BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi merupakan lembaga pendidikan tingkat sekolah menengah atas (SMA) yang berciri khas Islam yang berada di lingkungan Kementrian Agama dan berdiri pada tahun 2003 di bawah naungan Yayasan Ikhlas Beramal. Pada awalnya, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi didirikan atas usul para tokoh agama, masyarakat dan para pejabat Departemen Agama Kota Cimahi yang diperoleh oleh Drs. K.H. Moch. Syambas, MM, selaku kepala kantor Departemen Agama Kota Cimahi pertama agar mendirikan Madrasah Aliyah Persiapan Negeri Kota Cimahi yang mulanya bernama MA (Madrasah Aliyah) Teknologi Informatika Aliyah Persiapan Negeri Kota Cimahi yang mulanya bernama MA (Madrasah Aliyah) Teknologi Informatika di bawah naungan Yayasan Bunga Taqwa. Tapi pada tahun 2004, Yayasan Bunga Taqwa menyerahkan ke Departemen Agama Kota Cimahi, kemudian Departemen Agama membentuk kepengurusan yayasan baru yang bernama Yayasan Ikhlas Beramal untuk meneruskan cita-cita masyarakat Kota Cimahi. Pada tahun 2009 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama tanggal 16 Maret 2009 tentang penetapan 59 Madrasah Aliyah Negeri maka Madrasah Aliyah (MA) Cimahi resmi menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi yang pada saat itu masih menggunakan ruang belajar milik Yayasan Baiturrahim yang berlokasi di Jalan Ibu Ganirah No.24 Kelurahan Cibeber Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Pada tanggal 10 Januari 2011 berpindah lokasi dengan menempati gedung baru yang beralamat di Jl. Kihapit Barat No.319 Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Lokasi tersebut berupa tanah milik Pemerintah Kota Cimahi yang diperuntukan bagi Madrasah Aliyah Negeri Cimahi sebagai hak pakai (HP) berdasarkan surat keputusan Kantor Wilayah Badan Pertahanan Nasional Propinsi Jawa Barat. 1
1.1.2 Visi dan Misi Adapun visi dan misi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi adalah sebagai berikut: a. Visi Terbentuknya generasi amanah dan unggul dalam bidang Imtaq, Ipteq, dan Seni b. Misi 1. Menjadikan nilai-nilai Qur ani sebagai landasan berprilaku untuk membentuk insan beriman dan bertaqwa. 2. Memberikan pelayanan pendidikan dan keterampilan kepada semua warga Madrasah. 3. Terwujudnya sumber daya manusia yang professional dan bertanggung jawab. 4. Menyiapkan lulusan yang berkualitas, mandiri dan bermanfaat di masyarakat. 5. Membiasakan berkompetisi, berinovasi dan berkreasi dalam meraih prestasi. 1.1.3 Logo Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi memiliki logo yaitu sebagai berikut : Gambar 1.1 Logo Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi Sumber: Data Internal Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi Adapun arti dari logo Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi yaitu : a. Warna biru identik dengan warna pendidikan b. Segilima berarti pancasila 2
c. Kujang merupakan ciri khas dari Jawa Barat d. Bintang berarti menggapai cita-cita setinggi-tingginya e. Bangunan menggambarkan ciri khas Kota Cimahi dan Jawa Barat f. Gambar laptop identik dengan teknologi 1.1.4 Struktur Organisasi Struktur organisasi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi terdiri dari kepala madrasah, kepala urusan tata usaha, staf tata usaha, wakil kepala bidang kesiswaan, wakil kepala bidang kurikulum, wakil kepala bidang prasarana, wakil kepala bidang humas, wali kelas / guru / ketua program dan siswa. Seperti terlihat pada gambar 1.2 mengenai struktur organisasi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi. Gambar 1.2 Struktur Organisasi Sumber: Data Internal Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi Kepala Madrasah Aliyah Negeri Kepala Urusan Tata Usaha Staff Tata Usaha Wakil Kepala Bidang Kesiswaan Wakil Kepala Bidang Kurikulum Wakil Kepala Bidang Prasarana Wakil Kepala Bidang Humas Wali Kelas / Guru Mata Pelajaran / Ketua Program Siswa 3
Berdasarkan struktur organisasi, dapat dilihat jumlah karyawan atau sumber daya manusia yang berada di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi, yaitu: Tabel 1.1 Kekuatan Sumber Daya Manusia No Jabatan Jumlah 1 Kepala Sekolah 1 2 Kepala Tata Usaha 1 3 Staf Tata Usaha 8 4 Guru 44 Jumlah Total 54 Sumber: Data Internal Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi 1.2 Latar Belakang Penelitian Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi merupakan lembaga pendidikan tingkat sekolah menengah atas (SMA) yang berciri khas Islam. Salah satu sumber daya manusia di sekolah adalah guru. Dalam jurnal nasional Kontribusi Adversity Quotient (AQ), Etos Kerja, dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di Kota Amlapura (Sukardewi dkk, 2013) mengatakan bahwa secara ideal guru yang diharapkan adalah guru yang mampu mewujudkan kinerjanya melalui fungsi dan peranannya secara optimal mungkin. Perwujudan tersebut terutama tercermin melalui keunggulan dalam mengajar, hubungan dengan siswa, hubungan dengan sesama guru, hubungan dengan pihak lain, sikap dan keterampilan sosialnya. Secara umum, individu dilatarbelakangi oleh budaya yang mempengaruhi perilaku mereka. Budaya menuntut individu untuk dan memberi petunjuk pada mereka mengenai apa saja yang harus diikuti dan dipelajari, Ernawan (2011:75). Dalam jurnal nasional Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Guru (Studi pada MA di Kota Tasikmalaya) (Arifah R, 2013) menjelaskan bahwa budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara pegawai berperilaku. Kemudian Sebein mengatakan dalam jurnal internasional Influence of Organizational Culture on Performance Management Practices in Secondary Schools in Akwa Ibom State, Nigeria (Efanga dan Ifejiagwa, 2014) yaitu 4
