PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A14012 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT MEDCO POWER INDONESIA OLEH PT SARATOGA POWER

dokumen-dokumen yang mirip
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 14/KPPU/PDPT/VI/2013

VERSI PUBLIK TENTANG TRANSAKSI

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11711 DAN A11811

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 19/KPPU/PDPT/VI/2014 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10712, A11112 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11712 TENTANG

V E R S I P U B L I K

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA TENTANG

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13611

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 02/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 23/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN

VERSI PUBLIK Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia I. LATAR BELAKANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 14/KPPU/PDPT/V/2014 TENTANG

V E R S I P U B L I K

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 2/KPPU/PDPT/II/2014 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 07/KPPU/PDPT/III/2014 TENTANG SALINAN

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 34/KPPU/PDPT/XII/2013 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 9/KPPU/PDPT/IV/2014 TENTANG

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10512 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN. PT TIARA METROPOLITAN INDAH OLEH PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10211 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/KPPU/PDPT/VII/2013 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11412 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11211 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A12811 dan A10312

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13211

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13911 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT ASURANSI DHARMA BANGSA OLEH AXA S.A.

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 20/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 33/KPPU/PDPT/XII/2013 TENTANG

V E R S I P U B L I K

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN INTERNATIONAL POWER Plc. OLEH GDF SUEZ S.A.

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10711, A10811, A12111 TENTANG

BAB IV ANALISIS HUKUM. A. Penerapan Tanggal Efektif Yuridis dalam Pengambilalihan Saham. yang Dilakukan PT Bumi Kencana Eka Sejahtera atas PT Andalan

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 15/KPPU/PDPT/VII/2013 TENTANG

V E R S I P U B L I K

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 6 /KPPU Pat /VII/2017 TENTANG PENILAIAN

VERSI PUBLIK LATAR BELAKANG

BAB III ANALISIS PUTUSAN KPPU NOMOR 08/KPPU-M/2012 TERKAIT UNSUR-UNSUR DUGAAN TERHADAP PELANGGARAN PASAL 29 UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 22/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN

V E R S I P U B L I K

VERSI PUBLIK LATAR BELAKANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 28/KPPU/PDPT/XI/2013 TENTANG

V E R S I P U B L I K

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A20112 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT INDO SUKSES LESTARI MAKMUR OLEH PT MINAMAS GEMILANG

, No.2057 tentang Kurang Bayar dan Lebih Bayar Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Tahun Anggaran 2013 dan Tahun Anggaran 2014 Menurut Provinsi/Ka

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 03/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 001 TAHUN 2006 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10212 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN

V E R S I P U B L I K

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 30 /KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

V E R S I P U B L I K

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 4 /KPPU PAT /IV/2017 TENTANG PENILAIAN

V E R S I P U B L I K

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A20110 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A12611

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

GOLD Tbk, suatu perseroan terbatas terbuka yang dan berkedudukan di Jakarta Selatan (selanjutnya

P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A12411 TENTANG

P U T U S A N. Perkara Nomor 09/KPPU-M/2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 70 T

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA NOMOR :... TENTANG DIVESTASI SAHAM

V E R S I P U B L I K

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 30/KPPU/PDPT/XI/2013 TENTANG PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN

P U T U S A N Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 8 /KPPU/PDPT/IV/2013 TENTANG

P U T U S A N Perkara Nomor 08/KPPU- M/2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 16/KPPU/PDPT/VII/2013 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10310

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 12/KPPU/PDPT/V/2013 TENTANG

LATAR BELAKANG II. PARA PIHAK

2017, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Rincian Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Menurut Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang Dialokasikan dala

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10911 TENTANG

*36403 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 28 TAHUN 1999 (28/1999) TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI. PT. ERAJAYA SWASEMBADA TBK ( Perseroan ) Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 04/KPPU/PDPT/II/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 20 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 22 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Harga Pembelian Listrik Skala Kecil. Menengah..

Badan Usaha Yang Diambilalih: 2.2 TEC Holdings Limited

MENTERl ENERGi DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBUK INDONESIA. PERATURAN MENTERl ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR48 TAHUN 2017

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

V E R S I P U B L I K

Transkripsi:

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A14012 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT MEDCO POWER INDONESIA OLEH PT SARATOGA POWER LATAR BELAKANG 1. Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan Yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat ( PP No. 57 Tahun 2010 ) jo. Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pemberitahuan Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan ( Perkom No. 10 Tahun 2010 ) jo. Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilaihan Saham Perusahaan Yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat ( Perkom No. 10 Tahun 2011 ), pada tanggal 18 Januari 2012 Komisi Pengawas Persaingan Usaha ( Komisi ) telah menerima Pemberitahuan dari PT Saratoga Power terkait dengan pengambilalihan saham (akuisisi) PT Medco Power Indonesia oleh PT Saratoga Power yang telah didaftarkan dengan nomor register A10412. 2. Bahwa pada tanggal 20 Februari 2012 dokumen Pemberitahuan dinyatakan lengkap dan terhitung dari tanggal tersebut, Komisi melakukan Penilaian Pemberitahuan dengan mengeluarkan Surat Penetapan Komisi Pengawas 1

