Apa yang Menjadi Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Berawasan Kesehatan tentang Upaya Peningkatan ASI Eksklusif di Provinsi Bali?

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Apa yang dimaksud dengan Yodium?

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 5 TAHUN 2014

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF

6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF. BAB I KETENTUAN UMUM

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 26 Tahun 2017 Seri E Nomor 19 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

-1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

WALIKOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DI KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI, DAN MENTERI KESEHATAN

GUBERNUR SULAWESI BARAT SALINAN

PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI, DAN MENTERI KESEHATAN

: Bilik Laktasi, ASI, Sarana Umum, Peraturan Daerah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. diberikan sampai bayi berumur lebih kurang dua tahun.10. secara eskklusif kepada bayinya, diantaranya:

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF

RUANG MENYUSUI/FASILITAS LAKTASI DI MAL RAMAYANA ALUN-ALUN MALANG KERJA SAMA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG DENGAN PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA

Daftar Pustaka. (20/11/2013//23.01). Available from.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan Pojok Laktasi di Perusahaan Garmen Sandang Asia. Maju Abadi Kawasan Industri Kota Semarang

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan Garmen Sandang Asia Maju Abadi

2012, No Air Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu. 2. Air Susu Ibu Eksklusif yang selanju

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu.

SALINAN TENTANG. kewajiban bagi. makaa

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 9 Tahun : 2014

Pokok Bahasan. Ruang Lingkup. Gizi Bagi Pekerja. Kebutuhan Gizi Pekerja. ASI di Tempat Kerja 31/03/2014 2

PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. sempurna sesuai dengan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan. perkembangan yang optimal. ASI juga mengandung zat zat

KEBIJAKAN DEPARTEMEN KESEHATAN TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) PEKERJA WANITA

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 37 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

BAB I PENDAHULUAN. ASI merupakan susu yang tepat untuk bayi karena susu ini khusus diproduksi ibu

KESEHATAH HENTERI TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. otak dimulai dalam kandungan sampai dengan usia 7 tahun (Menteri Negara

UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN TENTANG MENYUSUI. Better Work Indonesia. Betterworkindo. Better Work Indonesia funded by :

Bab 5. Dasar Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 77 ayat (12)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMBENTUKAN SUPPORT GROUP IBU MENYUSUI DI KABUPATEN PEKALONGAN DAN KUDUS

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 17 SERI E

I. PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan

Dr. EVELINE P.N, Sp.A, IBCLC SATGAS ASI PP IDAI

ARIS SETYADI J

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tumbuh kembang anak. Selain menguntungkan bayi, pemberian ASI eksklusif juga menguntungkan ibu, yaitu dapat

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Lata

TINJAUAN ATAS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK MENYUSUI ANAK SELAMA WAKTU KERJA DI TEMPAT KERJA BAGI PEKERJA PEREMPUAN. Marlia Eka Putri A.T.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA BERKAT RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO) merekomendasikan untuk pemberian ASI eksklusif

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

Beberapa penelitian menyebutkan status pekerjaan ibu sebagai hambatan pemberian ASI eksklusif. Sebuah penelitian di Vietnam menunjukkan bahwa ibu

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sudah tercantum dalam Firman Allah SWT Al-Qur an, QS. Al- penyusuan dan apabila keduanya ingin menyapih (sebelum 2 tahun)

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan unsur penting

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 46 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-P TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Makanan yang terbaik untuk bayi usia 0 6 bulan adalah ASI. Keunggulan

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI BALI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Eksklusif dan praktik menyusui selama 2 tahun. Pemberian ASI Eksklusif merupakan

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2005 TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Sesi 30 WANITA DAN PEKERJAAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar empat bulan. Setelah untuk bayi yang mendapat makanan tambahan yang tertumpu pada beras.

Lampiran Universitas Sumatera Utara

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Melindungi kesehatan ibu :

BAB I PENDAHULUAN. obstetri di Indonesia adalah sebesar 23 per Kelahiran Hidup (KH)

Transkripsi:

MENINGKATKAN PENCAPAIAN ASI EKSKLUSIF DI PROVINSI BALI MELALUI KEBIJAKAN BERWAWASAN KESEHATAN : SURAT EDARAN GUBERNUR BALI NOMOR : 440/ 3403/KESMAS.DISKES, TANGGAL 24 MARET 2015 TENTANG UPAYA PENINGKATAN ASI EKSKLUSIF Apa yang Menjadi Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Berawasan Kesehatan tentang Upaya Peningkatan ASI Eksklusif di Provinsi Bali? Berdasarkan Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif, Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Kesehatan, Nomor: 48/MEN.PP/XII/2008, Nomor: PER.27/MEN/XII/2008 dan Nomor: 177/MENKES/PB/XII/2008 tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu Selama Waktu Kerja di Tempat Kerja serta mempertimbangkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 dimana disebutkan bahwa prosentase pemberian ASI saja (ASI eksklusif) pada bayi sampai usia 6 bulan sebesar 30,2% sedangkan target nasional sebesar 75%. Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian ASI eksklusif belum mencapai hasil yang diharapkan. Beberapa permasalahan yang ditemui dalam pemberian ASI pada ibu bekerja adalah ibu bekerja tidak mempunyai waktu cukup untuk menyusui anaknya, masih kurangnya pengetahuan ibu bekerja mengenai manajemen laktasi serta tidak tersedianya ruang ASI yang diperlukan di tempat kerja untuk memerah ASI. Sehubungan dengan hal tersebut maka dibuat kebijakan berwawasan kesehatan yang berupa Surat Edaran Gubernur Bali nomor : 440/ 3403/Kesmas.Diskes, Tanggal 24 Maret 2015 tentang Upaya Peningkatan ASI Eksklusif (terlampir).

