Jurnal Kebidanan 07 (01) Jurnal Kebidanan http : //www. journal.stikeseub.ac.id

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. data atau informasi indikator-indikator perilaku dapat melalui beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI

KUESIONER. 1. Ayah : a. Tidak Pernah Sekolah d. Tamat SLTP/MTS. b. Tidak tamat SD/MI e. Tamat SMA/MA. c. Tamat SD/MI f.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. payudara, sebenarnya dapat diketahui secara cepat dengan pemeriksaan sendiri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN. saudara Siti Rubiah mengenai Pengaruh Metode Simulasi Yang Disertai Dengan

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker payudara dan 5 juta orang meninggal karena kanker payudara. Kanker

Maria Ulfa dan Ika Agustina STIKes Patria Husada Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.

BAB I PENDAHULUAN. payudara. Untuk upaya mencegah risiko kanker payudara pemerintah. wanita di usia muda dapat terserang kanker payudara.

PENYULUHAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) di DUSUN CANDIREJO, TEGALTIRTO, BERBAH, SLEMAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA TERHADAP KEMAMPUAN MELAKSANAKAN SADARI PADA IBU PKK DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka diharapkan masyarakat kelompok atau individu dapat memperoleh

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

*Rina Mardiyana, Desi Tri Handayani *STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto ABSTRACT

Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA USIA SUBUR DI KELURAHAN BONGSARI SEMARANG BARAT TAHUN 2011

Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling

MANFAAT PENYULUHAN TENTANG SADARI DENGAN TINDAKAN SADARI PADA SISWI KELAS X DI SMK PAHLAWAN MOJOSARI MOJOKERTO KHOTIMATUZ ZAHRO

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja

Friska Silitonga Fakultas Keperawatan Universitas Advent Indonesia

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KADER KESEHATAN DI DESA GUNUNG SARI DAN DESA SINDANG SARI KECAMATAN CIANJUR.

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

PERSEPSI WUS TENTANG SADARI DAN KANKER PAYUDARA DI DESA BANJAR TANGGUL PUNGGING MOJOKERTO FADILLATUS SHOLIHAH NIM

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi : inspeksi dan palpasi pada payudara. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) merupakan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : KIKI RIZKI ANANDA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Pertanyaan Berikut Ini Untuk Mengukur Pengetahuan tentang SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PEER GROUP TERHADAP PERILAKU SADARI PADA REMAJA PUTRI DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

Nama : Usia : Usia pada saat menikah : Jumlah anak : Pendidikan : Pekerjaan : Pengasilan per bulan : Alamat :

Novita Nining Anggraini 1), Ratih Sari Wardani 2), Wahyu Umiyati 3) 1)2)3)

Siti Mursidah & Nurul Eko Widiyastuti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

CARA YANG TEPAT DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SADARI TERHADAP PENGETAHUAN SISWI TENTANG KANKER PAYUDARA DI SMK YAYASAN HASANUDDIN MEDAN TAHUN 2014

NAGARASARI KECAMATAN CIPEDES KOTA TASIKMALAYA)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

JST Kesehatan, Oktober 2017, Vol. 7 No. 4 : ISSN

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X. Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung 3

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu atau quasi experiment

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

Oleh: Suryati 3 ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM

PENGARUH PEMBERIAN LEAFLET Survey TENTANG terakhir di PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) tiap TERHADAP 3 menit PENGETAHUAN MU ALLIMAAT MUHAMMADIYAH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel-sel

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA PUTRI TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI SMA N 14 SEMARANG

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

BAB I PENDAHULUAN. ganas dan berasal dari kelompok parenkim ( parenchima) (Smart, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL

Linda Puspita Jati*), Zumrotul Choiriyah**), Sigit Ambar W.***)

Kata kunci : perilaku,sadari, Remaja Putri, Pendidikan kesehatan.

Kata Kunci: Pengetahuan, Sumber Informasi, Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

Heni Hirawati P, Masruroh, Yeni Okta Triwijayanti ABSTRAK

Pengetahuan Remaja Putri tentang Cara Melakukan Sadari

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Carsinoma Mammae atau Kanker payudara adalah tumor ganas

PENGARUH MINAT DI DUSUN BANTUL. Disusun Oleh: JENJANG

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI


PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP TENTANG SADARI DALAM MENDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Mentari Wijaya

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 8, November 2014, hal

: THERESYA GATRA STERI

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PERILAKU SADARI

Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010).

