KEMAMPUAN MAHASISWA PPL MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN PADA MATERI SMA/MA KELAS X

dokumen-dokumen yang mirip
KETERAMPILAN CALON GURU BIOLOGI MERANCANG PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 BIOLOGY TEACHER CANDICATE SKILLS IN DESIGN LEARNING CURRICULUM 2013

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DALAM AKTIVITAS PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR MAHASISWA PENDIDIKAN IPA BIOLOGI UNISBA

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

Yustini Yusuf, Raja Hussien Arief dan Fitria Ruswinda Sari Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru 28293

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KOTA SOLOK

Key words : Analysis, lesson plan PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah dalam Kurikulum Tingkat Satuan Kependidikan

ANALISIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PRAKTEK PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI

FKIP 2015, ANALISIS KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR CALON GURU BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA

MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA MTs SUNAN AMPEL SIMAN KEPUNG KELAS IX DALAM AKTIVITAS PRAKTIKUM IPA

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI BERBASIS INKUIRI PADA MATERI INTERAKSI ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Nuansa Aulia. 2010), hlm Dadi Permadi, Daeng Arifin, The Smiling Teacher, (Bandung:

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN DHARMASRAYA

Cp : Jurnal Akademik

ANALISISRENCANAPELAKSANAANPEMBELAJARAN (RPP)BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XISMAN UNTUKSTANDARISASI RPP DI KAB. TANAH DATAR

Ida Ayu Komang Widiarini. Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PADA MATA KULIAH PROGRAM LATIHAN PROFESI I (PLP I)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DAN AKTIVITAS GURU PADA MATERI BIOTEKNOLOGI PANGAN KELAS IX MTs MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Kushardjono Persiapan guru dalam memilih metode instruksional

PROFIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH PADA SMP DI METRO. Bobi Hidayat, S.Pd., M.Pd.

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI DAN XII SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KOTA SAWAHLUNTO

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MURDER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 12 MAKASSAR

I. PENDAHULUAN. Seorang guru memiliki peran utama dalam keberhasilan peserta didik

JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI MANAJEMEN DAN KEUANGAN

Oleh :Agusminarti D 1), Elfis 1} 1} Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Pendahuluan. Kata Kunci: Intensitas Kegiatan Praktikum, Kualitas Kegiatan Praktikum, Hasil Belajar Siswa,

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

Rosdiani SMA Negeri I Sigli Jl. Banda Aceh-Medan, Tijue Kabupaten Pidie Abstrak

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 10 SEMARANG

Strategy Development of NoS-based Learning through Lecturer-Teacher Collaboration in Learning Innovation

EFEKTIFITAS GABUNGAN TES SUBJEKTIF DAN TES OBJEKTIF DALAM MENGEVALUSI HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP NEGERI 11 BANDA ACEH

MENINGKATKAN KREATIVITAS MEMODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MICRO TEACHING PENJAS DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

KAJIAN KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA NEGERI DALAM MENGEMBANGKAN SILABUS DAN RPP

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG. Disusun Oleh : : Imam Bukhori NIM : Program Studi : Teknologi Pendidikan

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Sistem Reproduksi Manusia

HUBUNGAN KUALITAS SISTEM PEMBELAJARAN DENGAN PEMAHAMAN MATERI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Manajemen UNISBA)

Biology Education Program Mathematics and sains departement Faculty of Teacher Training and Education University of Riau

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 4 NO. 1 ISSN : Heriadon, T & Manurung, T MARET 2016 Halaman :

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan

ANALISIS PEMBUATAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN SEKECAMATAN SUNGAI KUNYIT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 1 TAMBUSAI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN I PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

PENDAHULUAN. Lehman (dalam Ana Ratna Wulan, 2005) mengemukakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN DAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR DI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNISBA

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BAHAN AJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : RENI NOVIANTI

Kesesuaian Antara GBPP dengan modul matakuliah IPS I Program D-II Penyetaraan Guru SD di FKIP-UT. Oleh: Wia Zuwila Nuzila FKIP UT.

