BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara memiliki beberapa Kesultanan pada masanya, yang

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK KAJIAN AKULTURATIF INTERIOR ISTANA MAIMUN DI MEDAN-SUMATERA UTARA (Periode Sultan Makmun Alrasyid Perkasa Alamsyah, )

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa-bangsa asing yang datang ke Indonesia.

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli

Jalan-jalan ke Istana Maimoon Medan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh situasi politik di wilayah kerajaan-kerajaan yang didatangi (I G.N. Anom,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan arsitektur di Eropa sedikit banyak memberikan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Maamun Al-Rasyid Perkasa Alamsjah IX yang menjadi Sultan ketika itu. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dapat dilihat terus mengalami perkembangan kearah yang lebih

1.Sejarah Berdiri Istana Maimun, terkadang disebut juga Istana Putri Hijau, merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini didominasi warna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan kota medan tidak dapat dilepaskan dari perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

, 2015 KOMPLEKS MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA DALAM SITUS MASYARAKAT KOTA CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumatera Utara adalah salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang

INKULTURASI BUDAYA : STUDI TENTANG PENERAPAN POLA HIAS PADA INTERIOR MESJID AZIZI DI TANJUNG PURA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias

JENIS-JENIS KALIGRAFI, MOTIF MOTIF ORNMEN, ORNAMEN MELAYU, ORNMEN ARAB, (LAMPIRAN) DENA LOKASI, PETA, GAMBAR MASJID,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kewajiban umat Islam untuk melaksanakan shalat, rukun kedua dari agama

BAB I PENDAHULUAN. maju, salah satunya adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa daerah. Masyarakatnya terdiri dari atas beberapa suku seperti, Batak Toba,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebudayaan merupakan suatu pola hidup yang kompleks, namun menjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam bahasa Batak disebut dengan istilah gorga. Kekayaan ragam hias

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara dengan ibu kotanya Medan. Sumatera Utara terdiri dari 33. dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di Sumatera Utara:

BAB I PENDAHULUAN. tradisional, dengan karakter dan gaya seni masing-masing. kepentingan dan fungsi-fungsi dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. bayang-bayang kekuasaan Kesultanan Melayu Deli. Kesultanan Melayu Deli

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya

BAB 1 START FROM HERE. A river runs through it yang artinya sebuah sungai mengalir melewati,

PENGOLAHAN MOTIF DARI ORNAMEN MELAYU BUNGA CENGKIH DAN BUNGA MANGGIS

BAB I PENDAHULUAN Alasan Pemilihan Judul. Kebudayaan daerah merupakan aset yang cukup penting bagi pengembangan

TARI SERAMPANG DUA BELAS WARISAN ASLI BUDAYA MELAYU SEBAGAI SALAH SATU ATRAKSI WISATA DI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan

BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mencapai sasaran yang diinginkan penulis memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan

BAB II FIRST IMPRESSION. perancang melakukan survey lokasi ke Istana Maimun, kesan pertama ketika perancang

Elemen Fisik Masjid Baiturrahman Banda Aceh sebagai Pembentuk Karakter Visual Bangunan

BAB I PENDAHULUAN. yang popular ialah buku Indonesische siermotieven yang disusun oleh Van Der

Tabel 4.2. Kesesuaianan Penerapan Langgam Arsitektur Palladian Pada Istana Kepresidenan Bogor.

BAB II LANDASAN TEORITIS...

