Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Nurliani, Ritman IshakPaudi, dan Dewi Tureni

dokumen-dokumen yang mirip
Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Musjin, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS III SD INPRES 2 MENSUNG

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Media Benda Asli Pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Tingkulang Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

Penerapan Experiential Learning

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Oleh: Wildan, Muhammad Ali, Fatma Dhafir. Abstrak

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Kelas 1V SDK Padat Karya

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Tolitoli

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) di Kelas III SDN Mire

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SD Inpres I Sidole

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING (PEMECAHAN MASALAH) PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIIIA SMP NEGRI 1 LABUAN

Susilawati, Lilies, dan Bustamin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di SD Inpres 1 Ongka

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Inpres Biromaru Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Mensung Membuat Kalimat Tanya Dalam Bahasa Indonesia Melalui Metode Latihan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Penerapan Media Gambar Pada Mata Pelajaran Sains Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Lakea

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 10 ISSN X. Nur Afni

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Sri Listia Wati,Najamuddin Laganing, dan Yusdin Gagaramusu ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas V SD Inpres Kalola Dalam Mengomentari Peristiwa Faktual Yang Terjadi di Sekolah Melalui Media Gambar

Meningkatkan Hasil Belajar Energi Dan Penggunaannya Pada Siswa Kelas IV SDN Mansahang Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

I. PENDAHULUAN Permasalahan dalam proses pembelajaran saat ini adalah kurangnya usaha

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Agustina Simpan

Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 07 Salule Mamuju Utara

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Terhadap Gerak Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Gambar pada Mata Pelajaran SAINS Kelas V SD Inpres 2 Wanagading

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SD INPRES MENSUNG PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG MAKHLUK HIDUP DAN PROSES KEHIDUPAN MELALUI METODE KERJA KELOMPOK Nurliani, Ritman IshakPaudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II SD Inpres 2 Mensung pada Pembelajaran IPA Tentang Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan Melalui Metode Kerja Kelompok, bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar. Subjek penelitian ini berjumlah 27 siswa yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Data yang diambil adalah data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi guru dan siswa, Serta data kuantitatif yaitu data hasil belajar siswa. Hasil penelitian pada siklus I diperoleh Ketuntasan Belajar Klasikal sebesar 37,03% dan daya serap klasikal 48,1%, Aktivitas guru berada pada kategori sangat kurang yaitu dengan rata-rata persentase aktivitas guru 45% dan aktivitas siswa berada pada kategori sangat kurang dengan rata-rata persentase 42,5,%. Hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh ketuntasan belajar klasikal meningkat menjadi 88,8% dan daya serap klasikal meningkat menjadi 81,1%, aktivitas guru berada pada kategori sangat baik yaitu 97,5% dan aktivitas siswa berada pada kategori sangat baik dengan rata-rata persentase 97,5%. Ketuntasan klasikal yang didapatkan pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian, yaitu 80%, maka dapat disimpulkan bahwa melalui Metode Kerja Kelompok pada pembelajaran IPA tentang makhluk hidup dan proses kehidupan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD Inpres 2 Mensung Kata Kunci: Hasil Belajar, Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan, Kerja Kelompok I. PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.

Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk pengembangan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pembelajaran IPA bukan pembelajaran yang pasif, dimana tingkah laku kelas dan penyebaran pengetahuan dikontrol dan ditentukan oleh guru, sedangkan siswa hanya dipandang sebagai objek menerima apa yang diberikan guru. Tetapi pembelajaran IPA lebih menekankan pada pembelajaran aktif, dimana siswa dipandang sebagai subjek dan objek. Pada proses pembelajaran siswa mempunyai dasar untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Proses pembelajaran IPA harus dipandang sebagai stimulus yang dapat menantang siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok menyelesaikan tugas dengan bimbingan guru. Guru merupakan figur yang memegang peranan penting dalam pembelajaran di kelas. Peran utama guru bukan menjadi penyaji informasi yang hendak dipelajari oleh siswa, melainkan membelajarkan siswa tentang cara-cara mempelajari sesuatu secara efektif (Learning how to learn). Guru yang professional dituntut menguasai bahan pelajaran, proses pembelajaran yang menarik dan memotivasi siswa untuk gemar belajar. Guru dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dalam bidang pengajaran yang diajarkannya dengan kemampuan metodologis secara professional. Seorang guru sebaiknya mempunyai kemampuan dan ketrampilan dalam memilih, mengumpulkan dan memutuskan bagi proses pembelajaran yang dihadapinya dalam melakukan tugas secara professional.

