BAB I PENDAHULUAN. diiringi pembangunan disegala bidang yang meliputi aspek ekonomi, politik,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN ASURANSI MITRA BEASISWA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA

Diajukan oleh; RAGOWO ADE KURNIAWAN C

BAB I PENDAHULUAN. otomatis terkait dengan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh manusia. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya selalu dipenuhi dengan risiko. Risiko adalah kemungkinan

DIMAS WILANTORO NIM: C.

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian bisa

BAB I PENDAHULUAN. oleh sektor hukum, yakni dilandasi dengan keluarnya peraturan perundangundangan

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Peransuransian.

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, dinamis dan sangat prospektif dan penuh dengan persaingan

PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PT, JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PEKALONGAN SKRIPSI

SKRIPSI ASURANSI JIWA. (Studi Tentang Pelaksanaan Link Assurance di PT. Prudential Life Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang. sedang membangun terutama bidang pendidikan dan ekonomi.

PERJANJIAN KREDIT DENGAN SISTEM REKENING KORAN DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah terlepas dari bahaya, Beberapa

STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA

PERUBAHAN STATUS TANAH HAK MILIK MENJADI HAK GUNA BANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN PT (PERSEROAN TERBATAS) MELALUI KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari masa ke masa pun selalu meningkat. Usaha seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan mewujudkan pembangunan nasional.dalam poladasar

BAB I PENDAHULUAN. didirikan dengan berbagai layanan, mulai dari pengiriman barang secara

BAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa sekarang kehidupan masyarakat semakin kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar maka perusahaan tidak dapat hanya mengorientasikan kegiatan pemasaran

PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR DALAM TRANSAKSI PADA DERIVATIVES MARKET DI ASIA TRADE POIN FUTURE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tidak terduga semula, misalnya rumahnya terbakar, barangbarangnya

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi atan pertanggungan merupakan sesuatu yang sudah tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat diperlukan dalam dunia usaha. Pertanggungan pada umumnya diatur

PERANAN SIDIK JARI DALAM PROSES PENYIDIKAN SEBAGAI SALAH SATU ALAT BUKTI UNTUK MENGUNGKAP SUATU TINDAK PIDANA. (Studi Kasus di Polres Sukoharjo)

I. PENDAHULUAN. meminjam uang. Dalam hal ini orang yang menyimpan uang disebut nasabah.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang serius ialah lembaga jaminan. Karena perkembangan ekonomi akan

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi atau pertanggungan timbul karena kebutuhan manusia.

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu kebutuhan dasar manusia, sekaligus untuk meningkatkan mutu lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Industri jasa asuransi merupakan salah satu pilar keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian dalam berbagai hal terhadap perkembangan kondisi dan aspirasi

BAB I PENDAHULUAN. berbuat semaksimal mungkin dan mengerahkan semua kemampuannya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keadaan yang tidak kekal merupakan sifat alamiah yang

BAB I PENDAHULUAN. mendatang yang tidak bisa diprediksi tentang yang akan terjadi. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu risiko. Risiko yang dihadapi oleh setiap orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. tertib, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat, baik itu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengandung unsur investasi, yakni pada tahapan-tahapan pendidikan anak, maka

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

ANALISA PUTUSAN PENGADILAN NEGERI NO. 226/PDT.G/2005/PN. JKT. PST TENTANG WANPRESTASI DALAM PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KESEHATAN DI PT.BUMIDA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. akan mati, jadi wajar apapun yang terjadi di masa depan hanya dapat direka reka. itu tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

TANGGUNG JAWAB HUKUM PT ASURANSI JASA INDONESIA DALAM MENYELESAIKAN KLAIM ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG DI LAUT

SKRIPSI PROSES PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA FAKTOR KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (STUDY KASUS DI PENGADILAN AGAMA SURAKARTA)

KREDIT TANPA JAMINAN

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasaarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, kesehatan, keamanan termasuk juga kecelakaan kerja. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

BAB I PENDAHULUAN. menindaklanjuti adanya laporan atau pengaduan tentang suatu perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

III. METODE PENELITIAN. yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris, pendekatan yuridis normatif

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL) BAGI PESERTA ASKES OLEH PT. ASKES KEPADA RSI. IBNU SINA PADANG YULI TRINIA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan eksistensi pasar tradisional di Indonesia. Dalam pasar