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

PENDIDIKAN KESEHATAN SADARI PADA WUS DI MASYARAKAT PONDOK PESANTREN AL HIDAYAH KECAMATAN KENDAL KABUPATEN NGAWI

1 Febriana DLS, 2 Induniasih, 3 Yanita Trisetiyaningsih

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MOTIVASI KADER KESEHATAN PADA PEMERIKSAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS

TAHUN Yogyakartaa

BAB I PENDAHULUAN. menyerang kaum wanita. Selain itu kecenderungan peningkatan. payudara masih tinggi, terutama pada negara-negara sedang berkembang,

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

Transkripsi:

Jurnal Kebidanan 07 (01) 1-114 Jurnal Kebidanan http : //www. journal.stikeseub.ac.id PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) Ardiani Sulistiani 1) 1) Stikes Estu Utomo Boyolali E-mail: ardiani.sulistiani@yahoo.co.id ABSTRAK Sadari sangat penting bagi wanita dan akan lebih baik jika sejak remaja sudah mempunyai pengetahuan tentang sadari dan menerapkan rutin. Kurangnya informasi yang tepat dan memadai, terutama tentang cara pemeriksaan payudara sendiri, sehingga para remaja putri tidak dapat mendeteksi secara dini adanya kanker payudara. Padahal kanker payudara adalah salah satu jenis yang menyebabkan kematian wanita setelah kanker servik. Tujuannya untuk Mengetahui Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri seluruh remaja putri di Desa Musuk, Kec Musuk Kab Boyolali.Penelitian ini dilakukan di seluruh remaja putri di Desa Musuk, Kec Musuk Kab Boyolali menggunakan desain quasi eksperimen dengan pendekatan one group pre-test and post-test. Subyek penelitian ini adalah remaja putri seluruh remaja putri di Desa Musuk, Kec Musuk Kab Boyolali. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan paired sample t-test. Hasil uji paired sample t-test antara ratarata pengetahuan remaja putri tentang sadari sebelum perlakuan sebesar 15,2. Rata-rata pengetahuan remaja putri tentang sadari setelah perlakuan sebesar 19,9 dengan nilai t 25,192 dan terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan remaja putri tentang SADARI dilihat dari pvalue 0,001 (p<0,05). Dengan terujinya penelitian ini terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan remaja putri tentang sadari. Kata kunci :Penyuluhan Kesehatan, Pengetahuan, SADARI EFFECT OF HEALTH AWARENESS OF KNOWLEDGE OF YOUNG WOMEN BREAST SELF EXAMINATION ABSTRACT Women breast self examination very important for women, and it would be better if the teenager already have knowledge of knowing and applying routine. Lack of proper information and adequate, especially about breast self-examination, so that young women can not detect early breast cancer. Though breast cancer is one of the causes of death of women after cervical cancer. The goal is to Know the Effects of Health Education Knowledge Against Young Women About Breast Self- Examination entire teenage daughter in Musuk Village, District Boyolali Regency.Penelitian Musuk is done in all the young women in the village Musuk, District Boyolali Regency Musuk using a quasiexperimental design with one group pre approach -test and post-test. The subjects of this study are young women all over the girls in the village Musuk, District Boyolali Regency Musuk. Methods of data collection using questionnaires. Data were analyzed using paired sample t-test. Results of paired samples t-test between the average knowledge about the young women aware of before treatment 15.2. The average knowledge about the teenage daughter women breast self examination after treatment of 19.9 with a value of 25.192 t and there is the effect of health education on the knowledge of young girls about women breast self examination views of pvalue 0.001 (p <0.05). With this study, there terujinya influence of health education on the knowledge of the young women breast self examination. Keywords : Health Education, Knowledge, Women breast self examination Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 01, Juni 2015 105

