RENTABILITAS USAHA TERNAK AYAM RAS PEDAGING SISTEM PROBIOTIK

dokumen-dokumen yang mirip
RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT

KELAYAKAN USAHA SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA

KELAYAKAN USAHA TERNAK AYAM RAS PETELUR

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )

VII. ANALISIS PENDAPATAN

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan umum Ayam Broiler. sebagai penghasil daging, konversi pakan irit, siap dipotong pada umur relatif

KELAYAKAN USAHA PETERNAKANN AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

KELAYAKAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SAYURAN Asep Irfan Fathurrahman 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

II. ISI 2.1. Pra Produksi Penyiapan Sarana (Kandang) Persiapan peralatan dan ayam

MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. Budidaya ayam ras khususnya ayam broiler sebagai ayam pedaging,

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

Kata Kunci : Usaha Ternak, Pola Mandiri dan Makloon, Ayam Ras Pedagin

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

JIIP Volume 2 Nomor 2, Desember 2016, h

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN

VII. ANALISIS FINANSIAL

KERAGAAN USAHA PENGGEMUKAN TERNAK SAPI POTONG Bubun Bunyamin 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umumnya dipanen pada umur 5 6 minggu dengan tujuan sebagai penghasil

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

TINJAUAN PUSTAKA. Broiler adalah istilah yang biasa dipakai untuk menyebut ayam hasil

KELAYAKAN USAHATERNAK AYAM KAMPUNG SUPER DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PAKAN CAMPURAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari pada 16 Maret sampai 15 April 2014,

PENERIMAAN DAN PENDAPATAN USAHA PEMOTONGAN SAPI POTONG DI PERUSAHAAN DAERAH ANEKA WIRAUSAHA KABUPATEN DEMAK. Imelda Oct Utami, Harini TA 1

Simon Candra, Hari Dwi Utami and Budi Hartono Faculty of Animal Husbandry, University of Brawijaya. Malang ABSTRACT

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

RENTABILITAS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

Nama : MILA SILFIA NIM : Kelas : S1-SI 08

D Praditia, W. Sarengat dan M. Handayani* Program S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan PertanianUniversitas Diponegoro Semarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan manusia. Untuk meningkatkan produktivitas ternak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dari Afrika. Tahun 1969, ikan nila pertama kali didatangkan dari Taiwan ke Balai

ANALISIS USAHA TERNAK ITIK PETELUR Studi Kasus Kec. Bandar Khalifah Kab. Serdang Bedagai

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

I. PENDAHULUAN. Usaha peternakan merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbunan daging baik, dada lebih besar dan kulit licin (Siregar et al, 1981).

ABSTRAK. Tabel 1. Luas Tanam, Luas Panen, Hasil dan Produksi Jamur Tiram di Kabupaten Ciamis

Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan penetasan final stock ayam petelur selalu mendapatkan hasil samping

I. PENDAHULUAN. peternakan pun meningkat. Produk peternakan yang dimanfaatkan

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

Kata Kunci : Biaya Total, Penerimaan, Pendapatan, dan R/C.

ANALISIS PROFITABILITAS TERHADAP PENGEMBALIAN ASET USAHA AYAM PETELUR (Studi Kasus UD. Putra Tamago Kota Palu)

Wajib menjaga kelestarian lingkungan.

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Seorang Perajin di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran)

PERBANDINGAN PENDAPATAN ANTARA PETERNAK MITRA DAN PETERNAK MANDIRI AYAM BROILER DI KABUPATEN BUNGO. SKRIPSI. Oleh : ELSYE DILLA ANGRIANI

Analisa ekonomi usaha peternakan broiler yang menggunakan dua tipe kandang berbeda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Break Even Point adalah titik pulang pokok dimana total revenue = total

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR

JURNAL ILMU TERNAK, DESEMBER 2013, VOL. 13, NO. 2

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

Analisis Usaha Peternakan Ayam Broiler pada Peternakan Rakyat di Desa Karya Bakti, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AGUS PRANOTO

ANALISIS PRODUKSI USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING DI KABUPATEN SLEMAN PRODUCTION ANALYSIS OF BROILER FARM IN SLEMAN DISTRICT

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang memiliki peranan cukup penting dalam memberikan

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

Manajemen Pemeliharaan Ayam Jantan

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Ayam Broiler Awal Penelitian

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

BIAYA PRODUKSI IKAN PATIN (Pangasius pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Penelitian

