2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4.

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman.

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil N

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tam

2017, No Nasional tentang Tata Cara Pengangkatan Pelaksana Tugas di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); 2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Repub

PERATURAN PEMERINTAH 15 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia N

2017, No (Lembaran Negara Republik Indoinesia Tahun 2010 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5120); 5. Peraturan Pemeri

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangka

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

RINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

2016, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG POLA KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keahlian melalui Penyesuaian/I

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri (Lembaran Negara Repu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 246); 4

, No.1901 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangk

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL.

PERATURAN DIREKTUR UTAMA LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 3/2012

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM APARATUR KEMENTERIAN PAN DAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

Peraturan...

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2011, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negar

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

- 2 - Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota;

2017, No Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Penyesuaian (Inpassing); Mengingat : 1

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2017, No tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone

, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

[1] PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2016 TENTANG

PERATURAN NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

BERITA NEGARA. No.745, 2016 BKPM. Tunjangan Kinerja. Jabatan. Kelas Jabatan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

MEMUTUSKAN: 6. Jabatan...

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No KEP/58/M.PAN/6/2004 tentang Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat dan Angka Kreditnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangka

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : PER-01/M.

2016, No Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara (Berita

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2012 TENTANG

Peraturan...

Transkripsi:

No.1, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Pegawai. Pola Karir. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 71 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional tentang Pola Karier Pegawai di Lingkungan Badan Narkotika Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

2016, No. 1-2- 3. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4. Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 16 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246); 5. Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 3 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika Nasional Provinsi dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 493 ) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 6 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 3 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika Nasional Provinsi dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1014); MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala ini yang dimaksud dengan: 1. Pegawai Badan Narkotika Nasional yang selanjutnya disebut Pegawai terdiri atas :

-3-2016, No. 1 a. Pegawai Negeri Sipil; b. Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan atau diperbantukan; c. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang ditugaskan; dan d. Prajurit Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan. 2. Karier adalah perjalanan atau pengalaman jabatan seorang Pegawai sejak mulai diangkat dalam jabatan, dibina secara terus menerus sampai dengan batas usia pensiun. 3. Pola Karier adalah pola pembinaan yang menggambarkan alur pengembangan Karier yang menunjukkan keterangan dan keserasian antara jabatan, pangkat, diklat kepemimpinan, diklat tingkat kompetensi, serta masa jabatan seorang Pegawai sejak pengangkatan pertama dalam jabatan tertentu sampai dengan pensiun. 4. Jalur Karier adalah lintasan jabatan baik secara horisontal, vertikal, maupun diagonal yang akan dilalui Pegawai sesuai dengan bakat, minat, kualifikasi, kompetensi, dan tingkat kinerjanya. 5. Jenjang Karier adalah kenaikan pangkat, golongan, dan jabatan yang dapat dilalui Pegawai mulai pengangkatan pertama sampai dengan pensiun. 6. Standar Kompetensi Jabatan adalah ukuran kompetensi tertentu yang ditetapkan sebagai acuan pada setiap jenis jabatan, agar tugas dalam jabatan dapat diselesaikan dengan baik. 7. Pangkat dan Golongan adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seorang Pegawai dalam rangkaian susunan kepegawaian yang digunakan sebagai dasar penggajian. 8. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang Pegawai dalam rangka memimpin suatu sistem organisasi negara. 9. Jabatan Administrasi adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan

2016, No. 1-4- publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan. 10. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan ketrampilan tertentu. 11. Pelaksana adalah Pegawai yang bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan. 12. Mutasi adalah perpindahan jabatan baik horizontal, vertikal maupun diagonal. 13. Mutasi Horizontal adalah perpindahan jabatan dalam tingkat eselon yang sama. 14. Mutasi Diagonal adalah perpindahan dari jabatan struktural ke dalam jabatan fungsional dan sebaliknya. 15. Mutasi Vertikal adalah perpindahan jabatan dari jenjang jabatan yang lebih rendah ke jenjang jabatan satu tingkat lebih tinggi. 16. Mutasi Demosi adalah perpindahan jabatan dari jenjang jabatan yang lebih tinggi ke jenjang jabatan satu tingkat lebih rendah. 17. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh Pegawai, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya secara profesional, efektif dan efisien. 18. Kompetensi Teknis adalah unsur pengembangan karier Pegawai yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman bekerja secara teknis. 19. Kompetensi Manajerial adalah unsur pengembangan karier Pegawai yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan. 20. Kompetensi Sosial Kultural adalah unsur pengembangan karier Pegawai yang diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama,

