Pendapatan PT Timah (Persero) Tbk 2011 Sebesar 8.749,6 Milyar

dokumen-dokumen yang mirip
Pendapatan PT Timah (Persero) Tbk 2012 Sebesar Rp 7,822.6 Milyar

Laba Bersih PT Timah (Persero) Tbk 2010 Sebesar 947,9 Milyar

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Bersih Triwulan I 2012 Sebesar Rp 207,7 Miliyar

Laba Bersih PT Timah (Persero) Tbk 2010 Sebesar 947,9 Milyar

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba Periode Berjalan Pada 30 September 2011 sebesar Rp 860 Miliar

PT Timah (Persero) Tbk Membukukan Laba per 31 Maret 2011 Sebesar Rp 354,7 Miliar

LAPORAN SEMESTER I Jakarta, 30 Agustus 2010, PT Timah (Persero) Tbk hari ini melaporkan kinerja Perseroan pada semester pertama 2010

PT Timah (Persero) Tbk Menyampaikan Laporan Keuangan Tengah Tahunan Tahun 2012

fax : + 62 PT 2010 mencata logam timah di LME Selama terendah ton. Produksi bijih timah tercatat halaman 1 dari 7

UNTUK SEGERA DISIARKAN

Laba PT TIMAH (Persero) Tbk Naik sebesar 141% pada Laporan Keuangan s/d Kuartal III Tahun 2014

Kuartal III 2015 TINS Membukukan Kenaikan Pendapatan 17,95% YoY

Kinerja Operasional TINS Lebih Baik

Labaa TINS Meningkat

Efisiensi dan Strategi yang Tepat Berbuah Kinerja Positif pada Semester I-2015

30 Juni 31 Desember

30 September 31 Desember Catatan

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

JUMLAH ASET LANCAR

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT GARUDA METALINDO Tbk

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Catatan 31 Maret Maret 2010

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

JUMLAH AKTIVA

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

ASET Catatan 31 Maret Desember 2012

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk


ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Perbaikan biaya topang pendapatan PT Vale di tahun 2016

LAPORAN KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK TBK AKTIVA AKTIVA LANCAR

PT Vale Indonesia Tbk Mengumumkan Laba Triwulan Kedua 2012 Sebesar AS$1,7 Juta

PT Vale Indonesia Tbk Mengumumkan Laba Triwulan Ketiga 2012 Sebesar AS$23,4 Juta

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

PT Vale melaporkan penjualan yang lebih rendah di 1T17

LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN

PT Vale Indonesia Tbk mencapai kinerja operasional yang kuat pada Triwulan Keempat Tahun 2012


L2

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2009 SEBESAR AS$75,9 JUTA - 1 -

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit)

LAMPIRAN. Laporan Keuangan PT Astra Graphia Tbk

LAPORAN KEUANGAN UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011

PT Vale mencatat rugi bersih namun EBITDA positif untuk tahun 2017 didorong oleh peningkatan kinerja di semester kedua

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

Untuk publikasi segera

SIARAN PERS MENGUMUMKAN LABA SEBESAR AS$81,7 JUTA PADA TRIWULAN KETIGA TAHUN 2011

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp

PRESS RELEASE No. TEL.96/PR.000/COP-A /2011

ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Rp Penyertaan sementara Rp Piutang usaha

PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN 2012 (UNAUDITED)

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2008

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

SIARAN PERS PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK MENGUMUMKAN LABA SEBESAR AS$126,3 JUTA PADA TRIWULAN KEDUA TAHUN

PT Vale melaporkan kenaikan produksi dan penjualan pada triwulan kedua tahun 2016

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEDUA 2009 SEBESAR AS$17,4 JUTA - 1 -

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA SEBESAR AS$109,7 JUTA PADA TRIWULAN KETIGA TAHUN

SIARAN PERS PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK MENGUMUMKAN LABA SEBESAR AS$108,9 JUTA PADA TRIWULAN KEEMPAT TAHUN

SIARAN PERS PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK MENGUMUMKAN LABA SEBESAR AS$142,6 JUTA PADA TRIWULAN KEDUA TAHUN

SIARAN PERS PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEEMPAT 2009 SEBESAR AS$60,0 JUTA - 1 -

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEDUA 2008 SEBESAR US$156,0 JUTA

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT. Gajah Tunggal, Tbk. : Emilia Fery S NPM :

Biaya di triwulan pertama tahun 2015 tetap kompetitif; Memberikan dukungan di tengah penurunan harga

PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA

LAMPIRAN. 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk

Untuk publikasi segera

Untuk publikasi segera

DAFTAR PUSTAKA. Sartono, Agus Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.