Persaingan Usaha Nomor 15/KPPU/Pen/II/2012 Tentang Penilaian Terhadap Pemberitahuan Pengambilalihan (Akuisisi) Saham Perusahaan PT Medco Power Indonesia oleh PT Saratoga Power. PARA PIHAK 3. PT Saratoga Power PT Saratoga Power ( Saratoga Power ) merupakan suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta Selatan didirikan pada tanggal 28 April 2006 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor C-12205 HT.01.01.TH.2006. Maksud dan tujuan Saratoga Power adalah bergerak dalam bidang jasa konsultasi manajemen bisnis. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Saratoga Power dapat melaksanakan kegiatan usaha meliputi pembuatan perencanaan dan desain dalam rangka pengembangan manajemen bisnis khususnya di bidang ketenagalistrikan serta melakukan penyertaan saham di perusahaan lain. Pada 21 November 2011, Saratoga Power memperoleh persetujuan perubahan status perusahaan menjadi Perusahaan Penanaman Modal Asing dari Badan Koordinasi Penanaman Modal berdasarkan surat persetujuan Nomor 113/1/PPM/V/PMA/2011. Perubahan status Saratoga Power tersebut sebagaimana dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Nomor 64 tanggal 16 Desember 2011 yang dibuat di hadapan Darmawan Tjoa, S.H., S.E., Notaris di Jakarta. Nilai aset dan penjualan Saratoga Power tahun 2009 2011 adalah sebagai berikut: 2009 2010 2011 Nilai Penjualan 0 0 0 Nilai Aset Rp. 54.486.575,00 Rp. 54.486.575,00 Rp. 783.046.175.411,33 4. PT Medco Power Indonesia PT Medco Power Indonesia ( MPI ) merupakan perseroan terbatas yang anggaran dasarnya dimuat dalam Akta Pendirian tanggal 28 Januari 2004 nomor 97 yang dibuat dihadapan nyonya Theresia Suprapti, S.H., berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 21 Januari 2004 nomor: 08/CN/HKM/P/2004/PN.Jak.Sel, Pengganti dari nyonya Poerbaningsih Adi Warsito, 2

S.H., Notaris di Jakarta kemudian diubah dengan Akta Perubahan tanggal 3 September 2004 nomor 10 yang dibuat di hadapan nyonya Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta. Anggaran dasar dan perubahannya tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan tanggal 29 September 2004 nomor C-24274 HT.01.01.TH.2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 25 Januari 2005 nomor 07/2005 tambahan nomor 895/2005. Perubahan Anggaran dasar terakhir termuat dalam akta notaris tanggal 21 Oktober 2011 nomor 23 dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan tanggal 26 Oktober 2011 nomor AHU-52143.AH.01.02.Tahun 2011. Kegiatan usaha MPI adalah menjalankan usaha dalam bidang pertambangan, minyak dan gas bumi, perdagangan, pemborong (kontraktor), pengangkutan, industri, percetakan, perwakilan dan/atau peragenan, pekerjaan teknik, jasa atau pelayanan, pemukiman dan pertanian. Nilai aset dan penjualan MPI tahun 2009 2011 adalah sebagai berikut: 2009 2010 2011* Nilai Penjualan Rp. 681.777.567.783,00 Rp. 811.212.754.692,00 Rp. 835.118.549.000,00 Nilai Aset Rp. 1.758.111.491.365,00 Rp. 1.924.415.339.363,00 Rp. 2.233.003.028.681,00 Sumber: Consolidated Financial Statements of PT Medco Power Indonesia 2008 2010 *) unaudited financial statement KRITERIA PEMBERITAHUAN 5. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 5 ayat (1) PP No. 57 Tahun 2010 Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha atau Pengambilalihan Saham Perusahaan lain yang berakibat nilai aset dan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan secara tertulis kepada Komisi paling lama 30 (tiga Puluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku efektif secara yuridis. 6. Bahwa pengambilalihan saham MPI oleh Saratoga Power berlaku efektif secara yuridis pada tanggal 20 Desember 2011 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-63001.AH.01.02.Tahun 2011 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan PT Medco Power Indonesia. 3