PENDAHULUAN Masa remaja disebut juga sebagai masa-penghubung atau masa peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Masa remaja berkisar antara umur 13 sampai 19 tahun ( Kartono, K. 2007:148-149). Pada masa remaja berlangsung proses perubahan fisik maupun biologis yang dalam perkembangan selanjutnya berada dibawah kontrol hormon-hormon khusus. Pada wanita, hormon- hormon ini bertanggung jawab atas permulaan proses ovulasi, menstruasi dan pertumbuhan payudara. Pada masa remaja harus memperhatikan perubahan yang ada pada dirinya sendiri, seperti pada payudara dan kesehatan lainnya(http://www.askep-askep.cz.cc). Para remaja putri sering mengalami nyeri payudara disertai benjolan kecil saat perabaan ketika menjelang menstruasi. Nyeri payudara yang dialami diakibatkan meningkatnya hormon estrogen. Nyeri dan benjolan tersebut akan menghilang setelah selesai menstruasi. Apabila nyeri dan benjolan tersebut tidak menghilang setelah selesai menstruasi maka perlu diwaspadai karena Fibro Adenoma Mammae atau tumor jinak sering terjadi pada kalangan remaja. Fibro Adenoma Mammae merupakan tumor jinak, tetapi besar kemungkinan menjadi ganas kira-kira 3%. Tipe keganasan yang sering terjadi adalah Karsinoma Mammae atau kanker payudara(http://www.scribd.com). Kanker merupakan salah satu penyakit penyebab kematian penduduk di dunia. Sedangkan kanker payudara merupakan jenis kanker yang dapat menyebabkan kematian wanita setelah kanker servik. WHO dan Bank Dunia, 2005 memperkirakan setiap tahun, 12 juta orang di seluruh dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia. Jika tidak dikendalikan, diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun 2030. Ironisnya, kejadian ini akan terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang (International Union Against Cancer /UICC, 2009). Di Indonesia sendiri, menurut data Kementrian Kesehatan, kasus kanker payudara pada tahun 2011 masih tetap sebanyak 8.227 kasus (16.85%). (http://www.antaranews.com). Untuk pencegahan kanker payudara pada remaja putri perlu dilakukan tindakan pemeriksaan payudara sendiri. Pemeriksaan payudara sendiri adalah salah satu cara dalam pencegahan kanker payudara secara dini. Saat ini masih banyak perempuan yang belum melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara teratur tiap bulannya. Karena kurangya informasi dan pengetahuan 106 Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 01, Juni 2015

remaja tentang pemeriksaan payudara sendiri, sehingga remaja tidak dapat mendeteksi secara dini adanya kanker payudara. (http;//eprints.undip.ac.id/1302). Untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri, maka perlu diberi penyuluhan kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri. Seorang remaja yang memiliki pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) cenderung akan melakukan pemeriksaan ini untuk dirinya sendiri, dibandingkan dengan mereka yang sama sekali tidak mengetahui tentang pemeriksaan payudara sendiri. Sehingga kadang mereka tidak menyadari telah terkena gejala awal dari kanker payudara. Berdasarkan data pra survei berupa wawancara yang dilakukan oleh peneliti dari 20 remaja putri di Desa Sabrang Delanggu tentang pemeriksaan payudara sendiri terdapat 18 remaja putri yang belum mengetahui cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Oleh sebab itu penulis berminat untuk malakukan penelitian tentang pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). TINJAUAN PUSTAKA Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) 1. Pengertian Sadari merupakan pemeriksaan payudara sendiri secara manual dengan cara memperhatikan bentuk payudara dari depan sisi kanan dan kiri dan melihat adakah benjolan, perubahan warna kulit, puting bersisik, dan mengeluarkan cairan (Kurnia,I. 2010 ) 2. Tujuan Tujuan adalah untuk membantu wanita dalam melakukan deteksi dini adanya kelainan pada payudara. 3. Cara melakukan sadari Pemeriksaan payudara dapat dilakukan dengan melihat perubahan di hadapan cermin dan melihat perubahan bentuk payudara dengan cara berbaring. a. Melihat perubahan di hadapan cermin. Lihat pada cermin, bentuk dan keseimbangan bentuk payudara (simetris atau tidak). 1) Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara, perubahan puting susu, serta kulit payudara di depan kaca. Sambil berdiri tegak depan cermin, posisi kedua lengan lurus ke bawah disamping badan. Periksa payudara dengan tangan diangkat di atas kepala. Dengan maksud untuk melihat retraksi kulit atau perlekatan tumor terhadap otot atau fascia dibawahnya. 2) Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan disamping kanan Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 01, Juni 2015 107

