Membudayakan Jalan Kaki di Kampus Konservasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PANDUAN KESEHATAN OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

BAB 1 PENDAHULUAN. global. 1 Aktivitas fisik telah diidentifikasi sebagai faktor risiko keempat untuk

MATERI KEGIATAN PERAN AKTIVITAS FISIK SEBAGAI TRAUMA RELEASING EXERCISE PADA DAERAH TERDAMPAK BENCANA MERAPI

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

AKTIVITAS FISIK DAN OLAHRAGA UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS DTP CIKALONG KULON 9 APRIL 2015

PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan populasi yang besar. Menurut World Health Organization,2007 sekitar

Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. usia harapan hidup. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, berarti semakin

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade belakangan ini gaya hidup manusia semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ermita (2002 dikutip dari Devita, Hartiti, dan Yosafianti, 2007) bahwa fluktuasi

BAB I PENDAHULUAN. Faktor umur harapan hidup masyarakat Indonesia saat ini memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. olahraga, ada yang berlari, berjalan, bersepeda, bermain sepak bola, atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

BAB I PENDAHULUAN. manusia sangat padat dan beraneka ragam. Manusia menjalani kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. atau suatu aktivitas yang dilakukan berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama

BAB 1 PENDAHULUAN. Dizaman yang orientasi manusianya lebih mengutamakan uang, bekerja lebih

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Hidayat, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penunjang kegiatan sehari-hari, baik untuk bekerja, rekreasi maupun

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (Armilawati, 2007). Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan menuju Indonesia sehat. fisik, mental dan social, semua aspek tersebut akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. negara untuk lebih serius dalam menangani masalah kesehatan, baik masalah

SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA. Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan BAB I

Beberapa alasan menghindari aktivitas fisik:

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

8 Langkah Diet Sehat secara Alami

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kesehatan bagi Anak Berkebutuhan Khusus

DASAR DASAR OLAHRAGA

I. PENDAHULUAN. masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American. Diabetes Association (ADA) 2010, diabetes melitus merupakan suatu

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN STROKE DI INDONESIA

Contoh Penghitungan BMI: Obesitas atau Overweight?

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin dan kerja dari insulin tidak optimal (WHO, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena

BERGERAK UNTUK SEHAT. Oleh: Soni Nopembri Dosen Jurusan Pendidikan Olahraga FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Balai Kesehatan dan Olahraga untuk Lanjut Usia Di Solo. a. Balai. b. Kesehatan. c. Olahraga. d. Lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. Jepang 129%, Jerman 66%, dan Swedia 33% (Depkes,2003). Indonesia termasuk salah satu negara Asia yang pertumbuhan penduduk

BAB VI HASIL PENELITIAN. analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik masing masing

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Di era modern sekarang ini, aktivitas yang dilakukan manusia sangat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pembinaan Fisik Lansia melalui Aktivitas Olahraga Jalan Kaki

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden hipertensi mulai terjadi seiring bertambahnya usia. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, salah satunya kehidupan sosial ekonomi dunia. Sejak pertengahan 2007,

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan mengakibatkan. meningkatnya usia harapan hidup manusia (life expectancy).

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Lanjut usia (lansia) adalah perkembangan terakhir dari siklus kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

OLAHRAGA DAN OLAHRAGA KESEHATAN

HEALTH SECRET. Q & S Dept Travira Air

AKTIVITAS FISIK BAGI KEBUGARAN DAN KESEHATAN

I. PENDAHULUAN. Senam Aerobik merupakan aktifitas fisik yang mudah dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari aktifitas olahraga aerobik yang memasyarakat adalah

PERBEDAAN PENGARUH FREKUENSI LATIHAN SENAM AEROBIK TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN BERAT BADAN PADA MEMBERS

NUTRITION, EXERCISE AND HEALTHY

7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Miftahul Rohmawati, 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. insulin atau keduanya (American Diabetes Association [ADA] 2004, dalam

BAHAN PENATARAN DI BPMD. OLEH: DRA. Hj. TITE JULIANTINE M.Pd

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular, sehingga angka kejadian penyakit tidak menular semakin