Triwulan yang menguntungkan bagi PT Vale

Triwulan yang menguntungkan bagi PT Vale

BAB I Pendahuluan. Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada keputusan yang

NEWS RELEASE Jakarta, 14 Maret 2016

) ( ASET INVESTASI

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan.

1 L a p o r a n T a h u n a n

Untuk publikasi segera

PT Vale kembali mencatat keuntungan meskipun harga nikel tetap rendah

PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA

Lampiran 1 DATA ANALISIS RASIO AKTIVITAS. A. Inventory Turnover Periode Tahun (Dalam Jutaan Rupiah) 2007 DESCRIPTION TMS SIK TMS SIK

Siaran Pers. PT Vale Indonesia Tbk Mengumumkan Laba Bersih Sebesar AS$13,1 juta pada Triwulan Keempat Tahun 2011

Kas 2c, 2g Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h,

@ilffi PI IIIIRIG! PT]IIA,IbT

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

Transkripsi:

UNTUK SEGERA DISIARKAN Untuk keterangan lebih lanjut hubungi: Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat Telepon : +62 (21) 2352 8000 Faksimili : +62 (21) 344 4012 e-mail Website : corsec@pttimah.co.id : www.timah.com Pendapatan PT Timah (Persero) Tbk 2011 Sebesar 8.749,6 Milyar Jakarta, 29 Maret 2012. PT Timah (Persero) Tbk hari ini menyampaikan Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2011. Perseroan mencatat laba bersih tahun 2011 sebesar Rp 896,8 milyar atau Rp178,2 per saham, lebih rendah 5% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2010 sebesar Rp947,9 milyar atau Rp188,3 per saham. Lebih rendahnya laba bersih Perseroan pada tahun 2011 tersebut disebabkan oleh ketidakstabilan harga logam timah dunia yang terjadi pada semester kedua 2011 berdampak pada penurunan volume penjualan yang merupakan bagian dari gerakan moratorium (penundaan) ekspor timah dari Bangka Belitung, ketika harga timah turun sampai US$ 19.000 per Mton pada bulan Oktober 2011, dimana harga timah tersebut lebih rendah dari pada biaya produksi. Gerakan moratorium merupakan protes dari produsen timah Indonesia terhadap pedagang, yang menggunakan isu krisis ekonomi di Eropa untuk menurunkan harga timah di pasar global. Secara fundamental, turunnya harga timah tersebut tidak cukup beralasan, karena stok logam timah di LME (London Metal Exchange) berada pada posisi di bawah normal (16.000 mton), sementara itu produksi timah di Indonesia sedang menurun akibat musim hujan dan kondisi cuaca buruk. Selama moratorium ekspor logam timah pada bulan Oktober hingga Desember 2011, manajemen mengurangi penjualan spot yang memang kurang menguntungkan pada saat harga timah rendah, sedangkan komitmen dengan pelanggan yang telah mengikat kontrak pembelian masih dilayani seluruhnya dengan baik. Rencana Strategis Perseroan Dalam merespon situasi pasar saat ini dan harga logam timah dunia yang tidak stabil maka manajemen berinisiatif untuk menerapkan strategi penjualan yang tidak berfokus pada peningkatan kwantitas penjualan atau sales quantity performance namun lebih fokus pada peningkatan kwalitas penjualan atau sales quality performance. Dalam hal ini, manajemen berupaya untuk meningkatkan laba perseroan bukan berdasarkan pada volume penjualan akan tetapi lebih kepada peningkatan margin penjualan. Adapaun daya dan upaya yang dilakukan adalah dengan memacu penjualan produk yang memiliki nilai tambah lebih atau added value product, mengurangi penjualan yang bersifat komitmen / kontrak dan meningkatkan penjualan kepada end user customer. Jenis produk yang dikategorikan sebagai added value product adalah logam timah yang memiliki kadar Sn diatas 99,90% sampai dengan 99,99% dengan target penjualan mencapai 70% dari total penjualan. Sebagai perbandingan, logam standar adalah logam dengan kadar Sn 99,85%. Rencana strategis ini juga didukung dengan upaya peningkatan produksi dari tambang laut yang berdasarkan kondisi saat ini jauh lebih ekonomis dari penambangan darat. Untuk menunjang upaya tersebut perusahaan saat ini tengah membangun kapal keruk yang lebih modern yaitu Bucket Wheel Dredge (BWD) yang memiliki kemampuan mengeruk lebih dalam daripada kapal keruk konvensional sehingga nantinya biaya produksi di laut dapat di tekan menjadi lebih efisien lagi. Pengoperasian BWD juga didukung dengan penambahan armada Kapal Isap / Cutter Suction Dredge (CSD) yang memiliki kemampuan mobilitas tinggi. Hal. 1 dari 6