I. PENDAHULUAN. orang lain dan harta bendanya. Risiko yang dimaksud adalah suatu ketidaktentuan

BAB I PENDAHULUAN. hidup sendiri, jadi manusia untuk bisa melangsungkan hidupnya harus

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang berpedoman pada Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jaminan dan perlindungan berkaitan dengan semakin tingginya

I. Pendahuluan. Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, walaupun tidak

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. informasi sudah merajai diberbagai bidang kehidupan manusia. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memenuhi kebutuhan yang belum pasti di masa yang akan datang

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

TINJAUAN YURIDIS BILYET GIRO SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DI BANK BTN CABANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. segala kebutuhannya tersebut, bank mempunyai fungsi yang beragam dalam

BAB I PENDAHULUAN. Aliran sumber daya jenis ini entah dipakai atau tidak, terus menerus ada dan. diperbaharui ini dapat mengakibatkan kerugian.

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari, manusia sangat tergantung kepada tanah

BAB I PENDAHULUAN. tanah desa. Menurut Pasal 1 angka 26 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1

FERY PRAMONO C

III. METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan Yuridis Normatif (library Research)

BAB I PENDAHULUAN. Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi Indonesia tidak bisa lepas dari dasar falsafah

Disusun oleh: INDRIANTO HERIBOWO C

PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA TANAH KAS DESA DI DESA KENAIBAN KECAMATAN JUWIRING KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. merata, baik materiil maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang- meningkatkan produksi dan produktifitas kerja.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya selalu dipenuhi dengan risiko. Risiko adalah kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. fungsi yang amat penting untuk membangun masyarakat yang adil dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kebutuhan yang mutlak, oleh para pelaku pembangunan baik. disalurkan kembali kepada masyarakat melalui kredit.

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat, dan untuk itu masyarakat dituntut untuk bisa mengimbangi

BAB I PENDAHULUAN. masalah pelanggaran norma hukum saja, tetapi juga melanggar norma-norma

BAB I PENDAHULUAN. kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar segala bidang tersebut tentu akan membawa banyak perubahan yang sangat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini Pembangunan Nasional Indonesia yang dilakukan bangsa Indonesia begitu pesat, hal ini dimaksudkan mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Sejalan dengan pelaksanaan Pembangunan Nasional Indonesia maka hal ini juga diiringi pembangunan disegala bidang yang meliputi aspek ekonomi, politik, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Tujuan pembangunan dalam berbagai aspek tersebut mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera adil dan makmur. Setiap aspek kehidupan manusia yang menjadi kepentingan tidaklah selalu berada dalam keadaan aman, namun seringkali dikelilingi oleh berbagai macam bahaya yang mengancam, keadaan yang tidak pasti yang menimbulkan rasa tidak aman terhadap setiap kemungkinan yang diderita tersebut disebut resiko. Dengan kata lain resiko adalah suatu peristiwa yang menciptakan kerugian sehingga menimbulkan rasa tidak aman. Pada dasarnya untuk menghadapi suatu resiko yang mengancam kepentingan manusia oleh suatu peristwa yang tidak pasti umunya diatasi melalui 4 cara yaitu: 1

2 a. Menerima (retention) b. Menghindar (avoidance) c. Mencegah (prevention) d. Mengalihkan dan membagi (transfer or distribution) Sebagaimana tertera di atas salah satu bentuk usaha untuk mengatasi resiko adalah melalui cara atau usaha mengalihkan resiko kepada pihak lain. Usaha untuk mengatasi resiko kepada pihak lain ini kemudian memunculkan adanya asuransi. Asuransi terbentuk dengan jalan mengadakan suatu perjanjian pengalihan resiko. Perjanjian semacam ini disebut sebagai perjanjian asuransi atau pertanggungan. Dalam asuransi, resiko diartikan sebagai ketidak pastian mengenai kerugian, sehingga pengertian resiko mengadung dua konsep, yaitu ketidakpastian dan kerugian. Titik utamanya adalah ketidak pastian. 1 Pada pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang memberikan pengertian tentang asuransi atau pertanggungan sebagai berikut: Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu. 1 Sri Rejeki Hartono, 1992.Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, Jakarta: Sinar Grafika.,hal.60

