LAPORAN KEMAJUAN. Peneliti Utama : Ir. Bhakti Tjahja Agung. Paket Insentif Pemanfaatan Hasil Litbang : METODE, INSTRUMEN, TOOLS, STRATEGI, REKOMENDASI

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan teknologi pembangkit biogas dari bahan tumbuhan di Jambi

Laporan Sosialisasi dan Pelatihan Tahap 1

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PRESENTASI SINGKAT KAJIAN PENGOLAHAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN PADAT DARI LIMBAH TERNAK YANG DIPERKAYA DENGAN MOL SERTA APLIKASINYA PADA TANAMAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG

Mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa untuk pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2013, seperti tersebut dibawah ini: PERKIRAAN BIAYA (RP,-)

I. PENDAHULUAN. Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia yang terjadi

SIDa.F.8 Pengolahan Limbah Kotoran Ternak Menjadi Biogas Sebagai Salah Satu Upaya Mewujudkan Lingkungan Hijau Di Desa Cikundul, Kota Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi manusia dan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang

STUDI PEMANFAATAN KOTORAN SAPI UNTUK GENSET LISTRIK BIOGAS, PENERANGAN DAN MEMASAK MENUJU DESA NONGKOJAJAR (KECAMATAN TUTUR) MANDIRI ENERGI.

renewable energy and technology solutions

Kode Kegiatan SIDa F17

BAB I PENDAHULUAN. negara yang kaya akan potensi sumber daya alam yang melimpah, baik matahari,

Laporan Kemajuan INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA MODEL PERMUKIMAN BERBASIS EC0-SETTLEMENTS

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

I. PENDAHULUAN. Kelangkaan sumber bahan bakar merupakan masalah yang sering melanda

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan

X.252 KAJIAN PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT PADA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK GUNA MENDUKUNG PENGEMBANGAN SAYURAN ORGANIK DI KALIMANTAN BARAT

Pemanfaatan Batubara dan Biomassa dengan Proses Pirolisa untuk Sumber Energi dan Industri di Kalimantan Timur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

2015 POTENSI PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF DI DESA CIPOREAT KECAMATAN CILENGKRANG KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang terjadi beberapa dekade akhir ini mengakibatkan bahan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Indonesia dan terletak di pulau Jawa bagian tengah. Daerah Istimewa

TEKNOLOGI BIOGAS PADA PETERNAK SAPI DI DESA KOTA KARANG KECAMATAN KUMPEH ULU

PROPOSAL LOMBA INOVASI TEKNOLOGI TINGKAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016 PEMANFAATAN LIMBAH TAHU SEBAGAI BAHAN BIOGAS

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS. energi (PLTBm) dengan pengolahan proses pemisahan. Selanjutnya subsistem

KERANGKA UMUM WORKSHOP EVALUASI

PERSIAPAN SUMATERA UTARA DALAM MENYUSUN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)

PROPOSAL INOVASI TEKNOLOGI TINGKAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016

X.250 KAJIAN MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT UNTUK PENGOLAHAN PAKAN TERNAK MENDUKUNG SISTEM INTEGRASI SAWIT-TERNAK (SISKA) DI KALIMANTAN BARAT

LAPORAN KEMAJUAN PENERAPAN GREEN COMPUTING DI PROVINSI JAWA BARAT

RINCIAN KERJA DIPA AWAL TAHUN 2015

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KAJIAN PENGOLAHAN LIMBAH CPO UNTUK PRODUKSI SABUN PADA SKALA USAHA KECIL

BAB I PENDAHULUAN. terjamah oleh fasilitas pelayanan energi listrik, dikarenakan terbatasnya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Program Bio Energi Perdesaan (B E P)

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

KAJIAN KARAKTERISTIK PETANI KARET ACEH DALAM MENENTUKAN PILIHAN KELEMBAGAAN TATANIAGA

EXECUTIVE SUMMARY SURVEY PENDAHULUAN BIOGAS RUMAH TANGGA

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

PEMANFAATAN ZEOLIT DAN MIMBA UNTUK PERBAIKAN KERAGAAN TANAMAN JERUK PADA LAHAN SUB OPTIMAL DI SULAWESI TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. energi yang salah satunya bersumber dari biomassa. Salah satu contoh dari. energi terbarukan adalah biogas dari kotoran ternak.

