TINJAUAN PUSTAKA. pada posisi 10 cm diatas mata okulasi dengan akar tunggang tunggal atau

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA

PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis) STUM MATA TIDUR DENGAN PEMBERIAN AIR KELAPA DAN AMPAS TEH

EFEKTIVITAS AIR KELAPA DAN LERI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN HIAS BROMELIA (Neoregelia carolinae) PADA MEDIA YANG BERBEDA

BAB I PENDAHULUAN. karena hampir semua orang menyukai dan mengenal mawar. Warna bunga. yang cantik menawan dengan aneka ragam warna warni seakan

KALIN merangsang pembentukan organ. Rhizokalin Filokalin Kaulokalin Anthokalin

EFEKTIVITAS AIR KELAPA DAN AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) PADA MEDIA TANAM YANG BERBEDA SKRIPSI

TINJAUAN PUSTAKA. yang berbentuk tabung bersekat-sekat atau tidak bersekat, hidup pada bahan atau

BAB I PENDAHULUAN. Limbah dibedakan menjadi dua yaitu limbah anorganik dan limbah

HASIL DAN PEMBAHASAN

THE EFFECT OF COCONUT WATER CONSENTRATION ON DRAGON FRUIT (Hylocereus costaricencis) NURSERY

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan Tanaman Bawang Putih (Allium sativum L.) dengan Pemberian Air Kelapa (Cocos nucifera L.) Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA Kelas XII

TINJAUAN PUSTAKA. sebagai berikut : Divisio : Spermatophyta; Subdivisio : Angiospermae; Class :

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

KAJIAN PENGARUH PEMBERIAN AIR KELAPA DAN URINE SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN STEK NILAM

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat dan perekonomian Indonesia baik sebagai kebutuhan pokok maupun

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid)

I. PENDAHULUAN. keunggulan dalam penggunaan kayunya. Jati termasuk tanaman yang dapat tumbuh

I. PENDAHULUAN. Pisang (Musa paradisiacal Linn) merupakan jenis buah yang paling umum

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Anggrek Tebu (Grammatophyllum speciosum) Anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) merupakan anggrek yang

I. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman

I. PENDAHULUAN. Tanaman tomat menghasilkan buah yang mengandung banyak zat-zat penting

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

GAHARU. Dr. Joko Prayitno MSc. Balai Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pisang adalah tanaman herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jamur telah membesar, namun belum pecah. Seadangkan kelapa muda yang

PENDAHULUAN. ton. Data produksi gula 2013 hanya mencapai ton dengan luas wilayah. penyiapan bibit dan kualitas bibit tebu (BPS, 2013).

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara

SUPARMUJI, S.Pd NIP

5. PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh waktu pemberian GA3 terhadap pertumbuhan tanaman leek

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai

HASIL DAN PEMBAHASAN. eksplan hidup, persentase eksplan browning, persentase eksplan kontaminasi,

PENDAHULUAN. stroberi modern (komersial) dengan nama ilmiah Frageria x ananasa var

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu merupakan salah satu sumber pangan penting di Indonesia dan di dunia,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang sesuai untuk perkecambahan pada biji Phalaenopsis amabilis (L.) Bl.

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

Penyiapan Bahan Tanam Tanaman Karet

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH KONSENTRASI BAWANG MERAH (Alium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK GAHARU (Aquilaria malaccencis OKEN)

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. hidup, terkontaminasi dan eksplan Browning. Gejala kontaminasi yang timbul

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

PENGARUH KONSENTRASI BAWANG MERAH (Alium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK GAHARU (Aquilaria malaccencis OKEN)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

I. PENDAHULUAN. Tanaman panili (Vanilla planifolia Andrews) merupakan salah satu tanaman

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. bawah dengan entres terpilih. Okulasi bertujuan untuk menyatukan sifat-sifat baik

TINJAUAN PUSTAKA. dalam kelas Liliopsida yang merupakan salah satu tumbuhan berbunga lidah dari

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan soal 1.1. keturunan. makanan. hormon. hobby

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. satu MSI (Minggu Setelah Inokulasi). Respon eksplan berbeda pada setiap

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. Hasil sidik ragam variabel pertumbuhan vegetatif tanaman yang meliputi tinggi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH INTERVAL PEMBERIAN AIR KELAPA DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Heveea brasiliensis) STUM MATA TIDUR

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus

TINJAUAN PUSTAKA. kedalaman tanah sekitar cm (Irwan, 2006). dan kesuburan tanah (Adie dan Krisnawati, 2007).

