil, sesuai prestasi, hasil kerja, dan sesuai proporsi masing-masing member. Sehingga, apabila dalam pembagian bonus dilakukan secara adil, maka dapat menyejahterakan seluruh pihak, baik distributor, mitrausaha, karyawan perusahaan atau para pemegang saham perusahaan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur an surat An-Nisa ayat 135: 2 Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benarbenar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, 2 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur an dan Terjemah, (Bandung: PT. Cordoba Internasional Indonesia, 2012), 187.

56 maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan (QS. An-Nisa ayat 135). Dalam pembagian bonus di PT. Duta Network Indonesia dilakukan secara adil dan tidak ada eksploitasi secara sepihak. Bonus yang didapatkan oleh anggota sesuai dengan hasil penjualan produk. Ketika anggota tersebut dapat menjual produk. Bonus yang didapat tidak berasal dari hasil penjualan jaringan bawahnya. Dengan kata lain, member tersebut tidak mendapatkan bonus tanpa melakukan penjualan, perekrutan anggota baru dan memberi training terhadap jaringan bawahnya. Di PT. Duta Network sudah diatur detail komisi yang akan diperoleh. Berikut ini bentuk komisi yang akan diperoleh; 3 a. Komisi Sponsor Anda akan mendapatkan komisi sponsor sebesar Rp. 20.000,- setiap anda mereferensikan 1 orang atau bergabung pada Duta Network, tanpa batasan jumlah dan level, maupun posisi. Contoh : anda mensponsori A,B dan C maka komisi anda adalah : 3 x Rp. 20.000,- = Rp. 60.000, b. Komisi Pasangan atau keseimbangan dan Deposit pulsa HP 3 Business Kit PT. Duta Network Indonesia, 32-39.

57 Anda akan mendapatkan komisi pasangan (keseimbangan) sebesar Rp. 22.500,- cash ditambah komisi deposit pulsa sebesar Rp. 7.500,- setiap terjadi 1 (satu) keseimbangan jumlah jaringan sebelah kiri dan kanan. Potensi komisi pasangan anda (flush out) Rp. 270.000,-/ hari dan Rp. 90.000,-/ hari (12 kiri : 12 kanan/ hari). c. Komisi Pengembangan (Titik) Anda akan mendapatkan komisi pengembangan / titik sebesar Rp. 1.000,- per titik (member) apabila terjadi penambahn jumlah member dalam jaringan anda sampai dengan kedaalaman 20 level tidak harus seimbang. Potensi komisi pengembangan (titik) yang bisa anda peroleh Rp. 2.097.150.000,- Tabel 4.1 Gambaran Potensi Komisi Titik LEVEL ANGGOTA SUB TITIK TOTAL SUB TITIK 1 2 Rp. 1000,- Rp. 2.000,- 2 4 Rp. 1000,- Rp. 4.000,- 3 8 Rp. 1000,- Rp. 8.000,- 4 16 Rp. 1000,- Rp. 16.000,- 5 32 Rp. 1000,- Rp. 32.000,- 6 64 Rp. 1000,- Rp. 64.000,- 7 128 Rp. 1000,- Rp. 128.000,- 8 256 Rp. 1000,- Rp. 256.000,- 9 512 Rp. 1000,- Rp. 512.000,- 10 1.024 Rp. 1000,- Rp. 1.024.000,- 11 2.048 Rp. 1000,- Rp. 2.048.000,- 12 4.096 Rp. 1000,- Rp. 4.096.000,- 13 8.192 Rp. 1000,- Rp. 8.192.000,- 14 16.384 Rp. 1000,- Rp. 16.384.000,-