dan kiri. Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada payudara. Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak pinggang/ tangan menekan pinggul dimaksudkan untuk menegangkan otot di daerah axilla. b. Melihat perubahan bentuk payudara dengan berbaring. 1) Dimulai dari payudara kanan. Baring menghadap ke kiri dengan membengkokkan kedua lutut Anda. Letakkan bantal atau handuk mandi yang telah dilipat di bawah bahu sebelah kanan untuk menaikan bagian yang akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan kanan Anda di bawah kepala. Gunakan tangan kiri Anda untuk memeriksa payudara kanan.gunakan telapak jari-jari Anda untuk memeriksa sembarang benjolan atau penebalan. Periksa payudara Anda dengan menggunakan Vertical Strip dan Circular. 2) Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari tulang selangka di bagian atas ke bra-line di bagian bawah, dan garis tengah antara kedua payudara ke garis tengah bagian ketiak Anda. Gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak. Kemudian putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan Anda perlahanlahan ke bawah bra line dengan putaran ringan dan tekan kuat di setiap tempat. Di bagian bawah bra line, bergerak kurang lebih 2 cm kekiri dan terus ke arah atas menuju tulang selangka dengan memutar dan menekan. Bergeraklah ke atas dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian yang ditunjuk. 3) Berawal dari bagian atas payudara Anda, buat putaran yang besar. Bergeraklah sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan yang luar biasa. Buatlah sekurangkurangnya tiga putaran kecil sampai ke puting payudara. Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali dengan tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa periksa bagian bawah areola mammae. 4) Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara Anda untuk melihat adanya cairan abnormal dari puting payudara. 108 Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 01, Juni 2015

5) Letakkan tangan kanan Anda ke samping dan rasakan ketiak Anda dengan teliti, apakah teraba benjolan abnormal atau tidak 4. Gejala yang Harus Diamati Gejala yang harus diamati pada umumnya ada 3 hal yaitu, adanya benjolan, adanya perubahan warna kulit payudara, dan adanya kelainan puting susu. Dari benjolan yang dibedakan antara lain ukuran, kecepatan pertambahan besar, konsistensi, lepas dari dasar atau tidak dan lukanya. Dari kulit secara gampang dapat dibedakan yaitu adanya perubahan sisik, memerah dan bengkak. Perubahan puting susu yang dilihat seperti keluarnya cairan, bentuk puting susu masuk kedalam seperti lekukan pada jeruk. pada waktu sebelumnya, karena pada masa pertengahan siklus haid sampai menjelang haid, payudara biasanya membengkak akibat pengaruh kelenjar susu oleh hormon estrogen dan progesteron, sehingga pemeriksaan akan lebih sulit dilakuakn secara akurat(saryono & roischa,2008:38). Untuk wanita yang sudah mengalami menopouse boleh dilakukan kapan saja, asal rutin setiap bulan akan lebih baik jika disiapkan buku cacatan kecil untuk mencacat hasil pemeriksaan (http://pikremaja-yasema.blogspot.com) METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan rancangan quasi eksperimen dengan jenis one group pre-test and post-test design Variabel dependent pengetahuan remaja putri tentang sadari. Variabel independen dalam penelitian ini adalah penyuluhan kesehatan 5. Waktu melakukan sadari Waktu yang paling tepat untuk melakukan sadari sebaiknya dilakukan sebulan satu kali, yaitu seminggu setelah menstruasi. Karena pada saat itu payudara dalam keadaan lunak dan longgar sehingga memudahkan perabaan. Jangan melakukan Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri di Desa Musuk, Kec Musuk Kab Boyolali 2012 sebanyak 112 orang. Sampel Dari 112 orang x 30 % didapat 34 orang, tetapi sampel yang diambil sebanyak 35orang. Sample adalah remaja Desa Musuk, Kec Musuk Kab Boyolali Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu systematic random sampling. Alat yang digunakan untuk Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 01, Juni 2015 109

