Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015

dokumen-dokumen yang mirip
JADWAL PERAWATAN OVERHEAD CRANE DENGAN MENGGUNAKAN PROPORTIONAL HAZARDS MODEL DAN TOTAL TIME ON TEST PLOTTING DI PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA *

PENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN SLOTTING DI CV. CAHAYA ABADI TEKNIK *

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)

Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT.

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

JADWAL PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN DYEING MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. NOBEL INDUSTRIES*

JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN KERUSAKAN KOMPONEN OIL SEAL PADA MESIN BALL MILL DENGAN KRITERIA MINIMISASI TOTAL ONGKOS *

OPTIMISASI WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA LOKOMOTIF DE CC 201 SERI 99 MENGGUNAKAN METODA AGE REPLACEMENT DI PT. KERETA API INDONESIA *

Usulan Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Komponen Menggunakan Model Persediaan Q di PT. X *

ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW

Jurnal Telematika, vol. 10 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN:

PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang

PENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM

BAB 2 LANDASAN TEORI

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha

PENJADWALAN PERAWATAN PENCEGAHAN KOMPONEN KOPLING DAN REM PADA MOBIL PANCAR DI DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN KOTA BANDUNG *

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

BAB 2 LANDASAN TEORI

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan

OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diharapkan, membutuhkan informasi serta pemilihan metode yang tepat. Oleh

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS UNIT MESIN STITCHING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Optimasi Preventive Maintenance pada Mesin Tuber. JurusanStatistika ITS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN OPTIMUM KOMPONEN KRITIS MESIN HAMMER MILL DENGAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. SEJATI COCONUT INDUSTRI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL TA. SURAT PENGAKUAN...ii. SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN...iii HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)

INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN PENCEGAHAN OPTIMAL KOMPONEN SISTEM PRINTING UNIT U41 MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT.

Analisa Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Pada PT. Surya Pamenang

PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

USULAN PERAWATAN MESIN BERDASARKAN KEANDALAN SPARE PART SEBAGAI SOLUSI PENURUNAN BIAYA PERAWATAN PADA PT. XYZ

ANALISIS SISTEM PERAWATAN KOMPONEN GENERATOR STARTER PADA MESIN PESAWAT DI PT XYZ

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KERUSAKAN LINER PADA MUD PUMP IDECO T-800 TYPE TRIPLEX PUMP BERDASARKAN RELIABILITY, AVAILABILITY, DAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DI PT.

USULAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN KERUSAKAN KOMPONEN KANVAS REM PADA TRUK DENGAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam

T U G A S A K H I R. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat. Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) DISUSUN OLEH : : Puguh Mursito adi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAJIAN RELIABILITAS DAN AVAILABILITAS PADA SISTEM KOMPONEN PARALEL

ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA MESIN DIE CASTING

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM

Universitas Bina Nusantara

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

PENENTUAN WAKTU PERAWATAN UNTUK PENCEGAHANPADA KOMPONEN KRITIS CYCLONE FEED PUMP BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWN TIME

Nelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan *

Kata Kunci Life Cycle Cost (LCC), Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. X

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN...

PERAWATAN MESIN SECARA PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN MODULARITY DESIGN PADA PT. RXZ

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

Sistem Persediaan Komponen Multi Eselon Dengan Permintaan Berdasarkan Laju Kerusakan (Studi Kasus Di Perusahaan Tepung Ikan) *

Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X *

PENJADWALAN PERAWATAN MESIN PAKU DI PT. PRIMA WARU INDUSTRI

KAJIAN RELIABILITAS DAN AVAILABILITAS PADA SISTEM KOMPONEN PARALEL. Riana Ayu Andam P. 1, Sudarno 2, Suparti 3

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit. Pabrik

BAB 2 LANDASAN TEORI

USULAN PROGRAM PERAWATAN YANG OPTIMAL DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

(Studi Kasus :PT.Suri Tani Pemuka Banyuwangi)

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

Analisis Reliability Untuk Menentukan Mean Time Between Failure (MTBF) Studi Kasus Pulverizer Pada Sebuah PLTU

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 5, NO. 2, DESEMBER 2003:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memacu industri-industri

Imam Sodikin Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, IST AKPRIND Yogyakarta

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X

Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)

PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang)

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA MESIN MULTI BLOCKDENGAN MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

PENJADWALAN PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN MOLLINS DENGAN ANALISA KEANDALAN (Studi Kasus Pada PR. 369-BOJONEGORO) SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yaitu meliputi data dan metode analisis data yang digunakan untuk menentukan interval

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2010

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN

THE MODEL PRODUCTION MACHINE MAINTENANCE CRITICAL COMPONENTS IN PT.X PURWANTO, DR.IR.HOTNIAR SIRINGORINGO MSC. Undergraduate Program, 2008

