ANALISIS ARUS TRANSIEN PADA SISI PRIMER TRANSFORMATOR TERHADAP PELEPASAN BEBAN MENGGUNAKAN SIMULASI EMTP

dokumen-dokumen yang mirip
Dasman 1), Rudy Harman 2)

III. METODE PENELITIAN

Analisis Arus Dan Tegangan Transien Akibat Pelepasan Beban Pada Sisi Primer Transformator Unit 5, Unit 6, dan Unit 7 Suralaya

ANALISIS DISTRIBUSI TEGANGAN LEBIH AKIBAT SAMBARAN PETIR UNTUK PERTIMBANGAN PROTEKSI PERALATAN PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv di YOGYAKARTA

ABSTRAK. Kata kunci : Arus Transien, Ketahanan Transformator, Jenis Beban. ABSTRACT. Keywords : Transient Current, Transformer withstand, load type.

II. TINJAUAN PUSTAKA

SIMULASI TEGANGAN DIP PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH MENGGUNAKAN MODEL EMTP

ABSTRAK Kata Kunci :

STUDI PENGARUH KONFIGURASI 1 PERALATAN PADA SALURAN DISTRIBUSI 20 KV TERHADAP PERFORMA PERLINDUNGAN PETIR MENGGUNAKAN SIMULASI ATP/EMTP

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

SIMULASI TEGANGAN DIP PADA SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN MODEL EMTP

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN

Analisis Setting Relay Proteksi Pengaman Arus Lebih Pada Generator (Studi Kasus di PLTU 2X300 MW Cilacap)

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

ANALISIS TEGANGAN JATUH PADA JARINGAN DISTRIBUSI RADIAL TEGANGAN RENDAH oleh : Fitrizawati ABSTRACT

2.2.6 Daerah Proteksi (Protective Zone) Bagian-bagian Sistem Pengaman Rele a. Jenis-jenis Rele b.

Vol.12.No.1. Februari 2012 Jurnal Momentum ISSN : X

ANALISIS KEDIP TEGANGAN AKIBAT GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG ABANG DI KARANGASEM

Muh Nasir Malik, Analisis Loses Jaringan Distribusi Primer Penyulang Adhyaksa Makassar

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

BAB I PENDAHULUAN. utama bagi setiap orang. Ketergantungan masyarakat terhadap listrik

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.

AKIBAT KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS NETRAL DAN LOSSES PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

Kata kunci : Hubung Singkat 3 Fasa, Kedip Tegangan, Dynamic Voltage Restorer, Simulink Matlab.

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

Studi Analisis Gangguan Petir Terhadap Kinerja Arrester Pada Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20 KV Menggunakan Alternative Transient Program (ATP)

LANDASAN TEORI Sistem Tenaga Listrik Tegangan Menengah. adalah jaringan distribusi primer yang dipasok dari Gardu Induk

ANALISIS KOORDINASI ISOLASI SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV TERHADAP SAMBARAN PETIR DI GIS TANDES MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK EMTP RV

Jurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 3, April 2013 ISSN

BAB IV PENGGUNAAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN TERHADAP PERBAIKAN TEGANGAN JARINGAN 20 KV. 4.1 Perhitungan Jatuh Tegangan di Jaringan 20 kv

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA KEDIP TEGANGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 20 KV AKIBAT HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG PEDAN 1 KLATEN

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III TEORI DASAR DAN DATA

METODE ANALISIS REDUKSI ARUS INRUSH PADA TRANSFORMATOR

PERHITUNGAN SETTING RELE ARUS LEBIH PADA TRAFO SISI 20KV DI GARDU INDUK BUKIT ASAM LAPORAN AKHIR

SISTEM PROTEKSI TERHADAP TEGANGAN LEBIH PADA GARDU TRAFO TIANG 20 kv

STUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) 150 kv DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE POWERWORLD VERSI 17

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIMULASI OVER CURRENT RELAY (OCR) MENGGUNAKAN KARATERISTIK STANDAR INVERSE SEBAGAI PROTEKSI TRAFO DAYA 30 MVA ABSTRAK

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan data plant 8 PT Indocement Tunggal

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... PERSYARATAN GELAR... LEMBAR PENGESAHAN... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRACT...

