BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perubahan gaya hidup serta kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. senyawa xanthone sebagai antioksidan, antiproliferativ, dan antimikrobial yang

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

BISNIS TELOR ASIN DAN KEUNTUNGANYA. Disusun oleh: Sandwi Devi Andri S1 teknik informatika 2F

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

TELUR ASIN PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Ketersediaan telur yang tidak mengenal musim, keunggulan gizi dari telur dan

BAB I PENDAHULUAN. Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa

I. PENDAHULUAN. peternakan mempunyai kontribusi yang sangat penting bagi pemenuhan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi lengkap yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan

Disusun Oleh: RURIYAWATI LISTYORINI A

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

PENGARUH LAMA PEMERAMAN TELUR ASIN TERHADAP TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (kutikula), membran kulit telur, kantung udara, chalaza, putih telur (albumen),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan dan perkembangan manusia. Telur merupakan bahan pangan asal hewan yang

PEMBUATAN TELUR ASIN RASA BAWANG SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN NILAI JUAL TELUR BEBEK Oleh : Dr. Das Salirawati, M.Si

I. PENDAHULUAN. unggas yang lain. Itik mampu mempertahankan produksi telur lebih lama

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

BAB I PENDAHULUAN. yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan pangan semakin meningkat dengan bertambahnya. jumlah penduduk. Berbagai jenis pangan diproduksi dengan meningkatkan

PENDAHULUAN. sumber protein hewani selain daging. Telur tidak hanya dijual dalam keadaan. sekarang banyak olahan telur yang menggunakan telur puyuh.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS TELUR ASIN DENGAN TEKNOLOGI PROSES PENYANGRAIAN DI KORONG BARI KANAGARIAN SICINCIN KABUPATEN PADANG PARIAMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kandungan gizi telur pada umumnya terdiri atas: air, protein, lemak, karbohidrat,

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan gizi pada ikan adalah protein, lemak, vitamin-vitamin, mineral,

I. PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain

TINJAUAN PUSTAKA. gizi yang lengkap bagi pertumbuhan makhluk hidup baru. Menurut Whitaker and

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. dibudidayakan di air tawar dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang

EFEK PEMBERIAN AIR PERASAN WORTEL (Daucus carota L) UNTUK MEMPERTAHANKAN KADAR VITAMIN A DALAM PENGASINAN TELUR SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELUANG BISNIS TELOR ASIN ASLI BREBES

UJI ORGANOLEPTIK DAN MIKROBIOLOGI TELUR ASIN MENGGUNAKAN PERENDAMAN LUMPUR SAWAH NASKAH PUBLIKASI

4 Telur biasanya juga mengandung semua vitamin yang sangat dibutuhkan kecuali vitamin C. Vitamin larut lemak (A, D, E, dan K), vitamin yang larut air

I. PENDAHULUAN. dengan nilai gizi yang tinggi dan disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ACARA III PEMBUATAN PRODUK DAN UJI KUALITAS PRODUK TELUR A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Telur merupakan salah satu dari beberapa produk yang di

Kualitas Telur Ayam Ras yang Mendapat Pelapisan Bubur Kulit Manggis dan Disimpan pada Suhu Ruang

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal, contohnya adalah tanaman Muntingia calabura L atau talok.

I. PENDAHULUAN. Telur merupakan sumber protein hewani yang baik, murah dan mudah

I. PENDAHULUAN. dengan susunan asam amino lengkap. Secara umum telur ayam ras merupakan

BAB I PENDAHULUAN. susunan asam-asam amino yang lengkap (Fitri, 2007). Produksi telur yang tinggi

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi menyebabkan

I. PENDAHULUAN. kelezatannya (Anonim a, 2006). Manggis menyimpan berbagai manfaat yang luar

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

MAKALAH MULOK (Kimia Terapan) Home Industri PEMBUATAN TELUR ASIN

I. PENDAHULUAN. tidak ada sama sekali. Saat produksi ikan melimpah, belum seluruhnya

BAB I PENDAHULUAN. perikanan yang sangat besar. Oleh karena itu sangat disayangkan bila. sumber protein hewani, tingkat konsumsi akan ikan yang tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

