BAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut. sebelumnya maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI KEPALA SEKOLAH UNTUK MENGEMBANGKAN IKLIM SEKOLAH (Studi Multi Kasus di SMKN 1 Pogalan dan SMK Muhammadiyah 1 Trenggalek)

BAB V PEMBAHASAN. profesi (mediator) untuk mengembangkan iklim sekolah, dan (c) strategi kepala

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

terdahulu, maka kesimpulan peneliti sebagai berikut: semaka makin tinggi motivasi berprestasi guru.

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

BAB VI PENUTUP. sub bab pokok bahasan, yaitu kesimpulan, implikasi dan saran. Akseptasi Pasar di SMK Islam 2 Durenan dan SMKN 1 Pogalan antara lain:

masalah penelitian yaitu gaya kepemimpinan kepala sekolah, sistem pelayanan administratif, sistem penyelenggaraan proses pendidikan (pembelajaran dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan

BAB V PENUTUP. dimuka, maka penelitian tentang Pelaksanaan kepemimpinan Kepala Sekolah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

I. PENDAHULUAN. Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SOAL PILIHAN GANDA. Agus Sukyanto,

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian. Berdasarakan rumusan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sarana vital dalam pengembangan Sumber Daya. Manusia, merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan mengembangkan sumber daya manusia. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. penelitian yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepemimpinan Kepala

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia telah digariskan dalam undang-undang Republik

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

BAB I PENDAHULUAN. (Sagala, 2007:1). Pendidikan tidaklah semata-mata untuk menciptakan individu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

BAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut: 1. Peran Komite Sekolah Sebagai Badan Pertimbangan (Advisory Agency)

KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang dewasa ini sedang giat-giatnya

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran.

PENDIDIKAN MANAJEMEN OUT PUT MENINGKATKAN MUTU SEKOLAH. Oleh, Fauziah Zainuddin,S.Ag.,M.Ag.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB V PENUTUP. Islamic School) Kota Pekanbaru, belum sepenuhnya berorientasi pada manajemen

BAB I PENDAHULUAN. khususnya melalui Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) terus

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMK Negeri 2 Langsa dapat disimpulkan sebagai berikut: secara Profesional yang tercantum pada Misi sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat kegiatan belajar mengajar. Belajar dan mengajar tidak hanya dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 (a) Tentang Guru dan Dosen adalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIAPAN SEKOLAH DALAM PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR ISLAM AL HILAL RAWA LUMBU, BEKASI Tahun Ajaran 2008/2009

1. PENDAHULUAN. Madrasah, dalam konteks ini Institusi Pendidikan formal yang berbasis Agama

Annisa Restu Purwanti, 2015 MANAJEMEN PEMBINAAN PESERTA DIDIK FULL DAY SCHOOL

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pusat sumber belajar untuk siswa Sekolah Dasar (SD). SDN ini terletak sangat

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Latar belakang pengelolaan pendidikan multikultural terdiri dari (1) latar

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI PENELITIAN. Berdasarkan hasil Penelitian tentang pengaruh penerapan tata tertib

INSTRUMEN MAGANG II Semester Ganjil 2017/2018. A. BUDAYA INSTANSI PENGELOLA PENDIDIKAN Nama mhs :..

TESIS. Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Penyusunan Tesis

BAB II TELAAH PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya pendidikan tergantung pada

PENGELOLAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 2 MRANGGEN DEMAK TESIS

PERUMUSAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Oleh : Suyanto SMK 2 Wonosobo. Faktor keberhasilan pendidikan di SMK yang dapat dilihat secara umum

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

BAB VI PENUTUP. Kesimpulan dari penelitian ini mencakup 3 fokus yang ada dalam penelitian. Ketiga

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah yakni: input, proses, dan out put (Rivai dan Murni, 2009).

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yang diperoleh adalah tingkat Kompetensi Pedagogik guru-guru SD Negeri di

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Absen Guru Tahun Diklat /2013. Presentasi Kehadiran (%) 2010/ / /2013 Keterangan

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan penelitian ini, maka diperoleh

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. tentang Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Organisasi

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI MTs. DARUL FALAH PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, REKOMENDASI, DAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi dilihat juga dari sikap dan mentalitasnya.