ANALISIS MANAJEMEN PERAWATAN UNTUK PERHITUNGAN AVAILABILITAS SISTEM AC TOSHIBA RPU 4003X PADA KERETA API ARGOGEDE DI PT KAI

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

SKRIPSI USULAN PERENCANAAN PERAWATAN PADA MESIN CURING MENGGUNAKAN METODE RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015 USULAN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN GEAR HOBBING Y3150E MENGGUNAKAN PROPORTIONAL HAZARD MODELDAN TOTAL TIME ON TEST PLOTTING DI CV CAHAYA ABADI TEKNIK * Rifqi Nur Rivai, Kusmaningrum, Fifi Herni Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung Email: rifqinrivai@yahoo.com ABSTRAK Perawatan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjaga dan mempertahankan kinerja suatu fasilitas agar fasilitas tersebut dapat berfungsi dengan baik dan dalam kondisi siap pakai. Mesin gear hobbing Y3150E merupakan salah satu mesin produksi yang dimiliki oleh CV Cahaya Abadi Teknik yang berfungsi membuat roda gigi. Mesin ini memiliki tingkat kerusakan yang cukup tinggi yang mengakibatkan proses produksi terganggu, dengan demikian penting dilakukan penjadwalan perawatan pencegahan. Dalam penelitian ini dilakukan penjadwalan perawatan pencegahan dengan proportional hazard model dan total time on test plotting dengan memperhatikan variabel dimonitor. Berdasarkan data kerusakan yang ada, terdapat dua komponen kritis yaitu modul gear dan pompa coolant. Dengan menggunakan metode ini yang beracuan pada nilai mean time to failure, penjadwalan perawatan pencegahan optimal untuk komponen modul gear dan pompa coolant adalah 20 hari dan 37 hari. Kata kunci: perawatan, proportional hazard model, total time on test plotting ABSTRACT Maintenance is an activity undertaken to preserve and to maintain the facilities performances so that it can be functioned properly and ready for use. Y3150E gear hobbing machine is one of the production machines owned by CV Cahaya Abadi Teknik, that serves to make gears. This machine has a high frequency of failiure resulting in impaired production process, so it is important to do preventive maintenance. This research intented to schedule preventative maintenance using the proportional hazards model and the total time on test plotting by considering some monitored variables. Based on data analysis, there are two critical component choosed likes gear modul and coolant pump. Using this method, performance measured is Mean Time to Failure. The result of this study are optimal maintenance interval for the gear modul components and cooling pump components, that are 20 days and 37 days. Keywords: maintenance, proportional hazard model, total time on test plotting * Makalah ini merupakan ringkasan dari Tugas Akhir yang disusun oleh penulis pertama dengan pembimbingan penulis kedua dan ketiga. Makalah ini merupakan draft awal dan akan disempurnakan oleh para penulis untuk disajikan pada seminar nasional dan/atau jurnal nasional Reka Integra - 321

