2015 PENGARUH PACKAGING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKET WISATA DI BALE SENI BARLI-KOTA BARU PARAHYANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
Sumber: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (2012)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penenlitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya,

DIPA BADAN URUSAN ADMINISTRASI TAHUN ANGGARAN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata saat ini merupakan industri terbesar di dunia dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemajuan ekonomi masyarakat baik lokal maupun global. Tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Average Length of Stay (Day) Per Visit. Growth (%)

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. ketimpangan dan pengurangan kemiskinan yang absolut (Todaro, 2000).

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB I PENDAHULUAN. global. Adapun pengertian Industri Pariwisata menurut Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 6.1 Kesimpulan. 1. Rendahnya tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kulon Progo dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Strategi Pemasaran Produk Industri Kreatif Oleh Popy Rufaidah, SE., MBA., Ph.D 1

1. COOPERATIVE FAIR KE-1

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan sektor bisnis yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG

PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF. No Jenis/Series Arsip Retensi Keterangan

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA WILAYAH MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (dalam rupiah)

Kota Bandung Kab. Bandung Kab. Bandung Barat (Sumber: Kementerian Agama Republik Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi keutungan tersendiri untuk menarik wisatawan. Seakan tidak ingin

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan

oleh semua pihak dalam pengembangan dunia pariwisata.

BAB IV PENUTUP. Bobung dikunjungi oleh wisatawan laki-laki maupun perempuan, sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN TABEL 1.1 DATA WISATAWAN MANCANEGARA KE JAWA BARAT TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai negarad, pariwisata

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA WILAYAH MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (dalam rupiah)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selvi Arini, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah suatu kegiatan yang unik, karena sifatnya yang sangat

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin baik, hal tersebut tentunya akan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Industri Pariwisata merupakan sektor terpenting dalam suatu negara karena dapat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata, untuk sebagian negara industri ini merupakan pengatur dari roda

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, industri pariwisata telah menjadi sektor

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan, cara berpikir, maupun sifat perkembangan itu sendiri. Hal tersebut

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. tersebut pada saat ini dikatakan sebagai era ekonomi kreatif yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

URUSAN PILIHAN PARIWISATA KONDISI UMUM

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN TABEL 1.1 JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI INDONESIA

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan sebuah minat berkunjung yang terdiri dari pengenalan akan

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG KEPARIWISATAAN

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sektor industri lainnya di masing-masing negara. Hal ini terbukti dari

KUESIONER PENELITIAN STRATEGI PROMOSI RESTORAN WARALABA MIE JOGJA CABANG BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. yang diresmikan pada tanggal 20 Mei 2006 bertepatan dengan hari. Shopping Center di jalan Panembahan Senopati Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis pariwisata. karena saat ini semua orang butuh berwisata. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada di Yogyakarta, baik secara fisik maupun secara psikis 1.

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 391,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 31,911,581, BELANJA LANGSUNG 91,604,159,680.00

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa. Hermantoro (2011 : 11) menyatakan bahwa lmu pariwisata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di Desa Meranti Kecamatan Tapa. Objek wisata ini memiliki luas + 5 Ha, dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 08 /PMK.07/2011 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini sejalan dengan pernyataan Dr. Sapta Nirwandar selaku Wakil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gina Noprianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain,

BAB II KAJIAN TEORI. Promosi adalah kegiatan menawar (Kasmir, 2004 : 176). Menurut Bashu