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2012

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PELAKSANAAN APBD TA

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH

BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

ENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL. Hasbullah, S.Pd, M.T.

Kode Produk Target : 1.3 Kode Kegiatan :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Penelitian TNI

PROSPEK PENGEMBANGAN BIOGAS DI KABUPATEN LOMBOK BARAT. Oleh:

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Oleh Tim Inovasi Pertanian Bioindustri Spesifik Lokasi. Disampaikan Pada Seminar Proposal Kegiatan 2018 Kusu, 25,26, dan 29 Januari 2018

PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH CAIR TEPUNG IKAN SKRIPSI

FORM D A. URAIAN KEGIATAN

PENJABARAN PERUBAHAN APBD

Lampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder)

PENERAPAN TEKHNOLOGI PEMBUATAN BIOARANG DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KOTORAN TERNAK DI PETERNAKAN SAPI POTONG ZELTI FARM LUBUK MINTURUN KODYA PADANG

[ BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ] 2012

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) 2012

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi

ARAH KEBIJAKAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN BIDANG PENINGKATAN DI DAERAH TERTINGGAL

[ Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi - BATAN ] 2012

logo lembaga [ X.291] Ir. Annas Zubair, M.Si Serli Anas, S.Pt Dwi Rohmadi, S.Pt Jaka Sumarno, STP Sukarto

AKSES ENERGI DAN PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN DI DIY

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa :

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Pengendalian. Pengguna. Bahan Bakar Minyak.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

HALAMAN PENGESAHAN...

LAPORAN KEGIATAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS TAHUN 2009

RENCANA AKSI PROGRAM DAN KEGIATAN SEKRETARIAT DPRD TAHUN 2017

N.24. Kajian Ekonomi Aplikasi Teknologi Rendah Emisi pada Industri Kecil-Menengah. logo lembaga

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG

JUDUL LAPORAN HASIL LITBANG INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

Kebijakan. Manajemen Energi Listrik. Oleh: Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

RENCANA UMUM PENGADAAN MELALUI SWAKELOLA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk kota sekarang ini semakin pesat, hal ini berbanding

SIDa X.10. Kementerian Pertanian 2012 PENGEMBANGAN PENGAIRAN BERBASIS AIR TANAH DENGAN POMPA DC DI KABUPATEN BANTUL. Dr. Ir. Agung Prabowo, M.

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 66/Permentan/OT.140/12/2006 TENTANG

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG

BAB 5 RENCANA IMPLEMENTASI

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN SERANG Tahun Anggaran 2015

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari pulau

INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH JENIS PENG- ADAAN JENIS BELANJA. Belanja Barang Jasa

BAB I PENDAHULUAN. dan energi gas memang sudah dilakukan sejak dahulu. Pemanfaatan energi. berjuta-juta tahun untuk proses pembentukannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

LAPORAN KEMAJUAN PRODUKSI BIOGAS BERBAHAN BAKU LIMBAH TANAMAN HORTIKULTURA DAN PALAWIJA DI PEMUKIMAN TRANSMIGRASI KECAMATAN MALIKU, KAB. PULANG PISAU, PROV. KALIMANTAN TENGAH Peneliti Utama : Ir. Bhakti Tjahja Agung Paket Insentif Pemanfaatan Hasil Litbang : METODE, INSTRUMEN, TOOLS, STRATEGI, REKOMENDASI Produk Target : TEKNOLOGI PEMBANGKIT LISTRIK DARI BIOMASSA (BERKAPASITAS < 1 Mwe) YANG SESUAI UNTUK DAERAH TERPENCIL PUSAT TEKNOLOGI PENGEMBANGAN SUMBERDAYA ENERGI TEKNOLOGI INFORMASI ENERGI DAN MATERIAL BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI MEI 2012

DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 I.1. Latar Belakang... 1 I.2. Pokok Permasalahan... 2 I.3. Metodologi Pelaksanaan... 2 I.3.1. Lokus Kegiatan... 2 I.3.2. Fokus Kegiatan... 2 I.3.3. Bentuk Kegiatan... 2 I.4. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan... 3 II. PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN... 4 II.1. Perencanaan Anggaran... 4 II.2. Pengelolaan Anggaran... 4 II.2.1. Rancangan Pengelolaan Aset... 5 II.3. Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja... 5 II.3.1. Kerangka Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja.... 5 II.3.2. Indikator Keberhasilan Pencapaian Target Kinerja... 5 II.3.3. Perkembangan Pencapaian Target Kinerja... 5 II.4. Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program... 6 II.4.1. Kerangka Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program... 6 II.4.2. Indikator Keberhasilan Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program. 6 II.4.3. Perkembangan Sinergi Koordinasi Kelembagaan - Program... 6 II.5. Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa... 6 II.5.1. Strategi Pemanfaatan Hasil Litbangyasa... 6 II.5.2. Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa... 7 II.5.3. Perkembangan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa... 7 III. RENCANA TINDAK LANJUT... 7 III.1. Rencana Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja... 7 III.2. Rencana Koordinasi Kelembagaan Program... 7 III.3. Rencana Pemanfaatan Hasil Litbangyasa... 8 III.4. Rencana Pengembangan ke Depan... 8 IV. PENUTUP... 8 Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa - 03 ii

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pemanfaatan limbah agroindustri perkebunan hortikultura dan palawija menjadi produk biogas merupakan salah satu bahan bakar terbarukan yang telah terbukti kompetitif terhadap BBM. Potensinya untuk pembangkit listrik di Indonesia mencapai ribuan MW. Meskipun lambat, penerapan biogas untuk pembangkit listrik skala mikro-kecil, sedang dan besar memiliki contohnya di Indonesia. Pada skala besar, PLN telah siap menerima pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTB) Bantar Gebang sebesar 18 MW dengan bahan baku utama sampah organik. Pada skala kecil-sedang, PLTB berkapasitas 200 KW dari kotoran sapi di Kab. Purwakarta juga telah mampu memasarkan produknya ke PLN. Namun demikian, tantangan terbesar adalah mengembangkan PLTB di kawasan pertanian dan perkebunan yang mengalami gangguan suplai listrik. Desa Gambang Barat, Kab. Pulang Pisau merupakan salah satu daerah pemukiman transmigrasi dengan tingkat pemadaman listrik tertinggi di Indonesia. Penggunaan genset kecil 1 KVA sebagai penerangan sangat meluas dan menjadi kebutuhan sehari. Masalahnya, penggunaan bensin dan solar cukup mahal dan kadang-kadang mengalami kekurangan pasokan BBM. Di sisi lain, terdapat limbah industri bioethanol 400 liter/hari dan tapioka serta perkebunan yang potensial untuk dikonversi menjadi bahan bakar biogas yang dapat digunakan untuk pembangkit listrik. Penerapan teknologi biogas dan pemanfaatannya sebagai pembangkit listrik skala kecil akan menjadi salah satu solusi masalah kekurangan pasokan BBM dan listrik di pedalaman Kalimantan. Untuk menjawab permasalahan tersebut, PTPSE-BPPT telah melakukan ujicoba produksi biogas skala mikro-kecil (digester 2 m 3 ) dan memanfaatkan biogas tersebut untuk membangkitkan listrik 1 dan 15 kva (gas engine) serta 5 kva (dual-fuel solar-biogas). Hasilnya menunjukkan unjuk kerja yang berpotensi untuk diterapkan di daerah yang memerlukan penerapan seperti Kab. Pulang Pisau, yang telah memiliki fasilitas yang memadai untuk keperluan tersebut. Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa - 03 1

I.2. Pokok Permasalahan 1). Seringnya pemadaman listrik di Desa Gambang Barat, Kec. Maliku, Kab. Pulang Pisau, Prov Kalimantan Tengah. 2). Terdapat sumber energi alternatif yang dapat digunakan untuk penerangan dan kompor pada rumah tangga. Serta pengganti BBM untuk pembangkit listrik skala mikro-kecil. 3). Kurangnya pemahaman pemanfaatan limbah boiethanol dan tapioka sebagai energi alternatif di daerah transmigrasi Desa Gambang Barat, Prov. Kalimantan Tengah. Oleh karena itu perlunya informasi serta penerapan teknologi biogas. I.3. Metodologi Pelaksanaan Secara teknis, tahap-tahap produksi biogas dan penggunaannya untuk pembangkit listrik akan dilakukan secara serentak di Puspiptek Serpong dan Desa Gambang. I.3.1. Lokus Kegiatan Puspiptek - Serpong dan Desa Gambang Barat,Kab. Pulang Pisau - Kalimantan Tengah. I.3.2. Fokus Kegiatan Fokus kegiatan ini adalah memberikan informasi kepada Pemkab Pulang Pisau dan masyarakat transmigrasi desa Gambang Barat mengenai teknologi pemanfaatan limbah tanaman hortikultura dan palawija sebagai energi listrik ramah lingkungan. Karena dengan begitu nilai ekonomi masyarakat akan meningkat. I.3.3. Bentuk Kegiatan Konsultasi, yaitu memberikan konsultasi dalam pemanfaatan limbah tanaman hortikultura dan palawija. Alih teknologi yaitu aplikasi penelitian yang telah dilakukan untuk Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa - 03 2