PERSEPSI GURU PAMONG TENTANG KOMPETENSI MAHASISWA TATA RIAS DAN KECANTIKAN DALAM PELAKSANAAN PPLK PADA SMK DI SUMBAR SYOFIA MELISA PUTRI

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 2 MAGELANG. Disusun Oleh : Nama : Yuliana Mahmudah NIM : Prodi : Pendidikan Biologi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO

KOMPETENSI MAHASISWA PPL PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH IAIN AR-RANIRY DALAM PENGAJARAN BIOLOGI (STUDI KASUS PADA MAN KOTA BANDA ACEH)

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

Muhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN

TINJAUAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK Dr. TJIPTO SEMARANG

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

Daftar dan Sebaran Matakuliah S1Pendidikan Biologi Berdasarkan Kurikulum 2014 NO. KODE MATA KULIAH SEMESTER I II III IV V VI VII VIII

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REDOKS

Pengaruh Desain Pembelajaran Assure Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

PANDUAN PENYUSUNAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

*Keperluan korespondensi, HP: ,

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan penelitian dan

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

Lukluk Ibana 1, Pujiastuti 2, Iis Nur Asyiah 3 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gunawan Wibiksana, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 MAGELANG

Fitria Ruswinda Sari 1), Evi Suryawati 2), Yustini Yusuf 2) ABSTRACT

PROFIL KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI DALAM MEMBUAT LKS IPA JENJANG SMP. (Artikel) Oleh ARINTA WINSI

PENYUSUNAN KAMUS ANIMALIA BERBASIS ANDROID SEBAGAI MEDIA BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER II SMA/MA

TINGKAT KESULITAN GURU PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 1 PADANG DALAM MENYIAPKAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Mardiatul Hasanah 41, Wachju Subchan 42, Dwi Wahyuni 43

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN KIMIA SEKOLAH I MELALUI PENERAPAN JURNAL AKADEMIK

ABSTRAK MODEL STAD (STUDIENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR COGNITIF SISWA

PENERAPAN MODEL RESOURCE BASED LEARNING

Transkripsi:

KONSTRUKTIVISME, Vol. 8, No. 1, Januari 2016 pissn: 19799438, eissn: 24452355 KEMAMPUAN MAHASISWA PPL MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN PADA MATERI SMA/MA KELAS X Devita Sulistiana Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Islam Balitar Jl. Mojopahit No. 4 Blitar Email: devitasulistiana17@gmail.com Abstract This study is aimed at seeing formulation of Specific Instructional Objectives (SIO) developed in the sciences materials by students conducting teaching practice at SMA. This study used descriptive design and assigned subjects of the whole students from Biology Department of UNISBA year 2012/2013. Data of the study included: (1) SIO and its characteristics of its elements: compehensiveness, appropriateness, specification, and attainment, (2) organization of the SIO referring to ABCD, audience, behavior, condition, degree. The study found that SIO that is appropriate to the criteria are: (1) appropriate to the good criteria 58.04% (good), (2) appropriate to the elements of SIO is 98.34%, and (3) appropriate structure regarding level II is 72.32% good, and 23.66% fair. Keywords: instructional objective, biology students, sciences. Abstrak Penelitian ini bertujuan mengevaluasi rumusan Tujuan Instruktional Khusus (TIK) pada materi IPA yang dikembangkan oleh mahasiswa PPL. Penelitian menggunakan rancangan deskriptif dengan objek penelitian rumusan TIK. Data penelitian ialah rumusan TIK yang disusun oleh mahasiswa PPL Pendidikan Biologi di SMA/MA Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 yang mencakup: 1) kriteria TIK meliputi kelengkapan unsur TIK, keseluruhan, kesesuaian, kekhususan, ketercapaian, 2) Unsur dalam merumuskan TIK meliputi adanya ABCD, yaitu audience, behavior, condition, degree. Penelitian menemukan bahwa (1) rumus an TIK yang sesuai dengan kriteria TIK ialah baik (58.04%), (2) rumusan TIK sesuai dengan unsur TIK ialah baik (98,34%), dan (3) rumusan yang sesuai dengan kelas II ialah baik 72,32% dan cukup 23,66%. Kata kunci: Tujuan Instruksional Khusus, Mahasiswa Pendidikan Biologi 54