Persoalan mendasar yang hingga kini masih sangat dilematis dan kerap dihadapi Guru Sekolah Dasar (SD) di dalam proses belajar mengajar, adalah didasarkan adanya kenyataan bahwa sebagian besar siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pemanfaatannya dalam kehidupan nyata (Muslich, 2008:40). Hal ini didasarkan karena pemahaman siswa terhadap materi hanya berupa konsep yang abstrak, belum menyentuh kebutuhan mereka di lingkungan masyarakat. Persoalan tersebut juga dihadapi oleh para Guru di SD Inpres 2 Mensung Kecamatan Mepanga. Secara hakikat, hasil dari sebuah pembelajaran adalah adanya perubahan perilaku. Fakta menunjukkan, berbagai perilaku siswa yang mengarah pada perusakan lingkungan masih mudah ditemukan. Dengan kata lain, siswa masih banyak yang belum paham terhadap apa yang dipelajari di sekolah, sehingga siswa belum mampu menghubungkan pengalaman belajarnya di sekolah ke dalam lingkungan sehari - hari siswa. Guna membangun pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul "Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II SD Inpres 2 Mensung pada Pembelajaran IPA Tentang Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan Melalui Metode Kerja Kelompok". II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Hasil Belajar Menurut Mulyono Abdurrahman (1993:31), hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu

sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan belajar yang terprogram dan terkontrol yang disebut kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, tujuan belajar telah ditetapkan lebih dahulu oleh guru. Anak yang berhasil dalam belajar ialah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan instruksional. B. Manfaat Hasil Mahkluk Hidup dan Proses Kehidupan a. Bernapas Reaksi oksidasinya sebagai berikut: Zat makanan + oksigen energi + uap air + karbon dioksida. b. Bergerak c. Peka terhadap rangsang d. Makan e. Mengeluarkan Zat Sisa f. Tumbuh g. Berkembang Biak Makhluk hidup berkembang biak untuk menghasilkan keturunan. Cara perkembangbiakan makhluk hidup berbeda-beda. Hewan berkembang biak antara lain dengan melahirkan, bertelur, bertelurmelahirkan, bertunas, fragmentasi atau membelah diri. h. Beradaptasi

Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan. Macammacam adaptasi makhluk hidup adalah adaptasi morfologi, adaptasi tingkah laku, dan adaptasi fisiologi. C. Metode Kerja Kelompok Metode kerja kelompok adalah penyajian materi dengan cara pemberian tugas-tugas untuk mempelajari sesuatu kepada kelompok-kelompok belajar yang sudah ditentukan dalam rangka mencapai tujuan. Tugas-tugas itu dikerjakan dalam kelompok secara bergotong royong. Langkah-Langkah Metode Kerja Kelompok adalah sebagai berikut: 1. Membentuk kelompok. Pendidik atau peserta didik, atau pendidik bersama peserta didik membentuk kelompok-kelompok belajar. Berapa jumlah kelompok dan berapa jumlah anggota setiap kelompok disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan yang hendak dicapai. Pada kesempatan ini pendidik menjelaskan tujuan, kebutuhan dan gambaran mengenai kegiatan-kegiatan yang harus dikerjakan oleh kelompok, sehingga peserta didik menyadari mengapa dan untuk apa dibentuk kelompok-kelompok. 2. Pemberian tugas-tugas pada kelompok. Pendidik memberikan tugas-tugas kepada peserta didik menurut kelompoknya masing-masing. Pada kesempatan ini pendidik memberikan petunjuk-petunjuk mengenai pelaksanaan tugas dan berbagai aspek kegiatan yang mungkin dilakukan oleh setiap kelompok dalam rangka mewujudkan hasil kerja kelompok sebagai suatu kesatuan.

