BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. bola. Olahraga ini menjadi salah satu olahraga yang paling banyak digemari,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. dengan menggunakan shutllecock (bola) dan raket sebagai alat untuk memukul

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. luar lapangan, dengan lapangan yang dibatasi garis-garis dalam ukuran panjang

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Indonesia menurut Depdikbud (1978/1979: 129) menyatakan bulutangkis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. pengembalian smash yang baik bisa menjadi serangan balik.

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN SMASH SASARAN TETAP DAN SASARAN BERUBAH TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SMASH PADA ATLET BULUTANGKIS DI PB AC QUALITY YOGYAKARTA

Kata Pengantar. Semoga makalah ini bermamfaat untuk para pembaca.

perkembangan olahraga itu bersifat dinamis, seiring dengan perkembangan yang digemari oleh masyarakat umum yaitu badminton.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rahmat Hidayatuloh, 2013

TEKNIK DASAR BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan olahraga. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari setiap

BAB II DESKRIPSI TEORITIS DAN HIPOTESIS. menggunakan raket sebagai alat pemukul dan shuttlecock sebagai objek yang di

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

PENGARUH PENGGUNAAN METODE NET MIRING TERHADAP KETEPATAN SMASH DI SEKOLAH BULUTANGKIS NATURA PRAMBANAN KLATEN SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermatabat, dan merupakan salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

EFEKTIVITAS TEKNIK PEGANGAN TERHADAP HASIL PUKULAN SERVICE LOB PEMAIN PEMULA PUTRA PB. SEHAT TAHUN 2013

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. ruangan untuk rekreasi juga sebagai ajang persaingan. Shuttlecock bulutangkis

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

II. TINJAUAN PUSTAKA. melakukan gerakan yang terorganisir dengan baik. Kemampuan gerak

PENGARUH LATIHAN POSISI BERUBAH DAN TETAP TERHADAP HASIL DROPSHOT

pendidikan ini umumnya menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga aspek tersebut dapat dibentuk melalui aktivitas jasmani

TENIS MODUL 3. Pendahuluan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

TEKNIK LANJUT BOLAVOLI

PERBEDAAN PUKULAN TOP SPIN DAN FLAT TERHADAP AKURASI BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN JAWA TENGAH

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya maksud permainan tenis adalah untuk berolahraga. Tapi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

OLEH DILLA FARID W. T

Peralatan & Lapangan Lapangan Net Shuttlecock

SUMBANGAN TINGGI BADAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DENGAN KETERAMPILAN DROPSHOT FOREHAND PADA ATLET BULUTANGKIS DI PB PANDIGA YOGYAKARTA

II. TINJAUAN PUSTAKA. mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, sistem pendidikan nasional. (Kurikulum penjaskes 2004)

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. permainan menggunakan bola (kok) dan tergolong ke dalam permainan bola kecil.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

Pengukuran Keterampilan Dasar Bermain Bulu Tangkis Pada Mahasiswa Universitas Abulytama. Oleh: Amiruddin*) 1

BAB II TINJAUAN TEORETIS

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 UJI VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN TES FOREHAND SMASH DARI JAMES POOLE UNTUK CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. sepak bola. Karena dengan jump heading pemain bisa melakukan tehnik bertahan

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN POLA PUKULAN TERHADAP KETEPATAN SMASH ATLET BULUTANGKIS PUTRA USIA TAHUN DI PB JAYA RAYA SATRIA YOGYAKARTA

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal

MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME)

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding atau berlomba (Yudha

Riswan Anu mahasiswa pada Jurusan pendidikan Kepelatiha Olahraga ; Dra. Hj. Nurhayati Liputo, M.Pd dan Syarif Hidayat, S.Pd Kor M.

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya masyarakat, mulai anak usia dini yang ikut serta dalam setiap

TEKNIK PASING BAWAH. Oleh : Sb Pranatahadi

PERBANDINGAN KONDISI FISIK DAN TEKNIK DASAR PEMAIN TUNGGAL DENGAN PEMAIN GANDA DALAM CABOR BULUTANGKIS

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi

Permainan tenis meja masuk di Tanah Air kurang lebih pada tahun Olahraga ini dibawah oleh

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TERHADAP PUKULAN LOB ATLET BULUTANGKIS PB. MERAH PUTIH KOTA PADANG

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN POWER OTOT

MODUL 8 BADMINTON Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. Istilah kata ping pong merupakan nama resmi dari tenis meja untuk Republik Rakyat

BAB 1 PENDAHULUAN. Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang terkenal di Indonesia.

SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari kegiatan pendidikan. Manusia membutuhkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Tenis Meja Tenis meja adalah olahraga permainan yang menggunakan meja sebagai

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB II LANDASAN TEORI. pengamatan gerakan untuk bisa mengerti bentuk gerakannya, kemudian menirukan

I. PENDAHULUAN. Sepaktakraw merupakan olahraga permainan asli dari Indonesia. Awal

Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

JURNAL ILMIAH OLAHRAGA. Hikmah Nindya Putri/

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan)

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.

Rangkuman Materi Penjasorkes UTS Semester

PENGARUH LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN SMASH PADA ATLET BULUTANGKIS DI PB PRATAMA YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERRPIKIR DAN HIPOTESIS. kecil. Dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan menggunakan shuttlecock

BAB II HASIL BELAJAR LEMPAR LEMBING DENGAN MODIFIKASI MEDIA BOLA BEREKOR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DANREKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

I. PENDAHULUAN. Sekolah pada hakikatnya merupakan lembaga pendidikan yang bertugas untuk

SKRIPSI. Oleh : Agung Prasetyo NIM

Tak Cuma Spiker. Written by Administrator Friday, 10 December :43

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Tiap orang mempunyai tujuan yang

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Permainan Bulutangkis Bulutangkis adalah cabang olahraga yang termasuk dalam kelompok olahraga permainan kecil. Dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan menggunakan Shuttlecock (bola) dan raket sebagai alat memukul bola. Olahraga ini menjadi salah satu olahraga yang paling banyak digemari, karena permainannya mudah untuk dilakukan dan menyenagkan. Cabang olahraga ini seorang dituntut harus memiliki kelenturan, kelincahan, daya tahan dan keterampilan. Menurut Saleh (2010:2) bulutangkis pada kenyataannya adalah olahraga raket tercepat di dunia, bahkan lebih cepat dari pada olahraga raket yang paling populer, tenis. Dan dimainkan dua orang pemain (single=tunggal) yang berhadapan satu lawan satu, atau empat orang pemain (double=ganda) yang bermain dua lawan dua. Lapangan dibagi menjadi dua bagian utama yaitu, lapangan sendiri dan lapangan lawan, lapangan sendiri merupakan tempat menyerang dan lapangan lawan sebagai target pukulan. Sedangkan, menurut Alhusin (2007:3) menjelaskan bahwa permainan bulutangkis adalah suatu permainan menggunakan Shuttlecock dimana permainan ini mempunyai daya tarik tersendiri. Jika bola ditepak atau dipukul ke atas maka begitu jauh akan lambat sehingga kemungkinan orang mengejar 6

dan memukulnya kembali ke atas, seiring dengan perjalanan waktu, permainan ini terus berkembang dan telah dimainkan oleh para anak-anak muda sejak masa abad pertengahan, menurut Vion s Desk (2011) Permainan bulutangkis merupakan permainan yang bersifat individual dan dapat dilakukan pada nomor tunggal, ganda dan ganda campuran. Permainan ini menggunakan raket sebagai alat pemukul dan shuttlecock sebagai objek yang di pukul. Beberapa alat dan peraturan yang juga mendukung adalah memiliki ukuran resmi lapangan, tiang, jaring (net), perwasitan dan penilaian. Menurut Herman Subarjah (2009) pola gerak dominan yang perlu dikembangkan untuk bulutangkis adalah pola gerak melangkah, melompat dan berlari, dengan arah depan, belakang, serong kiri dan kanan kemudian gerakan memukul dari atas kepala, dari samping dan dari bawah. Bulutangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga permainan. Permainan bulutangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar lapangan, dengan lapangan yang dibatasi garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan bulu tangkis dibagi menjadi dua sama besar dan dipisahkan faring/net yang tergantung di tiang net yang ditanam di tepi lapangan. Alat yang digunakan adalah raket sebagai pemukul Berta "shutlecock" sebagai bola yang dipukul. Permainan dimulai dengan cara menyajikan bola atau servis, yang memukul bola dari petak servis kanan ke petak servis kanan lawan, sehingga jalannya bola menyilang. http://ws-or.blogspot.com/2011/04/bulu-tangkis.html 7

Menurut Sujarwadi (2010) bulutangkis adalah olahraga permainan yang menggunakan raket sebagai alat pemukul dan kok (Shuttlecock) sebagai bola yang dipukul. Permainan ini dapat dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam sebuah lapangan yang dibagi menjadidua bagian yang sama besar dan dipisahkan oleh net yang dipasang tergantung ditiang net yang didirikan di pinggir lapangan. Berdasarkan hakikat permainan yang telah dikemukakan oleh para ahli diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa permainan bulutangkis adalah suatu olahraga berbentuk permainan yang bersifat individual, dan dapat dimainkan dua (single) atau empat orang pemain (double) dengan menggunakan raket sebagai pemukul dan (shuttlecock) bola sebagai objek yang dipukul dan melintas melewati net untuk menyatakan bahwa bola masih dalam keadaan hidup. Saleh, (2010:10) Sarana dan prasarana dalam permainan bulutangkis antara lain : a. Raket (http// id.wikipedia.org) Gambar 1. Raket Bulutangkis 8