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa (Studi Deskriptif Analitis di SMAN 1 CIASEM Kabupaten Subang) dapat

sekolah, maka semakin baik pula kinerjanya.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yang telah dipaparkan pada bab IV, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu komponen penting dalam

BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN. dan lingkungan mengalir melalui tahap-tahap yang saling berkaitan ke arah

Transkripsi:

BAB VI PENUTUP Bagian ini merupakan bagian terkahir dari bagian isi tesis. Pada bagian ini memuat tiga sub bab, yaitu: kesimpulan, implikasi, dan saran, Ketiga sub bab tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut. A. Kesimpulan Berdasarkan fokus penelitian, paparan data, analisis kasus tunggal dan lintas kasus terhadap temuan penelitian, serta pembahasan pada bab sebelumnya maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Strategi kepala SMKN 1 Pogalan dan SMK Muhammadiyah 1 Trenggalek dalam level kelas (regulator) untuk mengembangkan iklim sekolah meliputi hal-hal berikut: a. Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif yaitu dengan memotivasi guru untuk merancang penggunaan metode dan media pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi siswa secara aktif dan memberikan pengalaman bermakna bagi siswa serta mengupayakan pemenuhan fasilitas pokok dan pendukung yang diperlukan untuk proses pembelajaran. b. Menerapkan sistem evaluasi yang efektif yaitu sistem penilaian yang mempertimbangkan kemampuan siswa secara utuh, yaitu penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik. 223

224 2. Strategi kepala SMKN 1 Pogalan dan SMK Muhammadiyah 1 Trenggalek dalam level profesi (mediator) untuk mengembangkn iklim sekolah meliputi hal-hal berikut: a. Membentuk karakter kepemimpinan yang demokratis yaitu kepala sekolah yang mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan serta terbuka menerima saran dari bawahan. b. Mengembangkan kompetensi guru dan staf melalui program-program yang diselenggarakan di dalam lingkup sekolah maupun di luar sekolah, meliputi pembinaan dalam rapat dinas rutin, workshop seminar inovasi pembelajaran, penelitian tindakan kelas, mengirimkan guru dalam kegiatan MGMP, dan pelatihan kemampuan memanfaatkan teknologi. 3. Strategi kepala SMKN 1 Pogalan dan SMK Muhammadiyah 1 Trenggalek dalam level sekolah (manajemen) untuk mengembangkn iklim sekolah meliputi hal-hal berikut: a. Menumbuhkan komitmen kemandirian sekolah, baik dalam hal pengembangan aktivitas pembelajaran, pengembangan unit kelembagaan, maupun pembiayaan pendidikan. b. Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan sesuai dengan standar mutu pelayanan. c. Menumbuhkan sikap responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan dengan mempersiapkan alternatif untuk meminimalkan kendala yang mengganggu proses pendidikan, misalnya menerapakan sistem piket guru.

225 d. Menciptaan lingkungan sekolah yang aman dan tertib dengan menanamkan kebiasan mematuhi peraturan kepada seluruh warga sekolah serta menjaga kemananan dan ketertiban lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. e. Menumbuhkan budaya mutu di lingkungan sekolah dengan melakukan koordinasi ke semua elemen sekolah dan melakukan spesialisasi kepada masing-masing unit pengembangan. f. Menumbuhkan harapan prestasi tinggi dengan memotivasi guru dan staf untuk meningkatkan kinerjanya dan peserta didik untuk meningkatkan ketekunan belajarnya. g. Menumbuhkan kemauan untuk berubah dengan memotivasi dan menstimulus seluruh warga sekolah untuk optimis terhadap perubahan ke arah kemajuan. h. Mengembangkan komunikasi yang baik melalui kegiatan-kegiatan kolaboratif antar warga sekolah. i. Mewujudkan teamwork yang kompak melalui peningkatan sinergi antar seluruh elemen sekolah untuk mencapai keberhasilan program sekolah. j. Menerapkan prinsip transparansi manajemen dengan memberikan informasi secara terbuka kepada pihak-pihak yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan pendidikan. k. Menetapkan secara jelas dan mewujudkan visi dan misi sekolah melalui sosialisasi visi dan misi kepada seluruh warga sekolah dan mengoperasionalkan misi ke dalam bentuk program-program kegiatan.

