BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Sistem jaringan jalan terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder. Berdasarkan fungsinya, jalan dibagi lagi menjadi jalan arteri primer yang menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kedua, jalan arteri sekunder yang menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu, jalan kolektor primer yang menghubungkan kota antar jenjang kedua, jalan lokal primer yang menghubungkan kota antar jenjang ketiga, jalan lokal sekunder yang menghubungkan pemukiman dengan semua kawasan sekunder dibawahnya. Sistem jaringan jalan harus memenuhi standar pelayanan minimal yang meliputi aspek aksesbilitas, mobilitas, kondisi jalan, keselamatan dan kecepatan. Jalan merupakan salah satu prasarana transportasi. Untuk mencapai sebuah sistem transportasi yang baik dalam suatu wilayah, harus ada jalan yang memadai. Kumpulan dari jalan-jalan di suatu wilayah akan menjadi sebuah jaringan jalan. Jaringan jalan yang baik akan membantu kelancaran transportasi yang akan berpengaruh terhadap kemajuan di suatu wilayah. Peranan penting dari sebuah jalan dalam sistem transportasi adalah sebagai pendukung kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan keamanan. Dari segi ekonomi, jalan merupakan prasarana yang memungkinkan berpindahnya barang-barang dari satu tempat ke tempat lainnya. Dari segi sosial budaya, keberadaan jalan dapat membuka cakrawala dengan terbentuknya pemukiman di 1
sekitar jalan dan memungkinkan masyarakat dapat melakukan perjalanan jauh. Dari segi politik, jalan akan berfungsi sebagai penghubung suatu daerah terhadap daerah lain. Dari segi pertahanan keamanan, jalan merupakan akses dalam penyelenggaraan sistem pertahanan dan keamanan. Dalam era otonomi daerah yang ada pada saat ini, setiap daerah diberikan wewenang untuk mengembangkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, termasuk pemeliharaan jalan. Dengan adanya wewenang tersebut, daerah juga belum tentu mampu menyelesaikan permasalahan di daerah tersebut secara penuh. Hal ini disebabkan oleh pendanaan yang kurang dan juga tingkat ekonomi daerah tersebut yang kurang mencukupi untuk pendanaan. I.2 Latar Belakang Pertambahan penduduk mempengaruhi perkembangan suatu kota. Hal ini mempengaruhi terjadinya perubahan fisik dari kota tersebut dan penggunaan lahan. Pertambahan penduduk juga berakibat terhadap bertambahnya jumlah pergerakan. Salah satu faktor penting untuk mencukupi kebutuhan penduduk dalam suatu kota adalah adanya sistem transportasi yang baik. Untuk menunjang sistem transportasi yang baik terutama transportasi darat, diperlukan sebuah jaringan jalan yang baik. Menurut UU No.38 Tahun 2004 jalan sebagai prasarana transportasi mempunyai peranan penting dalam bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, politik, pertahanan dan keamanan, serta dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Setiap daerah diharapkan mampu mengembangkan sistem pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. 2
Sebagaimana yang diatur dalam UU No. 22 Tahun 1999, penyelenggara jalan dalam melaksanakan preservasi jalan dan/atau peningkatan kapasitas jalan wajib menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan. Kota Pekanbaru memiliki luas daerah 632,26 km 2 dan jumlah penduduk 897.767 jiwa dengan jumlah kepadatan penduduk 1.419,9 jiwa/km². Pekanbaru memiliki 12 kecamatan dan 58 kelurahan. Pekanbaru memiliki jaringan jalan yang menghubungkan satu tempat ketempat lain. Jaringan jalan yang ada pada saat ini tidak lagi mencukupi kalau dilihat secara langsung terutama pada saat jam-jam sibuk. Hal ini dikarenakan bertambahnya populasi yang ada di Kota Pekanbaru. Berbagai hal telah dilakukan oleh instansi pemerintahan. Diantaranya dengan adanya angkutan transportasi massal yang diberi nama trans metro. Angkutan ini melayani beberapa rute yang menghubungkan satu tempat atau kecamatan ke tempat atau kecamatan yang lain. Penyediaan trans