3 Kegiatan perasuransian sendiri sudah berlangsung sejak lama, hal ini dibuktikan dengan diaturnya perasuransian atau perjanjian pertanggungan pada Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan Kitab Undang-undang Hukum Dagang, namun Indonesia sendiri baru mempunyai Undang-undang khusus yang mengatur mengenai jenis kegiatan usaha ini pada tanggal 11 Februari 1992, yaitu Undang-undang Nomor 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian. Pada dasarnya asuransi terdiri dari tiga jenis yaitu asuransi jiwa, asuransi kerugian dan asuransi sosial. Hadirnya asuransi sangatlah penting mengingat berbagai macam resiko yang dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Salah satu jenis asuransi yang penting dalam kehidupan manusia adalah asuransi jiwa, mengingat sepanjang hidup manusia selalu dihadapkan kepada kemungkinan terjadinya peristiwa-peristiwa yang dapat menyebabkan lenyap atau berkurangnya nilai ekonominya. Ini mengakibatkan kerugian bagi diri sendiri dan keluarganya atau orang lain yang berkepentingan. Dengan kata lain, manusia selalu menghadapi peristiwa-peristiwa yang akan menimbulkan resiko antara lain, meninggal dunia (death), cacat badan (disability), dan penyakit kritis karena sakit atau kecelakaan. 2 Seiring dengan perkembangannya, masyarakat tidak hanya memerlukan perusahaan asuransi sebagai lembaga pengalihan resiko tetapi juga ingin meningkatkan pendapatan atau mendapatkan standar hidup yang lebih baik 2 http://perencanaankeuangan.blogdetik.com/tag/asuransi/. Diunduh Sabtu, 06 November 2010. Pukul 13.05 WIB.

4 dikemudian hari dengan cara berinvestasi. Dengan adanya kebutuhan akan asuransi jiwa dan investasi, terdapat 3 (tiga) jenis plan asuransi yang beredar di pasaran yaitu: 3 1. Plan asuransi dengan bunga tetap (Fixed Rate) 2. Bunga mengambang (Floating Rate), yang lebih dikenal dengan unit link. 3. Plan Asuransi dengan bunga garansi (Guarantee Rate), yang lebih dikenal dengan istilah saving plan atau semi unit link. Sejak beberapa tahun yang lalu, di Indonesia mulai marak dipasarkan produk-produk asuransi unit link. Unit link adalah produk asuransi yang menggabungkan layanan asuransi dan investasi sekaligus. Dengan menjadi nasabah produk unit link, seseorang bisa mendapatkan manfaat ganda yaitu perlindungan asuransi dan investasi. Produk asuransi yang ditawarkan bisa berbentuk asuransi kesehatan atau asuransi jiwa, tetapi biasanya dipasarkan dalam kemasan yang lebih menarik bagi masyarakat, misalnya tabungan masa depan atau asuransi pendidikan 4. Seperti halnya asuransi biasa, nasabah asuransi unit link membayar premi setiap jangka waktu tertentu, biasanya bulanan. Perbedaannya, nasabah unit link membayar premi dalam dua porsi yaitu porsi premi perlindungan dan porsi investasi. Premi perlindungan berfungsi sama dengan premi pada 3 http://rencanapendidikan.blogspot.com/2009/07/jenis-plan-asuransi.html., diunduh Minggu, 07 November 2010 pukul. 12.30 WIB. 4 http://perencanaankeuangan.blogdetik.com/tag/asuransi/. Op. Cit

5 asuransi biasa, sedangkan porsi investasi akan disetorkan oleh perusahaan asuransi kepada manajer investasi untuk dikelola. 5 Namun perlu disadari pada produk asuransi unit link, memiliki resiko yang cukup besar yaitu resiko investasinya secara langsung ditanggung oleh pemegang polis atau pemilik dana. Di dalam asuransi jenis unit link, tidak mempunyai nilai tunai yang dijamin, bahkan perusahaan yang mengeluarkan polis asuransi tersebut, tidak bisa menjanjikan nilai tunai yang didapatkan pada tahun berikutnya, di samping itu pemegang polis seringkali sulit untuk mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan investasi beserta biaya dan kinerjanya. Dengan adanya kelemahan produk unit link, banyak masyarakat takut akan menginvestasikan uangnya pada perusahaan asuransi dalam produk asuransi unit link, mengingat resiko yang akan ditanggung oleh pemegang polis tidak menentu. Untuk mengahadapi permasalah tersebut perusahaan asuransi menawarkan produk lain yaitu produk asuransi semi unit link (saving plan). Produk asuransi semi unit link ini juga disebut saving plan, karena merupakan gabungan antara asuransi jiwa dengan bunga tetap (fixed rate insurance) dan asuransi jiwa dengan bunga mengambang (Floating Rate) yang juga dikenal dengan unit link. 6 5 http://priyadi.net/archives/2007/06/10/asuransi-unit-link-vs-reksadana/. Pukul. 23.41 WIB 6 Ibid.

