Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs

dokumen-dokumen yang mirip
Proses dan Negosiasi Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 (SDGs)

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017

Deklarasi Dhaka tentang

SFDRR : Peta Jalan/road map Penerapan Kerangka Sendai untuk PRB. Prof. Sudibyakto Ketua Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI)

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional

PROSES & HASIL UNGA BAGI PEREMPUAN

MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016

PENERAPAN KERANGKA KERJA BERSAMA SEKOLAH AMAN ASEAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB II VISI, MISI DAN LANDASAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

Oleh: Wahyu Susilo dalam Pertemuan Nasional Masyarakat Sipil untuk SDGs Jakarta, 6-7 Oktober 2015

KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS)

Kajian Tengah Waktu Strategi Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik

Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan

Sintesis Dasar: Adaptasi Perubahan Iklim, Pengurangan Risiko Bencana, dan Pembangunan Daerah

Proses Pembahasan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Tingkat Global. Kementerian Luar Negeri

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PB

Laporan Delegasi Indonesia pada High-level Dialogue Regional Economic Cooperation and Integration, UN-ESCAP 21 April 2017

Kerangka Kerja Sendai untuk pengurangan Risiko Bencana Tahun

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya.

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women

LIBRARIES, DEVELOPMENT, AND THE UN 2030 AGENDA

Bencana terkait dengan cuaca dan iklim [Renas PB ]

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan.

Implementasi SDGs di Tingkat Global dan Keterkaitannya dengan Isu Kekayaan Intelektual

PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini.

MODUL 1: PENGANTAR TENTANG KETANGGUHAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA. USAID Adapt Asia-Pacific

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK. USAID Adapt Asia-Pacific

Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum BPLH Kota Bandung

INDONESIA NEW URBAN ACTION

KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

3/1/2018. Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals. Pembangunan harus BERKELANJUTAN

Peran Kementerian ATR/BPN dalam Adaptasi Perubahan Iklim untuk Mencapai Tujuan NDC

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bencana dilihat dari beberapa sumber memiliki definisi yang cukup luas.

Bencana dan Pergeseran Paradigma Penanggulangan Bencana

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

Mengawal Komitmen Pemerintah dalam Implementasi SDGs

KEBIJAKAN DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN DI INDONESIA

Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda

Permasalahan Adaptasi dan Kebutuhan Pendanaan Adaptasi di Indonesia. Dewan Nasional Perubahan Iklim

Seminar Tingkat Tinggi Kota Inklusif

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN LAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN III TAHUN 2016

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN

18 Desember STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

PARA MENTERI G20 NYATAKAN INOVASI DI BIDANG PERTANIAN KUNCI UNTUK AKHIRI KELAPARAN EKSTREM

Asesmen Gender Indonesia

Bismillahirrohmannirrohiim Assalamu alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Versi 27 Februari 2017

RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

MEMBANGUN INKLUSIVITAS DALAM TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pedoman Penyusunan Rencana Aksi yang Transparan dan Partisipatif

AKSI BEIJING UNTUK PENGURANGAN RISIKO BENCANA DI ASIA (Beijing Action for Disaster Risk Reduction in Asia) 29 September 2005

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peacebuilding. Tulisan-tulisan terebut antara lain Aid, Conflict, and Peacebuilding

IMPLEMENTA IMPLEMENT S A I S IRENCANA RENCAN A AKSI AKSI NAS NA I S O I NA N L PENURU PENUR NA N N EMISI EMISI GAS RUMA M H H KACA

- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba

Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN

RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI GIZI DI INDONESIA. Asih Setiarini Disampaikan pada Seminar Gizi untuk Bangsa V Depok, 30 Agustus 2016

PENDANAAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA

I. Permasalahan yang Dihadapi

Peran Kelembagaan dalam Mitigasi Bencana di Indonesia. Oleh: Rudi Saprudin Darwis

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS)

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011

MAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional

GEMA BNPB. AMCDRR Ke-6. Mempromosikan Investasi untuk Ketangguhan Bangsa dan Komunitas. Laporan Utama Thailand Tuan Rumah AMCDRR Ke-6

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.

TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN/SDGs MEMIKIRKAN MEKANISME PENDANAAN

Diperlukan Infrastruktur Tangguh untuk Kurangi Risiko Bencana di Indonesia

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015 Unit : Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

Laporan Perekonomian Indonesia

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Pekerjaan Sosial PB :

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018

UPAYA PENCAPAIAN TARGET TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) INDONESIA

Transkripsi:

Outline Presentasi PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II Bengkulu, 14 Oktober 2014 Kristanto Sinandang UNDP Indonesia Proses Penyusunan SDGs Tujuan dan sasaran SDGs Proses konsultasi HFA II Sasaran Global HFA II Tujuan Strategis HFA II Prioritas-Prioritas HFA II Kontribusi Indonesia Proses Penyusunan SDGs Proses Penyusunan SDGs United Nations Conference on Sustainable Development (Rio+20) di Rio de Janeiro Juni 2012 menyepakati untuk memulai proses penyusunan Tujuan- Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) yang dibangun dari Tujuan Pembangunan Milenium/Millenium Development Goals (MDGs) Pada Januari 2013, General Assembly membentuk Open Working Group (OWG) dengan 30 anggota, 1 anggota terdiri dari 1-4 negara (total 70 negara) yang ditugaskan untuk menyusun tujuan-tujuan SDGs OWG merupakan perwakilan negara-negara dari: Afrika Latin Amerika dan Karibia, Eropa Timur, Asia Pasifik (termasuk Indonesia), Eropa Barat dan lainnya OWG telah melakukan pertemuan dari Maret 2013 sampai Juli 2014 dan menghasilkan 17 tujuan SDGs PRB ada dalam 6 tujuan SDGs dan terkait erat dengan perubahan iklim dan dampaknya Work stream SDGs 1. Open Working Group (OWG) : 30 anggota menyusun tujuan-tujuan SDGs 2. High Level Panel of Eminent Person (HLP): Presiden Indonesia, PM Inggris dan Presiden Liberia menyusun visi dan rekomendasi pasca 2015 3. UN System Task Team : UNDP dan UNDESA 4. Konsultasi nasional, global dan thematik: konsultasi di 60 negara dengan berbagai tema (pendidikan, ketidaksetaraan, kesehatan, tata kelola pemerintahan, konflik, pertumbuhan dan lapangan kerja, keberlanjutan lingkungan, kelaparan, keamanan pangan dan nutrisi, dinamika kependudukan, energi dan air) 5. Konsultasi Regional: Komisi Ekonomi Regional 6. Sustainable Development Solution Network : Pusat-pusat penelitian global yang independen (Universitas, CSO, Lembaga PBB dan organisasi internasional) 7. UN Global Compact : private sector 1

Proses Penyusunan SDGs Dibentuk sekretariat untuk menfasilitasi koordinasi dan koherensi pekerjaan antar work stream SDGs SDGs diharapkan diadopsi negara-negara anggota PBB pada sebuah pertemuan puncak di bulan September 2015 Pada akhir 2014 Secretary General akan mengeluarkan sebuah laporan sintesis semua hasil-hasil dari work streams untuk menfasilitasi diskusi dan deliberasi di tingkat General Assembly Laporan dari OWG merupakan input terhadap laporan sintesis tersebut Tujuan 1: Menghapus kemiskinan dalam segala bentuknya di manapun Sasaran 1.5: sampai dengan tahun 2030 membangun ketangguhan kaum miskin dan rentan, dan mengurangi keterpaparan dan kerentanan mereka terhadap kejadian ekstrem terkait iklim serta guncangan dan bencana ekonomi, sosial dan lingkungan lainnya. Tujuan 2: Mengakhiri kelaparan, mencapai keamanan pangan dan perbaikan gizi, dan memajukan pertanian berkelanjutan Sasaran 2.4: sampai dengan tahun 2030 memastikan sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan mengimplementasikan praktik-praktik pertanian tangguh yang memperkuat kapasitas beradaptasi dengan perubahan iklim, cuaca ekstrem, kekeringan, banjir dan bencana lainnya, dan yang secara progresif meningkatkan kualitas tanah dan lahan. Tujuan 3: Memastikan hidup sehat dan memajukan kesejahteraan bagi semua orang di semua usia Sasaran 3.d: menguatkan kapasitas semua negara, khususnya negara berkembang dalam peringatan dini, pengurangan risiko, dan pengelolaan risiko kesehatan nasional dan global Tujuan 9: Membangun infrastruktur yang tangguh, menggalakkan industrialisasi berkelanjutan dan inklusif dan mengembangkan inovasi Sasaran 9.1: mengembangkan infrastruktur berkualitas, handal, berkelanjutan dan tangguh, termasuk infrastruktur regional dan lintas batas, untuk mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia, dengan fokus pada akses yang terjangkau dan adil untuk semua. Tujuan 11: Membuat kota dan permukiman manusia menjadi inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan Sasaran 11.5: sampai dengan tahun 2030 secara signifikan mengurangi jumlah kematian akibat bencana dan jumlah orang yang terdampak bencana serta mengurangi sampai y% kerugian ekonomi secara relatif terhadap PDB, termasuk akibat bencana-bencana terkait air. Sasaran 11.b: sampai dengan tahun 2020, meningkatkan sampai x% jumlah kota dan permukiman manusia yang mengadopsi dan mengimplementasikan kebijakan dan rencana terpadu menuju inklusi, efisiensi sumber daya, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ketangguhan bencana, mengembangkan dan menerapkan pengelolaan risiko bencana yang holistik di semua tingkat sesuai Kerangka Hyogo kedua yang akan segera diluncurkan. Tujuan 13: Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampak-dampaknya Sasaran 13.1: memperkuat ketangguhan dan kapasitas adaptif terhadap ancamanancaman iklim dan bencana alam di semua negara Sasaran 13.3: meningkatkan pendidikan, peningkatan kesadaran dan kapasitas manusia serta kelembagaan dalam hal mitigasi, adaptasi, pengurangan dampak, dan peringatan dini perubahan iklim 2

