PERAN KELEMBAGAAN NEGARA DI INDONESIA DALAM MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI

Tugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA HUBUNGAN LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF DALAM PELAKSANAAN LEGISLASI, BUDGETING, DAN PENGAWASAN

Faridah T, S.Pd., M.Pd. NIP Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern sekarang ini, hampir semua negara mengklaim menjadi

I. PENDAHULUAN. praktik ketatanegaraan Indonesia. Setiap gagasan akan perubahan tersebut

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

keberadaan MK pd awalnya adalah untuk menjalankan judicial review itu sendiri dapat dipahami sebagai and balances antar cabang kekuasaan negara

II. TINJAUAN PUSTAKA. kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang

JANGAN DIBACA! MATERI BERBAHAYA!

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENINGKATKAN KINERJA ANGGOTA DPR-RI. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

Kata Kunci : Pengawasan DPRD, dan Harmonisasi Hubungan Kepala Daerah serta DPRD.

LEMBAGA LEMBAGA NEGARA. Republik Indonesia

Prodi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Asahan Kata Kunci : Pengawasan DPRD, Pemerintah Daerah, Harmonisasi Hubungan Kepala Daerah dan DPRD

Cita hukum Pancasila harus mencerminkan tujuan menegara dan seperangkat nilai dasar yang tercantum baik dalam Pembukaan maupun batang tubuh UUD 1945.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat UU. Sehubungan dengan judicial review, Maruarar Siahaan (2011:

KEDUDUKAN DAN FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DI DALAM PROSES LEGISLASI PASCA AMANDEMEN UUD 1945 Oleh : Montisa Mariana, SH.,MH

ara urut ut UUD 1945 Hasil Amandemen

HUBUNGAN KEWENANGAN PRESIDEN DENGAN DPR DALAM PEMBENTUKAN UNDANG-UNDANG PASCA PERUBAHAN UUD RADJIJO, SH. MH Dosen Fakultas Hukum UNISRI

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DPD RI, BUBARKAN ATAU BENAHI?? Oleh: Moch Alfi Muzakki * Naskah diterima: 06 April 2016; disetujui: 15 April 2016

CHECK AND BALANCES ANTAR LEMBAGA NEGARA DI DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA. Montisa Mariana

BAB I PENDAHULUAN. disingkat UUD RI Tahun 1945, adalah hukum dasar tertulis (basic law)

TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 4

-2- demokrasi serta menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah sesuai dengan tuntutan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mesk

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

Pembagian Kekuasaan. Horisontal: Vertikal: Negara kesatuan (Unitary) Negara federal (Federal) Negara konfederasi (Confederation)

Tugas Lembaga PKN. Disusun oleh: Rafi A. Naufal R. Raden M. Adrian Y.

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

SISTEM POLITIK INDONESIA

Soal LCC 4 Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara :)

Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.4 Metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang). 1 Karena

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. kita memiliki tiga macam dokumen Undang-undang Dasar (konstitusi) yaitu: 1

2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rak

MEKANISME CHECKS AND BALANCES ANTARA PRESIDEN DAN DPR DALAM SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL DI INDONESIA 1 Oleh : Hezky Fernando Pitoy 2,

MEWUJUDKAN DPR RI SEBAGAI LEMBAGA PERWAKILAN YANG KREDIBEL 1 Oleh: Muchamad Ali Safa at 2

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perkembangan Pasca UU MD3/2014. Herlambang P. Wiratraman Unair

FUNGSI LEGISLASI DPR PASCA AMANDEMEN UUD Sunarto 1

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibentuk maka ditarik tiga. kesimpulan, yakni:

BAB I PENDAHULUAN. Ketentuan hukum secara konstitusional yang mengatur pertama kalinya

REFLEKSI DAN PROSPEK DEWAN PERWAKILAN DAERAH DALAM SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum ( rechtsstaat), dengan

BAB III PENUTUP. dimaksudkan sebagai jalan untuk mewujudkan gagasan meniadakan. kedudukan MPR sebagai lembaga tertinggi negara.