-5-2016, No. 1 suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan. 21. Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Diklat adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan Pegawai Negeri Sipil. 22. Tim Penilaian Kinerja adalah Tim yang bertugas memberikan pertimbangan kepada Kepala Badan Narkotika Nasional mengenai pengangkatan jabatan struktural serta kenaikan pangkat istimewa di lingkungan Badan Narkotika Nasional. 23. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN dan pembinaan Manajemen ASN diinstansi pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 24. Pejabat yang berwenang adalah Pejabat yang mempunyai kewenangan melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 25. Sistem Informasi Jabatan yang selanjutnya disingkat SIJ adalah sistem informasi mengenai monitoring jabatan, mutasi jabatan struktural dan fungsional melalui sistem informasi kepegawaian. 26. Daftar Panjang Calon Pemangku Jabatan adalah daftar calon yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti seleksi calon pemangku jabatan. 27. Daftar Pendek Calon Pemangku Jabatan yang selanjutnya disebut Daftar Pendek adalah daftar yang terdiri dari 3 (tiga) nama calon pemangku jabatan yang merupakan hasil penilaian terbaik melalui proses seleksi terhadap daftar panjang calon. 28. Asesmen adalah penilaian untuk mengukur kompetensi Pegawai dalam melaksanakan tugas jabatan.

2016, No. 1-6- Pasal 2 (1) Pengembangan Pola Karier Pegawai dilakukan berdasarkan kualifikasi, Kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan organisasi. (2) Kompetensi Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Kompetensi Teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional, pengalaman bekerja secara teknis, dan asesmen; b. Kompetensi Manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, pengalaman kepemimpinan, dan asesmen; dan c. Kompetensi Sosial Kultural yang diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan dan asesmen. Pasal 3 (1) Pengembangan Pola Karier Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas. (2) Integritas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diukur berdasarkan kejujuran, kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, kemampuan bekerja sama, dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara. (3) Moralitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diukur berdasarkan penerapan dan pengamalan nilai etika, agama, budaya, dan sosial kemasyarakatan.

-7-2016, No. 1 Pasal 4 Pengembangan Pola Karier Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3 dilaksanakan berdasarkan tahapan sebagai berikut: a. penyiapan daftar panjang calon pemangku Jabatan ASN; b. penilaian daftar panjang dan Asesmen calon pemangku Jabatan ASN; c. penyiapan daftar pendek calon pemangku Jabatan ASN; d. penentuan calon tetap pemangku Jabatan ASN; dan e. pengangkatan dalam Jabatan ASN. BAB II PENYIAPAN DAFTAR PANJANG CALON PEMANGKU JABATAN ASN Pasal 5 (1) Penyiapan daftar panjang calon pemangku jabatan ASN dilakukan berdasarkan kompetensi dan kesesuaian antara Kompetensi jabatan dengan Kompetensi Pegawai. (2) Penyiapan daftar panjang calon pemangku jabatan ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara elektronik melalui Sistem Informasi Jabatan. (3) Daftar Panjang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disiapkan oleh Sekretaris Utama melalui Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi yang memuat seluruh data Pegawai yang telah memenuhi persyaratan untuk diangkat dalam jabatan ASN pada setiap tingkatan. (4) Format daftar panjang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala BNN ini.