Raket merupakan sebuah alat untuk memukul bola (kok) dalam permainan bulutangkis dulunya terbuat dari kayu, dan sampai tahun 1970- an, masih dikenal raket yang baik (frame) maupun kepala (head) terbuat dari kayu, kini raket dibuat dari bahan grafit, meskipun masih ada dijumpai bahannya dari almunium atau besi ringan. Raket mempunyai senar (string) yang terbuat dari tali plastic sintesis. Panjang raket 67,95 cm, lebar kepala raket 22,86 cm dan berat 85 gram, sedangkan pegangan grip tidak mempunyai ukuran tertentu tapi disesuaikan dengan keinginan orang yang menggunakan. b. Shuttlecock (bola bulutangkis) (http// id.wikipedia.org) Gambar 2. Shuttlecock Di Indonesia lazimnya disebut kok, terbuat dari bulu angsa, dan beratnya, 5,67 gram. Bulu angsa yang menancap di gabus yang bergaris tengan 1-1/8 inch atau 25-28 milimeter yang dibungkus kulit berwarna 9

putih berjumlah antara 14-16 bulu dan diikat dua tali agar tidak mudah lepas. Jenis inilah yang selalu dipakai di kejuaraan resmi c. Lapangan Bulutangkis Lapangan bulutangkis dapat dibuat dengan mudah, dimana saja, sejauh tersedia ruangan seluas kira-kira 12 x 12 meter. Di tempat terbuka tentu saja diupayakan agar gangguan angin tidak terlalu besar, sedangkan bila di runagan tertutup, atap bangunannya sebisa mungkin diatas 8 meter, agar kok yang tengah dimainkan tidak sampai terganggu. (http// id.wikipedia.org) Gambar 3. Lapangan Bulutangkis 10

Lapangan berukuran panjang 13,40 meter atau 44 feet dan lebarnya 6,10 meter atau 20 feet, yang dibagi dalam bidang-bidang masing-masing dua sisi yang berlawanan. Ada garis tunggal dan ada garis ganda. Lapangan bulutangkis ada yang dimainkan di dalam gedung dan diluar gedung. d. Net (http// id.wikipedia.org) Gambar 4. Net Bulutangkis Di tengah-tengah lapangan ada net yang tingginya 155 cm. Net merupakan pembatas berupa jaring yang membentang antara dua bidang permainan yang diikatkan pada tiang itu. Tiang itu haruslah kukuh, sehingga net yang dibentangkan tidak akan turun bila ditarik kencang. Tinggi net di tengah-tengah lapangan adalah 152 cm dari permukaan lapangan. 11

2.1.2 Hakikat Jenis Pegangan Raket Bulutangkis Raket ibarat perpanjangan tangan bagi seorang pemain bulutangkis untuk memukul shuttlecock dan memegangnya pun ada tekniknya. Jadi tidak ada salahnya kalau anda mau membaca artikel ini untuk lebih mengetahui teknik dasar memegang raket yang akan mengantarkan anda untuk mengembangkan kualitas permainan. Cara pegangan raket yang benar adalah raket harus dipegang dengan menggunakan jari-jari tangan (ruas jari tangan) dengan luwes, rileks, namun harus tetap bertenaga pada saat memukul kok. Hindari memegang raket dengan cara menggunakan telapak tangan (seperti memegang golok). Pada dasarnya, dikenal beberapa cara pegangan raket. Namun, hanya dua bentuk pegangan yang sering digunakan dalam praktek, yaitu cara memegang raket forehand dan backhand. Semua jenis pukulan dalam bulutangkis dilakukan dengan kedua jenis pegangan ini. http://www.anekanews.com/2010/11/tehnik-dasar-permainan-bulutangkis. html Dua macam cara memegang raket di atas, pada kenyataannya digunakan secara bergantian sesuai situasi dan kondisi permainan. Untuk tahap awal para pemula biasanya diajarkan cara memegang forehand terlebih dahulu, kemudian baru backhand. Pada akhirnya untuk pemain yang sudah terampil akan terlihat pegangan raketnya hanya satu grip. Ini terjadi karena pergeseran pegangan 12