HUBUNGAN OLAHRAGA TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktivitas fisik merupakan pergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai istilah bergesernya umur sebuah populasi menuju usia tua. (1)

BAB I PENDAHULUAN. (ageing population). Adanya ageing population merupakan cerminan dari

82 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

SATUAN ACARA PENYULUHAN MASALAH KESEHATAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GIZI DAUR HIDUP: Gizi Lansia/Manula

Problem kebugaran dan kesehatan. Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Rumus IMT (Index Massa Tubuh) sendiri sebagai berikut:

Transkripsi:

Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Volume 5. Edisi 2. Desember 2015. ISSN: 2088-6802 Artikel Penelitian http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki Membudayakan Jalan Kaki di Kampus Konservasi A Setyo Wahyuningsih Diterima: Oktober 2015. Disetujui: November 2015. Dipublikasikan: Desember 2015 Universitas Negeri Semarang 2015 Abstrak Kampus sebagai tempat penyelenggara kerja, mempunyai ribuan tenaga kerja dengan berbagai macam jenis pekerjaan, antara lain pengajar, karyawan administrasi dan operator komputer. Berdasarkan pengamatan di UNNES bulan Januari hingga April tahun 2010, didapatkan data bahwa sekitar 90 % karyawan, dosen, dan mahasiswa UNNES menggunakan kendaraan bermotor sebagai sarana transportasi dan mobilisasi baik dalam jarak dekat ( dalam satu fakultas ) maupun jarak jauh ( antar fakultas, menuju rektorat ). Status kesehatan para dosen dan karyawan di lingkungan kerja Universitas Negeri Semarang (UNNES), didapatkan bahwa adanya peningkatan kasus kasus tentang penyakit degenaratif akibat gangguan metabolik seperti ; kegemukan, hipertensi, hiperkolesterolemia, hiperuresemi, dan hiperlipidemi, serta penyakit jantung koroner. Jalan kaki merupakan aktifitas fisik yang paling mudah, murah, aman dan efektif untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh serta bersifat sebagai ketahanan dan kekuatan serta merupakan salah satu latihan aerobik paling sederhana dan teraman serta mampu mencegah munculnya penyakit. Pencanangan UNNES sebagai universitas konservasi yang salah satu misinya adalah melakukan konservasi energi sehingga tercipta UNNES yang bebas asap, asri, hijau, sejuk dan indah serta kualitas udara yang sehat maka kegiatan jalan kaki di lingkungan kampus bagi segenap warga kampus dalam beraktifitas kesehariannya merupakan upaya promotif dan preventif bagi kesehatan seluruh warga UNNES. Kata kunci : jalan kaki, kampus konservasi 1 Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia. Email: aniksetyo39@gmail.com Abstract Campus as a labor organizer, has thousands of workers with different types of jobs, such as teachers, administrators and computer operators. Based on observations in UNNES January to April of 2010, obtained the data that about 90% of the employees, faculty, and students UNNES using a motor vehicle as a means of transportation and mobilization both in close proximity (within the faculty) and long distance (between faculties, to the rector ). The health status of faculty and staff in the work environment, Semarang State University (UNNES), it was found that the increase in cases of degenerative disease due to metabolic disorders such as; obesity, hypertension, hypercholesterolemia, hiperuresemi, and hyperlipidemia, as well as coronary heart disease. Walking is a physical activity that is most convenient, inexpensive, safe and effective way to maintain fitness and health as well as act as endurance and strength and aerobic exercise is one of the simplest and safest as well as capable of preventing the emergence of diseases. UNNES as university conservation one of its missions is to conserve energy so as to create UNNES smokefree, lush, green, cool and beautiful as well as air quality is healthy then the activities walking in a campus environment for all members of the campus in the activity daily is promotive and preventive health for all citizensunnes. Keywords: walking, campus conservation PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan pada hakikatnya merupakan penyelenggaraan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesehatan, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk. Agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang maksimal tersebut maka dilakukan upaya pelayanan kesehatan yaitu promotif dan preventif tanpa melupakan upaya

