BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2012

2012, No BAB I PENDAHULUAN

Pelayanan Prima Jurusan Sosiologi

MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI.

ORGANISASI, MEKANISME, DAN INSTRUMEN PENILAIAN BAB I PENDAHULUAN

PJM UNIVERSITAS BRAWIJAYA Refreshing Auditor AIM Siklus 12 Tanggal 5 Juni 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Check List AIM UKPA XII Lingkup Penjaminan Mutu Pelayanan Prima Program Studi : S-3 Teknik Sipil

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR DJ

Indikator Contoh Dokumen Narasi Dokumen

Indikator Contoh Dokumen Narasi Dokumen

2 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja; 4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomo

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN KOMPETISI KINERJA DAN INOVASI PELAYANAN KECAMATAN KABUPATEN PEKALONGAN

Jumlah dan Satuan Visi Misi

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2013

Satuan Visi Misi. Pendukung - Ada di manual mutu FIA UB - Ada di Renstra Jurusan

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2017.

- 1 - BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Standar Pelayanan Prima Universitas Brawijaya

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 7 TAHUN 2010

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

2012, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 35 TAHUN 2014

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

2015, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5357); 3. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 ten

PEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERMASALAHAN HUKUM DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI.

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Permenpan No. 14 Tahun Makassar, 20 Februari 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 32 TAHUN 2013 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI ACEH JAYA PERATURAN BUPATI ACEH JAYA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

2012, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, T

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 24 TAHUN 2014

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 90 TAHUN 2011 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemb

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA STRATEGIS KOTA MALANG TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN: : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI.

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR '13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO,

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN BANYUWANGI

DEPUTI BIDANG PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 11 SERI E

BERITA NEGARA. No.1110, 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN. Informasi Publik. Pelayanan. Standar.

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN KABUPATEN BANYUWANGI

BAB II KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH Pasal 2 Kemampuan keuangan daerah terdiri atas 3 (tiga) kelompok, yaitu: a. Tinggi; b. Sedang; c. Rendah.

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 119 TAHUN 2012

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 28 SERI E

2017, No Republik Indonesia Nomor 5038); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

Transkripsi:

1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA UNIT PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan aparatur negara yang diarahkan untuk peningkatan kinerja pelayanan publik, diperlukan adanya upaya mendorong kinerja dalam rangka percepatan reformasi birokrasi unit pelayanan publik sebagai sarana evaluasi kemajuan peningkatan kinerja pelayanan publik; b. bahwa upaya sebagaimana dimaksud huruf a dilakukan melalui penilaian kinerja terhadap unit penyelenggaraan pelayanan publik sejalan dengan pelaksanaan Undang- Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; c. bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 112 dan Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5038); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah dua kali terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 59 dan Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4844) ; 3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER 05/M.PAN/04/2009 tentang Pedoman Umum Penanganan Pengaduan Masyarakat bagi Instansi Pemerintah; 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan; 5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik; 1

2 ` 6. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 25/KEP/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah; 7. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 26/KEP/M.PAN/2/2004 tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA UNIT PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Kabupaten adalah Kabupaten Banyuwangi; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi; 3. Bupati adalah Bupati Banyuwangi; 4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Perangkat daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan; 5. Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/ atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. 6. Standar Pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. 7. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana, dan oleh siapa dilakukan. 8. Penyelenggara Pelayanan Publik yang selanjutnya disebut Penyelenggara adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.

3 9. Unit Pelayanan Publik adalah satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat. 10. Kinerja Unit Pelayanan Publik adalah tingkat keberhasilan unit pelayanan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. 11. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhan. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 1. Maksud disusunnya pedoman penilaian kinerja unit pelayanan publik ini adalah untuk digunakan acuan dalam menilai kinerja unit pelayanan publik. 2. Tujuan pedoman penilaian kinerja unit pelayanan publik ini adalah untuk penilaian kinerja unit pelayanan publik dapat dilaksanakan secara obyektif, transparan, dan akuntabel. BAB III RUANG LINGKUP PENILAIAN Pasal 3 Ruang Lingkup penilaian unit pelayanan publik meliputi : 1. Visi, misi dan motto pelayanan; 2. Standar pelayanan dan maklumat pelayanan; 3. Sistem, mekanisme, dan prosedur pelayanan; 4. Sumber Daya Manusia (SDM); 5. Sarana dan prasarana pelayanan; 6. Penanganan pengaduan; 7. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM); 8. Sistem informasi pelayanan publik; dan 9. Produktivitas dalam pencapaian target pelayanan BAB IV ORGANISASI, MEKANISME DAN INSTRUMEN PENILAIAN Bagian Kesatu Organisasi Pasal 4 Untuk melaksanakan penilaian kinerja unit pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, dibentuk Tim Penilai Kinerja Unit Pelayanan Publik yang terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota dari unsur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Banyuwangi.

