DESAIN KAPAL TANKER 3500 DWT

dokumen-dokumen yang mirip
MODIFIKASI ARMOURED PERSONNEL CARRIER (APC) TIPE BTR-50P UNTUK MENINGKATKAN STABILITAS

KARAKTERISTIK KM. ZAISAN STAR AKIBAT PERUBAHAN MUATAN

Analisis Teknis dan Ekonomis Konversi Landing Craft Tank (LCT) Menjadi Self-Propelled Oil Barge (SPOB)

KARAKTERISTIK KM. ZAISAN STAR AKIBAT PERUBAHAN MUATAN

Pengembangan Software Loading Manual Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT

Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar

DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL

Pengaruh Pemasangan Vivace Terhadap Intact Stability Kapal Swath sebagai Fleksibel Struktur Hydropower Plan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR

PRESENTASI TUGAS AKHIR

EVALUASI PERBANDINGAN DRAFT KAPAL IKAN FIBERGLASS DAN KAYU BERDASARKAN SKENARIO LOADCASE, STUDI KASUS KAPAL IKAN 3GT

BAB V RENCANA BUKAAN KULIT (SHEEL EXPANSION) Beban sisi geladak dihitung menurut rumus BKI 2006 Vol II Sect.

Pengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT

Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga

Desain Ulang Kapal Perintis 200 DWT untuk Meningkatkan Performa Kapal

4 STABILITAS STATIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN

Z = 10 (T Z) + Po C F (1 + )

BAB V BUKAAN KULIT (SHELL EXPANSION)

BAB V PENUTUP. dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Kondisi rute pelayaran perintis di Kepulauan Riau merupakan salah satu

PENGARUH BENTUK LAMBUNG KAPAL TERHADAP TAHANAN KAPAL

PERHITUNGAN BUKAAN KULIT SHELL EXPANTION

ISTA RICKY SURYOPUTRANTO ( ) PEMBIMBING: PROF. DJAUHAR MANFAAT. Ph,D

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

OPTIMISASI BENTUK BULBOUS BOW DENGAN MENGGUNAKAN KONEKSI (LINK) ANTARA MAXSURF DAN MICROSOFT EXCEL (STUDI KASUS : KAPAL TANKER 6500 DWT)

HALAMAN JUDUL HALAMAN SURAT TUGAS

Studi Perancangan Sistem Konstruksi Kapal Liquified Natural Gas (LNG) CBM

PENGARUH KARAKTERISTIK GEOMETRI TERHADAP STABILITAS KAPAL

BAB V SHELL EXPANSION

STUDI PERANCANGAN KAPAL GENERAL CARGO 2000 DWT UNTUK RUTE PELAYARAN JAKARTA - MAKASAR

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL

ANALISIS STABILITAS KAPAL ISAP TIMAH MODEL KATAMARAN (CATAMARAN)

BAB IV PERHITUNGAN & ANALISA

Studi Desain Model Konfigurasi Lambung pada Kapal Trimaran dengan bantuan CFD

MODIFIKASI BENTUK BURITAN KAPAL DAN SISTEM PROPULSI KT ANGGADA XVI AKIBAT RENCANA REPOWERING. A.K.Kirom Ramdani ABSTRAK

Oleh : Febriani Rohmadhana. Pembimbing : Ir. Hesty Anita Kurniawati, M.Sc. Selasa, 16 Februari

ALBACORE ISSN Volume I, No 3, Oktober 2017 Diterima: 11 September 2017 Hal Disetujui: 19 September 2017

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

Penilaian Hambatan Total Kapal Transportasi Antar Pulau Tipe Longboat

OPTIMISASI UKURAN UTAMA BULK CARRIER UNTUK PERAIRAN SUNGAI DENGAN MUATAN BERSIH MAKSIMAL TON

PERANCANGAN KAPAL GENERAL CARGO 1500 DWT RUTE PELAYARAN JAKARTA-SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI HAMBATAN DAN KECEPATAN KAPAL TIPE LAMBUNG SERIES 60 DITINJAU DARI TIGA BENTUK HALUAN KAPAL

PERUBAHAN BENTUK LAMBUNG KAPAL TERHADAP KINERJA MOTOR INDUK. Thomas Mairuhu * Abstract

