BAB I PENDAHULUAN. Pandaan menggalakkan pemanfaatan (TIK). Pemanfaatan TIK ini secara umum

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami kemajuan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan makin pesatnya arus perkembangan informasi dalam

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penarikan simpulan ini dapat dilakukan setelah dilaksanakannya

BAB I PENDAHULUAN. Information and Communication Technology (ICT) atau di Indonesia lebih

PROFIL PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. miliar giga byte informasi baru di produksi pada tahun 2002 dan 92% dari

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan, baik metode pembelajaran secara personal, media pembelajaran

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan

fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007

BAB I PENDAHULUAN. terencana, terarah, dan berkesinambungan. kurikulum yang lebih baik, dalam arti yang seluas-luasnya, bukan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan Pendidikan Nasional, dapat dilihat berdasarkan faktor

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, bab IV ayat 5 yang menyebutkan : Setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI PERTEMUAN VI : KONSEP DASAR JARINGAN

I. PENDAHULUAN. baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Bangsa Indonesia dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era global seperti sekarang ini, teknologi khususnya teknologi

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam kehidupan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang

PROPOSAL PENAWARAN. Jasa Teknologi Informasi Dan Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Hal ini berarti bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya bidang Pendidikan. Bidang Pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di bidang pendidikan merupakan upaya

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam. pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari tujuan

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KURIKULUM MUATAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

7.4. SISTEM WIDE AREA NETWORKS

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum dari kurikulum yang sudah ada sebelumnya sehingga melahirkan

I. PENDAHULUAN. baik, namun langkah menuju perbaikan itu tidaklah mudah, banyak hal yang harus

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Bagaimana ber-internet di tengah mahalnya Tarif Telepon?

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tahun 1945, berfungsi mengembangkan kemampuan dan. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi segala jenis tantangan di era modern dewasa ini. Lebih lanjut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya

TUGAS JARINGANN KOMPUTER

I. PENDAHULUAN. butuhkan, baik dalam bidang pendidikan, sosial, budaya dan ekonomi. Semua

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah investasi untuk masa depan. Kemakmuran Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kebutuhan berprestasinya menjadi melemah. Fenomena lain. menunjukkan bahwa guru kurang komit dalam menjalankan tugas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi yang tinggi baik dilihat dari aspek

PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi dewasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan anak bangsa. Pendidikan yang bermutu atau berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Pendidikan yang bermutu akan diperoleh pada sekolah yang

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Inovatif Guru dengan fokus

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dianut pemangku kebijakan. Kurikulum memiliki. kedudukan yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan Millenium Development Goals (MDGS), yang semula dicanangkan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II Tinjauan Umum Perusahaan 2.1. Data Perusahaan Identitas Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana, manajemen dan lingkungan sudah memadai (Widyastono,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kegiatan yang kompleks, berdimensi luas, dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. Program telekomunikasi dalam bentuk Teknologi Informasi dan Komunikasi atau

MAKALAH. Pemanfaatan jaringan teknologi informasi untuk dunia pendidikan. DISUSUN OLEH : : Drs. T A W I N

BAB I PENDAHULUAN. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Itulah sebabnya manusia dijuluki sebagai animal educandum dan

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan dunia pendidikan terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki pengaruh yang siknifikan. Era informasi memberikan ruang lingkup yang sangat besar untuk mengorganisasikan segala kegiatan melalui cara baru, inovatif, instan, transparan, akurat, tepat waktu, lebih baik, memberikan kenyamanan yang lebih dalam mengelola dan menikmati teknologi. Dalam memanfaatkan teknologi di bidang pendidikan, SMA Maarif Pandaan menggalakkan pemanfaatan (TIK). Pemanfaatan TIK ini secara umum bertujuan menghubungkan murid-murid dengan jaringan pengetahuan dan informasi. Selain itu mengembangkan sikap dan kemampuan murid-murid untuk belajar sepanjang hidup (life-long education), meningkatkan kinerja guru dalam bidang TIK. Pada akhimya mengubah SMA Maarif menjadi institusi pembelajaran yang kreatif dan dinamis dengan murid-murid menjadi pembelajar yang lebih termotivasi, selalu ingin tahu, dan kreatif. Hal-hal yang dilakukan dalam rangka pemanfaatan TIK ini adalah menyediakan sarana dan prasarana fasilitas TIK untuk murid dan guru yang memungkinkan dapat mengakses informasi, mendorong guru dalam menjalankan peran baru dalam pembelajaran. Di samping itu juga, SMA Maarif mengintegrasikan TIK dalam pendidikan sekolah melalui kurikulum yang