ANALISIS BREAK EVEN POINT USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING DI DESA UJUNG BARU KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Suhu Kandang Selama Lima Minggu Penelitian Pengukuran Suhu ( o C) Pagi Siang Sore 28-32

Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

JIIA, VOLUME 3 No. 3, JUNI 2015 ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI, LABA USAHA, DAN PERMINTAAN AYAM RAS PEDAGING PROBIOTIK DI KOTA METRO

ECONOMIC ANALYSIS OF LAYER AT HS INDRA JAYA ENTERPRISE AT PONGGOK SUBDISTRICT BLITAR REGENCY

PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Konsumsi Ransum Ayam Broiler

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

I. PENDAHULUAN. Sektor peternakan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi. Sumber daya

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI GULA SEMUT (Studi Kasus pada Perajin Gula Semut di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

TERNAK AYAM KAMPUNG PELUANG USAHA MENGUNTUNGKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. daging yang baik dan banyak. Ciri khasdaging broilerdibanding daging jenis

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE. Ineke Nursih Widyantari 1) ABSTRACT

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar) Abstrak

Analisa Usaha Peternakan Ayam Broiler Pola Kemitraan (Studi Kasus : Pt. Alam Terang Mandiri, Tapanuli Selatan)

I Peternakan Ayam Broiler

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Transkripsi:

RENTABILITAS USAHA TERNAK AYAM RAS PEDAGING SISTEM PROBIOTIK Herman Syah 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi Hsyah58@Gmail.com Iskandar Ma moen 2) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi Insanlestari@yahoo.co.id Eri Cahrial 3) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi Eri.cahrial@yahoo.co.id ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara berternak ayam ras pedaging sistem probiotik, besarnya pendapatan dan nilai rentabilitas usaha ternak ayam ras pedaging sistem probiotik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Studi Kasus pada Seorang Peternak di Desa Indrajaya Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya dan Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Hasil penelitian menunjukkan biaya total usaha ternak ayam ras pedaging sistem probiotik sebesar Rp 19.338.250,- dengan penerimaan sebesar Rp 25.500.000,00 dan pendapatan sebesar Rp 6.161.750,-/ proses produksi 1.000 ekor ayam. Nilai Rentabilitas usaha ternak ayam ras pedaging sistem probiotik sebesar 32 persen, artinya setiap modal Rp 100,00 yang ditanam akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp 32 ( tiga puluh dua rupiah ). Kata Kunci: Rentabilitas, Ayam Ras Pedaging, Sistem Probiotik, Pendapatan.

ABSTRACT The objective of this research is to find out the way of broiler breeding with probiotic system, the income, and the rentability value. The method which is used in this research is case study in Indrajaya village, Sukaratu subdistrict, Tasikmalaya. The location is chosen purposively. The result of this research shows that the total of broiler breeding with probiotic system is about 19.338.250,-IDR with the receiving is about 25,500,000 IDR. The income is about 6.161.750,-IDR/a production process / 1,000 broiler. The rentability value of broiler with probiotic system is 32%, which is mean with 100 IDR the breeder will get income about 32 IDR. Key Word: Profitability, Broiler, Probiotics Systems, Income. I. PENDAHULUAN Usaha ternak ayam ras di Indonesia telah menjadi sebuah industri yang memiliki komponen lengkap dari sektor hulu sampai ke hilir, perkembangan usaha ini memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan pertanian dan memiliki nilai strategis khususnya dalam upaya pemenuhan kebutuhan protein hewani dalam negeri serta mempunyai peranan dalam memanfaatkan peluang kesempatan kerja Prospek agribisnis peternakan untuk ternak ayam broiler cukup baik permintaan pasar selalu meningkat, sejalan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi hewani. Produksi ternak ayam broiler saat ini berkembang dengan pesat dan peluang pasar yang bisa diandalkan. Di tinjau dari segi mutu, daging ayam memiliki nilai gizi yang tinggi di banding dengan daging tenak lainnya, dagingnya lembut, warnanya merah terang, bersih dan menarik, memiliki asam amino yang lengkap, serta mudah diolah. Dagingnya di dalam pesta keagamaan netral, lain halnya dengan daging sapi bagi umat Hindu, dan daging babi bagi umat Islam, di tinjau dari segi ekonomisnya, khususnya ayam ras potong atau ayam negri yang sudah populer dengan sebutan broiler, merupakan ayam yang bisa diusahakan secara efisien, sebab broiler merupakan ternak potong yang paling cepat bisa dipotong di banding dengan ternak yang lainnya (Aak, 1986). Broiler merupakan ayam ras pedaging yang memiliki pertumbuhan cepat dan dapat mengkonversi pakan yang dikonsumsi secara optimal menjadi daging. Broiler

