Pengaruh Ekstrak Kulit Batang Tumbuhan Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Angka Konsepsi Mencit (Mus musculus) ICR Jantan

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Ekstrak Kulit Batang Tumbuhan Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Angka Konsepsi Mencit (Mus musculus) ICR Jantan

Key words : sukun, mencit dan fertilitas.

PENGARUH AKAR GINSENG ( Wild ginseng ) DALAM RANSUM MENCIT ( Mus musculus) TERHADAP JUMLAH ANAK DAN PERTUMBUHAN ANAK DARI LAHIR SAMPAI DENGAN SAPIH

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH NANAS

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Population Data Sheet (2014), Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

ABSTRAK. Ajeng Annamayra, Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes. Pembimbing II : Fen Tih, dr., M.Kes.

ABSTRAK. EFEK ANTIDIARE JAMU EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) JANTAN SWISS WEBSTER DEWASA

: Minyak Buah Merah, Panjang Badan Janin, Mencit

TERHADAP MOTILITAS DAN VIABILITAS SPERMATOZOA MENCIT

PERKEMBANGAN EMBRIO PRAIMPLANTASI MENCIT

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ANGSANA

UJI TOKSISITAS AKUT PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI DETAM 1 DAN DAUN JATI BELANDA PADA MENCIT SWISS WEBSTER

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) merupakan tanaman berupa pohon

ABSTRAK. I Putu Gede Darma Eka Putra, 2014, Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt., Pembimbing II : Pinandojo D.S., dr, Drs., AIF.

PENGARUH EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP KEMAMPUAN KAWIN MENCIT JANTAN (Mus musculus L.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Henny Natalya Sari, 2014

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI

ABSTRAK PENGARUH SUPLEMENTASI VITAMIN D 3 DOSIS TINGGI TERHADAP KALSIFIKASI TULANG FEMUR JANIN MENCIT GALUR SWISS WEBSTER

BAB I PENDAHULUAN. keempat tertinggi setelah Cina (RRC), India, dan Amerika Serikat (Siahaan,

ABSTRAK. Dilanny Puspita Sari, 2014; Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra. Apt, M.S, AFK Pembimbing II : Fanny Rahardja, dr. M.

ABSTRAK. EFEK LAKSANSIA JAMU EKSTRAK AKAR KELEMBAK (Rheum officinale Baill) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) JANTAN Swiss Webster DEWASA

Pengaruh Ekstrak Biji Pepaya (Carica papaya, L.) Pada Tahap Prakopulasi Terhadap Fungsi Reproduksi Mencit (Mus musculus, L.) Swiss Webster Betina

Y PENGARUH EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK

SW PENGARUH EKSTRAK RIMPANG TEMU PUTIH

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum Wight) TERHADAP MOTILITAS USUS SEBAGAI ANTIDIARE

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

SUPLEMENTASI GINSENG LIAR (Wild ginseng) PADA RANSUM TERHADAP PERTUMBUHAN MENCIT (Mus musculus)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata kunci: Kulit manggis, α-mangostin, vitamin A, celah palatum

EFEK KOMBINASI EKSTRAK DAUN KATUK

Anthony Wibowo K, 2011 Pembimbing Utama : Djusena, dr, AIF Pembimbing Pendamping : Dr. Sugiarto Puradisastra,dr, M.kes

KEMAMPUAN MENCIT SWISS WEBSTER BERSUPERKEHAMILAN DAN MEMELIHARA ANAKNYA

ABSTRAK. Samuel Widodo, Pembimbing 1 : Khie Khiong, dr., S.Si., M.Si., M.Pharm.Sc., PhD., PA(K). Pembimbing 2 : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes.

Maria Caroline Wojtyla P., Pembimbing : 1. Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt 2. Hartini Tiono, dr.