Tinjauan Operasi Harga tertinggi logam timah dunia selama tahun 2011 adalah 33,255 US$/Mton dan terendah adalah 18,610 US$/MTon dengan harga rata-rata sebesar 26,021 US$/Mton, naik 27% dari harga rata-rata logam timah dunia tahun 2010 sebesar 20.447 US$/Mton. Sementara Kurs rata-rata nilai tukar Dolar AS tahun 2011 sebesar Rp8.757,-/US$ dan pada tahun 2010 sebesar Rp9.169,-/US$. Produksi logam timah tahun 2011 adalah sebesar 38.132 mton, atau 6% lebih rendah dibandingkan dengan produksi tahun 2010 sebesar 40.412 mton. Penurunan volume produksi logam lebih disebabkan oleh rendahnya penjualan pada semester kedua. Total produksi bijih timah tahun 2011 sebesar 37.486 ton Sn, relatif sama dengan produksi bijih timah tahun 2010 sebesar 37.615 ton Sn. Kontribusi terbesar bijih dari tambang darat yakni sebesar 19.136 ton Sn atau naik 11% jika dibandingkan tahun 2010 sebesar 17.172 ton Sn. Sedangkan produksi bijih dari penambangan lepas pantai turun 10% menjadi 18.351 ton Sn dari tahun lalu yaitu sebesar 20.444 ton Sn Tinjauan Keuangan Laba kotor Perseroan tahun 2011 mencapai Rp1.973,3 milyar atau 3% lebih tinggi dibandingkan laba kotor tahun 2010 sebesar Rp1.924,1 milyar, dan beban pokok pendapatan turun 5% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 7.260,7 milyar pada tahun 2010 menjadi 6.868,5 milyar pada tahun ini. Laba sebelum pajak lebih tinggi 13% dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp1.127,3 milyar menjadi Rp 1.268,1 milyar. Total Aktiva Perseroan naik sebesar 11% dari Rp5.881,1 milyar menjadi Rp6.569,8 milyar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh naiknya persediaan lancar sebesar 36% dari Rp1.802,7 milyar tahun 2010 menjadi Rp 2.447,0 milyar pada tahun 2011. Total kewajiban lancar naik sebesar 10% dari Rp1.269,5 milyar pada tahun lalu menjadi Rp1.422,0 milyar pada tahun ini. Total ekuitas naik 11% menjadi sebesar Rp4.597,8 milyar dibandingkan Rp4.203,1 milyar pada tahun 2010. Kondisi Saat Ini dan Prospek Ke Depan PT Timah (Persero) Tbk memperkirakan konsumsi logam timah dunia pada tahun 2012 akan mengalami kenaikan sekitar 5-6 % dari tingkat konsumsi pada tahun 2011 sebesar 350.000 ton. Sedangkan produksi logam timah pada 2012 akan mengalami penurunan akibat penerapan undangundang minerba pada bulan September 2012 sehingga pasokan bijih timah ke luar negeri dari penambangan ilegal dapat ditekan semaksimal mungkin. Dengan pertimbangan yang konservatif maka Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan usaha di atas 15% melalui peningkatan produktifitas serta efisiensi biaya usaha. Terlampir berikut ini ikhtisar kinerja triwulan IV dan tahun 2011, termasuk ikhtisar laba/rugi, neraca dan arus kas konsolidasian PT Timah (Persero) Tbk dan Anak Perusahaan yang telah diaudit untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011. **** akhir siaran pers **** *) Laporan Keuangan Konsolidasian PT Timah (Persero) Tbk dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010, juga tersedia di Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM), Gedung Bursa Efek Indonesia. Hal. 2 dari 6