I.4. diaplikasikan di wilayah pemukiman transmigrasi Desa Gambang Barat, Kec. Maliku, Kab. Pulang Pisau. Jasa operasional, yaitu memberikan jasa operasional kepada masyarakat transmigrasi. Jasa pengujian, yaitu melakukan pengujian dan memberikan pelatihan kepada Dinas Pertanian dan Peternakan, Balai Penyuluhan Pertanian dan masyarakat transmigrasi. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan 1). Diskusi awal kegiatan di daerah transmigrasi Desa Gambang Barat, Kec. Maliku, Kab. Pulang Pisau untuk menetapkan detil jadwal kegiatan dan sistem pengelolaan kegiatan. 2). Pengujian kualitas bahan-bahan yang digunakan dalam produksi dan purifikasi biogas dan bahan bakar BBM di Puspiptek Serpong. 3). Pengoperasian digester biogas kapasitas 2 m 3 di Puspiptek Serpong dan kapasitas 10 m 3 di Pulang Pisau dengan menggunakan kotoran sapi sebagai umpan awal. Setelah diperoleh biogas yang cukup, dilanjutkan dengan pengumpanan menggunakan limbah cair bioetanol dan tapioka. 4). Pengoperasian genset 1 kva (gas engine) dan 5 kva (dual-fuel) di genset dual-fuel (berbahan bakar campuran solar-biogas). 5). Pembebanan pembangkit listrik untuk keperluan penerangan dan kompor di Puspiptek Serpong dan daerah transmigrasi Desa Gambang Barat, Pulang Pisau. Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa - 03 3

II. PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN II.1. Perencanaan Anggaran KEGIATAN/SUB KEGIATAN/JENIS BELANJA/RINCIAN BELANJA VOLUME PERHITUNGAN BIAYA HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA PENGAJUAN FEB - MAR (1) (2) (3) (4) I. Gaji dan Upah 52,000,000 - Peneliti Utama : 1 org x 400 jam 400 OJ 50,000 20,000,000 - Peneliti Pertama : 2 org x 400 jam 800 OJ 30,000 24,000,000 - Pembantu Peneliti : 1 org x 400 jam 400 OJ 20,000 8,000,000 II. Bahan Pakai Habis 22,000,000 Bahan Baku Utama 1 Paket 12,500,000 12,500,000 Bahan Kimia Bantu 1 Paket 9,500,000 9,500,000 III. Perjalanan 57,140,000 Jakarta - Serpong Banten 2 org x 1 hari x 6 kali Transport Jakarta - Serpong Banten 2 org x 6 kali PP 12 OK 50,000 600,000 Lumpsum 2 org x 1 hari x 6 kali 12 OH 200,000 2,400,000 Jakarta - Banjarmasin 2 org x 3 hari x 6 kali Transport Jakarta - Banjarmasin 2 org x 6 kali PP 12 OK 2,800,000 33,600,000 Lumpsum - Golongan IV 2 org x 3 hari x 2 kali 12 OH 355,000 4,260,000 Golongan III 2 org x 3 hari x 4 kali 24 OH 345,000 8,280,000 Hotel Golongan IV 2 org x 2 hari x 2 kali 8 OH 400,000 3,200,000 Golongan III 2 org x 2 hari x 4 kali 16 OH 300,000 4,800,000 IV. Lainnya 18,860,000 ATK, Fotokopi dan Jilid Laporan 1 Paket 4,610,000 4,610,000 Monev 1 Paket 14,250,000 14,250,000 JUMLAH 150,000,000 0 II.2. Pengelolaan Anggaran Uraian Nilai Pengajuan (Bulan ke) Feb - Mar Mar - Apr Apr - Mei Mei - Jun Jun - Jul Jul - Aug Aug - Sep Sep - Okt TOTAL 1. Gaji dan Upah 1. Peneliti utama Rp 4,000,000 Rp 8,000,000 Rp 12,000,000 Rp 8,000,000 2. Peneliti Rp 2,400,000 Rp 4,800,000 Rp 7,200,000 Rp 4,800,000 3. Peneliti Rp 2,400,000 Rp 4,800,000 Rp 7,200,000 Rp 4,800,000 4. Pembantu peneliti Rp 1,600,000 Rp 3,200,000 Rp 4,800,000 Rp 3,200,000 SUB TOTAL 1 Rp - Rp - Rp 10,400,000 Rp 20,800,000 Rp - Rp 31,200,000 Rp - Rp 20,800,000 Rp 83,200,000 2. Perjalanan 1. Jkt - Serpong - Gol IV Rp 250,000 Rp 250,000 - Gol III Rp 500,000 Rp 500,000 Rp 250,000 Rp 250,000 Rp 250,000 2. Jkt - Palangkaraya - Gol IV Rp 4,755,000 Rp 4,755,000 - Gol III Rp 8,850,000 Rp 8,850,000 Rp 4,425,000 SUB TOTAL 2 Rp 500,000 Rp 13,605,000 Rp 500,000 Rp 9,350,000 Rp - Rp 500,000 Rp 9,430,000 Rp - Rp 33,885,000 3. Belanja Bahan 1. Bahan baku utama Rp 9,500,000 2. Bahan Kimia Rp 4,500,000 SUB TOTAL 3 Rp - Rp - Rp 14,000,000 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 14,000,000 4. Belanja Lain-lain ATK, Fotokopi dan 1. Rp 4,665,000 Jilid Laporan 2. Monev Rp 14,250,000 SUB TOTAL 4 Rp - Rp 4,665,000 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 14,250,000 Rp 18,915,000 Total Rencana Pencairan Rp 500,000 Rp 18,270,000 Rp 24,900,000 Rp 30,150,000 Rp - Rp 31,700,000 Rp 9,430,000 Rp 35,050,000 Rp 150,000,000 Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa - 03 4

II.2.1. Rancangan Pengelolaan Aset Tersusunnya Laporan Hasil Akhir kegiatan difusi teknologi energi terbarukan dengan sasaran pemukiman transmigrasi di Kec. Maliku, Kab. Pulang Pisau Kalimantan Tengah. II.3. Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja II.3.1. Kerangka Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja. Melalui koordinasi tim baik secara tertulis maupung lisan. Melalui kegiatan pengumpulan data pengujian / percobaan peralatan sistem biogas dan alat pendukungnya. Membuat desain sistem biogas untuk lokasi yang telah ditetapkan. Dengan analisa dan pengolahan data bahan baku limbah tanaman hortikultura dan palawija. Dengan kegiatan pengolahan data lapangan. II.3.2. Indikator Keberhasilan Pencapaian Target Kinerja Terlaksananya kegiatan koordinasi dan rapat tim baik secara tertulis dan lisan. Hal ini dapat berjalan secara sistematis dan fleksibel sesuai dengan agenda yang telah dirancang. Terlaksananya kegiatan pengumpulan data pengujian / percobaan produksi biogas dan bahan bakunya. Terlaksananya pembuatan desain sistem biogas untuk lokasi pemukiman transmigrasi di Kec. Maliku, Kab. Pulang Pisau Kalimantan Tengah. Terlaksananya kegiatan analisa dan pengolahan data bahan baku dan produk biogas. II.3.3. Perkembangan Pencapaian Target Kinerja Target kegiatan difusi teknologi energy terbarukan ini dengan fokus kegiatan energy bahan bakar alternative dari limbah tanaman hortikultura dan palawija sudah sampai 50,3%. Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa - 03 5