4 Bagian Kedua Mekanisme Penilaian Pasal 5 (1) Tim Penilai Kinerja Unit Pelayanan Publik sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 bertugas melakukan penilaian terhadap kinerja unit pelayanan secara langsung di lapangan, melakukan tabulasi, evaluasi dan melaporkan hasil penilaian. (2) Penilaian kinerja unit pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dibedakan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu: 1. Kelompok Badan/Dinas/Kantor; 2. Kelompok Kecamatan; dan 3. Kelompok Kelurahan. (3) Penentuan peringkat hasil penilaian tertuang dalam berita acara penilaian yang ditandatangani oleh ketua dan anggota Tim Penilai menghasilkan unit pelayanan publik berpredikat sebagai berikut : NO. NILAI AKHIR PREDIKAT 1. 751 1000 Layanan Prima 2. 501 750 Layanan Utama 3. 251 500 Layanan Madya 4. 0 250 Layanan Dasar Bagian Ketiga Instrumen Penilaian Pasal 6 (1) Instrumen penilaian mencakup komponen dan indikator penilaian sebagai berikut: 1. Visi, misi, dan pelayanan (5%). Komponen ini berkaitan dengan visi, misi dan motto pelayanan yang memotivasi pegawai untuk memberikan pelayanan terbaik. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Adanya visi dan misi yang dijabarkan dalam perencanaan (Renstra, Renja) mengacu UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. b. Penetapan motto pelayanan yang mampu memotivasi pegawai untuk memberikan pelayanan terbaik. c. Motto pelayanan diumumkan secara luas kepada pengguna layanan.

5 2. Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan (25%). Dalam rangka memberikan kepastian, meningkatkan kualitas, dan kinerja pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan selaras dengan kemampuan penyelenggara sehingga mendapatkan kepercayaan masyarakat, maka penyelenggara pelayanan perlu menyusun, menetapkan, dan menerapkan Standar Pelayanan. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi. a. Penyusunan, penetapan dan penerapan standar pelayanan yang mengacu Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. b. Maklumat Pelayanan yang dipublikasikan. 3. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur (10%). Komponen ini berkaitan dengan sistem dan prosedur baku dalam mendukung pengelolaan pelayanan yang efektif dan efisien untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna pelayanan. Sistem dan prosedur baku meliputi Operasional Prosedur. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Memiliki sertifikat ISO 9001:2008 dalam menyelenggarakan pelayanan publik dengan ruang lingkup semua jenis mengacu UU 25/2009. (Catatan: Bila belum memiliki sertifikat ISO 9001:2008, lanjutkan ke pertanyaan b) b. Menerapkan Sistem Manajamen Mutu (SMM), namun tidak memilki sertikat ISO 9001:2008. (Catatan: Bila belum memiliki sistem manajemen mutu, lanjutkan ke pertanyaan c) c. Penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP). d. Penetapan uraian tugas yang jelas. 4. Sumber Daya Manusia (17%). Komponen ini berkaitan dengan profesionalisme pegawai, yang meliputi: sikap dan perilaku, keterampilan, kepekaan, dan kedisiplinan. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Penetapan dan penerapan pedoman kode etik pegawai. b. Sikap dan perilaku pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan. c. Tingkat kedisiplinan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan. d. Tingkat kepekaan/ respon pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan.