2016, No. 1-8- BAB III PENILAIAN DAFTAR PANJANG DAN ASESMEN CALON PEMANGKU JABATAN ASN Pasal 6 (1) Daftar panjang calon pemangku jabatan ASN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dilakukan penilaian oleh Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi. (2) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap Kompetensi Pegawai dengan memperhatikan: a. unsur pokok penilaian; dan b. unsur penunjang penilaian. (3) Unsur pokok penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, terdiri atas: a. Jabatan Pegawai; b. pangkat Pegawai; c. pendidikan Pegawai; d. pendidikan dan pelatihan teknis dan nonteknis yang pernah diikuti oleh Pegawai; e. pendidikan dan pelatihan kepemimpinan Pegawai; f. prestasi kerja Pegawai; dan g. penilaian kinerja Pegawai. (4) Unsur penunjang penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, terdiri atas: a. pengalaman dalam jabatan pegawai; b. penghargaan yang pernah diterima oleh pegawai; dan c. hukuman disiplin yang pernah dijatuhkan kepada Pegawai. (5) Pedoman penilaian Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala BNN ini.

-9-2016, No. 1 Pasal 7 (1) Selain dilakukan Penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pegawai juga dilakukan Asesmen. (2) Asesmen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk mengukur Kompetensi Pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. (3) Asesmen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan terhadap: a. sikap Pegawai; b. perilaku Pegawai; dan c. kepribadian Pegawai. (4) Dalam melaksanakan Asesmen, Kepala Biro Kepegawaian dapat bekerja sama dengan lembaga asesmen yang telah terakreditasi dan tersertifikasi oleh lembaga yang berwenang. Pasal 8 Hasil penilaian dan Asesmen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7 dituangkan dalam daftar pendek calon pemangku jabatan ASN. Pasal 9 Dalam melaksanakan penilaian, Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi dapat membentuk tim.

2016, No. 1-10- BAB IV PENYIAPAN DAFTAR PENDEK CALON PEMANGKU JABATAN ASN Pasal 10 (1) Daftar Pendek calon pemangku Jabatan ASN memuat 3 (tiga) nama calon yang memiliki hasil penilaian dan Asesmen terbaik dari daftar panjang calon pemangku Jabatan ASN. (2) Penyiapan daftar pendek calon pemangku Jabatan ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara elektronik melalui Sistem Informasi Jabatan. (3) Daftar Pendek sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disiapkan oleh Sekretaris Utama melalui Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi yang memuat: a. nama calon; b. hasil penilaian; c. hasil Asesmen; dan d. total nilai. (4) Format daftar pendek sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala BNN ini. BAB V PENENTUAN CALON TETAP PEMANGKU JABATAN ASN Pasal 11 (1) Sekteraris Utama berdasarkan daftar pendek calon pemangku Jabatan ASN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 menyelenggarakan rapat BAPERJAKAT untuk menentukan calon tetap pemangku Jabatan ASN.

-11-2016, No. 1 (2) Rapat BAPERJAKAT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan penilaian terhadap 3 (tiga) nama calon pemangku Jabatan ASN. Pasal 12 Hasil rapat BAPERJAKAT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 disampaikan kepada Kepala BNN dalam bentuk rekomendasi guna mendapatkan penetapan. BAB VI PENGANGKATAN DALAM JABATAN ASN Bagian Kesatu Umum Pasal 13 (1) Pengangkatan Pegawai dalam Jabatan ASN dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Pengangkatan Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang berasal dari unsur Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Tentara Nasional Republik Indonesia untuk menduduki Jabatan ASN dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bagian Kedua Jabatan Administrasi Pasal 14 (1) Untuk dapat diangkat sebagai Pejabat Pengawas, Pegawai harus memenuhi kualifikasi umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2016, No. 1-12- (2) Selain harus memenuhi kualifikasi umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pegawai juga harus memenuhi kualifikasi khusus yang terdiri atas: a. sehat jasmani dan rohani serta bebas narkoba yang dibuktikan dengan surat keterangan dari pejabat yang berwenang; b. pangkat/golongan minimal Penata Muda tingkat. I (III/b); c. jabatan pelaksana bagi yang berpendidikan S1/D IV paling sedikit memiliki pengalaman kerja selama 4 tahun dan bagi yang berpendidikan D III sekurangkurangnya memiliki pengalaman kerja selama 12 tahun; d. pendidikan diutamakan paling rendah Diploma III atau yang sederajat; e. memiliki keahlian, pengetahuan, dan pengalaman sesuai bidang tugas untuk jabatan yang akan diduduki; f. diutamakan telah mengikuti dan lulus Diklat Kepemimpinan Tingkat IV atau yang dipersamakan; g. diutamakan telah mengikuti Diklat Teknis yang menunjang bidang tugasnya; h. tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat dalam 2 (dua) tahun terakhir; i. tidak pernah di pidana dengan pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara 2 tahun atau lebih; dan j. memiliki penilaian kinerja dengan nilai baik. Pasal 15 (1) Untuk dapat diangkat sebagai Pejabat Administrator, Pegawai harus memenuhi kualifikasi umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