52 kuratif dan rehabilitatif yang menyeluruh dan berkesinambungan dengan melibatkan masyarakat. ( DEPKES RI, 2000 ) Indonesia sebagai salah satu dari negara besar di dunia, sangat berkepentingan terhadap masalah kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini dikarenakan menurut Direktorat Bina Kesehatan Kerja kurang lebih 65% penduduk Indonesia adalah usia kerja (kurang lebih 30% bekerja di sektor formal dan kurang lebih 70% di sektor informal).(direktorat Bina Kesehatan Kerja, 2008). Di dalam UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 23 mengenai kesehatan kerja disebutkan bahwa upaya kesehatan kerja wajib diselenggarakan pada setiap tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan yang besar bagi pekerja agar dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya, untuk memperoleh produktivitas kerja yang optimal, sejalan dengan program perlindungan tenaga kerja (Depkes, 2008). Universitas Negeri Semarang ( UNNES ) sebagai tempat penyelenggara kerja, mempunyai ribuan tenaga kerja dengan berbagai macam jenis pekerjaan, antara lain pengajar, karyawan administrasi, operator komputer dan masih banyak lagi. ( BAAK UNNES, 2010 ) Sebagai perguruan tinggi yang mencanangkan menjadi Universitas Konservasi di tahun 2009, UNNES mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan berbagai konservasi dalam tatanan kehidupan di kampus ini. ( Surat Keputusan Rektor UNNES, 2009 ) Dalam salah satu peraturan universitas yang berkenaan dengan program konservasi, dikemukakan bahwa adanya konservasi di bidang energi, menjadikan kampus bebas asap, lingkungan hijau terjaga,unnes menjadi Sehat, Unggul, dan Sejahtera. ( Surat Keputusan Rektor UNNES, 2009 ) Berkenaan dengan misi sebagai kampus konservasi, UNNES sudah banyak membangun fasilitas umum untuk mendukung misinya, antara lain, banyaknya taman yang asri dan hijau, track bagi para pejalan kaki dan pengguna sepeda yang teduh dan sejuk. Berdasarkan pengamatan penulis, di semester awal mulai bulan Januari hingga April tahun 2010, didapatkan data bahwa sekitar 90 % karyawan, dosen, dan mahasiswa UNNES menggunakan kendaraan bermotor sebagai sarana transportasi dan mobilisasi baik dalam jarak dekat ( dalam satu fakultas ) maupun jarak jauh ( antar fakultas, menuju rektorat ), Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia 5 (2) 2015 Adanya beberapa kasus kecelakaan dari penggunaan kendaraan bermotor, berupa terserempet dan tabrakan kurang lebih 2 kali dalam seminggu di area kampus. Angka kejadian karyawan yang meninggal karena penyakit jantung dan hipertensi di tahun 2009 adalah 5 dari 7 karyawan & dosen yang meninggal dunia. Hasil pemeriksaan kesehatan pegawai & dosen setiap tahun menunjukkan adanya 50 % penyakit hipertensi, dan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium darah pegawai dan dosen setiap tahun terdapat 70 % hiperlipidemi dan hiperkolesterolemi. Dari cara dan sikap kerja para karyawan dan dosen di UNNES, banyak sikap kerjanya yang monoton ( posisi duduk lebih dari empat jam dan berdiri lebih dari 1 jam ), sikap kerja inilah yang menyebabkan terganggunya sirkulasi darah dalam tubuh para karyawan. Karena sikap kerja dan perilaku hidup, dewasa ini lebih banyak muncul penyakit penyakit degenaratif, seperti; hiperlipidemi, hiperkolesterolemia, diabetes mellitus, penyakit jantung koroner dan masih banyak lagi, yang seharusnya dapat dicegah melalui pola hidup yang sehat dan berolah raga secara teratur. ( Bagian Patologi, FK UI, 1999 ) Penelitian Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa gaya hidup duduk terus-menerus dalam bekerja menjadi penyebab 1 dari 10 kematian dan kecacatan dan lebih dari dua juta kematian setiap tahun disebabkan oleh kurangnya bergerak atau aktivitas fisik. Oleh sebab itu, beraktivitas fisik sangat diperlukan untuk memelihara kesehatan. ( DEPKES RI, 2000 ) Berjalan kaki merupakan aktivitas fisik yang mudah dan murah, berjalan kaki dapat dilakukan siapa saja tanpa memandang usia dan dapat dilakukan kapan pun tanpa tergantung cuaca. Jalan kaki adalah olahraga murah tapi menyehatkan dan aman dikarenakan risiko cederanya amatlah kecil.( Rina T.A, 2007 ) Studi yang dilakukan oleh Duke University Medical Center baru-baru ini ditemukan bahwa berjalan kaki selama 30 menit dalam sehari dapat mengurangi metabolic syndrome, yaitu salah satu penyebab tingginya risiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan stroke.( Rina T.A, 2007 ) Membudayakan berjalan kaki di tempat kerja merupakan salah satu cara promotif dan preventif serta beraktivitas fisik termudah untuk menjaga kesehatan dan kebugaran pekerja. Sebagai universitas konservasi dengan sarana dan prasana yang telah memadai,