6 e. Tingkat ketrampilan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan. f. Penetapan kebijakan pengembangan pegawai dalam rangka peningkatan ketrampilan/ profesionalisme pegawai dengan tujuan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna pelayanan. 5. Sarana dan Prasarana Pelayanan (8%). Komponen ini berkaitan dengan daya guna sarana dan prasarana pelayanan yang dimiliki. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Sarana dan prasarana yang dipergunakan untuk proses pelayanan telah didayagunakan secara optimal. b. Sarana dan prasarana pelayanan yang tersedia memberikan kenyamanan kepada pengguna layanan (perhatikan: kebersihan, kesederhanaan, kelayakan dan kemanfaatan). c. Sarana pengaduan (Kotak pengaduan, loket pengaduan, telepon tol, email dan lainnya). 6. Penanganan Pengaduan (10%) Komponen ini berkaitan dengan sistem dan pola penanganan pengaduan, serta bagaimana penyelesaian terhadap pengaduan tersebut sesuai aturan yang berlaku. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Sistem / prosedur pengelolaan pengaduan penggunaan layanan b. Petugas khusus / unit yang menangani pengelolaan pengaduan c. Presentasi jumlah pengaduan yang dapat diselesaikan d. Pengelolaan pengaduan yang mengacu Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 13 Tahun 2009 tentang Pedoman Peningkatan Kualitas Pelayanan Dengan Partisipasi Masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan. 7. Indek Kepuasan Masyarakat (10%) Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) diperlukan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat secara berkala dan mengetahui kecenderungan kinerja pelayanan pada masing-masing Unit Pelayanan Instansi Pemerintah dari waktu ke waktu. Komponen ini berkaitan dengan pelaksanaan survei IKM, metode yang digunakan, skor yang diperoleh, serta tindak lanjut dari hasil pelaksaaan survei IKM. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Pelaksanaan survei IKM dalam periode penilaian.

b. Survei IKM yang dilakukan yang mengacu Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara 25 Tahun 2004 dalam periode penilaian. c. Rata-rata skor IKM yang diperoleh. d. Tindaklanjut dari hasil survei IKM. 8. Sistem Informasi Pelayanan Publik (17%) Komponen ini berkaitan dengan sistem pengelolaan informasi pelayanan, wujud/bentuk penyampaian informasi, serta tingkat keterbukaan informasi kepada pengguna layanan. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Sistem informasi pelayanan secara elektronik b. Penyampaian informasi pelayanan publik kepada pengguna layanan c. Tingkat keterbukaan informasi pelayanan kepada pengguna layanan 9. Produktivitas dalam pencapaian target pelayanan (8%) Komponen ini berkaitan dengan penentuan target pelayanan serta tingkat pencapaian target tersebut. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Penetapan target kinerja pelayanan. b. Tingkat Pencapaian target kinerja. 7 (2) Instrumen penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB V PENGHARGAAN Pasal 7 Penghargaan diberikan kepada unit pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk Peringkat I, II dan III masing-masing kelompok penilaian dalam bentuk sertifikat dan uang pembinaan dengan jumlah berdasarkan urutan peringkat yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati Banyuwangi. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 8 Pembiayaan pelaksanaan penilaian kinerja unit pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi.

8 BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Banyuwangi. Ditetapkan di Banyuwangi Pada tanggal 19 Juli 2013 BUPATI BANYUWANGI, Diundangkan di Banyuwangi Pada tanggal 19 Juli 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI, Ttd. H. ABDULLAH AZWAR ANAS Ttd. Drs. H. SLAMET KARIYONO, M.Si. Pembina Utama Muda NIP 19561008 198409 1 001 BERITA DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2013 NOMOR 29

