VISI DAN MISI RPJPN 2005-2025 Peran Forum/Platform PRB dalam Rencana Nasional Penanggulangan 2015-2019 Sugeng Triutomo Tenaga Ahli BNPB/IABI RPJPN 2005-2025 (UU 17/2007) 1. Mewujudkan masyarakat, berbudaya dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila 2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum 4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu 5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan 6. Terwujudnya Indonesia yang Asri dan Lestari 7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional 8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional 1. Mendayagunakan Sumber Daya Alam yang Terbarukan. 2. Mengelola Sumber Daya Alam yang Tidak Terbarukan. Menjaga Keamanan Ketersediaan Energi 4. Menjaga dan Melestarikan Sumber Daya Air 5. Mengembangkan Potensi Sumber Daya Kelautan 6. Meningkatkan Nilai Tambah atas Pemanfaatan Sumber Daya Alam Tropis yang Unik dan Khas 7. Memerhatikan dan Mengelola Keragaman Jenis Sumber Daya Alam yang Ada di Setiap Wilayah 8. Mitigasi Alam Sesuai dengan Kondisi Geologi Indonesia 9. Mengendalikan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan 10. Meningkatkan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 11. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat untuk Mencintai Lingkungan Hidup TAHAPAN PEAN DALAM RPJM KEDUDUKAN DOKUMEN RENAS PB RPJM 1 (2005-2009) Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik. RPJM 2 (2010-2014) Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek, memperkuat daya saing perekonomian RPJM (2015-2019) Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keung-gulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek Integrasi PB dlm RPJM 4 (2020-2024) Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif. JANGKA PANJANG (RPJP RTRW) RPJP RTRW JANGKA MENENGAH (RPJM RPB) RPJM PB STRATEGIS SEKTORAL RENSTRA K/L TAHUNAN RKP RENJA K/L sebagai salah satu masukan 1
PRESIDEN DAN WAPRES 2014 Dalam Proses Finalisasi Disiapkan bersama BAPPENAS menjadi masukkan untuk Penanggulangan dll BUKU UTAMA LAMPIRAN A LAMPIRAN B LAMPIRAN C Kajian Risiko Lampiran A Hasil kajian 2011 RENAS PB 2015-2019 Lampiran B 1. PROGRAM GENERIK 2. PROGRAM SPESIFIK (annex) Masterplan Gempabumi Masterplan Tsunami Masterplan Banjir Masterplan Kekeringan Masterplan Gunungapi dll ITB Unsyiah Undip Undana UPN Vet dll KEGIATAN GENERIK Disiapkan oleh Tim Substansi KAJIAN RISIKO Disiapkan oleh Tim Asistensi Output#1 MASTERPLAN 12 KEGIATAN SPESIFIK Disiapkan oleh Perguruan Tinggi Rencana Aksi Disiapkan oleh SCDRR#2 Perspektif Renas PB 2015-2019 Konsep Renas PB 2015-2019 PRA TANGGAP DARURAT PEMULIHAN RENAS PB internalisasi RPJMN (inc. RAN K/L) RAN Non K/L K/L K/L K/L K/L K/L K/L K/L K/L K/L Renstra K/L BNPB 2
Milestone Umum BNPB EKSISTING DATA Peta Penyusunan Renas PB 2015-2019 ANALISIS KAJIAN RAN PB HASIL Tahapan Pembangunan pada RPJPN 2005-2025 RPJMN 2005-2009 RPJMN 2010-2014 Skala Prioritas Pembangunan Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik. Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan Iptek, memperkuat daya saing perekonomian. Memantapkan pembangunan secara keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek. Milestone Penanggulangan UU 24/2007, PP (21/22/2), BNPB, BPBD, Permendagri, Renas PB 2010-2014, RAN PRB 2010-2012, Perka BNPB, Masterplan Tsunami, Perda, 69 BPBD, RPB Provinsi, RPB 6 Kab/Kota Arah Kebijakan Penanggulangan Membangun KOMITMEN bangsa dalam penanggulangan bencana Meletakkan DASAR SISTEM penanggulangan bencana Meningkatkan EFEKTIVITAS penanggulangan bencana ALUR SPPN ALUR SUBSTANSI ALUR MONEV KAJIAN RISIKO NAR 201 RPJPN & RTRWN EVALUASI RENAS PB 2010-2014 EVALUASI RPJMN 2010-2014 TUPOKSI K/L KAJIAN AKADEMIS 12 PERGURUAN TINGGI SUBSTANSI SPESIFIK (PER ANCAMAN) SUBSTANSI GENERIK ARAH SASARAN KUNCI (PRIORITAS LOKUS & STRATEGI) AKSI ANGGARAN OUTCOME DRAFT MASALAH, ISU, SASARAN UMUM, ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI PERMASALAHAN ISU STRATEGIS SASARAN UMUM ARAH KEBIJAKAN 1. KAJIAN RISIKO INDONESIA, 2. NAR 201;. HFA REPORT; 4. REVIEW RENAS PB 2010-2014; 5. 