226 l. Melaksanakan pengelolaan tenaga kependidikan secara efektif dengan menerapkan langkah-langkah manajemen sumber daya manusia dengan baik serta memberikan penghargaan terhadap guru maupun staf yang berprestasi. m. Meningkatkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat dengan melibatkan warga sekolah dan masyarakat baik melalui kesadaran diri maupun upaya-upaya persuasif. n. Menetapkan kerangka akuntabilitas yang kuat dengan menyusun laporan yang valid mengenai program kegiatan pendidikan yang dilaksanakan kepada siswa, orang tua siswa, masyarakat, maupun pemerintah. B. Implikasi 1. Implikasi Teoritis Hasil penelitian ini memberikan implikasi teoritis mendukung teori yang dikemukakan Mulyasa bahwa perwujudan iklim sekolah yang kondusif meliputi 3 level yaitu level kelas (regulator), level profesi (mediator), dan level sekolah (manajemen). Dalam level kelas upaya yang dilakukan untuk mewujudkan pembelajaran dan evaluasi yang efektif pada dasarnya menjadi ranah aksi bagi guru. Hal itu mendukung teori yang dikemukakan oleh Dimyati dan Mudjiono bahwa penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas guru dimana pembelajaran diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa.

227 Fasilitas yang minimal wajib dipenuhi oleh suatu lembaga pendidikan adalah ketersediaan ruang kelas yang memadai. Hal tersebut mendukung teori yang dikemukakan oleh Mujamil bahwa keberadaaan sarana pendidikan mutlak dibutuhkan dalam proses pendidikan, sehingga termasuk dalam komponen yang harus dipenuhi dalam melaksanakan proses pendidikan. Sistem evaluasi yang dilakukan tidak hanya diprioritaskan dalam aspek kognitif saja, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik. Hal tersebut mendukung teori yang dikemukakan oleh Mujamil bahwa guru dan siswa harus menyadari bahwa potensi siswa jangan hanya dipandang dari sudut kognitifnya saja, tanpa memperhatikan sudut afektif dan psikomotoriknya. Pada level profesi, karakter kepala sekolah yang demokratis dan terbuka diperlukan untuk memberikan rasa nyaman bagi bawahan untuk mengemukakan saran maupun keluhan. Hal tersebut mendukung teori yang dikemukakan oleh Ali Muhammad Taufiq sabagaimana dikutip oleh Mujamil bahwa salah satu sifat kondusif yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah bermusyawarah dengan para pengikut serta meminta pendapat dan pengalaman mereka. Pembinaan dan pengembangan kompetensi guru dari hasil penelitian tersebut mendukung teori yang dikemukakan oleh Rohiat bahwa strategi pengembangan tenaga pendidik dapat dilakukakan melalui workshop/pelatihan internal sekolah, mengirimkan guru dalam MGMP,

228 melaksanakan kerjasama dengan LPMP, melaksanakan in house training, melaksanakan kerjasama dengan lembaga lain untuk meningkatkan kemampuan guru dalam bidang ICT, melaksanakan magang ke sekolah lain, dan melaksanaan kerjasama dengan lembaga perguruan tinggi. Kemandirian sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk inovasiinovasi pengelolaan sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di suatu lembaga pendidikan. Hal tersebut mendukung teori yang dikemukakan oleh Mulyasa bahwa komitmen untuk mandiri perlu dibangun untuk menghilangkan setting pemikiran dan budaya birokrasi serta mengubahnya menjadi pemikiran dan budaya aktif, kreatif, dan inovatif. Kemandirian juga dapat ditinjau dari sudut pandang pembiayaan pendidikan. Sebagai sekolah yang dikelola oleh swasta, pembiayaan merupakan salah satu aspek yang merupakan wujud dari kemandirian. Pada umumnya lembaga pendidikan swasta yang maju didukung oleh pendanaan pendidikan yang mapan. Hal tersebut mendukung teori yang dikemukakan oleh Mujamil bahwa: 1) keuangan termasuk kunci penentu keberhasilan kelangsungan dan dan kemajuan lembaga pendidikan, dan 2) lazimnya uang dalam jumlah yang besar sulit sekali didapatkan khususnya bagi lembaga pendidikan swasta yang baru berdiri. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa kedua lembaga memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Hal tersebut mendukung teori dalam Panduan Manajemen