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. panasbumi Unit 4 PT Pertamina Geothermal Energi area Kamojang yang. Berikut dibawah ini data yang telah dikumpulkan :

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: ( Print) A-130

ANALISIS SISTEM TENAGA. Analisis Gangguan

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

SIMULASI DISTRIBUSI TEGANGAN PETIR DI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 20 KV PENYULANG KENTUNGAN 2 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 1 FASA KE TANAH PADA SUTT 150 KV (APLIKASI GI PIP PAUH LIMO)

ANALISA SETTING RELAI PENGAMAN AKIBAT REKONFIGURASI PADA PENYULANG BLAHBATUH

Analisa Perancangan Gardu Induk Sistem Outdoor 150 kv di Tallasa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan

STUDI PERENCANAAN SISTEM PERLINDUNGAN PETIR EKSTERNAL DI GARDU INDUK 150 KV NEW-TUREN

ANALISA PEMASANGAN KOMPENSATOR REAKTOR SHUNT DALAM PERBAIKAN TEGANGAN SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET)-500kV ANTARA TASIKMALAYA DEPOK

PROFIL SURJA HUBUNG KARENA PROSES ENERGIZED PADA SALURAN TRANSMISI 500 KV

Studi Pengaruh Lokasi Pemasangan Surge Arrester pada Saluran Udara 150 Kv terhadap Tegangan Lebih Switching

Studi Pengaruh Konfigurasi Peralatan pada Saluran Distribusi 20 kv Terhadap Performa Perlindungan Petir Menggunakan Simulasi ATP/EMTP

PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR KERING BHT02 RSG GA SIWABESSY TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI

Model Arrester SiC Menggunakan Model Arrester ZnO IEEE WG

EVALUASI ARRESTER UNTUK PROTEKSI GI 150 KV JAJAR DARI SURJA PETIR MENGGUNAKAN SOFTWARE PSCAD

GT 1.1 PLTGU Grati dan Rele Jarak

BAB III SISTEM PROTEKSI DENGAN RELAI JARAK. terutama untuk masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Kebutuhan tenaga

III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

STUDI KOORDINASI RELE PENGAMAN PADA SISTEM BUSBAR DI GARDU INDUK KAPAL

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER

STUDI SETTINGAN DISTANCE RELAY PADA SALURAN TRANSMISI 150 KV DI GI PAYAKUMBUH MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

SIMULASI DAN ANALISIS PENGARUH TEGANGAN LEBIH IMPULS PADA BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 KV

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT MENGGUNAKAN PEMODELAN ATP/EMTP PADA JARINGAN TRANSMISI 150 KV DI SULAWESI SELATAN

BAB III PROTEKSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) TERHADAP SAMBARAN PETIR

Analisa Sistem Distribusi 20 kv Untuk Memperbaiki Kinerja Sistem Distribusi Menggunakan Electrical Transient Analysis Program

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

ANALISIS HUBUNG SINGKAT 3 FASA PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN ADANYA PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG)


Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

BAB II SALURAN DISTRIBUSI

STUDI PERENCANAAN PENGGUNAAN PROTEKSI POWER BUS DI PT. LINDE INDONESIA GRESIK

LAPORAN MINGGUAN OJT D1 MINGGU XIV. GARDU INDUK 150 kv DI PLTU ASAM ASAM. Oleh : MUHAMMAD ZAKIY RAMADHAN Bidang Operator Gardu Induk

BAB III. Transformator

Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory

Pemodelan dan Analisis Fault Current Limiter Sebagai Pembatas Arus Hubung Singkat Pada GI Sengkaling Malang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

Analisis Unjuk Kerja Tiga Unit Inter Bus Transformers 500 MVA 500/150/66 kv di GITET Kediri

SIMULASI PEMULIHAN KEDIP TEGANGAN AKIBAT GANGGUAN ARUS HUBUNG SINGKAT MENGGUNAKAN DYNAMIC VOLTAGE RESTORER (DVR)

PENYETELAN RELAY ARUS LEBIH PADA TRANSFORMATOR DAYA 60 MVA DI GARDU INDUK BUKIT ASAM PT. PLN (PERSERO)

ANALISA TROUBLE DIFFERENTIAL RELAY TERHADAP TRIP CB ( CIRCUIT BREAKER ) 150 KV TRANSFORMATOR 30 MVA PLTGU PANARAN

ANALISA SETTING RELE ARUS LEBIH PADA PENYULANG KURMA DI GARDU INDUK BOOM BARU PT. PLN (PERSERO)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH CAPACITOR BANK SWITCHING TERHADAP KUALITAS DAYA EFFECT OF CAPACITOR BANK SWITCHING ON POWER QUALITY