Perimbangan dan Pengendalian Fase Pertumbuhan (Vegetatif-Reproduktif)

Hand out Biologi XII IA 3 KKN PPL UNM ANGK. V

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetatif dan generatif. Stadia pertumbuhan vegetatif dihitung sejak tanaman

RESPON PERTUMBUHAN MERISTEM KENTANG (Solanum tuberosuml) TERHADAP PENAMBAHAN NAA DAN EKSTRAK JAGUNG MUDA PADA MEDIUM MS

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan, termasuk klasifikasi sebagai berikut; divisio : spermatophyta;

BAB I PENDAHULUAN. atau perbanyakan aseksual. Perbanyakan ini menggunakan bagian-bagian

TINJAUAN PUSTAKA. merah diklasifikasikan dalam divisio Spermatophyta, kelas Monocotyledonae, ordo Liliales, famili Liliaceae, genus Allium,

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas bernilai ekonomi tinggi. Sebagai buah segar,

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kerontokan Bunga dan Buah

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HORMON DAN ZAT PENGATUR TUMBUH. Hormones and plant growth regulator

PENGARUH PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT STUM MATA TIDUR TANAMAN KARET (Hevea brasilliensis)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Benih Kedelai. penyediaan benih berkualitas tinggi. Pengadaan benih kedelai dalam jumlah yang

EFEKTIVITAS KONSENTRASI GIBERELIN (GA3) PADA PERTUMBUHAN STEK BATANG KOPI (Coffea canephora) DALAM MEDIA CAIR

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Jati Emas (Cordia subcordata) kultur in vitro dengan induk tanaman pada mulanya berasal dari Myanmar.

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PELAKSANAAN PENELITIAN. Disiapkan batang atas ubi karet dan batang bawah ubi kayu gajah yang. berumur 8 bulan dan dipotong sepanjang 25 cm.

KAJIAN PENGARUH PEMBERIAN SITOKININ TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

HORMON PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN. Adhisye Rahmawati (02) Mei Rizqinaa Zahara Latifa (09) Sayyidati Rokhimah (11) Tiea Khatija (13)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. ada sekitar jenis anggrek spesies tersebar di hutan-hutan Indonesia

BAB II HIDROPONIK NFT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA Stum Mata Tidur Karet Bibit stum mata tidur adalah bibit yang diokulasi dilahan persemaian dan dibiarkan tumbuh selama kurang dari dua bulan setelah pemotongan batang atas pada posisi 10 cm diatas mata okulasi dengan akar tunggang tunggal atau bercabang. Akar tunggang tunggal lebih bagus dibandingkan dengan akar tunggang bercabang, sehingga petani karet biasanya memotong akar tunggang bercabang yang lebih kecil. Dengan demikian tinggal satu akar tunggang besar yang panjangnya sekitar 40 cm dan akar lateral yang panjangnya 5 cm (Setiawan dan Agus, 2005). Pemotongan akar adalah pemangkasan akar-akar semai dalam bedengan persemaian untuk membatasi pertumbuhan akar utama yang panjang dan tidak bercabang. Perenggutan (wrenching) akar menggunakan peralatan sama dengan pemotongan akar, tetapi mata pisau dimiringkan agar dapat mengangkat atau merenggut semai pada bedengan persemaian. Pemangkasan akar adalah memangkas sistem akar dengan standar panjang tertentu, sesudah semai dicabut dan dipilih sebelum disimpan atau ditanam (Daniel, dkk, 1995). Setelah tunggul okulasi dibongkar (bukan dicabut, agar akar tidak banyak yang putus) dari pembibitan, akar tunggang dipangkas hingga tertinggal 25-30 cm, akar-akar lateral dipangkas lebih pendek yang tinggal 5-10 cm, kemudian dipindahkan kedalam kantong plastik (Sianturi, 2001).