organik merupakan ayam ras pedaging yang pemeliharaanya dilakukan tanpa pemberian bahan kimia, seperti obat-obatan, antibiotik, maupun vitamin buatan pabrik. Pemeliharaan ayam broiler ini diberi asupan probiotik dan herbal. Daging ayam yang dihasilkan ternyata mempunyai kandungan lemak yang lebih rendah dari ayam broiler secara konvensional. Teksturnya hampir mirip ayam pejantan/ayam kampung dan gumpalan lemak pada dagingnya lebih sedikit daripada ayam broiler. Untung rugi perusahaan atau menghitung keuntungan dari modal yang diusahakan dengan cara Analisis Rentabilitas. Cara untuk menilai rentabilitas suatu perusahaan ada bermacam macam dan tergantung pada laba aktiva atau modal mana yang akan di perbandingkan satu dengan yang lainnya. Apakah yang akan diperbandingkan itu laba yang berasal dari operasi atau usaha, atau laba neto sesudah pajak dengan operasi, atau laba neto sesudah pajak diperbandingkan dengan keseluruhan aktiva tangible, ataukah yang akan diperbandingkan itu laba neto sesudah pajak dengan jumlah modal sendiri. Dengan adanya macam macam cara dalam penelitian rentabilitas suatu perusahaan, maka tidak mengherankan kalau ada beberapa perusahaan yang berbeda beda dalam cara menghitung rentabilitasnya. Yang penting ialah rentabilitas mana yang akan digunakan sebagai alat pengukur efisiensi penggunaan modal dalam perusahaan yang bersangkutan. (Bambang Riyanto,1995). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara berternak ayam ras pedaging sistem probiotik, besarnya pendapatan dan nilai rentabilitas usaha ternak ayam ras pedaging sistem probiotik. II. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Studi Kasus pada seorang peternak ayam ras pedaging sistem probiotik di Desa Indrajaya, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya. Teknik penentuan responden dilakukan secara sengaja (purposive). Responden terpilih atas dasar pertimbangan bahwa usaha yang dilakukan peternak di daerah tersebut salah satu contoh usaha ternak ayam ras pedaging sistem probiotik. Untuk menjawab tujuan penelitian maka di gunakan beberapa alat analisis: Biaya total diperoleh dengan cara menjumlahkan biaya tetap total dengan biaya variabel total, dengan rumus menurut ( Ken Suratiyah, 2006 ) yaitu:

TC = TFC + TVC Keterangan: TC = Total Cost ( biaya total ) TFC = Total Fixed Cost ( total biaya tetap ) TVC= Total Variabel Cost ( total biaya variabel ) Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Pernyataan ini dapat dituliskan sebagai berikut ( Soekartawi,1995 ): TR = Y. Py Keterangan: TR = Total Revenue/Total Penerimaan ( Rp ) Y = Total hasil produksi ( kg ) Py = Harga Produksi ( Rp/kg ) Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dengan total biaya. Rumus yang digunakan adalah ( Soekartawi,1995 ) : Pd = TR TC Keterangan: Pd = Pendapatan petani dengan satuan rupiah ( Rp ) TR = Total Revenue ( Total Penerimaan ) dengan satuan rupiah ( Rp ) TC = Total Cost ( Total Biaya ) dengan satuan rupiah ( Rp ) Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Adapun rumus perhitungan Rentabilitas sebagai berikut (Bambang Riyanto, 1995): R = Keterangan : L = Jumlah laba yang diperoleh selama perode tertentu M = Modal yang digunakan untuk menghasilkan laba III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Sistem Probiotik Pemeliharaaan ayam ras pedaging sistem probiotik hampir sama dengan pemeliharaan ayam ras pedaging pada umumnya. Hanya saja, pada pemeliharaan ayam