PENERAPAN KONSEP TRIAS POLITICA DI INDONESIA BERDASARKAN PERSPEKTIF UUD 1945 PASCA AMANDEMEN

SENGKETA KEWENANGAN ANTAR LEMBAGA NEGARA. Oleh: Muchamad Ali Safa at 1

RANGKUMAN KN KEDAULATAN ARTI : KEKUASAAN TERTINGGI

CATATAN KRITIS REVISI UNDANG-UNDANG MD3 Oleh : Aji Bagus Pramukti * Naskah diterima: 7 Maret 2018; disetujui: 9 Maret 2018

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai peran kamar kedua dalam

ASAS HUKUM TATA NEGARA. Riana Susmayanti, SH.MH

kinerja DPR-GR mengalami perubahan, manakala ada keberanian dari lembaga legislatif untuk kritis terhadap kinerja eksekutif. Pada masa Orde Baru,

UU & Lembaga Pengurus Tipikor L/O/G/O

BAB II KEDUDUKAN MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

TEMA: PERAN DPR-RI DALAM PERSPEKTIF PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DAN DEMOKRASI DI INDONESIA. Kamis, 12 November 2009

Editor: DR. Lili Romli DPR RI PERIODE : Catatan Akhir Masa Bakti

Urgensi Menata Ulang Kelembagaan Negara. Maryam Nur Hidayat i-p enelit i P usat St udi Fakult as Hukum UI I

MPR Pasca Perubahan UUD NRI Tahun 1945 (Kedudukan MPR dalam Sistem Ketatanegaraan)

I. PENDAHULUAN. Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya

PENDAHULUAN. kendatipun disebut sebagai karya agung yang tidak dapat terhindar dari

PRINSIP CHECKS AND BALANCES DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

BAB II KEDUDUKAN PRESIDEN DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA. Dalam perjalanan sejarah ketatanegaraan Indonesia, bentuk republik telah

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : SMP NEGERI 1 Prambanan, Sleman. Alokasi Waktu : 6 X 40 Menit ( 3 x pertemuan )

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB XIII AMANDEMEN UNDANG UNDANG DASAR 1945

Makalah Mengenai Keberadaan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Dalam Ketatanegaraan Indonesia BAB I PENDAHULUAN

SISTEM PEMBAGIAN KEKUASAAN. 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan b. Kelas /Semester : X / Gasal

LEMBAGA NEGARA DALAM PERSPEKTIF AMANDEMEN UUD 1945 H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

FUNGSI LEGISLASI DPD-RI BERDASARKAN PASAL 22D UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB III. A. Urgensi Amandemen Undang Undang Dasar tahun 1945 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 (UUD NRI

BAB 14 PERWUJUDAN LEMBAGA DEMOKRASI YANG MAKIN KUKUH

Lembaga Kepresidenan dalam Sistem Presidensial

MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARAN RAKYAT,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tuntutan dari gerakan reformasi tahun 1998 adalah melakukan

Pendidikan Kewarganegaraan

BAB III PELAKSANAAN TUGAS DAN KEWENANGAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM (DKPP) DALAM PEMILU LEGESLATIF DI KABUPATEN

KAWAL DAN IMBANG (CHECKS AND BALANCES)

AMANDEMEN (amendment) artinya perubahan atau mengubah. to change the constitution Contitutional amendment To revise the constitution Constitutional

Sistem Pemerintahan Presidensial vs Parlementer. Teguh Kurniawan

Pimpinan dan anggota pansus serta hadirin yang kami hormati,

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah suatu sarana demokrasi yang digunakan untuk memilih

KETUA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN HADIRI PERTEMUAN PIMPINAN LEMBAGA NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Konstitusi merupakan segala ketentuan dan aturan dasar mengenai

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009

BAB II MAHKAMAH KONSTITUSI SEBAGAI BAGIAN DARI KEKUASAAN KEHAKIMAN DI INDONESIA. A. Penyelenggaraan Kekuasaan Kehakiman Sebelum Perubahan UUD 1945

EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF

proses perjalanan sejarah arah pembangunan demokrasi apakah penyelenggaranya berjalan sesuai dengan kehendak rakyat, atau tidak

Lex Administratum, Vol. II/No.3/Jul-Okt/2014. SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD Oleh : Frits Marannu Dapu 2