Rivai, dkk. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri manufaktur merupakan kelompok perusahaan sejenis yang mengolah bahan-bahan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang bernilai tambah besar (Heizer, 2005). Dalam prosesnya untuk menghasilkan produk yang memiliki nilau jual dan fungsi khusus serta kualitas yang baik, hal yang harus diperhatikan perusahaan adalah dari segi mesin. CV Cahaya Abadi Teknik merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak pada insurtsi manufaktur dan memiliki spesialisasi dalam pembuatan spare part tower dan spare part mesin industri. Salah satu part yang dihasilkan oleh CV Cahaya Abadi Teknik adalah roda gigi untuk keperluan mekanik tower BTS. Roda gigi yang dihasilkan oleh CV Cahaya Abadi Teknik dibuat pada mesin gear hobbing Y3150E. Terdapat kendala yang dihadapi oleh CV Cahaya Abadi Teknik dalam penggunaan mesin gear hobbing Y3150E, yaitu jumlah mesin yang ada hanya 1 (satu) unit, dan kemampuan mesin gear hobbing Y3150E terbatas. Selain itu penggunaan mesin gear hobbing Y3150E ini sangat tinggi, karena konsumen memesan roda gigi selalu dalam jumlah yang banyak. 1.2 Rumusan Masalah Penjadwalan perawatan yang dilakukan oleh pihak perusahaan hanya dilakukan berdasarkan corrective maintenance, atau hanya dilakukan perawatan jika mesin sudah mengalami kerusakan. Hal ini bisa sangat mengganggu proses produksi yang berlangsung. Seharusnya pihak perusahaan dapat melakukan penjadwalan perawatan secara berkala tentunya dengan memperhatikan efek variabel dimonitor yang ada, mengingat fungsi dari mesin gear hobbing Y3150E yang sangat penting, dan jumlah dari mesin gear hobbing Y3150E yang dimiliki oleh CV Cahaya Abadi Teknik yang sangat terbatas, sehingga pada tugas akhir ini diusulkan penjadwalan perawatan untuk mesin gear hobbing Y3150E. Ada beberapa metode untuk menentukan penjadwalan perawatan optimal, contohnya seperti dengan menggunakan kriteria minimasi biaya, dengan metode age replacement, dengan menggunakan kriteria minimasi downtime. Sementara penjadwalan perawatan yang diusulkan menggunakan proportional hazard model dan total time on test-plotting (TTT- Plotting). Penggunaan proportional hazard model bertujuan untuk dapat mengetahui adanya pengaruh dari variabel yang dimonitor pada komponen kritis terhadap kerusakan mesin. Selain itu proportional hazard model pada dasarnya tidak harus memiliki spesifikasi bentuk yang fungsional, sehingga efek variabel dimonitor dapat digunakan sebagai fungsi dasar pada proportional hazard model ini. Variabel dimonitor itu sendiri merupakan variabel yang mempengaruhi laju kerusakan komponen secara langsung, terukur dan dapat dihitung, misalnya viskositas dari suatu pelumas, suhu atau temperatur. Pada kasus ini variabel yang dimonitor berupa jam kerja mesin dan banyaknya pemakanan benda kerja yang terjadi, sehingga jam kerja mesin dan banyaknya pemakanan benda kerja yang terjadi dapat diasumsikan sebagai fungsi dasar pada proportional hazard model. Total time on test-plotting (TTT-Plotting) digunakan untuk melakukan perhitungan selang waktu penjadwalan perawatan dengan memperhatikan biaya perawatan dan keandalan. Sehingga penjadwalan perawatan ini memperhatikan selang waktu kerusakan pada masa lampau dan pengukuran kondisi mesin dapat dilakukan dengan menggunakan variabel yang dimonitor. Reka Integra - 322

Usulan Penjadwalan Perawatan Mesin Gear Hobbing Y3150E Menggunakan Proportional Hazard Model dan Total Time on Test Plotting di CV Cahaya Abadi Teknik 2. STUDI LITERATUR 2.1 Perawatan Menurut Corder (1988), maintenance adalah suatu kombinasi dari setiap tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau untuk memperbaiki sampai, suatu kondisi yang bisa diterima. Sehingga perawatan atau maintenance merupakan suatu aktivitas atau tindakan untuk menjaga suatu fasilitas agar dalam keadaan siap guna dan tidak dalam keadaan rusak. 2.2 Konsep Keandalan Keandalan menurut Ebeling (1997) didefinisikan sebagai probabilitas bahwa suatu komponen atau sistem akan melakukan fungsi yang diperlukan pada jangka waktu tertentu ketika digunakan dalam kondisi yang sudah ditentukan. Fungsi keandalan merupakan peluang suatu komponen atau sistem tidak akan mengalami kerusakan selama selang waktu t. Sedangkan fungsi ditribusi kumulatif merupakan peluang suatu komponen atau sistem mengalami kerusakan sebelum selang waktu t. Hubungan antara fungsi keandalan dan fungsi distribusi kumulatif dapat dilihat pada persamaan dibawah ini. F(t) = 1 R(t) (1) 2.3 Distribusi Kerusakan Distribusi kerusakan merupakan informasi dasar mengenai umur pakai suatu fasilitas baik peralatan atau mesin dalam suatu populasi tertentu. Distribusi kerusakan serta karakteristik kerusakan pada setiap alat dapat berbeda-beda. Ada beberapa distribusi yang dapat menggambarkan karakteristik kerusakan suatu alat, baik yang memiliki laju kerusakan konstan maupun yang memiliki laju kerusakan tidak konstan. Untuk yang memiliki laju kerusakan konstan dan tidak berubah terhadap waktu menggunakan distribusi Eksponensial. Sementara untuk yang memiliki laju kerusakan tidak konstan menggunakan distribusi Normal, distribusi Weibull dan distribusi Lognormal. Distribusi Weibull dua parameter terdapat β sebagai parameter bentuk yang menggambarkan karakteristik dari suatu komponen dan θ sebagai parameter skala yang mempengaruhi nilai tengah dan sebaran data dari distribusi tersebut. Sementara pada distribusi Weibull tiga parameter terdapat sebagai parameter waktu. Pada distribusi Weibull tiga parameter lebih tepat digunakan jika suatu alat memiliki umur minimum, sehingga diasumsikan bahwa tidak akan terjadi kerusakan hingga selang waktu. Pada penelitian tugas akhir ini digunakan distribusi Weibull dua parameter, karena pada objek yang diteliti tidak terdapat umur minimum. Berikut merupakan karakteristik laju kerusakan untuk parameter bentuk (β) pada distribusi Weibull, dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Tabel Paremeter Bentuk Distribusi Weibull Nilai Laju Kerusakan 0 < β < 1 Decreasing failure rate (DFR) β = 1 Exponential distribution (CFR) 1 < β < 2 Increase failure rate (IFR), concave β = 2 Rayleigh distribution (LFR) β > 2 Increase failure rate (IFR), convex 3 β 4 IFR, Approach normal distribution; symmetrical Reka Integra - 323