sesuai dan dukungan sumberdaya dan mendorong tumbuhnya lingkungan berbasis komunitas yang kondusif terhadap manajemen perubahan. Dari realitas tersebut ada beberapa hal yang patut di cermati berkaitan dengan implementasi di lapangan adalah satu, kemampuan SMA Maarif untuk melengkapi fasilitas TIK, kedua, kemampuan sumber daya manusia khususnya guru dalam pemanfaatnan TIK, ketiga, lingkungan sosial yang kurang mendukung terhadap pemanfaatan TIK. Penggunaan TIK dalam pendidikan dapat dijadikan sebagai alternatif untuk penyelenggaraan pendidikan bagi para siswa dan para guru. Sedangakan model yang banyak digunakan SMA Maarif Padaan adalah Pemanfaatan teknologi menggunakan sistem e-learning dengan perangkat pembelajaran TIK yang meliputi: 1) Piranti keras dan piranti lunak komputer serta fasilitas telekomunikasi, 2) Mesin hitung dari kalkulator sampai super computer, 3) Perangkat proyektor / LCD, 4) LAN (local area network) seperti, Rj 11, Rj 45, modem, switch, lan card dan router, 5) WAN (wide area networks) seperti, Antena omni dan reapiter, 6) Mesin komputer, dan 7) CCTV. Dalam sistem pendidikan, TIK memiliki potensi yang besar untuk dapat dimanfaatkan khususnya di SMA Maarif Pandaan, misalnya sebagai sumber belajar, alat bantu belajar, fasilitas pembelajaran, sistem administrasi, pendukung keputusan, dan sebagai infrastruktur. Pembangunan di bidang pendidikan yang sudah diterapakan di SMA Maarif adalah upaya mencerdaskan kehidupan siswa dalam meningkatkan sumber daya untuk mewujudkan siswa yang maju, adil dan makmur serta memungkinkan siswa dalam mengembangkan diri di bidang ilmu pengetahuan

dan teknologi, baik berkenaan dengan aspek jasmani dan rohani berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Kurangnya pemahaman tentang TIK pada siswa mebuat SMA Maarif Pandaan melakukan pendekatan melalui pelatihan pelatihan kepada guru dan siswa terhadap pemahaman teknologi informatika, disamping itu masih kurangnya pemanfaatan TIK pada pembelajaran di setiap sekolah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bisa disebabkan karena kurangnya fasilitas yang terdapat pada setiap sekolahan sehingga membuat siswa kurang memahami atas keberadaan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin pesat serta dampak arus globalisasi yang makin luas, dituntut dalam pemanfaatan pengembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi secara lebih tepat, cepat dan cermat serta bertanggung jawab agar mampu memacu siswa menuju terwujudnya siswa yang mandiri, maju dan sejahtera dalam penguasaan bidang TIK. Sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan (SPN, 2003), karena Masih banyaknya layanan pendidikan yang kurang memperhatikan peserta didik dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan tidak terpisahkan dari standar isi. Menyadari permasalahan ini, upaya memperbaiki

mutu pendidikan salah satunya yang dapat dilakukan adalah kemampuan guru dalam mengembangkan sumber belajar. Meskipun dalam pelaksanaannya telah dilakukan oleh pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan sekolah, namun pada kenyataannya kurang berpengaruh secara langsung terhadap kemampuan atau daya serap peserta didik. Dalam pembaharuan sistem pendidikan nasional tertuang standar proses satuan pendidikan (Permendiknas No. 41 tahun 2007) tentang pembaharuan sistem pendidikan nasional. Terkait dengan standar isi yang dikembangkan (Permendiknas No.22 Tahun 2006), dan standar kompetensi kelompok mata pelajaran (SK-KMP), pada bagian ilmu pengetahuan dan teknologi (Permendiknas No. 23 Tahun 2006). Masih ada kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan yang tidak mengaitkan standar isi dalam KTSP yang disusun sehingga Sekolah belum menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar yang menerapkan informasi, pengetahuan, dan teknologi secara logis, kritis, kreatif dan inovatif. Masalah yang dihadapi guru SMA Maarif Pandaan adalah pembelajaran yang menggunakan perangkat TIK dan menentukan bahan ajar dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar berbasis TIK hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk materi pokok. Menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi pokok tersebut menjadi lengkap. Selain itu, bagaimana cara memanfaatkan bahan ajar juga merupakan masalah. Pemanfaatan dimaksud adalah bagaimana cara mengajarkannya ditinjau dari pihak guru, dan cara mempelajarinya ditinjau dari fihak murid.