12 KAJIAN PERGURUAN TINGGI 1. OPTIMALITAS KOMITMEN 2. PERKUATAN KELEMBAGAAN PENANGGULANG- AN. PERKUATAN KESIAPSIAGAAN UNTUK KETANGGUHAN OPERASI TANGGAP DARURAT 4. PERKUATAN KETANGGUHAN KOMUNITAS UNTUK PB 5. OPTIMALITAS KEMITRAAN PENANGGULANG- AN 6. PENGEMBANGAN KERJASAMA GLOBAL MENGURANGI RISIKO KORBAN JIWA, KERUGIAN EKONOMI SERTA INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN YANG RUSAK AKIBAT, MELALUI : 1. KOMITMEN 2. KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN. KESIAPSIAGAAN UNTUK KETANGGUHAN OPERASI TANGGAP DARURAT 4. KETANGGUHAN KOMUNITAS 5. KEMITRAAN PENANGGULANGAN 6. KERJASAMA GLOBAL MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PB INDONESIA DENGAN : 1. PENGURANGAN RISIKO TERUTAMA PADA PUSAT- PUSAT PERTUMBUHAN 2. PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENYELENG- GARAAN TANGGAP DARURAT. OPTIMALISASI DAN PERCEPATAN PEMULIHAN WILAYAH PASCA 4. PENINGKATAN AKUNTABILI- TAS TATA KELOLA PENANGGU- LANGAN STRATEGI (FOKUS PRIORITAS) 1. PENGUATAN KERANGKA HUKUM PB 2. PENGARUSUTAMAAN PB DALAM. PENINGKATAN KEMITRAAN MULTIPIHAK DALAM PB 4. PEMENUHAN TATA KELOLA BIDANG PB 5. PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENCEGAHAN DAN MITIGASI 6. PENINGKATAN KESIAPSIAGAAN DAN PENANGANAN DARURAT 7. PENINGKATAN KAPASITAS PEMULIHAN Struktur Rencana Ketentuan SPPN; Program Penanggulangan 1. kajian menyeluruh program PB dari Tahun 2008 hingga 201 (NAR 201) 2. Kajian Akademis 12 bahaya oleh 12 Perguruan Tinggi (NA-PT. 201) 1. Analisa Draft Renstra K/L dan/atau Renstra periode lalu K/L (27 K/L) 2. NA-PT 201 1. NAR 201 2. Analisa Draft Renstra K/L dan/atau Renstra periode lalu K/L (27 K/L). NA-PT 201 1. Analisa Draft Renstra K/L dan/atau Renstra periode lalu K/L (27 K/L) 2. Komitmen Organisasi Non K/L
Fokus Prioritas dan Sasarannya (GENERIK) No Fokus Sasaran Indikator Keterlibatan 1. Penguatan Kerangka Hukum PB 2. Pengarusutam aan PB dalam Pembangunan. Peningkatan kemitraan multi pihak dalam PB 4. Pemenuhan Tata Kelola bidang PB Tersedianya perangkat hukum yang mendorong penyelenggaraan penanggulangan bencana yang efektif dan mandiri di tingkat pusat hingga daerah secara proporsional Terintegrasinya penanggulangan bencana pada kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dan non pemerintah 12 Meningkatnya efektivitas mekanisme penyelenggaraan Penanggulangan 5 Diterapkannya strategi yang menjamin terlaksananya pemberdayaan masyarakat secara sinergi yang beroritentasi kepada penurunan risiko bencana dengan kearifan lokal dan kemandirian daerah Meningkatnya kemitraan multi-pihak (pemerintah, lembaga usaha dan masyarakat sipil) dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Meningkatnya kapasitas SDM serta kelembagaan pemerintah dan non pemerintah terkait penanggulangan bencana 6 10 15 KEMENKUMHAM, KEMENDAGRI, KEMENKES, KEMENHAN, KEMEN PU, BNPB; UN OCHA, OXFAM, PMI, MercyCorps, WVI KEMENLU, KEMENDAGRI, KEMENPU, KEMENKES, BNPB, UN-OCHA, MercyCorps, WorldRelief, WVI, KEMENDAGRI, KEMENKES, KLH, KEMEN PU, BPPT, BNPB, WVI, UN OCHA, World Relief Indonesia. KEMENDAGRI, KEMENKES, BNPB, WVI, World Relief