Rivai, dkk. Sementara fungsi laju kerusakan, fungsi keandalan, fungsi distribusi kumulatif dan fungsi kepadatan probabilitas dari distribusi Weibull dapat dilihat pada persamaan di bawah ini. Fungsi Laju kerusakan λ(t) = (2) Fungsi Keandalan R(t) = exp (3) R(t) = exp R(t) = (4) Fungsi Distribusi Kumulatif F(t) = 1 R(t) F(t) = 1 (5) Fungsi kepadatan probabilitas f(t) = (6) 2.4 Proportional Hazard Model Cox (1972), adalah yang pertama kali memperkenalkan proportional hazard model. Proportional hazard model digunakan untuk mengetahui penjadwalan perawatan dengan memperhatikan selang waktu kerusakan pada masa lampau dan mengetahui adanya efek dari variabel yang dimonitor. Metode ini bisa dilakukan pendekatan dasar dengan mengasumsikan bahwa laju kerusakan dari suatu komponen dipengaruhi oleh dua faktor pengali yaitu laju kerusakan dasar dan fungsi eksponensial dari rumus dasar proportional hazard model (termasuk variabel yang dimonitor). Sehingga didapatkan rumus melalui subtitusi dan asumsi diatas adalah sebagai berikut: λ(t) = (t) = laju kerusakan dasar (7) Rumus dasar proportional hazard model: h(t,x) = (8) h(t,z) = (9) Menurut Ebeling (1997), bahwa laju kerusakan dasar suatu komponen memiliki keterkaitan dengan fungsi keandalan suatu komponen. Sehingga dapat diketahui bahwa hubungan antara fungsi keandalan dan efek variabel dimonitor. Hubungan tersebut dapat dilihat pada persamaan berikut. R(t,z) = (10) Sementara nilai digunakan untuk mendefinisikan pengaruh atau efek variabel dimonitor terhadap kerusakan suatu komponen. Nilai dapat diestimasi dengan fungsi partial likelihood. Reka Integra - 324

Usulan Penjadwalan Perawatan Mesin Gear Hobbing Y3150E Menggunakan Proportional Hazard Model dan Total Time on Test Plotting di CV Cahaya Abadi Teknik 2.5 Total Time on Test Plotting RE Barlow & Campo (1975), memperkenalkan metode total time on test plotting. Metode ini dapat digunakan sebagai alat untuk identifikasi model berdasarkan data yang mewakili umur suatu komponen untuk menghasilkan kebijakan penggantian komponen yang optimal. Diasumsikan bahwa t(1) t(2) t(3) t(n) merupakan sampel dari sebuah distribusi F(t) sehingga S(t) dinotasikan sebagai total waktu yang dihasilkan oleh suatu kerusakan pada waktu kurang dari sama dengan. Jadi nilai total time on test plotting pada dapat didefinisikan pada persamaan di bawah ini. S( ) = (11) dimana: n = banyaknya data kerusakan = selang waktu kerusakan ke-i i = 1,2,3,.,n = periode ke-i Sedangkan nilai total time on test plotting yang diskalakan dapat didefinisikan dengan persamaan di bawah ini. = (12) 2.6 Biaya Perawatan Biaya perawatan merupakan biaya yang dikeluarkan pada periode perawatan suatu komponen tertentu. Waktu perawatan yang optimal dalam kegiatan penggantian preventive, dapat diketahui dengan memilih interval waktu yang memiliki biaya terendah. Apabila interval waktu yang optimal diperoleh, maka biaya perawatan yang paling minimum dapat diketahui. Berikut merupakan rumus dasar mengenai perawatan, dapat dilihat pada persamaan di bawah ini. C( ) = (13) dimana: = rata-rata kerusakan per selang waktu ke-ti = (14) C( ) = biaya per sekali perawatan pencegahan pada periode ke = biaya penggantian komponen / biaya preventive maintenance (c) = biaya kerusakan / biaya corrective maintenance (a) = interval waktu kerusakan pada periode ke-i = Fungsi keandalan pada periode ke 3. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Langkah-langkah pemecahan masalah dalam pengembangan algoritma ini dapat dilihat pada Gambar 1. Reka Integra - 325