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pendapatan nasional di era globalisasi seperti saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke tahun semakin. meningkat baik dari jumlah wisatawan maupun pembelanjaannya.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia, penyedia lapangan kerja, peningkatan penghasilan, serta peranannya dalam ekonomi dunia senantiasa meningkat. Pariwisata sebagai suatu industri penghasil devisa dengan sebutan invisible export (ekspor tak nyata) juga memberikan dampak efek multidimensional, yaitu membuka lapangan pekerjaan, menekan angka kemiskinan, meningkatkan ekonomi suatu negara atau daerah yang dapat menjadi prioritas bagi perekonomian nasional, serta sebagai sektor yang kompleks juga berdampak pada industri-industri lainnya, seperti industri kerajinan tangan, penginapan, dan transportasi. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, jenis usaha pariwisata di Indonesia antara lain: daya tarik wisata, kawasan pariwisata, jasa transportasi wisata, jasa perjalanan wisata, jasa makanan dan minuman, penyediaan akomodasi, penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi, penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi dan pameran, jasa informasi pariwisata, jasa konsultan pariwisata, jasa pramuwisata, wisata tirta dan spa. Indonesia memiliki 34 Provinsi yang mempunyai beragam potensi pariwisata yang terdiri dari ribuan pulau dengan banyaknya suku dan kesenian, budaya dan adat istiadat, serta keindahan alam yang berpotensi sebagai tujuan wisata. Setiap daerah memiliki potensi wisata yang berbeda sesuai dengan karakterisktik yang berada pada daerah masing-masing. Tentunya setiap daerah tersebut juga memiliki pola pengembangan dan jenis wisata yang dikembangkan menjad ciri khasnya. Jenis-jenis wisata yang berkembang pun semakin beragam,

2 mulai dari wisata alam, wisata bahari, wisata kuliner, wisata belanja, wisata religi, wisata edukasi, wisata budaya, wisata minat khusus, dan masih banyak lagi. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki keanekaragaman objek dan daya tarik wisata. Provinsi Jawa Barat terkenal akan kondisi alamnya yang menarik, berbagai macam atraksi wisata ditawarkan didukung dengan sarana dan prasarana pariwisata seperti akomodasi, restoran/rumah makan, telekomunikasi, tempat hiburan, toko souvenir, transportasi merupakan salah satu faktor penarik wisatawan untuk berkunjung sehingga banyak wisatawan berkunjung ke Jawa Barat. Selain sebagai wisata alam yang menarik, Jawa Barat juga memiliki potensi wisata lainnya yaitu wisata seni dan budaya, wisata belanja, wisata heritage dan wisata kuliner. NO KOTA/ KABUPATEN TABEL 1.1 DAYA TARIK WISATA KOTA/KABUPATEN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014 JENIS DAYA TARIK WISATA ALAM BUDAYA MINAT KHUSUS JUMLAH 1 Bogor 19 3 66 88 2 Bandung dan Bandung Barat 64 27 10 101 3 Sukabumi 36 7 5 48 4 Cirebon 8 12 1 21 5 Bekasi 4 3 3 10 6 Tasikmalaya 9 2 1 12 7 Cianjur 8 2 1 11 8 Garut 28 5 5 38 9 Ciamis 11 0 12 23 10 Kuningan 15 6 2 23

3 NO JENIS DAYA TARIK WISATA KOTA/ KABUPATEN MINAT ALAM BUDAYA KHUSUS JUMLAH 11 Majalengka 10 0 10 20 12 Sumedang 11 7 6 24 13 Indramayu 4 1 0 5 14 Subang 27 9 20 56 15 Purwakarta 16 12 23 51 16 Depok 6 0 0 6 17 Cimahi 0 0 0 0 18 Banjar 1 0 0 1 Jumlah 289 104 168 561 Sumber: Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat (diolah) 2014 Pada Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat menempati urutan pertama sebagai daerah yang paling banyak memiliki potensi daya tarik wisata (DTW) sebanyak 101 buah dengan rincian 64 buah daya tarik wisata alam, 27 buah daya tarik wisata budaya dan 10 buah daya tarik wisata minat khusus. DTW yang tersebar di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi mampu menarik banyak wisatawan dari berbagai daerah baik wisatawan nusantara atau wisatawan mancanegara. Peningkatan tersebut disebabkan oleh banyaknya variasi DTW yang terdapat di daerah Kabupaten Bandung Barat. Kabupaten Bandung Barat sendiri banyak memiliki keanekaragaman dan daya tarik wisata mulai dari wisata alam, wisata buatan, wisata budaya, wisata kuliner, dan wisata minat khusus. Adanya berbagai konsep baru dalam hal pariwisata kini mulai berkembang di kota-kota

