BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Untuk mengatasi hal tersebut suatu perusahaan dituntut untuk lebih

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat. Hal ini dikarenakan persaingan usaha yang semakin kompetitif.

PENGARUH TATA LETAK PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA MINIMARKET ALFAMART A. YANI WONOGIRI TAHUN 2009/2010

BAB I PENDAHUALAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya keadaan ekonomi saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya perusahaan-perusahaan yang mampu menawarkan produk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. hal itu, Ghanimata (2012) mengatakan para pemasar harus menerapkan. ujung tombak keberhasilan pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan pemasaran (relationship marketing). Lebih dari sekedar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jenis barang dagang yang belakangan ini harganya meningkat pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Oleh: TUNJUNG ANGGRAINI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era perekonomian global dewasa ini, ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memegang peranan yang sangat penting, sasaran dan tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. jaman, yang cukup terlihat pesat pada bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. diraih, dan perlu kerja keras untuk mendapatkannya. Terlebih masa sekarang

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang semaksimal mungkin. Volume penjualan adalah jumlah

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung telah terjadi dan akan terus terjadi dalam dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia bisnis, kenaikan volume penjualan menjadi keinginan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini bisnis jasa pengiriman barang merupakan salah

ANALISIS HASIL KOMBINASI PRODUK DAN TINGKAT PENJUALAN DALAM UPAYA MEMAKSIMALKAN LABA (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN ROTI 33 DI SRAGEN) NASKAH PUBLIKASI

PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA PT BRIDGESTONE TIRE INDONESIA. : Latifah Amanatillah NPM : Dosen Pembimbing :Lies Handrijaningsih

Farah Esa B

BAB I PENDAHULUAN. memacu instansi atau perusahaan untuk terus meningkatkan efisiensi dan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU),

BAB I PENDAHULUAN. eceran terus berkembang seiring dengan keinginan dan selera pelanggan dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan

PENGARUH HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PADA NOLIMA PUTRA SANTOSA MOTOR BANJARNEGARA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, perkembangan teknologi dan perekonomian telah

BAB 1 PENDAHULUAN. tanggung jawab sosial atau biasa dikenal dengan Corporate Social Responsibility

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah industri pariwisata, yang merupakan salah satu industri

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian Indonesia yang cenderung

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. mengolah data menjadi suatu informasi (Bodnar dan Hopwood, 2006:1).

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh tersebut sangat terlihat dengan semakin banyaknya berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membayarnya. Didalam Pasal 23 UUD 1945, menyatakan bahwa Pajak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era ekonomi global yang semakin maju saat ini, akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung pembangunan ekonomi masyarakat. PT. Pos Indonesia. merupakan suatu BUMN yang bergerak dalam kegiatan pelayanan lalu

NIM : B FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cara memberikan pelayanan yang lebih memuaskan dari pada yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha begitu pesatnya menyebabkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini, menyebabkan pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi yang memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen puas atas setiap jenis produk maupun jasa yang di tawarkan. Jika dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan usaha, perusahaan tidak saja beroperasi di lingkungan. perusahaan, yaitu adanya cabang, agen, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan produk itu untuk memenuhi sebagian kebutuhannya. Produsen

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi diidentikkan dengan dunia tanpa batas dalam arti Negara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang dengan pesat. memungkinkan terjadinya persaingan di segala bidang. Semua industri jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perekonomian, keikutsertaan berbagai

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mampu menghasilkan produk yang bermutu, dan cost effective (Srimindarti, memberikan kepuasan terus menerus kepada pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. minimarket Indomaret, Alfamart, dan toko-toko tidak berjejaring lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I Pendahuluan. Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada keputusan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau ekspansi. Faktor terpenting untuk dapat melihat perkembangan suatu. gulung tikar karena faktor keuangan yang tidak sehat.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat kita rasakan, sehingga tampak persaingan tajam dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggerakkan perekonomian nasional di Indonesia. Usaha jasa konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Honda PT Ekajaya Karunia Abadi Surabaya berusaha melakukan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Dunia bisnis sebagai salah satu bagiannya juga mengalami

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB I PENDAHULUAN. sektor industri, jasa dan perdagangan maupun sektor lain. Setiap. kelangsungan hidup perusahaan (going concern).