Rivai, dkk. 4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN 4.1 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kerusakan mesin gear hobbing Y3150E beserta penjelasan part yang mengalami kerusakan, serta data ongkos perawatan. Data kerusakan mesin gear hobbing Y3150E yang didapatkan dari record maintenance CV Cahaya Abadi Teknik selama periode April 2014 sampai Maret 2015 dapat dilihat pada Tabel 2. Data biaya yang dikeluarkan pada saat kegiatan maintenance mesin gear hobbing Y3150E di CV Cahaya Abadi Teknik, dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 2. Tabel Data Kerusakan Gear Hobbing Machine Y3150E No Tanggal Part yang mengalami Tindakan Yang kerusakan Dilakukan 1 4 April 2014 Modul Gear Service 2 28 April 2014 Modul Gear Service 3 9 Mei 2014 Pompa Coolant Service 4 20 Mei 2014 Modul Gear Service 5 13 Juni 2014 Modul Gear Service 6 16 Juni 2014 Pompa Coolant Service 7 30 Juni 2014 Modul Gear Service 8 11 Juli 2014 Pompa Coolant Service 9 15 Juli 2014 Modul Gear Service 10 7 Agustus 2014 Bearing Service 11 11 Agustus 2014 Bearing Replace 12 27 Agustus 2014 Modul Gear Service 13 20 September 2014 Pompa Coolant Service 14 21 September 2014 Gearbox Service 15 25 September 2014 Modul Gear Service 16 15 Oktober 2014 Modul Gear Service 17 6 November 2014 Pompa Coolant Service 18 10 November 2014 Modul Gear Replace 19 3 Desember 2014 Modul Gear Service 20 17 Desember 2014 Pompa Coolant Service 21 27 Desember 2014 Modul Gear Service 22 12 Januari 2015 Modul Gear Service 23 23 Januari 2015 Pompa Coolant Service 24 16 Februari 2015 Contactor Replace 25 23 Februari 2015 Modul Gear Service 26 2 Maret 2015 Pompa Coolant Replace 27 18 Maret 2015 Modul Gear Service Jumlah Kerusakan 27 Tabel 3. Tabel Biaya Perawatan No Alat atau Bahan Harga Keterangan 1 Modul gear Rp 4.500.000 per unit 2 Service modul gear Rp 500.000 per 1x service 3 Coolant (Solar) Rp 6.900 per liter 4 Pompa coolant Rp 4.000.000 per unit 5 Service pompa coolant Rp 100.000 per 1x service 6 Bearing Rp 2.500.000 per 1 set 7 Gearbox Rp 5.000.000 per unit 8 Oli gearbox Rp 75.000 per liter 9 Contactor SK-40 Rp 500.000 per unit 10 Grease / stempet Rp 28.000 per kilogram 11 Operator Rp 12.500 per jam Reka Integra - 326

Usulan Penjadwalan Perawatan Mesin Gear Hobbing Y3150E Menggunakan Proportional Hazard Model dan Total Time on Test Plotting di CV Cahaya Abadi Teknik Studi Literatur Studi literaur mengenai perawatan, konsep keandalan, distribusi kerusakan (distribusi weibull), uji distribusi weibull, perhitungan parameter distribusi weibull, proportional hazard model, total time on test plotting, biaya perawatan Identifikasi Masalah Pengolahan Data Perhitungan menggunakan proportional haard model, total time on test plotting, serta perhitungan biaya perawatan Analisis Analisis komponen kritis, analisis variabel dimonitor, analisis jadwal perawatan, analisis biaya perawatan Kesimpulan dan Saran Gambar 1. Langkah-langkah Pemecahan Masalah 4.2 Pengolahan Data 4.2.1 Penentuan Komponen Kritis Mesin Berdasarkan Biaya Perawatan penentuan komponen kritis dapat dilakukan dengan menggunakan diagram pareto. Diagram pareto untuk penentuan komponen kritis dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Diagram Pareto Kerusakan Komponen Mesin Gear Hobbing Y3150E Reka Integra - 327

