BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik merupakan unsur yang sangat penting dalam penyelenggaraan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sistem administrasi pelayanan publik yang diselenggarakan oleh 3 instansi

I. PENDAHULUAN. Pemerintahan yang berhasil adalah pemerintahan yang harus mampu memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik dan dapat memuaskan semua pihak. Terselenggarakannya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan bermotor, baik itu berupa sepeda motor ataupun mobil. Masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. daerah, baik dalam pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintah maupun tugas

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa sumber pendapatan negara

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada dasarnya membutuhkan pelayanan bahkan dapat dikatakan pelayanan tidak

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran perlunya pembangunan berkelanjutan.

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia di bentuk dengan tujuan untuk melindungi segenap bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. Orde Baru yang menghendaki tegaknya supremasi hukum, demokratisasi dan

BAB II LANDASAN TEORI. tanggapan, reaksi, jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri merupakan induk dari semua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan perkembangan yang terjadi. Dampak perubahan dan perkembangan ini sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. atau fungsi penting Pemerintah dalam menyelenggarakan tugas-tugas

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, melalui pajak tersebut Pemerintah mampu membiayai pengeluaran

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan harkat, martabat,

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik telah menjadi isu kebijakan yang strategis,karena

BAB I PENDAHULUAN. Nasional. Sesuai dengan undang undang dasar 1945 Alenia IV yaitu melindungi segenap

PELAKSANAAN PROGRAM INOVASI SAMSAT CORNER DALAM RANGKA MENINGKATKAN PELAYANAN KEPADA WAJIB PAJAK (Studi pada SAMSAT Corner Kota Malang)

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah dan dilandasi Peraturan Undang-Undang sebagai

BAB III SETTING PENELITIAN

ANALISIS EFEKTIFITAS PEMUNGUTAN PAJAK MELALUI LAYANAN SAMSAT DRIVE THRU (Studi Kasus Kantor Bersama Samsat Batu Kota)

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia adalah Negara hukum yang berdaulat dimana wilayahnya

BAB I PENDAHULUAN. tantang terbesar yang dihadapi oleh pemerintah khususnya pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan banyak masalah yang dihadapi. Salah satunya, kurangnya kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. hak Negara dan hak warga Negara pembayar pajak. Hak Negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber-sumber pendapatan daerah sangat dibutuhkan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu pemasukan negara yang mempunyai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang optimal perlu diwujudkan untuk mendukung kemandirian

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara serta masyarakatnya. Penerimaan pajak mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dengan yang namanya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. pelayanan publik melalui Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menjalankan fungsi dan kewenangan pemerintah daerah

G U B E R N U R L A M P U N G

BAB I PENDAHULUAN. swasta saat ini tengah berlomba untuk meningkatkan pelayanan agar lebih

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi dan peningkatan usaha pembangunan, maka

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat salah satunya adalah SAMSAT (Sistem Administrasi Manunggal Di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor

Mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat dan Menentukan Prioritas Perbaikan Melalui Potential Gain In Customer Value (Studi Kasus: Samsat Kota Cilegon)

SAMBUTAN DAN LAPORAN PERESMIAN GEDUNG KANTOR SAMSAT KULON PROGO & KANTOR KAS BPD SAMSAT CABANG WATES

BAB I PENDAHULUAN. bidang agar good governance yang dicita-citakan dapat tercapai. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Organisasi sektor publik merupakan bagian dari sistem perekonomian negara

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR

BAB I PENDAHULUAN. sumber pendanaan dalam melaksanakan tanggung jawab daerah untuk

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung

BAB II GAMBARAN DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

setelah tax reform, Pemerintah menjadikan sektor pajak sebagai sumber utama dalam

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan

BAB I PENDAHULUAN. mengurus keuangannya sendiri dan mempunyai hak untuk mengelola segala. sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat setempat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang Indonesia memiliki pendapatan dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemerintahan Republik Indonesia mengatur asas desentralisasi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/~S7 /VI.03/HK/2017

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kesejahtraan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa dengan adil dan makmur.

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 61 TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemerintah daerah diberi kewenangan yang luas untuk mengurus rumah

BAB I PENDAHULUAN. Umum dan Tata Cara Perpajakan pasal 1 ayat 1 mendefinisikan pajak dengan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pembangunan daerah. Disadari atau tidak pada hakekatnya pajak

BAB I PENDAHULUAN UKDW. infrastruktur negara yang lebih baik, membuat kelestarian lingkungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKLM) Dalam meghadapi era globalisasi dan penigkatan usaha

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua (sepeda

Gubernur Jawa Barat TENTANG PEMBEBASAN POKOK DAN SANKSI ADMINISTRATIF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU

BAB II PROFIL INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat UPT Medan Selatan/Dinas Pendapatan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 21 tahun 2014, transportasi

NEGARA S K R I P S I. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi di dunia saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. akan membawa dampak positif bagi perusahaan begitu juga sebaliknya apabila

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. meningkatkan nilai tambah sumber daya alam. Sumber daya potensial yang

TINJAUAN PUSTAKA. langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. (PAD) sebagai salah satu sumber dana pembangunan perlu dipacu secara terus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber-sumber pendapatan daerah sangat dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari hasil Pajak Daerah. Pajak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. Bergulirnya reformasi membawa perubahan dalam segala bidang. kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk di dalamnya pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah khususnya Daerah Tingkat II (Dati II)

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN TAHUN 2014 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA. A. Sejarah Umum UPT. SAMSAT Medan Utara/Dinas Pendapatan Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum UP3AD Samsat Karanganyar Seksi inidibentuk berdasarkan surat keputusan DPD Peralihan Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini, kita tidak bisa bebas dari yang namanya pajak. Bahkan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik kepada masyarakat merupakan salah satu tugas atau fungsi penting Pemerintah dalam menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahannya. Pelayanan publik merupakan unsur yang sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan karena menyangkut aspek kehidupan yang sangat luas. Dalam kehidupan bernegara, Pemerintah mempunyai fungsi memberikan berbagai pelayanan publik yang diperlukan oleh masyarakat terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai bidang aspek kehidupan. Pemerintah pada hakekatnya adalah pelayan masyarakat, Pemerintah tidaklah untuk melayani dirinya sendiri tetapi untuk melayani masyarakat serta menciptakan kondisi agar setiap anggota masyarakat dapat mengembangkan kemampuan dan kreatifitasnya dalam mencapai tujuan bersama. 1 Birokrasi pemerintah tidak lagi menampilkan sosok sebagai penguasa tetapi sebagai pelayan masyarakat. Semua bentuk kegiatan pemerintah dan pembangunan harus dikelola secara transparan dan dapat dipertanggung jawabkan 1 Ahmad Affandi, Efektifitas Pelayanan Publik oleh Kantor Bersama SAMSAT Mojokerto melalui Samsat Link, (Malang: Fakultas Hukum Universitas Brawijaya), 2008, hlm. 9

2 kepada publik. Tuntutan masyarakat kepada pemerintah untuk menyelenggarakan pemerintahan dan kepemimpinan yang baik merupakan isu yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik, tuntutan ini merupakan hal yang wajar dan sudah seharusnya dapat direspon oleh pemerintah dengan melakukan perubahan -perubahan yang terarah pada terwujudnya pemerintahan yang baik. Tuntutan kuat yang dilakukan masyarakat akan adanya good governance muncul seiring dengan telah meningkatnya tingkat pendidikan, pengetahuan, dan juga telah dihadapkannya masyarakat pada era globalisasi. 2 Salah satu tuntutan masyarakat kepada pemerintah adalah peningkatan pelayanan publik di sektor pelayanan pajak kendaraan bermotor. Berbicara tentang Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Kendaraan Bermotor termasuk Pajak Daerah yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. 3 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan (KUP). Pajak adalah Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dalam hal pemungutan pajak kendaraan bermotor, kantor Samsatlah yang berperan sangat penting. Samsat adalah akronim dari Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap. Institusi ini merupakan unit pelayananan publik dalam menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor berdasarkan ketentuan Pasal 67 ayat (1) 2 Ahmad Imanuddin, Zainal Hidayat, Analisis Kepuasan Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor Di Samsat Kota Semarang II, (Semarang: Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro), 2009, hlm. 3 3 Mardiasmo, Perpajakan Edisi Revisi, (Yogyakarta : C.V Andi), 2003, hlm. 5

3 Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan. pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), dan pembayaran Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas (SWDKLL) dilaksanakan secara terintegrasi dan terkoordinasi. 4 Kantor bersama Samsat dalam pelaksanaanya, terdapat tiga penyelenggara yakni Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) Provinsi Lampung, Direktorat Lalu Lintas Polda Lampung, dan PT. Jasa Raharja. Kita ketahui jumlah kendaraan bermotor yang ada di Provinsi Lampung sangat banyak dan peningkatan jumlah kendaraan dari tahun ke tahun cukup pesat. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor setiap tahunnya, maka Dinas Pendapatan Provinsi Lampung melalui Samsat yang ada di Provinsi Lampung menindaklanjuti dalam rangka efisiensi, efektifitas, transparansi, akuntabilitas dan pelayanan prima dan optimal kepada wajib pajak di Provinsi Lampung, berbagai upaya telah dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Lampung salah satunya pendirian Unit Pelayanan Cepat/Samsat Drive Thru, yang berdasarkan Nota Kesepakatan bersama antara Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Lampung, Direktorat Lalu Lintas Polda Lampung dan PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Lampung Nomor: 119/1569.A/III.15/2007 yaitu mengenai: a. Pembangunan Unit Pelayanan Cepat (UPC); 4 http://www.antarasulteng.com/berita/1459/samsat-palu-dan-permasalahannya diakses pada tanggal 12 Januari 2013.

4 b. Penempatan kantor pelayanan PKB di tempat-tempat umum dalam rangka pemberian akses kemudahan kepada wajib pajak, yaitu : samsat mall chandra, samsat mall kartini, samsat kontainer, samsat mall millenium; c. Pengembangan samsat bergerak (mobilitas pelayanan) kepada wajib pajak yang berada dipusat-pusat pertumbuhan dengan aksesibilitas rendah; d. Adanya MoU (kesepakatan bersama) antara Gubernur Lampung dengan Kapolda Lampung tentang penyempurnaan pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) di Provinsi Lampung yang ditindak lanjuti antara Kadispenda Provinsi Lampung dengan PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Lampung dan PT. Bank Lampung. Unit Pelayanan Cepat/Samsat Drive Thru menjawab tuntutan dari masyarakat (Wajib Pajak), Unit Pelayanan Cepat merupakan salah satu terobosan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan. Karena selain faktor kecepatan dan kemudahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sistem dari pelayanan Drive Thru ini diadopsi dari pelayanan yang dilakukan oleh restoran makanan cepat saji, seperti Kentucky Fried Chicken dan McDonalds. Drive Thru sendiri berasal dari kata drive through yang artinya lewat kemudi di mana penyediaan fasilitas tersebut memungkinkan pelanggan atau wajib pajak tidak perlu turun mobil dalam mendapatkan pelayanan. Unit Pelayanan Cepat/Samsat Drive Thru memang merupakan suatu inovasi yang baik untuk meningkatkan pelayanan terhadap wajib pajak, dalam eksposenya bertujuan untuk memberikan kemudahan masyarakat dalam bentuk pelayanan yang cepat, tepat, mudah, dan murah dalam rangka pembayaran pajak kendaraan yang oleh setiap pemilik

5 kendaraan bermotor setiap tahun. Masyarakat tak usah repot-repot turun dari kendaraannya, hanya dalam hitungan menit urusan yang sebelumnya harus diselesaikan sampai berjam-jam bisa selesai dengan cepat dan lancar. 5 Inovasi dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui Unit Pelayanan Cepat/Samsat Drive Thru ini di latar belakangi dengan semangat reformasi birokrasi yang mencoba mengakomodir tuntutan dari masyarakat pemilik kendaraan, banyaknya calo atau perantara yang menghadang menawarkan jasa pengurusan setiap masuk kedalam Samsat dan pelaksanaan pembayaran pajak kendaraan bermotor yang memakan waktu lama, serta kesan birokrasi yang berbelit-belit sudah menghantui masyarakat pemilik kendaraan sebelum melakukan proses di Samsat. 6 Untuk mencapai pelayanan publik yang baik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara menyusun standar pelayanan publik bagi instansi pemerintah dengan mengeluarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63/Kep/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, dimana ketentuan umum pelayanan publik digariskan agar dapat dijadikan pedoman pelayanan baik oleh instansi pemerintah di pusat maupun di daerah. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai Pelaksanaan Unit Pelayanan Cepat yang ada di Provinsi Lampung. Penelitian kemudian dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul Optimalisasi Unit Pelayanan Cepat Terhadap Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor di Provinsi Lampung. 5 Oxford Advanced Learner s, 2005, hlm.120, Dikutip dalam Leganek Mawardi, Optimalisasi Samsat Drive Thru Guna Mewujudkan Pelayanan Prima Dalam Rangka Mendukung Transparansi Pelayanan Polri Pada Kantor Bersama Samsat Jakarta Selatan, (Jakarta: Fakultas Pascasarjana Program Studi Kajian Ilmu Kepolisian, Universitas Indonesia), 2011, hlm. 19 6 Ibid hlm.19

6 1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Permasalahan Berdasarkan Latar Belakang Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah Optimalisasi Unit Pelayanan Cepat Terhadap Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Di Provinsi Lampung? 2. Faktor-faktor apakah yang menjadi penghambat dalam Optimalisasi Unit Pelayanan Cepat Terhadap Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Di Provinsi Lampung? 1.2.2 Ruang Lingkup Permasalahan Berdasarkan lingkup Permasalahan dalam penelitian ini dilakukan di seluruh Unit Pelayanan Cepat/Samsat Drive Thru di Provinsi Lampung ditinjau dari peraturan perundang-undangan yang mengatur Administrasi Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun Penelitian ini bertujuan untuk : a. Diketahuinya optimalisasi unit pelayanan cepat terhadap pembayaran pajak kendaraan bermotor di Provinsi Lampung.

7 b. Diketahuinya faktor dan penghambat dalam optimalisasi unit pelayanan cepat terhadap pembayaran pajak kendaraan bermotor di Provinsi Lampung. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan informasi petunjuk dan arah dalam rangka menilai kinerja layanan jasa perpajakan, menemukan titik kelemahan dan kekurangan yang akhirnya melakukan perbaikan guna memberikan layanan yang prima bagi wajib pajak serta sebagai bahan masukan dalam membahas kajian program yang berkelanjutan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah dan swasta lainnya yang terutama bergerak dalam bidang pelayanan masyarakat. Dan khususnya dapat memberikan masukan bagi perkembangan Ilmu Hukum Administrasi Negara. 1.4.2 Kegunaan Praktis Kegunaan secara praktis penelitian ini merupakan sumbangan pemikiran bagi masyarakat luas untuk dapat dijadikan pedoman dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor yang lebih efektif dan efisien. Secara umum menginformasikan kepada masyarakat untuk menggunakan Unit Pelayanan Cepat/Samsat Drive Thru untuk pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor yang lebih mudah.