-13-2016, No. 1 (2) Selain harus memenuhi kualifikasi umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pegawai juga harus memenuhi kualifikasi khusus yang terdiri atas: a. sehat jasmani dan rohani serta bebas narkoba yang dibuktikan dengan surat keterangan dari pejabat yang berwenang; b. pangkat/golongan minimal Penata Tingkat.I (III/d); c. pendidikan diutamakan paling rendah Strata I atau Diploma IV atau yang sederajat dengan memperhatikan pendidikan tertinggi yang dicapai para calon; d. memiliki keahlian, pengetahuan, dan pengalaman sesuai dengan bidang tugas untuk Jabatan yang akan diduduki; e. pernah/sedang menduduki Jabatan Pengawas atau Jabatan Fungsional yang setara dengan Jabatan Pengawas paling sedikit 3 (tiga) tahun; f. telah lulus diklat Kepemimpinan Tingkat IV; g. diutamakan telah mengikuti dan lulus Diklat Kepemimpinan Tingkat III atau yang dipersamakan; h. diutamakan telah mengikuti Diklat Teknis yang menunjang bidang tugasnya; i. tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan j. memiliki penilaian kinerja dengan nilai baik. Bagian Ketiga Jabatan Pimpinan Tinggi Pasal 16 (1) Untuk dapat diangkat sebagai Pejabat Pimpinan Tinggi, Pegawai harus memenuhi kualifikasi umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2016, No. 1-14- (2) Selain harus memenuhi kualifikasi umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pegawai juga harus memenuhi kualifikasi khusus yang terdiri atas: a. sehat jasmani dan rohani serta bebas Narkotika yang dibuktikan dengan surat keterangan dari pejabat yang berwenang; b. pendidikan diutamakan paling rendah Strata II atau yang sederajat dengan memperhatikan pendidikan tertinggi yang dicapai para calon; c. memiliki keahlian, pengetahuan, dan pengalaman sesuai bidang tugas untuk jabatan yang akan diduduki; d. pernah/sedang menduduki Jabatan Administrator atau Jabatan Fungsional yang setara dengan jabatan administrator paling singkat 3 (tiga) tahun; e. diutamakan telah mengikuti dan lulus Diklat Kepemimpinan Tingkat II atau yang dipersamakan; f. diutamakan telah mengikuti Diklat Teknis yang menunjang bidang tugasnya; g. tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat dalam 2 (dua) tahun terakhir atau tidak sedang menjalani hukuman disiplin; dan h. memiliki penilaian kinerja dengan nilai baik. Bagian Keempat Jabatan Fungsional Pasal 17 Pengangkatan dalam jabatan fungsional dilaksanakan sesuai dengan jenis jabatan fungsionalnya yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

-15-2016, No. 1 BAB VII PERPINDAHAN JABATAN ATAU WILAYAH KERJA PEGAWAI Pasal 18 (1) Dalam rangka pembinaan Karier Pegawai, perpindahan Jabatan dilakukan secara baik dalam bentuk perpindahan antar unit kerja dan/atau perpindahan antar wilayah kerja. (2) Perpindahan Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan secara horizontal berupa perpindahan Jabatan dalam tingkat eselon yang sama atau secara vertikal berupa perpindahan yang bersifat kenaikan Jabatan atau promosi. (3) Perpindahan Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk juga perpindahan dari Jabatan Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional atau sebaliknya. (4) Perpindahan Pegawai dalam Jabatan administrasi yang setingkat: a. dari Badan Narkotika Nasional Pusat ke Badan Narkotika Nasional Provinsi atau ke Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota atau sebaliknya; atau b. antar Badan Narkotika Nasional Provinsi atau antar Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota, dilaksanakan dengan memperhatikan persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. (5) Perpindahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3), dan ayat (4), dapat dilakukan dalam 1 (satu) unit organisasi atau antar unit organisasi dalam rangka mengisi jabatan yang lowong atau perpindahan antar jabatan dengan memperhatikan persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