BAB I PENDAHULUAN. diatur dalam BAB VIIA Pasal 22C dan Pasal 22D UUD NRI Berdasarkan

I. PENDAHULUAN. dibagi-baginya penyelenggaraan kekuasaan tersebut, agar kekuasaan tidak

BAB II KOMISI YUDISIAL, MAHKAMAH KONSTITUSI, PENGAWASAN

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA EKSEMINASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERKAIT DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kehakiman diatur sangat terbatas dalam UUD Buku dalam pasal-pasal yang

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law

Transkripsi:

KELEMBAGAAN NEGARA DI INDONESIA ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN DALAM MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF H. Marzuki Alie, SE.MM. KETUA DPR-RI Disampaikan pada Kuliah Perdana Semester Genap tahun 2009-2010 JurusanIlmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjajaran, Bandung. Bandung, 18 Februari 2010 1 PERAN KELEMBAGAAN NEGARA DI INDONESIA DALAM MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF Sistem Negara Demokratis, menempatkan kedaulatan rakyat sebagai kekuasaan tertinggi. Dalam kehidupan bernegara, rakyat menyerahkan kedaulatannya kepada negara. Kedaulatan rakyat yang diserahkan kepada negara itu tercermin pada tiga cabang kekuasaan yang dikenal dengan konsep trias politika. 2 1

Trias Politika Peran Kelembagaan Legislatif Eksekutif Yudikatif Montesquieu dalam bukunya the Spirit of Laws, membagi kekuasaan negara dalam tiga cabang kekuasaan, yaitu legilslatif, eksekutif, dan yudikatif. Ajaran pemisahan kekuasaan ini sebelumnya dikenalkan oleh ilmuwan Inggris, John Locke, dalam bukunya Two Treatises of Government. John Locke membagi kekuasaan negara menjadi tiga cabang kekuasaan, yaitu legislatif, ekekutif, dan federatif. 3 Dalam konteks Indonesia, sebelum adanya Perubahan Pertama UUD 1945 (1999), kita tidak menganut ajaran pemisahan kekuasaan (separation of powers) sebagaimana diperkenalkan oleh John Locke dan Montesquieu, melainkan pembagian kekuasaan (division of powers/distribution of powers). Selain DPR, Presiden, dan MA yang masing-masing menjalankan kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif, ada juga lembagalembaga lain yang menjalankan kekuasaan negara, seperti MPR dan BPK. Bahkan, setelah perubahan UUD 1945, ada lembaga-lembaga baru yang dihadirkan, antara lain DPD dan MK. 4 2

Selain membagi kekuasaan negara kepada lembagalembaga negara utama, UUD 1945 juga memberikan kewenangan kepada lembaga-lembaga tertentu. Lembaga-lembaga tersebut dikenal dengan istilah state auxilliary agencies atau state independent bodies, misalnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Komisi Yudisial (KY). Lihat Pasal 22E ayat (5) Perubahan Ketiga UUD 1945. Lihat Pasal 24B Perubahan Ketiga UUD 1945. 5 Kritik Terhadap Pembagian Kekuasaan: G.W. Paton berikut ini: Although in political theory much has been made of the vital importance of the separation of powers, it is extraordinary difficult to define precisely each particular power The political usefulness of a separation of powers is clearly recognized today, but the major juristic difficulty is to discover any clear definitions of the legislative, administrative, and judicial process which can be related to the functioning of actual states. G. W. Paton, A Text-Book of Jurisprudence, second edition (Oxford: The Clarendon Press, 1951), hlm. 262. 6 3