Rivai, dkk. Berdasarkan diagram pareto diatas, dapat diketahui bahwa komponen kritis mesin gear hobbing Y3150E yaitu modul gear dan pompa coolant. 4.2.2 Data Variabel Dimonitor Data variabel dimonitor merupakan data yang digunakan untuk menentukan nilai z pada perhitungan nilai vektor regresi (α) dengan penggunaan pendekatan Likelihood. Data variabel dimonitor diperoleh melalui wawancara dengan pihak perusahaan. Variabel yang dimonitor untuk komponen kritis modul gear yaitu banyaknya volume benda kerja yang terbuang akibat proses produksi, karena banyaknya pemakanan yang terjadi dapat berpengaruh terhadap umur pakai modul gear tersebut. Variabel yang dimonitor untuk komponen kritis pompa coolant yaitu jam kerja mesin karena penggunaan mesin gear hobbing Y3150E sangat tinggi dan bervariasi. Untuk hari senin selasa rabu dan jumat mesin bekerja selama 15 jam. Sementara untuk hari kamis dan sabtu mesin bekerja selama 9 jam, dan untuk hari minggu mesin bekerja selama 4 jam. Menurut Kumar & Westberg (1997), efek variabel dimonitor yang digunakan dalam proportional hazard model bersifat relatif. Untuk mengetahui nilai diasumsikan dengan membagi total jam kerja dan banyaknya volume benda kerja yang terbuang akibat proses produksi menjadi tiga interval. Pembagian menjadi tiga interval bertujuan untuk mewakili nilai negatif (-), nol (0), dan positif (+), sehingga nilai yang digunakan adalah -1, 0, dan +1. Pembagian ini dilakukan untuk mempermudah perhitungan dengan metode total time on test plotting. Pembagian dengan tiga interval ini dianggap dapat mewakili jam kerja secara keseluruhan. 4.2.3 Pengujian Distribusi Kerusakan Pengujian distribusi kerusakan dilakukan untuk mengetahui apakah data kerusakan yang didapatkan bersidtsibusi Weibull dua parameter atau tidak. Pengujian ini dapat dilakukan dengan menggunakan Mann s Test. Pengujian ini dilakukan pada komponen kritis yang sudah ditentukan sebelumnya menggunakan diagram pareto, yaitu modul gear dan pompa coolant. 4.2.4 Perhitungan Parameter Distribusi Kerusakan Setelah dilakukan uji distribusi kerusakan (distribusi Weibull 2 parameter), maka dapat dilakukan perhitungan parameter distribusi Weibull, yaitu nilai parameter bentuk (β) dan nilai parameter skala (θ). Perhitungan kedua parameter distribusi Weibull ini dilakukan pada kedua komponen kritis yaitu komponen modul gear dan komponen pompa coolant. 4.2.5 Penjadwalan Perawatan Untuk Komponen Modul Gear Penjadwalan perawatan untuk komponen modul gear dilakukan dengan memperhatikan variabel dimonitor dan tanpa memperhatikan variabel dimonitor. Penjadwalam perawatan komponen modul gear dilakukan dengan memperhatikan variabel dimonitor karena pemakanan pada benda kerja dianggap sebagai penyebab yang mempengaruhi laju kerusakan, sehingga volume benda kerja yang terbuang dijadikan sebagai variabel yang dimonitor. Penjadwalan dilakukan dengan menggunakan proportional hazard model yang sebelumnya dilakukan estimasi nilai α dengan menggunakan fungsi log partial likelihood dan dengan menggunakan total time on test plotting. 4.2.6 Penjadwalan Perawatan Untuk Komponen Pompa Coolant Penjadwalan perawatan untuk komponen modul gear dilakukan dengan memperhatikan variabel dimonitor dan tanpa memperhatikan variabel dimonitor. Penjadwalam perawatan komponen pompa coolant dilakukan dengan memperhatikan Reka Integra - 328