ras pedaging sistem probiotik, peternak dituntut konsisten untuk tidak menggunakan bahan kimia selama pemeliharaan. a). Persiapan Kandang Persiapan kandang meliputi, 1. Kandang di disinfeksi dengan menyemprotkan campuran probiotik dan air, menyekat kandang sesuai jumlah DOC, mempersiapkan alas kandang, pemanas, serta pakan dan minum. 2. Penyekatan kandang menggunakan bambu dengan tinggi 40 cm, luas sekatan 80 ekor DOC per meter persegi. Semakin lama semakin di perlebar hingga penyekat dibuka dan pemanas dikeluarkan dari kandang. Pada hari ke 5 pelebaran sekatan menjadi 40 ekor DOC permeter persegi sampai hari ke 14 pemeliharaan. Penyekatan bertujuan untuk mengoptimalkan kerja pemanas. Suhu dalam kandang berada pada kisaran 31º C-35º C. 3. Alas kandang yang digunakan dikandang perawatan DOC pada minggu awal pemeliharaan berupa sekam yang dialasi dengan kertas koran. 4. Persiapan Pemanas. Fungsi pemanas bagi DOC bisa di ibaratkan sebagai dekapan indukan pada anak ayam yang baru lahir. Pemanas yang digunakan berupa pemanas berbahan bakar gas. Pemanas sudah dinyalakan 4-6 jam sebelum DOC masuk,suhu sudah sesuai dengan kebutuhan DOC. Suhu dan kelembapan di bawah 3 minggu masing masing 31ºC-35ºC dan 50-70%. 5. Persiapan Pakan dan Minum, Air minum yang diberikan sudah di campurkan dengan probiotik dan cairan herbal dengan dosis masing- masing 2cc perliter air. Satu tempat pakan dan minum dapat di gunakan 35 ekor DOC.

b). Pemeliharaan DOC Pada minggu awal pemeliharaan, frekwensi pemberian probiotik dan herbal dilakukan setiap hari. Setelah satu minggu pemeliharaan, pemberian menjadi dua hari sekali. Teknis pemeliharaan DOC sejak masuk kandang hingga hari ke 7 (fase starter). 1. Pakan yang diberikan sebanyak 150-180 gram per ekor per hari selanjutnya pakan diberikan sebanyak 300-500 gram per ekor per hari diberikan 2x sehari pada pagi dan sore hari, jenis pakan yang digunakan pada fase starter mengunakan jenis pakan AB1. 2. Air minum di sediakan setiap kali, merupakan campuran hasil dengan probiotik dan herbal dengan komposisi 2 cc per liter air. 3. Pemanas dinyalakan pada awal pemeliharaan DOC, teutama pada cuaca mendung dan hujan, supaya suhu kisaran 32ºC. Selama pemeliharaan DOC tirai dalam dan tirai luar yang digunakan di kandang harus di tutup namun pada siang hari cuaca panas terik tirai dalam boleh di buka, kemudian di tutup lagi ketika suhu sudah mulai turun.pembukaan tirai dilakukan antara pukul 10.00 16.00, tirai dapat dibuka seluruh dari pagi hingga sore pada hari ke 5 dan ke 6 pemeliharaan DOC. Pada hari ke 7 tirai dapat dilepas sedangkan tirai luar dibuka setengah atau tiga perempat bagian. 4. Kepadatan kandang 10 ekor permeter persegi, namun kepadatan dapat dikurangi 1-2 ekor permeter persegi dari kepadatan normal menjadi 8-9 ekor permeter persegi. 5. Perawatan Kandang dan Perlengkapan 1. Membersihkan dasar kandang.

2. Membersihkan tempat air minum dan pakan. 3. Menjaga sirkulasi udara. 4. Mengecek suhu udara. 5. Memberikan probiotik dan herbal yang dicampurkan dengan air minum. 6. Menyemprotkan probiotik kedasar kandang setiap hari. c). Pembesaran Tahap pembesaran broiler berlangsung sejak hari ke 7 pemeliharaan hingga ayam dipanen. 1. Jenis pakan yang diberikan tahap pembesaran pakan buatan pabrik, berbeda dengan pakan starter ukuran pakan cenderung besar. Kebutuhan pakan broiler berkisar 500-1.000 gram per ekor, jenis pakan yang digunakan pada fase starter mengunakan jenis pakan 611M. 2. Air minum yang diberikan di campur dengan probiotik dan herbal dengan dosis 1 liter probiotik dan herbal : 100 liter air. Menjelang panen probiotik dan herbal diberikan sebanyak 2-3 liter : 100 liter air minum. 3. Hari ke 10 pemeliharaan, pemanas dapat dinyalakan pada malam hingga pagi hari saja. Tirai dapat di buka seluruhnya pada siang hari dan di tutup pada malam hari. Analisis Kelayakan a). Biaya Tetap Biaya tetap adalah seluruh biaya yang tidak habis dipakai dalam satu kali proses produksi. Biaya tetap usaha ternak ayam ras pedaging sistem probiotik yang dihitung dalam penelitian ini meliputi: PBB, penyusutan alat, dan bunga modal.