Analisis Perbandingan Stabilitas Dinamis Barge Menggunakan Flounder Plate dengan Single Lead Pendant Pada Operasi Towing

Istilah istilah yang ada di teori bangunan kapal Istilah istilah yang ada pada konstruksi bangunan kapal Jenis-jenis kapal

ANALISIS TEKNIS STABILITAS KAPAL LCT 200 GT

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PENENTUAN UKURAN UTAMA KAPAL OPTIMAL DENGAN METODE BASIS SHIP MENGGUNAKAN SISTEM KOMPUTER

PENGARUH FREE SURFACE TERHADAP STABILITAS KAPAL PENGANGKUT IKAN HIDUP. Oleh: Yopi Novita 1*

Perancangan Aplikasi Perhitungan dan Optimisasi Konstruksi Profil pada Midship Kapal Berdasar Rule Biro Klasifikasi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. PENDAHULUAN MT SAFINA SYUMADHANI Tanker 3600 BRT I - 1 PROGRAM STUDI D III TEKNIK PERKAPALAN PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK

Analisa Kekuatan Konstruksi Corrugated Watertight Bulkhead Dengan Transverse Plane Watertight Bulkhead Pada Pemasangan Pipa di Ruang Muat Kapal Tanker

6 KESELAMATAN OPERASIONAL KAPAL POLE AND LINE PADA GELOMBANG BEAM SEAS

BAB V MIDSHIP AND SHELL EXPANSION

Optimasi Desain FPSO Berbasis Damage Stability Optimization Design Of FPSO Based Damage Stability

Perencanaan Kapal Muatan Curah Tanpa Air Ballast

ANALISA PENGARUH VARIASI SARAT TONGKANG TERHADAP EKONOMIS PEMASUKAN (INCOME) PENGANGKUTAN MUATAN DAN OPERASIONAL TUG BOAT

OPTIMASI PANJANG CADIK KAPAL NELAYAN 3 GT

DISAIN KAPAL PENANGKAP IKAN 10 GT BERBAHAN FIBERGLASS UNTUK WILAYAH PERAIRAN KECAMATAN PANIMBANG KABUPATEN PANDEGLANG

ANALISA PENGARUH LETAK LUNAS BILGA TERHADAP PERFORMA KAPAL IKAN TRADISIONAL (STUDI KASUS KAPAL TIPE KRAGAN)

Perancangan Fire Control and Safety Plan pada Kapal Konversi LCT menjadi Kapal Small Tanker

Studi Kasus : Penerapan Energy Saving Device dalam Rangka Menaikkan Efisiensi Thrust pada Kapal Tanker Pertamina Ltdw

ANALISA KINERJA HULL FORM METODE FORMDATA KAPAL IKAN TRADISIONAL 28 GT KM. SIDO SEJATI

STUDI PERANCANGAN SEMI-SUBMERSIBLE HEAVY LIFT VESSEL DENGAN CARRYING CAPACITY TON

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIMPLE PADA LAMBUNG KAPAL UNTUK MENGURANGI TAHANAN KAPAL

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) G-47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISA KERETAKAN PADA KONSTRUKSI GELADAK UTAMA KM. ADRI XLIV

ANALISA KOMPARATIF PENGARUH PERTAMBAHAN PANJANG DAN LEBAR KAPAL TERHADAP LIGHTWEIGHT

PROSES PEMBUATAN KAPAL FRP BERKAPASITAS 14 M BAGI NELAYAN DI KABUPATEN BENGKALIS

Diterima: 7 Januari 2009; Disetujui: 20 November 2009

ANALISA SHEAR STRESS PADA STRUKTUR CINCIN KAPAL CRUDE OIL TANKER 6500 DWT BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

KAJIAN STABILITAS EMPAT TIPE KASKO KAPAL POLE AND LINE STABILITY ANALYSIS OF FOUR TYPES OF POLE AND LINER

juga didefinisikan sebagai sebuah titik batas dimana titik G tidak melewatinya, agar kapal selalu memiliki stabilitas yang positif.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Penangkap Ikan

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: G-118

TUGAS AKHIR (ME ) STUDI TEKNIS EKONOMIS ANTARA MAIN RING SISTEM DENGAN INDEPENDENT SISTEM BALLAST PADA KAPAL TANKER MT YAN GT

