BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan kehidupan yang makin pesat, tidak pasti dan selalu berubah di

dokumen-dokumen yang mirip
PERSETUJUAN PEMBIMBING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tersebut. Hasl ini disebabkan oleh adanya pemisahan wilayah Provinsi Gorontalo dari Provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. Kab. Bone Bolango. Lokasi tersebut ditetapkan berdasarkan pertimbangan untuk

BAB II KAJIAN TEORETIS. Soal cerita merupakan permasalahan yang dinyatakan dalam bentuk kalimat bermakna dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hakikatnya matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. matematika sebagai dasar untuk memahami ilmu-ilmu pengetahuan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Rini Apriliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. terapannya mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang sedang dihadapinya. Oleh karena itu, kemampuan pemecahan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pelajaran yang sukar, dan masih banyak siswa yang bertanya tentang

BAB I PENDAHULUAN. dari manfaat dan kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari, juga bagi

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran matematika secara tuntas di setiap jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang memiliki peranan penting dalam berbagai ilmu serta berperan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ine Riani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sangat

penekanannya pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta keterampilan dalam penerapan matematika. Namun, sampai saat ini masih banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang. dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi memungkinkan semua pihak memperoleh informasi dengan melimpah, cepat

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. depan yang lebih baik. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat berguna bagi dirinya sendiri dan masyarakat di sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang wajib

Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok Menggunakan Alat Peraga di Kelas V SDN Pebatae Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2 menguasai bidang ilmu lainnya. Abdurahman (2009:253) mengatakan bahwa ada lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan: (1) s

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu dan teknologi. Sehingga dalam pelaksanannya harus sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Hasratuddin : 2006) menyatakan bahwa: matematika merupaka ide-ide abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hal inilah yang menyebabkan bangsa Indonesia terus melakukan perbaikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Media sebagai alat untuk menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari- hari maupun dalam ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, menjadi salah satu ilmu yang diperlukan pada saat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses membantu manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu pengetahuan umum minimum yang harus dikuasai oleh warga negara agar

BAB I PENDAHULUAN. percobaan nuklir, pencakokan jantung, pendaratan dibulan dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan yang berperan sebagai ratu dan pelayan ilmu. James dan James

ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu, mata pelajaran matematika telah dituangkan untuk mempelajari matematika di tingkat sekolah lanjutan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan pembaharuan pendidikan di Indonesia dewasa ini mengalami

I. PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, pendidikan sangatlah penting. Melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek dalam kehidupan yang memegang

BAB I PENDAHULUAN. siswa, terutama sejak usia Sekolah Dasar (Susanto, 2013:185).

BAB I PENDAHULUAN. meringankan kerja manusia. Matematika diberikan kepada siswa sebagai bekal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, ilmu matematika memberikan sumbangsih paling berperan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Matematika secara umum didefinisikan sebagai bidang ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat berlangsungnya pembelajaran. Kesuksesan sebuah pendidikan dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kemampuan untuk berbuat dan belajar pada masa-masa berikutnya. Rentangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai yang dibutuhkan oleh siswa dalam menempuh kehidupan. pendidikan dalam berbagai bidang, diantaranya matematika.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. usaha itu ternyata belum juga menunjukan peningkatan yang signifikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai

BAB I PENDAHULUAN. tolok ukur dalam upaya pengembangan aspek pengetahuan dan keterampilan. masalah yang merupakan fokus dalam pembelajaran matematika.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam. pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Berpikir merupakan kemampuan alamiah yang dimiliki manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dipengaruhi oleh

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISI DATAR. ( Studi PTK pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Surakarta )

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Perkembangan tersebut pada satu sisi berdampak positif, tetapi di sisi

BAB I PENDAHULUAN. logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Lebih

BAB I PENDAHULUAN. prosedur dan metode yang benar dalam menyelesaikan soal yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Komala Dewi Ainun, 2014

I. PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik-baiknya. Oleh karena itu, diperlukan adanya perkembangan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan kehidupan yang makin pesat, tidak pasti dan selalu berubah di daerah globalisasi dewasa ini senantiasa menuntut setiap orang hendaknya memiliki pengetahuan matematika sebagai kenyataan dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat seorang petani, pedagang, penjaga toko, atau jenis pekerjaan lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam melaksanakan tugasnya pasti akan memerlukan perhitungan yang hanya dapat disesuaikan melalui bantuan matematika. Coba kita bayangkan bagaimana keadaan kehidupan seseorang seandainya tidak memiliki kemampuan menghitung seperti menambah, mengurang, mengalih, membagi, mengukur, pasti tidak akan mendapatkan kedudukan yang layak dalam persaingan kehidupan yang semakin kompotitif sekarang ini. Sehubungan dengan peranan matematika sebagaimana diuraikan menunjukkan bahwa matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sangat menentukan perkembangan kehidupan yang ada di masyarakat. Dengan demikian, maka matematika perlu dikembangkan untuk di jalankan sebagai ilmu pengetahuan dasar yang hendaknya di miliki oleh setiap anggota masyarakat. Sejalan dengan hal itu maka matematika telah dipilih dan tuangkan ke dalam kurikulum dari berbagai jenjang pendidikan untuk diajar ke sekolah-sekolah. Pada pelajaran matematika di sekolah dasar, siswa mulai diajarkan tentang bagaimana penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari, yakni siswa dihadapkan pada soal-soal cerita yang memuat persoalan-persoalan dalam yang memerlukan cara penyelesaian secara matematis. Melalui soal cerita di sekolah dasar dilatih kemampuan siswa untuk menganalisis 1

permasalahan-permasalahan yang di temui dalam kehidupan sehari-hari secara logis dan bermakna melalui langkah-langkah penyelesaian secara sistimatis. Pada dasarnya terdapat empat langkah penyelesain soal cerita yang dilatihkan pada siswa dalam pembelajaran matematikan di sekolah dasar. Kempat langkah tersebut adalah (a) memahami isi soal cerita; (b) mengubah isi soal cerita dalam kalimat atau model matematika (c) menyelesaikan kalimat matematika, dan (d) dan menguji kembali jawaban yang di peroleh dari penyelesaian kalimat matematika (Setiawati, 2011:26). Dalam kegiatan siswa memahami isi soal cerita mereka diharapkan untuk dapat mengungkapkan hal-hal pokok yang handaknya dapat di ungkap siswa pada isi soal cerita. Ada dua hal pokok yang hendaknya dapat diungkap siswa pada isi soal cerita yang menjadi dasar dalam penyelesaian soal cerita, yaitu (1) mengungkap tentang apa yang diketahui dan (2) mengungkap tentang apa yang di tanyatakan. Sehubungan dengan kegiatan siswa untuk mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika maka dibuat suatu soal cerita dalam bentuk susunan kalimat yang memuat lambanglambang atau simbol-simbol operasi-operasi hitung bilang serta relasi yang menggunakan lambang seperti : =, <,,. Untuk dapat membuat rumusan kalimat matematika seperti yang dijelaskan di atas, siswa perlu memaklumi isi soal cerita secara bermakna. Berdasarkan pemahaman isi soal cerita tersebut, kemudian dimaknai pengertiannya untuk di transfer kedalam rumusan kalimat matematika. Bertolak dari rumusan kalimat matematika yang telah disusun sesuai isi soal cerita, selanjutnya siswa diminta untuk melakukan kompetensi atau penyelesaian kalimat matematik sesuai operasi atau aritmatika bilangan yang telah mereka tentukan sehingga melalui penyelesaian kalimat matematika secara prosedural siswa akan dapat menemukan jawabannya.