6 I Adapun yang menjadi dasar hukum dari perusahaan asuransi yang mengeluarkan produk asuransi semi unit link adalah mengacu pada Bab II pasal 5 ayat (1) Keputusan Menteri Keuangan RI No. 422/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian dan Perusahaan Reasuransi sebagai berikut: Perusahaan asuransi jiwa yang akan memasarkan produk baru yang dikaitkan dengan investasi, antara lain untuk produk asuransi unit link, dan atau yang sejenis, selain harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (2), juga harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Memiliki tenaga ahli dengan kualifikasi wakil manajer investasi dengan pengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun; b. Memiliki sistem informasi yang memadai. Pada produk asuransi semi unit link ini ada dua manfaat investasi yang akan diperoleh, yaitu sebagai berikut: 7 1. Memberikan garansi hasil investasi dari tabungan, sehingga dalam keadaan ekonomi yang sedang turun tidak perlu khawatir merugi seperti yang bisa saja terjadi pada unit link. 2. Hasil selisih investasi riil (hasil investasi riil bunga garansi), ini akan didapatkan ketika hasil investasi riil lebih tinggi dari bunga garansi ini juga akan masuk sebagai hasil investasi. Melihat manfaat yang diperoleh pada produk asuransi semi unit link ini, maka resiko yang akan dialami oleh nasabah jauh lebih kecil dibandingkan 7 Ibid.

7 dengan produk unit link. Seperti pada produk asuransi unit link lainnya, produk asuransi semi unit link juga bisa digabungkan dengan asuransi pendidikan. Hal ini dilakukan oleh perusahaan perasuransian untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang sadar akan pentingnya pendidikan. Pendidikan bagi anak adalah investasi jangka panjang, perencanaan jauh-jauh hari sebelumnya adalah tindakan bijak orang tua, yang menginginkan anaknya kelak memperoleh pendidikan terbaik. Asuransi bisa dipilih menjadi salah satu pilihan untuk merencanakan dana pendidikan anak di masa depan. Dengan berasuransi setidaknya orang tua tidak terlalu dibebani dan dipusingkan urusan biaya pendidikan ketika anak memasuki masa sekolah dasar, menengah maupun perguruan tinggi. Salah satu perusahaan asuransi yang menggabungkan antara asuransi semi unit link dan rencana pendidikan adalah perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 dengan produk asuransinya yaitu Asuransi Mitra Cerdas. Produk Asuransi Mitra Cerdas banyak diminati oleh masyarakat karena, produk ini merupakan produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan instrumen investasi, artinya disamping memberikan proteksi dan rencana pendidikan, perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 juga memberikan hasil pengembangan (bunga) yang cukup bersaing kepada pemegang polis. Pemberian hasil pengembangan dalam produk asuransi jiwa jenis semi unit link ini memberikan hasil pengembangan (bunga) dengan garansi artinya, hasil pengembangan (bunga) tetap saat perjanjian asuransi dimulai.

8 Melihat kenyataan tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian untuk skripsi dengan judul TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN ASURANSI MITRA CERDAS PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 CABANG SURAKARTA. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Oleh karena produk asuransi pendidikan yang diterbitkan oleh perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 ada dua jenis, yaitu mitra beasiswa dan mitra cerdas, maka penulis membatasi hanya pada pelaksanaan asuransi Mitra Cerdas pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Surakarta. 2. Perumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Bagaimana pelaksanaan Asuransi Mitra Cerdas pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912? b. Bagaimana cara pengajuan klaim Asuransi Mitra Cerdas pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912?