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Oleh: Dedy Setiawan IGN SatriyadiI H., ST., MT. 2. Dr. Eng. I Made Yulistya N., ST., M.Sc

Transkripsi:

ISSN 0853-8697 ANALISIS ARUS TRANSIEN PADA SISI PRIMER TRANSFORMATOR TERHADAP PELEPASAN BEBAN MENGGUNAKAN SIMULASI EMTP Arfita Yuana Dewi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Padang E-mail arfita_itp@yahoo.com ABSTRACT Transient phenomena can be happened at electrical equipment, like primary side of transformer, transmission circuit, generator, etc. This condition caused by external or internal trouble of equipment, like short circuit, switching equipment. This condition can be happened in short time and it has big magnitude value, then it will effect to electrical equipment. If the transformer has short circuit trouble, switching trouble, big current will flow to transformer circuit. This research will count the current transient value at primary side of transformer, by using EMTP (Electromagnetic Transient Program). Based on the simulation to 1,5 MVA transformer, 141 A nominal current, this research have result that over load value more than,5 MVA will have 143 A current transient. This value is more than nominal current value of primary side, it caused by, if load have big value and primary current have big value too. Keywords: wool fiber, acrylic, blending process 1. PENDAHULUAN Transformator memegang peranan yang vital dalam proses penyaluran daya. Agar dapat melayani kebutuhan beban tersebut maka diperlukan sistem tenaga listrik yang handal dengan tingkat keamanan yang tinggi. Pada saat operasi sering mengalami gangguan yang mengakibatkan terhentinya penyaluran daya. Salah satu gangguan tersebut adalah transien. Trasien yang terjadi pada pada transformator disebabkan oleh faktor ekternal misalnya petir, dan faktor internal misalnya pada proses alih hubung (switching). Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari suatu rangkaian kerangkaian berikutnya melalui suatu gandengan magnet yang berdasarkan induksi elektromagnetik. Dalam prakteknya tidak selamanya transformator dapat beroperasi normal, ada kalanya mendapat gangguan, baik gangguan dari luar maupun dari dalam transformator itu sendiri. Salah satu gangguan tersebut berupa gangguan hubung singkat yang dapat menimbulkan gejala transien dan dapat mengakibatkan kerusakan pada transformator tersebut, agar kerusakan pada transformator dapat diminimalisasi maka arus transien yang terjadi disaat switching dianalisis agar diketahui apakah besar arus transien yang terjadi masih dalam batasan toleransi sehingga dapat diketahui akibat yang akan ditimbulkan oleh arus transien tersebut.[7] TEKNOIN, Vol. 11, No.3, September 006, 159-170 159

Transien adalah perwujudan dari perubahan yang mendadak karena terjadi pembukaan dan penutupan saklar atau adanya gangguan pada suatu sistem. Transien berlangsung dalam waktu yang sangat singkat dan magnetudenya sangat berpengaruh terhadap komponen-komponennya yang ada dalam satu sistem. Saat terjadi transien komponen-komponen mengalami tekanan yang sangat besar berupa tegangan dan arus, yang keadaan paling buruk dapat menyebabkan kerusakan peralatan pada sistem dimana transien itu terjadi. [3] Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlu dilakukan pengujian pada transformator yang disebabkan oleh penutupan saklar terhadap gangguan arus transien pada transformator. Untuk pengujian tersebut dilakukan dengan cara mengevaluasi besar arus transien yang terjadi pada belitan primer transformator ketika switching. Untuk pemodelan yang berupa simulasi ini dilakukan dengan perangkat lunak EMTP (Electro Magnetic Transients Program) dengan demikian akan dapat diketahui tingkat keandalan dari transformator sebagai sistem operasi penyaluran beban yang berdaya guna optimal dan efektif.. Keadaan Transien Transien terjadi pada saat penukaran saklar maka akan terjadi perubahan pada arus [3] dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini : S R L A B i is it i 0 t V Gambar 1. (a) Rangkaian Ekivalen R-L (b) bentuk gelombang arus untuk rangkaian R-L Keterangan : i = arus awal (Ampere) V = Tegangan (Volt) R = Tahanan (Ohm) L = Induktansi (Henry) is = Arus Keadaan steady-state (Amper) it = Arus transien (Ampere) t = Waktu (detik) 160 Arfita - Analisis Arus Transien Pada Sisi Primer Transformator