Usulan Penjadwalan Perawatan Mesin Gear Hobbing Y3150E Menggunakan Proportional Hazard Model dan Total Time on Test Plotting di CV Cahaya Abadi Teknik variabel dimonitor karena jam kerja mesin dianggap sebagai penyebab yang mempengaruhi laju kerusakan, sehingga jam kerja dijadikan sebagai variabel yang dimonitor. Penjadwalan dilakukan dengan menggunakan proportional hazard model yang sebelumnya dilakukan estimasi nilai α dengan menggunakan fungsi log partial likelihood dan dengan menggunakan total time on test plotting. 4.2.7 Perhitungan Biaya Perawatan Perhitungan biaya dilakukan untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan terhadap penjadwalan pencegahan perawatan optimal, baik untuk komponen modul gear dengan dan tanpa memperhatikan variabel dimonitor dan komponen pompa coolant dengan dan tanpa memperhatikan variabel dimonitor. Dalam perhitungan biaya pencegahan perawatan ini terdapat beberapa kondisi, dimana kondisi 1 yaitu untuk perhitungan dengan menggunakan biaya preventive maintenance untuk komponen kritis yang mengalami service diluar jam kerja dengan biaya corrective maintenance untuk komponen kritis yang mengalami service pada saat jam kerja berlangsung. Kondisi 2 yaitu untuk perhitungan dengan menggunakan biaya preventive maintenance untuk komponen kritis yang mengalami replace diluar jam kerja dengan biaya corrective maintenance untuk komponen kritis yang mengalami replace pada saat jam kerja berlangsung. 5. ANALISIS 5.1 Analisis Komponen Kritis Komponen kritis digunakan untuk melakukan penjadwalan perawatan optimal pada mesin gear hobbing Y3150 E. Kriteria pemilihan komponen kritis berdasarkan biaya yang dikeluarkan oleh kedua komponen tersebut selama selang waktu April 2014 sampai Maret 2015. Penentuan komponen kritis dilakukan dengan menggunakan diagram pareto, berdasarkan pengolahan data yang dilakukan bahwa komponen kritis yang dipilih adalah komponen modul gear dan komponen pompa coolant. Pengeluaran biaya untuk kedua komponen ini selama selang waktu April 2014 sampai Maret 2015 hampir mencapai 85% dari total keseluruhan biaya perawatan pada mesin gear hobbing Y3150E tersebut. 5.2 Analisis Variabel Dimonitor Variabel dimonitor merupakan variabel yang mempengaruhi laju kerusakan komponen yang terukur dan dapat dihitung. Pada umumnya, contoh variabel dimonitor dapat berupa jarak, suhu, massa benda, viskositas, jam kerja mesin. Penjadwalan perawatan pada penelitian tugas akhir ini dilakukan dengan propotional hazard model dan total time on test plotting. Metode ini bisa dilakukan pendekatan dasar dengan mengasumsikan bahwa laju kerusakan dari suatu komponen dipengaruhi oleh dua faktor pengali yaitu laju kerusakan dasar dan fungsi eksponensial yang menunjukkan nilai dari efek variabel yang dimonitor. Variabel yang dimonitor untuk komponen kritis modul gear yaitu banyaknya volume benda kerja yang terbuang akibat proses produksi, karena banyaknya pemakanan yang terjadi dapat berpengaruh terhadap umur pakai modul gear tersebut. Variabel yang dimonitor untuk komponen kritis pompa coolant yaitu jam kerja mesin karena penggunaan mesin gear hobbing Y3150E sangat tinggi dan bervariasi. Untuk hari senin selasa rabu dan jumat mesin bekerja selama 15 jam. Sementara untuk hari kamis dan sabtu mesin bekerja selama 9 jam, dan untuk hari minggu mesin bekerja selama 4 jam. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan komponen mesin gear hobbing Y3150E secara langsung. 5.3 Analisis Jadwal Perawatan Berdasarkan hasil perhitungan yang sudah dilakukan, selang waktu perawatan komponen Reka Integra - 329

Rivai, dkk. modul gear menurut grafik total time on test plotting baik untuk kondisi service maupun replace adalah jadwal perawatan tanpa memperhatikan variabel dimonitor. Sementara selang waktu perawatan pencegahan yang didapatkan adalah 20 hari dengan biaya Rp. 23.863,246 untuk kondisi service dan Rp. 192.782,165 / 1 kali replace dalam 200 sampai 300 hari untuk kondisi replace, dengan asumsi bahwa komponen modul gear akan mengalami penggantisan atau replace setelah mengalami 10 sampai 15 kali service. Sehingga perusahaan dapat melakukan perawatan pada komponen modul gear setiap 20 hari. Untuk selang waktu perawatan komponen pompa coolant yang memberikan biaya perawatan paling rendah menurut grafik total time on test plotting baik untuk kondisi service maupun replace adalah jadwal perawatan tanpa memperhatikan variabel dimonitor. Sementara selang waktu perawatan pencegahan yang didapatkan adalah 37 hari dengan biaya Rp. 4.110,648 / 37 hari untuk kondisi service dan Rp. 93.970,329 / 1 kali replace dalam 1 sampai 2 tahun untuk kondisi replace, dengan asumsi bahwa komponen pompa coolant akan mengalami penggantian atau replace dengan periode 1 tahun sampai 2 tahun sekali. Sehingga kebijakan perusahaan yang harus dilakukan yaitu melakukan perawatan pada komponen pompa coolant setiap 37 hari. 5.4 Analisis Biaya Perawatan Pada komponen modul gear yang menghasilkan biaya perawatan pencegahan paling minimum terdapat pada jadwal perawatam dengan memperhatikan variabel dimonitor (z = 1), biaya perawatan pencegahan paling minimum terdapat pada selang waktu 27 hari, dengan biaya perawatan pencegahan untuk kondisi service yaitu Rp. 17.297,515 dan untuk kondisi replace terdapat pada selang waktu 270 hari sampai 405 hari, dengan asumsi bahwa komponen modul gear akan mengalami penggantian atau replace setelah mengalami 10 sampai 15 kali service dengan biaya perawatan pencegahan sebesar Rp. 128.480,321. Untuk komponen pompa coolant, yang menghasilkan biaya perawatan pencegahan paling minimum terdapat pada jadwal perawatan dengan memperhatikan variabel dimonitor (z = 0) dan tanpa memperhatikan variabel dimonitor. Selang waktu perawatan pencegahan pada 39 hari, dengan biaya perawatan sebesar Rp. 4.087,713 untuk kondisi service dan selang waktu perawatan pencegahan 1 sampai 2 tahun setelah penggantian part pompa coolant dengan asumsi bahwa pompa coolant akan mengalami penggantian atau replace sebanyak 1 kali dalam interval 1 sampai 2 tahun, dengan biaya perawatn sebesar Rp. 83.055,298. 6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah: 1. Komponen kritis pada mesin gear hobbing Y3150E berdasarkan biaya perawatan tertinggi yaitu komponen modul gear dan komponen pompa coolant. 2. Selang waktu perawatan pencegahan optimal menurut grafik total time on test plotting untuk kondisi service pada komponen modul gear adalah 20 hari dan pada komponen pompa coolant adalah 37 hari. 3. Selang waktu perawatan pencegahan optimal menurut grafik total time on test plotting untuk kondisi replace pada komponen modul gear adalah 200 sampai 300 hari, dengan asumsi bahwa komponen modul gear akan mengalami penggantian atau replace setelah mengalami 10 sampai 15 kali service. Sementara untuk komponen pompa coolant yaitu dalam 1 sampai 2 tahun untuk kondisi replace, dengan asumsi bahwa komponen pompa coolant akan mengalami penggantian atau replace dengan periode 1 tahun sampai 2 tahun sekali. Reka Integra - 330