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar. Jl. Sultan Alauddin 36 Samata, Kab. Gowa

ABSTRAK EFEK EKSTRAK KULIT MANGGIS TERHADAP MOTILITAS DAN JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI LATIHAN FISIK BERAT

EFEK SUBKRONIS PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI

PENGARUH PENYUNTIKAN EKSTRAK KASAR TESTIS DAN LIMPA MENCIT (Mus musculus) TERHADAP JUMLAH ANAK SEKELAHIRAN

POTENSI EKSTRAK DAUN DAN TANGKAI DAUN PEGAGAN (Centella asiatica) PADA PENURUNAN MOTILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus muscullus)

Pembimbing I : Dr. Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc. Pembimbing II: Cherry Azharia, dr., M.Kes.

ABSTRAK. EFEK HIPNOTIK EKSTRAK ETANOL KANGKUNG (Ipomoea aquatica FORSK.) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN YANG DIINDUKSI FENOBARBITAL

ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

ABSTRAK. EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

ABSTRAK. Stefany C.K, Pembimbing I : Laella Kinghua Liana, dr., Sp.PA, M.Kes. Pembimbing II: Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK.

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK AIR DAUN STROBERI (Fragaria vesca L.) TERHADAP PERILAKU SEKSUAL MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

ABSTRAK EFEK ANTIDEPRESI COKLAT HITAM (Theobroma cacao) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

PENGARUH PEMBERIAN INFUS TAPAK DARA (Vinca sp) PERORAL TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIK DAN BERAT HEPAR MENCIT BETINA (Mus musculus)

PENGARUH EKSTRAK METANOL Hyrocotyle javanica Thumb SEBAGAI KONTRASEPSI PADA MENCIT BETINA (Mus musculus)

KATA PENGANTAR. Penulis

ABSTRAK. Susan, 2007, Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes. Pembimbing II : Sri Utami S., Dra., M.Kes.

ABSTRAK. Christina., Pembimbing: 1. Laella K. Liana, dr., Sp.PA, M.Kes 2. Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki luas wilayah ,68 KM 2. menekan tingkat laju pertumbuhan penduduk adalah dengan menekan tingkat

EKSTRAK AKAR TANAMAN KELOR SEBAGAI ANTIFERTILITAS PADA MENCIT BETINA

ABSTRACT THE EFFECT OF ADMINISTRATING ZINC SUPPLEMENT SOLD IN INDONESIA ON SWISS WEBSTER MICE S SPERM MOTILITY AND SPERM COUNT

EFEK PROTEKSI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari emisi pembakaran bahan bakar bertimbal. Pelepasan timbal oksida ke

KUALITAS SEMEN SAPI BALI SEBELUM DAN SESUDAH PEMBEKUAN MENGGUNAKAN PENGENCER SARI WORTEL

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP AKTIVITAS MOTORIK MENCIT Swiss Webster JANTAN

ABSTRAK. PENURUNAN BERAT BADAN JANIN MENCIT Balb/C YANG DILAHIRKAN DARI INDUK YANG DIINDUKSI MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.

EFEK CENDAWAN ULAT CINA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlebihan (Rohmawati, 2008). Selain itu, kulit juga berfungsi sebagai indra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Riki Ahmad Taufik, 2014

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK RIMPANG JAHE (Zingiberis rhizoma) SEBAGAI ANALGETIK PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS-WEBSTER

PENGARUH EKSTRAK BIJI PEPAYA BANGKOK (Carica papaya [L.] var. Bangkok) TERHADAP PENURUNAN FERTILITAS MENCIT (Mus musculus L.) STRAIN BALB-C BETINA

PENGARUH EKSTRAK KULIT BATANG ANGSANA (Pterocarpus indicus Willd.) TERHADAP FERTILITAS MENCIT (Mus musculus L. Swiss Webster) JANTAN SECARA IN VIVO

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.) TERHADAP MUKOSA GASTER PADA MODEL MENCIT SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ASETOSAL

ABSTRAK. EFEK ANTIDIARE INFUSA KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN PAPAYA ( Carica papaya L ) PADA MENCIT SWISS-WEBSTER JANTAN

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK AIR TEH HITAM (Camellia sinensis L.) TERHADAP PROSES BELAJAR DAN DAYA INGAT MENCIT JANTAN GALUR Swiss Webster