7. Bahwa Saratoga Power melakukan pemberitahuan secara tertulis terkait pengambilalihan saham perusahaan MPI pada tanggal 18 Januari 2012 (ketentuan Pasal 5 PP No. 57 Tahun 2010 terpenuhi). 8. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 5 ayat (2) PP No. 57 Tahun 2010, jumlah tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) PP No. 57 Tahun 2010 terdiri atas: - Nilai aset sebesar Rp 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah), dan/atau; - Nilai penjualan sebesar Rp 5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah). 9. Bahwa nilai aset dan/atau nilai penjualan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (2) PP No. 57 Tahun 2010 dihitung berdasarkan penjumlahan nilai aset dan/atau nilai penjualan dari: - Badan Usaha hasil Penggabungan atau Badan Usaha hasil Peleburan atau Badan Usaha yang mengambilalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambilalih, dan; - Badan Usaha yang secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh Badan Usaha yang mengambilalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambil alih. 10. Bahwa nilai aset gabungan hasil Pengambilalihan Saham MPI oleh Saratoga Power adalah sebesar Rp. 3.016.049.204.092,33 (tiga triliun enam belas miliar empat puluh sembilan juta dua ratus empat ribu sembilan puluh dua koma tiga puluh tiga rupiah), dan nilai penjualan gabungan hasil Pengambilalihan Saham MPI oleh Saratoga Power adalah sebesar Rp 835.118.549.000,00 (delapan ratus tiga puluh lima miliar seratus delapan belas juta lima ratus empat puluh sembilan ribu rupiah), sehingga ketentuan Pasal 5 ayat (2) PP No. 57 Tahun 2010 terpenuhi. 11. Bahwa Ketentuan Pasal 7 PP No. 57 Tahun 2010 menyatakan bahwa kewajiban menyampaikan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dan ayat (3) PP No. 57 Tahun 2010 tidak berlaku bagi pelaku usaha yang melakukan Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan usaha atau Pengambilalihan saham antar perusahaan yang terafiliasi. 12. Bahwa pengambilalihan saham yang dilakukan oleh MPI oleh Saratoga Power tidak dilakukan antar perusahaan yang terafiliasi, maka ketentuan Pasal 7 PP No. 57 Tahun 2010 terpenuhi. 4

TENTANG TRANSAKSI 13. Bahwa Saratoga Power mengambilalih 274.890.000 lembar saham MPI milik MEI. 14. Bahwa setelah transaksi pengambilalihan tersebut MPI melakukan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dengan menerbitkan 315.464.286 lembar saham baru. 15. Bahwa dari penerbitan saham baru tersebut, Saratoga Power mengambilalih 160.886.786 lembar saham. 16. Bahwa dengan pengambilalihan tersebut Saratoga Power menjadi pemilik 51% saham di MPI. TENTANG ALASAN PENGAMBILALIHAN SAHAM 17. Bahwa latar belakang dari pengambilalihan saham ini adalah keinginan Group Medco untuk mendapatkan mitra dalam pengembangan bisnis pembangkit tenaga listrik. 18. Bahwa dengan pengambilalihan ini, MPI berencana untuk meningkatkan produksi listrik melalui pengembangan aset serta akuisisi perusahaan pembangkit listrik. 19. Bahwa dengan pengambilalihan ini MPI dapat membantu Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dan/atau Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan (PIUK) dalam mewujudkan angka elektrisasi nasional. 20. Bahwa Saratoga Power mengambilalih saham MPI untuk mengembangkan bisnis pembangkit tenaga listrik, bukan semata-mata hanya untuk mengambil Izin Usaha Ketenagalistrikan. TENTANG PASAR BERSANGKUTAN 21. Bahwa dalam menentukan pasar produk, Komisi mengacu kepada Peraturan Komisi Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Penerapan Pasal 1 Angka 10 Tentang Pasar Bersangkutan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat ( Pedoman Pasar Bersangkutan ). 22. Bahwa Saratoga Power merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perencanaan dan desain dalam rangka jasa pengembangan manajemen bisnis khususnya di bidang ketenagalistrikan. 23. Bahwa pekerjaan jasa pengembangan manajemen bidang ketenagalistrikan diperoleh dari tender yang diadakan oleh PKUK dan/atau PIUK, namun sejak 5