Sehubungan dengan itu, disusunlah rambu-rambu pemilihan dan pemanfaatan bahan ajar yang berbasis TIK untuk membantu guru agar mampu memilih materi pembelajaran atau bahan ajar dan memanfaatkannya dengan tepat. Rambu-rambu dimaksud antara lain berisikan konsep dan prinsip pemilihan materi pembelajaran, penentuan cakupan, urutan kriteria dan langkah-langkah pemilihan, perlakuan/pemanfaatan, serta sumber materi pembelajaran Sasaran penggunaan media TIK di SMA Maarif pandaan adalah agar anak didik mampu menciptakan sesuatu yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu yang telah ada untuk dipergunakan dengan bentuk dan variasi lain yang berguna dalam kehidupannya, terkait dengan semua mata pelajaran yang ada diharapkan menggunakan perangkat TIK. Dengan demikian mereka dengan mudah mengerti dan mamahami materi pelajaran yang disampaikan oleh SDM guru yang handal, yang memiliki standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang baik ( Permendiknas No. 16 Tahun 2007). SDM guru di sekolah kurang sesuai dengan kualifikasi akademik dan kompetensi yang dimiliki sehingga diperlukan pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan penggunaan TIK dalam menunjang pembelajaran pada peserta didik. Begitu juga pada peserta didik pembalajaran setiap hari yang diterima baik dari guru bidang studi TIK maupun non bidang lainnya harus benar-benar dapat bermanfaat. Dalam pembelajaran yang demikian maka saya terlarik untuk meneliti pembelajaran perbasis TIK. B. Fokus Penelitian

Bertolak dari uraian latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dan perlu mendapat perhatian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kebijakan sekolah dalam penyelenggaran pembelajaran berbasis TIK di SMA Maarif Pandaan? 2. Bagaimana Implementasi pembelajaran berbasis TIK di SMA Maarif Pandaan? C. Tujuan Penelitian Sejalan dengan fokus penelitian tersebut, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mengungkap cara pembelajatan berbasis TIK yang selama ini sudah berlangsung dalam proses pembelajarannya adalah sebagai berikut : 1. Menjelaskan kebijakan sekolah dalam pembelajaran berbasis TIK di SMA Maarif Pandaan. 2. Memahami Implementasi pembelajaran berbasis TIK di SMA Maarif Pandaan. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dibedakan menjadi dua manfaat antara lain : 1. Akademik Memberikan kontribusi mengenai pengembangan teori kebijakan yaitu mengenai teknik analisis kebijakan sekolah yang selama ini menjadi acuan para analisis kebijakan termasuk ahli kebijakan.

2. Secara Praktis a. Bagi peneliti adalah mengungkap kebijakan penyusunan Pendidikan berbasisi TIK SMA Maarif Pandaan. b. Bagi sekolah adalah memberikan kontribusi pemikiran terkait prosedur pembuatan kebijakan, gambaran implementasi kebijakan, faktor-faktor yang mendorong dan menghambat sebuah kebijakan serta manfaat yang diperoleh dari adanya sebuah kebijakan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. c. Bagi pengurus yayasan, kepala sekolah,dan guru, sebagai satu bahan pemikiran maupun masukan untuk peningkatan layanan dalam proses belajar mengajar di SMA Maarif Pandaan. d. Bagi orang tua siswa di SMA Maarif Pandaan sebagai masukan yang positif untuk menambah wawasan tentang strategi pembelajaran yang diterapkan di sekolah dan kegunaannya dalam kehidupann sehari-hari e. Bagi siswa, sebagai alternatif untuk memudahkan proses pembelajaran yaitu apa yang telah dipelajari dalam pembelajaran yang terdahulu tidak mengganggu kemampuan/ingatan si-belajar pada pembelajaran berikutnya. E. Penegasan Istilah Penegasan istilah merupakan penjelasan dari Istilah-istilah yang khas digunakan dalam penelitian baik, dari segi model dan prosedur mupun dari segi produk yg dihasilkan. Istilah yang perlu diberi batasan hanya istilah yang