4 besar, hal ini menjadi pendorong meningkatnya jumlah wisnus, contoh konsep wisata yang sedang berkembang adalah wisata seni. Wisata seni termasuk dalam kategori wisata minat khusus. Dalam definisinya setidaknya ada dua seni dalam pariwisata, (1) sisi budaya, seperti penempatan patung, monumen, dan / atau mural atau seni pameran karena alasan kecantikan masyarakat dan (2) sisi komersial di mana pandangan masyarakat atau mendengar beberapa bentuk ekspresi seni dalam pertukaran untuk pembayaran (http://www.tourismandmore.com/tidbits/the-arts-and-tourism/ diakses pada 6 April 2014). Menurut Getz (2010:9) mengungkapkan bahwa ada beberapa atraksi seni dan budaya yang termasuk dalam wisata seni, yaitu (1) art static, arsitektur, dan instalasi; (2) festival tahunan atau perayaan yang bersifat budaya atau ritual; serta (3) pengalaman kreatif yang bersifat edukasi atau minat khusus. Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan merupakan Salah satu alternatif wisata yang menjadi daya tarik wisatawan di Kabupaten Bandung Barat yang terletak di Kota Baru Parahyangan. Bale Seni Barli Kota Baru Parahyangan merupakan salah satu wisata minat khusus yang memfokuskan diri pada pembinaan dan pengembangan seni yang menawarkan sebuah kegiatan kunjungan dengan berbagai kegiatan seni. Bale Seni Barli Kota Baru Parahyangan merupakan salah satu DTW minat khusus dalam hal ini termasuk dalam kategori wisata seni. Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan yang merupakan sebuah lembaga pendidikan nonformal yang memfokuskan diri pada pembinaan dan pengembangan seni yang menawarkan sebuah kegiatan kunjungan dengan berbagai kegiatan seni. Kunjungan dan apresiasi seni mulai dari sekadar melihat galeri Bale Seni Barli, Studio Lukis dan Patung, serta workshop membuat batik celup ikat, melukis di media kaca, Sampai dengan gerabah dan kanvas berikut sajian angklung interaktif. Posisi yang strategis Bale Seni Barli di kawasan Kota Baru Parahyangan yang memiliki slogan Kota Mandiri dan Berwawasan juga menjadi nilai tambah,

5 ditunjang dengan aksesibilitas yang terjangkau dekat dengan pintu tol Padalarang. Hal ini yang menjadikan Bale Seni Barli Kota Baru Parahyangan sebagai salah satu DTW yang dapat memberikan manfaat (benefit) lebih bagi para pelanggannya serta menjaring pasar sasarannya dari berbagai segmen pasar. Berikut adalah beberapa paket wisata seni dan apresiasi seni serta sarana pendukung yang terdapat di Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan, sebagai berikut: TABEL 1.2 DAFTAR PAKET WISATA SENI, APRESIASI SENI, DAN SARANA PENDUKUNG DI BALE SENI BARLI-KOTA BARU PARAHYANGAN NO JENIS KETERANGAN 1 WISATA SENI Batik Celup Ikat 2 APRESIASI SENI 3 SARANA PENDUKUNG Kaos Celup Batik Lukis Kaca Lukis Gerabah Wooden Toys Lukis Tambur Lukis Celengan Lukis Canvas Lukis Payung Lukis Kaos Lukis Tas Lukis Sepatu Angklung Interaktif Sanggar Seni Rupa Anak & Remaja Studio Lukis & Patung Studio Tanah Liat Ruang Kelas Tempat bermain anak