58 15 32.768 Rp. 1000,- Rp. 32.768.000,- 16 65.536 Rp. 1000,- Rp. 65.536. 000,- 17 131.072 Rp. 1000,- Rp. 131.072.000,- 18 262.144 Rp. 1000,- Rp. 262.144.000,- 19 524.288 Rp. 1000,- Rp. 524.288.000,- 20 1.048.576 Rp. 1000,- Rp.1.048.576.000,- d. Komisi Duplikasi Komisi duplikasi (generasi) adalah komisi yang diberikan kepada anda apabila member yang anda sponsori mendapatkan komisi pasangan sampai kedalaman 3 generasi. Tabel 4.2. Komisi Dulikasi Generasi I : Rp. 2.000,- Generasi II : Rp. 2.000,- Generasi III : Rp. 2.000,- Potensi komisi duplikasi yang bisa anda dapatkan apabila dengan pensponsoran 5 orang adalah : Tabel 4.3 Potensi Komisi Duplikasi Generasi I : Rp. 2.000,- x 5 x 12 = Rp. 120.000,-/hari Generasi II : Rp. 2.000,- x 25 x 12 = Rp. 600.000,-/hari Generasi III : Rp.2.000,-x125 x 1 = Rp. 3.000.000,-/hari TOTAL = Rp. 3.720.000,-/hari e. Komisi Royalty Pulsa Anda akan mendapatkan komisi royalty pulsa jika member yang anda sponsori melakukan transaksi atau penjualan pulsa setiap transaksi akan mendapatkan deposit pulsa sebesar 10,-

59 dan komisi royalty pulsa secara otomatis akan ditransfer setelah terakumulasi minimal sebesar 5.000,- yang akan ditransfer di hari berikutnya. Tabel 4.4. Gambaran Komisi Royalty Pulsa LEVEL ANGGOTA ROYALTY TRANSAKSI TOTAL 1 2 10.- 3 60,- 2 4 10.- 3 120,- 3 8 10.- 3 240.- 4 16 10.- 3 480.- 5 32 10.- 3 960,- 6 64 10.- 3 1.920.- 7 128 10.- 3 3.840,- 8 256 10.- 3 7.680,- 9 512 10.- 3 15.360,- 10 1.024 10.- 3 30.720,- TOTAL Rp.61.380,- f. Komisi Reward Komisi reward adalah komisi yang diberikan berdasarkan prestasi yang anda peroleh. Perhiyungan menggunakan point rolling dimana satu kali roling adalah jika terjadi penambahan jumlah member di jaringan anda sebanyak minimal 13 kiri: 13 kanan persamaan satu hari. Tabel 4.5. Komisi Reward 1 Rolling : Polisi Asuransi Kecelakaan Dengan Rp. 10.000.000,- Nilai Pertanggungan Sampai Dengan 15 Rolling : Televisi Senilai Rp. 750.000,-

60 30 Rolling : Hand Phone Senilai Rp. 2.000.000,- 60 Rolling : Komputer Senilai Rp. 4.000.000,- 100 Rolling : Note Book Senilai Rp. 6.500.000,- 120 Rolling : Sepeda Motor Rp. 10.000.000,- 425 Rolling : Religius ( ONH ) Senilai Rp. 20.000.000,- 720 Rolling : Mobil Senilai Rp. 100.000.000,- 3. Tidak ada kenaikan harga/biaya yang berlebihan (excessive mark up) sehingga merugikan konsumen karena tidak sepadan dengan kualitas/manfaat yang diperoleh. Untuk sebuah produk pulsa yang mempunyai banyak manfaat bagi kalangan manapun dan kualitasnya sudah dikenal luas, harga produk PT. Duta Network Indonesia masih layak, tidak terlalu mahal, tiap tahun pasti berubah, akan tetapi member PT. Duta Network Indonesia masih tetap bisa menjual dengan harga lebih murah dari konter-konter lain 4. Tidak boleh ada komisi/bonus secara pasif yang diperoleh secara reguler tanpa melakukan pembinaan dan atau penjualan barang dan/jasa. Jika member PT. Duta Network Indonesia mendapatkan member berpasangan 1 kanan 1 kiri, maka secara otomatis memperoleh komisi pasangan. Jika dowline yang mendapatkan member berpasangan, maka Upline mendapatkan insentif passif income misalnya: komisi titik, komisi royalty pulsa, Komisi Duplikasi meskipun Upline tidak melakukan pembinaan dan pengawasan kepada dowline.