Dari gambar 1 diperoleh persamaan differensial tegangan sebagai berikut : di V L i.r dt (1) persamaan transienya : di L i. R 0 () dt misal : i 1 = A e ρt Dimana : d t t L Ae R. Ae 0 dt L Aρe ρt + R A e ρt = 0 sehingga : L ρ + R = 0 i t Ae R L dimana : i t = Arus Transien (Ampere) A = Konstanta R = Tahanan (Ohm) L = Induktansi (Henry) t 3. Konsep Dasar Simulasi 3.1 Jenis Studi Kasus Studi kasus yang dilakukan adalah menganalisis besar arus transien pada sisi primer transformator pada saat pelepasan beban, besar dari arus transien tergantung dari besar kapasitas sumber daya, konfigurasi dari sistem dan jarak gangguan dari unit pembangkit. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem transmisi [6] adalah : Burung dan daun-daun Jika burung dan daun-daun terbang dekat pada isolator gantung dari saluran transmisi, maka kemungkinan terjadi loncatan api. Pohon yang tumbuh dekat saluran transmisi Dahan atau ranting pohon yang jatuh menimpa saluran transmisi akan meyebabkan terjadinya gangguan hubung singkat. Tumbang atau robohnya tower transmisi dll. Gangguan hubung singkat tidak hanya merusak peralatan atau elememelemen sirkuit, tetapi juga dapat menyebabkan jatuhnya tegangan dan frekuensi sistem, sehingga kerja paralel dari unit-unit pembangkit menjadi terganggu pula.[6] TEKNOIN, Vol. 11, No.3, September 006, 159-170 161

Salah satu cara untuk dapat menganalisis besar arus transien pada sisi primer saat pelepasan beban pada studi kasus ini, jenis penelitian yang digunakan adalah dengan simulasi EMTP (Electromagnetic Transients Program). EMTP adalah suatu program komputer terintegrasi yang didesain untuk menyelesaikan permasalahan peralihan (transients) pada sistem tenaga listrik untuk rangkaian terkosentrasi (lumped), rangkaian terdistribusi, atau kombinasi dari kedua rangkaian tersebut. EMTP dapat digunakan untuk menganalisis transient pada rangkaian yang mengandung parameter terkosentrasi (R, L, dan C), saluran transmisi dengan parameter terdistribusi, saluran yang ditransposisi atau saluran yang tidak ditransposisi. EMTP sangat baik digunakan untuk menganalisis transient pada operasi switching surge dan lightning surge karena program ini menyediakan fasilitas pemodelan untuk generator, CB (Circuit Breaker), transformator, arrester, sumber surya petir, dan pemodelan saluran transmisi baik untuk saluran yang tergantung frekuensi maupun tidak. 3. Jalannya Penelitian Jalan Penelitian mempunyai aturan-aturan khusus dalam pemasukan data untuk dianalisis dengan EMTP, yang disebut sebagai prosedur simulasi seperti ditunjukan pada gambar dibawah: Mulai Mempresentasikan model sistem ke bentuk rangkaian simulasi pada ATP Draw Memasukan data-data Sumber berupa amplitudo dan impedansi - impedansi saluran dan trafo dalam bentuk R L C Program Utama Simulasi NO Ada Hasil Yes Tampilan Hasil hasil NO Yes Selesai Gambar. Diagram Alir Simulasi EMTP 16 Arfita - Analisis Arus Transien Pada Sisi Primer Transformator