A Setyo Wahyuningsih - Membudayakan Jalan Kaki di Kampus Konservasi membudayakan berjalan kaki di lingkungan UNNES akan mendukung misi UNNES yang ingin mencapai Sehat, Unggul, dan Sejahtera ( SUTERA ). PEMBAHASAN Aktivitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik dan mental, serta mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik secara teratur yang dilakukan paling sedikit 30 menit dalam sehari dapat menyehatkan jantung, paru-paru, serta alat tubuh lainnya. Jika lebih banyak waktu yang digunakan untuk beraktivitas fisik, maka manfaat yang diperoleh juga lebih banyak. Jika kegiatan ini dilakukan setiap hari secara teratur dalam waktu 3 bulan ke depan akan terasa hasilnya. Beberapa keuntungan melakukan aktivitas fisik secara teratur antara lain : Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan darah tinggi, kencing manis, dan lain-lain; Berat badan terkendali; Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat; Bentuk tubuh menjadi ideal dan proporsional; Lebih percaya diri; Lebih bertenaga dan bugar Adapun cara melakukan aktivitas fisik yang benar adalah sebagai berikut : Melakukan secara bertahap hingga mencapai 30 menit. Jika belum terbiasa dapat dimulai dengan beberapa menit setiap hari dan ditingkatkan secara bertahap; Melakukan aktivitas fisik sebelum makan atau 2 jam setelah makan; Mengawali aktivitas fisik dengan pemanasan dan peregangan; Melakukan gerakan ringan dan secara perlahan ditingkatkan sampai sedang; Jika sudah terbiasa dengan aktivitas tersebut, frekuensi dan intensitasnya dapat ditambah atau ditingkatkan. 3 Tipe aktivitas fisik yang dapat kita lakukan untuk mempertahankan kesehatan tubuh yaitu, 1. Ketahanan (endurance) Aktivitas fisik yang bersifat untuk ketahanan, dapat membantu jantung, paru-paru, otot, dan sistem sirkulasi darah tetap sehat dan membuat kita lebih bertenaga. Untuk mendapatkan ketahanan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (4-7 minggu perhari). Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti: Berjalan kaki, misalnya turunlah dari bus lebih awal menuju tempat kerja kira-kira menghabiskan 20 menit berjalan kaki 53 dan saat pulang berhenti di halte yang menghabiskan 10 menit berjalan kaki menuju rumah; Lari ringan; Berenang, senam; Bermain tenis; Berkebun dan kerja di taman. 2.Kelenturan (flexibility) Aktivitas fisik yang bersifat untuk kelenturan dapat membantu pergerakan lebih mudah, mempertahankan otot tubuh tetap lemas (lentur) dan sendi berfungsi dengan baik. Untuk mendapatkan kelenturan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (4-7 hari per minggu). Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti: Peregangan, mulai dengan perlahan-lahan tanpa kekuatan atau sentakan, lakukan secara teratur untuk 10-30 detik, bisa mulai dari tangan dan kaki; Senam taichi, yoga; Mencuci pakaian, mobil; Mengepel lantai. 3. Kekuatan (strength) Aktifitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot tubuh dalam menahan sesuatu beban yang diterima, tulang tetap kuat, dan mempertahankan bentuk tubuh serta membantu meningkatkan pencegahan terhadap penyakit seperti osteoporosis (keropos pada tulang). Untuk mendapatkan kelenturan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (2-4 hari per minggu). Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti: Push-up, pelajari teknik yang benar untuk mencegah otot dan sendi dari kecelakaan; Naik turun tangga; Angkat berat/ beban; Membawa belanjaan; Mengikuti kelas senam terstruktur dan terukur (fitness) Aktivitas fisik tersebut akan meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran kalori), misalnya: Berjalan kaki (5,6-7 kkal/ menit); Berkebun (5,6 kkal/menit); Menyetrika (4,2 kkal/menit); Menyapu rumah (3,9 kkal/ menit); Membersihkan jendela (3,7 kkal/menit); Mencuci baju (3,56 kkal/menit); Mengemudi mobil (2,8 kkal/menit) Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan aktivitas fisik: Frekuensi, lakukanlah secara teratur 3-5 kali seminggu; Intensitas, agar dapat meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru diperlukan intensitas 70-85% denyut nadi maksimun (DNM), sedangkan untuk pembakaran lemak dapat dengan intensitas yang lebih ringan (<70% DNM). DNM = 220 - umur; Waktu, dimulai semampunya, kemudian ditambah secara perlahan / bertahap selama 30 menit; Tipe / macam, ada 3 tipe/macam aktivitas fisik yang dapat dilakukan dan dapat dilakukan secara bervariasi untuk meningkatkan kesehatan tubuh.