3. Masing-masing kelompok mengerjakan tugas-tugasnya. Peserta didik peserta didik bekerja sama secara gotong royong menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dalam rangka mewujudkan hasil kerja kelompoknya masing-masing. Pendidik mengawasi, mengarahkan atau mungkin juga menjawab beberapa pertanyaan dalam rangka menjamin ketertiban dan kelancaran kerja kelompok. 4. Pendidik atau pendidik bersamaan peserta didik dilakukan penilaian, bukan saja terhadap hasil kerja yang dicapai kelompok, melainkan juga terhadap cara bekerja sama dan aspek-aspek lain sesuai dengan tujuannya dan meliputi penilaian secara individual, kelompok, maupun kelas sebagai suatu kesatuan. C. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika melalui metode kerja kelompok pada pembelajaran IPA tentang mahluk hidup dan proses kehidupan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD Inpres 2 Mensung. III. METODE PENELITIAN (1) Rancangan Penelitian Penelitian ini terdiri 4 tahap. Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres 2 Mensung. Adapun kelas yang dijadikan subyek penelitian adalah siswa kelas II dengan jumlah siswa 27 orang yang mengikuti pelajaran IPA tahun ajaran 2013/2014 Semester I. Pengumpulan data melalui 2 cara, terdiri dari tes dan observasi. (2) Teknik Analisis Data

a. Teknik Analisis Data Kuantitatif Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa untuk menentukan persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus sebagai berikut: 1. Daya Serap Individu Analisa data untuk mengetahui daya serap masing-masing siswa digunakan rumus berikut (Depdiknas, 2004: 20): DSI = X Y x 100% (1) dengan : X : skor yang diperoleh siswa Y : skor maksimal soal DSI : daya serap individu Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu jika persetase daya serap individu sekurang-kurangnya 65 %. 2. Ketuntasan Belajar Klasikal Analisa data untuk mengetahui ketuntasan belajar seluruh siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini digunakan rumus berikut (Depdiknas, 2004: 20) : KBK = ΣN ΣS x 100% (2) dengan : ΣN : banyaknya siswa yang tuntas ΣN : banyaknya siswa seluruhnya KBK : ketuntasan belajar klasikal

Suatu kelas dikatakan tuntas belajar klasikal jika rata-rata 80 % siswa telah tuntas secara individual. 3. Daya Serap Klasikal Analisa data yang digunakan untuk mengetahui daya serap klasikal atau daya serap seluruh sampel penelitian digunakan rumus sebagai berikut Depdiknas (2004: 20): DSK = ΣP ΣI x 100% (3) dengan : ΣP : skor total yang diperoleh siswa ΣI : skor ideal seluruh siswa KBK : daya serap klasikal Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika persentase daya serap klasikal sekurang-kurangnya 65%. b. Teknik Analisis Data Kualitatif Data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari aktivitas guru dan siswa berupa data hasil observasi. 1. Penyajian Data Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan hasil reduksi dengan cara menyusun secara naratif sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil reduksi, sehingga dapat memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan. Yang dimaksud dengan informasi adalah uraian proses kegiatan pembelajaran, aktivitas atau kinerja siswa terhadap kegiatan