6 NO NO JENIS KETERANGAN Mesjid Sumber: Marketing Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan (2014) Target kunjungan wisatawan yang ditujukan kepada rombongan/group Seperti: wisata pelajar (TK, SD, SMP, SMA, Universitas), keluarga dan travel. Jumlah kunjungan wisatawan yang mengunjungi Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan pada Tabel 1.3 sebagai berikut: TABEL 1.3 DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE BALE SENI BARLI-KOTA BARU PARAHYANGAN TAHUN 2009-2013 TAHUN KUNJUNGAN STUDY TOUR FAMILY TRAVEL JUMLAH 1 2009 4.401 20 41 4.462 2 2010 4.147 15 367 4.556 3 2011 3.305 42 2.368 4.715 4 2012 7.367 135 576 8.061 5 2013 10.735 253 635 11.623 Sumber: Marketing Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan (diolah), 2014 Tabel 1.3 pada Tahun 2010 Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan berhasil menarik kunjungan sebesar 4.556 orang wisatawan atau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 2,1%. Pada tahun selanjutnya terjadi peningkatan yang tidak terlalu besar, yaitu hanya 3,48% atau menjadi 4.715 orang wisatawan pada Tahun 2011, perkembangan selanjutnya terjadi peningkatan hampir dua kali lipat sebesar 70,96% atau naik menjadi 8.061 orang wisatawan pada Tahun 2012. Sedangkan pada Tahun 2013 terjadi peningkatan kembali sebesar 44,18% atau menjadi 11.623 orang wisatawan yang berkunjung ke Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan.

7 Jenis wisatawan yang berkunjung pada Tahun 2013, persentase wisatawan keluarga (family) memberikan kontribusi sebesar 2,17%, jenis wisatawan travel sebesar 5,46% dan jenis kunjungan wisata pelajar (study tour) sebagai penyumbang sebesar 92,35%. Berdasarkan jenis wisatawan yang berkunjung di Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan dapat dilihat pada Gambar 1.1 sebagai berikut: GAMBAR 1.1 PERSENTASE JENIS WISATAWAN BALE SENI BARLI-KOTA BARU PARAHYANGAN TAHUN 2013 Sales Study 93% Tour Family 5% 2% Sumber: Marketing Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan (diolah), 2014 Berdasarkan Gambar 1.1. diketahui bahwa segmen pasar tertinggi di Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan di Tahun 2013 adalah wisatawan pelajar (study tour) yang memberikan kontribusi besar setiap tahunnya di bandingkan dengan jenis wisatawan lainnya. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan secara keseluruhan di Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan, tidak membuat manajemen perusahaan yang mengelola DTW tersebut berpuas diri. Mereka mengakui bahwa pemasaran yang telah dilakukan selama ini baru menyasar wisatawan daerah yang berasal dari Kota Bandung dan Pulau Jawa. Pada Tahun 2014 diharapkan Bale Seni Barli-

8 Kota Baru Parahyangan dapat memperoleh jumlah kunjungan sebesar 20.000 orang wisatawan atau meningkat lebih dari 72% dari tahun sebelumnya. GAMBAR 1.2 TARGET KUNJUNGAN WISATAWAN BALE SENI BARLI-KOTA BARU PARAHYANGAN TAHUN 2013 16000 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 4462 4556 4715 8061 11623 15000 2009 2010 2011 2012 2013 2013 (Target) Sumber: Marketing Bale Seni Barli Kota Baru Parahyangan (diolah), 2014 Pada Gambar 1.2 terlihat bahwa target kunjungan Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan di Tahun 2013 tidak mencapai target yang diinginkan, yaitu sebesar 15.000 orang wisatawan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya staff dalam melakukan promosi dan pelayanan serta pemasaran yang baik. Sebagai target utama pemasaran dan sebagai wisatawan terbanyak yang mengunakan paket wisata di Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan, maka wisatawan pelajar (study tour) diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan sebesar 39% atau meningkat dari Tahun 2013 sebesar 10.735 menjadi 15.000 orang wisatawan pada Tahun 2014. Diharapkan dengan meningkatnya jumlah kunjungan sebesar 39%, pengelola dapat melaksanakan operasional DTW lebih baik lagi dari pada saat ini, mengingat biaya perawatan untuk DTW tersebut yang besar dan terus meningkat setiap tahunnya.