No Uraian Kegiatan Rencana Bulan Ke Realisasi Bulan Ke Output Status Pekerjaan Bobot (%) Realisasi s.d Mei 2012 Kemajuan thd Total Pekerjaan (%) 1 Persiapan 1 sd 2 1 s.d 3 Dokumen selesai 5 100% 5.00 2 Desain dan konstruksi digester 2 sd 4 2 s.d 4 Dokumen proses 19 40% 7.60 3 Pengoperasian digester biogas 4 sd 7 3 Foto proses 26 50% 13.00 4 Pemanfaatan biogas untuk penerangan dan 4 sd 7 3 Foto proses 22 60% 13.20 kompor 5 Sosialisasi 5 Dokumen dan Foto proses 5 0 0.00 6 Pembuatan Laporan UKMP3 1, 3, 5, 7 1, 3 Dokumen proses 8 50% 4.00 7 Laporan kemajuan dan akhir 4, 8 4 Dokumen proses 15 50% 7.50 100 50.30 II.4. Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program II.4.1. Kerangka Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Pelaksanaan koordinasi dengan pihak terkait yaitu Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Pulang Pisau, Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Kec. Maliku dan masyarakat transmigrasi yang terhimpun dalam organisasi Gapoktan. II.4.2. Indikator Keberhasilan Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Terwujudnya kegiatan pemanfaatan limbah tanaman hortikulturan dan palawija di pemukiman transmigrasi Kec. Maliku. II.4.3. Perkembangan Sinergi Koordinasi Kelembagaan - Program Hingga termin pertama 30% (Rp. 45.000.000,-) baru terlaksana dalam hal persiapan, koordinasi awal dengan instansi terkait, pengujian di Puspiptek Serpong dan desain sistem biogas. II.5. Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Difusi teknologi ini bersifat mendukung program energi baru terbarukan dengan sasaran daerah terpencil yang memiliki limbah yang belum termanfaatkan secara maksimal. II.5.1. Strategi Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Memberikan pemahaman kepada instansi terkait dan masyarakat transmigrasi di Kab. Pulang Pisau jika limbah tanaman hortikultura dan Palawija masih memiliki kandungan energi yang dapat dikonversi menjadi listrik. Strategi Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa - 03 6

tersebut akan didukung dengan kegiatan sosialisasi yang bersifat informatif dan menghimbau. II.5.2. Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Telah didapatkannya pemahaman tentang sistem biogas dari limbah khususnya yang berasal dari tanaman hortilutura dan palawija kepada instansi terkait dan masyarakat transmigrasi di Kab. Pulang Pisau Kalimantan Tengah. II.5.3. Perkembangan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Diharapkan akan ada daerah lain yang memiliki ketertarikan akan teknologi biogas ini sehingga teknologi inin tidak akan dianggap tabu bagi masyarakat khususnya pemukiman transmigrasi. III. RENCANA TINDAK LANJUT III.1. Rencana Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja Melaksanakan konstruksi digester, gas holder, kolam netralisasi, sistem perpipaan biogas dan peralatan pemanfaatan produk biogas. Melaksanakan uji coba pemanfaatan produk biogas untuk pembangkit listrik, penerangan dan kompor di pemukiman transmigrasi Kab. Pulang Pisau. Melaksanakan sosialisasi kepada Dinas Pertanian dan Peternakan, Badan Penyulahan Peternakan (BPP) dan mayarakat transmigrasi. III.2. Rencana Koordinasi Kelembagaan Program Melanjutkan kegiatan lapangan dalam hal pembangunan peralatan utama sistem biogas dan peralatan pendukungnya dengan instansi terkait. Salah satunya adalah memberikan supervisi saat konstruksi. Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa - 03 7

III.3. Rencana Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Hasil dari difusi teknologi ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil seperti solar dan minyak tanah dalam memenuhi kebutuhan listrik, penerangan dan kompor. Sehingga masyarakat transmigrasi tidak terlalu bergantung pada bahan bakar fosil tersebut. III.4. Rencana Pengembangan ke Depan Pada dasarnya kegiatan difusi teknologi ini dapat dilakukan diseluruh daerah terpencil di Indonesia karena mudah dalam penerapan dan pengadaannya. Oleh karena itu diharapkan ada daerah lain yang ingin dan akan mengaplikasikan teknologi biogas ini. IV. PENUTUP Demikian laporan kemajuan secara umum kegiatan difusi teknologi di bidang energi baru terbarukan (biogas) tentang Produksi biogas berbahan baku limbah tanaman hortikultura dan palawija di pemukiman transmigrasi. Jakarta, 23 Mei 2012 Peneliti Utama, Ir. Bhakti Tjahja Agung NIP: 196008151988031007 Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa - 03 8