Biaya tetap yang dikeluarkan dalam usaha ternak ayam ras pedaging sistem probiotik sebesar Rp 447.970,-per proses produksi. Bunga modal yang digunakan pada saat penelitian yaitu sebesar 1,16 persen per bulan, besarnya tingkat bunga tersebut disesuaikan dengan tingkat bunga di Bank BRI pada Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk usaha kecil dan menengah. Untuk lebih lengkapnya mengenai analisis No Uraian Unit Satuan Harga Per Unit (Rp)* biaya tetap dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Biaya Tetap Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Sistem Probiotik Per Proses Produksi ( Skala Usaha 1.000 Ekor ) b). Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh jumlah produksi dan sifatnya dipakai dalam satu kali proses produksi. Biaya variabel usaha ayam ras pedaging sistem probiotik dihitung dalam penelitian ini meliputi: DOC, pakan, Probiotik, Tenaga kerja, Gas, Sekam, Listrik, Vaksin, Herbal, Biaya variabel yang dikeluarkan dalam usaha ayam ras pedaging sitem probiotik per proses produksi sebesar Rp 18.890,280,-. Bunga modal yang digunakan pada saat penelitian yaitu sebesar 1,16 persen per bulan, besarnya tingkat bunga tersebut disesuaikan dengan tingkat bunga di Bank BRI pada Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk usaha kecil dan menengah. Untuk lebih lengkapnya mengenai analisis biaya tetap dapat dilihat pada Tabel 2. Jumlah Umur Ekonomi s Penyusutan (Rp)* 1 Kandang 1 Buah 43.000.000,- 43.000.000, 15 tahun 358.333,- - 2 Tempat 30 Buah 15.000,- 450.000,- 5 tahun 11.250,- Minum Ayam 3 Tempat 30 Buah 15.000,- 450.000,- 5 tahun 11.250,- Makan Ayam 4 Pemanas / 4 Buah 400.000,- 1.600.000,- 5 tahun 40.000,- Oven 5 Plastik 1 Bal 240.000,- 240.000,- 2 tahun 15.000,- 6 PBB 1 Bulan 7.000,- Total 442.833,-

Tabel 2. Biaya Variabel Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Sistem Probiotik Per Proses Produksi ( Skala Usaha 1.000 Ekor ) No Uraian Unit Satuan Harga / Unit Jumlah (Rp) * Persentase (%) (Rp)* 1 DOC 1.000 Ekor 4.500,- 4.500.000,- 23,86 2 Pakan 2000 Kg 5.500,- 11.000.000,- 58,34 3 Probiotik M-Bio 20 Liter 20.000,- 400.000,- 2,12 4 Tenaga Kerja 2 Orang 1.600.000,- 2.400.000,- 12,72 800.000,- 5 Gas 12 Tabung 15.000,- 180.000,- 0,96 6 Sekam 40 Karung 1.500,- 60.000,- 0,31 7 Listrik 666,6 Hari 28,- 18.666,- 0,09 8 Vaksin 6 Ampul 12.500,- 75.000,- 0,39 9 Herbal 20 Liter 2.000,- 40.000,- 0,21 10 Total 18.673,666,- 100,00 c). Biaya Total Biaya total merupakan biaya keseluruhan atau jumlah dari biaya tetap dan biaya variabel per proses produksi. Biaya Total TC = TFC + TVC TC = Rp 447.970,- + Rp 18.890.280,- = Rp 19.338.250,- Berdasarkan hasil penelitian biaya total dalam usaha ternak ayam ras pedaging sistem probiotik ini sebesar Rp 19.116.499,-per proses produksi. d). Penerimaan Penerimaan merupakan hasil kali antara volume penjualan dengan harga jual. TR = Y. Py TR = 1.500 kg x Rp 17.000,-/ kg = Rp 25.500.000,- Penerimaan yang diperoleh dari usaha ternak ayam ras pedaging sistem probiotik yaitu dari penjualan ayam hidup sebesar Rp 25.500.000,- per proses produksi.