metro ini bertujuan untuk menghindari kemacetan dibeberapa ruas jalan ataupun persimpangan yang sudah sering mengalami kemacetan. Peningkatan jumlah kendaraan juga meningkat di Kota Pekanbaru seiring bertambahnya jumlah penduduk dan tingginya taraf ekonomi masyarakat di Kota Pekanbaru. Hal ini tidak seiring dengan bertambahnya ruas jalan atau meningkatnya ruas jalan di Kota Pekanbaru. Karena tidak adanya keseimbangan ini, maka terjadilah masalah lalu lintas. Dengan bentuk permasalahan yang ada pada sistem jaringan jalan di Kota Pekanbaru, maka perlu sekali dilakukan evaluasi jaringan jalan guna menyelaraskan pertumbuhan penduduk dengan prasarana yang ada sehingga tidak menimbulkan konflik lalu lintas dan bisa membentuk jaringan jalan yang berstandar. Maka dari itu, 3
penulis berusaha mengangkat permasalahan ini dalam sebuah penelitian kajian sistem jaringan jalan di wilayah Kota Pekanbaru. I.3 Perumusan Masalah Penelitian Penelitian ini akan membahas tentang kinerja jaringan jalan di wilayah Kota Pekanbaru. Evaluasi kinerja jaringan jalan dilakukan untuk mengetahui efesiensi kinerja jaringan jalan yang ada dan efektifitasnya. Evaluasi kinerja jaringan jalan di Kota Pekanbaru berdasarkan Indeks Prasarana Jalan (IPJ) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM). I.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja jaringan jalan di Kota Pekanbaru sesuai dengan indikator-indikator berdasarkan Indeks Prasarana Jalan (IPJ) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam mengidentifikasi efisiensi dan efektifitas jaringan jalan di Kota Pekanbaru. I.5 Manfaat Penelitian Dengan pengkajian jaringan jalan ini diharapkan dapat berguna bagi pemerintah Kota Pekanbaru terutama dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Pekanbaru dan dapat memberikan masukan kepada pemerintah kota untuk mengevaluasi ketersediaan jalan dan manfaat penanganan jalan sehingga kawasan Kota Pekanbaru bisa terbebas dari kemacetan dan 4
permasalahan-permasalahan transportasi lainnya sehingga bisa menciptakan sistem transportasi yang baik. I.6 Ruang Lingkup Penelitian Batasan studi dalam penelitian ini meliputi: 1. Wilayah studi pada penelitian ini terbatas pada sistem jaringan jalan di Kota Pekanbaru 2. Kajian ini hanya pada analisis efisiensi dan efektifitas kinerja jaringan jalan sebagai media pelayanan bagi masyarakat berupa nilai (skor) Indeks Prasarana Jalan (IPJ) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) 3. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, dan Bapeda Kota Pekanbaru. I.7 Sistematika Penulisan Untuk memperjelas tahapan yang dilakukan dalam studi ini, penulisan tugas akhir ini dikelompokkan ke dalam 6 (enam) bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Merupakan bingkai studi atau rancangan yang akan dilakukan meliputi tinjauan umum, latar belakang, perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Merupakan kajian sebagai literatur serta hasil studi yang relevan dengan pembahasan ini. Dalam hal ini diuraikan hal-hal mengenai kinerja jaringan jalan di Kota Pekanbaru yang sesuai dengan indikator-indikator dalam IPJ dan SPM. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisikan tentang metode yang dipakai dalam penelitian ini, termasuk pengambilan data, langkah penelitian, analisa data, serta pemilihan wilayah penelitian. BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH Berisikan pembahasan tentang gambaran umum wilayah studi, meliputi tentang batas wilayah, sosial ekonomi, sarana dan prasarana serta rencana tata ruang wilayah studi. BAB V PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA Berisikan pembahasan mengenai data-data yang dikumpulkan, lalu dianalisa, dan didiskusikan sehingga dapat diperoleh kesimpulan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan penutup yang berisikan tentang kesimpulan yang telah diperoleh dari pembahasan pada bab sebelumnya, dan saran mengenai hasil penelitian yang dapat dijadikan masukan. 6