KOMPOSISI DAN MIKROBA TELUR

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

BAB I PENDAHULUAN. makanan sangat terbatas dan mudah rusak (perishable). Dengan pengawetan,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber protein, asam lemak, mineral dan vitamin. Telur juga

Penggunaan Ekstrak Kulit Manggis Hasil Ekstraksi Alkohol Untuk Pengawetan Telur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. susunan asam amino esensial yang lengkap sehingga dijadikan standar untuk

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)

BAB I PENDAHULUAN. pangan adalah mencegah atau mengendalikan pembusukan, dimana. tidak semua masyarakat melakukan proses pengawetan dengan baik dan

STRUKTUR, KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI TELUR

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan, seperti bagian biji yang dibuang begitu saja.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kulit telur, bagian cairan bening dan bagian cairan yang berwarna kuning (Rasyaf,

I. PENDAHULUAN. Tananam manggis (Garcinia Mangostana L) merupakan salah satu buah asli

BISNIS TELOR ASIN KHAS BREBES

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai: (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2)

I. TINJAUAN PUSTAKA. memiliki karakteristik ekonomis dengan ciri khas yaitu pertumbuhan yang cepat, konversi

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mutu Telur Asin Desa Kelayu Selong Lombok Timur yang Dibungkus dalam Abu Gosok Dan Tanah Liat

Pengaruh Teknik Inkubasi Pada Pembuatan Telur Asin Terhadap Sifat Kimia dan Organoleptiknya

PENDAHULUAN. banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah. kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.

BAB I PENDAHULUAN. yang aman dan beberapa spesies digunakan sebagai terapi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Zat gizi dalam makanan yang telah dikenal adalah karbohidrat, lemak,

BAB I PENDAHULUAN. Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yan memiliki rasa

I. PENDAHULUAN. Mie merupakan salah satu bahan pangan yang bernilai ekonomis tinggi. Mie

I. PENDAHULUAN. populer di dunia, berasal dari Asia Tenggara, serta menjadi tanaman buah yang

Pendahuluan, Telur Cair, Telur Asin

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

BAB I PENDAHULUAN. komposisi senyawanya terdiri dari 40% protein, 18% lemak, dan 17%

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, mulai dari teh, kopi, karet, kakao, kelapa, rempah-rempah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya di era modern ini banyak hasil pengolahan ikan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis unggas, seperti ayam, bebek, burung puyuh dan angsa. Telur merupakan bahan makanan yang sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Telur sebagai sumber protein mempunyai banyak keunggulan antara lain, kandungan asam amino paling lengkap dibandingkan bahan makanan lain seperti ikan, daging, ayam, tahu, tempe, dan lain-lain. Telur mempunyai citarasa yang enak sehingga digemari oleh banyak orang. Telur juga berfungsi dalam aneka ragam pengolahan bahan makanan. Selain itu, telur termasuk bahan makanan sumber protein yang relatif murah dan mudah ditemukan. Hampir semua orang membutuhkan telur (Mietha, 2008) Telur yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia umumnya adalah telur ayam, telur puyuh, dan telur itik. Bobot dan ukuran telur itik rata-rata lebih besar dari telur ayam, namun karena baunya yang amis, telur itik jarang dikonsumsi jika dibandingkan dengan telur ayam. Sebagai usaha untuk mengurangi bau amis tersebut maka telur itik diolah menjadi telur asin, hal ini memungkinkan karena telur itik memiliki pori-pori telur yang besar. Pori-pori ini menguntungkan saat proses pengasinan karena garam bisa lebih terabsorbsi kedalam telur bila dibandingkan dengan telur lainnya (Marssy, 2007). 1