Tujuan 1 Menghapus kemiskinan dalam segala bentuknya di manapun Sasaran 1.5: sampai tahun 2030 membangun ketangguhan kaum miskin dan rentan, dan mengurangi keterpaparan dan kerentanan mereka terhadap kejadian ekstrem terkait iklim serta guncangan dan bencana ekonomi, sosial dan lingkungan lainnya. Tujuan 2 Mengakhiri kelaparan, mencapai keamanan pangan dan perbaikan gizi, dan memajukan pertanian berkelanjutan Sasaran 2.4. sampai tahun 2030 memastikan sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan mengimplementasikan praktikpraktik pertanian tangguh yang memperkuat kapasitas beradaptasi dengan perubahan iklim, cuaca ekstrem, kekeringan, banjir dan bencana lainnya, dan yang secara progresif meningkatkan kualitas tanah dan lahan. Sasaran yang sangat fokus pada keluaran, mendukung pengarusutamaan PRB ke dalam sektor pertanian Tujuan 3 Memastikan hidup sehat dan memajukan kesejahteraan bagi semua orang di semua usia Sasaran 3.d: menguatkan kapasitas semua negara, khususnya negara berkembang dalam peringatan dini, pengurangan risiko, dan pengelolaan risiko kesehatan nasional dan global Sasaran yang sangat luas lingkupnya, fokus pada hasil (outcome), ada aspek pengurangan mortalitas, morbiditas dan kerugian ekonomi à PRB dlm Kes. Tujuan 9 Membangun infrastruktur yang tangguh, mendorong industrialisasi berkelanjutan dan inklusif dan mengembangkan inovasi Sasaran 9.1 mengembangkan infrastruktur berkualitas, handal, berkelanjutan dan tangguh, termasuk infrastruktur regional dan lintas batas, untuk mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia, dengan fokus pada akses yang terjangkau dan adil bagi semua. Sasaran fokus masukan/input à aspek kualitatif input perlu diperjelas agar dapat mendorong kemajuan 3

Tujuan 11 Membuat kota dan permukiman manusia menjadi inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan Sasaran 11.5: sampai tahun 2030 secara signifikan mengurangi jumlah kematian akibat bencana dan jumlah orang yang terdampak bencana serta mengurangi sampai y% kerugian ekonomi secara relatif terhadap PDB, termasuk akibat bencana-bencana terkait air. Sasaran sangat luas sehingga mungkin akan sulit diukur, ada aspek pengurangan mortalitas, masyarakat terdampak dan kerugian ekonomi Lanjutan Tujuan 11 Sasaran 11.b: sampai tahun 2020, meningkatkan sampai x% jumlah kota dan permukiman manusia yang mengadopsi dan menerapkan kebijakan dan rencana terpadu menuju inklusi, efisiensi sumber daya, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ketangguhan bencana, mengembangkan dan menerapkan pengelolaan risiko bencana yang holistik di semua tingkat sesuai Kerangka Hyogo kedua yang akan segera diluncurkan. Sasaran dengan lingkup yang terlalu luas sehingga mungkin akan sulit diukur, merujuk secara spesifik pada HFA-2 Tujuan 13 Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampak-dampaknya Sasaran 13.1: memperkuat ketangguhan dan kapasitas adaptif terhadap ancaman-ancaman iklim dan bencana alam di semua negara Sasaran 13.3: meningkatkan pendidikan, peningkatan kesadaran dan kapasitas manusia serta kelembagaan dalam hal mitigasi, adaptasi, pengurangan dampak, dan peringatan dini perubahan iklim Sasaran fokus pada input à mungkin akan sulit menyusun indikator-indikator outputnya Proses Konsultasi HFA II 4

Sasaran Global HFA II 1. Mengurangi tingkat kematian akibat bencana 2. Mengurangi jumlah orang yang terdampak bencana 3. Mengurangi kerugian ekonomi akibat bencana 4. Mengurangi kerusakan akibat bencana pada fasilitas kesehatan dan pendidikan 5. Meningkatkan jumlah negara yang memiliki strategi nasional dan lokal Tujuan Strategis HFA II 1. Pencegahan terbentuknya risiko bencana (pembangunan yang peka risiko, untuk mengatasi peningkatan keterpaparan dan kerentanan) 2. Pengurangan risiko bencana yang sudah ada (pengurangan keterpaparan dan kerentanan, kesiapsiagaan bencana) 3. Penguatan ketangguhan warga, komunitas dan negara ( langkah-langkah sosial, ekonomi dan lingkungan untuk ketangguhan) Prioritas-prioritas HFA II 1. Memahami risiko bencana 2. Memperkuat tata kelola risiko 3. Kesiapsiagaan untuk tanggap bencana; pemulihan dan rekonstruksi 4. Berinvestasi dalam ketangguhan sosial, ekonomi dan lingkungan Kontribusi Indonesia 1. Meninjau dan memberikan masukan terhadap usulan tujuan dan sasaran SDGs dan indikator HFA terutama kemungkinan pengukuran pencapaiannya (SDM, dana dan ketersediaan data) 2. Negosiasi dan lobi di tingkat global 5

Terimakasih 6