Indonesia, HOPE, Mercy Corps Indonesia, UN OCHA, Plan Indonesia, OXFAM KEMENDAGRI, KEMENKES, KEMENSOS, BNPB, PMI, Mercy Corps Indonesia, WVI, UN OCHA, UNESCO, Plan indonesia, OXFAM, HOPE (1) KEMENKES, KEMENDAGRI, ESDM, PMI, Mercy Corps Indonesia, UNESCO, UN OCHA, Konsorsium Pendidikan (KPB) (5) Fokus Prioritas dan Sasarannya (SPESIFIK) No Fokus Sasaran Indikator 5. Peningkatan Efektivitas Pencegahan dan Mitigasi 6. Peningkatan Kesiapsiagaan dan penanganan darurat 7. Peningkatan kapasitas pemulihan bencana Meningkatnya upaya pencegahan dan mitigasi untuk mengurangi potensi korban jiwa, kerugian ekonomi dan kerusakan lingkungan akibat bencana. Meningkatnya kesiapsiagaan dan penanganan darurat untuk menghadapi bencana secara mandiri dan proaktif. Tersedianya mekanisme pendukung dalam menjamin terselenggaranya pemulihan dampak bencana secara mandiri, efektif dan bermartabat. Terselenggaranya pemulihan dampak bencana secara lintas sektor sesuai dengan Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana 7 10 100 1 29 4 Perbedaan Rencana Tindak Lanjut KOMPONEN RENAS 2010-2014 RENAS 2015-2019 PENYUSUN TIM PENYUSUN 1. TIM SUBSTANSI 2. TIM ASISTENSI. TIM PENULIS 4. TIM RAN KONTEN A. BERDASARKAN DATA HISTORIS DAN ANALISA KESENJANGAN B. RENAS DAN RAN TERPISAH MEKANISME PENGAMBILAN PILIHAN TINDAKAN BERDASARKAN LIST YANG TELAH ADA DI K/L (SHOPING LIST) A. BERDASARKAN : 1. PEMBELAJARAN 2. ANALISA KESENJANGAN. HARMONISASI KEBIJAKAN PUSAT- DAERAH DAN SISTEM PEAN B. MEMILIKI TARGET TERUKUR C. KERANGKA AKSI MENJADI BAGIAN DALAM RENAS (SETELAH RPJMN DAN RENSTRA K/L DITETAPKAN BARU MENJADI RAN) D. INTERNALISASI ISU GEOLOGI, DEMOGRAFI, DEGRADASI LINGKUNGAN, GENDER DAN AKUNTABILITAS BERDASARKAN - YANG AKAN DICAPAI DRAFT RENAS PB SELESAI DAN DIJADIKAN DASAR PENYUSUNAN DRAFT RPJMN OLEH BAPPENAS 2011- FEB 2014 INPUT AWAL PROGRAM/ RENSTRA K/L & NON K/L THD RENAS PB NOV 1-APR 14 DRAFT AWAL KERANGKA AKSI SELESAI PRESIDEN RI TERPILIH PENGAWALAN BERSAMA AGAR RENAS PB MASUK DALAM RPJMN RPJMN DITETAPKAN RENSTRA K/L DITETAPKAN PENGAWALAN BERSAMA AGAR RENAS PB MASUK DALAM RENSTRA SKPD OKT-NOV 2014 AKHIR 2014 AWAL 2015 FINALISASI RAN 4
Apa yang harus kita lakukan? Peran Forum / Planas PRB akan dikelompokkan dalam buku, yaitu Asumsi Makro dan Arah Kebijakan; Pembangunan Sektor; dan Pembangunan Kewilayahan (wilayah pulau dan/atau koridor ekonomi dan ekologi) oleh karenanya : Seluruh K/L perlu untuk mencermati kembali semua indikator fokus yang ada untuk melengkapi Daftar Isian Kegiatan serta Lokusnya berdasarkan Tupoksi dan Rencana Kerja jangka menengah K/L dan Non K/L Berdasarkan hasil pengakajian ulang diinternal K/L dan Non K/L, diharapkan dapat memberikan masukan perbaikan bagi indikator sasaran fokus Bersama-sama menjaga internalisasi Renas PB ke dalam RPJMN dan Renstra K/L Bersama-sama menyempurnakan RAN PB setelah Renstra K/L selesai disusun Mengawal rancangan Renas PB (untuk K/L) agar masuk ke dalam Renstra K/L Melanjutkan perencanaan ini sampai ke tahap pelaksanaan di lapangan (yg dilakukan oleh swasta dan masyarakat). Ikut membantu Pemerintah Daerah dalam menyusun RPB di daerah. Melakukan advokasi, konsultasi terhadap semua stakeholder yang bergerak dalam pendidikan sekolah. Penutup BNPB 2014 Pemerintah dan Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban untuk membuat Rencana Penanggulangan (RPB) yg menjadi bagian dari Pembangunan Nasional. Forum PRB merupakan wadah multi pihak yang tepat untuk membahas setiap Perencanaan Penanggulangan (nasional dan daerah) Oleh karena itu Forum / Platform ini perlu ditingkatkan fungsi dan perannya. Terimakasih 5