9 TABEL PENILAIAN KINERJA UNIT PELAYANAN PUBLIK LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI Nomor : 29 TAHUN 2013 Tanggal : 19 Juli 2013 NO. KOMPONEN PENILAIAN 1. Visi-Misi-Motto (1.1 1.3) (bobot 5 %) Nilai maksimum : 50 2. Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan (2.1 2.2) (bobot 25 %) Nilai maksimum : 250 INDIKATOR (1.1) Adanya Visi dan Misi yang dijabarkan dalam perencanaan (Renstra, Renja) mengacu UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (1.2) Penetapan Motto pelayanan yang mampu memotivasi pegawai untuk memberikan pelayanan terbaik (1.3) Motto pelayanan diumumkan secara luas kepada pengguna layanan (2.1) Penyusunan, Penetapan, dan Penerapan Standar Pelayanan yang mengacu Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik JUMLAH DAN SATUAN KONDISI LAPANGAN NILAI Visi dan Misi a. Mengacu UU 25/2009 dan dijabarkan dalam 25 perencanaan b. Mengacu UU 25/2009 dan tidak dijabarkan 15 dalam perencanaan c. Tidak mengacu UU 25/2009 dan dijabarkan 10 dalam perencanaan d. Tidak mengacu UU 25/2009 dan tidak dijabarkan dalam perencanaan 0 Motto a. Ada, dipahami, dan memotivasi pelaksana 15 b. Ada, tidak dipahami pelaksana 5 c. Tidak ada 0 Pengumuman Motto Standar Pelayanan a. Diumumkan secara luas melalui berbagai 10 media massa b. Diumumkan terbatas 7 c. Tidak diumumkan 0 a. Standar Pelayanan untuk semua jenis 200 pelayanan mengacu UU 25/2009 b. Standar Pelayanan tidak semua jenis atau tidak 100 sepenuhnya mengacu UU 25/2009 c. Standar Pelayanan sama sekali tidak mengacu 50 UU 25/2009 d. Tidak ada Standar Pelayanan 0

NO. KOMPONEN PENILAIAN 3. Sistem, Mekanisme dan Prosedur (3.1 3.4) (bobot 10 %) Nilai maksimum : 100 4. Sumber Daya Manusia (4.1 4.6) (bobot 17 %) Nilai maksimum : 170 INDIKATOR (2.2) Maklumat Pelayanan yang dipublikasikan (3.1) Memiliki sertifikat ISO 9001:2008 dalam menyelenggarakan pelayanan publik dengan ruang lingkup semua jenis mengacu UU 25/2009 (3.2) Menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM), namun tidak memiliki sertifikat ISO 9001:2008 (3.3) Penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) (3.4) Penetapan uraian tugas yang jelas (4.1) Penetapan dan penerapan pedoman kode etik pegawai (4.2) Sikap dan perilaku pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan (4.3) Tingkat kedisiplinan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan JUMLAH DAN SATUAN Maklumat Pelayanan Sertifikat ISO 9001:2008 KONDISI LAPANGAN 210 NILAI a. Disusun dan dipublikasikan 50 b. Tidak ada Maklumat pelayanan 0 a. Sertifikat mencakup semua jenis pelayanan 25 mengacu UU 25/2009 b. Sertifikat tidak mencakup semua jenis 10 pelayanan atau tidak sepenuhnya mengacu UU 25/2009 c. Tidak memiliki 0 SMM a. SMM mencakup semua jenis pelayanan 25 mengacu UU 25/2009 b. SMM tidak mencakup semua jenis pelayanan 10 atau tidak sepenuhnya mengacu UU 25/2009 c. Tidak menerapkan 0 SOP a. Ada, dan diterapkan 25 b. Ada, tidak diterapkan 10 c. Tidak ada 0 Uraian Tugas a. Ada, dan dipampangkan 25 b. Ada, dan tidak dipampangkan 10 c. Tidak ada uraian tugas 0 Kode Etik a. Ada, dan diterapkan 30 b. Ada, tidak diterapkan 10 c. Tidak ada 0 Sikap dan a. Baik 30 Perilaku b. Cukup 10 c. Kurang 0 Kedisiplinan a. Disiplin 30 b. Kurang disiplin 10 c. Tidak disiplin 0