2 Harga telur di Indonesia relatif murah. Kondisi tersebut cukup kuat untuk dijadikan alasan mengapa telur sangat digemari oleh masyarakat untuk dijadikan sebagai pengganti protein yang murah. Kebutuhan gizi terutama protein dalam kehidupan masyarakat memegang peranan penting bagi tercapainya status kesehatan yang memadai. Untuk mencapai hal tersebut telur merupakan salah satu produk pilihan yang cukup murah dan mudah didapat dan selalu tersedia setiap saat tanpa mengenal musim (Medhy, 2008). Untuk mempertahankan mutu telur biasanya dilakukan dengan cara pengawetan. Pengawetan telur menurut koswara (1991) pada prinsipnya adalah mencegah penguapan air dan terlepasnya gas-gas dari dalam isi telur serta mencegah masuk dan tumbuhnya mikroba dalam telur selama mungkin. Sebelum melakukan pengawetan yang perlu diperhatikan adalah kebersihan kulit telur. Pembersihan kulit telur dapat dilakukan dengan cara merendam telur dalam air bersih, dapat diberi sedikit detergen kemudian dicuci hingga kotoran yang menempel hilang, atau dengan mencuci telur dengan air hangat-hangat kuku yang mengalir. Setelah kulit telur bersih dapat dilakukan pengawetan telur. Salah satu cara pengawetan telur yaitu membuat telur asin. Telur asin adalah telur yang diolah dalam keadaan utuh, dimana kandungan garam dapat menghambat perkembangan mikroorganisme dan sekaligus memberikan aroma khas, sehingga telur dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama (Wasito dan Rohaeni 1994). Menurut Widjaja (2003) bahwa telur asin merupakan telur segar yang diawetkan dengan menggunakan garam. Selain baunya yang amis, telur itik juga mempunyai pori-pori yang besar,

3 sehingga sangat baik untuk diolah menjadi telur asin (Astawan, 2006). Murtidjo (1988) mengemukakan bahwa telur itik yang diasinkan mengandung keuntungan seperti: a) nilai gizi telur dapat dipertahankan dalam waktu yang relatif lama, b) nilai ekonomis telur dapat ditingkatkan, c) memenuhi selera konsumen telur itik dan, d) merupakan alternatif pamasaran disamping telur segar. Metode pengasinan yang dilakukan sampai sekarang adalah perendaman didalam larutan garam atau pembalutan dengan adonan garam dan bubuk batu bata atau adonan garam dan abu gosok. Waktu yang dibutuhkan untuk perendaman ataupun pembalutan kurang lebih 14 hari. Hasil yang didapat dari metode tersebut dipengaruhi oleh kadar NaCl di dalam larutan ataupun adonan. Rasa asin yang terlalu tinggi pada putih telur kurang disukai oleh konsumen. Sebagai pengganti media yang telah umum dilakukan, peneliti ingin mencoba menggunakan kulit buah manggis untuk dimanfaatkan sebagai media pembuatan telur asin. Mengingat kulit buah manggis tersebut memiliki kandungan zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan. Buah manggis (Garcinia mangostana L), merupakan buah yang eksotik karena memiliki warna yang menrik dan kandungan gizi yang tiggi serta rasanya yang manis, karena itu buah manggis memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan (Wijaya, 2004). Kandungan kimia kulit buah manggis adalah xanthon, mangostin, garsinon, flavonoid dan tanin (Iswari, dkk., 2005). Kandungan xanthon tidak ditemukan pada buah-buah lain. Oleh karena itu, manggis diberi julukan queen of fruits atau si ratu buah (Moongkamdi, et al., 2004).

4 Buah manggis terdiri atas bagian kulit buah seberat 70-75%, daging buah 10-15 %, dan biji 15-20 %. Kandungan xanthon tertinggi terdapat dalam kulit buah, yaitu mencapai 107,76 mg/100 gram kulit buah (Iswari, dkk., 2005). Xanthon mempunyai kemampuan sebagai antioksidan, antibakteri, antitumor, dan antikanker. Sifat antioksidan pada buah manggis melebihi vitamin E dan C (Martin, 1980). Melihat banyaknya manfaat kulit buah manggis bagi kesehatan, maka penting untuk dilakukan penelitian mengenai pengaruh penggunaan media kulit buah manggis terhadap kualitas telur asin yang dihasilkan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kualitas telur asin yang dibuat menggunakan media kulit buah manggis dan media batu bata ditinjau dari perubahan beratnya? 2. Bagaimanakah kualitas telur asin yang dibuat menggunakan media kulit buah manggis dan batu bata ditinjau dari diameter kantung udaranya? 3. Bagaimanakah kualitas telur asin yang dibuat menggunakan media kulit buah manggis dan batu bata ditinjau dari warna kuning telurnya?