61 5. Perekrutan Anggota dan Jenjang Training. Setiap anggota/mitra usaha yang akan memperluas jaringannya harus melakukan perekrutan anggota baru. Perekrutan anggota baru di PT. Duta Network Indonesia dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung, Via Email dan form pendaftaran yang tersedia pada Website perusahaan. Perekrutan anggota baru awalnya dimulai dari pihak keluarga, saudara, tetangga, teman dan masyarakat umum. Calon anggota yang direkrut harus cakap hokum, memiliki komunikasi yang baik, dan memiliki penampilan yang menarik. Sebelum menjadi anggota maka calon anggota baru tersebut wajib mengisi formulir pendaftaran dan menyetujui hal-hal yang berkaitan dengan peraturan PT. Duta Network Indonesia. Menurut hemat penulis, bahwa pelaksanaan sistem Penjualan Langsung di PT. Duta Network Indonesia ini tidak sesuai sebagaimana kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam fatwa DSN-MUI No: 75/DSN-MUI/VII/2009. Hal ini terlihat dari adanya money game dalam passif incomenya, akan tetapi dalam segi Obyek transaksi berupa barang/jasa telekomunikasi, teknologi dan perdagangan umum, sistem marketing, dan perekrutan anggota baru yang mewajibakan kepada mitranya untuk melakukan pembinaan dan training terhadap anggota yang direkrutnya. Sedangkan dilihat dalam pemenuhan rukun dan syarat transaksi di PT. Duta Network Indonesia tidak memenuhi rukun dan syarat dalam bertransaksi sebagaimana yang telah ditentukan dalam hukum Islam. Adanya aqidain, obyek transaksi adalah halal, tidak ada transaksi yang

62 mengandung riba dan money game sehingga merugikan para anggota dan konsumen. Sedangkan pada bisnis MLM, apabila bisnis tersebut dijalankan sebagaimana dalam kaidah hukum Islam, yang dalam sistemnya menghindarkan dari unsur-unsur yang dilarang oleh Islam. Seperti ghara>r, d}ara>r, z}ulm, money game dan unsur lain yang merugikan para pihak yang terlibat dalam bisnis tersebut maka bisnis MLM tersebut boleh dilakukan. Sebagaimana dalam kaidah fikih yang menyebutkan bahwa segala hukum dalam muamalah adalah boleh, kecuali ada dalil yang melarangnya. Akan tetapi, apabila dalam bisnis MLM tersebut dalam sistemnya mengandung unsur yang dilarang dalam Islam maka bisnis MLM tersebut tidak boleh dilakukan. Karena hal tersebut dapat merugikan para pihak yang terlibat dalam bisnis MLM tersebut. C. Tinjauan Peraturan Menteri perdagangan RI No. 32/M-DAG/PER/8/2008 Pada Usaha Perdagangan Dengan Sistem Penjualan Langsung di PT. Duta Network Indonesia Ketentuan mengenai penyelenggaraan penjualan langsung di Indonesia diatur dalam Permendang RI No.32/M-DAG/PER/8/2008. Adapun definisi dari penjualan langsung berdasarkan Pasal 1 Angka 1 Permendag No. 32/MDAG/PER/8/2008 adalah sebagai berikut : Penjualan langsung (direct selling) adalah metode penjualan barang dan/atau jasa tertentu melalui jaringan pemasaran yang dikembangkan