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

ANALISIS INVESTASI DALAM PIUTANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS DI KOPERASI SERBA USAHA MEKAR SURYA DESA BEJEN KECAMATAN KARANGANYAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis pada masa sekarang ini terus mengalami perkembangan yang begitu pesat, hal ini dikarenakan persaingan usaha yang semakin kompetitif. Untuk mengatasi hal tersebut suatu perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Di jaman globalisasi seperti sekarang ini pada umumnya perusahaan didirikan dengan tujuan untuk mendapatkan laba yang semaksimal mungkin. Laba merupakan sumber hidup perusahaan dan merupakan tujuan utama didirikannya suatu perusahaan. Seperti yang telah dikutip dalam http://ridwaniskandar.files. wordpress.com/2009/05/201-laba.pdf menyatakan bahwa, Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan atau sebagai dasar ukuran penilaian yang lain, seperti laba per lembar saham dan lain sebagainya. Pada umumnya setiap perusahaan menginginkan agar usahanya berjalan dengan lancar dan mendapatkan laba maksimal yang menjadi tujuan utamanya. Namun semua itu bukanlah suatu hal yang mudah diraih tetapi perlu kerja keras untuk mendapatkanya. Terlebih dimasa sekarang ini perekonomian dunia sudah semakin berjalan di era globalisasi yaitu sebuah era yang menjanjikan keterbukaan dan kebebasan dalam berbisnis. Dimasa ini perkembangan teknologi semakin maju dan canggih, sejalan dengan itu pula perkembangan perekonomian juga sudah semakin berkembang. Kebutuhan dan keinginan 1

2 pembeli akan suatu barang atau jasa semakin meningkat dan menjadi tak terbatas. Disisi lain laba yang dicapai oleh perusahaan sangat dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu misalnya tingkat penjualan, persediaan barang dagang dan lain sebagainya. Hal ini menjadi masalah tersendiri yang harus segera diatasi perusahaan dalam menjalankan usahanya agar perusahaan tetap pada tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya.seperti yang telah disebutkan juga dalam http://cafe-ekonomi.blogspot com/2009/09/artikeltentang-laba.html yang dimaksud dengan laba secara umum adalah Kenaikan kemakmuaran dalam suatu periode yang dapat dinikmati (Didistribusikan atau ditarik) asalkan kemakmuran awal masih tetap dipertahankan. Laba sering digunakan sebagai suatu dasar untuk pengenaan pajak, pedoman investasi serta pengambilan keputusan dan unsur prediksi. Laba dalam konteks perpajakan berbeda dengan makna laba dalam akuntansi. Dalam perpajakan, laba dimaknai sebagai penghasilan, sedangkan di dalam buku-buku teks akuntansi, istilah laba pada umumnya dimaknai sebagai jumlah bersih. Laba menjadi informasi yang dilihat oleh banyak kepentingan seperti profesi akuntansi, pengusaha, analisis keuangan, pemegang saham, ekonom, fiskus, dan sebagainya. Hal ini menyebabkan adanya berbagai definisi untuk laba. Seperti dikutip dalam http://www.slideshare.net/muhammadanshar/konseplaba bahwa konsep laba ada tiga macam yaitu: 1. Money Income Menunjukkan kenaikan nilai moneter sumber-sumber ekonomi yang digunakan untuk konsumsi sesuai dengan biaya hidup atau cost of living.

3 2. Real Income Menunjukkan kenaikan dalam kemakmuran ekonomi yang ditunjukkan oleh kenaikan cost of living. 3. Psychic Income Menunjukkan konsumsi barang atau jasa yang dapat memenuhi kepuasan dan keinginan individu. Perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya (Input) dasar seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (Output) kepada pembeli sehingga diperoleh laba perusahaan. Memaksimalisasi laba perusahaan merupakan tujuan utama perusahaan. Namun tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini masih banyak perusahaan yang dalam meningkatkan laba perusahaan hanya memfokuskan kegiatan pada sektor operasionalnya saja. Berbagai hal tersebut diatas menyebabkan perusahaan harus memutar otak lebih keras agar tetap bisa bertahan dalam persaingan pasar yang semakin ketat supaya tidak tersingkir dan tentunya memperoleh laba yang menjadi tujuan utama didirikannya suatu perusahaan. Dunia bisnis terus mengalami perubahan secara cepat dan dramatis. Perusahaan harus secara terus-menerus menciptakan dan mengorganisasikan kembali dirinya agar mampu memenuhi tuntutan pasar global. Dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan untuk mencapai tujuan, perusahaan berusaha meningkatkan penjualan demi tercapainya tujuan perusahaan yaitu laba. Perusahaan memperoleh laba dari kegiatan pokok perusahaan yaitu penjualan barang atau jasa yang dihasilkanya. Banyak orang berpendapat