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL CABE JAWA (Piper Retrofractum Vahl.) TERHADAP PERILAKU SEKSUAL MENCIT JANTAN GALUR SWISS-WEBSTER

SKRIPSI. PERFORMAN REPRODUKSI INDUK SAPI BALI PASCA SINKRONISASI ESTRUS MENGGUNAKAN PROSTAGLANDIN (PGF 2α ) DAN HUMAN CHORIONIC GONADOTROPIN (hcg)

BAB I PENDAHULUAN. Brotowali (Tinospora crispa, L.) merupakan tumbuhan obat herbal dari family

ABSTRAK EFEK LARVISIDA EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) TERHADAP LARVA NYAMUK Culex sp.

St. Fatmah Hiola, Adnan, dan Arsad Bahri Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar. Abstract

PENGARUH EKSTRAK SAMBILOTO (AndrographispaniculataNees.) TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA EJAKULAT MENCIT (Musmusculus L.) SWISS WEBSTER ABSTRACT

Kata Kunci : Kelakai (Stenochlaena palustris), berat badan, panjang badan, kalsifikasi tulang femur, janin tikus wistar

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN INVIGORASI TERHADAP VIABILITAS BENIH KAKAO (Theobromacacao L.)

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TAUGE DITAMBAH MADU TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT JANTAN (Mus musculus L.)

ABSTRAK. Albert Christopher Ryanto, Pembimbing I: Heddy Herdiman, dr., M.Kes. Pembimbing II: Christine Sugiarto, dr., Sp.PK.

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL DEPAN... i. HALAMAN JUDUL... ii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iv

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

ABSTRAK EFEK INFUSA DAUN GANDARUSA

UJI EFEK ANTIFERTILITAS EKSTRAK AIR AKAR SIDAGURI (Sida rhombifolia Linn) TERHADAP MENCIT BETINA

ABSTRAK. EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAN EKSTRAK AIR BUAH ASAM JAWA (Tamarindus indica L.)

ABSTRACT. SUBCHRONIC EFFECT OF BORAX ( Sodium tetraborate ) INTOXICATION TO POPULATION NUMBER OF PRIMARY SPERMATOCITE IN MALE MICE S TESTIS

ABSTRAK EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL KUNYIT

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga RINGKASAN. Dwi Aprilia Anggraini. Gambaran Mikroskopis Sel Astrosit dan Sel

ABSTRAK. Natalia, 2011; Pembimbing I : Teresa Liliana W., S. Si., M. Kes Pembimbing II : Djaja Rusmana, dr., M. Si

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI. PERFORMAN AYAM ARAB YANG DIBERI EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) PADA UMUR 8-13 MINGGU. Oleh: Ardianto

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan zat psikotropika dengan penggunaan yang paling luas.

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL APLIKASI EKSTRAK DAUN INSULIN (Thitonia difersifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL ISOLAT PROPOLIS GUNUNG LAWU TERHADAP HITUNG SPERMATOZOA MENCIT MODEL INFERTILITAS PRIA

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRACT. Andy Yulianto, 2016, Main supervisor : Heddy Herdiman, dr., M.Kes. Escort supervisor : Rosnaeni, dra., Apt.

,,, ~ f. -=-/.- ~,,,~. ' ~ ".~,? s KR Ip s 1 ' l> cc,. ~ ~-~MPe; 20 (o?. if:!.~ _. 't "t r ;i ~~v ~.. w . ~ -,, 2002 ,...

Transkripsi:

ISSN 2302-1616 Vol 4, No. 1, Juni 2016, hal 58-63 Available online http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/biogenesis Pengaruh Ekstrak Kulit Batang Tumbuhan Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Angka Konsepsi Mencit (Mus musculus) ICR Jantan ST. AISYAH S 1, ADNAN GASSING 2 1 Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar Jl. Sultan Alauddin No. 36 Samata, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan 92113 email: staisyah@uin-alauddin.ac.id 2 Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Makassar Jl. Mallengkeri, Parang Tambung, Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan 90224 ABSTRACT This research aims to determine the effect of Moringa rod extract toward the conception rate of male ICR mice (Mus musculus). This study is an experimental study using completely randomized design (CRD), which consists of one control (A0) and four treatments (A1, A2, A3 and A4) with a dose of 75 mg/kg. Treatment is given for 1 week, 2 weeks, reversibility for one week and two weeks. Provision of intra peritonial with a volume of 0.5 cc/mice. The parameters observed as an indicator is the number of corpus luteum, implantation percentage, percentage of live fetuses and the percentage of intra uterine death in female mice as test mating pairs in conception rates of male mice. The results showed that the extract of Moringa rod with 75 mg/kg dose given to male mice significantly affect the percentage of implantation and the percentage of live fetuses in female mice. But did not significantly affect the amount of the corpus luteum and the percentage of intra-uterine death. From the results, this study concluded that the extract of Moringa rod effect on conception rates male ICR mice. The 75 mg/kg dose has not shown resilience fertility in male mice even though their use is stopped for up to three weeks. In other words, the moringa rod extract may interfere with the reproductive function of male ICR mice (Mus musculus), potentially as an active ingredient of anti-fertility. Keywords: conception, male ICR mice, Moringa INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kulit batang tumbuhan kelor (Moringa oleifera) terhadap angka konsepsi mencit ( Mus musculus) ICR jantan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas satu kontrol (A0) dan empat perlakuan (A1, A2, A3 dan A4) dengan dosis 75 mg/kg BB. Perlakuan diberikan selama 1 minggu, 2 minggu, reversibilitas selama satu minggu dan dua minggu. Pemberian secara intra peritonial dengan volume 0,5 cc/mencit. Parameter yang diamati sebagai indikator adalah jumlah korpus luteum, persentase implantasi, persentase fetus hidup dan persentase kematian intra uterus pada mencit betina sebagai pasangan kawin dalam uji angka konsepsi mencit jantan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit batang kelor dosis 75 mg/kg BB yang diberikan pada mencit jantan berpengaruh nyata terhadap persentase implantasi dan persentase fetus hidup pada mencit betina. Tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah korpus luteum dan persentase kematian intra uterus. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak kulit batang tumbuhan kelor berpengaruh terhadap angka konsepsi mencit ICR jantan dan pemberian ekstrak kulit batang tumbuhan kelor pada dosis 75 mg/kg BB belum menunjukkan daya pulih fertilitasnya pada mencit jantan walaupun pemakaiannya dihentikan hingga tiga minggu. Dengan kata lain, ekstrak kulit batang tumbuhan kelor dapat mengganggu fungsi reproduksi mencit (Mus musculus) ICR jantan, sehingga berpotensi sebagai bahan aktif antifertilitas. Kata kunci: konsepsi, mencit ICR jantan, tumbuhan kelor

Vol 4, Juni 2016 Biogenesis 59 PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kepulauan dengan iklim tropika basah yang kaya dengan spesies flora. Dari 30.000 jenis flora di Indonesia, 26% diantaranya telah dibudidayakan serta sisanya masih tumbuhan liar, lebih dari 940 jenis digunakan sebagai tumbuhan obat alam atau obat tradisional. Beberapa tumbuhan di Indonesia pada umumnya mengandung senyawa bioaktif sebagai bahan antifertilitas, stimulan uterus atau bahan estrogen. Umumnya senyawa tersebut berasal dari golongan steroid, isofalvonoid, alkaloid, triterpenoid dan xanthon (Fransworth dalam Adnan, 2012). Kelor ( Moringa oleifera) mempunyai kandungan kimia yang penting dan berkhasiat untuk berbagai penyakit, seperti beri-beri, kurap, reumatik, epilepsi, batangnya mengandung gum dan kulitnya mengandung Beta-sitosterol dan beberapa jenis alkaloid. Diketahui bahwa beberapa jenis tumbuhan yang mengandung zat seperti steroid, alkaloid, isoplavonoid, triterpenoid dan xanthon yang dicobakan terhadap mencit mempengaruhi fungsi organ-

ST. AISYAH S, ADNAN GASSING Biogenesis 60 diberi ekstrak kulit batang tumbuhan kelor dengan dosis 75 mg/kg BB selama satu minggu, dua minggu, reversibilitas satu minggu dan reversibilitas tiga minggu adalah sebagai berikut: A0= 10,20±1,16; A1= 7,20±0,74; A2= 0,00±0,00; A3= 0,00±0,00; A4= 0,00±0,00. Hasil analisis statistik dengan uji F pada taraf signifikan α 0,05 menujukkan bahwa pemberian ekstrak kulit batang tumbuhan kelor dosis 75 mg/kg BB selama satu minggu, dua minggu, reversibilitas satu minggu dan reversibilitas tiga minggu berpengaruh nyata terhadap % implantasi. Hasil uji BNT pada taraf kepercayaan α 0,05 menunjukkan bahwa dosis 75 mg/kg BB yang diberikan selama satu minggu, dua minggu, tiga minggu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap % implantasi. Hasil uji BNT menunjukkan bahwa pemberian ekstrak dengan dosis 75 mg/kg BB selama satu minggu berbeda nyata dengan kontrol dan pemberian selama dua minggu, reversibilitas satu minggu dan reversibilitas tiga minggu. Pemberian selama dua minggu tidak berbeda nyata dengan reversibilitas satu minggu dan reversibilitas tiga minggu tapi berbeda nyata dengan kontrol. Tabel 1. Rerata jumlah implantasi (%) pada mencit betina sebagai pasangan uji kawin dengan mencit jantan baik kontrol maupun perlakuan yang diberi ekstrak kulit batang tumbuhan kelor dengan dosis 75 mg/kg BB selama satu minggu, dua minggu, tiga minggu Perlakuan Rata-rata ± SD BNT α 0,05 A0 10,20 ± 1,30 A1 7,20 ± 0,83 A2 0,00 ± 0,00 0,7537 A3 0,00 ± 0,00 A4 0,00 ± 0,00 Persentase fetus hidup. Hasil pengamatan (tabel 2) diperoleh rata-rata jumlah fetus hidup (%) pada mencit betina sebagai pasangan ujikawin dengan mencit jantan kontrol dan perlakuan yang diberikan mg/kg BB selama satu minggu, dua minggu, tiga minggu adalah sebagai berikut : A0 = 10,00 ± 1,09; A1 = 6,80 ± 0,74; A2 = 0,00 ± 0,00; A3 = 0,00 ± 0,00; A4 = 0,00 ± 0,00. Hasil analisis statistik dengan uji F pada taraf signifikan α 0,05 bahwa pemberian ekstrak kulit batang tumbuhan kelor dosis 75 mg/kg BB selama satu minggu, dua minggu, tiga minggu berpengaruh nyata terhadap % fetus hidup. Hasil uji BNT pada taraf kepercayaan α 0,05 menunjukkan bahwa dosis 75 mg/kg BB yang diberikan selama satu minggu, dua minggu, reversibilitas satu minggu dan reversibilitas tiga minggu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap % fetus hidup. A B C Gambar 1. A: Uterus, B: fetus hidup, C: plasenta Dari hasil uji BNT menunjukkan bahwa pemberian ekstrak dengan dosis 75 mg/kg BB selama satu minggu berbeda nyata dengan kontrol dan pemberian selama dua minggu,