54 Jalan Kaki Jalan kaki adalah salah satu aktivitas fisik yang bersifat sebagai ketahanan dan kekuatan serta merupakan salah satu latihan aerobik paling sederhana dan teraman yang dapat kita lakukan. Jalan kaki juga merupakan olahraga dengan risiko cedera kecil. Bila dibandingkan dengan jogging yang membebani tubuh dengan benturan sebesar 3-4,5 kali bobot badan, jalan kaki hanya membebani tubuh sebesar 1,25 kali bobot badan. Berikut beberapa fakta tentang jalan kaki: Jalan kaki selama 20 menit setiap hari akan membakar 7 pound lemak per tahun; Jalan kaki lebih lama setiap hari selama 40 menit adalah cara terbaik untuk menurunkan berat badan; Jalan kaki cepat dari 20 sampai 25 menit adalah kondisi terbaik bagi jantung dan paru. Manfaat dari jalan kaki yang teratur adalah ; Meningkatkan metabolisme sehingga tubuh membakar kalori lebih cepat, bahkan sekalipun tengah istirahat, meningkatkan energi. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Nozomi Okamoto dari Nara Medical University School of Medicine yang dipublikasikan dalam International Journal of Sport Medicine menjelaskan bahwa berjalan kaki selama 20 menit sebanyak dua kali dalam sepekan di rumah sudah efektif secara signifikan meningkatkan stamina, vitalitas, dan kesehatan fisik dan mental. Jika jumlah langkah tiap harinya ditambah, dalam 32 minggu kita bisa merasakan efek positif secara nyata. Sumber lain (US Dept of Health 1996, UK Dept of Health 2000, Health Education Authority 1996) menyatakan For general health, experts recommend accumulating a total of 30 minutes of brisk walking on most, preferably all days of the week. Jadi, untuk mencapai kesehatan umum, berjalan kakilah total 30 menit setiap hari. Mengurangi berat badan dan berat badan tetap stabil Dr Caroline Richardson, peneliti dari Universitas Michigan, dalam laporan penelitian yang dipublikasikan Annals of Family Medicine, menjelaskan bahwa berjalan kaki selama 20-40 menit setiap hari bisa mengurangi sedikit demi sedikit kelebihan berat badan. Para sukarelawan yang mengikuti penelitian ini diketahui berat badannya berkurang 0,05 kg per pekan. Setelah setahun menjalani kegiatan tersebut secara rutin, sekitar 307 relawan yang dilibatkan dalam penelitian ini rata-rata Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia 5 (2) 2015 mengalami penurunan berat badan sampai 2,25 kg. Sebenarnya, dengan berjalan kaki sejauh 1 mil dapat membakar sekitar 100 kalori. Apabila berjalan kaki sejauh 4 mil empat kali selama seminggu, sama saja dengan membakar sekitar 1600 kalori. Hal itu berarti kita telah berhasil membakar setengah pon lemak dari tubuh kita (1 pon=3500 kalori). Agar mendapatkan hasil maksimal, sebaiknya saat berjalan kaki dilengkapi pedometer untuk memastikan jarak yang telah ditempuh. Dengan menggunakan pedometer, diketahui rata-rata jumlah langkah yang dilakukan agar tetap sehat setiap hari adalah antara 2.000 hingga 4.000 langkah. Secara umum, 2.000 langkah sama dengan berjalan menempuh jarak satu mil atau sekitar 0,6 km. Dengan berjalan satu mil (1.6 km) dapat membakar sampai setidaknya 100 kkal (420 kj) energi, dan dengan berjalan kaki dua mil (3.2 km) sehari, dilakukan tiga kali seminggu, maka akan dapat membantu mengurangi berat badan sekitar 0.5 kg setiap tiga bulan. Berjalan kaki selama 30 menit/hari dapat mengurangi berat badan. Bahkan dalan sebuah penelitian Brown University dan University of Pittsburgh menyebutkan bahwa perempuan yang berjalan kaki satu jam selama lima hari dalam satu mingu dan mengkonsumsi 1.500 kalori tiap hari, dapat mengurangi berat badan sebanyak 11,3 kilogram dalam setahun. Menurunkan kadar lemak / kholesterol darah Meningkatkan keadaan psikologis dan kesehatan mental (perasaan sehat dan bugar dalam hidup). Meningkatkan rasa percaya diri dan memperbaiki mood. Jalan kaki menyembuhkan depresi dan kegelisahan. Membuat bahagia. Hal itu dikarenakan saat berjalan kaki, terutama di tempat yang menyenangkan (seperti taman atau tempat berpemandangan indah) menjadi saat relaksasi tersendiri. Apalagi, saat berolahraga juga memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain yang kita temui ketika berjalan kaki (untuk relaksasi dan kontak sosial). Dan juga dikarenakan tubuh manusia memproduksi endorphin, yaitu semacam hormon yang membuat orang menjadi bahagia. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Texas menyimpulkan bahwa berjalan kaki selama 30 menit dalam sehari bisa mengurangi depresi dan stres. Menurunkan risiko sakit jantung (membantu rehabilitasi dari serangan jantung) dan memperbaiki efektivitas paru-paru serta stroke