9 GAMBAR 1.3 TARGET KUNJUNGAN WISATAWAN PELAJAR (STUDY TOUR) BALE SENI BARLI-KOTA BARU PARAHYANGAN TAHUN 2009-2013 16000 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 15000 10735 7637 4401 4147 3305 2009 2010 2011 2012 2013 2013 (Target) Sumber: Marketing Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan (diolah), 2014 Pada Gambar 1.3 terlihat bahwa wisatawan pelajar Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan mengalami penurunan dalam kurun waktu 2009-2011, padahal Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan telah menetapkan target sebanyak 5.000 wisatawan pelajar yang berkunjung dalam kurun waktu 2009-2011. Pada Gambar 1.3 di atas juga terlihat bahwa pada Tahun 2010 terjadi penurunan sebesar -5,77%, Tahun 2011 pun mengalami penurunan kembali sebesar -20,3%. Penurunan tersebut disebabkan salah satunya oleh adanya beberapa pesaing yang memiliki produk/jasa yang hampir serupa dengan Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan. Pada Tahun 2012 terjadi peningkatan dua kali lipat dari tahun sebelumnya sebesar 122,9%. Di Tahun 2013 mengalami peningkatan kembali sebesar 45,17%. Tetapi, hal tersebut tidak mencapai target yang telah ditetapkan oleh Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan, yaitu sebesar 15.000 kunjungan wisatawan pelajar.

10 Memahami besarnya potensi dan pasar yang prospektif dari wisatawan pelajar (study tour) yang dapat memberikan dampak langsung kepada pendapatan, maka wisata pelajar (study tour) ditetapkan sebagai target pasar utama Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan. Kunjungan wisatawan pelajar (study tour) dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pendapatan. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan baik dalam segi volume penjualan maupun dalam jumlah kunjungan wisatawan. Dalam mencapai target kunjungan yang diharapkan maka diperlukan beberapa strategi pemasaran sebagai upaya untuk mempertahankan wisatawan Bale Seni Barli Kota Baru Parahyangan setelah melakukan kunjungan di atraksi wisata sehingga diharapkan wisatawan dapat kembali berkunjung serta untuk mempromosikan atraksi wisata agar minat wisatawan tidak beralih ke atraksi wisata yang lainnya. Berikut strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bale Seni Barli Kota Baru Parahyangan. TABEL 1.4 BAURAN PEMASARAN BALE SENI BARLI-KOTA BARU PARAHYANGAN NO STRATEGI PEMASARAN KETERANGAN 1 Segmentasi - Geografi : Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kota Bandung, Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Depok - Demografi : perempuan dan laki-laki, 5-60 tahun, travel, keluarga dan pelajar sebagai target utama - Psychographic : mengembangkan bakat seni 2 Target Target utama : wilayah pulau Jawa untuk institusi pendidikan mulai TK, SD, SMP dan SMA 3 Positioning Fun and Art

11 NO STRATEGI PEMASARAN KETERANGAN 4 Direct Selling Staff marketing melakukan kunjungan ke beberapa sekolah untuk mempromosikan program-programnya 5 Advertising Brosur, iklan media cetak koran, reklame dan papan penunjuk arah 6 E-Marketing www.balesenibarli.blogspot.com email: bsb@kotabaruparahyangan.com Facebook: Bale Seni Barli 7 Pengembangan Produk Program Baru Wisata Seni Tanah Liat pada Tahun 2012 Sumber: Marketing Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan (2014) Tabel 1.4 diatas menjelaskan rencana strategi pemasaran yang dijalankan oleh Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan sejak tahun 2007. Dapat terlihat dari berbagai aspek segmentasi yang dibentuk sehingga menargetkan siswa-siswi pelajar sekolah mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas yang berada di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sebagai target utama, dan juga keluarga atau yang menggunakan tour & travel. Pemasaran yang dilakukan oleh Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan selama empat tahun terakhir relatif sama. Program tersebut bersifat rutin dan dilakukan dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Untuk meningkatkan jumlah kunjungan tersebut maka diperlukan strategi yang tepat, salah satu strategi pemasaran yang digunakan adalah dengan menyediakan paket wisata (packaging) bagi wisatawan. Ibu Diana Sugandi (Pelaksana Harian Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan) mengungkapkan pemasaran yang dilakukan oleh daya tarik wisata Bale Seni Barli relatif sama, perbedaan yang ada pada

