: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain. Untuk berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pada masa kini, penggunaan HP (handphone) semakin marak. HP tidak

BAB 3 OBJEK LINGUISTIK : BAHASA. Linguistik adalah ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan menyampaikan maksud kepada lawan bicaranya. Bahasa terdiri atas

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dwi Wahyuni, 2013

Oleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OBJEK LINGUISTIK = BAHASA

ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi sosial. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Anak sekolah di taman kanak-kanak hingga mahasiswa di

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni merupakan

BAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kata, baik berbentuk gramatikal maupun leksikal. Bahasa yang digunakan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan salah satu atau kedua

PEMANFAATAN GAYA BAHASA PADA WACANA SMS LUCU. DI SITUS WEB SKRIPSI

Modul ke: BAHASA INDONESIA RAGAM BAHASA. Fakultas EKONOMI DAN BSNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pikiran, perasaan, dan pengalaman manusia disampaikan melalui bahasa.

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

PENGGUNAAN VARIASI BAHASA REMAJA DALAM RUBRIK MISS GAUL PADA MAJALAH GADIS

Tugas bahasa indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Devy Elfayanti Karmana, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nani Astuti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide, informasi,

JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-issn: e-issn:

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang

BAB1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan berpengaruh terhadap sistem atau kaidah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan karena bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. khasanah pengetahuan suatu masyarakat atau suku bangsa. Kehidupan

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PERBEDAAN KOSAKATA BAHASA JAWA DI KABUPATEN NGAWI DAN BAHASA JAWA DI KABUPATEN MAGETAN (SUATU TINJAUAN DIALEKTOLOGI) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Campur kode adalah percampuran antara dua bahasa atau lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif yang disajikan oleh majalah Oto Plus. Majalah ini terbit setiap

BAB I PENDAHULUAN. disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi sehari-hari, tetapi juga digunakan untuk pembuatan lagu-lagu yang

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. haruslah digunakan ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Tetapi

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. atau simbol sebagai media ( Uchjana Effendy, 2001 :11). Lambang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab 5 ini, peneliti memaparkan hasil simpulan dan saran. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Bahasa merupakan ciri yang paling khas dari manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi itulah manusia

Pengertian Universal dalam Bahasa

FAKTOR-FAKTOR PENENTU PEMILIHAN BENTUK ORTOGRAFIS DALAM BAHASA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tentang pemertahanan bahasa Bali di Universitas Airlangga, dan pemertahanan

PENYERAPAN ISTILAH ASING REGISTER KEDOKTERAN PADA RUBRIK KESEHATAN SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI JANUARI MARET 2008 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Interferensi terjadi pada masyarakat tutur yang memiliki dua bahasa atau

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sebagai salah satu tempat interaksi bahasa berlangsung,

BAHASA INDONESIA UMB. Ragam Bahasa. Dra. Hj. Winarmi. M.Pd. Modul ke: Fakultas Ekonomi. Program Studi Manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dipakai dalam interaksi antara dua orang atau lebih dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

HAKIKAT DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA. Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tata kalimat, dan tata makna. Ciri-ciri merupakan hakikat bahasa, antara lain:

ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM WACANA CERPEN REMAJA DI TABLOID GAUL EDISI BULAN JANUARI-FEBRUARI 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia dalam hidupnya sangatlah beragam. Baik itu

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam BAB I, peneliti memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, uraian masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang berfungsi untuk mencapai maksud dan

BAB I PENDAHULUAN. internet. Dalam pengertian sederhana, Fairus (2007:2) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahasa Indonesia mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

PEMAHAMAN MAKNA LINTAS GENERASI PADA SINGKATAN SMS

BAB I PENDAHULUAN. perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, gesture, atau tanda-tanda yang

I. PENDAHULUAN. Manusia sudah menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi sejak berabad-abad

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu metode

PEMAKAIAN ISTILAH-ISTILAH DALAM BAHASA JAWA DIALEK SURABAYA PADA BERITA POJOK KAMPUNG JTV YANG MELANGGAR KESOPAN-SANTUNAN BERBAHASA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan. komunikator (pembicara atau penulis) maupun sebagai komunikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa, terdapat aturan-aturan pemakaian bahasa yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

Transkripsi:

Judul Skripsi : Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul Nama : Eli Rahmat Tahun : 2013 Latar Belakang Menurut Keraf bahasa memiliki empat fungsi, yaitu (1) sebagai alat untuk mengekpresikan diri, (2) sebagai alat untuk komunikasi, (3) sebagai alat untuk integrasi dan adaptasi sosial, (4) sebagai alat untuk kontrol sosial. Adanya faktor-faktor sosial dan situasional yang mempengaruhi pemakaian bahasa mengakibatkan munculnya variasi-variasi bahasa dalam komunikasi lisan dan tulisan. Komunikasi secara tulisan salah satunya menggunakan media SMS (Short Message Service). SMS merupakan fasilitas yang disediakan oleh operator GSM untuk mempermudah mengirim dan menerima pesan singkat. Karena adanya keterbatasan karakter inilah munculnya kreasi dari pengguna ponsel misal menuliskan kalimat dengan menyingkat dan memendekannya agar pesan yang disampaikan dapat terkirim dengan lengkap dan jelas. Dalam perkembangannya, SMS telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Selain karena dari segi biaya relatif hemat, SMS juga sangat praktis digunakan dalam komunikasi. Para pengguna ponsel melalui media SMS sekali pun dapat mengirimkan atau menerima pesan yang sifatnya pribadi, misalnya nomor rekening bank, nomor telepon dan lain-lain dalam waktu yang relatif singkat.

Maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang pemakaian bahasa sms yang mencakup bentuk penyampaian bahasa yang ditinjau dari aspek ortografis serta faktorfaktor yang mempengaruhi kekhasan seabreg sms gaul. Rumusan Masalah Berdasar latar belakang, penulis merumuskan beberapa masalah yang menarik yaitu: 1. Bagaimana wujud khas ortografis register seabreg sms gaul? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi atau menentukan wujud register seabreg sms gaul? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah telah diuraikan, tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan wujud khas ortografis seabreg sms gaul. 2. Mendeskripsikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kekhasan seabreg sms gaul. Manfaat Penelitian Hasil penlitian ini memiliki dua manfaat yaiitu: 1. Manfaat teoritis, untuk memperkaya khasanah kajian bahasa, khususnya dalam kajian linguistik struktural dan sosiolinguistik... 2. Manfaat praktis, penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi pihak-pihak yang hendak melakukan penelitian dengan topik yang sama.

Metode dan Teknik Penelitian Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga yaitu 1. Pengumpulan data, penelitian ini menggunakan teknik simak dan catat, peneliti melakukan penyimakan secara cermat, terarah, dan teliti terhadap sumber data yaitu kalimat ortografis dalam register seabreg SMS gaul dalam rangka memperoleh data yang diinginkan. Hasil penyimakan ini kemudian dicatat sebagai sumber data. Langkah selanjutnya, data dipindah dalam bentuk catatan pada kartu data. Catatan tersebut kemudian dipilah-pilah antara yang sesuai dengan kaidah baku bahasa Indonesia yang tidak sesuai. Kesemuanya itu, selanjutnya dilakukan klasifikasi berdasarkan jenis SMS. 2. Analisis data, proses menganalisis data dalam penelitian ini dimulai dari (1) mengumpulkan data dan mengklasifikasi data, yaitu data sebelum menganalisis, data yang sudah terkumpul diidentifikasi terlebih dahulu. Langkah selanjutnya adalah (2) reduksi data, yaitu proses seleksi data, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data kasar dalam rangka penarikan simpulan. Dalam reduksi data, data yang telah diklasifikasikan diseleksi untuk memperoleh data yang banyak, kemudian dipilah dalam rangka menemukan fokus penelitian. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan, sistem ortografis dalam bahasa SMS memiliki kekhasan seperti dalam penggantian huruf, penambahan huruf, penanggalan huruf, penulisan kata, penulisan angka, dan pemakaian tanda baca. Kekhasan tersebut didasarkan pada kosakata-kosakata yang tidak lazim ditemui dalam KBBI dan menyimpang dari pedoman EyD bahasa Indonesia.