63 mitra usaha yang bekerja atas dasar komisi dan/atau bonus berdasarkan hasil penjualan kepada konsumen di luar lokasi eceran tetap. 4 Menurut Andrias Harefa, banyak alasan yang menyebabkan sistem Penjualan Langsung/MLM dipilih oleh sebagian banyak perusahaan. Alasan-alasan tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 5 1. Keyakinan bahwa sebuah produk yang baik dapat dipasarkan langsung kepada konsumen tanpa melewati jalur distribusi yang rumit dan nyaris tidak mengandalkan promosi kecuali mouth to mouth (getok-tular), dengan cara ini banyak biaya bisa dihemat dan dialihkan menjadi komisi penjualan bagi distributor independen. Perusahaan MLM menolak cara-cara pemasaran yang ruwet dan boros. Mereka lebih mengandalkan common sense (akal sehat) saja dengan cara quality talk. 2. Keyakinan pada prinsip perkembangbiakan jaringan distributor melalui kontak-kontak pribadi; 3. Keyakinan terhadap hak konsumen untuk mendapat informasi terbaik melalui penjelasan langsung dari distributor yang juga berperan sebagai konsumen produk yang dijualnya 4. Perusahaan MLM yang baik meletakkan etika bisnis sebagai panglima. Keyakinan bahwa jiwa perusahaan bukan pada ilmu pemasaran tetapi lebih 4 Pasal 1 Angka 1 Permendagri No. 32/M-DAG/8/2008 5 Andrias Harefa, Menapaki Jalan DS-MLM, (Gradien Books: Yogyakarta, 2007), 18.

64 kepada prinsip-prinsip, nilai-nilai, motivasi yang menggerakkan the man behind the marketing science. Ruang lingkup sistem direct selling mencakup unsur produsen atau perusahaan, distributor, konsumen, sistem kerja, dan komisi. Unsur-unsur ini akan dibahas satu persatu dalam uraian di bawah ini : 1. Perusahaan Direct Selling Menurut Peraturan Menteri Perdagangan RI No.32 Tahun 2008 Pasal 1 tentang penyelenggaraan kegiatan perdagangan dengan sistem penjualan langsung, perusahaan adalah badan usaha yang berbentuk badan hukum yang melakukan kegiatan usaha perdagangan barang dan/atau jasa dengan sistem penjualan langsung. Untuk mendirikan perusahaan, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 2 2. Distributor atau Mitra Usaha Direct selling dalam mengembangkan bisnis selalu melibatkan mitra usaha selaku distributor maupun anggota jaringan. Pengertian distributor atau mitra usaha menurut Permendag No.32/M- DAG/PER/8/2008 berdasarkan Pasal 1 yaitu : Anggota mandiri jaringan pemasaran atau penjualan yang berbentuk badan usaha atau perseorangan dan bukan merupakan bagian dari struktur organisasi perusahaan yang memasarkan atau menjual barang dan/atau jasa

65 kepada konsumen akhir secara langsung dengan mendapatkan imbalan berupa komisi dan/atau bonus atas penjualan. 3. Konsumen Pengertian konsumen menurut Pasal 1 angka 7 Permendag No.32/M-DAG/PER/8/2008 adalah : Setiap orang pemakai barang dan/atau jasa, baik untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Sedangkan konsumen dalam konteks DS/MLM adalah masyarakat pengguna atau pembel produk perusahaan DS/MLM yang bertujuan untuk mengkonsumsi produk secara pribadi. Konsumen dalam konteks direct selling dapat berarti 2 (dua), pertama orang yang membeli dan menggunakan produk melalui penjualan langsung yang dilakukan oleh seorang distributor perusahaan Dirrect Selling. Kedua distributor secara pribadi berhak menjadi konsumen bagi perusahaan Dirrect Selling yang bersangkutan. Konsumen non-distributor maupun konsumen distributor dapat dilihat dalam satu kesatuan, sebab tujuannya samasama mengkonsumsi produk secara pribadi. 4. Multi Level Marketing (MLM) Defenisi MLM/ Penjualan Berjenjang secara hukum dapat dijumpai dalam Pasal 1 angka 1 Keputusan Menteri Perdagangan RI No.73/MPP/Kep/3/2000 tentang Kegiatan Usaha Penjualan Berjenjang