9 c. Hambatan apa yang timbul dalam pelaksanaan Asuransi Mitra Cerdas pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 dan upaya mengatasinya? C. Tujuan Penelitian Setiap kegiatan penelitian yang sudah dan akan dilaksanakan haruslah dapat memberikan kegunaan yang jelas pula. Penelitian dilakukan tidak hanya sekedar demi kepentingan penulis semata. Namun di samping itu juga ada beberapa hal mendasar yang di jadikan dasar tujuan dalam penelitian ini, yakni : a. Mengetahui pelaksanaan sebuah program asuransi pendidikan yang digabungakan dengan investasi dalam hal ini dikenal dengan produk Asuransi Mitra Cerdas pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912. b. Mengetahui bagaimana cara pengajuan klaim Asuransi Mitra Cerdas pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912. c. Mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi dan upaya yang dilakukan dalam pelaksanaan Asuransi Mitra Cerdas pada Asurani Jiwa Bersama Bumiputera 1912.

10 D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat dibedakan ke dalam dua hal, yaitu: 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu hukum perdata khususya di bidang asuransi jiwa. b. Hasil penelitian ini dapat menambah kepustakaan di dalam bidang hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi di bidang hukum asuransi khususnya mengenai asuransi jiwa. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai bahan masukan bagi para pihak yang berkepentingan langsung dengan hasil penelitian ini, serta sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca mengenai hukum asuransi khususnya asuransi jiwa. b. Memberikan wawasan bagi masyarakat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai asuransi jiwa.

11 E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini dapat digolongkan dalam penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan data-data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala yang lain. 8 Dalam hal ini penulis akan berusaha memberikan gambaran dan melakukan kajian mengenai Pelaksanaan Asuransi Mitra Cerdas pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Surakarta. 2. Metode Pendekatan Karakteristik penilitian ini, menggunakan pendekatan yuridis sosiologis, yaitu mengkonstruksikan hukum sebagai pencerminan dari kehidupan masyarakat. Dalam penelitian hukum sosiologis ini dimulai dengan perumusan masalah dan perumusan hipotesis, melalui penetapan sampel, pengukuran variabel, pengumpulan data dan pembuatan desain analisis, sedangkan seluruh proses berakhir dengan penarikan kesimpulan. 9 Dalam penelitian hukum sosiologis ini memberikan arti penting pada langkah observasi dan analisis yang bersifat empiris kuantitatif. Jadi tujuan dari penelitian hukum sosiologis ini adalah mendapatkan pengetahuan tentang gejala hukum sehingga dapat dirumuskan masalah dan memproleh 8 Khuzalifah Dimyati dan Kelik Wardiyono,2004, Metode Penelitian Hukum, Surakarta:Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. hal.3. 9 Ronny Hanitijo Soemitro,1990, Metode Penelitian Hukum Dan Jurumetri, Jakarta:Ghalia Indonesia, hal. 35

12 pengetahuan yang lebih mendalam mengenai gejala hukum tersebut, dan merumuskan hipotesis. 10 3. Jenis Data Data yang terkumpul merupakan data kualitatif dimana datanya dinyatakan dalam keadaan yang sewajarnya atau sebagaimana adanya, tidak diubah dalam simbol-simbol atau bilangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu sebagai berikut : a. Data Primer Data yang diperoleh berdasarkan sejumlah keterangan dan faktafakta yang secara langsung diperoleh melalui penelitian pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912. b. Data Sekunder Merupakan sejumlah data yang diperoleh melalui pustaka yang meliputi buku-buku, artikel, hasil seminar dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan obyek penelitian. 4. Lokasi Penelitian Yang menjadi obyek dari penelitian ini adalah Asuransi Mitra Cerdas yang merupakan produk dari Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 yang telah memiliki beberapa kantor cabang. Oleh karena salah satu kantor cabang berada di kota Surakarta, maka penulis memilih Asuransi Jiwa 10 Khuzalifah Dimyati dan Kelik Wardiyono, Op.Cit. hal.47.

13 Bersama Bumiputera 1912 Cabang Surakarta sebagai Obyek dan lokasi penelitian. 5. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Wawancara Wawancara atau interview merupakan tanya jawab secara lisan dimana dua orang atau lebih berhadapan secara langsung. Dalam proses interview ada dua pihak yang menempati kedudukan yang berbeda. Satu pihak berfungsi sebagai pencari informasi (interviewer) sedangkan pihak lain berfungsi sebagai informan. 11 Wawancara yang penulis lakukan adalah melakukan tanya jawab dengan nara sumber yang terkait dengan pelaksanaan Asuransi Mitra Cerdas pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Surakarta. Nara sumber dalam penelitian ini adalah pihak Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Surakarta dan pemegang polis Asuransi Mitra Cerdas pada Asuransi Jiwa Bersama Cabang Surakarta. 11 Ronny Hanitijo Soemitro, Op. Cit,hal.57.