3.3 Lokasi Kajian Lokasi Kajian studi kasus ini adalah pada transformator step up 1.5 MVA 10/150 kv di Gardu Induk Maninjau. 3.4 Data Data Yang dibutuhkan Untuk mengkaji tentang besar arus transien pada sisi primer tansformator untuk itu dibutuhkan data-data yang terdiri dari : Data data konkrit pada saluran transmisi 150 kv GI Maninjau GI Padang Luar. Data kapasitas Transformator Step-up GI Maninjau. Data kapasitas Transformator Step-down Padang Luar. Data data kapasitas Pembangkitan di Maninjau. Single Line Diagram Gardu Induk Maninjau Gardu Induk Padang Luar. Data data peralatan yang ada di Gardu Induk Maninjau Gardu Induk Padang Luar. 3.5 Metode Perhitungan dan Analisa Data Metode perhitungan yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penyelesaian dengan EMTP, dengan mengunakan parameter- parameter saluran yang diasumsikan ke dalam bentuk pemograman EMTP. Metode Analisa Data adalah dengan menggunakan data data pada saluran Gardu Induk Maninjau Gardu Induk Padang Luar dengan materi kajian terdiri dari : Pembuatan model saluran Maninjau Padang Luar. Penentuan nilai setiap parameter saluran sesuai dengan kondisi yang ada. Penerapan pemodelan kedalam pemograman EMTP. Pengamatan hasil untuk analisis arus gangguan maksimum pada saluran. 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskripsi Data Data simulasi yang digunakan untuk pemograman EMTP adalah dengan menggunakan data saluran transmisi sepanjang 4 km, adapun data untuk aplikasi GI Maninjau (sumber/sisi kirim) GI Padang Luar (ujung saluran/sisi terima) antara lain : 1. Generator a. Kapasitas MVA = 1,5 MVA b. Tegangan Dasar = 150 kv c. Tegangan Kirim = 10 kv d. Cos θ = 0,79 TEKNOIN, Vol. 11, No.3, September 006, 159-170 163

. Transformator Pembangkit a. Kapasitas MVA = 1,5 MVA b. Tegangan Primer = 10 kv c. Tegangan Sekunder = 150 kv d. Cos θ = 0,79 3. Transformator GI a. Kapasitas MVA = 30 MVA b. Tegangan Primer = 150 kv c. Tegangan Sekunder = 0 kv d. Cos θ = 0,8 4. Saluran Transmisi a. Impedansi saluran = 0.11 + j0.40 ohm / km b. Tinggi Menara rata-rata =33,3 meter c. Lebar puncak menara = 1,1 meter d. Lebar kaki menara = 7,5 meter e. Panjang Cross kawat tanah = 5,7 meter f. Panjang Cross fasa atas = 6,8 meter g. Panjang Cross fasa tengah = 7 meter h. Panjang Cross fasa bawah = 7, meter i. Jarak kawat fasa-kawat tanah = 19,35meter j. Jarak antar kawat fasa = 4,5 meter k. Jarak kawat fasa dengan tanah = 4,9 meter 5. Konfigurasi Kawat fasa a. Diameter luar = 1,9 mm b. Tahanan temperatur0 0 ohm / km = 0,11 ohm / km 6. Konfigurasi Kawat Tanah a. Diameter luar = 9 mm b. Tahanan temperatur 0 0 ohm / km = 4,8 ohm / km 7. Isolator a. Ckeepage distance = 9 mm b. Jumlah isolator = 11 buah 4. Perhitungan / Analisa Data Perhitungan yang digunakan untuk menganalisa data adalah dengan mengunakan parameter- parameter simulasi EMTP, adapun perhitungan datadata simulasi adalah sbb : 1. Generator Pembangkit a. Amplitudo Generator Pembangkit (Amp) Amp = xv 3 dimana : V adalah tegangan dasar pembangkit = 10 KV 164 Arfita - Analisis Arus Transien Pada Sisi Primer Transformator

maka : Amp = x10kv x10000v 8164, 96V 3 3 b. Impedansi Generator Pembangkit (ZG) Z V KV S MVA peek dimana : V adalah tegangan dasar sisi kirim (primer) = 10 KV S adalah daya dasar = 1,5 MVA Cos = 0,79 dan cos -1 0,79 = 37,814 maka : 10 Z = 37, 814 1,5 Z = 4,651 37,814 3,6 j, 85 Untuk Impedansi 4 generator pembangkit yang dipasang secara peralel adalah : 1 1 1 1 1 3,6 j,85 3,6 j,85 3,6 j,85 3,6 j,85 1 4 3,6 j,85 3,6 j,85 0,919 j0,713 4 Z G Z G Z G Z G = R + jxl = 0,919 + j0,713 Sehingga : R = 0,919 jxl = 0,713 H jxl = fl dengan harga frekuensi (f) = 50 Hz jxl 0,713 0,713 L = f x3,14x50 314 L =,71 x 10-3 H L =,71mH c. Spesifikasi pemrograman komputer untuk pemodelan generator pembangkit dan dengan simulasi EMTP.. Transformator Pembangkit Step-Up (ZG) a. Impedansi Transformator TEKNOIN, Vol. 11, No.3, September 006, 159-170 165

V KV Z S MVA dimana : V adalah tegangan dasar sisi kirim (primer) = 10 KV S adalah daya dasar = 1,5 MVA Cos = 0,79 dan cos -1 0,79 = 37,814 maka : 10 Z = 37, 814 1,5 Z = 4,651 37,814 3,6 j, 85 Untuk Impedansi 4 Transformator yang dipasang secara peralel adalah : 1 1 1 1 1 Z G 3,6 j,85 3,6 j,85 3,6 j,85 3,6 j,85 1 4 Z G 3,6 j,85 3,6 j,85 Z G 0,919 j0,713 4 Z G = R + jxl = 0,919 + j0,713 Sehingga : R = 0,919 jxl = 0,713 H jxl = fl dengan harga frekuensi (f) = 50 Hz L = jxl f L =,71 x 10-3 H L =,71mH 0,713 0,713 x3,14x50 314 3. Transformator Gardu Induk Step Down Pada Sisi Terima a. Impedansi Transformator Z V KV S MVA dimana : V adalah tegangan dasar sisi kirim (primer) = 150 KV S adalah daya dasar = 1,5 MVA Cos = 0,799 dan cos -1 0,79 = 36,87 Maka : Z 150 500 36,87 36,87 750 36,87 30 30 Z = 599,999 + j450,001 Apabila : Z = R + jx L 166 Arfita - Analisis Arus Transien Pada Sisi Primer Transformator

4.3 Maka : R = 599,999 JX = 450,001 Pembahasan L L jx = L 450,001 450,001 1433 mh f x3,14x50 314 Materi simulasi dilakukan dengan cara meletakan probe arus dan tegangan pada titik pengukuran disepanjang saluran adalah sebagai berikut : Dilakukan pensimulasian dalam kondisi normal dengan memperhatikan arus dan tegangan pada sisi kirim dan pada sisi terima untuk fasa A, B dan C. Melihat simulasi dalam kondisi switching dengan beban yang berbeda-beda. Pemodelan rangkaian simulasi dengan EMTP dapat dilihat seperti gambar 3 di bawah. Gambar 3. Rangkaian Simulasi dalam keadaan normal Proses hasil simulasi yang dilakukan terhadap rangkaian simulasi seperti gambar 3 yang diansumsikan untuk transformator sebesar 1.5 MVA yang disuplay dari pembangkit dari PLTA maninjau. Dengan mengunakan metoda EMTP, maka simulasi yang dilakukan akan menghasilkan keluaran profil arus kondisi normal dan arus puncak pada saat switching. 4.3.1 Kondisi Normal Berdasarkan dari rangkaian simulasi yang dapat dilihat pada gambar 3, dengan pengaturan waktu untuk PMT yang ada pada saluran adalah T cl = 0 detik dan T op =0.35 detik, dan waktu ATP simulasi (T maks ) = 0,5 detik dengan waktu langkah (steep) simulasi (Δ t ) = 1 x 10-5 detik atau 1E-5 detik. Hasil simulasi pada kondisi normal menunjukan profil tegangan seperti gambar 4. Hasil simulasi dalam kondisi normal atau sebelum gangguan menampilkan karakteristik gelombang untuk sisi kirim dan sisi terima, dimana sistem sedang beroperasi TEKNOIN, Vol. 11, No.3, September 006, 159-170 167