berdiri sampai pada saat ini, Saratoga Power belum pernah mendapatkan pekerjaan jasa pengembangan manajemen bisnis bidang ketenagalistrikan. 24. Bahwa Saratoga Power tidak memiliki perusahaan lain yang bergerak dalam bidang energi ketenagalistrikan. 25. Bahwa MPI merupakan perusahaan yang bergerak dalam penyediaan powerplant untuk kemudian digunakan oleh PKUK dan/atau PIUK. 26. Bahwa dari grup Medco, hanya MPI yang bergerak dalam bidang ketenagalistrikan, khususnya powerplant. 27. Bahwa MPI memiliki 2 powerplant di Batam (Kepulauan Riau) dengan kapasitas terpasang sebesar 140 MegaWatt, dan 2 powerplant di Sumatera Selatan dengan kapasitas terpasang sebesar 25 MegaWatt. 28. Bahwa berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, jumlah total kapasitas terpasang pembangkit listrik di Batam (Kepulauan Riau) adalah sebesar 284,03 MegaWatt dan untuk Sumatera Selatan sebesar 291,5 Megawatt. 29. Bahwa dikarenakan produk Saratoga Power dan MPI tidak berada pada pasar bersangkutan yang sama maka Komisi tidak melakukan analisa terkait pasar geografis. 30. Bahwa setelah dilakukan analisa tentang pasar bersangkutan, Komisi menyimpulkan bahwa tidak terdapat pasar bersangkutan antara Saratoga Power dengan MPI. TENTANG INDUSTRI KETENAGALISTRIKAN 31. Bahwa Powerplant atau pembangkit listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk memproduksi dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga, seperti diesel, gas alam, batubara, panas bumi, dan lain-lain. 32. Bahwa berdasarkan Pasal 3 ayat 1 Undang-undang Nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan, penyediaan tenaga listrik dikuasai oleh negara yang penyelenggaraannya dilakukan oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah berlandaskan prinsip otonomi. 33. Bahwa untuk melakukan usaha penyediaan tenaga listrik, pemerintah akan menyerahkan tugas kepada Badan Usaha Milik Negara sebagai PKUK. 34. Bahwa badan usaha swasta, koperasi, dan swadaya masyarakat dapat berpartisipasi dalam usaha penyediaan tenaga listrik daerah setelah mendapatkan 6

Ijin Usaha Ketenagalistrikan untuk Kepentingan Umum (IUKU) dari bupati/walikota atau gubernur atau menteri. 35. Bahwa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam suatu daerah, PKUK dan/atau PIUK dapat melakukan pembelian tenaga listrik dan/atau sewa menyewa jaringan dari Badan Usaha lain. 36. Bahwa dalam Pasal 4 ayat (1) Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 001 Tahun 2006 Tentang Prosedur Pembelian Tenaga Listrik Dan/Atau Sewa Menyewa Jaringan Dalam Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 004 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 001 Tahun 2006 Tentang Prosedur Pembelian Tenaga Listrik Dan/Atau Sewa Menyewa Jaringan Dalam Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Umum juga menjelaskan bahwa pembelian tenaga listrik dilakukan melalui pelelangan umum atau penunjukan langsung. 37. Bahwa setelah melalui proses pelelangan umum atau penunjukan langsung, PKUK dan/atau PIUK akan melakukan negosiasi jual beli tenaga listrik dan/sewa menyewa jaringan dengan pemenang lelang. 38. Bahwa sesuai dengan Pasal 33 ayat (2) Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009, pemerintah atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya memberikan persetujuan atas harga jual tenaga listrik dan sewa jaringan listrik. 39. Bahwa setelah tercapai sebuah kesepakatan, maka perusahaan pembangkit tenaga listrik terikat dalam sebuah Power Purchase Agreement (PPA) dengan PKUK dan/atau PIUK, yang di dalamnya terdapat ketentuan-ketentuan terkait dengan penyediaan tenaga listrik. 40. Bahwa dengan demikian persaingan yang terjadi dalam industri ketenagalistrikan merupakan competition for the market dimana para perusahaan pembangkit listrik berkompetisi ketika akan memasuki pasar melalui mekanisme pelelangan umum dan/atau penunjukan langsung yang diadakan oleh PKUK dan/atau PIUK. KESIMPULAN 41. Bahwa Saratoga Power dan MPI tidak berada pada satu pasar bersangkutan. 42. Bahwa tidak terdapat kekhawatiran terjadi praktek monopoli atau persaingan usaha tidak sehat yang diakibatkan oleh pengambilalihan saham perusahaan MPI oleh Saratoga Power dikarenakan industri ketenagalistrikan merupakan highly regulated industry. 7

PENDAPAT KOMISI Bahwa berdasarkan kesimpulan di atas, Komisi berpendapat tidak terdapat dugaan praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang diakibatkan oleh adanya Pengambilalihan (Akuisisi) Saham Perusahaan MPI oleh Saratoga Power. Jakarta, 21 Juni 2012 KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, KETUA ttd. Tadjuddin Noer Said 8