Apa yang Menjadi Dasar Hukum Penyusunan Kebijakan Berawasan Kesehatan tentang Upaya Peningkatan ASI Eksklusif di Provinsi Bali? 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1976 tentang cuti PNS 5. Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Kesehatan Nomor: 48/MEN.PP/XII/2008, Nomor: PER.27/MEN/XII/2008 dan Nomor: 1177/MENKES/PB/XII/2008 tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu Selama Waktu Kerja di Tempat Kerja. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif Apa tanggung jawab Pemerintah Daerah Provinsi dalam program pemberian ASI Eksklusif menurut PP No. 32 Tahun 2012? a. Melaksanakan kebijakan nasional dalam rangka program pemberian ASI Eksklusif b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi program pemberian ASI Ekslusif dalam skala provinsi c. Memberikan pelatihan teknis konseling menyusui dalam skala provinsi d. Menyediakan tenaga konselor menyusui di fasilitas pelayanan kesehatan tempat sarana umum lainnya dalam skala provinsi e. Membina, monitoring, mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan dan pencapaian program pemberian ASI Eksklusif di fasilitas pelayanan kesehatan, satuan pendidikan kesehatan, tempat kerja, tempat sarana umum dan kegiatan di masyarakat dalam skala provinsi f. Menyelenggarakan, memanfaatkan, dan memantau penelitian dan pengembangan program pemberian ASI Eksklusif yang mendukung perumusan kebijakan provinsi g. Mengembangkan kerjasama dengan pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan h. Menyediakan ketersediaan akses terhadap informasi dan edukasi atas penyelenggaraan pemberian ASI Eksklusif dalam skala provinsi Apa tanggung jawab Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam program pemberian ASI Eksklusif menurut PP No. 32 Tahun 2012? a. Melaksanakan kebijakan nasional dalam rangka program pemberian ASI Eksklusif b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi program pemberian ASI Ekslusif dalam skala Kabupatn/Kota c. Memberikan pelatihan teknis konseling menyusui dalam skala kabupaten/kota

d. Menyediakan tenaga konselor menyusui di fasilitas pelayanan kesehatan tempat sarana umum lainnya dalam skala kabupan/kota e. Membina, monitoring, mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan dan pencapaian program pemberian ASI Eksklusif di fasilitas pelayanan kesehatan, satuan pendidikan kesehatan, tempat kerja, tempat sarana umum dan kegiatan di masyarakat dalam skala kabupaten/kota f. Menyelenggarakan, memanfaatkan, dan memantau penelitian dan pengembangan program pemberian ASI Eksklusif yang mendukung perumusan kebijakan kabupaten/kota g. Mengembangkan kerjasama dengan pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan h. Menyediakan ketersediaan akses terhadap informasi dan edukasi atas penyelenggaraan pemberian ASI Eksklusif dalam skala kabupaten/kota Hal hal apa yang ditekankan dalam Kebijakan Berawasan Kesehatan tentang Upaya Peningkatan ASI Eksklusif di Provinsi Bali? Dalam kebijakan berwawasan kesehatan tentang upaya peningkatan ASI Eksklusif yang disusun tahun 2015 ditekankan pada beberapa upaya sebagai berikut : 1. Adanya langkah-langkah konkrit terkait penyebarluasan informasi tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif 2. Tersedianya fasilitas menyusui di tempat kerja (Ruang Laktasi) sesuai dengan standar dan persyaratan yang ada 3. Meningkatnya kerjasama lintas sektor dan lintas program dalam upaya meningkatkan cakupan ASI eksklusif 4. Adanya dukungan secara penuh terhadap upaya-upaya peningkatan cakupan ASI eksklusif 5. Adanya tindak lanjut Surat Edaran ini kepada seluruh instansi vertikal di provinsi Bali. Apa Keunggulan ASI? Keunggulan ASI dapat dilihat dari berbagai aspek antara lain : a. Aspek Gizi 1) Mengandung zat gizi berkualitas tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi 2) Zat gizi dalam ASI mudah dicerna dan diserap secara efektif b. Aspek Imunologis 1) ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi 2) Mengandung IgA, laktoferin, lysosim, faktor bifidusdan lain-lain yang mampu menjaga daya tahan tubuh bayi