melakukan pendidikan kesehatan yaitu: Kuesioner, job sheet, LCD,laptop,materi tentang pemeriksaan payudara sendiri dalam bentuk power point. Analisa yang untuk menguji hubungan penyuluhan terhadap pengetahuan remaja tentang sadari dengan menggunakan uji kendall- Tau (t). Dengan taraf signifikan 5%. HASIL PENELITIAN 1. Pengetahuan tentang SADARI sebelum Mendapat Penyuluhan Kesehatan Hasil scoring pengetahuan remaja putrid melalui penyebaran kuesioner sebelum mendapat penyuluhan kesehatan adalah seperti pada tabel 1 sebagai berikut: Table 1. Skoring pengetahuan SADARI sebelum penyuluhan kesehatan Scoring Jumlah Pengetahuan F % Mean 10 1 2.9% 13 1 2.9% 14 4 11.4% 15 12 34.2% 15.2 16 15 42.9% 17 2 5.7% Dari tabel 1 terlihat bahwa jumlah persentasi pada 35 responden, dengan jumlah terendah 2.9% terdapat 1 responden yang jumlah skoringnya 10 point dan 1 responden dengan jumlah skoring 13 point dari 20 pertanyaan, sedangkan jumlah persentasi tertinggi dengan jumlah 42.9 % terdapat 15 responden dengan jumlah skoring 16 point. Rata-rata skor SADARI sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan pada remaja adalah 15.2. 2. Pengetahuan tentang SADARI setelah Mendapat Penyuluhan Kesehatan Table 2. Pengetahuan SADARI setelah Mendapat Penyuluhan Kesehatan Scoring Jumlah Mean Pengetahuan F % 19 5 14.3% 19.9 20 30 85.7% Jumlah 35 100% Berdasarkan pada tabel 2 terlihat bahwa nilai scoring untuk pengetahuan SADARI setelah mendapat penyuluhan kesehatan mengalami peningkatan secara signifikan dari 35 responden yang mendapatkan 19 point terdapat 5 responden dengan persentasi 14.3%, 20 point terdapat 30 responden dengan persentasi 85.7%. Nilai rata-rata (mean) 19.9. 3. Pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan Tabel 3. Pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan remaja putri Scoring Jumlah pvalu Pengetahua f F % e n Baik 19 54.2% 25.1 Cukup 15 42.9% 0.001 92 Kurang 1 2.9% Jumlah 35 100% Dari tabel 3 terlihat bahwa penyuluhan kesehatan mempengaruhi 110 Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 01, Juni 2015

pengetahuan remaja putri dengan hasil pengetahuan baik sebanyak 19 responden dengan persentase 54.2%, pengetahuan kurang hanya 1 responden dengan persentase sebesar 2.9%. Hasil t-test didapatkan hasil nilai t 25,192 dan p-value 0.001 atau p-value<0.05, dengan tingkat kepercayaan 95 %. Dari hasil tersebut dapat dijelaskan Pengetahuan setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan terjadi peningkatan, (dimana analisis dilakukan pre post, sehingga hasilnya negative artinya pre lebih kecil dari pada post). Jadi Ho ditolak H i diterima, artinya ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan remaja putri tentang sadari remaja putri di Desa Musuk, Kec Musuk Kab Boyolali. PEMBAHASAN 1. Pengetahuan sebelum penyuluhan kesehatan Dari hasil pengetahuan remaja putri sebelum mendapat penyuluhan terlihat bahwa jumlah persentasi terendah 2.9% dengan jumlah scoring 10 point dan 13 point masing-masing 1 responden, sedangkan jumlah persentasi tertinggi 42.9% dengan jumlah scoring pengetahuan 16 point dari 20 kriteria yang sudah ditentukan. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan remaja dalam tahap kurang. Hal tersebut dikarenakan beberapa factor diantaranya factor lingkungan, informasi, pengalaman, social ekonomi, budaya dan tingkat pendidikan. Dalam penelitian pada remaja factor yang mempengaruhi adalah informasi dan pengalaman, semakin banyak informasi dan pengalaman yang didapat oleh remaja akan meningkatkan pengetahuan remaja untuk menambah pengetahuannya tentang sesuatau yang bersifat formal (Notoatmodjo, S. 2010). 2. Pengetahuan setelah penyuluhan kesehatan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan remaja putri setelah mendapat penyuluhan mengalami peningkatan secara signifikan dari nilai rata-rata 15.2 menjadi 19.9. jumlah scoring pengetahuan terendah 19 point sebanyak 5 responden dengan persentasi 14.3%, sedangkan scoring tertinggi 20 point sebanyak 30 responden dengan persentasi 85.7%. Pengetahuan remaja mengalami perubahan karena didukung beberapa hal diantaranya peneliti menggunakan alat bantu seperti leaflet, ceklist, LCD, laptop, dan materi yang disampaikan lewat lisan. Hal ini sesuai pernyataan dari (Notoatmojo, S. 2005), bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil dari dan ini terjadi setelah orang melakukan pengideraan terhadap obyek tertentu. Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 01, Juni 2015 111