Setelah reduksi data, (3) sajian data, yaitu proses merakit, mengorganisasikan informasi yang ditemukan memungkinkan menarik simpulan. Dan yang terakhir adalah (4) penarikan simpulan, yang didasarkan atas pengorganisasian informasi yang diperoleh dalam analisis data. 3. Hasil analisis dipaparkan berdasarkan teknik informal, yaitu pemaparan dengan menggunakan rumusan dengan kata-kata biasa. Kerangka Teori 1. Register yaitu pemakaiaan bahasa yang digunakan secara terus-menerus, yang lama-kelamaan seiring berjalannya waktu menjadi sesuatu yang unik dan khas dalam masyarakat tutur. Menurut Poedjosoedarmo (1976:3) register sebagai suatu bentuk tutur yang memiliki ciri-ciri khas sejalan dengan kekhasan penggunannya yang tertentu. Kekhasan tersebut dapat diperoleh dengan memanfaatkan prinsipprinsip sosiolingustik. 2. Ortografis yaitu gambaran bunyi bahasa yang berupa tulisan atau lambang; sistem ejaan suatu bahasa. Menurut Poedjosoedarmo (1976:5) dalam penelitiannya terhadap variasi bahasa, menyebut istilah ortografis dengan sistem tulis, dalam tulisan tersebut, kita dapat menganalisis apakah penulis itu selalu menepati aturanaturan tulis standar; adakah kelainan-kelainan yang sering dibuat didalam menuliskan huruf besar, tanda pungtuasi (tanda bahasa), pembuatan alinea baru, didalam mengeja nama diri, kata pungut, dan lain sebagainya. 3. a. Ragam bahasa baku menurut kridalaksana (2008:28) ragam bahasa atau dialek yang diterima atau untuk dipakai dalam situasi resmi dan yang dianggap penting

baik, seperti dalam perundangan-undangan, surat-menyurat resmi, berbicara di depan umum, dan sebagainya. b. Nonbaku yaitu ragam bahasa atau dialek yang dianggap tidak layak digunakan dalam situasi resmi atau yang hanya digunakan dalam situasi akrab, misalnya bahasa gaul yang lazim digunakan dikalangan generasi muda di Jakarta abad ke- 21. 4. Ejaan yang Disempurnakan menurut KBBI, ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca (2008:353). Hasil Penelitian A. Register sms dalam aspek ortografis Munculnya kekhasan ortografis dalam tuturan bahasa SMS ada dua kemungkinan penyebabnya. Pertama, memang sengaja dilakukan oleh penutur untuk menciptakan suatu kreativitas bahasa. Kedua, adalah adanya kesalahan dalam penulisan atau pengetikan ketika menulis tuturan dalam suatu bahasa SMS. B. Perubahan Kata Dalam penelitian ini, penulis menemukan beberapa kosakata yang memiliki kekhasan ortografis berupa perubahan kata, seperti penggantian huruf vokal ke vokal; penggantian huruf konsonan ke konsonan; penggantian diftong menjadi monoftong; penambahan huruf di depan, di tengah kata dan di akhir kata; serta penanggalan huruf di depan kata, dan di tengah kata. Kekhasan tersebut muncul karena terjadi pemakaian

kosakata yang dianggap tidak baku dan menyimpang dari Pedoman EYD. Selain tidak memenuhi kriteria proses pembakuan, penyebab lainnya adalah munculnya unsur kedaerahan atau tata cara penyerapan bahasa asing yang tidak mengikuti kaidah yang berlaku. 1. Penggantian Huruf yaitu dikaji transkripsi ortografis, dimana bunyi-bunyi bahasa yang dituliskan sesuai dengan konvensi grafemis yang disepakati dengan tetap memasukkan unsur fonem dan variasi dari sebuah fonem sebagai kajian tambahan yang mendukung dari analisis data dari aspek ortografis a. Penggantian Huruf Vokal ke Vokal 1) Huruf <i> diganti dengan huruf <e> 2) Huruf <e> diganti dengan huruf <a> b. Penggantian Huruf Konsonan ke Konsonan 1) Huruf <s> diganti dengan Huruf <c> 2) Huruf <k> diganti dengan Huruf <q> 3) Huruf <f> diganti dengan Huruf <p> c. Penggantian Diftong Ke Monoftong 1) Diftong <ai> diganti dengan Huruf <e> 2) Diftong <au> diganti dengan Huruf <o> 2. Penambahan Huruf yaitu a. Penambahan Huruf Awal Suku Kata b. Penambahan Huruf di Tengah Kata c. Penambahan Huruf di Akhir Kata 3. Penanggalan Huruf