ANALISA TEKNIS KM PUTRA BIMANTARA III MENURUT PERATURAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI

Desain Kapal Pembangkit Listrik 30 Megawatt untuk Perairan di Indonesia

Desain Kapal Khusus Pengangkut Daging Sapi Rute Nusa Tenggara Timur (NTT) Jakarta

Studi Optimasi Kemiringan Lambung Ponton PLTGL-SB (Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut-Sistem Bandulan) akibat Beban Gelombang Laut

PENERAPAN PROSEDUR OPERASIONAL FLOATING DOCK 6000 TLC

RESPON DINAMIK SISTEM CONVENTIONAL BUOY MOORING DI SEKITAR PULAU PANJANG, BANTEN, JAWA BARAT

ANALISA PENGARUH PEMASANGAN CADIK PADA KAPAL NELAYAN 3 GT DITINJAU DARI POWER ENGINE

COMPARISON OF THE STABILITY OF THE BOAT WITH AND WITHOUT THE USE OF CADIK

3 METODOLOGI. Serang. Kdy. TangerangJakarta Utara TangerangJakarta Barat Bekasi Jakarta Timur. Lebak. SAMUDERA HINDIA Garut

Desain Kapal Pengangkut LPG dengan Memanfaatkan Teknologi ISO TANK Untuk Memenuhi Kebutuhan di Kepulauan Karimunjawa

Bentuk dari badan kapal umumnya ditentukan oleh: Ukuran utama Koefisien bentuk Perbandingan ukuran kapal. A.A. B. Dinariyana

Perencanaan Skipper Barge Self Propeller sebagai Support Pengerukan Sampah di Sungai Kalimas Surabaya

Desain Kapal Pengangkut LPG dengan Memanfaatkan Teknologi ISO TANK Untuk Memenuhi Kebutuhan di Kepulauan Karimunjawa

Rencana garis (lines plan) merupakan salah

KAPAL JURNAL ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI KELAUTAN

TEKANAN AIR LAUT YANG BEKERJA PADA KAPAL. I Wayan Punduh Jurusan Teknika, Program Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah ABSTRAK

Oleh : Fadhila Sahari Dosen Pembimbing : Budianto, ST. MT.

STABILITAS BEBERAPA KAPAL TUNA LONGLINE DI INDONESIA

PERANCANGAN KAPAL WISATA KAPASITAS 30 PENUMPANG SEBAGAI PENUNJANG PARIWISATA DI KEPULAUAN SERIBU

ALBACORE ISSN Volume I, No 1, Februari 2017 Hal

OPTIMASI KONSTRUKSI GELADAK PENUMPANG KAPAL FERRY RO-RO 200 GT

Presentasi Tugas Akhir (MN19832) Perancangan Awal Floating Storage and Offloading (FSO) untuk Lapangan Minyak Kakap di Laut Natuna

Transkripsi:

DESAIN KAPAL TANKER 3500 DWT Marcel Winfred Yonatan 1 Pembimbing: Prof.Dr.Ir. Ricky Lukman Tawekal 2 Program Studi Sarjana Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10 Bandung 40123 koomarcel@yahoo.co.kr 1 ricky@ocean.itb.ac.id 2 Kata Kunci: desain kapal, tahanan kapal, section modulus rangka, tebal pelat, analisis stabilitas statis Key words: ship design, ship resistance, section modulus of the ship frames, frame thichkness, static stability analysis PENDAHULUAN Sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia, transportasi laut di Indonesia memiliki peranan yang penting dalam upaya menyejahterakan masyarakat dan meningkatkan perekonomi negara. Hingga saat ini, transportasi laut masih menjadialat transportasi yang paling efekif dalam hal mendistribusikan barang, terlebih untuk minyak bumi. Seperti yang telah diketahui bersama, bahwa hampir seluruh harga barang dan jasa sangat bergantung pada ketersediaan minyak bumi. Karena itu, diperlukan suatu alat transportasi, salah satunya berupa kapal tanker, untuk mempercepat proses distribusi minyak tersebut. TEORI DAN METODOLOGI Pengerjaan desain kapal tanker ini terdiri dari empat bagian, yaitu mendesain kapal, menghitung tahanan kapal, menghitung struktur kapal berupa section modulus dari rangka kapal dan tebal pelat yang digunakan, dan analisis stabilitas statis kapal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini, mengenai diagram alir dari pengerjaan Tugas Akhir. - 1 -