A Setyo Wahyuningsih - Membudayakan Jalan Kaki di Kampus Konservasi Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Duke University Medical Center baru-baru ini ditemukan bahwa berjalan kaki 30 menit dalam sehari dapat mengurangi metabolic syndrome, yaitu salah satu penyebab tingginya risiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan stroke. Sebanyak 24 juta perempuan di AS menderita metabolic syndrome. Sementara itu dalam sebuah penelitian di Inggris menyebutkan bahwa dengan berjalan kaki selama setengah jam dalam sehari dapat mengurangi bahaya penyakit jantung sebesar 11%, terutama bagi perempuan. Untuk meningkatkan kecepatan denyut jantung, Anda harus melakukan latihan berjalan kaki minimal 3 hari seminggu selama 20 menit. Secara khusus, berjalan kaki mempunyai dampak terhadap penyakit cardiovascular. Seseorang yang aktif melakukan jalan kaki mengurangi risiko penyakit kardiovascular sampai 50% dibandingkan dengan orang yang tidak aktif. Menjaga bahkan meningkatkan daya ingat Beberapa studi yang telah dilakukan menyarankan pada manula untuk lebih sering berjalan kaki karena dapat mengurangi terkena risiko penyakit alzheimer. Berjalan kaki juga membuat otak menjadi aktif. Alzheimer adalah salah satu penyakit yang digolongkan dalam kelompok demensia, atau yang dalam bahasa awam yang dikenal sebagai pikun. Demensia dapat disebabkan oleh banyak hal, misalnya stroke. Membantu mengontrol kadar gula darah dan mencegah diabetes, menurunkan kebutuhan insulin pada penderita diabetes (Davison & Grant1993, US Dept of Health 1996, British Heart Foundation 2000); Menurunkan tekanan darah ( pada penderita darah tinggi) Sebuah penelitian di Harvard yang dilakukan oleh Dr Ralph Paffenbager menemukan hubungan antara olahraga rutin dengan panjang umur. Dalam New England Journal of Medicine 1986, dia menuliskan bahwa setiap satu jam olahraga rutin spt berjalan kaki, maka umurnya akan memanjang sebanyak 2 jam. Dua banding Satu sebuah formula panjang umur yg sederhana. Melakukan jalan kaki secara rutin dan konsisten adalah salah satu faktor terpenting dalam membentuk program aktivitas fisik yang sehat. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang berjalan kira-kira 20-25 mil per minggu lebih panjang umur beberapa tahun dibanding mereka yang tidak. Dengan berjalan kaki secara reguler 55 akan membuat tubuh anda merasa nyaman karena adanya gerakan yang terjadi pada tubuh, termasuk pergerakan tangan dan yang paling utama adalah kaki. Berjalan kaki akan mengurangi risiko cedera atau kram dan membuat tubuh Anda terasa labih baik, ujar instruktur kesehatan Alice Peters Diffely. Mengurangi risiko perkapuran tulang / meningkatkan kepadatan tulang sehingga mencegah osteoporosis (terutama bagi wanita) Berjalan kaki selama 30 menit sebanyak tiga kali dalam seminggu dapat mencegah dan mengurangi keropos tulang. Berjalan kaki yang menggunakan 95% otot tubuh akan membuat tulang lebih kuat untuk menahan beban tubuh. Studi yang dipublikasikan di Journal of the American Medical Association menyebutkan bahwa berjalan kaki beberapa jam saja dalam sepekan bisa mengurangi bahaya risiko terkena kanker payudara. Ketika berjalan kaki, lemak pada perempuan akan berkurang dan menjadi sumber estrogen. Dalam studi ini disimpulkan 74 ribu perempuan mengalami post-menopause yang berumur antara 50-79 tahun dengan berat badan normal, ternyata mengalami penurunan risiko kanker payudara sebesar 30%, dan sekitar 10-20% bagi perempuan yang kelebihan berat badan. Tidur nyenyak sangat bermanfaat untuk membuat badan kita lebih segar, pikiran lebih jernih, dan siap untuk menghadapi kegiatan selanjutnya. National Sleep Foundation menyebutkan bahwa berjalan cepat di sore hari akan membuat tidur lebih nyenyak. Para ahli mengatakan bahwa berjalan kaki akan meningkatkan hormon serotonin yang membuat anda akan merasa lebih nyaman. Akan tetapi hindari berjalan kaki dua jam sebelum tidur. UNNES Sebagai Kampus Konservasi Mulai tahun 2009, berdasarkan surat keputusan Rektor, UNNES mencanangkan diri sebagai universitas konservasi. Salah satu misinya adalah melakukan konservasi energi, menciptakan kampus bebas asap sehingga dapat mewujudkan UNNES SUTERA ( Sehat Unggul dan sejahtera ). Untuk mencapai misi ini, maka disusunlah kebijakan kebijakan baru dalam tatanan kehidupan kampus seperti halnya para pejabat dikalangan lingkungan kampus UNNES diharapkan bersepeda sebagai sarana transportasi ke,dari dan antar fakultas menuju rektorat. Hanya saja kebijakan ini masih sekedar himbauan yang tidak ada syarat mengikat untuk melaksanakannya. Dalam rangka mendukung UNNES