tangan dari forehand ke backhand dan sebaliknya hanya sedikit dan terjadi secara otomatis. Pegangan raket yang benar, dan memanfaatkan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul kok, dapat meningkatkan mutu pukulan dan mempercepat laju jalannya kok. ini berarti, telah menggunakan tenaga secara lebih efisien namun efektif. ltulah sebabnya, sejak dini peserta latih harus membiasakan memukul kok dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan (tenaga pecut). Cara memegang raket dapat dilakukan dengan berbagai model. Oleh PBSI (1985), Cara memegang raket dapat dibedakan menjadi empat jenis pegangan yakni; 1. American Grip (http://www.bulutangkis.com/mod.php) Gambar 5. Pegangan American Grip Untuk melihat gambaran memegang raket dengan model American Grip, letakan raket dilantai, lalu ambil dan peganglah pada 13

ujung tungkainya (handle) dengan cara seperti memegang pukul kasur. Cara ini memang menghasilkan gerakan yang agak kaku, namun akan efektif dalam memukul smash di depan net. 2. Forehand Grip (http://www.bulutangkis.com/mod.php) Gambar 6. Pegangan Forehand Grip Untuk cara pegangan ini letakan raket dilantai dalam posisi Miring. Lalu peganglah raket dengan cara bagian tangan antara ibu jari dan jari telunjuk dalam posisi menempel pada permukaan tangkai yang sempit. Raket di pegang tanpa diubah-ubah (statis). Letak ibu jari dan jari telunjuk. Cara ini memudahkan pemain dalam melakukan gerakan pukulan terhadap shuttlecock yang datangnya ke sebelah tubuh yang dominan, sehingga pukulan ini dapat dilakukan dengan cermat, baik dalam kecepatan shuttlecock maupun ketepatan sasarannya. 14

3. Backhand Grip (http://www.bulutangkis.com/mod.php) Gambar 7. Pegangan Backhand Grip Cara pegangan Backhand Grip merupakan kelanjutan dari cara pegangan forehand grip. Dari forehand grip dapat dialihkan ke backhand grip dengan cara memutar raket seperempat putaran ke kiri, namun posisi ibu jari tidak seperti pada forehand grip, melainkan agak dekat dengan daun raket. 4. Combination Grip Combination grip atau disebut juga dengan model pegangan campuran adalah cara memegang raket dengan mengubah cara pegangan raket yang disesuaikan dengan datangnya shuttlecock dan jenis pukulan. Model pegangan ini merupakan suatu hasil kombinasi antara forehand grib dan backhand grip. Dengan menggunakan Combination grip ini, para pemain akan memiliki pukulan yang lebih komplet dan akan sulit dianalisis kelemahannya. 15

2.1.3 Hakikat Teknik Pukulan Menurut Saleh (2010:17), Teknik pukulan adalah cara melakukan pukulan dalam permainan bulutangkis dengan tujuan menerbangkan atau memukul shuttlecock (bola) ke bidang lapangan lawan. Sebuah teknik pukulan dalam olahraga bulutangkis tersusun atas beberapa gerakan dasar yang terangkai secara sestematis dari gerakan awal sampai akhir. Teknik pukulan dalam permainan bulutangkis yang tepat dapat sebagai acuan penilaian kualitas pemain, oleh karena itu harus dapat dipahami oleh seorang pelatih guna efektifitas gerak atletnya. Teknik pukulan dalam permainan bulutangkis antra lain: a) Pukulan Service Service adalah awal mulainya permainan untuk mendapatkan angka/point atau sebagai senjata untuk membangun serangan. Saleh, (2010:18). Apabila penguasaan service ini tidak baik berarti pemain itu tidak akan mendapatkan angka/pointdalam permainan. Selanjutnya Prasetyo (2011) Pukulan Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lain secara diagonal. Servis bertujuan sebagai pembuka permainan dan merupakan suatu pukulan yang penting dalam permainan bulu tangkis. Dapat juga dikatakan bahwa service merupakan modal awal untuk bisa memenangkan pertandingan. Dalam permainan bulutangkis ada tiga jenis service yaitu service pendek, service tinggi dan flick service atau service setengah tinggi. Pukulan ini membutuhkan tingkat 16

