PERBAIKAN TEKNOLOGI PRODUKSI TSS (TRUE SHALLOT SEED) UNTUK MENINGKATKAN PEMBUNGAAN DAN PEMBIJIAN BAWANG MERAH

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKHIR INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

Gambar 3. Tanaman tanpa GA 3 (a), Tanaman dengan perlakuan 200 ppm GA 3 (b)

TEKNOLOGI PERBENIHAN BAWANG MERAH MELALUI TSS (TRUE SHALLOT SEED) S u w a n d i

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH

ALAT POLINASI DAN AKTIVITAS TERHADAP PRODUKSI BENIH BAWANG DAUN (Alium fistolosum) U. SUMPENA

terhadap Pembungaan dan Hasil Biji Bawang Merah di Dataran Tinggi Sulawesi Selatan (Effects of Varieties and GA 3

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

TEKNOLOGI PERBANYAKAN BENIH BAWANG MERAH. BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN Jl. Tangkuban Parahu No. 517, Lembang - Bandung Barat 40791

No. 02 Hasil Penelitian Tahun Anggaran 2010

Produksi Biji Bawang Merah Samosir Aksesi Simanindo Terhadap Konsentrasi GA3 dan Lama Perendaman di Dataran Tinggi Samosir

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

Pengaruh Kerapatan Tanaman dan Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh terhadap Produksi Umbi Bibit Bawang Merah Asal Biji Kultivar Bima

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

PENINGKATAN PRODUKSI BENIH BOTANI BAWANG MERAH (Allium cepa var. ascalonicum L.) MENGGUNAKAN BENZIL AMINO PURIN DAN ZnSO 4 DI DATARAN RENDAH

Respons Pembungaan dan Hasil Biji Bawang Merah Terhadap Aplikasi GA3 dan Fosfor

Pengaruh Waktu Tanam dan Zat Pengatur Tumbuh Mepiquat Klorida terhadap Pembungaan dan Pembijian Bawang Merah (TSS)

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

Perbaikan Pembungaan dan Pembijian Beberapa Varietas Bawang Merah dengan Pemberian Naungan Plastik Transparan dan Aplikasi Asam Gibberelat

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

Sumber : Nurman S.P. (

HASIL DAN PEMBAHASAN

TEKNOLOGI PRODUKSI BAWANG MERAH OFF-SEASON MENGANTISIPASI PENGATURAN IMPOR PRODUK B. MERAH. S u w a n d i

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Lapangan

3. METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Nama Tiga Belas Genotipe Gandum

BAB 3. METODE PENELITIAN

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Respons Tanaman Bawang Merah Asal Biji True Shallot Seeds terhadap Kerapatan Tanaman pada Musim Hujan

Suplemen Majalah SAINS Indonesia

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

Blok I Blok II Blok III 30 cm

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

PENGARUH PEMBENTUKAN JUMLAH ANAKAN PADA BAWANG MERAH GENERASI KE 3 YANG BERASAL DARI UMBI TSS. Oleh: Sartono Putrasamedja

PENGARUH BERBAGAI MACAM BOBOT UMBI BIBIT BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG BERASAL DARI GENERASI KE SATU TERHADAP PRODUKSI

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

TINJAUAN PUSTAKA. bawang merah adalah sebagai berikut: Kingdom: Plantae; Divisi: Spermatophyta;

BUDIDAYA CENGKEH SECARA MUDAH OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO

3. METODE DAN PELAKSANAAN

Cara Menanam atau Budidaya Gambas Terbaru

PENGATURAN POPULASI TANAMAN

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bawang merah (Allium ascalonicum Linn) merupakan tanaman

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

PERSEMAIAN CABAI. Disampaikan Pada Diklat Teknis Budidaya Tanaman Cabai. Djoko Sumianto, SP, M.Agr

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

Teknologi Produksi Ubi Jalar

Pengaruh Naungan Plastik Transparan, Kerapatan Tanaman, dan Dosis N terhadap Produksi Umbi Bibit Asal Biji Bawang Merah

Lampiran 1. Deskripsi Bawang Merah Varietas Tuk Tuk

PETUNJUK TEKNIS (JUKNIS) PROLIGA BAWANG MERAH 40 T/HA ASAL TSS (=True Shallot Seed) Oleh : Suwandi, Gyna A. Sopha, dan Catur Hermanto

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

AGROVIGOR VOLUME 8 NO. 2 SEPTEMBER 2015 ISSN

Adaptasi Beberapa Varietas Unggul Baru Bawang Merah di Lahan Suboptimal Kabupaten Jeneponto

BAHAN DAN METODE. Km. 60, Kab. Tanah karo, Sumatera Utara, dengan ketinggian tempat ± 1000

PETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA BAWANG MERAH DI LAHAN DAN DI DALAM POT/POLYBAG

APLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG. M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Tanggap Pertumbuhan Vegetatif dan Generatif Bawang Merah Terhadap Konsentrasi Dan Lama Perendaman GA 3 Di Dataran Rendah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

BAB III METODE PENELITIAN

= tanah + pupuk kandang (1:1), a 2. = tanah + pupuk kandang + arang sekam padi (1:1:1), dan a 3

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 361/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN BAWANG MERAH TUK TUK SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

Kentang (Solanum tuberosum) merupakan sumber kalori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

tidak panjang. Karena sifat perakaran inilah, bawang merah tidak tahan kering (Sunarjono

KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Januari 2014 di

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

BALITSA & WUR the Netherlands,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Jln. Tangkuban Parahu 517 Lembang, Bandung Barat )

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Transkripsi:

PERBAIKAN TEKNOLOGI PRODUKSI TSS (TRUE SHALLOT SEED) UNTUK MENINGKATKAN PEMBUNGAAN DAN PEMBIJIAN BAWANG MERAH NANI SUMARNI SUWANDI NENI GUNAENI SARTONO PUTRASAMEJA

PENDAHULUAN. Selain dengan umbi bibit, bawang merah juga dapat dibudidayakan dengan biji botaninya (True Shallot Seed/TSS).. Sampai saat ini, budidaya bawang merah dengan penggunaan TSS belum banyak dilakukan di Indonesia.. Penyebabnya a.l. ketersediaan TSS sebagai sumber benih bawang merah bermutu masih jarang karena belum banyak yang memproduksi TSS.

Masalah dalam produksi TSS. Pembungaan dan pembijian bawang merah di Indonesia masih rendah.. Keadaan cuaca di Indonesia, terutama panjang hari yg pendek (< 12 jam) dan rata-rata temperatur udara yg cukup tinggi (> 18 o C) tidak mendukung terjadinya inisiasi pembungaan.. Adanya curah hujan yg tinggi (> 150 mm/bulan) juga kurang mendukung terjadinya polinasi dan pembijian bawang merah.

Pembungaan dan pembijian bawang merah Inisiasi pembungaan : 9 12 o C Pemanjangan tangkai umbel bunga : 17 19 o C Polinasi dan pembijian : 35 o C Zat pengatur tumbuh (GA3) dapat menggantikan seluruh atau sebagian fungsi temperatur rendah untuk inisiasi pembungaan. Polinasi harus dibantu serangga polinator atau manusiakarena polen (tepung sari) bawang merah bersifat kental.

Peningkatan pembungaan dan hasil TSS (Hasil penelitian sebelumnya) - Pembungaan bawang merah meningkat dengan perlakukan vernalisasi pada umbi bibit (t = 10 o C) selama 4 minggu, penggunaan umbi bibi berukuran besar (> 5 g/umbi), dan waktu tanam yang tepat yaitu pada musim kemarau (bulan Juni). - Persentase jumlah tanaman yg berbunga di dataran tinggi Lembang lebih banyak dibandingkan di dataran rendah Subang. - Pemupukan 600-1000 kg/ha NPK cukup memadai untuk peningkatan pembungaan dan hasil TSS. - Penanaman tanaman caisim sebagai tanaman penarik serangga polinator lebih baik daripada tagetes dalam meningkatakan polinasi dan hasil TSS. - Aplikasi 200 ppm GA 3 dan naungan plastik transparan meningkatkan polinasi dan hasil TSS. - Perlu dicari cara aplikasi GA 3 yg tepat dan varietas yg produktif berbunga dan berbiji.

TUJUAN DAN KELUARAN Tujuan : - Mendapatkan varietas dan cara aplikasi GA3 yang paling sesuai untuk pembungaan dan pembijian bawang merah di dataran tinggi. - Menyediakan teknologi produksi TSS yang sesuai dengan agroekosistem dataran tinggi Sulawesi Selatan. Keluaran : - Varietas dan cara aplikasi GA3 yg paling tepat untuk pembungaan dan pembijian bawang merah di dataran yinggi Sulawesi Selatan. - Tersedianya teknologi produksi TSS yang sesuai di dataran tinggi Sulawesi Selatan.

METODOLOGI Lokasi : Dataran tinggi Malino (1400 m dpl), Kab. Gowa. Waktu : Pebruari Oktober 2012. Rancangan : Rancangan Petak Terpisah, 4 ulangan. Petak utama : Varietas bawang merah (A), a 1 = Pancasona, dan a 2 = Mentes. Anak petak : Cara aplikasi GA 3 dg konsentasi 200 ppm (B). b 1 = tanpa zpt GA 3. b 2 = perendaman umbi bibit pada larutan GA 3. b 3 = penyemprotan bagian tanaman dg larutan GA 3 (umur 3 dan 5 minggu setelah tanam). b 4 = perendaman umbi bibit + penyemprotan tanaman dg lar. GA 3 pada umur 3 dan 5 minggi setelah tanam.

Metodologi (lanjutan) - Luas petak : 2,4 x 6 m = 14,4 m2 (terdiri dr 2 bedengan berukuran 1,2 x 6 m), jarak tanam 15 x 20 cm (480 tanaman/petak), umbi bibit (5 g/umbi) sebelum ditanam divernalisasi (10 o C) selama 4 minggu. - Pemupukan : 20 t/ha pupuk kandang dan 1000 kg/ha NPK, tanaman atraktan tagetes/caisim ditanam disekeliling petak percobaan, naungan plastik transparan dipasang setelah tanaman berbunga. Pengamatan : - Pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan). - Jumlah tanaman yg berbunga, jumlah umbel bunga, hasil biji, bobot 100 biji, daya kecambah benih TSS, dan insiden hama penyakit di lapangan.

HASIL DAN PEMBAHASAN (s.d Mei 2012) Mentes Pancasona Umbi bibit bawang merah yang telah divernalisasi (10 o C) selama 4 minggu.

Pengolahan tanah dan ploting

Pemasangan mulsa dan pembuatan lubang tanaman

Penanaman umbi bibit di lapangan

Tanaman bawang merah pada umur 2 minggu setelah tanam

KESIMPULAN DAN SARAN - Penanaman bawang merah di lapangan dilakukan pada tanggal 10 Mei 2012. - Sampai umur 3 minggu setelah tanam pertumbuhan tanaman umumnya cukup baik. - Ada gejala serangan Liriomyza chinensis (lalat pengorok daun), diatasi dengan penyemprotan Agrimek.