4 bahwa istilah penjualan adalah sama dengan istilah pemasaran, padahal kedua istilah tersebut mempunyai ruang lingkup yang berbeda. Kegiatan pemasaran meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan penjualan hanyalah merupakan suatu kegiatan saja didalam pemasaran. Menurut Swastha (2001:8), Penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkannya. Dengan adanya penjualan akan tercipta suatu proses pertukaran barang atau jasa antara penjual dan pembeli. Di dalam sistem perekonomian penjualan barang atau jasa berarti mendapatkan imbalan yang berupa uang. Dengan alat pertukaran yang berupa uang maka pembeli akan lebih mudah memenuhi segala keinginannya sehingga kegiatan penjualan menjadi lebih mudah dilakukan. Berdasarkan hal tersebut sekelompok perusahaan berusaha menerapkan strategi yang sama atas pasar tertentu yang dinamakan kelompok strategis. Pesaing yang cerdik akan merevisi strategi mereka dari waktu ke waktu. Salah satu asumsi awal yang berguna adalah bahwa para pesaing berusaha memaksimumkan laba mereka. Namun, akan berbeda-beda bobot yang diberikan oleh sejumlah perusahaan atas laba jangka pendek dan laba jangka panjang mereka. Konsep persaingan pasar membuka mata perusahaan terhadap kumpulan pesaing potensial yang lebih luas. Hal ini menyebabkan perusahaan harus meningkatkan penjualannya untuk memperoleh laba yang diinginkan. Laba yang menjadi target perusahaan tercermin dari tingkat penjualan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan usaha pemasaran yang dilakukan perusahaan.

5 Dalam melakukan penjualan, perusahaan dituntut untuk memiliki bakat seni serta keahlian untuk mempengaruhi orang lain. Bakat atau seni inilah yang sering tidak dimiliki oleh setiap orang. Menurut Swastha (2001:9), Semakin pandai seseorang dalam bidang penjualan maka akan semakin cepat pula mencapai sukses dalam melaksanakan tugas-tugasnya sehingga tujuan yang diinginkannya juga akan segera terlaksana. Tidaklah mudah untuk mengarahkan kemauan calon pembeli dangan cara mengemukakan berbagai alasan serta pendapat. Oleh karena itu dalam segala bidang dan tingkatan, taktik penjualan harus digunakan agar pelayanan yang diberikan kepada pembeli dapat memberikan kepuasan. Dengan kepuasan ini diharapkan para pembeli dapat menjadi pelanggan atau sahabat yang baik bagi perusahaan. Seperti dikutip dalam http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/ 2009/05/91pengertianpenjualan.pdf menyebutkan penjualan adalah Suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba perusahaan. Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha untuk menarik pembeli dan diharapkan bisa mengetahui daya tarik mereka terhadap produk yang dihasikan. Seperti telah disebutkan diatas bawa salah satu faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup suatu perusahaan yaitu tingkat penjualan tetapi selain tingkat penjualan, persediaan barang dagang juga merupakan faktor yang sangat mempengaruhi untuk mencapai sukses bagi perusahaan.