Organizational culture is said to be the beliefs, values and acquires coping techniques that develop over time within an organization which influence the behaviours of its members. Hal ini berarti budaya organisasi adalah keyakinan, nilai-nilai dan memperoleh teknik yang berkembang dari waktu ke waktu dalam sebuah organisasi yang berpengaruh terhadap perilaku anggotanya. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi memiliki budaya organisasi yang harus dijunjung tinggi oleh setiap individu, budaya organisasi tersebut dinamakan Panca Budaya yang terdiri dari: a. Kerja/Amal Sikap individu untuk selalu bekerja tidak didasarkan oleh imbalan, namun diharapkan setiap individu bekerja karena amal atau bekerja tanpa pamrih. b. Bersih Cerminan dari suatu niat untuk menjaga dan memelihara kebersihan baik rohani, jasmani dan lingkungan sekitar sekolah agar terciptanya pribadi yang bersih dan lingkungan yang bersih, seperti Hadits an-nazhaafatu minal iimaan yang artinya kebersihan sebagian dari iman. c. Sehat Suasana sehat di dalam rohani, jasmani dan lingkungan sekitar sekolah. d. Jujur Wujud dari sikap individu yang secara konsisten menunjukkan kejujuran dan keselarasan antara perkataan dan perbuatan. Jujur dalam bekerja, tingkah laku dan jujur dalam berbicara harus dijadikan contoh sehingga siswa diharapkan memiliki karakter jujur sesuai tuntutan agama Islam. e. Ikhlas Sikap individu yang selalu jujur akan menghasilkan keihklasan, apapun hasil yang diterima baik finansial maupun kritikan harus diterima dengan ikhlas. Diharapkan semua individu bekerja karena Allah sehingga menghasilkan rasa ikhlas. Berkaitan dengan nilai panca budaya yang telah dijelaskan sebelumnya, hal yang ingin di eksplorasi lebih dalam berkaitan dengan iklim organisasi. Penelitian sebelumnya yaitu Lunenburg and Ornstein mengatakan dalam jurnal internasional The Effects of School Culture and Climate on Student Achievement (Macneil et al, 5
2009) yaitu Organizational climate as the total environmental quality within an organization. Hal tersebut berarti iklim organisasi sebagai kualitas lingkungan hidup dalam sebuah organisasi. Dalam jurnal nasional Iklim Organisasi dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Guru (Liana, 2012) Falahy mengatakan bahwa iklim organisasi merupakan sarana bagi guru untuk melakukan pendekatan dengan lingkungan kerjanya dengan pandangan yang positif. Iklim organisasi mempunyai kaitan dengan prestasi, motivasi, kepuasan dan kinerja guru. Jika iklim organisasi kondusif, suasana lingkungan manusia yang familiar maka akan membuat guru menjadi termotivasi karena puasnya guru terhadap organisasi dan sebaliknya jika iklim tidak kondusif maka mengakibatkan guru kurang bergairah dalam bekerja. Thompson mengatakan dalam jurnal internasional The Impact of Organizational Climate on Teachers Job Performance (Selamat, 2013) yaitu Organizational climate can be defined as an approach in which organizational members observe and characterize their surrounding and environment in an attitudinal and value-based manner. Hal tersebut berarti iklim organisasi dapat didefinisikan suatu pendekatan dimana anggota organisasi mengamati dan menandai suatu sikap di sekitarnya dan berbasis nilai. Selanjutnya peneliti melakukan observasi yang dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi dengan cara melihat secara langsung aktivitas keseharian karyawan, lingkungan kerja di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi serta bagaimana tata letak ruangan yang dapat mendukung baik buruknya interaksi antar karyawan. Hasil dari observasi peneliti dapat menyatakan bahwa lingkungan kerja di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi terasa nyaman, bersih dan kondusif, para karyawan berperilaku layaknya keluarga antara satu sama lain serta terlihat karyawan mengaplikasikan budaya organisasi yang ada di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi. Hasil dari observasi sesuai dengan hasil wawancara dengan salah satu karyawan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi yang menjabat sebagai guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, beliau mengungkapkan bahwa lingkungan kerja Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi terasa nyaman, kondusif, bersih dan sehat, interaksi dan komunikasi antar karyawan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi 6