Gambar 1 Diagram Alir Tugas Akhir Desain kapal dilakukan pada perangkat lunak Maxsurf Pro 11, sesuai dengan general arrangement dari kapal tanker OW Aalborg. Pada general arrangement tersebut terdapat beberapa data seperti DWT, LOA, LBP, lebar, draft, dan tinggi kapal serta beberapa potongan gambar (misalnya, potongan pada tangki kargo, tangki ballast, dan lainnya). Setelah itu, kapal hasil desain pada Maxsurf Pro 11 dihitung besar nilai tahanannya dengan tiga metode, yaitu dengan Metode Holtrop (pada perangkat lunak Hullspeed), Metode Froude, dan Metode ITTC 57. Perhitungan tahanan kapal dilakukan untuk mencari bentuk yang paling ideal dari dari lambung kapal. Setelah itu, dilakukan perhitungan struktur kapal berupa section modulus dari rangka kapal dan tebal pelat. Perhitungan struktur kapal dimaksudkan untuk mendapatkan nilai izin minimal dari kedua hal tersebut. Perhitungan ini dilakukan sesuai dengan aturan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) volume II tahun 2001. Section modulus rangka merupakan syarat dari kekuatan rangka pada suatu struktur kapal. Selanjutnya, analisis stabilitas kapal dilakukan pada perangkat lunak Hydromax dan hanya akan dibahas mengenai stabilitas statis kapal. Analisis stabilitas ini dimaksudkan untuk mendapatkan besar dari righting arm pada tiap sudut kemiringan kapal, dari kapal dalam kondisi tegak hingga stabilitas kapal hilang. Analisis ini dilakukan dalam tiga kondisi kapal, yaitu saat kapal kosong (tangki ballast penuh dan tangki kargo kosong), saat kapal bermuatan penuh (tangki ballast - 2 -

kosong dan tangki kargo penuh), dan saat kapal mengalami kebocoran pada dua kompartemen kargo dan ballast (damage stability). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari pemodelan kapal pada perangkat lunak Maxsurf Pro 11 dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini. Gambar 2 Hasil Pemodelan Selanjutnya, nilai tahanan kapal dari ketiga metode perhitungan dapat dilihat pada Gambar 3. 160 140 120 100 80 60 40 Holtrop Froude ITTC '57 20 0 0 2 4 6 8 10 12 14 Gambar 3 Grafik Perbandingan Nilai Tahanan Kapal Ketiga nilai tahanan tersebut berbeda dikarenakan oleh masing-masing metode mempunyai kriteria asumsi tersendiri dalam perhitungannya. Misalnya, pada Metode Froude hanya diperhitungkan komponen tahanan gesek dan tahanan sisa, pada Metode ITTC 57 diperhitungkan tahanan tambahan kapal dari bentuk kapal, dan pada Metode Holtrop hampir memperhitungkan seluruh - 3 -

komponen tahanan. Fungsi dari Metode Holtrop adalah untuk prediksi awal berdasarkan statistik, sedangkan Metode Froude dan ITTC 57 adalah untuk menganalisis nilai tahanan berdasar pemodelan. Pada perhitungan struktur kapal, didapatkan hasil mengenai nilai minimum dari section modulus rangka dan tebal pelat kapal yang diizinkan. Nilai-nilai tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2 di bawah ini. Tabel 1 Section Modulus Rangka Kapal Rangka Bagian kapal Section modulus (cm3) buritan 99.62 Main Frames tengah kapal 82.64 haluan 109.82 buritan 531.33 Web Frames tengah kapal 440.72 haluan 585.69 buritan 30.88 Deck Beams tengah kapal 40.44 haluan 33.60 buritan 110.93 Bottom Frames tengah kapal 142.30 haluan 118.21 lambung dalam kapal 98.99 buritan 109.81 Deck Girder tengah kapal 99.83 haluan 119.46 Tank Girder buritan 196.64 Tabel 2 Tebal Pelat Kapal Lokasi Bagian kapal Pelat (mm) Buritan 6.78 Geladak Tengah kapal 8.27 Haluan 6.78 Buritan 10.69 Sisi kapal di bawah air Tengah kapal 9.73 Haluan 11.22 Depan 15.94 Buritan 9.15 Sisi kapal di atas air Tengah kapal 7.49 Haluan 9.99 Buritan 11.21 Alas kapal Tengah kapal 12.04 Haluan 11.59 Haluan (slamming) 11.58 Lajur Bilga Buritan 11.21 Tengah kapal 12.04-4 -