66 adalah suatu cara atau metode penjualan secara berjenjang kepada konsumen melalui jaringan pemasaran yang dikembangkan oleh perorangan atau badan usaha yang memperkenalkan barang dan/atau jasa tertentu kepada sejumlah perorangan atau badan usaha lainnya secara berturut-turut yang bekerja berdasarkan komisi atau iuran keanggotaan yang wajar. Dalam mekanismenya, terdapat beberapa persyaratan kegiatan usaha perdagangan dengan sistem penjualan langsung yang harus dipenuhi oleh perusahaan. PT. Duta Network Indonesia telah memenuhi segala persyaratan di bawah ini sebagai bentuk penerapan dari Peraturan Perdagangan RI No. 32/M-DAG/PER/8/2008 antara lain: a. Memiliki atau menguasai kantor dengan alamat yang benar, tetap, dan jelas. Lokasi kantor PT. Duta Network berada di Solo Parogan Hotel & Residence, Jl. Dr. Soetomo, Solo Jawa tengah 57125. b. Melakukan penjualan barang dan/atau jasa dan rekruitmen mitra usaha melalui sistem jaringan. Adapun penjualan barang/jasa dari PT. Duta Network Indonesia meliputi telekomunikasi, teknologi dan perdagangan umum yang lain. c. Memiliki barang dan/atau jasa yang nyata dan jelas dengan harga yang layak dan wajar. d. Memenuhi ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku;

67 e. Memberikan komisi, bonus, dan penghargaan lainnya berdasarkan hasil kegiatan penjualan barang dan/atau jasa yang dilakukan oleh mitra usaha dan jaringannya sesuai dengan yang diperjanjikan; f. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaannya; g. Memiliki ketentuan tentang harga barang dan/atau jasa yang dijual dalam mata uang Rupiah (Rp) dan berlaku untuk mitra usaha dan konsumen; h. Menjamin mutu dan pelayanan purna jual kepada konsumen atas barang dan/atau jasa yang dijual; i. Memberikan alat bantu penjualan (starter kit) kepada setiap mitra usaha yang paling sedikit berisikan keterangan mengenai barang dan/atau jasa, program pemasaran, kode etik, dan/atau peraturan perusahaan; j. Memberi kompensasi berupa ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan, akibat kesalahan perusahaan yang dibuktikan dengan perjanjian;

68 k. Memberi kompensasi berupa ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian; l. Melaksanakan pembinaan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para mitra usaha, agar bertindak dengan benar, jujur, dan bertanggungjawab; m. Memberikan kesempatan yang sama kepada semua mitra usaha untuk berprestasi dalam memasarkan barang dan/atau jasa; n. Melakukan pendaftaran atas barang dan/atau jasa yang akan dipasarkan pada instansi yang berwenang, sesuai peraturan perundang-undangan; dan o. mencantumkan nama perusahaan yang memasarkan dengan sistem penjualan langsung pada setiap label produk. D. Persamaan Antara Fatwa DSN MUI No: 75/DSN-MUI/VII/2009 dan Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 32/M-DAG/PER/8/2008 Di PT. Duta Network Indonesia. Berdasarkan penjelasan bab sebelumnya, dalam mengatur mengenai kegiatan usaha perdagangan dengan sistem penjualan langsung yang dilakukan di PT. Duta Network Indonesia. Pada dasarnya antara Fatwa DSN MUI dan Peraturan Menteri Perdagangan RI membolehkan melakukan