Peran Kelembagaan Pada era Orde Baru, DPR dianggap hanya sebagai stempel dari lembaga eksekutif, maka pada era pasca Orde Baru lembaga ini diberdayakan, dan memiliki posisi yang sejajar dengan lembagalembaga tinggi negara lainnya. Peta kekuasaan yang terpusat di tangan eksekutif menyebar ke arah yang lebih seimbang. Meskipun terjadi pergeseran kekuasaan membentuk undang-undang dari Presiden kepada DPR melalui perubahan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1) UUD 1945, tidak serta merta DPR memegang sepenuhnya kekuasaan tersebut. Sebab, semua rancangan undang-undang dibahas bersama dengan Presiden untuk mendapatkan persetujuan bersama. Jika rancangan undang-undang tersebut tidak mendapatkan persetujuan bersama, rancangan undangundangan tersebut tidak dapat dimajukan lagi dalam persidangan DPR masa itu. Lihat Pasal 20 ayat (3) Perubahan Pertama UUD 1945. 7 Presiden dalam sistem ketatanegaraan Indonesia pascaperubahan UUD 1945 memegang 50% kekuasaan legislatif. Presiden dapat memveto setiap rancangan undang-undang yang tidak ia setujui. Veto tersebut tidak berada di ujung setelah suatu RUU disetujui lembaga legislatif sebagaimana halnya di Amerika Serikat, melainkan pada saat dilakukannya pembahasan antara pemerintah dan DPR. Tidak mengherankan bila ada yang menyatakan bahwa pergeseran fungsi legislasi setelah perubahan UUD 1945 justru makin menguatkan model legislasi parlementer dalam sistem presidensial Indonesia. Ini menunjukkan bahwa dari segi desain konstitusional, tidak sepenuhnya benar klaim legislative heavy. 8 4

Impeacment Peran Kelembagaan. Berdasar Amandemen UUD 1945: Impeachment terhadap pesiden dan/atau wakil presiden harus melalui keputusan Mahkamah Konstitusi (MK). Konstitusi menduduki posisi tertinggi seperti prinsip yang dianut oleh sistem presidensial. DPR tidak bisa langsung mengundang MPR untuk menyelenggarakan Sidang Paripurna dalam rangka meng-impeach Presiden dan/atau wakil presiden, namun harus melalui proses di MK untuk selanjutnya diserahkan kembali ke DPR. Jika memang MK memutuskan bahwa presiden dan/atau wakil presiden melakukan tindakan pelangaran konstitusi, maka proses selanjutnya berada di tangan MPR untuk memutuskan secara politik. 9 Peran Kelembagaan. Amandemen UUD 1945 memposisikan lembaga legislatif dan eksekutif dalam posisi yang sejajar. Apabila pada era Orde Baru kekuasaan eksekutif sangat eksesif, maka kini tidak ada gerak langkah eksekutif yang lepas dari kontrol DPR. 10 5

Fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Legislasi (Perundang-undangan) Budgeting (Anggaran) Contolling (Pengawasan) Peran Kelembagaan. Legislasi: bertujuan agar DPR dapat membentuk peraturan perundang-undangan yang baik, karena kegiatan legislasi selalu identik dengan proses pembentukan sebuah undang-undang. Melalui DPR aspirasi masyarakat ditampung, kemudian aspirasi-aspirasi tersebut diimplementasikan dalam undang-undang yang dianggap sebagai representasi kehendak rakyat. 11 Peran Kelembagaan.. Budgeting: DPR bersama presiden menyusun anggaran dalam RAPBN yang nantinya dijadikan Undangundang tentang Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara. DPR juga membahas RUU atau Pelaksanaan APBN pada satu tahun anggaran sebelumnya. Controlling: DPR bertugas mengawasi jalannya pemerintahan yang dilaksanakan oleh eksekutif. Yaitu pengawasan atas pelaksanaan UU, pelaksanaan keuangan negara, dan kebijaksanaan pemerintah. Karena, sebuah lembaga negara yang tidak mendapatkan pengawasan, memungkinkan munculnya penyalahgunaan wewenang. 12 6

Peran Kelembagaan.. Tantangan yang dihadapi DPR adalah mengelola kemampuan untuk menjadi partner politik bagi Pemerintah (eksekutif) yang bersifat kritis-konstruktif terhadap setiap kebijakan pemerintah. Dalam menjalankan perannya sebagai wakil rakyat, para anggota DPR tidak sekadar secara prosedural menjalankan tugasnya dengan selalu mengkritisi kebijakan tanpa dasar, tapi juga secara substansial memiliki bobot melalui penguasaan materi dan permasalahan yang sedang dibahas. 13 Peran Kelembagaan.. Dewan tidak boleh terjebak dalam perilaku yang bersifat politicking. Artinya, sikap kritis dan korektif para anggota Dewan tidak membuka peluang untuk meningkatkan tawarmenawar politik, demi kepentingan pribadi, golongan, dan lebih-lebih partainya. 14 7

[1]. Target jumlah penyelesaian RUU yang telah ditetapkan dalam prioritas tahunan di dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) belum dapat sepenuhnya dipenuhi; PELAKSANAAN FUNGSI-FUNGSI DPR, ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN Permasalahan di Bidang Legislasi: [2]. proses pembahasan RUU kurang transparan, sehingga sulit diakses oleh publik. 15 Pelaksanaan Fungsi... Pada pelaksanaan fungsi anggaran Dewan telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan kemampuan anggota seperti membangun kerjasama dengan beberapa pusat data, membentuk Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) disamping Badan Anggaran sebagaimana telah disebutkan di atas. 16 8

Fungsi anggaran dilakukan secara optimal, dengan mengedepankan asas keadilan, proporsionalitas, akuntabilitas dan transparansi yang selaras dengan ketentuan konstitusi dan perundang-undangan terkait. 17 Situasi.. Pelaksanaan fungsi pengawasan DPR lebih menonjol dibanding dua fungsi Dewan yang lain (Legislasi dan Anggaran). Optimalisasi pelaksanaan fungsi pengawasan, akan meningkat apabila pemerintahan banyak membuka peluang untuk dilakukan pengawasan. Pelaksanaan fungsi pengawasan: mengadakan berbagai rapat kerja komisi dengan counterpart masing-masing, mengadakan kunjungan kerja ke daerah-daerah, serta membentuk kepanitiaan seperti Panitia Khusus (Pansus) untuk menanggapi masalah-masalah yang berkembang di masyarakat. 18 9

Pelaksanaan Fungsi.. Tiga Permasalahan DPR-RI Dalam Bidang Pengawasan: [1]. Efektivitas pengawasan melalui rapatrapat masih rendah; [2]. Aspirasi masyarakat (konstituen) pada saat anggota DPR melakukan pengawasan ke daerah, seringkali tidak ditindaklanjuti sebagaimana mestinya; [3]. DPR-RI belum efektif menjalankan tugas dan fungsi checks and balances. 19 DEMOKRASI Pelaksanaan Fungsi... Demokrasi adalah sebuah proses yang tanpa henti. Demokrasi juga adalah sebuah alat untuk mencapai tujuan berbangsa dan bernegara yaitu mensejahterakan rakyat. Kelebihan demokrasi adalah rakyat memiliki ruang untuk ikut terlibat dalam seluruh proses berbangsa dan bernegera baik melalui pemilu, melalui penyampaian pendapat yang relatif bebas, serta melalui para wakilnya di lembaga perwakilan. 20 10

Demokrasi bukanlah sesuatu yang instan, tetapi membutuhkan suatu upaya nyata, bahkan pengorbanan, untuk mencapai suatu kualitas yang diharapkan. Apabila demokrasi salah kelola, maka akan berakibat fatal: stabilitas politik terganggu, dan tentu saja hal ini akan berpengaruh kepada proses pembangunan ekonomi dan bidangbidang lain. 21 Pelaksanaan Fungsi... Tetapi demokrasi juga bukan tanpa kelemahan dan cela. Kelemahan utama demokrasi adalah inefisien dan inefektif. Winston Churchill: demokrasi memang bukan sistem politik yang terbaik, tetapi belum ada sistem lain yang lebih baik lagi 22 11

Pelaksanaan Fungsi... Peran pemimpin sangat penting untuk memberikan contoh yang baik kepada rakyatnya,serta memberikan pengabdian total bagi kesejahteraan rakyat dalam menjalankan tugastugas konstitusionalnya. 23 Saya sangat menghargai segenap daya kritis mahasiswa dan masyarakat di dalam memberikan kritik dan masukan kepada DPR, Pemerintah, maupun lembaga-lembaga negara lainnya 24 12

Pelaksanaan Fungsi... Mari, Belajar berdemokrasi dan mengimplementasikannya secara baik. 25 TERIMA KASIH 26 13