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Syafrida Eliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. begitu juga dengan rakyatnya. Pengaruh dari pemerintah kolonial Belanda masih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

bagi proses penciptaan suatu hasil karya seni.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya terdiri dari suku yang berbeda-beda, dan hal itu menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan jarak. Hal itu berkaitan dengan pola persebaran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. terbentuklah Kabupaten Natuna dengan kota Ranai sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilestarikan agar tidak hilang. Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan tercermin

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Medan Provinsi Sumatera Utara

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. Seluruh kebudayaan yang ada di bumi ini memiliki keunikan masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (1947), wujud kebudayaan ada tiga macam: 1)

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan salah satu kain khas yang berasal dari Indonesia. Kesenian batik

BAB I PENDAHULUAN. daerah atau suku- suku yang telah membudaya berabad- abad. Berbagai ragam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lampau dimana kawasan Sumatera Utara masuk dalam wilayah Sumatera Timur

2015 ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA

Ciri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal

BAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu benda pakai yang memiliki nilai seni tinggi dalam seni rupa ialah

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki arti penting dalam bidang pertanian karena letaknya yang strategis.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kreasi yang mempunyai arti tersendiri, yang kadang-kadang dihubungkan dengan

Ragam Hias Tenun Ikat Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. Moses, 2014 Keraton Ismahayana Landak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Adat merupakan ciri khas bangunan suatu etnik di suatu wilayah

Karakter Visual Bangunan Stasiun Kereta Api Tanjung Priok

Menata Pola Ragam Hias Tekstil

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia mengenal adanya keramik sudah sejak dahulu.

BAB I PENDAHULUAN. Cina merupakan salah satu Negara yang memiliki beragam budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kota Medan merupakan ibu kota provinsi Sumatera Utara, hal ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumatera Utara memiliki beberapa Kesultanan pada masanya, yang meliputi Kesultanan Langkat, Kesultanan Deli, Kesultanan Serdang, dan Kesultanan Asahan, salah satu kesultanan yang masih memiliki bukti-bukti peninggalan bangunannya yaitu Kesultanan Deli Medan atau disebut juga Istana Maimoon. Pada bangunan Istana Kesultanan Deli Medan memiliki berbagai motif hiasan yang diterapkan pada sebagian atau seluruh permukaan bangunan tersebut, juga dihiasi pada permukaan luar dan bagian dalam bangunan antara lain, dinding dalam bangunan hingga plafon atau atap bangunan. Pada umumnya, masyarakat memandang seni ragam hias rumah adat maupun bangunan-bangunan istana hanya sekedar motif-motif yang menghiasi bangunan itu saja. Sementara nyatanya seni ragam hias itu memiliki banyak arti yang berpengaruh pada rumah adat maupun bangunan-bangunan istana. Banyak orang beranggapan, Istana Kesultanan Deli Medan dihiasi dengan hiasan atau ragam hias Melayu. Kenyataannya dari hasil observasi awal penulis, gaya ragam hias plafon Istana Kesultanan Deli Medan telah mengadopsi gaya ragam hias lain seperti gaya Arab (Timur Tengah), Spanyol, India dan Italia. Ternyata ragam hias Melayu terbuka dengan budaya asing, karena telah mengadopsi budaya dari beberapa negara lain. 1

2 Dari studi budaya dan gaya ornamen di luar Melayu seperti gaya Arab atau Timur Tengah, gaya India dan gaya Eropa seperti Spanyol dan Italia. Kenyataannya apa yang sudah diterapkan pada plafon Istana Kesultanan Deli Medan penuh dengan perpaduan gaya beragam bangsa tersebut. Sementara halnya tidak semua ragam hias yang diterapkan harus sama dengan tampilan depan yang terlihat jelas dari bangunan istana itu sendiri. Ada banyak gaya ragam hias dari luar negara yang berpengaruh dan diterapkan pada bangunan-bangunan bersejarah di Indonesia. Seperti di Eropa, bangunan istana yang banyak menerapkan gambar atau hiasan pada plafon yang menjadi bagian terpenting atau center point kemegahan serta keindahan sebagaimana harusnya pada bangunan istana. Ada banyak ragam hias yang diterapkan pada plafon di dalam bangunan Istana Kesutanan Deli Medan bermula dari ruang tamu, ruang induk, ruang tengah (diantara balairung juga ruang makan) dan ruang lainnya. Akan tetapi tidak juga diterapkan pada plafon di ruangan bagian belakang dan luar ruang istana, seperti pada plafon sekeliling teras istana, dimana seharusnya setiap bangunan istana yang bersejarah penuh dengan kesan yang memiliki keindahan visual dan megah, sebab itulah yang membedakan dari bangunan-bangunan masa sekarang (khususnya pada istana). Penerapan ragam hias banyak macamnya ada yang berbentuk vertikal, horizontal dan ada yang mengikuti pola ruang bangunan yang menghiasi plafon