5 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kualitas telur asin yang dibuat menggunakan media kulit buah manggis ditinjau dari perubahan beratnya. 2. Untuk mengetahui kualitas telur asin yang dibuat menggunakan media kulit buah manggis ditinjau dari diameter kantung udaranya. 3. Untuk mengetahui kualitas telur asin yang dibuat menggunakan media kulit buah manggis ditinjau dari warna kuning telurnya. 4. Memanfaatkan limbah organik yang memiliki kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan sebagai media pembuatan telur asin. 5. Menambah nilai jual telur asin yang dihasilkan. 1.4 Manfaat Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah: 1. Memanfaatkan limbah organik yang memiliki kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan sebagai media pembuatan telur asin. 2. Menambah nilai jual telur asin yang dihasilkan. 1.5 Kerangka Konsep Telur itik merupakan bahan pangan yang mudah rusak sehingga tidak tahan lama tanpa perlakuan. Selama proses penyimpanan, telur akan mengalami penurunan kualitas ditandai dengan adanya beberapa perubahan seperti : (1) isi telur yang semula terbagi dua (kuning dan putih), berubah menjadi cair dan

6 tercampur, (2) timbulnya bau busuk, (3) berbunyi bila diguncang, (4) timbul keretakan/pecah pada kulit luarnya dan (5) bila dimasukkan ke dalam air akan mengapung atau melayang mendekati permukaan air (Suprapti, 2002). Kualitas telur tidak bisa dipertahankan tanpa perlakuan khusus. Di ruang terbuka (suhu kamar), telur segar hanya mempunyai masa simpan yang pendek, yaitu selama 2 minggu. Penyimpanan pada suhu kulkas memiliki tujuan agar masa simpannya lebih lama sehingga masih layak konsumsi. Lama penyimpanan ini akan menentukan kondisi telur. Perubahan kualitas telur dipercepat oleh suhu ruang, dan akhirnya telur mengalami perubahan fisik dan kimia, sehingga penting untuk mendinginkan telur dengan segera. Semakin lama telur disimpan, kualitas dan kesegaran telur semakin merosot (Haryoto, 2010). Kualitas telur ditentukan oleh kualitas bagian dalam (kekentalan putih dan kuning telur, posisi kuning telur dan ada tidaknya noda atau bintik darah pada putih atau kuning telur). Kualitas bagian luar (bentuk dan warna kulit, permukaan telur, keutuhan dan kebersihan kulit telur). Menurut Suprapti (2002), telur akan mengalami perubahan kualitas seiring dengan semakin lamanya waktu penyimpanan. Menurunnya kualitas telur ini terjadi hampir disemua bagian telur. Secara keseluruhan, telur yang mengalami penurunan kualitas mempunyai ciri-ciri berat telur berkurang, specific gravity berkurang & timbulnya bau busuk, apabila telur sudah rusak. Selain secara keseluruhan telur yang menurun kualitasnya dapat dilihat dari ciri-ciri dari masing-masing bagian telur yang mengalami penurunan kualitas yaitu ruang udara (air sac) bertambah lebar, perubahan kuning telur, putih telur dan kulit telur.