14 b. Dokumentasi Yaitu pengumpulan data yang mengacu pada dokumen-dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pihak Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Surakarta yang terkait dengan pelaksanaan Asuransi Mitra Cerdas. c. Penelitian Pustaka Teknik penelitian pustaka sangat penting sebagai dasar teori maupun sebagai data pendukung. Dalam penelitian ini penulis melakukan studi kepustakaan melalui membaca dan mempelajari buku-buku literatur, naskah-naskah serta dokumen-dokumen yang ada hubunganya dengan masalah yang diteliti. 6. Metode Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian merupakan hal yang penting agar data-data yang sudah terkumpul dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga diperoleh kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan-persoalan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis data kualitatif, yaitu suatu tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis, yaitu apa yang dinyatakan responden tertulis atau lisan dan juga perilaku nyata yang diteliti dan dipelajari sebagai tujuan yang utuh. 12 12 Soerjono Soekanto dan Sri Pamuji. Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: CV Rajawali. Hal. 13

15 Penggunaan analisis data yang bersifat kualitatif dikarenakan data yang terkumpul merupakan data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara berupa informasi dan responden yang kemudian dihubungkan dengan literatur-literatur yang ada, teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan, selanjutnya mencari jalan permasalahannya dengan menganalisis dan akhirnya menarik kesimpulan untuk memperoleh hasilnya. 13 7. Metode Uji Kesahihan Data Pada penelitian ini penulis dapat memastikan bahwa data-data yang diperoleh adalah data-data yang valid, sahih, bukan data yang bias. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut: a. Penulis sebelum melakukan penelitian pada lokasi penelitian telah meminta izin pada pihak terkait yaitu dengan adanya surat izin riset pada pihak Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Surakarta. b. Bahwa data yang diperoleh penulis dalam penelitian ini adalah data resmi yang dikeluarkan oleh pihak Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Surakarta. c. Bahwa selain data resmi yang penulis peroleh dari pihak Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Surakarta, terdapat pula data 13 Ibid.

16 sekunder seperti undang-undang, buku-buku, jurnal yang berkaitan mengenai hukum asuransi yang dapat dibuktikan kesahihannya. F. Sistematika Skripsi Dalam penelitian skripsi ini penulis berpedoman pada sistematika yang sesuai dengan buku Pedoman Penyusunan Skripsi. Sistematika skripsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Pembatasan dan Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian 2. Metode Pendekatan 3. Jenis Data 4. Lokasi Penelitian

17 5. Metode Pengumpulan data 6. Metode Analisis Data 7. Metode Uji Kesahihan Data F. Sistematika Skripsi BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Asuransi 1. Pengertian Asuransi 2. Dasar Hukum Asuransi 3. Perjanjian Asuransi 4. Jenis-jenis Asuransi 5. Polis Asuransi 6. Premi Asuransi 7. Berakhirnya Perjanjian Asuransi B. Tinjauan Umum Tentang Asuransi Jiwa 1. Pengertian Asuransi Jiwa 2. Dasar Hukum Asuransi Jiwa 3. Jenis-jenis Asuransi Jiwa

18 4. Polis Asuransi Jiwa C. Tinjauan Umum Tentang Asuransi Pendidikan 1. Pengertian Asuransi Pendidikan 2. Regulasi Asuransi Pendidikan 3. Polis Asuransi Pendidikan D. Tinjauan Umum Tentang Asuransi Semi Unit Link 1. Pengertian Asuransi Semi Unit Link 2. Regulasi Asuransi Semi Unit Link 3. Karakteristik Asuransi Semi Unit Link 4. Perbedaan Asuransi Semi Unit Link dengan Asuransi Jiwa Konvensional BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912. B. Pelaksanaan Asuransi Mitra Cerdas pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912. C. Pengajuan Klaim Asuransi Mitra Cerdas pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912.

19 D. Hambatan-hambatan yang timbul dan upaya yang dilakukan dalam pelaksanaan Asuransi Mitra Cerdas pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912. BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN