RAPAT KOORDINASI TATA LAKSANA BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN 21 Nvember 2016 Kantr Staf Presiden
KEGIATAN STRATEGIS KANTOR STAF PRESIDEN Memfasilitasi Presiden memantau jalanya kegiatan secara langsung *Catatan: Langsung karena Presiden dapat langsung menghubungi pejabat yang bertanggung jawab di level teknis 335 Kegiatan Priritas 2016 (RPJMN/RKL) 1 2 Pangan Energi 6 7 Rencana Induk Prgram Priritas Presiden Pendidikan 1 Ketahanan Pangan 6 Penyelesaian HAM Masa Lalu 2 Ketahanan Energi 7 Jaminan Ssial 3 Prs Maritim 8 Anti Krupsi dan Refrmasi Birkrasi 4 Eklgi Ssial 9 Papua 5 Refrma Agraria dan Pembangunan Desa 10 Industrialisasi Kemiskinan 3 Maritim 8 Refrmasi Birkrasi 4 Infrastruktur 9 Pariwisata 5 Kesehatan 10 Industri 2
RANGKUMAN RENCANA INDUK STRATEGI NASIONAL ANTI KORUPSI VISI INDONESIA BEBAS KORUPSI DENGAN PEMERINTAH YANG TRANSPARAN, AKUNTABEL, DAN PARTISIPATIF OUTCOME Penurunan Tingkat Krupsi PROGRAM Perubahan budaya melalui infiltrasi Revlusi Mental Penguatan Pemerintah (Transparansi, Akuntabel, Partisipatif) Sinergi Kebijakan dan Regulasi Anti Krupsi KEGIATAN Pengembangan Integritas Nasinal; (penguatan anti krupsi di sektr swasta, ISO; prfit dan SIN) Pendidiikan dan kampanye anti-krupsi (memasukan knw hw AC kedalam kurikulum seklah) Rarmap ptimalisasi upaya RB (existing sekarang sudah ada di radmap RB; ptimalisasi Kmisi Infrmasi juga termasuk) Open Gvernment Indnesia Optimalisasi kebijakan One Map, One Data, Layanan Satu Pintu, dan Single ID Number Perencanaan, Penganggaran dan Pemantauan Pembangunan Berazas Kemanfaatan Penuntasan RUU KUHP & KUHAP, BO AEI FATF Refrmasi regulasi Harmnisasi regulasi dengan UNCAC, OECD, UKBA, FCPA Stranas PPK Partisipasi Masyarakat K/L APH (KPK, KEJAKGUNG, POLRI), Seluruh K/L, KEMENKOMINFO, TVRI, RRI KEMENKOMINFO, KIP, KEMEN ESDM, KEMEN LHK, BIG, KEMENDAGRI, BAPPENAS, KEMENKEU, KEMENPANRB. APH, KEMENKUMHAM, KEMENPAN RB, KEMENDAGRI, BAPPENAS, KEMENKEU 3
KERANGKA IMPLEMENTASI SAAT INI INPRES PPK 2016 2017 STRATEGI NASIONAL ANTI KORUPSI KOMITMEN GLOBAL Menyusun Aksi PPK 2016 yang fkus ke Agenda dan Priritas Pembangunan Nasinal (dari 4622 Sub Aksi PPK 2011 2015 saat ini menjadi 31 Aksi yang fkus ke 7 Sektr); Memastikan pelaksanaan 31 Aksi Priritas PPK 2016-2017 ; Penyusunan rancangan STRATEGI NASIONAL ANTI KORUPSI pengganti Stranas PPK 2012 Strategi besar Anti Krupsi sebagai payung besar segala inisiatif Anti Krupsi; Prgram dan Kegiatan Anti Krupsi (Refrmasi Birkrasi, Tata Regulasi, Partisipasi Publik) di K/L yang terintegrasi Persiapan Review UNCAC; Integrity Review; Fllwup Anti Crruptin Summit 2016; FATF; AEI; 4
PENAJAMAN DAN PENINGKATAN FOKUS AKSI PPK 2016 UNTUK MENDUKUNG PRIORITAS PEMBANGUNAN Penyusunan awal Penajaman K/L Tersusun ribuan renaksi yang kemudian mengkerucut ke 59 renaksi Tersusunnya 31 renaksi berdaya ungkit tinggi dengan fkus mendukung priritas pembangunan 5
FOKUS SEKTOR AKSI PPK 2016 INDUSTRI EKSTRAKTIF REFORMASI BIROKRASI PENGADAAN BARANG & JASA INFRASTRUKTUR BUMN FOKUS SEKTOR SEKTOR PRIVAT ENABLING FACTORS POLITIK HUKUM TATA NIAGA PENERIMAAN NEGARA 6
AKSI NOMOR 31 TATA KELOLA BARANG SITAAN DAN RAMPASAN Eksekusi Uang Pengganti dan Penjara Pengganti Sistem Peradilan Pidana Terpadu E-Law enfrcement (SPDP nline) PENEGAKAN HUKUM Mekanisme Ganti Kerugian dan Kmpensasi Pengendalian Jumlah Napi Tahanan Tata Kella Barang Sitaan dan Rampasan POLRI, Kejaksaan, KPK, Kemenkumham, Kemen ATR/BPN 7
AKSI NOMOR 31 TATA KELOLA BARANG SITAAN DAN RAMPASAN AKSI PENANGGUNGJAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA UKURAN KEBERHASILAN REFORMASI TATA KELOLA BARANG SITAAN KEBERHASILAN DAN RAMPASAN HASIL TIPIKOR Transparansi dan akuntabilitas pengellaan barang sitaan dan rampasan hasil tipikr 1. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 2. Keplisian Negara Republik Indnesia 3. Kejaksaan Republik Indnesia 4. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasinal 1. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasinal/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasinal 2. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan 1. Mengurangi beban biaya pemeliharaan barang sitaan dan rampasan hasil tipikr 2. Mengefektifkan pelaksanaan eksekusi uang pengganti 3. Meningkatnya transparansi pengellaan barang sitaan leh Keplisian Negara Republik Indnesia dan Kejaksaan Agung 1. Terselesaikannya rekmendasi hasil audit BPKP atas pengellaan benda sitaan negara dan barang rampasan negara (Keplisian, Kejaksaan, Kementerian Hukum dan HAM) 2. Terlelangnya semua barang sitaan/ rampasan yang sudah lama tersimpan di Rupbasan (Kejaksaan) 3. Penyerahan daftar terpidana krupsi yang belum melunasi uang pengganti kepada Instansi terkait guna dilakukan penelusuran aset terpidana (Kejaksaan dan Kementerian ATR/BPN) 4. Terlaksananya eksekusi uang pengganti berdasarkan data dan infrmasi dari instansi terkait (Kejaksaan) 5. Lapran dan publikasi pelaksanaan penelusuran aset masing-masing unit penyelamatan aset yang telah terbentuk (Kejaksaan) 8
IMPLEMENTASI DAN PENJABARAN ISI INPRES TIDAK KAKU DAN MEMBERI RUANG PENYESUAIAN PENYESUAIAN YANG DIMAKSUD ANTARA LAIN : 1. Mendrng mekanisme agar Pengadilan menyerahkan salinan putusan lengkap (tidak hanya amar putusan) kepada Kejaksaan yang dibutuhkan sebagai syarat bagi kejaksaan untuk dapat melelang barang di muka (sebelum inkracht) 2. Memperkuat beberapa regulasi terkait misalnya Keputusan MA N. 214/KMA/SK/XII/2014 31 Desember 2014 mengenai kewajiban penyerahan salinan putusan (14 hari) atau pun Perja dan SE Jagung terkait basan dan Perja 027/A/JA/10/2014 Pedman Pemulihan Aset ; 3. Mendrng inisiatif dan invasi Tata Kella Barang Rampasan selain lelang misalnya PEMANFAATAN Basan/Baran yang telah diatur dalam PMK 03/2011 mengenai pemanfaatan basan/baran. 4. Mengptimalkan peran Pusat Pemulihan Aset (PPA) di Kejaksaan. PPA yang Praktif dan Krdinatif dengan stakehlder terkait. PPA harus bisa membuat mekanisme lelang yang lebih invatif. Kejaksaan menyampaikan kepada BPN mana saja perkara yang inkracht dan asset yang dirampas 5. Menambah ukuran Keberhasilan nmr 5 : mempublikasikan pemulihan asset (berapa jumlah yang diselamatkan) 9
PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN K/L/Pemda melaprkan capaian Aksi per triwulan melalui sistem pemantauan nline Bappenas melakukan verifikasi K/L, Kemendagri melakukan verifikasi Pemda Kunjungan lapangan (insitu) Pemantauan Evaluasi Bappenas bersama KSP dan BPKP melakukan evaluasi terhadap capaian Aksi PPK dan capaian utcme Stranas PPK Bappenas menyampaikan lapran triwulanan kepada Presiden Capaian Aksi disampaikan juga kepada pimpinan K/L/Pemda dan masyarakat Pelapran kepada Presiden
TERIMA KASIH