Air Kelapa Air kelapa mengandung unsur K yang tinggi sehingga dapat memacu pertumbuhan tanaman. Fungsi K bagi tanaman yaitu mamperkuat tubuh tanaman karena dapat menguatkan serabut-serabut akar, dapat memperlancar metabolisme dan mempengaruhi penyerapan hara (Hendaryono dan Wijayani, 1994). Hasil penelitian menunjukkan bahwa air kelapa kaya akan potasium (kalium) hingga 17 %. Selain kaya mineral, air kelapa juga mengandung gula antara 1,7 sampai 2,6 % dan protein 0,07 hingga 0,55 %. Mineral lainnya antara lain natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), ferum (Fe), cuprum (Cu), fosfor (P) dan sulfur (S). Disamping kaya mineral, air kelapa juga mengandung berbagai macam vitamin seperti asam sitrat, asam nikotinat, asam pantotenal, asam folat, niakin, riboflavin, dan thiamin. Terdapat pula 2 hormon alami yaitu auksin dan sitokinin sebagai pendukung pertumbuhan tanaman (http://mindforum.com, 2010). Didalam air kelapa muda terdapat kandungan beberapa zat diantaranya adalah asam nikotinik 0,64 mg/ l, asam pantotenik 0,52 mg/ l, biotin 0,02 mg/ l, riboflavin 0,01 mg/ l, asam folik 0,003 mg/ l, sedikit thiamin dan pyridoxin, auksin 0,07 mg/ l, 1,3-dipenilurea 5,8 mg/ l,sorbitol 15 mg/ l, m-inositol 0,01 mg/ l, scyllo-inositol 0,05 mg/ l, kalium 312 mg/ 100 g, klor 183 mg/ 100 g, sodium 105 mg/ 100 g, posfor 37 mg/ 100 g, magnesium 30 mg/ 100 g, sulfur 24 mg/ 100 g, tembaga 0,1 mg/ 100 g dan copper 0,04/ 100 g (Yong, dkk, 2009). Diperkirakan bahwa dalam air kelapa mengandung zeatin yang diketahui termasuk dalam kelompok sitokinin. Sitokinin bersama dengan auksin mempunyai peranan penting untuk kemampuan mendorong terjadinya

pembelahan sel dan diferensiasi jaringan tertentu dalam pembentukan tunas pucuk dan pertumbuhan akar. Namun demikian, peranan sitokinin dalam pembelahan sel tergantung pada adanya fitohormon lain terutama auksin (Werner, dkk, 2001). Berdasarkan penelitian Maryoni (2005) pemberian konsentrasi air kelapa dapat meningkatkan pertumbuhan panjang tunas dan bobot kering tunas pada stek tanaman panili. Dari peningkatan panjang tunas secara linear diperoleh tunas terpanjang adalah 100,519 cm yang didapat pada konsentrasi 100% air kelapa. Bobot kering maksimum 9,05 g diperoleh pada konsentrasi air kelapa optimum 60,61%. Konsentrasi air kelapa sebagai faktor tunggal berpengaruh nyata pada variabel jumlah akar, panjang akar, bobot basah akar, bobot kering akar, dan bobot kering tunas. Sampai konsentrasi 100% air kelapa yang diuji masih dapat meningkatkan panjang akar, jumlah akar, bobot basah akar, bobot kering akar dan bobot kering tunas. Berdasarkan penelitian Susiloadi (1999) tentang perendaman air kelapa terhadap tanaman markisa dengan 4 faktor yaitu 0, 6, 12 dan 24 jam, lama perendaman dengan air kelapa yang paling baik untuk pertumbuhan tunas dan akarnya adalah 12 jam. Komposisi nutrisi dari air kelapa dipengaruhi oleh jenis buah dan perbedaan tingkat kemasakan buah. Sebagai tambahan, asam sikimik dan quinon juga ditemukan dalam air kelapa yang berbeda jenis dan tingkat kematangannya. Jumlah maksimum terdapat dalam air kelapa yang berasal dari kelapa hijau yang muda (Majeed, 2003).