Ikhtisar Unjuk Kerja Periode triwulan IV dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 Triwulan IV Tahun 2011 2010 2011 2010 Produksi Pemindahan tanah - m3 - Darat 999.260 783.105 4.173.757 4.004.694 - Laut 7.025.134 8.199.801 29.051.893 34.880.898 Total 8.024.394 8.982.906 33.225.650 38.885.592 Produksi bijih timah - ton - Darat 4.534 5.794 19.136 17.172 - Laut 4.787 4.698 18.351 20.444 Total 9.321 10.492 37.486 37.615 Produksi logam - Mton 9.599 10.781 38.132 40.413 Penjualan Penjualan logam timah - Mton 8.705 11.255 33.971 40.507 Persediaan - Bijih ton 1.011 1.550 1.011 1.550 - Terak ton 5.928 6.197 5.928 6.197 - Logam - Mton 6.489 2.843 6.489 2.843 - Tin Solder Mton 488 135 488 180 Parameter kinerja Kurs akhir periode - Rp / US$ 9.068 8.991 9.068 8.991 Kurs rata-rata - Rp / US$ 9.024 8.977 8.757 9.128 Harga rata-rata - US$/Mton 21.764 24.680 26.714 19.981 Harga Pokok Produksi Logam - US$/Mton 15.303 16.802 20.024 15.214 Harga Pokok Usaha - US$/Mton Timah 19.683 18.318 22.266 16.477 Harga Pokok Usaha (Kas) - US$/Mton 18.602 17.263 21.346 15.549 Margin per ton - US$ 2.081 6.362 4.447 3.504 Hal. 3 dari 6

Laporan Laba Rugi Konsolidasi Periode triwulan IV dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Milyar Rupiah, kecuali laba per saham dalam rupiah penuh) Triwulan IV Tahun 2011 2010 2011 2010 Pendapatan bersih 1.933,3 2.724,1 8,749.6 8.339,3 Persediaan awal 1.437,4 1.508,1 1.437,4 1.508,1 Beban Pokok produksi 1.355,5 1.967,3 6.684,2 5.498,8 Persediaan akhir 1.891,0 1.437,4 1.891,0 1.437,4 Beban Pokok Pendapatan di luartimah (337,5) 161,0 92,2 845,6 Beban Pokok Penjualan 1.622,1 1.783,3 6.776,3 6.415,1 Laba Kotor 311,2 940,8 1.973,3 1.924,1 Beban penjualan 15,6 16,9 62,4 60,6 Beban administrasi dan umum 144,0 234,4 576,2 550,7 Pendapatan Bunga 8,1 6,2 39,0 20,6 Beban bunga dan keuangan (9,0) (3,9) (25,2) (15,6) Laba (rugi) selisih kurs, bersih 13,3 5,7 (16,6) (23,3) Lain lain (31,6) (121,5) (39,4) (165,3) Beban eksplorasi 17,1 2,1 (17,1) (2,1) Bagian Laba (rugi) perusahaan asosiasi (28,9) (5,7) (7,3) 0,1 Laba sebelum pajak 86,4 568,0 1.268,1 1.127,3 Beban pajak (49,5) (95,4) (371,3) (179,4) Laba Periode Berjalan 37,0 472,6 896,8 948,0 Pendapatan Komprehensif Lain setelah Pajak Selisih kurs karena penjabaran lap. Keuangan 2,4 2,7 (0,5) (6,3) Kenaikan/(penurunan) belum direalisasi atas efek untuk dijual 0,4 0,4 (0,2) (0,5) Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi - (0,8) - - Total Pendapatan Komprehensif Periode Berjalan 39,7 474,9 897,1 947,9 Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk 37,0 480,7 896,8 947,9 Kepentingan Non Pengendali (0.0) (0.0) (0.0) (0.0) Laba Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk 39,4 480,7 896,8 947,9 Kepentingan Non Pengendali (0.0) (0.0) (0.0) (0.0) Laba bersih per saham dan dilusian 7,3 93,9 178,2 188,3 EBITDA 172,3 672,3 1.528,1 1.465,4 Rasio-rasio Laba kotor : penjualan - % 16 35 23 23 Laba usaha : penjualan - % 2 17 10 11 Laba seb. pajak : penj. - % 4 21 14 14 Hal. 4 dari 6