kosentrasi yang tinggi karena merupakan awal dari berlangsungnya permainan. b) Pukulan Smash Smash yakni pukulan overhaead (atas) yang di arahkan ke bawah dan dilakukan dengan tenaga penuh. Pukulan ini identik sebagai pukulan menyerang. Tujuan utamanya adalah mematikan lawan. Pukulan smash dalam permainan bulu tangkis merupakan salah satu pukulan yang sering menghasilkan nilai. Sebab pukulan ini merupakan suatu gerakan ayunan tangan yang cepat, mendadak dan menghasilkan pukulan yang keras serta menerjunkan shuttlecock secara curam. Prasetyo (2011). Pukulan ini membeutuhkan kekuatan otot tungkai, bahu, lengan, fleksibilitas pergelangan tangan, serta koordinasi gerak tubuh yang harmonis. Dalam praktik permainan, pukulan smesh dapat dilakukan dalam sikap diam/berdiri atau sambil loncat (jumping smesh). Oleh karena itu pukulan smesh dapat berbentuk: 1. Pukulan smesh penuh 2. Pukulan smesh potong 3. Pukulan smesh backhand 4. Mukulan smesh melingkar atas kepala c) Pukulan Lob Menurut Saleh (2010:23) Pukulan lob adalah suatau pukulan dalam permainan bulutangkis yang dilakukan diatas kepala, tujuannya memukul kok setinggi (parabol) mungkin agar lawan terdesak mundur untuk mengambil 17

kok yang mengarah di garis belakang. Pusatkan perhatian lebih untuk menguasai pukulan overhead lob ini, karena teknik pukulan lob ini banyak kesamaannya dengan teknik smes dan dropshort. Pukulan overhead lob adalah bola yang dipukul dari atas kepala, posisinya biasanya dari belakang lapangan dan diarahkan keatas pada bagian belakang lapangan http://www.bulutangkis.com/mod.php?mod=userpage&menu=401&page_id =5 d) Pukulan Dropshot Menurun Saleh (2010:24), Pukulan Dropshot adalah suatu pukulan yang dilakukan dengan cara dorongan atau sentuhan halus. Pukulan dropshot adalah pukulan yang tepat melampaui faring, dan langsung jatuh ke sisi lapangan lawan. Dropshot merupakan pukulan yang dilakukan dengan cara menyeberangkan shuttlecock ke daerah lawan dengan menjatuhkan shuttlecock sedekat mungkin dengan net, Prasetyo (2011) Ciri utama dalam pukulan Dropshot ini adalah shuttlecock selalu jatuh dekat jaring/net di daerah lapangan lawan. Oleh karena itu pemain harus mampu melakukan pukulan yang sempurna dengan berbagai sikap dan posisi badan dari sudutsudut lapangan permainan e) Pukulan Drive Dikatakan bahwa Pukulan Drive adalah pukulan datar yang mengarahkan bola dengan lintasan horizontal melintas net baik drive forhand maupun backhand mengarah bola dengan ketinggian yang cukup untuk melakukan clear pada bola dengan jalur yang datar atau sedikit menurun 18

Grice (2008:97). Pendapat lain mengatakan bahwa drive adalah pukulan cepat dan mendatar yang akan membawa shuttlecock jatuh di antara dua garis ganda bagian belakang Alhusin (2007:52). Pukulan Drive adalah pukulan cepat dan mendatar banyak digunakan dalam permaianan ganda Dikatakan bahwa Tujuannya untuk menghindari lawan menyerang atau sebaliknya memaksa lawan mengangkat bola dan berada pada posisi bertahan PBSI (2011). Pukulan ini menuntut ketrampilan grip, reflek yang sepat dan kekuatan pergelangan tangan. Pukulan ini akan diajarkan lebih jauh pada tahap selanjutnya.. Pendapat lain mengatakan bahwa Drive adalah pukulan yang dilakukan dengan menerbangkan shuttlecock secara mendatar, ketinggiannya menyusur di atas net dan penerbangannya sejajar dengan lantai, Prasetyo (2011). f) Pukulan Netting Netting adalah pukulan yang dilakukan secara perlahan sehingga bola jatuh di dekat net (Wisahati dan Santosa 2010:24). http://www.bulutangkis.com /mod.php?mod=userpage&menu=401&page_id=5 Netting Adalah pukulan yang dilakukan dekat net, diarahkan sedekat mungkin ke net, dipukul dengan sentuhan tenaga halus sekali. Pukulan netting yang baik yaitu apabila bolanya dipukul halus dan melintir tipis dekat sekali dengan net. Karakteristik teknik dasar ini adalah kok senantiasa jatuh bergulir sedekat mungkin dengan jaring/net di daerah lapangan lawan. Koordinasi gerak kaki, lengan, keseimbangan tubuh, posisi raket dan kok saat perkenaan, serta daya 19

konsentrasi adalah faktor-faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan pukulan ini Dari beberapa uraian menurut para ahli maka penulis menarik kesimpulan bahwa teknik pukulan dalam permainan bulutangkis merupakan salah satu cara untuk menerbangkan shuttlecock ke daerah lawan dengan tujuan untuk mempersulit lawan dalam mengembalikan shuttlecock. 2.1.4 Hakikat Pukulan Netting (http://www.bulutangkis.com/mod.php) Gambar 8. Pukulan Netting Netting merupakan pukulan pendek yang diarahkan ke daerah lawan, pukulan ini dilakukan didepan net dengan gerak halus agar kok melintas rendah diatas net. Pukulan Netting ini suatu pukulan untuk membangun serangan, karena biasanya pihak lawan mengembalikan dengan mengangkat kok kebelakang Saleh, (2010:26). 20

