DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Edisi I Bulan Februari 2008 Informasi kefarmasian dan alat kesehatan Presiden Pimpin Rapat Terbatas Bidang Kesehatan Menkes Luncurkan Buku Saatnya Dunia Berubah Pelantikan Pejabat Eselon-II Depkes RI Jakarta Dua Peneliti Badan Litbangkes Peroleh Gelar Profesor Riset Sambal Cegah Stroke & Impotensi Tips Menghindari Obat Palsu 02-2008 DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN R. I. Departemen Kesehatan RI - Jl. Rasuna Said Kav. 4-9 SubBag Humas Lt. 8 R. 803 Telp.: 0215214869 / 5201590 #8176
TOPIK UTAMA EDISI I BULAN FEBRUARI 2008 Presiden Pimpin Rapat Terbatas Bidang Kesehatan Jakarta, 20 Februari 2008 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat terbatas (Ratas) Bidang Kesehatan di Kantor Depkes, Jakarta. Ratas dihadiri para menteri di lingkungan Kementerian Kesejahteraan R a k y a t, b e b e r a p a M e n t e r i Koordinator, Kepala BKKBN, Kepala Badan POM, Kepala Badan Pusat Statistik, Pejabat Eselon I dan II Depkes serta Direktur RS Vertikal. Menkes Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) dalam laporannya menyatakan prioritas Pembangunan Kesehatan pada tahun 2005-2009 diutamakan pada upayaupaya Kesehatan Ibu dan Anak, Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin, Pendayagunaan Tenaga Kesehatan, Penanggulangan Penyakit Menular, Gizi Buruk dan Krisis Kesehatan Akibat Bencana serta Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Daerah Terpencil, Tertinggal, dan Daerah Perbatasan serta Pulau-Pulau Terluar. untuk kesehatan juga terbatas. Pemanasan Bumi akan menyebabkan tempat perkembangbiakan vektor penyakit seperti Malaria, DBD, dll akan meningkat. Berbagai bencana baik karena alam ataupun ulah manusia, diperkirakan masih sering terjadi. Selain itu, kemiskinan juga masih menjadi masalah utama dalam upaya peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan. Selain itu, pemahaman demokratisasi masih dangkal dan pemahaman serta pelaksaan Desentralisasi termasuk didang kesehatan, masih jauh dari harapan. Tetapi dilihat dari APBN Depkes terlihat meningkat dari tahun ke tahun, yaitu Rp 11,1 triliun pada tahun 2005 menjadi Rp 13,9 triliun pada tahun 2006, Rp 18,7 triliun pada tahun 2007 dan Rp 19, 7 triliun pada tahun 2008. U p a y a terobosan yang dilaksanakan pada tahun 2008 adalah Desa Siaga, P4K, J a m i n a n Ketersediaan dan Stabilitas Harga Obat, Keberlangsung an Program J a m i n a n Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin/Askeskin, Reformasi WHO dan Save Papua. Dilengkapi peralatan kesehatan sesuai keperluan, tenaga dokter, bidan, perawat, tenaga laboratorium dan petugas lainnya yang mencakup seluruh penduduk dan merupakan kegiatan kunjungan rumah. Total alokasi anggaran bersumber dari APBN Depkes, Dana Perimbangan dan sumber lainnya dari hibah (National Petrolium dan GF-ATM) sebesar Rp 765,1 milyar.(rd) Dalam Rapat Pembahasan tersebut mengagendakan pembahasan mengenai hasil kerja pada tahun 2007 dilihat dari : Pembangunan Kesehatan yang telah dicapai sampai tahun 2007; Pemanfaatan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin; Pelayanan Khusus untuk Pasien Miskin; Perkembangan Penanggulangan Penyakit Menular; Kejadian bencana tahun 2007; Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan untuk daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; Jumlah sarana pelayanan kesehatan tahun 2005-2007; Pelayanan kesehatan untuk daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan pulau terluar; Pelayanan kesehatan haji; Pelaksanaan Good Governance. Kemudian juga dibahas mengenai Rencana Tahun 2008, antara lain: Dalam rangka percepatan penurunan AKI; Dalam rangka percepatan penurunan AKB; Percepatan pemenuhan dokter spesialis; Empat kegiatan pokok dalam program penyakit menular; Program perbaikan gizi masyarakat; Program obat dan perbekalan. Agar perencanaan dapat berjalan dengan baik, maka dibicarakan pula kemungkinan permasalahan yang bisa timbul pada tahun 2008 dengan mempertimbangkan aspekaspek horisontal serta vertikal seperti terbatasnya Anggaran Pembangunan Kesehatan, dimana APBN Depkes tiap tahunnya hanya berkisar 2.5% dari APBN Nasional. Alokasi APBD Buletin INFARKES l Februari 2008 l Hal. 03
LIPUTAN EDISI I BULAN FEBRUARI 2008 1 <<<<<< Pelantikan Pejabat Eselon III & IV 1. Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan, (Sjafii Ahmad, MPH) memberikan ucapan selamat setelah acara pelantikan pejabat eselon III & IV dilingkungan Departemen Kesehatan pada tanggal 18 Januari 2007 di Aula Departemen Kesehatan. 2. Direktur Jenderal Ditjen Binfar & Alkes (Richard Panjaitan, Apt, SKM) juga memberikan ucapan selamat kepada para pejabat yang dilantik. 2 Donor Darah >>>>>>> Dharma Wanita Unit Departemen Kesehatan Jakarta melaksanakan kegiatan Donor Darah pada tanggal 16 januari 2008 di ruangan Dharma wanita Blok A gedung Depkes Jakarta, lebih dari 150 orang sukarela menyumbangkan darahnya. Serah Terima Jabatan >>> Direktur Jenderal Binfar & Alkes (Richard Panjaitan, Apt, SKM) beserta Sekertaris Direktorat Jenderal Ditjen Binfar & Alkes (Dra. Meinarwati, Apt, M.kes) menyaksikan penandatanganan serah terima jabatan Direktur Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan dari Bapak Drs. Bahron Arifin, Apt kepada Bpk. Drs. PURWADI, Apt, MM, ME, dilakukan pada tanggal 01 Februari 2008. <<< Penyerahan DIPA 2008 Ibu Dra. Meinarwati, Apt, M.kes dan Bpk. Richard Panjaitan, Apt, SKM) dalam acara penyerahan DIPA tahun 2008 dari Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan kepada para Direktur dan Sekretaris di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan pada tanggal 21 Januari 2008 bertempat di Ruang Rapat Ditjen Binfar dan Alkes. Buletin INFARKES l Februari 2008 l Hal. 07