pembelajaran serta hasil yang diperoleh dari data hasil observasi. Data yang telah disajikan tersebut selanjutnya dibuat penafsiran dan evaluasi untuk membuat perencanaan tindakan selanjutnya. 2. Verifikasi data atau menyimpulkan data Verifikasi data atau menyimpulkan data merupakan hasil dalam bentuk penjelasan atau pernyataan kalimat yang singkat dan jelas tapi mempunyai arti yang jelas. Pernyataan yang dimaksud yaitu sangat baik, baik, cukup, dan kurang. (5) Indikator Kinerja a. Indikator Data Kualitatif Indikator kualitatif pembelajaran dapat dilihat dari observasi aktivitas siswa dan pengelolaan pembelajaran oleh guru, hasil analisis terhadap penilaian afektif dan psikomotor siswa. Penelitian ini dinyatakan berhasil jika kualitas hasil belajar untuk aspek yang dinilai tersebut telah berada dalam kriteria baik atau sangat baik. b. Indikator Data Kuantitatif Indikator yang menunjukkan keberhasilan penelitian tindakan ini yaitu apabila persentase daya serap individu yang

diperoleh siswa > 65%, persentase ketuntasan belajar klasikal > 80% dan persentase daya serap klasikal > 65%. Depdiknas, (2004: 20). (6) Tahap - Tahap Penelitian a. Pratindakan Pada kegiatan rencana tindakan penelitian akan dilakukan identifikasi mengenai pemahaman siswa tentang makhluk hidup dan proses kehidupannya yang telah dipelajari dengan cara pembuatan tes awal. Hal ini dimaksudkan untuk menilai penguasaan siswa dalam konsep materi. Pada tahap ini kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu: b. Perencanaan tindakan kegiatan pada tahap ini meliputi: 1) Membuat bahan ajar atau RPP yang disusun berdasarkan tujuan pembelajaran. 2) Menyiapkan skenario (perangkat) pembelajaran yang akan dilaksanakan melalui metode kerja kelompok. 3) Membuat rancangan pembelajaran melalui metode kerja keiompok. 4) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi pembelajaran yang dilakukan. 5) Mengevaluasi untuk melihat pemahaman siswa melalui metode kerja kelompok. c. Pelaksanaan tindakan dengan melaksanakan proses belajar mengajar berdasarkan skenario pembelajaran.

d. Observasi terhadap pelaksanaan tindakan, dengan melihat prilaku dan perubahan sikap siswa. e. Refleksi, hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan dikumpulkan, dianalisis kemudian dievaluasi dengan melihat pemahaman siswa dalam menyerap materi sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Hasil refleksi ini merupakan acuan untuk merumuskan tindakan selanjutnya. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus ini dilakukan dua kali pertemuan proses belajar mengajar yaitu pada tanggal 1 Oktober 2013 sedangkan pada pertemuan kedua yaitu pemberian tes akhir pada tanggal 8 Oktober 2013 dengan alokasi 2 x 35 menit untuk tiap pertemuan, pelaksanaannya mengacu pada Iangkah-langkah rencana pelaksanan pembelajaran (RPP). Pada hasil observasi aktivitas guru pada kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa pertemuan pertama siklus I, skor yang diperoleh sebesar 18 dari skor maksimal 40, sehingga presentase skor yang diperoleh hanya mencapai 45%. Hal ini

menunjukan taraf keberhasilan aktivitas guru menurut pengamatan berada dalam ketegori sangat kurang. Berdasarkan hasil evaluasi pada akhir tindakan pembelajaran melalui tes dengan bentuk essay, diperoleh hasil ketuntasan siswa secara individu 10 orang, sedangkan yang tidak tuntas individu 17 orang. Jika dipresentasekan daya serap klasikal 48,1%, dan tuntas klasikal 37,03%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa belum maksimal, karena masih terdapat siswa yang belum tuntas individu dan mempengaruhi ketuntasan secara klasikal dengan standar ketuntasan klasikal yaitu 65%, sehingga penelitian ini perlu dilanjutkan ke siklus 2. 2. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan pada sikius II ini dilakukan dua kali pertemuan satu kali pertemuan proses belajar mengajar yaitu pertemuan pertama pada tanggal 21 oktober 2013 sedangkan pertemuan keduanya yaitu pemberian tes hasil belajar pada tanggal 23 oktober 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit untuk tiap petemuan. Pada siklus ini diterapkan mahluk hidup dan proses kehidupan pelaksanaan pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanan pembelajaran. Berdasarkan data observasi aktifitas siswa untuk tindakan siklus II persentasinya mencapai 97,5%. Taraf keberhasilan aktivitas siswa menurut pengamatan berada dalam kategori sangat baik. Data hasil observasi aktivitas guru pada kegiatan belajar mengajar berlangsung sudah