secara normal menyalurkan daya listrik dari Maninjau (sisi kirim) ke Padang Luar (sisi terima) dengan tegangan puncak sebesar 1.14E+0005 Volt atau 1,14 KV untuk sisi kirim dan untuk tegangan puncak pada sisi terima sebesar 1.13E+0005 Volt atau 11,3 KV terjadinya penurunan tegangan dari sisi kirim ke sisi terima tersebut karena dipengaruhi oleh panjang saluran, impedansi, dan juga rugi-rugi daya dan arus pada sisi primer transformator sebesar 14 A. Berdasarkan dari rangkaian simulasi yang dapat dilihat pada gambar 3, dan hasil simulasi pada kondisi normal menunjukkan profil arus seperti gambar 4 hasil simulasi dalam kondisi normal atau sebelum waktu switching menampilkan karakteristik gelombang dimana sedang beroperasi secara normal dengan arus punca k sebesar 1,65E + 0003 A atau 16,5 A dengan beban 1,5 MVA. Gambar 4. Profil arus pada keadaan normal 4.3. Kondisi Switching Untuk simulasi dalam kondisi switching, transien akan terlihat disaat switching dengan pengaturan waktu pada PMT, Hasil simulasi saat switching menunjukkan profil arus seperti gambar 5 hasil simulasi pada saat pelepasan beban dengan arus transien sebesar 1,41E + 0003 A atau 14.1 A. Gambar 5. Profil Arus Transien pada saat switching 168 Arfita - Analisis Arus Transien Pada Sisi Primer Transformator

Dan pada gambar 6 menunjukkan profil arus setelah terjadinya pelepasan beban dengan arus sebesar 7,846E+000 A atau 784,6 A karena pada saat itu transformator tidak berbeban. Gambar 6. Profil arus transien setelah switching Tabel 1. Nilai-nilai arus transien dengan setting waktu tetap dengan beban yang berbeda Beban ARUS ( A ) ( MVA) t = 0 t = 0.35 setelah switching,5 137,8-143 787 1,5 116.5-14.1 784,6 0 1183,4-817,5 780,9 15 104,9-69,1 766,7 5. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis arus yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Besar beban dari transformator sebesar 1,5 MVA dengan besar arus 141 A maka beban yang dapat di izinkan antara 0 MVA sampai,5 MVA karena pada beban,5 MVA arus pada sisi primer melebihi titik aman apabila terjadi pelepasan beban. Bila beban yang berada pada sisi kirim besar maka arus pada sisi primer transformator akan besar pula dan apabila beban disisi kirim kecil maka arus disisi primer akan pula. Besar arus pada sisi kirim 5.368 A dan pada sisi terima sebesar 6.071 berarti arus pada sisi terima lebih besar dari arus pada sisi kirim. Arus transien yang besarnya melebihi batas aman akan dapat merusak peralatan atau elemen-elemen sirkuit, tetapi juga dapat menyebabkan jatuhnya tegangan dan frekuensi sistem, sehingga kerja paralel dari unitunit pembangkit menjadi terganggu pula. TEKNOIN, Vol. 11, No.3, September 006, 159-170 169

Saran Besar arus puncak transien pada saat pelepasan beban lebih besar dari arus sebelum beban dilepaskan. Untuk pengkajian yang lebih mendalam tentang penelitian, analisis arus gangguan hubung singkat dua fasa ini masih diperlukan pengetahuan serta ketelitian yang lebih baik lagi. Sedangkan penggunaan EMTP dalam penyelesaian ini sebagai metodologi penelitian hanya sebatas untuk melihat tampilan harga dan bentuk profil gelombang arus yang terjadi pada sisi kirim dan sisi terima dalam dalam keadaan normal dan gangguan dengan memvariasikan letak titik gangguan disepanjang saluran Maninjau dan Padang Luar. Namun program EMTP ini masih dapat dikembangkan penggunaannya dalam melakukan penelitian. EMTP ini dapat juga dijadikan sebagai sarana dan salah satu metoda untuk menyelesaikan dan menganalisis permasalahan transients pada sistem tenaga listrik, rangkaian control, mesin-mesin listrik, maupun masalah tegangan tinggi. DAFTAR PUSTAKA [1] Dugan R.C., McGranaghan M.F., Beaty H.W., (1996) Electrical Power Systems Quality, The McGraw Hill Companies. [] Fallon C.M., McDermott B.A., (1996) Development and Testing of a Real-Time Digital Voltage Flickermeter, IEEE. [3] Gupta, (004), Power System Analysis and Design, S.chand & Company LTD [4] Nadu, (198), High Voltage Engineering, The McGraw Hill Companies. [5] Saadat, H., (1999), Power System Analysis, International Edition EPRI, McGraw-Hill., New York. [6] Stevenson, W.D.Jr., (198), Elements of Power System Analysis, McGraw-Hill, Kogakusha, Ltd., New Delhi. [7] Tobing, (003), Peralatan Tegangan Tinggi, PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta. 170 Arfita - Analisis Arus Transien Pada Sisi Primer Transformator