11 3 NO. KOMPONEN PENILAIAN 5. Sarana dan Prasarana Pelayanan (5.1 5.3) (bobot 8 %) Nilai maksimum : 80 INDIKATOR (4.4) Tingkat kepekaan/ respon pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan (4.5) Tingkat keterampilan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan (4.6) Penetapan kebijakan pengembangan pegawai dalam rangka peningkatan keterampilan/profesionalisme pegawai dengan tujuan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna pelayanan (5.1) Sarana dan prasarana yang dipergunakan untuk proses pelayanan telah didayagunakan secara optimal Catatan : Penerapan pelayanan 1 (satu) pintu, terdapat : 1. Ruang pelayanan; 2. Ruang tunggu; 3. Meja pelayanan; 4. AC; 5. Jam dinding; JUMLAH DAN SATUAN KONDISI LAPANGAN NILAI Responsivitas a. Responsif 30 b. Kurang responsive 10 c. Tidak responsif 0 Keterampilan a. Terampil 25 b. Kurang terampil 10 c. Tidak terampil 0 Pengembangan Pegawai Sarana dan Prasarana a. Ada, sesuai kebutuhan 25 b. Ada, tidak sesuai kebutuhan 10 c. Tidak ada 0 a. Dipergunakan secara optimal 30 b. Dipergunakan, tidak optimal 15 c. Tidak dipergunakan 0

412 NO. KOMPONEN PENILAIAN INDIKATOR JUMLAH DAN SATUAN KONDISI LAPANGAN NILAI 6. Televisi; 7. Kalender yang masih berlaku; 8. Kursi tunggu; 9. Toilet; 10. Brosur layanan masyarakat; dan 11. Majalah/Media cetak (Koran). 6. Penanganan Pengaduan (6.1 6.4) (bobot 10 %) Nilai maksimum : 100 (5.2) Sarana dan prasarana pelayanan yang tersedia memberikan kenyamanan kepada pengguna layanan (perhatikan: kebersihan, kesederhanaan, kelayakan dan kemanfaatan) (5.3) Sarana pengaduan (Kotak pengaduan, loket pengaduan, telepon tol, email dan lainnya) (6.1) Sistem/prosedur pengelolaan pengaduan pengguna layanan (6.2) Petugas khusus/ unit yang menangani pengelolaan pengaduan (6.3) Persentase jumlah pengaduan yang dapat diselesaikan Kebersihan a. Sangat Bersih 30 b. Bersih 15 c. Tidak bersih 0 Sarana Pengaduan Sistem Pengaduan Petugas Pengaduan Jumlah Pengaduan a. Ada, dan efektif 20 b. Ada, tidak efektif 10 c. Tidak ada 0 a. Ada, dan dikelola dengan baik 30 b. Ada, tidak dikelola dengan baik 10 c. Tidak ada 0 a. Ada 30 b. Tidak ada 0 a. 71% - 100 % diselesaikan 20 b. 51% - 70% diselesaikan 10 c. 10% - 50% diselesaikan 5 d. < 10% diselesaikan 0

NO. KOMPENEN PENILAIAN 7. Indeks Kepuasan Masyarakat (7.1 7.4) (bobot 10 %) Nilai maksimum : 100 8. Sistem Informasi Pelayanan Publik (8.1 8.3) (bobot 7 %) Nilai maksimum : 70 INDIKATOR (6.4) Pengelolaan pengaduan yang mengacu Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 13 Tahun 2009 dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan (7.1) Pelaksanaan survei IKM dalam periode penilaian (7.2) Survei IKM yang dilakukan yang mengacu Kepmenpan 25 Tahun 2004 dalam periode penilaian (7.3) Rata rata skor IKM yang diperoleh (7.4) Tindak lanjut dari hasil survei IKM (8.1) Sistem informasi pelayanan secara elektronik (8.2) Penyampaian informasi pelayanan publik kepada pengguna layanan (8.3) Tingkat keterbukaan informasi pelayanan kepada pengguna layanan JUMLAH DAN SATUAN Pengelolaan Pengaduan KONDISI LAPANGAN 13 5 NILAI a. Mengacu 20 b. Tidak mengacu 5 Survei IKM a. Dilaksanakan untuk seluruh jenis pelayanan 25 b. Dilaksanakan untuk sebagian jenis pelayanan 10 c. Tidak dilaksanakan 0 Survei IKM a. Mengacu untuk seluruh jenis pelayanan 25 b. Mengacu untuk sebagian jenis pelayanan 10 c. Tidak mengacu 0 Rata-Rata Skor IKM a. 80-100 25 b. 60 79 10 c. < 60 0 Tindak Lanjut a. Ada tindak lanjut 25 b. Tidak ada tindak lanjut 0 Sistem a. Ada, berfungsi dan di-update 25 Informasi b. Ada, berfungsi sebagian dan sebagian diupdate 10 Penyampaian Informasi Keterbukaan Informasi c. Tidak ada 0 a. Ada 20 b. Tidak ada 0 a. Sangat terbuka 25 b. Terbuka 10 c. Tidak terbuka 0