6 Sekarang ini persaingan suatu perusahaan tidak hanya tersebar luas melainkan juga bertumbuh menjadi lebih hebat setiap tahun. Karena pasar telah menjadi begitu bersaing, memahami pembeli saja sudah tidak cukup lagi. Perusahaan-perusahaan harus mulai memberi perhatian besar pada persediaan barang dagang untuk meningkatkan penjualan agar laba perusahaan juga akan meningkat dari tahun ke tahun. Keadaan ini mendorong perusahaan untuk menambah persediaan barang dagang guna memaksimalkan tingkat penjualan agar dapat memberikan kepuasan kepada pembeli dan terhadap keinginan pembeli dalam rangka pemenuhan barang atau jasa. Dengan bertambahnya tingkat penjualan dari banyaknya persediaan barang dagang yang dimiliki perusahaan diharapkan laba perusahaan juga akan semakin meningkat. Menurut Viale (2000:1), Persediaan merupakan asset yang sangat mahal yang dapat digantikan oleh asset yang lebih murah yang disebut informasi. Untuk menggantikannya, informasi haruslah tepat waktu, akurat, andal dan konsisten. Jika ini terjadi, maka anda menyimpan lebih sedikit persediaan, mengurangi biaya, dan mengirimkan produk lebih cepat ke pelanggan. Sebagai contoh persediaan dalam perusahaan pengolahan akan terdiri atas persediaan bahan baku dan bahan pembantu, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi. Apabila selama perusahaan menyimpan persediaan barang dagang terjadi inflasi maka perusahaan akan mendapatkan laba semu atau laba yang tidak tersedia untuk dibagikan (Holding gains). Disinilah dibutuhkannya informasi yang diharapkan dapat mencegah hal yang dapat manyebabkan kerugian bagi suatu perusahaan.

7 Persediaan barang dagang merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu bisnis atau perusahaan. Alasannya adalah persediaan barang dagang cenderung menyembunyikan persoalan. Dengan memecahkan masalah persediaan persediaan barang dagang maka masalah akan menjadi lebih sederhana. Namun demikian, persediaan barang dagang sangat sulit untuk dikelola. Akibatnya kebijakan operasi yang bijaksana sangat diperlukan dalam pengelolaan persediaan barang dagang sehingga tingkat persediaan barang dagang dapat ditekan sekecil mungkin. Seperti telah disebutkan dalam http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/ 07/pengertian-persediaan-metode-metode.html bahwa yang dimaksud dengan persediaan adalah Barang yang diperoleh perusahaan yang dimaksudkan untuk dijual kembali atau diolah lebih lanjut dalam rangka menjalankan kegiatan usaha normalnya. Persediaan tidak hanya menunjukkan jumlah yang berada di gudang perusahaan saja, tetapi meliputi juga barang-barang milik perusahaan yang masih ada dalam perjalanan yang dititipkan pada perusahaan lain (Barang konsinyasi), dan barang-barang secara ekonomis masih di bawah penguasaan perusahaan. Di era perdagangan bebas dan ketatnya persaingan bisnis seperti sekarang ini, mengidentifikasi pesaing sepertinya merupakan tugas perusahaan yang sederhana. Namun, cakupan pesaing potensial perusahaan sebenarnya jauh lebih luas. Perusahaan lebih mungkin dikalahkan oleh pesaingnya yang baru muncul atau teknologi baru dibandingkan dengan pesaingnya saat ini. Setiap perusahaan memiliki beban biaya tertentu yang banyak membentuk tindakan strategisnya. Setiap kelas produk dalam suatu

8 perusahaan memiliki potensi untuk menarik pembeli yang tidak sadar akan produk tertentu atau yang menolaknya karena harga atau fitur tertentu. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mempertahankan diri dari persaingan yang semakin ketat pada dewasa ini. Suasana hati industri itu membuat perusahaan berusaha menambah persediaan barang dagang guna meningkatkan penjualan untuk mendapatkan laba yang diharapkan. Persaingan antar perusahaan semakin tajam sehingga menyebabkan berbagai masalah bagi perusahaan. Menurut Rangkuti (2002:14), Sistem persediaan diartikan sabagai serangkaian kebijakan dan pengendalian yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus disediakan dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan. Agar barang dagang dapat terjual dipasaran maka perusahaan harus mampu menyusun strategi untuk mencapai tujuan perusahaan demi memperoleh laba yang diinginkan. Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting adalah pengendalian persediaan barang dagang. Namun, apabila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam persediaan barang dagang, hal ini akan menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan. Demikian pula apabila perusahaan tidak mempunyai persediaan barang dagang yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya-biaya dari terjadinya kekurangan persediaan barang dagang. Sejalan dengan hal tersebut maka setiap pengusaha berusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam rangka usaha memaksimalkan laba dengan meningkatkan penjualan yang didukung dengan persediaan barang dagang yang mencukupi.