a. Penanggalan Huruf di Depan Kata b. Penanggalan Huruf di Tengah 4. Gabungan Proses Perubahan Kata a. Penggantian dan Penanggalan Huruf b. Penggantian, Penambahan, dan Penanggalan Huruf C. Penggunaan Huruf yaitu dalam SMS tata cara penulisan huruf tidak terlalu memperhatikan kaidah Ejaan yang Disempurnakan. D. Pemakaian Tanda Baca 1. Penggunaan Simbol dan (&) 2. Penggunaan Simbol Penjumlahan (+) 3. Penggunaan Simbol Penyingkat ( ) 4. Penggunaan Simbol Titik (.) E. Pemakaian Simbol Angka 1. Penulisan Angka 1 2. Penulisan Angka 2 3. Penulisan Angka 3 4. Penulisan Angka 4 F. Plesetan Bahasa G. Pemakaian Bahasa Daerah dan Bahasa Asing 1. Bahasa Daerah a. Dialek Jawa b. Dialek Jakarta 2. Bahasa Asing a. Bahasa Inggris

b. Bahasa Arab H. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kekhasan Register Seabreg SMS Gaul 1. Setting and scence (tempat tutur dan situasi) yaitu setting tempat dan waktu, scence mengacu situasi tempat dan waktu. 2. Partipants (peserta tutur) yaitu pengirim dan penerima 3. Ends ( tujuan tuturan) yaitu bertujuan menyampaikan pesan singkat yang bersifat informal. 4. Act sequence (bentuk isi tuturan) yaitu menggunakan kata yang disingkat atau dipendekkan karena keterbatasan tempat. 5. Key ( cara tutur) yaitu menggunakan bahasa santai dengan ragam bahasa informal dalam penulisan sms. 6. Instrumentalities (sarana tuturan) yaitu pemakaian bahasa sms dilakukan secara tertulis dan menggunakan bahasa nonbaku. 7. Norms (norma tuturan) yaitu norma atau dalam tuturan dalam beriteraksi. 8. Genre (jenis tuturan) yaitu pesan yang disampaikan dengan bahasa informal. Simpulan Berdasarkan uraian dan analisis data yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, penulis dapat mengambil simpulan sebagai berikut: 1. SMS merupakan fasilitas yang disediakan oleh operator GSM untuk mengirim dan menerima pesan melalui media ponsel. 2. SMS dalam data penelitian ini pada umummnya menggunakan kalimat yang dipendekkan supaya dapat menghemat karakter dan biaya pengiriman. Bentuk

singkatan dalam SMS menyimpang dari bentuk singkatan yang sudah dibakukan dalam Pedoman Ejaan yang Disempurnakan. 3. Bentuk tuturan dalam SMS memiliki kekhasan sendiri, yaitu banyak menggunakan bentuk singkat, pemakaian bahasanya cenderung beragam informal yang dipengaruhi oleh bahasa daerah dan bahasa asing. 4. Munculnya kekhasan ortografis dalam tuturan bahasa SMS ada dua kemungkinan penyebabnya. Pertama, memang sengaja dilakukan oleh penutur untuk menciptakan suatu kreativitas bahasa, apabila mengingat tuturan dalam SMS merupakan tuturan tidak resmi, sehingga jika menggunakan ejaan bahasa Indonesia baku akan terkesan kaku, sebaliknya ejaan yang informal akan memberikan kesan akrab dan santai. 5. Tidak selamanya suatu kosakata dalam bahasa SMS mengalami penyimpangan dari pedoman EyD sehingga memunculkan kekhasan ortografis tersendiri, karena masih terdapat beberapa penggunaan kosakata sesuai dengan bentuk aslinya yang mengacu pada Pedoman EyD dan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Namun, beberapa kosakata yang mengalami penyimpangan tersebut, disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya dialek daerah dan bahasa asing, dan plesetan. Saran Berdasarkan penelitian ini, penulis berharap mampu memberikan deskripsi tentang wujud khas ortografis register sebreg SMS gaul dan mendeskripsikan faktor-faktor sosiolingustik yang berpengaruh terhadap kekhasan register seabreg SMS gaul. Penulis sangat menyadari terdapat banyak kekurangan dari penelitian ini. Dengan demikian, penulis sangat terbuka menerima saran dan kritik dari ahli sosiolingustik,

dosen, pemerhati bahasa, praktisi bahasa yang membaca penelitian ini dan tertarik terhadap kajian yang diteliti. Selain dianalisis melalui aspek ortografis, penelitian terhadap register SMS ini sebenarnya sangat mungkin dilakukan pendekatan lainya baik dari disiplin ilmu lingustik maupun sosiolinguistik, seperti aspek morfologi, aspek sintaksis, aspek leksikon, gaya bahasa, alih kode, dan unda usuk. Semoga dengan adanya penelitian ini dapat memndorong penelitian lain yang berkaitan dengan sosiolingustik, sehingga lebih mendalam.