12 penawaran kualitas jasa dan paket-paket atau program yang dikemas secara unik dan menarik. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Morrison Packaging is the combination of related and complementary services into a single-price offering. Paket adalah kombinasi antara beberapa jasa yang saling melengkapi ke dalam satu harga penawaran (Morrison, 2010:392). Adapun paket wisata seni satuan yang ditawarkan di Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan dapat dilihat pada Tabel 1.5 sebagai berikut: TABEL 1.5 PAKET WISATA SENI SATUAN DI BALE SENI BARLI-KOTA BARU PARAHYANGAN NO JUMLAH PESERTA < 50 PESERTA > 50 PESERTA Paket & Kegiatan 1. Rp 20.000 Paket A (Batik Celup Ikat) 2. Rp 23.000 Paket B (Kaos Celup Ikat) 3. Rp 25.000 Paket C (Lukis Kaca) 4. Rp 25.000 Paket D (Lukis Gerabah) 5. Rp 25.000 Paket E (Wooden Toys) 6. Rp 25.000 Paket F (Lukis Tambur) 7. Rp 25.000 Discount 10% Paket G (Lukis Celengan) 8. Rp 50.000 Paket H (Lukis kanvas) 9. Rp 50.000 Paket I (Lukis Payung) 10. Rp 40.000 Paket J (Lukis Kaos) 11. Rp 50.000 Paket K (Lukis Tas) 12. Rp 40.000 Paket L (Lukis Sepatu) 13. Rp 10.000 Paket M (Angklung Interatif) Sumber: Marketing Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan (2014)

13 Tabel 1.5 merupakan paket wisata seni satuan yang ditawarkan oleh Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan sejak tahun 2007. Wisatawan dapat memilih paket yang diinginkan sesuai dengan kemampuannya. Berikut merupakan paketpaket wisata yang ditawarkan Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan. TABEL 1.6 PAKET-PAKET WISATA DI BALE SENI BARLI-KOTA BARU PARAHYANGAN NO NAMA PROGRAM & HARGA KETERANGAN 1 Fun with I. Program 1: Rp. Kunjungan ke Puspa IPTEK- Science and Art 42.000/orang Sundial Puspa IPTEK Kunjungan ke Bale Seni Barli Sundial-Bale Seni Barli Membuat batik celup ikat Angklung interaktif II. Program 2: Rp. 47.500/orang Kunjungan ke Puspa IPTEK- Sundial Kunjungan ke Bale Seni Barli Melukis di atas kaca Angklung interaktif III. Program 3: Rp. 47.500/orang Kunjungan ke Puspa IPTEK- Sundial Kunjungan ke Bale Seni Barli Melukis di atas gerabah Angklung interaktif

14 NO NAMA PROGRAM & HARGA KETERANGAN 2 Paket Puspa I. Program 1: Kunjungan ke Puspa IPTEK- IPTEK Sundial- Rp. Sundial Bale Seni Barli 38.000/orang Kunjungan ke Bale Seni Barli dan Theater 4 Dimensi (Art Play) Menonton 4 Dimensi di Bale Pare Membuat batik celup ikat Angklung interaktif II. Program 2: Rp. 43.000/orang Kunjungan ke Puspa IPTEK- Sundial Kunjungan ke Bale Seni Barli Menonton 4 Dimensi di Bale Pare Melukis di atas kaca Angklung interaktif Kunjungan ke Puspa IPTEK- III. Program 3: Rp. 43.000/orang Sundial Kunjungan ke Bale Seni Barli Menonton 4 Dimensi di Bale Pare Melukis di atas gerabah Angklung interaktif