Menurut PBSI (2011) Netting adalah pukulan yang dilakukan dekat net, diarahkan sedekat mungkin ke net, dipukul dengan sentuhan tenaga halus sekali. Pukulan netting yang baik yaitu apabila bolanya dipukul halus dan melintir tipis dekat sekali dengan net. Karakteristik teknik dasar ini adalah kok senantiasa jatuh bergulir sedekat mungkin dengan jaring/net di daerah lapangan lawan. Koordinasi gerak kaki, lengan, keseimbangan tubuh, posisi raket dan kok saat perkenaan, serta daya konsentrasi adalah faktor-faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan pukulan ini.. Karakteristik teknik dasar ini adalah kok senantiasa jatuh bergulir sedekat mungkin dengan jaring/net di daerah lapangan lawan. Koordinasi gerak kaki, lengan, keseimbangan tubuh, posisi raket dan kok saat perkenaan, serta daya konsentrasi adalah faktor-faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan pukulan ini. http://www.bulutangkis.com/mod.php?mod= user page &menu=401&page_id=5 Selanjtnya Netting adalah pukulan yang dilakukan secara perlahan sehingga bola jatuh di dekat net (Wisahati dan Santosa 2010:24). Adapun jenis-jenis pukulan net antara lain sebagai berikut. : a. Forehand drop Forehand drop adalah memukul bola dengan lembut melewati net. Pada saat melakukan, pergelangan tangan tegak mengacung, dan posisi raket vertikal 21

b. Backhand drop Pukulan ini secara prinsip sama, hanya perbedaaannya dilakukan dengan teknik pegangan backhand. Dalam melakukan pukulan net harus diperhatikan Keseimbangan badan dan posisi kaki yang teratur. Pukulan netting sangat cocok menggunakan jenis pegangan dengan model pegangan campuran, sebab jenis pegangan ini dengan cara memegang raket dengan mengubah cara pegangan raket yang disesuaikan dengan datangnya shuttlecock dan jenis pukulan. Model pegangan ini merupakan suatu hasil kombinasi antara forehand grib dan backhand grip. Dengan menggunakan Combination grip ini, para pemain akan memiliki pukulan yang lebih komplet dan akan sulit dianalisis kelemahannya. Beberapa pendapat di atas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa pukulan netting adalah pukulan halus yang dilakukan di dekat net dengan tujuan membangun serangan dalam permainan bulutangkis. 2.1.5 Analisis Gerakan Pukulan Netting Hal yang mendasari untuk melakukan pukulan netting yang baik adalah bagaimana menciptakan rangkaian gerakan sesuai dengan mekanika gerak yang efektif dan efisien. Kecepatan adalah kemempuan seseorang untuk menggerakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Ketepatan adalah seseorang untuk megenalika gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. Daya lentur (flexsibility) adalah efektifitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk 22

segala aktifitas dengan penguluran tubuh yang luas. Dengan kecepatan, daya lentur serta ketepatan maka seseorang dapat secara efektif melakukan pukulan netting untuk membangun serangan yang mungkin dapat mematikan bola dalam lapangan lawan. Untuk melakukan netting, pegang raket dengan jari-jari tangan (ruas jari tangan), pergelangan tangan tetap rileks, posisi kepala (daun) raket sejajar dengan Iantai pada saat perkenaan raket dan kok yang harus diperhatikan selama proses pukulan jaring berlangsung Alhusin, (2007:49-50). Di samping itu sikap dan posisi kaki tumpu harus tetap kokoh menapak di Iantai, dengan lutut kanan dibengkokkan, sehingga tidak terjadi gerakan tambahan yang dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh. Beberapa prinsip dalam permainan net antara lain : 1. Shuttlecock harus diambil di atas atau setinggi mungkin 2. Lantunan shuttlecock hendaknya serendah (sedekat) mungkin dengan bagian atas net 3. Jauhnya shuttlecock hendaknya serapat mungkin dengan net a. Hal yang Perlu Diperhatikan 1. Pegangan raket forehand untuk forehand net dan backhand untuk backhand samping net. 2. Siku agak bengkok dan pergelangan ditekuk sedikit ke belakang. 3. Pada saat memukul, kaki kanan berada di depan dan bola dipukul pada posisi setinggi mungkin. 23