7 Kuning telur akan mengalami penurunan volume, kadar fosfor berkurang, kadar ammoniac bertambah dan letak kuning telur bergeser. Pada putih telur, kadar air akan berkurang karena mengalami evaporasi, berkurangnya kemampuan dalam mengikat protein, kadar fosfor bertambah, menjadi lebih encer, terjadi penguapan karbon dioksida dari dalam telur dan kulit telur biasanya timbul titik - titik dan warnanya cenderung berubah. Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari 2 minggu di ruang terbuka. Kerusakan tersebut meliputi kerusakan yang nampak dari luar dan kerusakan yang baru dapat diketahui setelah telur pecah. Kerusakan pertama berupa kerusakan alami (pecah, retak). Kerusakan lain adalah akibat udara dalam isi telur keluar sehingga derajat keasaman naik. Sebab lain adalah karena keluarnya uap air dari dalam telur yang membuat berat telur turun serta putih telur encer sehingga kesegaran telur merosot. Kerusakan telur dapat pula disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam telur, yang terjadi ketika telur masih berada dalam tubuh induknya. Kerusakan telur terutama disebabkan oleh kotoran yang menempel pada kulit telur. Cara mengatasi dengan pencucian telur sebenarnya hanya akan mempercepat kerusakan. Jadi pada umumnya telur yang kotor akan lebih awet daripada yang telah dicuci. Penurunan mutu telur sangat dipengaruhi oleh suhu penyimpanan dan kelembaban ruang penyimpanan. Pengasinan telur adalah salah satu cara pengawetan yang banyak dilakukan oleh masyarakat. Tujuan dari proses pengasinan ini adalah untuk mencegah kerusakan dan kebusukan telur serta memberi citarasa khas dari telur (Sirait,

8 1986). Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan di dalam pengawetan telur adalah mutu awal dari telur yang akan mengalami proses pengawetan. Tujuan dari tindakan pengawetan adalah menunda kerusakan fisik dan kimia serta mencegah pertumbuhan bakteri. Pengasinan telur dapat dilakukan dengan cara merendam telur didalam larutan garam ataupun dengan membungkus telur dalam adonan garam dan batu bata atau abu gosok. Pengasinan dengan cara perendaman di dalam larutan garam pada prinsipnya diawali dengan pembuatan larutan garam jenuh dan selanjutnya telur yang sudah dicuci direndam dalam larutan garam tersebut selama kurang 2 minggu. Pengasinan dengan cara pembungkusan menggunakan adonan garam dan media yang dapat berupa abu gosok atau bubuk bata, dilakukan selama 12-14 hari (Sudaryani 1996). Buah manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu buah yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Umumnya masyarakat mengkonsumsi buahnya, sedangkan kulitnya dibuang. Pada masa panen, limbah kulit manggis menjadi melimpah dan terbuang sia-sia. Di dalam kulit buah manggis terkandung nutrisi seperti karbohidrat (82,50%), protein (3,02%), dan lemak (6,45%). Selain itu kulit buah manggis juga mengandung senyawa yang berperan sebagai antioksidan seperti antosianin (5,7-6,2 mg/g), xanthon dan turunannya (0,7-34,9% mg/g). Penelitian Weecharangsan et al (2006) menunjukan bahwa ekstrak kulit buah manggis mempunyai potensi penangkap radikal bebas. Selain itu kulit buah manggis memiliki manfaat sebagai antikanker, antiinflamasi, antibakteri dan antiaging (Moongkarndi, 2004). Pemanfaatan kulit manggis dapat menjadi produk

9 minuman serta obat-obatan. Di dalam kulit manggis terkandung makro molekul xanthon yang merupakan gabungan dari 40 jenis molekul antioksidan. Berbagai penelitian juga mengungkapkan bahwa beberapa komponen xanthon dipastikan mempunyai fungsi aktif sebagai antikanker, antibakteri, antijamur, dan antivirus. Tidak hanya itu kulit buah manggis tersebut juga memliki senyawa tanin, saponin, flavonoid dan alkaloid (Tjahjaningtyas, 2011). 1.6 Hipotesis 1. Tidak terjadi perbedaan penurunan berat telur asin yang dibuat dengan mengunakan media batu bata dan kulit buah manggis. 2. Tidak terjadi perbedaan diameter kantung udara telur asin yang dibuat dengan media batu bata dan kulit buah manggis. 3. Nilai uji warna kuning telur asin yang dibuat dengan media kulit buah manggis lebih tinggi jika dibandingkan dengan telur asin yang dibuat dengan batu bata.