56 sebagai universitas konservasi dan menciptakan UNNES SUTERA, maka aktivitas fisik yang mudah, murah, dan aman untuk dilaksanakan oleh segenap warga UNNES dalam melakukan mobilisasinya di lingkungan kampus adalah dengan berjalan kaki. Berjalan kaki di lingkungan kerja dalam kampus UNNES dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, apalagi telah didukung oleh fasilitas yang ada berupa adanya track khusus bagi pejalan kaki yang teduh, sejuk, asri, dan indah. SIMPULAN Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia 5 (2) 2015 Penyelenggaraan keamanan dan kesehatan kerja merupakan salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan nasional yang lebih diutamakan melalui upaya promotif dan preventif. Upaya promotif dan preventif dapat optimal dilaksanakan bila mendapat dukungan dari berbagai pihak yang terkait. Berdasarkan observasi mengenai status kesehatan para dosen dan karyawan di lingkungan kerja Universitas Negeri Semarang (UNNES), di mana terlihat meningkatnya kasus kasus tentang penyakit degenarif akibat gangguan metabolik seperti ; kegemukan, hipertensi, hiperkolesterolemia, hiperuresemi, dan hiperlipidemi, serta penyakit jantung koroner, maka perlu upaya upaya promotif dan preventif selain kuratif dan rehabilitatif dalam menyelenggarakan kesehatan kerja di UNNES. Penyakit penyakit degenerative muncul lebih disebabkan karena perilaku dan gaya hidup individu yang tidak sehat, seperti sikap dan cara kerja yang tidak sehat, kebiasaan makan dan minum yang kurang memenuhi standar kesehatan serta kurangnya aktivitas fisik. Aktifitas fisik merupakan cara terbaik untuk menghindari timbulnya penyakit degenerative. Aktifitas fisik yang paling mudah, murah, aman dan efektif untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh adalah jalan kaki. Jalan kaki adalah aktifitas fisik dengan manfaat yang luar biasa untuk kesehatan, berupa; dapat menguatkan tulang dan otot, memperbaiki kerja jantung dan paru, membakar lemak tubuh, menstabilkan tekanan darah, menambah rasa percaya diri, meningkatkan metabolisme tubuh, menghindarkan dari keropos tulang, mempertahankan daya ingat dan bahkan membuat tidut lebih berkualitas. Seiring dengan pencanangan UNNES sebagai universitas konservasi yang salah satu misinya adalah melakukan konservasi energi sehingga tercipta UNNES yang bebas asap, asri, hijau, sejuk dan indah serta kualitas udara yang sehat maka kegiatan jalan kaki di lingkungan kampus bagi segenap warga kampus dalam beraktifitas kesehariannya merupakan upaya promotif dan preventif bagi kesehatan seluruh warga UNNES sehingga UNNES dapat mewujudkan menjadi UNNES yang Sehat, Uggul, dan Sejahtera (SUTERA). DAFTAR PUSTAKA Rina T.A 2007. Bugar dengan jalan kaki. www.dunia wanita.com, diunduh tanggal 10 Maret 2010 Guyton. 2000. Fisiologi. Penerbit EGC, Anonim. 2008. Jalan Kaki 10000 langka informasi kesehatan kita. www-info dokter. com diunduh tanggal 10 Maret 2010 DEPKES RI, 2008 Lakukan aktifitas fisik 30 menit sehari, Buku saku gaya hidup sehat, 2008, Pusat Promosi Kesehatan, FK.UI. Penyakit degenerativ, Patologi, Bagian Patologi Anatomi,, Jakarta,1999. DEPKES RI. 2008. UU N0.23 tahun 1992 tentang kesehatan DEPKES RI. 2008. Upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Direktorat Bina Kesehatan Kerja Departemen Kesehataan