c. Aspek Kecerdasan ASI mengandung Taurin, DHA,AA yang cukup untuk menjamin pertumbuhan dan tingkat kecerdasan anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan (IQ) bayi yang diberikan ASI lebih tinggi daripada bayi yang diberikan susu formula. Bagaimana penerapan pengelolaan ASI di tempat kerja? a. Sosialisasi mengenai pemberian ASI kepada seluruh pekerja b. Menyediakan media-media promosi/penyuluhan c. Memberi kesempatan yang cukup pada pekerja yang menyusui untuk memerah ASI di tempat kerja Apa persyaratan ruang laktasi di tempat kerja baik khusus maupun tersendiri? Sarana dan Prasarana yang dibutuhkan : 1. Ukuran Ruangan a. Luas ruangan minimal 3x4 m2 dan atau disesuaikan dengan jumlah pekerja perempuan yang sedang menyusui b. Tertutup, tersendiri dan bisa dikunci dari dalam c. Bersih, cukup ventilasi, cahaya d. Lantai keramik/semen/karpet e. Wastafel dengan air mengalir dan sabun untuk cuci tangan f. Tidak bersebelahan dengan toilet, gudang, dapur atau tempat wudhu g. Lokasi ruang memerah ASI mudah dijangkau oleh pekerja perempuan dan aman dari bahaya lingkungan kerja h. Tata letak ruangan memerah ASI bisa tersendiri atau bergabung dengan ruangan lain 2. Alat untuk memerah dan menyimpan ASI : a. Refrigerator, tetapi apabila belum memungkinkan dapat menggunakan termos es b. Dispenser (air panas dan dingin) c. Pompa ASI bila diperlukan d. Botol untuk menyimpan ASI e. Tas untuk membawa ASI perah f. Alat penseteril botol g. Alat ukur tinggi badan dan berat badan 3. Alat penunjang lainnya a. Lemari penyimpan peralatan b. Lap tangan c. Kursi, meja

d. Alat pembatas pakai krey untuk memerah ASI e. Waslap untuk kompres payudara f. Tempat sampah tertutup 4. Alat tulis 5. Alat konseling 6. KIE/ penyuluhan ASI 7. Tenaga : konselor menyusui/tenaga terlatih Bagaimana cara memastikan bahwa pengelolaan ASI di tempat kerja berjalan dengan baik? 1. Adanya kebijakan tertulis yang ditandatangani oleh pimpinan perusahaan 2. Adanya laporan berkala tentang pekerja perempuan di tempat kerja tersebut 3. Adanya sosialisasi hasil pelaksanaan ASI di tempat kerja 4. Dilakukannya monitoring dan evaluasi program secara berkala 5. Adanya penghargaan baik dari internal maupun eksternal perusahaan/ tempat kerja (Penyusun : Ni Kadek Widiastuti /sie Promkes, Dikes Prov.Bali) Denpasar, 1 September 2015 Mengetahui, Ka.Bid.Kesmas, Dikes Prov.Bali, I Wayan Widia, SKM,M.Kes NIP. 19651231 198803 1 359

Lampiran : GUBERNUR BALI Nomor : 440/ 3403/Kesmas.Diskes Lampiran: 1 (satu) lembar Hal : Upaya Peningkatan Cakupan ASI Eksklusif Denpasar, 24 Maret 2015 Kepada : Yth:1. Pimpinan TNI/Polri se-bali 2. Kepala BUMN/BUMD se- Bali 3. Kepala SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali 4. Pimpinan Instansi Vertikal di Provinsi Bali 5. Bupati/ Walikota se-bali di Tempat SURAT EDARAN Berdasarkan Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif, Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Kesehatan, Nomor: 48/MEN.PP/XII/2008, Nomor: PER.27/MEN/XII/2008 dan Nomor: 177/MENKES/PB/XII/2008 tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu Selama Waktu Kerja di Tempat Kerja serta mempertimbangkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 dimana disebutkan bahwa prosentase pemberian ASI saja (ASI eksklusif) pada bayi sampai usia 6 bulan sebesar 30,2% sedangkan target nasional sebesar 75%. Sehubungan dengan hal tersebut agar Saudara Bupati/Walikota dapat melakukan hal-hal berikut: 6. Melakukan langkah-langkah konkrit terkait penyebarluasan informasi tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif 7. Menyediakan fasilitas menyusui di tempat kerja (Ruang Laktasi) sesuai dengan standar dan persyaratan yang ada 8. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program dalam upaya meningkatkan cakupan ASI eksklusif 9. Memberikan dukungan secara penuh terhadap upaya-upaya peningkatan cakupan ASI eksklusif

10. Menindaklanjuti Surat Edaran ini kepada seluruh instansi vertikal di provinsi Bali. Demikian Surat Edaran ini dibuat untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan. GUBERNUR BALI MADE MANGKU PASTIKA