e). Pendapatan Pendapatan usaha ayam ras pedaging sistem probiotik merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya total usaha ayam ras pedaging sistem probiotik. Pd = TR TC Pd = Rp 25.500.000,- Rp 19.338.250,- =Rp 6.161.750,- Pendapatan usaha ayam ras pedaging sistem probiotik sebesar Rp 6.383.501,-per proses produksi. Rentabilitas Rentabilitas suatu perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan modal yang menghasilkan laba. Dengan kata lain Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Sistem Probiotik Per Proses Produksi ( Skala Usaha 1.000 Ekor ) R = R = Rp 6.161.750,- x 100 Rp 19.338.250,- = 31,86 % = 32 % Nilai rentabilitas usaha ternak ayam ras pedaging sistem probiotik sebesar 32 persen, artinya setiap Rp 100,00 modal yang ditanamkan akan memberikan keuntungan sebesar Rp 32 ( tiga puluh dua rupiah ). Sementara itu Nilai Rentabilitas ayam ras pedaging biasa, menunjukan nilai Rentabilitas 36 persen, artinya setiap Rp 100,00 yang

ditanamkan oleh pelaku uaha ayam ras pedaging biasa memberikan keuntungan sebesar Rp 36 ( tiga puluh enam rupiah ). Bunga Bank adalah keuntungan yng diberikan oeh Bank kepada nasabahnya setiap jangka waktu tertentu. Bunga Bank yang berlaku saat ini di Bank BRI apabila melakukan devosito sebesar 4,25 persen / bulan. Namun Rentabilitas ayam ras pedaging sistem probiotik hanya memerlukan waktu per proses produksi 28 hari atau 8 kali proses produksi dalam waktu satu tahun sehingga akan lebih cepat pengembalian modal yang di usahakanya, sementara itu usaha ayam ras pedaging biasa hanya mampu produksi maksimal 6 kali proses produksi dalam waktu satu tahun. Dengan demikian Rentabilitas ayam ras pedaging sistem probiotik lebih menguntungkan apabila dibandingkan dengan usaha ayam ras pedaging biasa dan mendevositokan uang di Bank BRI. VI. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1) Secara garis besar pemeliharaan ayam probiotik hampir sama dengan pemeliharan ayam broiler konvensional. Hanya dalam pemeliharaannya peternak dituntut konsisten untuk tidak menggunakan bahan kimia selama pemeliharaannya dan manajemen kandang yang baik serta disiplin dalam pemberian probiotik dan herbal. Mulai dari pemeliharaa DOC pada awal masuk kandang, pembesaran hingga proses panen. 2) Penerimaan yang diterima per satu proses produksi untuk usaha ayam broiler sistem probiotik sebesar Rp. 25.500.000,-, dan pendapatan yang diterima pelaku usaha ayam broiler sistem prbiotik sebesar Rp. 6.383.501,-per satu kali proses produksi.

3) Nilai rentabilitas dari usaha ayam broiler sistem prbiotik sebesar 33 persen per satu kali proses produksi, dalam satu tahun bisa 8 kali proses produksi dengan waktu produksi 28 hari di panen dengan bobot 1.5kg per ekor. Nilai rentabilitas dari usaha ayam broiler konvensional sebesar 36 persen per satu kali proses produksi, dalam satu tahun bisa 6 kali produksi dalam waktu produksi 60 hari, dengan bobot 1,46 kg per ekor. Bunga Bank yang berlaku saat penelitian di Bank BRI 4,25 persen dalam satu bulan. Jadi usaha ayam probiotik layak untuk di jalankan. SARAN 1) Usaha ayam broiler sistem probiotik di Desa Indrajaya Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya sebaiknya lebih dikembangkan lagi. 2) Perlu adanya pemberian pakan alternatif sebagai pengganti pakan utama agar bisa mengefisienkan biaya operasional pemeliharaan ayam ras pedaging sistem probiotik untuk bisa meningkatkan nilai rentabilitas. 3) Perlu adanya peningkatan manajemen biosecurity dalam pemeliharaan ayam ras pedaging sistem probiotik, mulai dari manajement pemeliharaan kandang, pemberian pakan, maupun manajemen pengaturan sekam dan ventilasi udara. DAFTAR PUSTAKA Aak. 1986. Beternak Ayam Pedaging. Kanisius, Yogyakarta. Bambang Riyanto. 1995. Dasar - Dasar Pembelajaran Perusahaan. BPFE, Yogyakarta. Ken Suratiyah. 2006. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya, Jakarta. Soekartawi. 1995. Analisis Usaha Tani. UI-Press, Jakarta.