69 kegiatan usaha perdagangan dengan sistem penjualan langsung di PT. Duta Network Indonesia. Kemudian mengenai syarat atau ketentuan bagi para pelaku kegiatan usaha perdagangan dengan sistem penjualan langsung, antara Fatwa DSN MUI dan Peraturan Menteri perdagangan RI memiliki persyaratan atau ketentuan bagi para pelaku kegiatan usaha perdagangan dengan sistem penjualan langsung yaitu dalam Peraturan Menteri Perdagangan RI pelaku kegiatan usaha perdaganagn dengan sistem penjualan langsung harus memiliki barang yang dapat dijual belikan secara jelas dan bermanfaat bagi konsumen, begitu juga Fatwa DSN MUI memberikan syarat atau ketentuan pada pelaku kegiatan usaha perdagangan dengan sistem penjualan langsung harus mempunyai obyek transaksi secara riil yang diperjual belikan berupa barang atau produk jasa. Hal ini sejalan dengan hadist dibawah ini: ن ه ى ر س ول ا لل صلى هللا عليو وسلم- ع ن ب ي ع ا ل ص اة و ع ن ب ي ع ال غ ر ر Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang dari jual beli hashoh (hasil lemparan kerikil, itulah yang dibeli) dan melarang dari jual beli ghoror (mengandung unsure ketidak jelasan) (HR. Muslim no. 1513). 6 Begitu juga dengan beberapa ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam melakukan kegiatan usaha perdagangan dengan sistem penjualan langsung, seperti bonus atau komisi yang diberikan dari perusahaan kepada anggota baik besaran maupun bentuknya harus berdasarkan pada prestasi kerja nyata yang terkait dengan volum atau nilai hasil penjaulan barang atau jasa, dan 6 Shohih Bukhari Muslim No. 1513.

70 setiap mitra usaha yang melakukan perekrutan keanggotaan berkewajiban melakukan pembinaan dan pengawasan kepada anggota yang direkrutnya agar bertindak dengan benar, jujur dan bertanggung jawab. Ketentuan yang lain yakni harus mempunyai kantor yang ber alamat jelas,benar dan tetap dan mencantumkan nama perusahaan yang memasarkan dengan sistem penjualan langsung pada setiap produk. E. Perbedaan Antara Fatwa DSN MUI No: 75/DSN-MUI/VII/2009 dan Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 32/M-DAG/PER/8/2008 Di PT. Duta Network Indonesia Selain beberapa persamaan yang disebutkan di atas, tidak menjadi masalah jika suatu hukum yang berbeda namun dalam menerapkan hukum masih memiliki persamaan. Selanjutnya akan disebutkan beberapa perbedaaan yang menjadikan munculnya beberapa pendapat dan memunculkan ketentuan baru, perbedaan tersebut antara lain: Mengenai diperbolehkannya komisi pasif. Dalam Peraturan Menteri Perdagangan RI tidak ada larangan mengenai komisi pasif. Sedangkan regulasi lainnya berbeda dalam menetapkan kebolehan dalam sewa tanah pertanian, seperti yang disebutkan dalam ketentuan hokum Fatwa DSN MUI poin 7 mengenai larangan komisi atau bonus secara pasif yang diperoleh secara regular tanpa melakukan pembinaan dan atau jasa. Seperti yang disebutkan dalam QS. An Nisa ayat 29:

71 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. 7 Walaupun diperbolehkannya sesuatu yang dilarang dalam keadaan darurat, tetap saja dilarang menggunakannya degan cara yang berlebihan, dengan tujuan untuk menghindari kemad}aratan atau risiko yang lebih besar, karena dalam bermuamalah tujuannya tidak boleh ada yang dirugikan jika satu pihak untung maka pihak yang lain harus untung, sebagimana hadith yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Ubaidah bin Shamit, riwayat Ahmad dari Ibnu Abbas, dan riwayat Imam Malik dari Yahya: 8 ا ن ر س و ل هللا صلى هللا عليو وسلم ق ض ى أ ن ل ض ر ر و ل ض ر ار )أخرجو ابن ماجو عن عبادة بن الصامت يف سننو / لكتاب: األ حكام الباب: من بىن يف حقو مايضر جباره رقم ا لديث: ١٣٣٢ ورواه أمحد عن ابن عباس ومالك عن حيي(. Rasulullah Saw. Menetapkan: Tidak boleh membahayakan/merugikan orang lain dan tidak boleh (pula) membalas bahaya (kerugian yang ditimbulkan oleh orang lain) dengan bahaya (perbuatan yang merugikan). 7 Departemen Agama Republik Indonesi, Al-Qur an dan Terjemah, (Bandung: PT. Cordoba Internasional Indonesia, 2012), 182. 8 Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia, Fatwa Dewan Syari ah Nasional No: 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek, 3.