3 istana sehingga menimbulkan kesan yang indah serta kombinasi ragam hias dengan gaya Arab, India, dan Eropa. Dari hasil observasi lapangan yang telah dilakukan peneliti, ragam hias plafon Istana Kesultanan Deli Medan memiliki bermacam gaya ornamen (ragam hias) tidak hanya Melayu saja, melainkan juga banyak diterapkan dari gaya Islam dan Eropa. Dari keunikan gaya ragam hias plafon Istana Kesultanan Deli tersebut, penulis ingin meneliti latar belakang masuknya budaya asing ke dalam budaya Melayu dalam ragam hias plafon tersebut, maka peneliti bermaksud meneliti dan menjawab masalah ini dengan judul Analisis Visualisasi Gaya Ragam Hias Plafon Istana Kesultanan Deli Medan. Peneliti mencoba mengungkapkan gaya ragam hias yang diterapkan pada plafon bangunan tersebut. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut : 1. Ragam hias yang diterapkan pada plafon Istana Kesultanan Deli Medan memiliki berbagai macam jenis motif. 2. Jenis ragam hias Istana Kesultanan Deli yang khas Melayu sudah dipengaruhi motif seperti Timur Tengah, India dan Eropa. 3. Banyak orang beranggapan bahwa ragam hias Kesultanan Deli Medan adalah gaya Melayu.

4 4. Tidak jelas kapan motif-motif ragam hias budaya luar tersebut mempengaruhi gaya ragam hias Melayu. 5. Tidak diterapkan juga ragam hias plafon pada ruang luar (sekeliling teras) Istana Kesultanan Deli Medan. C. Pembatasan Masalah Dari beberapa identifikasi masalah di atas penulis membuat batasan atau fokus masalah hanya pada masalah gaya ragam hias yang diterapkan pada plafon Istana Kesultanan Deli Medan. Batasan masalah ini untuk menghindari agar penelitian jangan sampai melebar. D. Rumusan Masalah Untuk lebih memfokuskan dan memusatkan masalah dalam penelitian maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Gaya ragam hias apa sajakah yang diterapkan pada plafon Istana Kesultanan Deli Medan? 2. Jenis-jenis bentuk ragam hias apa saja yang diterapkan pada plafon Istana Kesultanan Deli Medan? E. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut:

5 1. Untuk mengetahui gaya ragam hias apa saja yang diterapkan pada plafon Istana Kesultanan Deli Medan. 2. Untuk mengetahui jenis-jenis bentuk ragam hias plafon apa saja yang diterapkan pada plafon Istana Kesultanan Deli Medan. F. Manfaat Penelitian Manfaat peneliti dibagi menjadi dua bagian, pertama manfaat secara teoritis dan kedua manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai bahan tambahan literatur untuk lembaga-lembaga pendidikan dan lembaga budaya Melayu. b. Sebagai bahan referensi untuk mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum. c. Sebagai penambah literatur dalam ilmu seni rupa. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai bahan masukan untuk Dinas Pariwisata Sumatera Utara - Kota Medan, agar senantiasa berbagi ilmu pengetahuan seni rupa, khususnya dari salah satu warisan bangunan bersejarah di Kota Medan. b. Sebagai pengetahuan tentang visualisai gaya ragam hias plafon Istana Maimun kepada masyarakat kota medan pada umumnya.