15 NO NAMA 3 Paket Puspa IPTEK Sundial- Science Workshop-Bale Seni Barli dan Theater 4 Dimensi (Science on The Move) PROGRAM & HARGA I. Program 1: Rp. 56.000/orang KETERANGAN Kunjungan ke Puspa IPTEK- Sundial Angklung interaktif di Bale Seni Barli Menonton 4 Dimensi di Bale Pare Membuat batik celup ikat Pertunjukan spektakuler sains Pemutaran film/slide presentasi Hand on experiment LKS (Lembar Kerja Siswa) Hadiah paper craft sainsplanetarium II. Program 2: Rp. 61.000/orang Kunjungan ke Puspa IPTEK- Sundial Angklung interaktif di Bale Seni Barli Menonton 4 Dimensi di Bale Pare Melukis di atas kaca Pertunjukan spektakuler sains Pemutaran film/slide presentasi Hand on experiment LKS (Lembar Kerja Siswa) Hadiah paper craft sains-

16 NO NAMA PROGRAM & HARGA KETERANGAN planetarium Kunjungan ke Puspa IPTEK- Sundial Angklung interaktif di Bale Seni III. Program 3: Barli Rp. 61.000/orang Menonton 4 Dimensi di Bale Pare Melukis di atas gerabah Pertunjukan spektakuler sains Pemutaran film/slide presentasi Hand on experiment LKS (Lembar Kerja Siswa) Hadiah paper craft sainsplanetarium Sumber: Marketing Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan (2014) Tabel 1.6 merupakan paket-paket yang ditawarkan Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan bekerja sama dengan Puspa IPTEK Sundial dan Bale Pare sejak tahun 2008/2009. Paket tersebut didasarkan pada pemenuhan kebutuhan wisatawan yang beraneka ragam baik dari tingkat pendidikan siswa-siswi pelajar, kemampuan, penyediaan waktu yang diberikan, media yang digunakan, harga, maupun fasilitas kegiatan. Fun with Science and Art terdiri dari 4 program, Art Play terdiri dari 3 program, dan Science on The Move terdiri dari 3 program. Setiap paket memiliki nama yang unik dan variatif untuk membedakan kegiatan dari tiap paket yang ditawarkan yang menjadi ciri khas dari setiap paket tersebut.

17 Dengan paket-paket yang ditawarkan tersebut diharapkan dapat menarik wisatawan untuk berwisata dan membeli paket wisata yang ditawarkan. Hal tersebut dapat mempengaruhi keputusan pembelian dan menjadi pertimbangan lebih bagi wisatawan untuk menyesuaikan antara kebutuhan dengan keinginan, serta melihat seberapa efektif paket tersebut juga dapat menambah value terhadap wisatawan, berdasarkan fenomena masalah yang telah disusun dalam latar belakang penelitian, maka perlu dilakukan suatu penelitian mengenai PENGARUH PACKAGING TERHADAP KEPUTUSAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKET WISATA DI BALE SENI BARLI-KOTA BARU PARAHYANGAN (Survei pada instansi pendidikan yang menggunakan paket wisata di Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana packaging di Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan 2. Bagaimana keputusan pembelian paket wisata di Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan 3. Seberapa besar pengaruh packaging terhadap keputusan pembelian paket wisata di Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil temuan mengenai: 1. Untuk memperoleh temuan mengenai packaging di Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan 2. Untuk memperoleh temuan mengenai keputusan pembelian paket wisata di Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan 3. Untuk memperoleh temuan mengenai pengaruh packaging terhadap keputusan pembelian paket wisata di Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan

18 1.4 Kegunaan Penelitian Penulisan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kegunaan teoritis maupun praktis: 1.4.1 Kegunaan Akademik (Teoritik) Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam bidang akademik, khsusnya dalam kajian ilmu pemasaran pariwisata serta bahan kajian lebih lanjut mengenai packaging yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian paket wisata di Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan 1.4.2 Kegunaan Praktis (Empirik) Kegunaan praktis penelitian ini sebagai kontribusi untuk industri pariwisata, khususnya pada daya tarik wisata Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan, terutama memperoleh temuan mengenai packaging terhadap keputusan pembelian paket wisata di Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan. Sehingga diharapkan perusahaan mampu mempertahankan dan meningkatkan jumlah wisatawan yang melakukan pembelian paket wisata di Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan, selain itu diharapkan memberikan manfaat bagi pembaca yang akan melakukan penelitian lebih lanjut pada jenis pariwisata yang sama.