Vol 4, Juni 2016 Biogenesis 61 tiga minggu. Pemberian selama dua minggu tidak berbeda nyata dengan reversibilitas satu minggu dan reversibilitas tiga minggu tapi berbeda nyata dengan kontrol. Tabel 2. Rerata jumlah fetus hidup (%) pada mencit betina sebagai pasangan ujikawin dengan mencit jantan kontrol dan perlakuan yang diberikan mg/kg BB selama satu minggu, dua minggu, tiga minggu Perlakuan Rata-rata ± SD BNT α 0,05 A0 10,00 ± 1,22 A1 6,80 ± 0,83 A2 0,00 ± 0,00 0,7215 A3 0,00 ± 0,00 A4 0,00 ± 0,00 Kematian intra uterus. Berdasarkan hasil pengamatan rata-rata persen kematian intra uterus pada mencit betina sebagai pasangan uji kawin dengan mencit jantan kontrol maupun yang diberi perlakuan dengan mg/kg BB selama satu minggu, dua minggu, tiga minggu adalah sebagai berikut: A0 = 0,20 ± 0,40; A1 = 0,40 ± 0,48; A2 = 0,00 ± 0,00; A3 = 0,00 ± 0,00 dan A4 = 0,00 ± 0,00. Hasil analisis statistik dengan uji F pada taraf signifikan α 0,05 menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kulit batang tumbuhan kelor dosis 75 mg/kg BB selama satu minggu, dua minggu, reversibilitas satu minggu dan reversibilitas tiga minggu tidak berpengaruh nyata terhadap % kematian intra uterus. PEMBAHASAN Jumlah korpus luteum. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa statistik menggunakan varians α 0,05 menunjukkan bahwa rata-rata jumlah korpus luteum pada mencit betina sebagai pasangan uji kawin dengan mencit jantan tidak signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat fekunditas mencit betina relatif sama dan layak utnuk dijadikan sebagai pasangan uji kawin dengan mencit jantan baik kontrol maupun perlakuan dengan pemberian ekstrak kulit batang tumbuhan kelor dosis 75 mg/kg BB. Bila jumlah korpus luteum diperhatikan secara seksama terlihat bahwa rata-rata jumlah korpus luteum adalah 10. Data ini menunjukkan bahwa fekunditas mencit betina yang dijadikan sebagai pasangan uji kawin untuk mencit jantan adalah normal dan layak untuk dijadikan sebagai parameter dalam pengujian antifertilitas. Persentase implantasi. Ekstrak kulit batang tumbuhan kelor dengan dosis 75 mg/kg BB yang diberikan pada mencit jantan dapat menurunkan persentase implantasi pada mencit betina sebagai pasangan uji kawin. Semakin lama waktu pemberian, semakin rendah persentase implantasinya. Hal ini menunjukkan bahwa bahan aktif yang terkandung dalam ekstrak kulit batang tumbuhan kelor mempengaruhi produksi sperma yang menurun dan jumlah sperma yang abnormal meningkat sehingga pada pemberian ekstrak selama dua minggu tidak terjadi fertilisasi sehingga tidak ditemukan adanya implantasi pada mencit betina sebagai pasangan uji kawin dengan mencit jantan sedangkan pada reversibilitas selama satu sampai tiga minggu belum memperlihatkan adanya implantasi pada mencit betina karena kemungkinan organ reproduksi pada jantan belum mengalami pemulihan atau belum menunjukkan daya pulih fertilitas. Persentase fetus hidup. Persentase fetus hidup pada mencit betina sebagai pasangan uji kawin dengan mencit jantan yang diberi dengan ekstrak kulit batang tumbuhan kelor lebih rendah dibandingkan dengan kontrol. Hal ini disebabkan karena berkurangnya jumlah spermatozoa pada bagian epididimis yang merupakan indikator bahwa transportasi spermatozoa dari epididimis bagian caput ke bagian cauda terhambat, karena bahan uji mengganggu kontraksi otot dinding epididimis. Adanya sumbatan saluran sperma