Usulan Penjadwalan Perawatan Mesin Gear Hobbing Y3150E Menggunakan Proportional Hazard Model dan Total Time on Test Plotting di CV Cahaya Abadi Teknik 4. Selang waktu perawatan pencegahan optimal jika pihak perusahaan mempertimbangkan faktor minimasi biaya, untuk kondisi service pada komponen modul gear adalah 27 hari dengan memperhatikan variabel dimonitor (z = 1) dan pada komponen pompa coolant adalah 39 hari dengan memperhatikan variabel dimonitor (z = 0). 5. Selang waktu perawatan pencegahan optimal jika pihak perusahaan mempertimbangkan faktor minimasi biaya, untuk kondisi replace pada komponen modul gear adalah 270 sampai 405 hari dengan memperhatikan variabel dimonitor (z = 1), dengan asumsi bahwa komponen modul gear akan mengalami penggantian atau replace setelah mengalami 10 sampai 15 kali service. Sementara untuk komponen pompa coolant yaitu dalam 1 sampai 2 tahun untuk kondisi replace, dengan asumsi bahwa komponen pompa coolant akan mengalami penggantian atau replace dengan periode 1 tahun sampai 2 tahun sekali dengan memperhatikan variabel dimonitor (z = 0). 6. Biaya perawatan pencegahan yang dihasilkan dengan metode proportional hazard model dan total time on test plotting lebih tinggi namun tidak terlampau jauh dengan biaya perawatan yang dihasilkan dengan penggunaan rumus total cost, namun dengan metode ini dapat lebih menunjukkan pengaruh dari variabel dimonitor terhadap laju kerusakan komponen, serta interval penggantian yang lebih cepat dapat lebih meningkatkan fungsi keandalan suatu komponen sehingga waktu perawatan pencegahan yang digunakan berdasarkan penggunaan metode proportional hazard model dan total time on test plotting. 6.2 Saran Saran untuk perusahaan berdasarkan penelitian ini adalah: 1. Perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menerapkan penjadwalan perawatan optimal dengan proportional hazard model dan total time on test plotting karena dengan metode ini lebih dapat mejelaskan efek dari suatu variabel dimonitor dalam laju kerusakan komponen mesin. 2. Perusahaan sebaiknya melakukan kegiatan perawatan secara berkala guna mengurangi kerugian selama proses produksi berlangsung. 3. Penelitian dapat dikembangkan dengan memperhatikan lebih dari satu variabel dimonitor pada satu komponen kritis. REFERENSI Barlow, Richard. E. & Campo, R. 1975. Total Time on Test Process and Aplications To Failure Data Analysis. Reliability and Fault Tree Analysis. PA. 451-481 Barlow, Richard. E. 1998. Engineering Reliability. Philadelphia : University of California. Corder, Antony. 1988, Teknik Manajemen Pemeliharaan, Terjemahan. Khusnul Hadi, Jakarta, Erlangga. Cox, David. R. 1972. Regression Models and Life Tables. Journal of The Royal Statistical Society. B34. 187-220. Ebeling, Charles. 1997. An Introduction to Reliability and Maintanability Engineering, Singapore, McGraw-Hill Companies. Inc. Reka Integra - 331