mempunyai peluang ditafsirkan berbeda oleh pembaca. Adapun penegasan istilah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Kebijakan sekolah Kebijakan sekolah merupakan keputusan oleh individu atau keinginan kelompok dan kewenangan yang sah dari dewan sekolah, pengawas, administrator, sekolah atau komite sekolah dan tanggung jawab bagi kontrak negosiasi. Biasanya kebijakan sekolah dituliskan dan dibagi kepada personalia untuk memperjuangkan melalui berbagai kegiatan sekolah. Adapun yang mendasari kebijakan tersebut adalah system organisasi yang melaksanakan kegiatan pendidikan secara formal. 2. Penyelenggara pembelajaran Penyelenggara Pembelajaran merupakan Suatu lembaga yang penyelenggarakan pembelajaran untuk mendapatkan hasil yang diinginkan sekaligus alat untuk melaksanakan aktivitas - aktivitas pembelajaran demi tercapainya hasil yang diharapkan dalam periode tertentu. Pembelajaran menunjukkan kegiatan - kegiatan yang dilakukan guru yang menunjukkan bagaimana seharusnya siswa diarahkan dalam bimbingan serta dukungan apa yang harus segera dilakukan. Perencanaan pembelajaran adalah visualisasi keadaan kelas secara mental dan emosional dan merupakan inti pembelajaran yang efektif. 3. Pembelajaran berbasis TIK Pembelajaran berbasis TIK merupakan pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memanfaatkan Teknoligi Informasi

dan Komunikasi, yang bertujuan menghubungkan siswa dengan jaringan pengetahuan dan informasi, sehingga dapat mengembangkan sikap dan kemampuan siswa untuk belajar sepanjang hidup (life-long education), meningkatkan kinerja guru dalam bidang TIK yang kreatif dan dinamis, dengan pembelajaran berbasis TIK siswa menjadi termotivasi, selalu ingin tahu, dan kreatif teknologi informasi. 4. Implementasi Kebijakan pembelajaran berbasis TIK Implementasi merupakan tindakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu keputusan, Tindakan ini berusaha untuk mengubah keputusan-keputusan menjadi pola-pola operasional serta berusaha mencapai perubahan-perubahan besar atau kecil sebagaimana yang telah diputuskan sebelumnya. Perubahan yang belum terpenuhinya sebagai bahan pembelajaran sehingga sekarang TIK sudah menjadi salah satu sebagai sarana yang meliputi : 1) komputer serta fasilitas telekomunikasi, 2) mesin hitung dari kalkulator sampai super computer, 3) perangkat proyektor / LCD sebagai penghasil gambar, tulisan, video dan lainnya yang diperlihatkan sebagai bentuk dari isi komputer, 4) LAN (local area network) merupakan jaringan computer yang berguna sebagai sumber daya dalam komunikasi data dan gambar, seperti a. Rj 11 yang merupakan kabel telp untuk jaringan, b. Rj 45 merupakan kabel data untuk berbagai sumber daya, c. Modem (modulator de modulator) fungsinya merubah sinyal analok menjadi digital, sebaliknya merubah digital menjadi sinyal analok dan berguna untuk mengkonekkan antar komputer, d.switch berfungsi untuk menyambung antar komputer, e. LAN card merupakan kartu

jaringan / perangkat yang berguna untuk interface antar computer (dari switch ke computer) dan f. Router berfungsi untuk membagi jaringan antar computer (fungsi sama dengan switch). 5) WAN (wide area networks) merupakan jaringan yang lebih kuat dari pada LAN, jarigan ini seperti, a. Antena omni berfungsi untuk menyalurkan dan menerima informasi data antar antenna, dan b. Reapiter berfungsi untuk menstabilkan sinyal jaringan yang terputus-putus, 6 ) Mesin computer merupakan mesin hitung.