229 Sekolah sebagaimana dikutip oleh Mujamil bahwa keberhasilan sekolah diukur dari tingkat kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal Upaya pembinaan kedisiplinan yang diberlakukan untuk guru dan juga peserta didik mendukung teori yang dikemukakan oleh Mujamil bahwa pimpinan lembaga pendidikan Islam juga harus mengelola hal-hal yang terkait dengan proses, yaitu kedisiplinan. Demikian pula dikemukakan oleh Mulyasa bahwa salah satu upaya peningkatan kinerja tenaga kependidikan adalah melalui pembinaan kedisiplinan. Sanksi yang diberikan terhadap pelanggaran yang dilakukan siswa berupa sanksi yang sifatnya edukatif. Hal tersebut mendukung teori yang dikemukakan oleh Mujamil bahwa manakala siswa melakukan pelanggaran, harus dikenakan hukuman, meskipun hukuman yang bersifat pedagogis. Pemberian penghargaan terhadap keberhasilan yang dicapai merupakan salah satu bentuk strategi pengembangan melalui motivasi. Hal tersebut mendukung teori yang dikemukakan oleh Mulyasa bahwa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan dua diantaranya adalah pemberian motivasi dan penghargaan (reward). Beasiswa yang diberikan tidak hanya berdasarkan pertimbangan prestasi namun juga diperuntukkan bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Hal tersebut mendukung teori yang dikemukakan oleh Mujamil bahwa dalam manajemen kesiswaan salah satu langkahnya adalah memberi beasiswa bagi siswa yang berprestasi dan lemah secara ekonomi.

230 2. Implikasi Praktis Implikasi praktis yang mungkin diberikan oleh hasil penelitian adalah mendukung atau memperkaya prosedur atau langkah-langkah operasional yang dipergunakan oleh kepala sekolah atau para praktisi pendidikan dalam upaya mengembangkan iklim sekolah. Kepala sekolah dapat mengadopsi temuan strategi tersebut untuk mengembangkan iklim di sekolahnya manakala dianggap memungkinkan untuk diterapkan di lembaga yang dipimpinnya. Dalam level kelas kepala sekolah dapat mempertimbangkan sasaran strategi yaitu mengembangkan proses pembelajaran dan evaluasi yang efektif. Dalam level profesi, kepala sekolah dapat mempertimbangkan sasaran pengembangan membentuk karakter kepemimpinan yang demokratis dan melakukan pembinaan dan pengembangan terhadap guru dan staf. Sedangkan dalam level sekolah, kepala sekolah dapat mengembangkan langkah-langkah operasional untuk menerapkan prinsip kemandirian sekolah, mengutamakan kepuasan pelanggan pendidikan, menumbuhkan sikap responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan peserta didik, menciptakan lingkungan yang aman dan tertib, menumbuhkan budaya mutu, mengembangkan komunikasi yang baik, mewujudkan kekompakan tim kerja, manajemen yang transparan, mewujudkan visi dan misi, menumbuhkan kemauan untuk berubah dan harapan prestasi tinggi, mengelola tenaga kependidikan secara efektif, menumbuhkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat, dan mewujudkan kerangka akuntabilitas sekolah yang kuat.

231 C. Saran Saran yang dapat diberikan terkait dengan penelitian ini antara lain: 1. Bagi Kepala Sekolah hendaknya berupaya untuk mengembangkan iklim sekolah yang kondusif melalui strategi-stretegi khusus yang disesuaikan dengan kondisi internal dan eksternal lembaga pendidikan yang dipimpinnya. 2. Bagi para peneliti selanjutnya, sebaiknya meskipun meneliti maslaah yang sama namun lebih jeli dalam mencari celah keunikan sehingga dapat menghasilkan karya yang bisa memperkaya temuan sebelumnya. 3. Bagi pembaca secara umum, diharapkan penelitian ini dapat memberi gambaran terkait dengan strategi yang dapat diterapkan untuk mengembangkan iklim sekolah sehingga mendukung kelancaran proses pendidikan yang pada akhirnya bermuara pada meningkatnya mutu pendidikan.