2016, No. 1-16- Pasal 19 (1) Permohonan pindah wilayah kerja Pegawai dilaksanakan setelah bertugas paling singkat 5 (tahun) pada unit kerja yang bersangkutan. (2) Permohonan pindah Pegawai yang sedang menjalani tugas belajar tidak diperkenankan. (3) Pegawai yang mengajukan perpindahan harus tetap melaksanakan tugas di tempat semula sebelum ada keputusan dari pejabat yang berwenang tentang perpindahannya. BAB VIII KENAIKAN PANGKAT Pasal 20 Kenaikan Pangkat Pegawai Badan Narkotika Nasional yang berasal dari Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Prajurit Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan di lingkungan Badan Narkotika Nasional diatur dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada instansi induknya. BAB IX POLA DASAR PEMBINAAN KARIER PEGAWAI Pasal 21 Perkembangan dan pertumbuhan Karier Pegawai Negeri Sipil Badan Narkotika Nasional dibagi dalam 4 periode yaitu : a. penugasan orientasi (Masa kerja 0 1 tahun); b. Karier awal (masa kerja 2-8 tahun); c. Karier menengah (masa kerja 9-15 tahun); d. Karier puncak (16-30 tahun).

-17-2016, No. 1 Pasal 22 (1) Setiap Pegawai memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pembinaan Karier. (2) Pembinaan Karier sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, dan/atau penataran. Pasal 23 (1) Sekretaris Utama melalui Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi melakukan evaluasi terhadap pembinaan Karier Pegawai. (2) Evaluasi pembinaan karier sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun. Pasal 24 (1) Selain dapat dilakukan dalam bentuk sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 ayat (2), pembinaan Karier Pegawai dapat diberikan dengan bentuk: a. praktik kerja di instansi lain baik di pusat maupun di daerah dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun dan pelaksanaannya dikoordinasikan oleh LAN dan BKN; b. pertukaran antara Pegawai dengan Pegawai swasta. (2) Pelaksanaan pembinaan Karier sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun. (3) Terhadap pelaksanaan pembinaan Karier sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dikoordinasikan terlebih dahulu dengan LAN dan BKN.

2016, No. 1-18- BAB X KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 25 (1) Pegawai yang diangkat dalam jabatan administrasi sudah dilantik dan melaksanakan serah terima jabatan paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal keputusan pengangkatan dalam jabatan. (2) Mutasi Jabatan Administrasi dilakukan setelah yang bersangkutan menduduki Jabatan selama minimal 2 (dua) sampai dengan maksimal 5 (lima) tahun. (3) Pejabat yang telah memangku Jabatan Administrasi yang sama selama 5 (lima) tahun dan belum direncanakan untuk mutasi Jabatan, dilakukan pengukuhan kembali dengan keputusan pejabat yang berwenang. (4) Penurunan Jabatan atau demosi dilaksanakan dalam hal: a. pelaksanaan hukuman disiplin; b. tidak tercapainya tingkat kinerja yang ditetapkan; c. dipindahkan dalam Jabatan lain yang bobot Jabatannya lebih rendah; dan d. perampingan/penataan organisasi. Pasal 26 Dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak Peraturan Kepala BNN ini diundangkan, Tim Assessor Pegawai harus sudah dibentuk. Pasal 27 Penempatan Pegawai yang masih ada hubungan kekeluargaan seperti suami-istri, orang tua-anak, kakak-adik tidak diperbolehkan pada satu unit satuan kerja.

-19-2016, No. 1 BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 28 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

2016, No. 1-20- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4 Januari 2016 KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, ttd BUDI WASESO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 5 Januari 2016 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA

-21-2016, No. 1

2016, No. 1-22-

-23-2016, No. 1

2016, No. 1-24-