NO. KOMPENEN PENILAIAN INDIKATOR JUMLAH DAN SATUAN 9. Produktivitas dalam Pencapaian Target Pelayanan (9.1 9.2) (bobot 8 %) Nilai maksimum : 80 (9.1) Penetapan target kinerja pelayanan (9.2) Tingkat Pencapaian target kinerja KONDISI LAPANGAN 614 NILAI Target Kinerja a. Ada 40 b. Tidak ada 0 Pencapaian Target Kinerja a. Tercapai/Melampaui (> 100%) 40 b. Tidak Tercapai (80%-99%) 30 c. Tidak Tercapai (40%-79 %) 20 d. Tidak tercapai (<40%) 0 TOTAL NILAI MAKSIMUM 1000 BUPATI BANYUWANGI, Ttd. H. ABDULLAH AZWAR ANAS

15 Petunjuk Penggunaan Form Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik Penilaian dibagi atas 9 (Sembilan) komponen penilaian: 1. Penilaian Visi, Misi dan Motto Jumlah pertanyaan = 3 pertanyaan Bobot Nilai Total = 5 % Jumlah Total, Nilai Maximum = 50; Minimum = 0 2. Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan Jumlah pertanyaan = 2 pertanyaan Bobot Nilai Total = 25 % Jumlah Total, Nilai Maximum = 250; Minimum = 0 3. Sistem, Mekanisme dan Prosedur Jumlah pertanyaan = 4 pertanyaan Bobot Nilai Total = 10 % Jumlah Total, Nilai Maximum = 100; Minimum = 0 4. Sumber Daya Manusia Jumlah pertanyaan = 6 pertanyaan Bobot Nilai Total = 17 % Jumlah Total, Nilai Maximum = 170; Minimum = 0 5. Sarana dan Prasarana Pelayanan Jumlah pertanyaan = 3 pertanyaan Bobot Nilai Total = 8 % Jumlah Total, Nilai Maximum = 80; Minimum = 0 6. Penanganan Pengaduan Jumlah pertanyaan = 4 pertanyaan Bobot Nilai Total = 10 % Jumlah Total, Nilai Maximum = 100; Minimum = 0 7. Indeks Kepuasan Masyarakat Jumlah pertanyaan = 4 pertanyaan Bobot Nilai Total = 10 % Jumlah Total, Nilai Maximum = 100; Minimum = 0 8. Sistem Informasi Pelayanan Publik Jumlah pertanyaan = 3 pertanyaan Bobot Nilai Total = 7 % Jumlah Total, Nilai Maximum = 70; Minimum = 0 9. Produktivitas dalam Pencapaian Target Pelayanan Jumlah pertanyaan = 2 pertanyaan Bobot Nilai Total = 8 %

16 Jumlah Total, Nilai Maximum = 80; Minimum = 0 TOTAL NILAI MAKSIMUM = 1000 Teknik penilaian dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dengan menjumlahkan nilai-nilai perolehan sesuai kondisi di lapangan yang didukung oleh pembuktian, baik dalam bentuk dokumen, hasil wawancara serta melalui pengamatan langsung.

17 Format Berita Acara Penilaian: BERITA ACARA PENILAIAN Pada hari ini., tanggal.., Tahun, kami Tim Penilai Kinerja Unit Pelayanan Publik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, dengan ini menyatakan bahwa berdasarkan penilaian yang telah dilakukan telah memperoleh hasil sebagai berikut: 1. ; nilai 2. ; nilai 3. ; nilai Pada Berita Acara Penilaian ini dilampirkan hasil penilaian dan catatan pendukung unit pelayanan publik tersebut di atas. Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Ketua : Anggota : 1. 2. 3. Mengetahui, Pejabat yang berwenang...

18