Termasuk kedalam tingkat ini adalah mengingat kembali suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. 3. Pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan remaja putri Hasil penelitian menggunakan sampel berpasangan yang sudah diolah dengan menggunakan program R.2.9.0 dan program SPSS 16.0 diperoleh bahwa setelah dilakukan penyuluhan kesehatan dari 35 responden tidak ada yang nilai skornya menurun. Dari 35 responden terdapat 1 responden yang masih berpengetahuan kurang. Hasil uji statistic nilai p-value 0.001<0.05, sehingga Ho ditolak H I diterima, artinya ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan remaja tentang SADARI remaja putri di Desa Musuk, Kec Musuk Kab Boyolali. Penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan pada remaja tentang pemeriksaan payudara sendiri. Sejalan dengan hasil penelitian isma kurnia (2010), dengan judul hubungan pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri (sadari) dengan pelaksanaan sadari pada remaja putri di SMAN I Sumberlawang. Bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan pelaksanaan sadari secara statistic dengan nilai p value 0,001 < 0,05. Semakin baik nilai pengetahuan siswi tentang sadari maka semakin baik pula pelaksanaan sadari. Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga remaja tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsipprinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bias dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan (http://id.shvoong.com). Dari teori diatas sesuai dengan penelitian marityani (2008), dengan judul Hubungan Pengetahuan dan Sikap tentang Sadari dengan Perilaku Sadari pada Anggota APSARI ( Akseptor Satuhu Lestari) di RW VII Kel. Warungboto Kec. Umbulrejo di Yogyakarta tahun 2008. Bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan perilaku sadari secara statistic dengan nilai p value 0,001 < 0,05. Semakin tinggi pengetahuan sesorang semakin tinggi pula perilaku sehat dan begitu juga sebaliknya. Adanya 112 Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 01, Juni 2015

pengaruh pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan bahwa pengetahuan remaja dapat dibentuk jika mereka diberikan pengetahuan kesehatan. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan tujuan dalam penelitian ini, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Rata-rata pengetahuan remaja putrid tentang sadari sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan pada 35 responden sebesar 15.2 2. Rata-rata pengetahuan remaja putrid tentang sadari setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada 35 responden sebesar 19.9 3. Terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan tentang sadari terhadap pengetahuan remaja putri tentang sadari. Dimana hasil t 25.192 dan p- value 0.001< 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini ada pengaruh antara penyuluhan kesehatan SADARI terhadap pengetahuan remaja putri di remaja putri di Desa Musuk, Kec Musuk Kab Boyolali Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang diperoleh maka saran dalam penelitian ini adalah: 1. Remaja putri Diharapkan para remaja putri yang menjadi responden bias meningkatkan pengetahuannya tentang pemeriksaan payudara sendiri. Peningkatan pengetahuan remaja putrid tentang pemeriksaan payudara sendiri bias melalui beberapa cara yaitu: 1) tenaga kesehatan, 2) baca majalah, 3) leaflet, 4) radio, 5) TV, 6) Koran. 2. Tenaga Kesehatan Penyuluhan kesehatan dan Pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) agar dapat memberikan konseling dan informasi pelayanan yang baik kepada masyarakat terutama pada remaja putrid bahwa pemeriksaan payudara sendiri adalah deteksi dini untuk mengetahui kanker payudara. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rikena Cipta: Jakarta. Azwar, azrul. 2005. Upaya Menyelamatkan Hidup Ibu. http//www. Depkes. Go. Id. Diakses tanggal 25 Mei 2010. Azwar, S. 2003. Sikap manusia teori dan pengukurannya. Pustaka pelajar: Yogyakarta. Green, Lawrence, dkk. 2000. Perencanaan Pendidikan Kesehatan Sebuah Pendekatan Diagnostik. Jakarta. Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 01, Juni 2015 113

Meylani, Niken, S.Si.T., dkk. 2009. Metodologi Penelitian. Citramaya: Yogyakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta: Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta: Jakarta. Prawirohardjo, S. 2002. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka: Jakarta. Prawirohardjo, S. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka: Jakarta. Prawirohardjo, S. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka: Jakarta. Sastroasmoro, S. 1995. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Binarupa Aksara: Jakarta Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif DAN R&D. Alfabeta: Bandung. 114 Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 01, Juni 2015