sangat baik namun ada beberapa aspek masih berada dalam kategori baik. Hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa pertemuan pertama siklus II, skor yang diperoleh sebesar 39 dari skor maksimal 40, sehingga presentase skor yang diperoleh mencapai 95% Berdasarkan hasil evaluasi pada akhir tindakan pembelajaran melalui tes dengan bentuk essay, diperoleh hasil ketuntasan siswa secara individu 27 orang, sedangkan yang tidak tuntas individu 3 orang. Jika dipresentasikan daya serap klasikal 81,1%, dan tuntas klasikal 88,8%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sudah maksimal, karena sebagian besar siswa sudah tuntas individu dan mempengaruhi ketuntasan secara klasikal dengan standar ketuntasan klasikal yaitu 80%, sehingga penelitian ini cukup sampai disiklus II. Berikut ini tabel hasil evaluasi siswa. B. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian, pada siklus I, yang telah diuraikan di atas, Menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal. Dari hasil pengamatan aktivitas siswa pada saat kegiatan belajar mengajar belangsung, hanya diperoleh presentase 42,5% sedangkan hasil observasi aktivitas guru pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung diperoleh presentase hanya mencapai 45%, menyebabkan penelitian tindakan pada siklus I belum mencapai standar ketuntasan. Siswa yang belum tuntas disebabkan aktivitas belajar siswa kurang aktif, seperti mengajukan dan menjawab pertanyaan, pada siklus I ini belum terjadi aktivitas kerjasama dalam kelompok. Selain disebabkan oleh aktivitas

siswa yang belum efektif, rendahnya hasil belajar dapat pula disebabkan oleh aktivitas guru. Seperti aktivitas guru pada siklus I masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, seperti memotivai siswa untuk aktif dalam pembelajaran masih kurang. Melihat hasil siklus I, yang kurang sesuai dengan hasil yang diharapkan, maka perlu diadakan perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Oleh karena itu, dilakukan refleksi tindakan yang kemudian menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan siklus II. Siklus II guru lebih meningkatkan kinerjanya, memperbaiki kekurangan pada siklus I, sehingga pada siklus ini siswa semakin siap menerima pelajaran, semakin memperhatikan informasi yang disampaikan, sehingga intensitas menjawab pertanyaan guru suda lebih aktif dalam diskusi. Pada hasil analisis tes formatif siklus I, diperoleh persentase daya serap klasikal sebesar 48,1%, sedangkan persentase ketuntasan klasikal sebesar 37,03% dengan 10 siswa yang tuntas dan 17 siswa yang tidak tuntas dengan jumlah 27 siswa. Rendahnya persentase ketuntasan klasikal pada siklus I ini disebabkan karena motivasi siswa dalam pembelajaran masih kurang sehingga pemahaman siswa terhadap tugas yang diberikan juga belum maksimal. Berdasarkan hasil refleksi siklus I dilakukan perbaikan pada siklus II dengan meningkatkan motivasi dan bimbingan kepada siswa. Perlakuan ini memberikan dampak yang baik, ini terlihat dari peningkatan hasil belajar siswa. Pada hasil analisis tes formatif siklus II, diperoleh persentase daya serap klasikal sebesar 81,1% dan persentase ketuntasan klasikal sebesar 88,8%, dengan 24 siswa yang tuntas dan 3 siswa yang tidak tuntas dengan jumlah 27 siswa.

