PERBAIKAN TEKNOLOGI PRODUKSI TSS (TRUE SHALLOT SEED) UNTUK MENINGKATKAN PEMBUNGAAN DAN PEMBIJIAN BAWANG MERAH NANI SUMARNI SUWANDI NENI GUNAENI SARTONO PUTRASAMEJA
PENDAHULUAN. Selain dengan umbi bibit, bawang merah juga dapat dibudidayakan dengan biji botaninya (True Shallot Seed/TSS).. Sampai saat ini, budidaya bawang merah dengan penggunaan TSS belum banyak dilakukan di Indonesia.. Penyebabnya a.l. ketersediaan TSS sebagai sumber benih bawang merah bermutu masih jarang karena belum banyak yang memproduksi TSS.
Masalah dalam produksi TSS. Pembungaan dan pembijian bawang merah di Indonesia masih rendah.. Keadaan cuaca di Indonesia, terutama panjang hari yg pendek (< 12 jam) dan rata-rata temperatur udara yg cukup tinggi (> 18 o C) tidak mendukung terjadinya inisiasi pembungaan.. Adanya curah hujan yg tinggi (> 150 mm/bulan) juga kurang mendukung terjadinya polinasi dan pembijian bawang merah.
Pembungaan dan pembijian bawang merah Inisiasi pembungaan : 9 12 o C Pemanjangan tangkai umbel bunga : 17 19 o C Polinasi dan pembijian : 35 o C Zat pengatur tumbuh (GA3) dapat menggantikan seluruh atau sebagian fungsi temperatur rendah untuk inisiasi pembungaan. Polinasi harus dibantu serangga polinator atau manusiakarena polen (tepung sari) bawang merah bersifat kental.
Peningkatan pembungaan dan hasil TSS (Hasil penelitian sebelumnya) - Pembungaan bawang merah meningkat dengan perlakukan vernalisasi pada umbi bibit (t = 10 o C) selama 4 minggu, penggunaan umbi bibi berukuran besar (> 5 g/umbi), dan waktu tanam yang tepat yaitu pada musim kemarau (bulan Juni). - Persentase jumlah tanaman yg berbunga di dataran tinggi Lembang lebih banyak dibandingkan di dataran rendah Subang. - Pemupukan 600-1000 kg/ha NPK cukup memadai untuk peningkatan pembungaan dan hasil TSS. - Penanaman tanaman caisim sebagai tanaman penarik serangga polinator lebih baik daripada tagetes dalam meningkatakan polinasi dan hasil TSS. - Aplikasi 200 ppm GA 3 dan naungan plastik transparan meningkatkan polinasi dan hasil TSS. - Perlu dicari cara aplikasi GA 3 yg tepat dan varietas yg produktif berbunga dan berbiji.
TUJUAN DAN KELUARAN Tujuan : - Mendapatkan varietas dan cara aplikasi GA3 yang paling sesuai untuk pembungaan dan pembijian bawang merah di dataran tinggi. - Menyediakan teknologi produksi TSS yang sesuai dengan agroekosistem dataran tinggi Sulawesi Selatan. Keluaran : - Varietas dan cara aplikasi GA3 yg paling tepat untuk pembungaan dan pembijian bawang merah di dataran yinggi Sulawesi Selatan. - Tersedianya teknologi produksi TSS yang sesuai di dataran tinggi Sulawesi Selatan.
METODOLOGI Lokasi : Dataran tinggi Malino (1400 m dpl), Kab. Gowa. Waktu : Pebruari Oktober 2012. Rancangan : Rancangan Petak Terpisah, 4 ulangan. Petak utama : Varietas bawang merah (A), a 1 = Pancasona, dan a 2 = Mentes. Anak petak : Cara aplikasi GA 3 dg konsentasi 200 ppm (B). b 1 = tanpa zpt GA 3. b 2 = perendaman umbi bibit pada larutan GA 3. b 3 = penyemprotan bagian tanaman dg larutan GA 3 (umur 3 dan 5 minggu setelah tanam). b 4 = perendaman umbi bibit + penyemprotan tanaman dg lar. GA 3 pada umur 3 dan 5 minggi setelah tanam.
Metodologi (lanjutan) - Luas petak : 2,4 x 6 m = 14,4 m2 (terdiri dr 2 bedengan berukuran 1,2 x 6 m), jarak tanam 15 x 20 cm (480 tanaman/petak), umbi bibit (5 g/umbi) sebelum ditanam divernalisasi (10 o C) selama 4 minggu. - Pemupukan : 20 t/ha pupuk kandang dan 1000 kg/ha NPK, tanaman atraktan tagetes/caisim ditanam disekeliling petak percobaan, naungan plastik transparan dipasang setelah tanaman berbunga. Pengamatan : - Pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan). - Jumlah tanaman yg berbunga, jumlah umbel bunga, hasil biji, bobot 100 biji, daya kecambah benih TSS, dan insiden hama penyakit di lapangan.
HASIL DAN PEMBAHASAN (s.d Mei 2012) Mentes Pancasona Umbi bibit bawang merah yang telah divernalisasi (10 o C) selama 4 minggu.
Pengolahan tanah dan ploting
Pemasangan mulsa dan pembuatan lubang tanaman
Penanaman umbi bibit di lapangan
Tanaman bawang merah pada umur 2 minggu setelah tanam
KESIMPULAN DAN SARAN - Penanaman bawang merah di lapangan dilakukan pada tanggal 10 Mei 2012. - Sampai umur 3 minggu setelah tanam pertumbuhan tanaman umumnya cukup baik. - Ada gejala serangan Liriomyza chinensis (lalat pengorok daun), diatasi dengan penyemprotan Agrimek.