4. Sesaat sebelum perkenaan bola, buat tarikan kecil dan pergelangan tangan. Pukul bola pada bagian lengkung kanan dan kiri sampai pada bagian bawah bola. Akhir kepala raket menghadap atau sejajar dengan langit-langit. b. Cara Latihan 1. Berdiri kira-kira dua langkah dari jaring sambil memegang raket. 2. Penyaji melemparkan kok berturut-turut ke daerah jaring dan Anda berusaha memukul kok itu. 3. Lakukan latihan ini di sisi kanan dan kiri secara bergantian. 4. Tingkatkan faktor intensitas dan kesulitan latihan dengan cara sambil bergerak. 5. Arah dan sasaran pukulan dapat berbentuk lurus, silang atau dengan cara mendorong kok itu ke berbagai arah. 2.1.6 Kondisi Fisik Permainan bulutangkis merupakan permainan yang sarat dengan penampilan gerak atraktif yang memiliki tingkat kesulitan. Kosentrasi dan kemampuan keterampilan teknik dapat menunjang seorang untuk melakukan gerakan yang tepat, cepat, lentur dan tetap menjaga keseimbangan tubuh. Kodisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa di dalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan, walaupun disana-sini dilakukan dengan system prioritas sesuai keadaan atau status tiap komponen 24

itu dan untuk keperluan apa keadaan atau status yang dibutuhkan tersebut. Hal ini akan semakin jelas bila kita sampai pada masalah status kondisi fisik http://saifurss07.wordpress.com/ 2010/03/27/kondisi-fisik/. Komponen kondisi fisik yang menunjang netting adalah sebagai berikut: 1. Kecepatan (speed) adalah kemampuan sseorang untuk mengerjakan gerakan berkeinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat-singkatnya. 2. Daya lentur (flexsibility) adalah efektifitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala aktifitas dengan penguluran tubuh yang luas. Hal ini akan ssangat mudah ditandai dengan tingka fleksibilits persendian pada seluruh tubuh. 3. Ketepatan (accuracy). adalah seseorang untuk mengendalikan gerakgerak bebas terhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat merupakan suatu jaraka aatu mungkin suatu obyek langsung yang harus dikenai dengan salah s atu bagian tubuh. 4. Reaksi (reaction) adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang ditumbulkan lewat indra, saraf atau filling lainnya. Seperti dalam mengantisipasi datangnya bola. Dari beberapa pendapat di atas maka penulis menarik kesimpulan bahwa kondisi fisik merupakan salah satu faktor penunjang dalam permainan bulutangkis sebab tanpa kondisi fisik pemain bulutangkis tidak dapat bermain secara maksimal, terutama pada daya lentur dan ketepatan sangat diperlukan dalam hal netting guna untuk mendapatkan pukulan yang sempurna. 25

2.1.7 Hakikat Latihan Upaya pengembangan dan peningkatan olahraga salah satunya adalah latihan yang terprogram dengan baik dan benar. Latihan merupakan proses yang sistematis dalam mempersiapkan olahragawan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan beban yang semakin meningkat. Latihan adalah proses pembiasaan yang dilakukan secara berulangulang sehingga terjadi adaptasi gerak otomatis gerakan yang awalnya dirasakan sangat sukar akan menjadi sangat mudah setelah melakukan latihan yang diberikan secara sestematis dan teratur. Penegrtian latihan ini dapat mengandung beberapa makna dalam bahasa Inggris yaitu practise, exrcise, dan training. Dalam istilah bahasa Indonesia kata-kata tersebut mempunyai arti yang sama yaitu latihan dan setelah diaplikasikan di lapangan memang nampak sama kegiatannya yaitu aktifitas fisik. http://al-falaasifah.blog.frindster.com/2011/01/13rangkpembinaan-kondisi-fisik-olahraga-i. Dari beberapa pendapat di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa latihan adalah suatu proses yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan untuk memaksimalkan atau menyempurnakan gerak. 2.1.8 Hakikat Latihan Fleksibilitas PergelanganTangan Fleksibilitas adalah komponen kesegaran jasmani yang sangat penting dikuasi oleh setiap pemain bulutangkis. Dengan karakteristik gerak serba 26