Penggunaan metode kerja kelompok dapat mengubah kebiasaan siswa belajar yang hanya mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berfikir serta mengalaminya secara langsung, sehingga membuktikan bahwa pembelajaran IPA tentang mahluk hidup dan proses kehidupan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD Inpres Mensung. V. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut; a) Melalui metode kerja kelompok pada mata pembelajaran IPA materi "mahluk hidup dan proses kehidupan " dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD Inpres 2 Mensung. b) Aktivitas belajar siswa pada siklus I, hanya diperoleh presentase 42,5%, dan aktivitas guru hanya diperoleh presentase 45% sehingga hasilnya berada pada kategori masih sangat kurang. Pada siklus II, mengalami peningkatan dengan presentase aktivitas belajar siswa 97,5% dan aktivitas guru 97,5%, sehingga hasilnya berada pada kategori sangat baik. Sedangkan untuk hasil belajar siswa pada setiap siklus, yaitu mulai

dari hasil analisis tes pratindakan hanya diperoleh presentase daya serap klasikal 28% dan presentase belajar klasikal diperoleh 18,5% sehingga hasilnya berada pada kategori sangat kurang. Pada siklus I diperoleh presentase daya serap kiasikal 48,1% sedangkan presentase ketuntasan belajar diperoleh 37,03% hal ini sudah mengalami peningkatan, namun masih berada pada kategori sangat kurang, sehingga peneliti melanjutkan pada siklus II mengalami peningkatan yang diperoleh presentase daya serap klasikal mencapai 81,1% sedangkan presentase ketuntasan klasikal mencapai 88,8% sehingga hasilnya berada pada kategori sangat baik. 2. Saran a) Melalui metode kerja kelompok dapat digunakan untuk kegiatan proses pembelajaran di sekolah-sekolah, khususnya di Sekolah Dasar. b) Perlunya metode kerja kelompok pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung sehingga dapat merangsang daya fikir dan menmgkatkan hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA Agusalim. (2010). Peningkatan Hasil Belajar Sains Melalui Penggunaan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas III di SD 11 Batubassi Kabupaten Maros. Penelitian Tindakan Kelas. ( 06-Juni 2014) Asniar (2013). peningkatan hasil belajar siswa melalui metode diskusi kelompok pada pembelajaran PKn Kelas V SD Inpres 3 Kayu Agung. Palu: Universitas Tadulako Abdurahman. (1993). Pengertian Hasil Belajar. http://www.menurutparaahli. (02- Juni 2014) Dalyono dan Sri Rumini. (2010). Pengaruh Hasil Belajar. http://www.menurutparaahli. (02-Juni 2014). Deni Darmawan dan Permasih. (2011). Pengertian Belajar Depdiknas. (2004). Peningkatan Pemahaman Belajar Konsep IPA. http://www.menurutparaahli. (02-Juni 2014) Depdiknas. (2003). Kriteria Taraf Keberhasilan. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. (2004). Penilaian. Jakarta: Direktorat Pendidikan Nasional.

Kemmis dan Mc. Taggart (2003). Diagram Alur Design Penelitian. Jakarta: Pusat Perbukuan Winkel. (2004). Pengertian Belajar. http://www.menurutparaahli. (02-Juni 2014). Winkel. (2004). Definisi Hasil Belajar. http://www.menurutparaahli. (02-Juni 2014) Morgan. (1956). Penerapan Konsep IPA. http://www.menurutparaahli. (02-Juni 2014) Ngalim Purwanto (2010). Pengaruh Hasil Belajar. http://www.menurutparaahli. (02-Juni 2014) Patta Buhdu. (2006). Pengertian Hasil Belajar. http ://www.menurutparaahli. (02- juni 2014) Slameto. (2003). Pengertian Hasil Belajar. http://www.menurutparaahli. (02- Juni 2014) Sugihartono. dkk. (2008). Definisi Belajar. http://www.menurutparaahli. (02-Juni 2014) Toto Rahmat. dkk. (2011). Pengertian Belajar. http ://www.menurutparaahli. (02-Juni 2014)