GZ (m) Alas dalam kapal Haluan 11.59 Buritan (tidak ada) Tengah kapal 6.88 Haluan 6.58 Setelah nilai tersebut didapat, dilakukan pengecekan pada perangkat lunak Maxsurf Pro 11 terhadap berat kapal yang sudah diperhitungkan ketebalan pelatnya. Jika berat kapal tersebut terlalu besar (jauh lebih besar dari LWT yang diperkirakan), maka dilakukan pemodelan ulang terhadap lambung kapal. Pada analisis stabilitas kapal, data yang didapat berupa nilai righting arm. Nilai dari righting arm tersebut harus memenuhi kriteria kapal stabil sesuai dengan IMO Resolution A.749(18). Pada Gambar 4 di bawah ini, dapat dilihat grafik righting arm saat kapal kosong, kapal bermuatan penuh, dan kapal bocor. 2 1.5 1 0.5 Kapal Penuh Kapal Kosong Kapal Bocor 0-0.5 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 Heel (ᵒ) Gambar 4 Righting Arm Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa kemiringan maksimum dan nilai GZ pada kapal kosong lebih besar dari kemiringan maksimum pada kapal bermuatan penuh dan kapal bocor. Karena itu, kapal kosong memiliki daerah stabilitas yang paling besar. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil perhitungan tahanan kapal, nilai dari tahanan kapal hasil desain yang dihitung dengan menggunakan Metode Holtrop mendekati nilai tahanan kapal dari kapal OW Aalborg, yang dihitung dengan perhitungan manual. Hal tersebut menunjukkan bahwa bentuk badan kapal hasil desain menyerupai bentuk kapal OW Aalborg. Berdasarkan hasil perhitungan struktur kapal, nilai dari section modulus dan tebal pelat yang didapat merupakan nilai minimal dari masing-masing bagian yang sudah memperhitungkan faktor keamanan dan faktor buckling, menurut BKI tahun 2001, sehingga telah memenuhi syarat dapat dipergunakan dalam desain yang sesungguhnya. Nilai section modulus yang paling besar terdapat pada web frames karena merupakan rangka penahan utama dalam badan kapal. Nilai tebal pelat yang paling besar terdapat pada sisi depan kapal karena fungsi dari bagian tersebut sebagai alat untuk menerobos air. - 5 -

Berdasarkan hasil analisis stabilitas kapal, didapat kesimpulan kapal hasil desain memenuhi kriteria stabilitas menurut IMO Resolution A.749(18). Kapal kosong mempunyai daerah stabilitas yang lebih besar daripada kapal bermuatan penuh dan kapal bocor. Selama kapal memiliki nilai righting arm yang positif, kapal tersebut dapat kembali ke posisi stabilnya, meskipun kapal tersebut mengalami kebocoran pada beberapa kompartemen. DAFTAR PUSTAKA Comstock, J.P. (1967). Principles of Naval Architecture. New York: The Society of Naval Architects and Marine Engineers Harvald, SV. Aa. (1992). Tahanan dan Propulsi Kapal. Surabaya: Airlangga University Press. Rawson, K.J dan Tupper, E.C. (1983). Basic Ship Theory Volume 1. Oxford: Longman Group Ltd. Biro Klasifikasi Indonesia. (2001). Rules for The Classification and Construction of Seagoing Steel Ships Volume II: Rules For Hull. Jakarta: Biro Klasifikasi Indonesia. Lloyd s Register. (2007). Lloyd s Register Rulefinder Version 9.7: Rules and Regulations. England: Lloyd s Register. Lloyd s Register. (2007). Lloyd s Register Rulefinder Version 9.7: Statutory Documents. England: Lloyd s Register. Ricky Lukman Tawekal. KL-4131 Dasar-dasar Teknik Perkapalan. Bandung: Penerbit ITB. - 6 -