baik dan sudah seperti keluarga sendiri, tidak membeda-bedakan jabatan, hampir semua karyawan sudah menerapkan dan mengaplikasikan panca budaya, namun masih ada juga karyawan yang tidak memahami makna sebenarnya dari panca budaya tersebut, secara perlahan panca budaya diajarkan kepada siswa. Panca budaya rutin disosialisasikan oleh bagian kesiswaan, para wali kelas, dan yang utama oleh pimipinan kepada seluruh warga Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi. Untuk meyakinkan hasil observasi dan wawancara, maka peneliti melakukan penelitian pendahuluan melalui penyebaran kuesioner kepada sepuluh karyawan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi. Penelitian pendahuluan ini ditujukan untuk mengetahui pemahaman para karyawan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi terkait panca budaya yang telah dijelaskan sebelumnya. Hasil penelitian pendahuluan tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 1.2 Pemahaman Karyawan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi Terkait Panca Budaya Panca Persentase Budaya A B C D Kerja/Amal 30% 60% 10% - Bersih 40% 60% - - Sehat 20% 60% 20% - Jujur 40% 50% 10% - Ikhlas 20% 60% 20% - Sumber: Data yang Telah Diolah dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi 7
Perolehan pemahaman karyawan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi jika digambarkan dalam grafik adalah sebagai berikut: Gambar 1.3 Pemahaman Karyawan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi Terkait Panca Budaya Sumber: Data yang Telah Diolah oleh Peneliti 70 60 50 40 30 20 10 0 Kerja/Amal Bersih Sehat Jujur Ikhlas A B C D Keterangan : A : Sangat memahami B : Cukup memahami C : Kurang memahami D : Sangat kurang memahami Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa banyaknya karyawan yang menyatakan cukup memahami panca budaya yang diterapkan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi, sebagian karyawan menyatakan sangat memahami panca budaya yang diterapkan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi dan masih ada karyawan yang kurang memahami panca budaya yang diterapkan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi. Kesimpulan dari hasil observasi, wawancara dan penelitian pendahuluan terhadap fenomena budaya organisasi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi saat ini yaitu lingkungan kerja di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi terasa nyaman, bersih dan kondusif, hampir semua karyawan sudah menerapkan dan mengaplikasikan panca budaya namun masih ada karyawan yang kurang memahami panca budaya yang diterapkan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi. 8
Pada penelitian sebelumnya yaitu jurnal nasional Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Guru (Studi pada MA di Kota Tasikmalaya) (Arifah R, 2013) mengatakan bahwa guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat umum yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Secara umum mutu pendidikan yang baik menjadi tolak ukur bagi keberhasilan kinerja yang ditunjukkan guru. Arti dari kinerja menurut Admin dalam jurnal nasional Pengaruh Budaya Organisasi, Efikasi Diri dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru SMK Negeri Kecamatan Denpasar Selatan (Jumari dkk, 2013) menyebutkan bahwa kinerja guru merupakan sejumlah hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dan atau akan dilakukan oleh guru sesuai profesinya. Sedangkan menurut Mangkunegara dalam jurnal internasional The Influence of Competence, Motivation, and Organisational Culture to High School Teacher Job Satisfaction and Performance (Arifin, 2015) yaitu Teacher performance is the work output either its quality or quantity attained by human resource based on the consideration of work efficiency and effectiveness in performing the duties along with the responsibilities charged on him. Hal tersebut berarti kinerja guru adalah hasil kerja baik kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh sumber daya manusia berdasarkan pertimbangan efesiensi dan efektivitas kerja dalam melaksanakan tugas bersama dengan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi melakukan penilaian kinerja kepada karyawannya, untuk mengukur tingkat kinerja karyawan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi didasarkan oleh Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) yang diberikan oleh Kementrian Agama. Penilaian kinerja dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Tim Pengawas, sedangkan kepala sekolah dinilai oleh Tim Pengawas saja. Penilaian kinerja dilakukan untuk mengukur kinerja karyawan apakah sudah sesuai dengan tanggung jawab terhadap beban kerja yang telah 9
diberikan. Adapun indikator-indikator penilaian didalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) terdiri dari: a. Kesetiaan b. Prestasi kerja c. Tanggung jawab d. Ketaatan e. Kejujuran f. Kerjasama g. Prakarsa h. Kepemimpinan Penilaian kinerja pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi mempunyai kriteria pelaksanaan pekerjaan dengan kategori sebagai berikut: a. A (Amat Baik) dengan nilai 90-100 b. B (Baik) dengan nilai 71-89 c. C (Cukup) dengan nilai 70 Berdasarkan dasar penilaian tersebut, pencapaian kinerja karyawan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi adalah: Tabel 1.2 Penilaian Kinerja Karyawan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi PENILAIAN KINERJA JUMLAH PERIODE A B C KARYAWAN 2011-43 8 51 2012-51 4 55 2013-54 - 54 Sumber: Data Internal Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi 10
Perolehan kinerja karyawan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi jika digambarkan dalam grafik adalah sebagai berikut: Gambar 1.4 Penilaian Kinerja Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi Sumber: Data yang Telah Diolah oleh Peneliti 60 50 40 30 20 10 0 2011 2012 2013 A B C Gambar 1.4 menjelaskan bahwa kinerja Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi pada kategori A (amat baik) tidak ada satupun karyawan yang mendapatkan nilai tersebut. Kemudian pada kategori B (baik) mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada kategori C (cukup) mengalami penurunan setiap tahunnya, hal ini membuktikan bahwa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi mengalami perbaikan kinerja setiap tahunnya. Robbins dalam Sudarmanto (2014:181) mengatakan bahwa budaya organisasi akan mempengaruhi kinerja karyawan, hal tersebut sejalan dengan hasil dari jurnal internasional Influence of Organizational Culture on Performance Management Practices insecondary Schools in Akwa Ibom State, Nigeria (Efanga dan Ifejiagwa, 2014) yaitu Organization with strong culture would lead to high performance yang berarti organisasi dengan budaya yang kuat akan menyebabkan kinerja yang tinggi. Budaya organisasi berhubungan dengan kinerja dijelaskan dalam jurnal nasional Pengaruh Motivasi Kerja Guru dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri Di Kota Sibolga (Mishan, 2014) yaitu budaya organisasi merupakan faktor yang paling menonjol yang mempengaruhi kinerja guru yang 11
seharusnya menjadi fokus perhatian otoritas pendidikan setempat. Namun di dalam jurnal internasional The Influence of Competence, Motivation, and Organisational Culture to High School Teacher Job Satisfaction and Performance (Arifin, 2015) hasilnya adalah pelaksanaan budaya organisasi menggambarkan adanya efek positif dan tidak signifikan pada kinerja guru. Ini berarti peran budaya organisasi sangat penting dalam menentukan keberhasilan guru untuk meningkatkan kinerjanya, namun ternyata tidak berjalan dengan baik. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka peneliti merumuskan beberapa pertanyaan yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini antara lain: 1. Bagaimana budaya organisasi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi? 2. Bagaimana kinerja karyawan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi? 3. Seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui budaya organisasi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi. 2. Untuk mengetahui kinerja karyawan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi. 12
1.5 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah: 1.5.1 Aspek Teoritis Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan, wawasan dan menjadi referensi bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian lanjutan. 1.5.2 Aspek Praktis Penelitian ini dapat digunakan oleh Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi sebagai bahan pertimbangan dalam mempertahankan atau memperbaiki budaya organisasi demi meningkatkan kinerja karyawan. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Diperlukan suatu tata urutan pengujian penelitian yang bermanfaat untuk memudahkan peneliti dalam menyusun penelitian ini dan mempermudah pembaca dalam memahami isi yang terdapat pada penelitian ini. Adapun sistematika penulisan yang dipakai adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab yang menyajikan gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini menguraikan secara rinci tentang beberapa hal yaitu tinjauan pustaka penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab yang akan menjelaskan mengenai jenis penelitian yang akan dilakukan, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi, sampel, pengumpulan data dan teknik analisis data dan pengujian hipotesis. 13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab yang akan menjelaskan secara rinci hasil dari penelitian yang kemudian dibahas oleh peneliti secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian. Bab ini menguraikan secara rinci beberapa hal yaitu karakteristik responden, hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab yang akan menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran bagi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi maupun untuk penelitian selanjutnya. 14