Auksin Auksin adalah zat aktif dalam sistem perakaran. Senyawa ini membantu proses pembiakan vegetatif. Pada satu sel auksin dapat mempengaruhi pemanjangan sel, pembelahan sel dan pembentukan akar. Beberapa tipe auksin aktif dalam konsentrasi yang sangat rendah antara 0.01 sampai 10 mg/l. Fungsi auksin: untuk merangsang pembesaran sel, sintesis DNA kromosom, serta pertumbuhan aksis longitudinal tanaman, gunanya untuk merangsang pertumbuhan akar pada stekan atau cangkokan. Auksin sering digunakan untuk merangsang pertumbuhan akar dan sebagai bahan aktif sering yang digunakan dalam persiapan tanaman hortikultura komersial terutama untuk akar (Dewi, 2008). Auksin eksogen dapat memacu pertumbuhan dan pemanjangan akar awal. Pemberian auksin pada tanaman tanpa tajuk dapat membentuk akar samping. Selain itu juga dapat memacu perkembangan akar liar pada batang (Salisbury dan Ross, 1995). Auksin berperan dalam aspek pertumbuhan dan perkembangan tanaman yaitu pembesaran sel yaitu koleoptil atau batang penghambatan mata tunas samping, pada konsentrasi tinggi menghambat pertumbuhan mata tunas untuk menjadi tunas absisi (pengguguran) daun aktivitas dari kambium dirangsang oleh auksin pertumbuhan akar pada konsentrasi tinggi dapat menghambat perbesaran sel-sel aka (Salisbury dan Ross, 1995).

Sitokinin Sitokinin diproduksi oleh akar dan dapat merangsang pembentukan akar lateral meskipun pada konsentrasi sama dapat menghambat pertumbuhan sumbu utama. Meskipun menghambat pemuluran akar primer, sitokinin sangat meningkatkan diameternya yang disebabkan rangsangan bersama dengan auksin dari kegiatan kambium akar (Wilkins, 1992). Sitokinin berfungsi memacu pembelahan sel dan pembentukan organ, menunda penuaan, meningkatkan aktivitas wadah penampung hara, memacu perkembangan kuncup samping tumbuhan dikotil, dan memacu perkembangan kloroplas dan sintesis klorofil (Salisbury dan Ross, 1995). Sebagian besar tumbuhan memiliki pola pertumbuhan yang kompleks yaitu tunas lateralnya tumbuh bersamaan dengan tunas terminalnya. Pola pertumbuhan ini merupakan hasil interaksi antara auksin dan sitokinin dengan perbandingan tertentu. Sitokinin diproduksi dari akar dan diangkut ke tajuk, sedangkan auksin dihasilkan di kuncup terminal kemudian diangkut ke bagian bawah tumbuhan. Auksin cenderung menghambat aktivitas meristem lateral yang letaknya berdekatan dengan meristem apikal sehingga membatasi pembentukan tunas-tunas cabang dan fenomena ini disebut dominasi apikal. Kuncup aksilar yang terdapat di bagian bawah tajuk (daerah yang berdekatan dengan akar) biasanya akan tumbuh memanjang dibandingkan dengan tunas aksilar yang terdapat dekat dengan kuncup terminal. Hal ini menunjukkan ratio sitokinin terhadap auksin yang lebih tinggi pada bagian bawah tumbuhan. Interaksi antagonis antara auksin dan sitokinin juga merupakan salah satu cara tumbuhan

dalam mengatur derajat pertumbuhan akar dan tunas, misalnya jumlah akar yang banyak akan menghasilkan sitokinin dalam jumlah banyak. Peningkatan konsentrasi sitokinin ini akan menyebabkan sistem tunas membentuk cabang dalam jumlah yang lebih banyak. Interaksi antagonis ini umumnya juga terjadi di antara ZPT tumbuhan lainnya (Dewi, 2008). Respon terhadap hormon, biasanya tidak begitu tergantung pada jumlah absolut hormon tersebut, akan tetapi tergantung pada konsentrasi relatifnya dibandingkan dengan hormon lainnya. Keseimbangan hormon, dapat mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan daripada peran hormon secara mandiri. Interaksi ini akan menjadi muncul dalam penyelidikan tentang fungsi hormon. Sitokinin secara mandiri tidak mempunyai efek. Akan tetapi, apabila sitokinin itu ditambahkan bersama-sama dengan auksin, maka sel itu dapat membelah (Wilkins, 1992).