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Milyar Rupiah) 2011 2010 Aset Lancar Kas dan setara kas 659,6 844,2 Aset Keuangan Lainnya 8,5 1,7 Piutang usaha 505,3 865,8 Piutang lain-lain 77,6 75,2 Persediaan lancar bersih 2.447,0 1.802,7 Pajak dibayar di muka 888,6 470,5 Aset lancar lain-lain 44,5 48,6 Jumlah Aset Lancar 4.631,4 4.108,9 Aset tidak lancar Piutang lain Pihak berelasi 0,9 0,7 Piutang lain Pihak ketiga 0,5 2,7 Investasi pada Entitas Asosiasi 127,4 134,2 Aset pajak tangguhan 50,1 50,8 Harga Perolehan Aset Tetap 3.790,5 3.376,7 Akumulasi Penyusutan (2.272,4) (2.012,2) Penyisihan kerugian penurunan nilai (2,6) (2,6) Aset Tetap 1.515,6 1.361,9 Properti Investasi 30,1 30,1 Aset tidak lancar lain-lain 213,8 191,9 Jumlah Aset 6.569,8 5.881,1 Liabilitas Jangka pendek Hutang bank jangka pendek 643,7 431,7 Hutang usaha : - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2,0 4,6 - Pihak ke tiga 300,3 216,2 Hutang pajak dan royalti 89,1 109,7 Hutang lain-lain 386,9 507,3 Jumlah Liabilitas Jangka pendek 1.422,0 1.269,5 Liabilitas Jangka Panjang Kewajiban pajak tangguhan 3,4 2,5 Kewajiban imbalan pasca masa kerja 290,8 274,9 Penyisihan biaya dan rehabilitasi lingkungan jangka 255,9 131,1 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 550,0 408,6 Kepentingan Non Pengendali 0,3 0,3 Ekuitas yg dapat diatribusikan kpd pemilik entitas 4.597,5 4.203,1 Total Liabilitas dan Ekuitas 6.569,8 5.881,1 Hal. 5 dari 6

Laporan Arus Kas Konsolidasi Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Milyar Rupiah) Triwulan IV Tahun 2011 2010 2011 2010 Kegiatan Operasi : Penerimaan dari pelanggan 1.980,8 2.384,4 9.269,1 8.020,1 Pengeluran kas kepada pemasok (1.440,7) (1.841,0) (6.325,8) (5.388,8) Pengeluran kas kepada karyawan (271,2) (224,9) (898,6) (770,4) Kas dari kegiatan operasi 269,0 318,5 2.044,8 1.860,9 Kemitraan Bina Lingkungan (28,4) (28,4) - Penerimaan bunga (39,0) 4,9 32,9 18,2 Restitusi Pajak 86,8 35,2 113,3 103,0 Pembayaran iuran pensiun (16,1) (11,1) (64,3) (46,5) Pembayaran dividen - - (473,9) (156,9) Pembayaran pajak dan royalti (388,8) (325,5) (1.560,0) (1.151,8) Jumlah Kas Operasi Bersih (116,6) 21,9 64,3 673,6 Kegiatan Investasi : Perolehan aktiva tetap (164,8) 23,6 (416,6) (340,0) Kenaikan kas yang dibatasi penggunaannya (3,9) (3,1) (3,9) (3,1) Penambahan investasi pd perush. Asosiasi - - - (15,0) Jumlah Kas Investasi (168,7) 20,5 (420,6) (358,1) Kegiatan Pendanaan : Penambahan (pembayaran) hutang Bank Bersih 179,1 250,1 196,6 44,7 Pembayaran bunga (7,2) (2,4) (22,4) (15,0) Jumlah Kas Pendanaan 171,9 247,7 174,2 29,7 Kenaikan/(penurunan) bersih kas & setara kas (113,5) 285,6 (182,0) 345,2 Kas dan setara kas awal tahun 771,4 560,0 841,1 501,9 Pengaruh perubahan kurs mata uang asing atas kas dan setara 1,5 (1,4) 0,5 (6,0) Saldo akhir kas 659,6 841,2 659,6 841,1 Hal. 6 dari 6