Dalam hal ini jawaban yang diperoleh siswa melalui penyelesaian kalimat matematika adalah merupakan jawaban dari persoalan yang termuat dalam soal cerita. Untuk meyakinkan siswa terhadap kebenaran jawaban yang mereka temukan dalam penyelesaian kalimat matematika sebagai jawaban dari soal cerita, untuk itu siswa perlu diarahkan menguji kembali kebenaran jawaban. Dalam hal ini, cara yang seharusnya dilakukan adalah dengan menyubsitusikan jawaban yang diperoleh dari penyelesaian kalimat matematika, kemudian dimaknai secara konteks yang dinyatakan dalam soal cerita. Mencermati langkah-langkah penyelesaian soal cerita dalam pembelajaran matematika di Sekolah Dasar sebagaimana dikemukakan di atas, menunjukan bahwa dalam penyelesaiannya sangat menuntut kemampuan siswa untuk menganalisis secara bermakna isi soal cerita. Selain itu dituntut pula kemampuan siswa untuk berpikir secara logis, kritis, kreatif serta sistematis dalam mencari penyelesaian permasalah yang terkandung dalam suatu soal cerita. Dalam pembelajaran matematika di Sekolah Dasar banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk mempelajarinya, hal ini ditandai dengan banyaknya kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan saat menyelesaikan soal cerita. Dari hasil tes yang dilakukan oleh guru kelas V SDN I Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango menunjukkan hasil belajar siswa pada pembelajaran soal cerita masih rendah karena belum mencapai standar minimum yang diharapkan yakni 6,5 ke atas. Nilai rata-rata yanga diperoleh siswa dalam mata pelajaran matematika adalah 5,96 atau masih di bawah nilai standar ketuntasan mimunum yang diterapkan. Mencermati hasil belajar siswa pada pembelajaran soal cerita yang dikemukakan di atas sudah tentu perlu dilakukan upaya-upaya meningkatkan mutu proses pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menyelesaikan soal cerita volum kubus dan balok. Dalam hal ini salah satu cara yang perlu dilakukan adalah menganalisis bentuk-bentuk kesalahan

dalam menyelesaikan soal cerita, sebab dengan menganalisis bentuk-bentuk kesalahan yang dilakukan siswa sebagai dasar untuk menentukan perbaikan terhadap proses pembelajaran serta bagaimana cara melakukan perbaikan-perbaikan tersebut guna meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran yang diharapkan. Berdasarkan latar belakang pemikiran terhadap permasalahan pembelajaran soal cerita di Sekolah Dasar sebagaimana yang telah diuraikan, maka peneliti sebagai mahasiswa calon guru Sekolah Dasar merasa tertarik untuk melakukan penelitian terhadap hal tersebut. Sehingga dengan demikian, melalui kesempatan penyusunan skripsi ini peneliti cenderung memilih judul yang rumusannya diformulasikan sebagai berikut Deskripsi Bentuk-Bentuk Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Volum Kubus dan Balok Pada Siswa Kelas V SDN I Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini diantaranya adalah: a. Nilai yang diperoleh siswa SDN I Suwawa pada pembelajaran soal cerita masih rendah. b. Perlu dianalisis kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita pada siswa kelas V SDN I Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango. c. Rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal disebabkan empat hal yakni siswa kurang memahami isi soal cerita, siswa tidap dapat mengubah isi soal cerita dalam kalimat atau model matematika, kurangnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan kalimat matematika, dan siswa kurang mampu menguji kembali jawaban yang di peroleh dari penyelesaian kalimat matematika. 1.3 Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut Bagaimana bentuk-bentuk kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita volum kubus dan balok pada siswa kelas V SDN I Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita volum kubus dan balok pada siswa kelas V SDN I Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango. 1.5 Manfaat Penelitian Pada dasarnya hasil penelitian ini menunjukan beberapa manfaat baik secara teoretis maupun praktis sebagai berikut. 1.5.1 Manfaat Teoretis a. Pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, khususnya pada pengembangan kemampuan peneliti dalam mengkaji teori-teori yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan pada program S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. b. Merupakan bahan kajian bagi guru kelas V SDN 1 Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango dalam menganalisis upaya-upaya yang perlu dilakukan dalam pengembangan mutu proses dan hasil pembelajaran pada materi pelajaran soal cerita. c. Merupakan bahan pikiran bagi guru kelas V SDN 1 Suwawa Selatan untuk memahami bentuk-bentuk kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita volum kubus dan balok. 1.5.2 Manfaat Praktis

a. Bagi siswa; untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran khususnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada mata pelajaran matematika. b. Bagi guru; dapat meningkatkan kinerja guru secara profesional dalam melakukan perbaikan-perbaikan pembelajaran yang inovatif dan kreatif. c. Bagi sekolah; dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga dapat mencerminkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut. d. Bagi peneliti; dapat meningkatkan pengetahuan peneliti dalam menyusun karya ilmiah khususnya penelitian tindakan kelas.