9 Macam penjualan yang ada di PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo terdiri dari penjualan tunai (Over the counter sales), dari credit card sales dan dari debit card sales. Keseluruhan kegiatan terotorisasi dari kantor pusat, segala keputusan dan kebijakan ada pada kantor pusat. Kurangnya otonomi dari kantor pusat dalam pengelolaan persediaan barang dagang, sehingga dirasa ada beberapa prosedur yang tidak diketahui oleh toko yang dapat mempengaruhi laba perusahaan. Serta kurangnya catatan akuntansi penjualan yang dibuat di kantor cabang, sehingga kurang cukup memberikan informasi tentang penerimaan kas dari penjualan. PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo merupakan pusat perbelanjaan yang melayani pembelanjaan dalam skala besar, menggunakan konsep swalayan serta menerapkan sistem keanggotaan (Membership) dan komputerisasi. Dengan menekan biaya operasional, manpower, serta membeli barang dari supplier dalam partai sehingga perusahaan dapat menawarkan harga yang murah dengan kualitas yang baik. Selain itu PT Lotte Shopping Indonesia store 19 Solo juga bersaing dengan para pesaingnya yaitu seperti pasar-pasar tradisional, hypermart, carefour, indomart, alfamart dan luwes group. PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo merupakan pusat dagang yang menjual produk makanan dan non-makanan secara lengkap dibawah satu atap sehingga kita dapat melihat aktivitas pasar secara lengkap hanya pada satu tempat. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara tingkat penjualan dan persediaan barang dagang terhadap laba perusahaan pada PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo.

10 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul ANALISIS TINGKAT PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT LOTTE SHOPPING INDONESIA STORE 19 SOLO. B. Identifikasi Masalah Laba perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu sama lain diantaranya faktor yang berasal dari dalam diri perusahaan (Intern) maupun faktor yang berasal dari luar perusahaan (Ekstern) diantaranya adalah tingkat penjualan dan pemasaran, promosi, persediaan barang dagang, lingkungan perusahaan, persaingan bisnis, kondisi pasar dan lain-lain. Artinya tidak ada faktor tunggal yang secara otomatis menentukan laba perusahaan. Dalam konteks ini tentu saja masih banyak lagi yang dapat dikemukakan dan dapat mempengaruhi laba perusahaan. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang ANALISIS TINGKAT PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT LOTTE SHOPPING INDONESIA STORE 19 SOLO C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan agar permasalahan yang dianalisis dalam penelitian lebih terarah. Dalam penelitian ini masalah tersebut dibatasi sebagai berikut: 1. Tingkat penjualan perusahaan tahun 2010 pada PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo.

11 2. Pada persediaan barang dagang dibatasi hanya 50 jenis barang dari divisi dryfood, 15 jenis barang dari divisi freshfood dan 35 jenis barang dari divisi nonfood perusahaan pada PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo. D. Perumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan di atas maka perumusan masalah yang akan diambil dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh tingkat penjualan terhadap laba perusahaan pada PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo? 2. Adakah pengaruh persediaan barang dagang terhadap laba perusahaan pada PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo? 3. Adakah pengaruh tingkat penjualan dan persediaan barang dagang terhadap laba perusahaan pada PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo? E. Tujuan Penelitian Setiap kegiatan yang dilakukan pasti mempunyai tujuan, begitu juga dengan penelitian ini. Tujuan penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat penjualan terhadap laba perusahaan pada PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo. 2. Untuk mengetahui pengaruh persediaan barang dagang terhadap laba perusahaan pada PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo. 3. Untuk mengetahui tingkat penjualan dan persediaan barang dagang terhadap laba perusahaan pada PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo.

12 F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Media ini digunakan untuk menambah wawasan, pengetahuan, informasi atau masukan terhadap penelitian selanjutnya dan sebagai salah satu media untuk mempraktekkan teori-teori yang telah diperoleh dengan kenyataan yang dihadapi. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi atau sumbangan pemikiran bagi pihak perusahaan untuk menentukan kebijakan yang akan diambil, khususnya dalam tingkat penjualan dan persediaan barang dagang bagi perkembangan perusahaan di masa yang akan datang.