KONSTRUKTIVISME, Vol. 8, No. 1, Januari 2016 pissn: 19799438, eissn: 24452355 Program studi Pendidikan Pendidikan BiologiFKIP UNISBA merupakan salah satu lembaga pendidikan yang salah satu tugasnya adalah menghasilkan calon guru Pendidikan Biologi yang berdedikasi, benarbenar setia pada profesi dan paham benar dengan tugas serta kewajiban seorang guru. Bagi mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UNISBA pengalaman dalam hal mengajar secara teori diperoleh dalam perkuliahan pengantar pendidikan, perkembangan peserta didik, belajar dan pembelajaran, strategi belajar mengajar, evaluasi proses belajar, telaah kurikulum dan secara praktisnya pada saat PPL. Program Pengalaman Lapangan (PPL) umumnya disebut praktek mengajar, wajib dilakukan oleh mahasiswa yang akan melaksanakan kuliah akhir di FKIP UNISBA. Sebetulnya PPL bukan hanya praktek mengajar saja, tetapi mencakup semua kegiatan guru di sekolah. Menurut Zulkifli (1998) secara definitif PPL merupakan salah satu kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan FKIP UNISBA yang mencakup kegiatan latihan atau praktek mengajar atau tugastugas kependidikan di sekolah praktikan secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi kependidikan yang dilaksanakan di SMA/MA di Kota/Kabupaten Blitar. Seorang guru sangat menentukan keberhasilan pendidikan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut seorang guru atau calon guru harus mampu merencanakan atau menentukan pengajaran yang baik, dimana rencana pengajaran merupakan pedoman dalam mengajar. Pedoman ini tertuang dalam Tujuan Instruksional atau Pembelajaran. Tujuan Pembelajaran tersebut meliputi TIU (Tujuan Instruksional Umum) dan TIK (Tujuan Instruksional Khusus). Menurut Mager (dalam Nur aini, 2011) tujuan adalah suatu deskripsi suatu kinerja yang guru ingin peserta didik dapat tampil sebelum pendidik menganggap peserta didik kompeten. Sebuah tujuan menggambarkan hasil yang diinginkan dari pembelajaran. Tujuan pada pengertian ini adalah sesuatu yang telah dikuasai oleh siswa dan diketahui oleh pendidik yang mentransfer kemampuan tersebut. Sesuatu yang dapat dikuasai ini adalah sesuatu yang dapat dilakukan dan ditunjukkan oleh siswa setelah adanya pembelajaran dengan bimbingan guru, atau berupa suatu hasil belajar kearah yang positif. TIK merupakan hasil penjabaran dari TIU dalam bentuk perilaku spesifik. Dengan kata lain dapat disebutkan bahwa TIK adalah kumpulan dari pernyataan yang lebih sempit dan terinci dibandingkan TIU yang biasanya dinyatakan dengan kata kerja yang operasional, sehingga memudahkan pengajar dalam mengukur hasil belajar. Dalam proses pembuatan TIK rincian pernyataannya didasarkan pada TIU. TIU dapat dilihat dari GBPP, sedangkan TIK harus dirumuskan sendiri oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan berdasarkan TIU berisi sejumlah kemampuan yang lebih spesifik yang dijabarkan dalam bahan atau materi ajar untuk menunjang pencapaian kemampuan yang terkandung dalam TIU. Guru berkewajiban merumuskan TIK sebelum pembelajaran dimulai, karena TIK merupakan tujuan mendasar yang menunjang tercapainya tujuan pembelajaran umum, tujuan kurikuler, tujuan instruksional dan akhirnya sampai pada tujuan Pendidikan Nasional. Guru 54

56 KONSTRUKTIVISME, Vol. 8, No. 1, Januari 2016 pissn: 19799438, eissn: 24452355 dan calon guru harus tahu merumuskan TIK yang baik. TIK harus mempunyai komponen yang merupakan syarat agar dapat digunakan dalam proses belajar mengajar. Menurut Slameto (1991) TIK adalah indikator dalam bentuk yang lengkap. Kriteria TIK yang baik mengandung kelengkapan Unsur TIK, kriteria, kejelasan, kesesuaian, kekhususan. Knirk dan Gustafson (dalam Nita, 2011) menyatakan ada empat komponen yang harus ada dalam rumusan tujuan, yang oleh Institusi Pengembangan Pembelajaran dikenal dengan Format ABCD, yaitu Audiens, Behavior, Condition, dan Degree. Perumusan TIK berpedoman kepada GBPP dan buku paket. Dalam pelaksanaan PPL bagi mahasisiwa Pendidiakan Pendidikan Biologi Semester Genap Tahun Akademik 2012/2013 yang dilaksanakan pada tanggal 11 Februari sampai dengan 16 Maret 2014. Berdasarkan observasi awal masih terdapat kesenjangankesenjangan dimana apa yang diharapkan belumlah dicapai sebagaimana mestinya. Hal ini terlihat dari informasi guru pamong yang membimbing PPL bahwa sebagian besar mahasiswa Pendidikan Pendidikan Biologi belum mampu merumuskan TIK menurut semestinya, belum mampu merencanakan pengajaran yang sesuai dengan materi pengajaran, memilih metoda, menentukan media, perencanaan kegiatan belajar mengajar dan menyusun evaluasi. Ternyata merumuskan TIK bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Untuk merumuskan TIK diperlukan keterampilan yang tinggi agar TIK yang dibuat dapat memberikan manfaat bagi siswa tanpa mengesampingkan fungsi sebenarnya TIK yaitu sebagai indikator tercapainya tujuan instruksional. Berdasarkan halhal di atas dalam penelitian ini menganalisis kemampuan mahasiswa Pendidikan Pendidikan Biologi yang PPL tahun akademik 2012/2013 dalam merumuskan TIK pada materi SMA/MA Semester Genap. Sedangkan manfaat penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang kemampuan mahasiswa Pendidikan Biologi dalam merumuskan TIK sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pelaksanaan PPL selanjutnya. METODE Penelitian ini dilaksanakan di FKIP yaitu UPT PPL Islam Balitar pada Bulan Maret sampai April 2014. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sebagai objek penelitian adalah seluruh TIK yang dirumuskan mahasiswa Pendidikan Biologi yang PPL di SMA/MA Semester Genap Tahun Akademik 2012/2013. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa TIK yang disusun oleh mahasiswa PPL Pendidikan Biologi di SMA/MA Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 yang mencakup: 1) kriteria TIK meliputi kelengkapan unsur TIK, kriteria keseluruhan, kriteria kesesuaian, kriteria kekhususan, kriteria ketercapaian, 2) Unsur dalam merumuskan TIK meliputi adanya ABCD, yaitu audience, behavior, condition, degree. Data dianalisis secara deskriptif dengan mencari persentase selanjutnya kemampuan mahasiswa dalam menyusun TIK dikelompokkan dalam kategori skala Likert seperti Tabel 1 berikut:

Sulistiana, Devita. 2015. Kemampuan Mahasiswa PPL Merumuskan Tujuan Pembelajaran pada Materi SMA/MA Kelas X. Konstruktivisme, 8(1): 5460. 57 Tabel 1. Kategori Penilaian TIK berdasarkan Persentase No. Persentase Kriteria 1 >% Sangat Baik 2 31 % Baik 3 16 30% Cukup 4 5 15 % Kurang 5 < 5 % Sangat Kurang (Rasyad, A. 2003: 74) Tabel 2. Komponen Kriteria yang Dinilai dalam Penyusunan TIK No. Komponen 1 Kelengkapan 2 Keseluruhan 3 Kesesuaian 4 Kekhususan 5 Ketercapaian Tabel 3. UnsurUnsur yang Harus Dipenuhi dalam Perumusan TIK No. Unsur 1 Audience 2 Behavior 3 Condition 4 Degree HASIL DAN BAHASAN Analisis kemampuan mahasiswa Pendidikan Biologi yang PPL dalam merumuskan TIK pada materi SMA/MA kelas X Semester Genap sesuai dengan kriteria TIK dapat dilihat pada Tabel 4, sedangkan kemampuan mahasiswa dalam merumuskan TIK sesuai dengan unsur TIK disajikan dalam Tabel 5. Tabel 4. Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Biologi yang PPL dalam Merumuskan TIK Sesuai dengan Kriteria TIK pada Materi SMA/MA Kelas X Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 No. Sebaran Persentase dalam setiap Jumlah Kriteria TIK Yang Muncul Kompetensi Dasar 1 2 3 4 5 N

58 KONSTRUKTIVISME, Vol. 8, No. 1, Januari 2016 pissn: 19799438, eissn: 24452355 1 2 3 Komponen Ekosistem Hubungan Manusia dengan Ekosistem JenisJenis Limbah Jumlah TIK % Jumlah TIK 4 1,79 Kategori Kurang sekali Keterangan: 1. Hanya 1 kriteria yang muncul 2. Hanya 2 kriteria yang muncul 3. Hanya 3 kriteria yang muncul 4. Hanya 4 kriteria yang muncul 5. Kelima kriteria yang muncul 4 8 12 8 32 16 48 40 42 48 84 28 62 130 244 12,50 27,68 58,04 100 Kurang Cukup Baik Tabel 5. Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Biologi yang PPL dalam Merumuskan TIK Sesuai dengan Unsur TIK Pada Materi SMA/MA Kelas X Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 No. 1 2 3 Sebaran Persentase Komponen Ekosistem Hubungan Manusia dengan Ekosistem JenisJenis Limbah Jumlah Unsur TIK Yang Muncul 1 2 3 4 2 21 61 5 17 48 2 15 53 Jumlah TIK % Jumlah TIK 9 4.02 53 23,66 162 72,32 Kategori Kurang Cukup Baik Keterangan: 1. Hanya 1 unsur yang muncul 2. Hanya 2 unsur yang muncul 3. Hanya 3 unsur yang muncul 4. Keempat unsur muncul Berdasarkan Tabel 4 dan Tabel 5 diketahui bahwa dari 224 rumusan TIK yang disusun oleh 14 mahasiswa Pendidikan Biologi yang PPL di semester genap Tahun Akademik 2013/2014 pada materi kelas X terdapat 130 TIK yang lengkap, dengan memiliki 3 kriteria dengan persentase 27,68% (kategori cukup), sedangkan TIK yang dinilai masih kurang dengan hanya terdiri dari 3 kriteria yaitu 28 TIK atau 12,50% dengan kategori kurang dan TIK yang hanya memuat 2 kriteria saja sejumlah 4 TIK atau 1,79% dengan kategori sangat kurang. Dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa mahasiswa Pendidikan Biologiyang PPL dalam merumuskan TIK masih ada yang kurang mengerti dan memahami kriteria TIK, sehingga TIK yang dirumuskan ada yang tidak mengandung kelima kriteria TIK. Hal ini terlihat dari 28 TIK yang mengandung 3 kriteria. Sedangkan berdasarkan unsur TIK mahasiswa sebagian besar (73,32%) telah mengerti dan memahami dalam merumuskan TIK yang baik sesuai dengan unsur TIK. N 84 224 100

Sulistiana, Devita. 2015. Kemampuan Mahasiswa PPL Merumuskan Tujuan Pembelajaran pada Materi SMA/MA Kelas X. Konstruktivisme, 8(1): 5460. 59 Arikunto (1999) m engatakan sesuai dengan tuntutan guru dalammerumuskan TIK harus mengandung apa yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar, bagaimana menunjukkan kemampuan atau hasilnya dan perolehan hasilnya. Dengan demikian jika perumusan TIK sudah baik dan jelas, maka guru dalam mengajarpun mengetahui batasbatas materi yang akan disampaikan dan siswapun tidak bingung. Pada hakekatnya rumusan TIK yang baik menggambarkan rumusan kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki dan dikuasai siswa setelah menempuh proses belajar mengajar. Hasil analisis kemampuan mahasiswa Pendidikan Biologi yang PPL dalam merumuskan TIK pada materi SMA/MA kelas X Semester Genap sesuai dengan kriteria dan unsur TIK dapat dilihat pada tabel 4 dan tabel 5. Berdasarkan tabel 4 dan 5 diketahui bahwadari 224 TIK yang disusun oleh mahasiswa Pendidikan Biologi pada materi kelas X Semester Genap diperoleh 130 TIK atau lebih dari separo TIK yang dibuat lengkap memiliki 5 kriteria dengan prosesntase 58,04% (kategori baik), sementara itu sejumlah 160 TIK dari 224 TIK atau 72,32% TIK telah memiliki keempat unsur ABCD ( audience, behavio, condition, degree). Hal ini dapat dikatakan bahwa mahasiswa Pendidikan Biologi telah mengerti dan memahami bagaimana merumuskan TIK yang sesuai dengan kriteria dan unsur TIK yang baik dan benar. Rumusan TIK yang baik beorientasi pada siswa bersifat menguraikan hasil belajar, jelas dan dapat dimengerti serta dapat diukur. Hasil analisis kemampuan mahasiswa Pendidikan Biologi yang PPL dalam merumuskan TIK pada materi SMA/MA kelas X Semester Genap sesuai dengan kriteria dan unsur TIK dapat dilihat pada tabel 5 dan 6 dirasa sudah berhasil, namun demikian perlu bimbingan lagi dalam hal teknik penyusunan TIK untuk perbaikan pelaksanaan PPL di tahun mendatang, karena bagaimanapun juga keberhasilan guru dalam merumuskan TIK akan menjadi kualitas guru dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Ibrahim (1996) yang mengatakan bahwa keberhasilan seorang guru dalam mengajar dapat diukur dari sejauh mana tujuan pembelajaran yang dirumuskan dapat tercapai. Dalam rumusantik seharusnya dipilih metode apa yang cocok untuk kondisi materi tersebut agar dapat diukur sejauh mana pembelajaran berhasil dengan tuntas. Penguasaan materi pelajaran juga menentukan kemampuan mahasiswa dalam merumuskan TIK. Semakin tinggi tingkatan kelas semakin sulit materi pembelajarannya, untuk itu diperlukan keseriusan mahasiswa itu sendiri dalam memahami dan menguasainya sebelum mengajar. Penguasaan materi perlu dalam merumuskan TIK karena bila materi telah dikuasai maka akan mudah menuangkannya dalam bentuk TIK yang merupakan rumusan tujuan yang ingin dicapai dalam proses belajar mengajar. Ibrahim dan Syaddin (1996), menyatakan bahwa di dalam menetapkan materi pelajaran hendaknya memperhatikan beberapa hal antara lain, materi pelajaran hendaknya dapat menunjang tercapainya TIK, sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, terorganisasi secara sistematis dan berkesinambungan sehingga dapat memberikan umpan balik pada TIK yang dirumuskan. Tujuan instruksional dapat menjadi arah

60 KONSTRUKTIVISME, Vol. 8, No. 1, Januari 2016 pissn: 19799438, eissn: 24452355 proses pengembangan instruksional karena di dalamnya tercantum rumusan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang akan dicapai siswa pada akhir proses instruksional. Keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan tersebut merupakan ukuran keberhasilan sistem instruksional yang digunakan oleh pengajar. Guru akan mengajar efektif apabila selalu membuat perencanaan berupa TIK sebelum mengajar. Dengan persiapan mengajar guru akan mantap berada di depan kelas, perencanaan yang matang dapat menimbulkan inisiatif dan meningkatkan daya kreasi guru sewaktu mengajar, sehingga interaksi mengajar antara guru dan siswa dapat meningkat. SIMPULAN Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UNISBA yang PPL tahun pelajaran 2013/2013 dalam merumuskan TIK sesuai dengan kriteria TIK pada materi SMA/MA kelas X Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 berada pada kategori baik (58.04%), sedangkan perumusan TIK sesuai dengan unsur TIK pada materi SMA/MA kelas X Semester Genap berada pada kategori baik (98,34%), di kelas II Seme ster Genap dengan kategori baik 72,32% dan cukup 23,66%. DAFTAR PUSTAKA Arief. 1986. Prosedur Pengembangan SistemInstruksional dan Penerapannya Dalam MenyusunModel Satuan Pelajaran. Jakarta: Badan Pengembangan Pendidikan. Budiharso, Teguh. 2015. Teaching Practice: Does It Substantiate Teacher s Profession Development?. Pedagogik, 8(1): 3446. www.jurnalpedagogik.info. Harjanto. 1997. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Ibrahim dan Syaddin, N. 1996. PerencanaanPengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Kadir, A. 1981. Pedoman Mengajar Bimbingan PraktekUntuk Calon Guru. Surabaya: Al Ikhlas. Mudhoffir. 1986. Teknologi Instruksional. Jakarta: Penerbit P.T Remaja. Slameto. 1991. Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Bina Aksara. Solikhah, Imroatus. 2014. Instructional Design in English Lesson Plans. Lingua, 11(1): 3547. www.jurnallingua.info. Solikhah, Imroatus. 2015. KKNI dalam Kurikulum Berbasis Learning Outcomes. Lingua, 12(1): 122. www.jurnallingua.info. Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.