cepat, kuat, luwes namun tetap bertenaga, pembinaan kelenturan tubuh harus mendapat perhatian khusus. Latihan fleksibilitas harus mendapat porsi yang cukup. Orang yang kurang lentur rentan mengalami cedera di bagian otot dan daerah persendian. Di samping itu, gerakannya cenderung kaku sehingga banyak menggunakan energi, kurang harmonis, kurang rileks, dan tidak efisien. Latihan-latihan peregangan dengan kualitas gerakan yang benar memacu komponen otot dan persendian mengalami peregangan yang optimal. Oleh karena itu, fleksibilitas ini harus dilatih dengan tekun dan sistematis. http://wishlinkshop. blogspot.com /2010/10/ dapatkan latihan pergelangan - tangan. html Fleksibilitas secara umum didefinisikan sebagai jangkauan gerak sendi. Ini adalah kemampuan untuk membungkuk dan peregangan dengan mudah tanpa terlalu banyak usaha. Fleksibilitas tergantung pada berbagai factor seperti keadaan sendi, otot, panjang dan longgarnya Otot, bentuk tulang, usia dan lain-lain. Beberapa kondisi medis seperti arthritis dapat mempengaruhi fleksibilitas. Fleksibilitas ini dapat dicapai dengan latihan yang efektif dan juga melalui yoga. Peregangan umumnya dilakukan untuk meningkatkan fleksibilitas. Fleksibilitas dapat menjadi yang terbaik diperoleh dengan melakukan latihan peregangan yang mungkin termasuk latihan punggung, leher, bahu, pergelangan tangan, kaki dan lain-lain. Jika latihan ini dilakukan dengan cara yang tepat itu adalah mengamati bahwa orang dengan tubuh kaku 27

sebelum latihan dimulai akan mendapatkan fleksibilitas hamper setiap bagian tubuh dengan latihan teratur berolahraga. http://id.hicow.com/latihanfisik/otot/fleksibilitas-690018.html Di bawah ini merupakan latihan untuk memperkuat pergelangan tangan. Dibagi bagi menjadi 2 bagian, satu latihan tanpa menggunakan kok, ke dua latihan menggunakan kok http://www.tepokbulu.com/forum/archive/ index.php/t-340.html a. Tanpa menggunakan kok 1. Botol Minuman Cara ini mungkin sudah sangat kuno tapi masih banyak dilakukan, yaitu dengan mengisi botol dengan air atau pasir, yang perlu di perhatikan adalah, cari botol dengan genggaman sebesar raket badminton. Caranya sangat mudah perlahan-lahan memutar membentuk angka 8. 2. Power ball Alat ini berbentuk seperti bola kasti, dengan pemberat di dalamnya, keuntungan alat ini, beban terasa meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan kecepatan alat itu sendiri. Lebih cepat kita memutar maka akan terasa lebih berat. Putar powerball seiring dan sesudah itu berlawanan dengan arah jarum jam. 28

b. Dengan menggunakan bola (Shuttlecock) 1. Pukul Tembok Berdiri kira-kira 3 meter berhadapan dengan tembok, melakukan pukulan-pukulan backhand dan forhand. Setelah mahir, silahkan menggunakan raket training untuk latihan ini. 2. latihan dengan raket practise Belilah sebuah raket practise dgn beragam pilihan berat 120gram, 140gram, 160 gram. Berlatihlah stroke dengan teman untuk melatih pukulan-pukulan yang diinginkan. 2.2 Kerangkah Berfikir Pada permainan bulutangkis terutama didalam melatih kemampuan netting perlu diberikan latihan untuk peningkatan kualitas pukulan terutama pada ketepatan arah pukulan netting. Latihan fleksibilitas pergelangan tangan merupakan suatu latihan yang dilakukan dalam meningkatkan kemampuan gerakan tangan atau pergelangan tangan sehingga mampu menguasai semua jenis pukulan terutama dalam melakukan netting dengan sempurna Untuk itu latihan fleksibilitas pergelangan tangan merupakan metode latihan yang tepat di dalam meningkatkan kemampuan gerakan kecepatan dan ketepatan terhadap kemampuan netting. Fleksibilitas adalah komponen kesegaran jasmani yang sangat penting dikuasi oleh setiap pemain bulutangkis Apabila seseorang memilki kebiasaan yang baik didalam melakukan latihan fleksibilitas pergelangan tangan maka memberikan pengaruh yang baik terhadap kemampuan netting dalam permainan 29

bulutangkis. Hal ini dapat berkembang pula secara maksimal apabila ditunjang dengan program dan latihan yang kontinyu. 2.3 Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut : Terdapat pengaruh latihan fleksibilitas pergelangan tangan terhadap kemampuan netting pada permainan bulutangkis siswa kelas VII SMP Negeri 6 Gorontalo. 30