ST. AISYAH S, ADNAN GASSING Biogenesis 62 dan infeksi secara tidak langsung dapat mengganggu kesuburan jantan, mengganggu gerajan maju sperma, jumlah sperma di bawah normal dan jumlah sperma yang sedikit menyebabkan sperma tidak dapat menembus sel telur. Rendahnya fetus hidup juga dipengaruhi oleh embrio resorbsi dan fetus mati. Tidak terdapatnya fetus hidup pada mencit betina sebagai pasangan uji kawin dengan mencit jantan yang diberi ekstrak kulit batang tumbuhan kelor dosis 75 mg/kg BB selam dua minggu karena tidak terjadi fertilisasi sehingga tidak ditemukan adanya implantasi, hal ini disebabkan karena kurangnya produksi sperma pada mencit jantan. Terdapatnya fetus hidup dan embrio resorbsi pada mencit betina sebagai pasangan uji kawin dengan mencit jantan yang diberi perlakuan dengan ekstrak kulit batang tumbuhan kelor dosis 75 mg/kg BB selama satu minggu disebabkan kemampuan mencit untuk mentolerir dosis perlakuan tersebut dengan kata lain dosis 75 mg/kg BB yang diberikan selama satu minggu tidak atau sedikit mempengaruhi reproduksi mencit meskipun secara statistik masih berbeda nyata dengan kontrol. Tidak ditemukannya fetus hidup pada mencit betina sebagai pasangan uji kawin dengan mencit jantan karena tidak terjadi fertilisasi sehingga tidak ditemukan adanya implantasi disebabkan karena kemungkinan ekstrak kulit batang tumbuhan kelor dosis 75 mg/kg BB menghambat produksi sperma dan pematangan sperma meskipun pemakaiannya dihentikan hingga tiga minggu Kematian intra uterus. Persentase kematian intra uterus pada mencit betina sebagai pasangan uji kawin dengan mencit jantan baik kontrol maupun perlakuan dengan mg/kg BB tidak menimbulkan adanya pengaruh disebabkan gangguan secara tidak langsung oleh aktivitas bahan aktif kulit batang tumbuhan kelor sedikit bersifat toksik sehingga embrio yang berkembang tidak dapat bertahan hidup. Sedangkan pda mencit betina sebagai pasangan uji kawin dengan mencit jantan yang diberi perlakuan dengan mg/kg BB selama dua minggu tidak terdapat embrio resorbsi dan fetus mati karena sama sekali tidak adanya fertilisasi yang mengakibatkan tidak adanya implantasi, kemungkinan yang menyebabkan tidak adanya fertilisasi yaitu menurunnya produksi sperma yang normal. Pada mencit betina sebagai pasangan uji kawin dengan mencit jantan yang diberi perlakuan dengan ekstrak kulit batang tumbuhan kelor dosis 75 mg/kg BB yang kemudian diistirahatkan selama satu minggu belum ditemukan adanya implantasi karena tidak terjadi fertilisasi disebabkan karena kemungkinan ekstrak tersebut menghambat produksi dan pematangan sperma walaupun pemakaiannya dihentikan selama tiga minggu. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit batang tumbuhan kelor (Moringa oleifera) berpengaruh terhadap angka konsepsi mencit ( Mus musculus) ICR jantan dan ekstrak kulit batang tumbuhan kelor pada dosis 75 mg/kg BB belum menunjukkan daya pulih fertilitas pada mencit ICR jantan walaupun pemakaiannya dihentikan hingga tiga minggu. DAFTAR PUSTAKA Adnan. 2005. Struktur dan Perkembangan Perkembangan Hewan II. Makasar: Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar. Adnan dan Pagarra H. 2006. Pengaruh Ekstrak Rimpang Tumbuhan Pacing (Costus speciosus, J.E. Smith) Terhadap fertilitas mencit ( Mus musculus) ICR jantan. Laporan Penelitian. Makassar: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Makassar. Hakim A. 2002. Pengaruh Ekstrak Daun Nangka ( Arthocarpus heterophylla Lamk.) terhadap fertilitas mencit ( Mus musculus) ICR jantan. Laporan Penelitian. Makassar: Fakultas

Vol 4, Juni 2016 Biogenesis 63 Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Makassar. Nalbandov AV. 2003. Fisiologi Reproduksi pada Mamalia dan Unggas. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Thomas. 2002. Tanaman Obat Tradisional 2. Yogyakarta: Kanisius. Tiro MA. 2002. Dasar-dasar Statistika. Makassar: State University of Makassar Press.